You are on page 1of 9

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

1. Pendahuluan
Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang
dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan. Laporan ini mencerminkan
aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba
dan rugi entitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan
mencerminkan pengembalian (return) kepada pemegang saham untuk periode yang
bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam
akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan
jasa pada saat diperoleh/dihasilkan (earned) dan ditandingkan (matching) dengan beban yang
diakui terlepas dari saat pembayaran.
Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis, di mana aset
dan liabiitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu.
Akuntansi biaya historis (historical cost accounting) disebut juga sebagai model
akuntansi berdasar transaksi (transaction-based model). Laba terutama ditentukan dengan
mengakui penghasilan yang direalisasi atau dapat direalisasi dan diperoleh (realized or
realizable and earned) selama periode dan mengaitkan beban dengan penghasilan yang
diakui. Alternatif model biaya historis ini adalah akuntansi nilai wajar (fair value
accounting) atau disebut juga dengan mark-to-market accounting. Dengan model akuntansi
nilai wajar, nilai aset dan liabilitas ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga pasar) pada
saat tanggal pengukuran (kira-kira tanggal laporan keuangan). Laba dengan model ini cukup
merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan liabilitas selama periode, di mana
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui. Sebagaimana dikemukakan
sebelumnya, standar akuntansi keuangan Indonesia berbasis prinsip dan banyak
menggunakan konsep fair value dalam penilaian aset dan liabilitas.
Pada tahun 2011, komponen laporan keuangan mengalami sedikit perubahan.
Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi
komprehensif. Pendapatan komprehensif ini berisi perubahan-perubahan karena penggunaan
model nilai wajar, pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau
kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang
telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang menyajikan
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan
komprehensif lain.

2. Penghasilan dan Beban
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan
dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan meliputi pendapatan dan keuntungan. Pendapatan (revenues) adalah
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan
yang berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan sewa. Keuntungan
(gains) mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan namun bukan
pendapatan.

Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam
bentuk arus keluar atau penurunan aset, atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanam modal. Beban
mencakup kerugian dan beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa meliputi, misalnya, beban
pokok penjualan, gaji dan upah, dan penyusutan. Kerugian (losses) mencerminkan pos lain
yang memenuhi definisi beban yang mungkin, atau mungkin tidak, timbul dari pelaksanaan
aktivitas entitas yang biasa.

3. Pendapatan Komprehensif Lain
Pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income OCI) adalah total
penghasilan dikurang beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam
laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya.
Komponen pendapatan komprehensif lain meliputi:
1) Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Tidak
Berwujud);
2) Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui (lihat PSAK 24:
Imbalan Kerja);
3) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing
(lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing);
4) Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai
tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan); dan
5) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55:
Instrumen Keuangan).

Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan komponen dari
pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan laba
rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.
Komponen dari pendapatan komprehensif lain dapat disajikan dengan salah satu cara
berikut:
1) Jumlah neto dari dampak pajak terkait (net of related tax effect); atau
2) Jumlah sebelum dampak pajak terkait (before related tax effect) disertai dengan total pajak
penghasilan yang terkait dengan komponen tersebut.


Entitas mengungkapkan penyesuaian reklasifikasi terkait dengan masing-masing komponen
pendapatan komprehensif lain. Penyesuaian reklasifikasi (reclassification adjustments)
adalah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi dalam periode berjalan yang diakui dalam
pendapatan komprehensif lain dalam periode sebelumnya. Penyesuaian reklasifikasi
dimasukkan dengan komponen pendapatan komprehensif lain yang terkait pada periode di
mana penyesuaian direklasifikasikan ke laba rugi. Misalnya, keuntungan yang direalisasikan
dari pelepasan aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual dimasukkan
dalam laporan laba rugi periode berjalan. Jumlah tersebut mungkin telah diakui dalam
pendapatan komprehensif lain sebagai keuntungan yang belum direalisasi pada periode
sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut dikurangkan dari pendapatan
komprehensif lain pada periode ketika keuntungan yang telah direalisasi direklasifikasi ke
laba rugi untuk menghindari memasukkan keuntungan yang belum direalisasi tersebut dua
kali dalam total laba rugi komprehensif. Perubahan reklasifikasi tidak dilakukan pada
perubahan surplus revaluasi atau pada keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui dalam
program dana pensiun manfaat pasti. Komponen tersebut diakui dalam pendapatan
komprehensif lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Perubahan
surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pada periode berikutnya ketika aset tersebut
digunakan atau dihentikan pengakuannya dan keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan
dalam saldo laba pada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut sebagai
pendapatan komprehensif lain.

4. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Entitas menyajikan seluruh komponen pendapatan komprehensif (pos penghasilan
dan beban) yang diakui dalam satu periode:
1) Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, di mana semua pos penghasilan dan beban
yang diakui dalam satu periode (pendekatan satu laporan the single statement
approach); atau
2) Dalam bentuk dua laporan (pendekatan dua laporan the two statement approach):
a) Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah)
b) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan
komprehensif lain (dalam laporan laba rugi komprehensif).

Total laba rugi komprehensif (total comprehensive income) yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi komprehensif adalah total semua pos penghasilan dan beban yang diakui
selama satu periode (termasuk komponen laba atau rugi dan pendapatan komprehensif lain).
Laporan laba rugi komprehensif minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut
untuk periode:
1) Pendapatan;
2) Biaya keuangan;
3) Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas;
4) Beban pajak;
5) Operasi yang dihentikan yang mencakup suatu total dari:
a) Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
b) Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka
operasi yang dihentikan.
6) Laba atau rugi;
7) Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai dengan
sifat (selain angka 8 di bawah);
8) Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat
dengan metode ekuitas; dan
9) Total laba rugi komprehensif

Dengan demikian, total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu
periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang
dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Total laba rugi
komprehensif terdiri dari komponen laba rugi dan pendapatan komprehensif lain.
Sedangkan laba rugi (profit or loss) atau laba bersih (net income) adalah total pendapatan
(income) dan beban (expenses), tidak termasuk komponen-komponen pendapatan
komprehensif lain.
Di samping itu, entitas mengungkapkan pos-pos berikut dalam laporan laba rugi
komprehensif sebagai alokasi laba rugi untuk periode:
1) Laba atau rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
a) Kepentingan nonpengendali: dan
b) Pemilik entitas induk.
2) Total laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada:
a) Kepentingan nonpengendali; dan
b) Pemilik entitas induk.
Entitas dapat menyajikan pos-pos sebagaimana dimaksud di butir 1 6 di atas dan
pengungkapan laba atau rugi yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali (non-
controlling interest) dan pemilik entitas induk (owners of the parent)1 sebagaimana pada
butir 1) di atas dalam laporan laba rugi terpisah (income statement).

5. Laporan Laba Rugi
Entitas mengakui seluruh pos-pos penghasilan dan beban pada suatu periode dalam
laba rugi kecuali suatu PSAK mensyaratkan atau memperkenankan lain.
Laporan laba rugi (statement of income) minimal mencakup penyajian jumlah pos-
pos berikut untuk periode:
1) Pendapatan;
2) Biaya keuangan;
3) Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi (associates) dan ventura bersama (joint venture)
yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas ;
4) Beban pajak;
5) Operasi yang dihentikan (discontinued operations);
6) Laba atau rugi
7) Kepentingan nonpengendali; dan
8) Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas induk

6. Klasifikasi Beban dalam Laporan Laba Rugi
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan
klasifikasi berdasarkan sifat (nature) atau fungsinya (function) dalam entitas, mana yang
dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan.
1. Klasifikasi menurut sifat. Klasifikasi menurut sifat mengidentifikasi biaya (cost) dan
beban (expense) dalam bentuk karakter biaya, seperti gaji dan upah, pembelian bahan
baku, beban pennyusutan, dan beban iklan.
2. Klasifikasi menurut fungsi. Klasifikasi menurut fungsi menyajikan beban dilihat dari
tujuan pengeluaran (expenditure), seperti biaya manufaktur, distribusi, dan
administrasi.
Ilustrasi 1
Berikut ini dilustrasikan dua alternatif bentuk laporan laba rugi komprehensif. Dalam tiap
kasus, asumsikan bahwa PT Galaxi, Tbk melaporkan informasi berikut untuk tahun 2012:



pendapatan penjualan Rp800.000; beban pokok penjualan Rp600.000; beban operasi
Rp90.000; dan keuntungan
yang belum direalisasi setelah pajak atas efek tersedia untuk dijual Rp30.000.
1) Pendekatan Satu Laporan
Dalam pendekatan ini, laba bersih (net income ) atau laba-rugi (profit or loss) merupakan
subtotal, dengan total pendapatan komprehensif (comprehensive income) ditunjukkan sebagai
total Bentuk satu laporan untuk PT Galaxi, Tbk disajikan dibawah ini:

PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Pendapatan penjualan
Beban pokok penjualan
Laba bruto
Beban operasi
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain:
Keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah
pajak
Pendapatan komprehensif
Rp800.000.000
600.000.000
Rp200.000.000
90.000.000
Rp110.000.000

30.000.000
Rp140.000.000

2) Pendekatan Dua Laporan
PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Pendapatan penjualan
Beban pokok penjualan
Laba bruto
Beban operasi
Laba bersih
Rp800.000.000
600.000.000
Rp200.000.000
90.000.000
Rp110.000.000

PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain:
Keuntungan kepemilikan yang belum direalisasi, setelah
pajak
Pendapatan komprehensif
Rp110.000.000

30.000.000
Rp140.000.000

7. Laporan Perubahan Ekuitas
Di samping laporan laba rugi komprehensif, entitas juga menyajikan laporan ekuitas
pemegang saham (atau laporan perubahan ekuitas pemegang saham statement of changes in
stockhoders equity). Laporan ini melaporkan perubahan masing-masing akun ekuitas
pemegang saham dan total ekuitas pemegang saham selama suatu periode. Entitas biasanya
menyajikan laporan ekuitas pemegang saham dalam format kolom (columnar form). Ekuitas
pemegang saham pada umumnya mencakup modal kontribusi (saham preferen, saham biasa,
dan tambahan modal disetor), saldo laba, dan pendapatan komprehensif lain.
Untuk tiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari:
1. Laba rugi;
2. Masing masing pos pendapatan komprehensif lain; dan
3. Transaksi dengan pemilik, yang menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik
(penerbitan saham) dan distribusi kepada pemilik (dividen), dan perubahan hak
kepemilikan pada ekuitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian

Ilustrasi 2
Asumsikan, sebagaimana informasi yang sama dengan PT Galaxi, Tbk; entitas
mempunyai saldo akun ekuitas pemegang saham pada awal tahun 2012: Saham biasa
Rp300.000.000; saldo laba Rp50.000.000; dan pendapatan komprehensif lain Rp60.000.000.
Tidak ada perubahan akun saham biasa yang terjadi selama tahun berjalan. Penyajian ekuitas
pemegang saham untuk PT Galaxi, Tbk sebagai berikut:

PT Galaxi, Tbk
Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012

Total Saham Biasa Saldo Laba Pendapatan
Komprehensif
Lain
Saldo awal
Laba bersih
Pendapatan komprehensif
lain
Keuntungan kepemilikan yang
belum direalisasi, setelah pajak
Rp410.000.000
110.000.000




30.000.000
Rp300.000.000






Rp 50.000.000
110.000.000
Rp60.000.000





30.000.000
Saldo akhir Rp550.000.000 Rp300.000.000 Rp160.000.000 Rp90.000.000
Dengan mengabaikan format gambaran yang digunakan, PT Galaxi, Tbk melaporkan
pendapatan komprehensif lain sebesar Rp90.000.000 dalam bagian ekuitas pemegang saham
di laporan posisi keuangan sebagai berikut:

PT Galaxi, Tbk
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Ekuitas pemegang saham
Saham biasa
Saldo laba
Pendapatan komprehensif lain
Total ekuitas pemegang saham

Rp300.000.000
160.000.000
90.000.000
Rp550.000.000

Contoh Laporan Laba Rugi Komprehensif
Keterangan 2012 2011
Pendapatan usaha
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba bruto

Beban operasi
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Laba operasi
Pendapatan (beban) non operasi
Bagian laba (rugi) entitas asosiasi/ventura bersama
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
Laba dari operasi yang dilanjutkan
Kerugian dari operasi yang dihentikan

Laba (rugi) neto

Pendapatan komprehensif lain
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Lindung nilai arus kas
Keuntungan revaluasi aset tetap
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program pensiun
manfaat pasti

Pendapatan komprehensif lain

Total laba komprehensif

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada

xxxx
xxxx
xxxx


xxxx
xxxx
xxxx

xxxx
xxxx

xxxx
xxxx
xxxx
xxxx

xxxx


xxxx

xxxx
xxxx
xxxx

xxxx

xxxx

xxxx


xxxx
xxxx



xxxx
xxxx
xxxx


xxxx
xxxx
xxxx

xxxx
xxxx

xxxx
xxxx
xxxx
xxxx

xxxx


xxxx

xxxx
xxxx
xxxx

xxxx

xxxx

xxxx


xxxx
xxxx


Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
xxxx
xxxx

xxxx
xxxx


2Catatan: Entitas induk adalah entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak; entitas
anak adalah suatu entitas, termasuk suatu entitas non-korporasi seperti perseketuan, yang
dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk); entitas asosiasi, termasuk
entitas non-korporasi seperti persekutuan, di mana investor mempunyai pengaruh signifikan
dan bukan merupakan entitas anak maupun ventura bersama; dan kepentingan
nonpengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung
atau tidak langsung pada entitas induk.

You might also like