You are on page 1of 21

PENGUKURAN DAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara


hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.
Pengukuran Produktivitas



Keluaran adalah hasil yang bermanfaat bagi manusia yang diperoleh dari
suatu kegiatan. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk
memperoleh hasil tersebut.
Efektivitas adalah suatu indikator yang menggambarkan sejauhmana target
dapat dicapai. Efisiensi adalah suatu ukuran dalam membandingkan rencana
pemakaian masukan dengan pemakaian yang dapat direalisasikan atau
dengan perkataan lain pemakaian input yang sebenarnya.

Produktivitas = Keluaran
Masukan
Produktivitas = Efektivitas
Efisiensi
Dua Tipe Pengukuran Produktivitas :
1. Produktivitas Total, merupakan perbandingan antara keluaran dengan
keseluruhan masukan yang menunjukkan pengaruh bersama seluruh
masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran.


2. Produktivitas Parsial, merupakan perbandingan antara pengeluaran
dengan salah satu masukan



Manajemen Produktivitas
Jika produktivitas merupakan ukuran keberhasilan manajerial, maka
manajemen adalah apa yang harus dilakukan manajer untuk mencapainya.

Produktivitas = Keluaran
Masukan Total
Produktivitas Total = Keluaran-keluaran
Tenaga kerja+kapital+bahan+energi
Produktivitas = Keluaran
Masukan parsial
Produktivitas tenaga kerja = Jumlah hasil produksi
Satuan waktu
Proses Manajemen Produktivitas :
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pengawasan
Produktivitas
Sumber : Schemerhorn, Jr. 1993. Management for Productivity. 4
th
Editon Canada : John Wiley & Sons Co. P : 192
Perencanaan
Adalah suatu proses khusus pembuatan keputusan berorientasi hasil.
Langkah-langkah proses perencanaan :
1. Menentukan tujuan.
2. Mengevaluasi pencapaian dibandingkan dengan hasil yang diinginkan.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis hal-hal yang dapat membantu atau
menghambat pencapaian tujuan.
4. Membuat daftar dan mengevaluasi alternatif tindakan untuk mencapai
tujuan.
5. Melakukan kegiatan korektif terhadap rencana sesuai kebutuhan.
Pengorganisasian
Adalah proses penciptaan suatu organisasi dengan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki perusahaan. Pengorganisasian mengubah
rencana menjadi hasil kinerja. Proses ini meliputi :
1. Pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan untuk membagi
pekerjaan.
2. Memberikan tugas kepada individual dan kelompok.
3. Memberikan dukungan dan sumber daya.
4. Memastikan bahwa komunikasi dan wewenang telah sesuai.
Pengarahan
Adalah proses untuk membangun komitmen dan antusiasme dalam
pelaksanaan rencana.
Proses ini meliputi :
1. Penciptaan.
2. Mengilhami komitmen.
3. Mengarahkan upaya-upaya ke arah tujuan.
Untuk dapat melakukan tugas pengarahan dengan baik, manajer dituntut
memiliki kemampuan dalam aspek-aspek :
1. Motivasi.
2. Komunikasi.
3. Hubungan interpersonal.
4. Kelompok kerja.
5. Kelompok dinamis.
Pengawasan
Adalah proses mengawasi kinerja, membandingkan hasil dan tujuan, dan
mengambil tindakan korektif. Proses ini meliputi :
1. Menentukan tujuan dan standar kinerja.
2. Menilai kinerja aktual.
3. Membandinkan kinerja aktual dengan tujuan dan standar.
4. Mengambil tindakan yang diperlukan.

Pengawasan eksternal dilakukan melalui tindakan supervisi dan
administratif. Pengawasan internal dilakukan melalui mekanisme tanggung
jawab seseorang terhadap pekerjaannya, peningkatan peluang pengawasan
diri dapat dilakukan diantaranya dengan pemberian kekuasaan
(Empowerment) dan tim yang dikelola sendiri (self-managing teams).

Usaha untuk meningkatkan produktivitas :
1. Menetapkan suatu titik pangkal untuk mencapai perbaikan dimasa
yang akan datang.
2. Menetapkan tujuan tingkat produktivitas yang diinginkan.
3. Meninjau ulang metode untuk meningkatkan produktivitas.
4. Memilih suatu metode dan mengimplementasikannya.
5. Menilai hasil dan memodifikasi bila perlu.
MANAJEMEN MUTU TERPADU
Merupakan suatu filsafat manajemen yang didorong oleh pencapaian
kepuasan pelanggan secara konstan lewat perbaikan yang ber-
kesinambungan dari semua proses organisasi.

Upaya perbaikan tanpa pernah berakhir menuntut suatu pendekatan
melingkar, bukannya linier. Ini dilukiskan oleh daur PDCA (plan-do-check-
act; merencanakan, melakukan, mengecek, bertindak).
Bertindak Merencanakan
Mengecek Melakukan
KUALITAS
Kualitas : Hal yang menjadikan sesuatu bernilai, elemen karakteristik,
dasar alami, jenis, tingkat mutu dari sesuatu, keistimewaan/keunggulan,
kelebihan (Websters New World Dictionary)

Kualitas : Keseluruhan sifat dan karakteristik dari sebuah produk/jasa
yang menunjukkan kemampuannya dalam mencapai kepuasan untuk
memenuhi kebutuhan (American National Standards Institute/ANSI dan
American Society Quality Control/ASQC)
Garvin, menyatakan ada 5 pendekatan mengenai definisi kualitas:
1. Transcendent definition: sinonim dari kelebihan/sifat keunggulan
2. Product base definition: ketelitian/kecermatan dan variabel yg dapat
diukur
3. User base definition: kelayakan/kesesuaian u- manfaat/penggunaan
4. Manufacturing base definition: hasil dari engineering dan praktek
manufactur atau kesesuaian untuk spesifikasi
5. Value-base definition: dalam bentuk biaya dan harga kesesuaian
biaya yang bisa diterima

Model manajemen mutu terpadu :

Kepemimpinan
Pendidikan dan Pelatihan, Struktur Pendukung
Komunikasi. Imbalan dan Penghargaan, Ukuran

Fokus pada pelanggan Perbaikan proses
Keikutsertaan secara
menyeluruh
Perbaikan yang berkesinambungan
Tujuan
Prinsip-prinsip
Elemen
pendukung
Sumber : Tenner, Arthur R. De Toro Irving J. 1993. Total Quality Management. Addison-Wesley Publising
Company. P : 32
Tujuan manajemen mutu terpadu adalah perbaikan mutu yang
berkesinambungan.

Prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu :
1. Fokus pada pelanggan.
2. Perbaikan proses.
3. Keikutsertaan secara menyeluruh.

Unsur-unsur pendukung :
1. Kepemimpinan.
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Struktur Pendukung.
4. Komunikasi.
5. Imbalan dan Penghargaan.
6. Ukuran.
Pendekatan Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu :
Produk Proses
Kepemimpinan Komitmen
Organisasi
Sumber : Creech, Bill 1996. Lima Pilar Manajemen Mutu Terpadu, Jakarta : Binarupa Aksara
Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu
dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu didalam proses. Mutu di dalam
proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat
tidak ada artinya tanpa kepemimpinan yang memadai. Komitmen yang kuat,
dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. Setiap
pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah
dengan sendirinya yang lain juga lemah.
Gugus Kendali Mutu
Adalah suatu kelompok kerja kecil yang secara sukarela mengadakan
kegiatan pengendalian mutu dalam tempat kerja mereka.

Tujuan Gugus Kendali Mutu :
1. Menggali dan mengembangkan kemampuan perorangan.
2. Menciptakan suasana kerja secara kekeluargaan yang harmonis.
3. Meningkatkan mutu kerja dan hasil kerja.
4. Meningkatkan rasa tanggung jawab seluruh karyawan untuk maju dan
berkembang.
5. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kepemimpinan.
6. Menampung dan menyalurkan saran-saran positif dari karyawan.

Pelaksanaan kegiatan dan pengembangan Gugus Kendali Mutu :
1. Pengembangan diri.
2. Kesukarelaan.
3. Kegiatan kelompok.
4. Partisipasi seluruh karyawan.
5. Pemanfaatan teknik-teknik kendali mutu.
6. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan erat dengan tempat kerja.
7. Kesinambungan kegiatan kendali mutu.
8. Pengembangan bersama.
9. Kreativitas.
10. Kesadaran akan pentingnya mutu, masalah-masalah, dan perbaikan.

Organisasi Gugus Kendali Mutu
Terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
1. Tim Pengarah (Steering Committee).
2. Tim Pelaksana (Organizing Committee).
3. Fasilitator.
4. Kelompok kerja (GKM) yang terdiri dari ketua dan anggota kelompok.

Dalam gugus kendali mutu dikenal apa yang disebut sebagai Delapan
Langkah Pemecahan Masalah dan Tujuh Alat Kendali Mutu (DELTA).

Delapan Langkah Pemecahan Masalah
Adalah suatu penjabaran lebih lanjut dari konsep pengendalian dalam satu
daur PDCA dalam rangka membantu anggota GKM berpikir dan bertindak
secara sistematis dalam memecahkan masalah.
Delapan langkah tersebut secara berurutan terdiri dari :
1. Menemukan persoalan (menetapkan tema masalah).
2. Menemukan penyebab persoalan (mengapa tema dipilih).
3. Menemukan penyebab utama (mengenali status masalah).
4. Membuat rencana penanggulangan.
5. Melaksanakan langkah-langkah perbaikan.
6. Mengevaluasi hasil terhadap rencana (pemeriksaan hasil).
7. Standarisasi tindakan perbaikan.
8. Mencatat persoalan yang belum terpecahkan.

Tujuh Alat Kendali Mutu
Adalah suatu metode statistik minimal yang harus dikuasai oleh setiap
karyawan dan diterapkan dalam aktivitas GKM guna membantu
mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah.
Tujuh alat kendali mutu tersebut terdiri dari :
1. Lembar periksa (check sheet)
Lembar yang berisi catatan tentang kegiatan atau kejadian dalam suatu
jangka tertentu.
2. Stratifikasi.
Mengklasifikasi masalah menjadi kelompok sejenis yang lebih kecil atau
unsur tunggal sehingga lebih jelas.
3. Histogram
Diagram yang terdiri dari grafik balok dan menggambarkan distribusi
data yang ada.
4. Diagram pareto
Diagram yang terdiri atas grafik balok dan garis yang menggambarkan
perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan.
5. Diagram sebab akibat/diagram tulang ikan (fish bone diagram)
Memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada mutu hasil
berdasarkan metode, material, manusia, mesin/alat, dan lingkungan.
6. Diagram pencar (scatter diagram)
Diagram yang menggambarkan korelasi dari suatu penyebab atau faktor
yang berkesinambungan terhadap karakteristik mutu.
7. Bagan kendali (control chart)
Merupakan grafik garis dengan pencantuman batas maksimum dan
minimum yang merupakan batas daerah pengendalian.

Tahap Pemecahan Masalah Alat Kendali yang Digunakan
Menemukan persoalan (menetapkan tema
masalah)

Menemukan penyebab persoalan (mengapa
tema dipilih)

Menemukan penyebab utama (mengenali
status masalah)

Membuat rencana penanggulangan

Melaksanakan langkah-langkah perbaikan

Mengevaluasi hasil terhadap rencana
(pemeriksaan hasil)

Standarisasi tindakan perbaikan

Mencatat persoalan yang belum
terpecahkan
Lembar periksa, Diagram Pareto,
Histogram, Bagan Kendali

Stratifikasi, Diagram Sebab Akibat


Diagram Pareto, Diagram Pencar






Diagram Pareto, Histogram, Bagan Kendali

Diagram tulang ikan :
Akibat (persoalan yang
akan dipecahkan)
Bahan
Metode
Peralatan
Manusia
Diagram pencar :
Bagan Kendali :
Gugus _____________________________ Departemen __________________________
Bidang Pemilihan Sasaran ____________________________________________________
Tujuan Umum
1. ________________________________ 3. ________________________________
2. ________________________________ 4. ________________________________
Tindakan
1. _______________________________ 3. ________________________________
2. ________________________________ 4. ________________________________
Kemajuan Tujuan atau Tindakan
Tanggal Dipantau oleh Hasilnya Persoalan/tindakan tambahan
____________ ____________ ____________ ________________________________
____________ ____________ ____________ ________________________________
____________ ____________ ____________ ________________________________
____________ ____________ ____________ ________________________________
____________ ____________ ____________ ________________________________
____________ ____________ ____________ ________________________________
____________ ____________ ____________ ________________________________
____________ ____________ ____________ ________________________________


Leadership
Education and Training
Supportive Structure
Communicatons
Reward and Recognition
Measurement

Customer Focus Process Improvement Total Involvement
Continuous
Improvement
Implementation Concept
Elements
Principles
Objective

You might also like