You are on page 1of 40

BAB II

KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
1. Pengertian
Menurut Brunner dan Suddarth (2001), cedera kepala adalah cedera
yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak dan otak, sedangkan oenges,
(1!!!) cedera kepala adalah cedera kepala ter"uka dan tertutup yang
terjadi karena, #raktur tengkorak, kombusio gegar sere"ri, kontusio $e$ar,
leserasi dan perdarahan sere"ral subarakhnoid, subdural, epidural,
intraserebral, "atang otak. %edera kepala $erupakan proses di$ana
terjadi trau$a langsung atau deselerasi terhadap kepala yang
$enye"a"kan kerusakan tengkorak dan otak (Pierce & 'eil. 200().
Adapun $enurut Brain Injury Assosiation of America (200!), cedera
kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, "ukan "ersi#at kongenital
ataupun degenerati#, tetapi dise"a"kan oleh serangan atau "enturan #isik
dari luar, yang dapat $engurangi atau $engu"ah kesadaran yang $ana
$eni$"ulkan kerusakan ke$a$puan kogniti# dan #ungsi #isik.
Be"erapa pengertian diatas dapat disi$pulkan, "ah)a cedera
kepala adalah trau$a pada kulit kepala, tengkorak, dan otak yang terjadi
"aik secara langsung ataupun tidak langsung pada kepala yang dapat
$engaki"atkan terjadinya penurunan kesadaran "ahkan dapat
$enye"a"kan ke$atiaan.
*
2. Maca$+$aca$ cedera kepala
Menurut, Brunner dan Suddarth, (2001) cedera kepala ada 2 $aca$ yaitu,
a. %edera kepala ter"uka
-uka kepala ter"uka aki"at cedera kepala dengan pecahnya tengkorak
atau luka penetrasi, "esarnya cedera kepala pada tipe ini ditentukan
oleh $assa dan "entuk dari "enturan, kerusakan otak juga dapat terjadi
jika tulang tengkorak $enusuk dan $asuk kedala$ jaringan otak dan
$elukai dura$eter sara# otak, jaringan sel otak aki"at "enda taja$.
te$"akan, cedera kepala ter"uka $e$ungkinkan ku$an pathogen
$e$iliki a"ses langsung ke otak.
". %edera kepala tertutup
Benturan kranial pada jaringan otak didala$ tengkorak ialah
goncangan yang $endadak. a$paknya $irip dengan sesuatu yang
"ergerak cepat, ke$udian serentak "erhenti dan "ila ada cairan akan
tu$pah. %edera kepala tertutup $eliputi, kombusio gagar otak,
kontusio $e$ar, dan laserasi.
/. 0lasi#ikasi cedera kepala
1osjidi (200*), trau$a kepala diklasi#ikasikan $enjadi derajat "erdasarkan
nilai dari Glasgow Coma Scale ( 2%S ) nya, yaitu3
4
a. 1ingan
1.) 2%S 5 1/ 6 17
2.) apat terjadi kehilangan kesadaran atau a$nesia tetapi kurang dari
/0 $enit.
/.) 8idak ada kontusio tengkorak, tidak ada #raktur cere"ral,
he$ato$a.
". Sedang
1.) 2%S 5 ! 6 12
2.) 0ehilangan kesadaran dan atau a$nesia le"ih dari
/0 $enit tetapi kurang dari 29 ja$.
/.) apat $engala$i #raktur tengkorak.
c. Berat
1.) 2%S 5 / 6 4
2.) 0ehilangan kesadaran dan atau terjadi a$nesia
le"ih dari 29 ja$.
/.) :uga $eliputi kontusio sere"ral, laserasi, atau
he$ato$a intrakranial.
!
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Gambar 1. anato$i dan #isiologi kepala
http,..dar$a)ani$oets.#iles.)ordpress.co$
1. 8engkorak
8ulang tengkorak $enurut, ;<elyn % Pearce (2004) $erupakan
struktur tulang yang $enutupi dan $elindungi otak, terdiri dari tulang
kraniu$ dan tulang $uka. 8ulang kraniu$ terdiri dari / lapisan ,lapisan
luar, etmoid dan lapisan dala$. -apisan luar dan dala$ $erupakan
struktur yang kuat sedangkan etmoid $erupakan struktur yang $enyerupai
"usa. -apisan dala$ $e$"entuk rongga.fosa3 fosa anterior didala$nya
terdapat lo"us #rontalis, fosa tengah "erisi lo"us te$poralis, parientalis,
10
oksipitalis, fosa posterior "erisi otak tengah dan sere"lu$.
Gambar 2. -apisan craniu$
http,..dar$a)ani$oets.#iles.)ordpress.co$
2. Meningen
Pearce, ;<elyn %. (2004) otak dan su$su$ tulang "elakang
diseli$uti $eningia yang $elindungi syruktur sara# yang halus itu,
$e$"a)a pe$"ulu darah dan dengan sekresi sejenis cairan, yaitu, cairan
serebrospinal yang $e$perkecil "enturan atau goncangan. Selaput
$eningen $enutupi terdiri dari / lapisan yaitu,
a. ura $ater
ura $ater secara kon<ensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan
endosteal dan lapisan $eningeal. ura $ater $erupakan selaput yang
11
keras, terdiri atas jaringan ikat #i"risa yang $elekat erat pada
per$ukaan dala$ dari kraniu$. 0arena tidak $elekat pada selaput
arachnoid di "a)ahnya, $aka terdapat suatu ruang potensial ruang
subdural yang terletak antara dura mater dan arachnoid, di$ana
sering diju$pai perdarahan subdural. Pada cedera otak, pe$"uluh+
pe$"uluh <ena yang "erjalan pada per$ukaan otak $enuju sinus
sagitalis superior di garis tengah atau dise"ut Bridging Veins, dapat
$engala$i ro"ekan dan $enye"a"kan perdarahan subdural. Sinus
sagitalis superior $engalirkan darah <ena ke sinus transersus dan
sinus sigmoideus. !aserasi dari sinus+sinus ini dapat $engaki"atkan
perdarahan he"at . "ematoma subdural yang "esar, yang $enye"a"kan
gejala+gejala neurologis "iasanya dikeluarkan $elalui pe$"edahan.
Petunjuk dilakukannya pengaliran perdarahan ini adalah, 1) sakit
kepala yang $enetap 2) rasa $engantuk yang hilang+ti$"ul /)
linglung 9) peru"ahan ingatan 7) kelu$puhan ringan pada sisi tu"uh
yang "erla)anan.
Arteri+arteri $eningea terletak antara dura $ater dan per$ukaan dala$
dari kraniu$ ruang epidural. Adanya #raktur dari tulang kepala dapat
$enye"a"kan laserasi pada arteri+arteri ini dan $enye"a"kan
perdarahan epidural. =ang paling sering $engala$i cedera adalah
arteri $eningea $edia yang terletak pada #osa $edia fosa temporalis.
"ematoma epidural diatasi sesegera $ungkin dengan $e$"uat lu"ang
di dala$ tulang tengkorak untuk $engalirkan kele"ihan darah, juga
12
dilakukan pencarian dan penyu$"atan su$"er perdarahan.
". Selaput Arakhnoid
Selaput arakhnoid $erupakan lapisan yang tipis dan te$"us pandang.
Selaput arakhnoid terletak antara pia $ater se"elah dala$ dan dura
$ater se"elah luar yang $eliputi otak. Selaput ini dipisahkan dari dura
$ater oleh ruang potensial, dise"ut spatium subdural dan dari pia
mater oleh spatium subarakhnoid yang terisi oleh li#uor
serebrospinalis . Perdarahan sub arakhnoid u$u$nya dise"a"kan
aki"at cedera kepala.
c. Pia $ater
$ia mater $elekat erat pada per$ukaan korteks sere"ri. $ia mater
adalah $e$"rana <askular yang dengan erat $e$"ungkus otak,
$eliputi gyri dan $asuk kedala$ sulci yang paling dala$. Me$"rana
ini $e$"ungkus sara# otak dan $enyatu dengan epineuriumnya.
Arteri+arteri yang $asuk kedala$ su"stansi otak juga diliputi oleh pia
mater.
1/
/. >tak
Menurut 2anong, (2002)3 price, (2007), otak terdiri dari / "agian, antara
lain yaitu,
a. %ere"ru$
Gambar 3. -o"us+lo"us >tak
http,..dar$a)ani$oets.#iles.)ordpress.co$
Sere"ru$ atau otak "esar terdiri dari dari 2 "agian, he$ispheriu$
sere"ri kanan dan kiri. Setiap henispher di"agi dala$ 9 lo"us yang
terdiri dari lo"us #rontal, oksipital, te$poral dan pariental. =ang
$asing+$asing lo"us $e$iliki #ungsi yang "er"eda, yaitu,
1) -o"us #rontalis
!obus frontalis pada korteks sere"ri teruta$a $engendalikan
keahlian $otorik $isalnya $enulis, $e$ainkan alat $usik atau
$engikat tali sepatu. !obus frontalis juga $engatur ekspresi )ajah
dan isyarat tangan. daerah tertentu pada lobus frontalis
19
"ertanggung ja)a" terhadap akti<itas $otorik tertentu pada sisi
tu"uh yang "erla)anan. ;#ek perilaku dari kerusakan lo"us
#rontalis "er<ariasi, tergantung kepada ukuran dan lokasi kerusakan
#isik yang terjadi. 0erusakan yang kecil, jika hanya $engenai satu
sisi otak, "iasanya tidak $enye"a"kan peru"ahan perilaku yang
nyata, $eskipun kadang $enye"a"kan kejang. 0erusakan luas
yang $engarah ke "agian "elakang lobus frontalis "isa
$enye"a"kan apati, cero"oh, lalai dan kadang inkontinensia.
0erusakan luas yang $engarah ke "agian depan atau sa$ping
lobus frontalis $enye"a"kan perhatian penderita $udah teralihkan,
kege$"iraan yang "erle"ihan, suka $enentang, kasar dan keja$.
2) -o"us parietalis
!obus parietalis pada korteks sere"ri $engga"ungkan kesan
dari "entuk, tekstur dan "erat "adan ke dala$ persepsi u$u$.
Seju$lah kecil ke$a$puan $ate$atikan dan "ahasa "erasal dari
daerah ini. !obus parietalis juga $e$"antu $engarahkan posisi
pada ruang di sekitarnya dan $erasakan posisi dari "agian
tu"uhnya. 0erusakan kecil di "agian depan lobus parietalis
$enye"a"kan $ati rasa pada sisi tu"uh yang "erla)anan.
0erusakan yang agak luas "isa $enye"a"kan hilangnya
ke$a$puan untuk $elakukan serangkaian pekerjaan keadaan ini
dise"ut ataksia dan untuk $enentukan arah kiri+kanan. 0erusakan
yang luas "isa $e$pengaruhi ke$a$puan penderita dala$
17
$engenali "agian tu"uhnya atau ruang di sekitarnya atau "ahkan
"isa $e$pengaruhi ingatan akan "entuk yang se"elu$nya dikenal
dengan "aik $isalnya, "entuk ku"us atau ja$ dinding. Penderita
"isa $enjadi linglung atau $engigau dan tidak $a$pu "erpakaian
$aupun $elakukan pekerjaan sehari+hari lainnya.
/) -o"us te$poralis
!obus temporalis $engolah kejadian yang "aru saja terjadi
$enjadi dan $engingatnya se"agai $e$ori jangka panjang. !obus
temporalis juga $e$aha$i suara dan ga$"aran, $enyi$pan
$e$ori dan $engingatnya ke$"ali serta $enghasilkan jalur
e$osional. 0erusakan pada lobus temporalis se"elah kanan
$enye"a"kan terganggunya ingatan akan suara dan "entuk.
0erusakan pada lobus temporalis se"elah kiri $enye"a"kan
gangguan pe$aha$an "ahasa yang "erasal dari luar $aupun dari
dala$ dan $engha$"at penderita dala$ $engekspresikan
"ahasanya.
Penderita dengan lobus temporalis se"elah kanan yang non+
do$inan, akan $engala$i peru"ahan kepri"adian seperti tidak
suka "ercanda, tingkat ke#anatikan aga$a yang tidak "iasa, o"sesi#
dan kehilangan gairah seksual.
9) -o"us >ksipital
?ungsinya untuk <isual center. 0erusakan pada lo"us ini oto$atis
1(
akan kehilangan #ungsi dari lo"us itu sendiri yaitu penglihatan.
". %ere"lu$
8erdapat di"agian "elakang kraniu$ $enepati fosa serebri posterior
di"a)ah lapisan durameter. Cereblum $e$punyai aski yaitu3
$erangsang dan $engha$"at serta $e$punyai tanggunag ja)a" yang
luas terhadap koordinasi dan gerakan halus. ita$"ah $engontrol
gerakan yang "enar, kesei$"angan posisi dan $engintegrasikan input
sensori.
c. Brainste$
Batang otak terdiri dari otak tengah, pons dan medula oblomata. >tak
tengah midbrain% ensefalon $enghu"ungkan pons dan sereblum
dengan hemisfer sereblum. Bagian ini "erisi jalur sensorik dan
$otorik, se"agai pusat re#lek pendengaran dan penglihatan. $ons
terletak didepan sere"lu$ antara otak tengah dan medula, serta
$erupakan je$"atan antara 2 "agian sere"lu$ dan juga antara medula
dengan serebrum. $ons "erisi jarak sensorik dan $otorik. &edula
oblomata $e$"entuk "agian inferior dari "atang otak, terdapat pusat+
pusat otono$ yang $engatur #ungsi+#ungsi <ital seperti perna#asan,
#rekuensi jantung, pusat $untah, tonus asomotor, re#lek "atuk dan
"ersin.
9. Syara#+Syara# >tak
Su@anne % S$elt@er, (2001) 'erus kranialis dapat terganggu "ila
1*
trau$a kepala $eluas sa$pai "atang otak karena ede$a otak atau
pendarahan otak. 0erusakan ner<us yaitu,
a. 'erus (lfaktorius ('er<us 0ranialis A)
Sara# pe$"au yang keluar dari otak di"a)a oleh dahi, $e$"a)a
rangsangan aro$a ("au+"auan) dari rongga hidung ke otak.
". 'erus (ptikus ('er<us 0ranialis AA)
Mensara#i "ola $ata, $e$"a)a rangsangan penglihatan ke otak.
c. 'erus (kulomotorius ('er<us 0ranialis AAA)
Bersi#at $otoris, $ensara#i otot+otot or"ital (otot pengerak "ola $ata)
$enghantarkan sera"ut+sera"ut sara# para si$pati untuk $elayani otot
siliaris dan otot iris.
d. 'erus )rokhlearis ('er<us 0ranialis AB)
Bersi#at $otoris, $ensara#i otot+otot or"ital. Sara# pe$utar $ata yang
pusatnya terletak di"elakang pusat sara# penggerak $ata.
e. 'erus )rigeminus ('er<us 0ranialis B)
Si#atnya $aje$uk (sensoris $otoris) sara# ini $e$punyai tiga "uah
ca"ang. ?ungsinya se"agai sara# ke$"ar tiga, sara# ini $erupakan
sara# otak "esar, sara#nya yaitu,
1) 'erus oftalmikus, si#atnya sensorik, $ensara#i kulit kepala "agian
depan kelopak $ata atas, selaput lendir kelopak $ata dan "ola
$ata.
14
2) 'erus maksilaris* si#atnya sensoris, $ensara#i gigi atas, "i"ir atas,
palatum, "atang hidung, ronga hidung dan sinus maksilaris+
/) 'erus mandibula* si#atnya $aje$uk (sensori dan $otoris)
$ensara#i otot+otot pengunyah. Sera"ut+sera"ut sensorisnya
$ensara#i gigi "a)ah, kulit daerah te$poral dan dagu.
#. 'erus Abducens ('er<us 0ranialis BA)
Si#atnya $otoris, $ensara#i otot+otot or"ital. ?ungsinya se"agai sara#
penggoyang sisi $ata
g. 'erus ,asialis ('er<us 0ranialis BAA)
Si#atnya $aje$uk (sensori dan $otori) sera"ut+sera"ut $otorisnya
$ensara#i otot+otot lidah dan selaput lendir ronga $ulut. i dala$
sara# ini terdapat sera"ut+sera"ut sara# otono$ (parasi$patis) untuk
)ajah dan kulit kepala #ungsinya se"agai $i$ik )ajah untuk
$enghantarkan rasa pengecap.
h. 'erus Akustikus ('er<us 0ranialis BAAA)
Si#atnya sensori, $ensara#i alat pendengar, $e$"a)a rangsangan dari
pendengaran dan dari telinga ke otak. ?ungsinya se"agai sara#
pendengar.
i. 'erus Glosofaringeus ('er<us 0ranialis AC)
Si#atnya $aje$uk (sensori dan $otoris) $ensara#i #aring, tonsil dan
lidah, sara# ini dapat $e$"a)a rangsangan cita rasa ke otak.
j. 'erus Vagus ('er<us 0ranialis C)
1!
Si#atnya $aje$uk (sensoris dan $otoris) $engandung sara#+sara#
$otorik, sensorik dan parasi$patis #aring, laring, paru+paru, eso#agus,
gaster intestinu$ $inor, kelenjar+kelenjar pencernaan dala$
a"do$en. ?ungsinya se"agai sara# perasa.
k. 'erus Aksesorius ('er<us 0ranialis CA),
Sara# ini $ensara#i $uskulus sternokleidomastoid dan $uskulus
trape-ium, #ungsinya se"agai sara# ta$"ahan
l. 'erus "ipoglosus ('er<us 0ranialis CAA)
Sara# ini $ensara#i otot+otot lidah, #ungsinya se"agai sara# lidah. Sara#
ini terdapat di dala$ su$su$ penya$"ung.
C. ETIOLOGI DAN PREDISPOSISI
1osjidi (200*), penye"a" cedera kepala antara lain,
1. 0ecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan "er$otor atau sepeda, dan $o"il.
2. 0ecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan.
/. %edera aki"at kekerasan.
9. Benda tu$pul, kerusakan terjadi hanya ter"atas pada daerah di$ana dapat
$ero"ek otak.
7. 0erusakan $enye"ar karena kekuatan "enturan, "iasanya le"ih "erat
si#atnya.
(. Benda taja$, kerusakan terjadi hanya ter"atas pada daerah di$ana dapat
$ero"ek otak, $isalnya terte$"ak peluru atau "enda taja$.
20
D. PATOFISIOLOGI
%edera $e$ang peranan yang sangat "esar dala$ $enentukan "erat
ringannya konsekuensi pato#isiologis dari suatu kepala. %edera percepatan
aselerasi terjadi jika "enda yang sedang "ergerak $e$"entur kepala yang
dia$, seperti trau$a aki"at pukulan "enda tu$pul, atau karena kena le$paran
"enda tu$pul. %edera perla$"atan deselerasi adalah "ila kepala $e$"entur
o"jek yang secara relati# tidak "ergerak, seperti "adan $o"il atau tanah.
0edua kekuatan ini $ungkin terjadi secara "ersa$aan "ila terdapat gerakan
kepala ti"a+ti"a tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi "ila posisi "adan
diu"ah secara kasar dan cepat. 0ekuatan ini "isa diko$"inasi dengan
pengu"ahan posisi rotasi pada kepala, yang $enye"a"kan trau$a regangan
dan ro"ekan pada su"stansi al"a dan "atang otak.
Berdasarkan pato#isiologinya, kita $engenal dua $aca$ cedera otak,
yaitu cedera otak pri$er dan cedera otak sekunder. %edera otak pri$er adalah
cedera yang terjadi saat atau "ersa$aan dengan kejadian trau$a, dan
$erupakan suatu #eno$ena $ekanik. D$u$nya $eni$"ulkan lesi per$anen.
8idak "anyak yang "isa kita lakukan kecuali $e$"uat #ungsi sta"il, sehingga
sel+sel yang sedang sakit "isa $engala$i proses penye$"uhan yang opti$al.
%edera pri$er, yang terjadi pada )aktu "enturan, $ungkin karena $e$ar
pada per$ukaan otak, laserasi su"stansi al"a, cedera ro"ekan atau he$oragi
karena terjatuh, dipukul, kecelakaan dan trau$a saat lahir yang "isa
21
$engaki"atkan terjadinya gangguan pada seluruh siste$ dala$ tu"uh.
Sedangkan cedera otak sekunder $erupakan hasil dari proses yang
"erkelanjutan sesudah atau "erkaitan dengan cedera pri$er dan le"ih
$erupakan fenomena metabolik se"agai aki"at, cedera sekunder dapat terjadi
se"agai ke$a$puan autoregulasi sere"ral dikurangi atau tak ada pada area
cedera. %idera kepala terjadi karena "e"erapa hal diantanya, "ila trau$a ekstra
kranial akan dapat $enye"a"kan adanya leserasi pada kulit kepala selanjutnya
"isa perdarahan karena $engenai pe$"uluh darah. 0arena perdarahan yang
terjadi terus+ $enerus dapat $enye"a"kan hipoksia, hiperemi peningkatan
<olu$e darah pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta asodilatasi
arterial, se$ua $eni$"ulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya
peningkatan tekanan intrakranial (8A0), adapun, hipotensi (Soeto$o, 2002).
'a$un "ila trau$a $engenai tulang kepala akan $enye"a"kan
ro"ekan dan terjadi perdarahan juga. %idera kepala intra kranial dapat
$engaki"atkan laserasi, perdarahan dan kerusakan jaringan otak "ahkan "isa
terjadi kerusakan susunan syara# kranial terta$a $otorik yang $engaki"atkan
terjadinya gangguan dala$ $o"ilitas (Brain, 200!).
E. MANIFESTASI KLINIK
2ejala+gejala yang diti$"ulkan tergantung pada "esarnya dan distri"usi
cedera otak.
1. %edera kepala ringan $enurut Syl<ia A (2007)
22
a. 0e"ingungan saat kejadian dan ke"inggungan terus $enetap setelah
cedera.
". Pusing $enetap dan sakit kepala, gangguan tidur, perasaan ce$as.
c. 0esulitan "erkonsentrasi, pelupa, gangguan "icara, $asalah tingkah
laku
2ejala+gejala ini dapat $enetap sela$a "e"erapa hari, "e"erapa $inggu
atau le"ih la$a setelah konkusio cedera otak aki"at trau$a ringan.
2. %edera kepala sedang, iane % (2002)
a. 0ele$ahan pada salah satu tu"uh yang disertai dengan ke"inggungan
atau hahkan ko$a.
". 2angguan kesedaran, a"nor$alitas pupil, a)itan ti"a+ti"a de#isit
neurologik, peru"ahan 88B, gangguan penglihatan dan pendengaran,
dis#ungsi sensorik, kejang otot, sakit kepala, <ertigo dan gangguan
pergerakan.
/. %edera kepala "erat, iane % (2002)
a. A$nesia tidak dapat $engingat peristi)a sesaat se"elu$ dan sesudah
terjadinya penurunan kesehatan.
". Pupil tidak aktual, pe$eriksaan $otorik tidak aktual, adanya cedera
ter"uka, #raktur tengkorak dan penurunan neurologik.
c. 'yeri, $enetap atau sete$pat, "iasanya $enunjukan #raktur.
d. ?raktur pada ku"ah kranial $enye"a"kan pe$"engkakan pada area
terse"ut.
2/
F. KOMPLIKASI
1osjidi (200*), ke$unduran pada kondisi klien diaki"atkan dari
perluasan he$ato$a intrakranial ede$a sere"ral progresi# dan herniasi otak,
ko$plikasi dari cedera kepala addalah3
1. ;de$a pul$onal
0o$plikasi yang serius adalah terjadinya ede$a paru, etiologi $ungkin
"erasal dari gangguan neurologis atau aki"at sindro$ distress perna#asan
de)asa. ;de$a paru terjadi aki"at refleks cushing%perlindungan yang
"erusaha $e$pertahankan tekanan per#usi dala$ keadaan konstan. Saat
tekanan intrakranial $eningkat tekanan darah siste$atik $eningkat untuk
$e$co"a $e$pertahankan aliran darah keotak, "ila keadaan se$akin
kritis, denyut nadi $enurun bradikardi dan "ahkan #rekuensi respirasi
"erkurang, tekanan darah se$akin $eningkat. "ipotensi akan $e$"uruk
keadan, harus dipertahankan tekanan per#usi paling sedikit *0 $$Eg,
yang $e$"utuhkan tekanan sistol 100+110 $$Eg, pada penderita kepala.
Peningkatan asokonstriksi tu"uh secara u$u$ $enye"a"kan le"ih
"anyak darah dialirkan ke paru, peru"ahan per$ia"ilitas pe$"ulu darah
paru "erperan pada proses "erpindahnya cairan ke al<eolus. 0erusakan
di#usi oksigen akan kar"ondioksida dari darah akan $eni$"ulkan
peningkatan 8A0 le"ih lanjut.
29
2. Peningkatan 8A0
8ekana intrakranial dinilai "er"ahaya jika peningkatan hingga 17 $$Eg,
dan herniasi dapat terjadi pada tekanan diatas 27 $$Eg. 8ekanan darah
yang $engalir dala$ otak dise"ut se"agai tekan perfusi rerebral. yang
$erupakan ko$plikasi serius dengan aki"at herniasi dengan gagal
perna#asan dan gagal jantung serta ke$atian.
/. 0ejang
0ejang terjadi kira+kira 10F dari klien cedera otak akut sela$a #ase akut.
Pera)at harus $e$"uat persiapan terhadap ke$ungkinan kejang dengan
$enyediakan spatel lidah yang di"eri "antalan atau jalan na#as oral
disa$ping te$pat tidur klien, juga peralatan penghisap. Sela$a kejang,
pera)at harus $e$#okuskan pada upaya $e$pertahankan, jalan na#as
paten dan $encegah cedera lanjut. Salah satunya tindakan $edis untuk
$engatasi kejang adalah pe$"erian o"at, dia@epa$ $erupakan o"at yang
paling "anyak digunakan dan di"erikan secara perlahan secara inta<ena.
Eati+hati terhadap e#ek pada syste$ perna#asan, pantau sela$a pe$"erian
dia@epa$, #rekuensi dan ira$a perna#asan.
9. 0e"ocoran cairan sere"rospinalis
Adanya #raktur di daerah fossa anterior dekat sinus frontal atau dari
#raktur tengkorak "asilar "agian petrosus dari tulangan te$poral akan
$ero"ek meninges, sehingga %SS akan keluar. Area drainase tidak "oleh
di"ersihkan, diirigasi atau dihisap, cukup di"eri "antalan steril di "a)ah
27
hidung atau telinga. Anstruksikan klien untuk tidak $e$anipulasi hidung
atau telinga.
7. An#eksi
G. PENETALAKSAANAN
1. eGa$ethason. kal$etason se"agai pengo"atan anti ede$a sere"ral, dosis
sesuai dengan "erat ringannya trau$a.
2. 8herapi hiper<entilasi (trau$a kepala "erat) untuk $engurangi
<asodilatasi.
/. Pe$"erian analgetik.
9. Pengo"atan antiede$a dengan larutan hipertonis yaitu3 $anitol 20F,
glukosa 90F atau gliserol.
7. Anti"iotik yang $engandung "arier darah otak (pinicilin) atau untuk
in#eksi anaero" di"erikan $etronida@ole.
(. Makanan atau caioran in#us deGtrose 7F, a$inousin, a$ino#el (14 ja$
perta$a dari terjadinya kecelakaan) 2+/ hari ke$udian di"erikan $akanan
lunak.
*. Pe$"edahan.
(S$el@er, 2001)
E. PENGKAJIAN FOKUS
1. 1i)ayat kesehatan
2(
Haktu kejadian, penye"a" trau$a, posisi saat kejadian, status kesadaran
saat kejadian, pertolongan yang di"erikan segera setelah kejadian.
2. Pe$eriksaan #isik
a. Siste$ respirasi,
Suara na#as, pola na#as (kus$aull, cheyene stokes, "iot, hiper<entilasi,
ataksik), na#as "er"unyi, stridor, tersedak, ronki, $engi positi#
(ke$ungkinan karena aspirasi).
". 0ardio<askuler,
Pengaruh perdarahan organ atau pengaruh P8A0
c. 0e$a$puan ko$unikasi,
0erusakan pada he$is#er do$inan, disfagia atau afasia aki"at
kerusakan sara# hipoglosus dan sara# #asialis.
d. Psikososial,
ata ini penting untuk $engetahui dukungan yang didapat pasien dari
keluarga.
e. Akti<itas.istirahat
S , -e$ah, lelah, kaku dan hilang kesei$"angan
> , Peru"ahan kesadaran, letargi, he$iparese, guadriparese, goyah
dala$ "erjalan (ataksia), cidera pada tulang dan kehilangan tonus
otot.
2*
#. Sirkulasi
> , 8ekanan darah nor$al atau "eru"ah (hiper.nor$otensi),
peru"ahan #rekuensi jantung nadi "radikardi, takhikardi dan
arit$ia.
g. Antegritas ;go
S , Peru"ahan tingkah laku.kepri"adian
> , Mudah tersinggung, deliriu$, agitasi, ce$as, "ingung, i$pulsi<e
dan depresi
h. ;li$inasi
> , BAB.BA0 inkontinensia.dis#ungsi.
i. Makanan.cairan
S , Mual, $untah, peru"ahan selera $akan
> , Muntah ($ungkin proyektil), gangguan $enelan ("atuk, dis#agia).
j. 'eurosensori
S , 0ehilangan kesadaran se$entara, <ertigo, tinitus, kehilangan
pendengaran, peru"ahan penglihatan, diplopia, gangguan
pengecapan.pe$"auan.
> , Peru"ahan kesadara, ko$a. Peru"ahan status $ental (orientasi,
ke)aspadaan, atensi dan kinsentarsi) peru"ahan pupil (respon
terhadap cahaya), kehilangan penginderaan, pengecapan dan
pe$"auan serta pendengaran. Postur (dekortisasi, dese"rasi),
kejang. Sensiti<e terhadap sentuhan . gerakan.
24
k. 'yeri.0eya$anan
S , Sakit kepala dengan intensitas dan lokai yang "er"eda.
> , Hajah $enyeringa, $erintih, respon $enarik pada rangsang nyeri
yang he"at, gelisah
l. 0ea$anan
S , 8rau$a.injuri kecelakaan
> , ?raktur dislokasi, gangguan penglihatan, gangguan 1>M, tonus
otot hilang kekuatan paralysis, de$a$, peru"ahan regulasi
te$peratur tu"uh.
$. Penyuluhan.Pe$"elajaran
1i)ayat penggunaan alcohol.o"at+o"atan terlarang
(oenges, 1!!!)
/. Pe$eriksaan Penunjang
a. Scan %8 (tanpa.denga kontras)
Mengidenti#ikasi adanya sol, he$oragik, $enentukan ukuran
<entrikuler, pergeseran jaringan otak.
". M1A
Sa$a dengan scan %8 dengan atau tanpa kontras.
c. Angiogra#i sere"ral
Menunjukan kelainan sirkulasi sere"ral, seperti pengeseran jaringan
otak aki"at ede$a, perdarahan, trau$a
d. ;;2
2!
Dntuk $e$perlihatkan ke"eradaan atau "erke$"angnya gelo$"ang
patologis.
e. Sinar C
Mendeteksi adanya peru"ahan struktur tulang (#raktur), pergeseran
struktur dari garis tengah (karena perdarahan, ede$a), adanya #rag$en
tulang.
#. BA;1 (Brain Auditory ;<oked 1espons)
Menentukan #ungsi korteks dan "atang otak.
g. P;8 (Positron ;$ission 8o$ography)
Menunjukan peru"ahan akti#itas $eta"olis$e pada otak.
h. ?ungsi lu$"al, %SS
apat $enduka ke$ungkinan adanya perdarahan su"arachnoid.
i. 2A (2as arah Artery)
Mengetahui adanya $asalah <entilasi atau oksigenasi yang akan dapat
$eningkatkan 8A0.
j. 0i$ia .elektrolit darah
Mengetahui ketidak sei$"angan yang "erperan dala$ peningkatan
8A0.peru"ahan $ental.
k. Pe$eriksaan toksikologi
Mendeteksi o"at yang $ungkin "ertanggung ja)a" terhadap
penurunan kesadaran.
l. 0adar antikon<ulsan darah
/0
apat dilakukan untuk $engetahui tingkat terapi yang cukup #ekti#
untuk $engatasi kejang.
(oenges, 1!!!)
/1
A. Pathwa! K"#"rawata$
Soeto$o (2002), Brain (200!)
Benturan kepala
1o"ekan dan distorsi
8rau$a pada jaringan lunak
8rau$a kepala
8rau$a aki"at deselerasi. akselerasi
:aringan sekitar tertekan
2angguan nya$an nyeri
1usaknya jaringan kepala
-uka ter"uka
1esiko tinggi terhadap
in#eksi
%edera jaringan
otak
he$ato$a
Peru"ahan pada cairan lutra dan ekstra sel ede$a
Peningkatan suplai darah ke daerah trau$a <asodilatasi
8ekatan intra kranial
Aliran darah ke otak
Peru"ahan per#usi jaringan sere"ral
Eipoksia jaringan Penurunan kesadaran
2angguan $o"ilisasi
#isik
Mengeluarkan steroid &
adrenal
Merangsang
hipotala$us
Eipotala$us ter<iksasi (pd
diense#alon)
Produksi AE &
aldosteron
0erusakan pertukaran gas
Sekresi E%- digaster
Peru"ahan nutrisi kurang dari
ke"utuhan tu"uh
Merangsang in#erior hipo#ise
Penurunan kekuatan dan
tahanan otot
Perna#asan dangkal
Pola na#as tidak e#ekti#
0ekacauan pola "ahasa
0erusakan he$is#er
$otorik
8dk $a$pu
$enya$paiakan kata+
kata
2angguan
persepsi
sinsorik
2angguan ko$unikasi
<er"al
1etensi 'aIE2o
2angguanga kesei$"angan
cairan & elektrolit
/1
J. FOKUS INTER%ENSI DAN RASIONAL
1. iagnosa 0epera)atan,
a. Peru"ahan per#usi jaringan sere"ral "erhu"ungan dengan ede$a
sere"ral dan peningkatan tekanan intrakranial (oenges, 1!!!).
". 2angguan pola na#as "erhu"ungan dengan o"struksi trakeo"ronkial,
neuro<askuler, kerusakan $edula o"longata neuro$askuler (oenges,
1!!!).
c. 2angguan kesei$"angan cairan dan elektrolit "erhu"ungan dengan
pengeluaran urine dan elektrolit $eningkat (%arpenito, 2000).
d. Pe$enuhan nutrisi kurang dari ke"utuhan "erhu"ungan dengan
$ele$ahnya otot yang digunakan untuk $engunyah dan $enelan
(oenges, 1!!!).
e. 2angguan rasa nyeri "erhu"ungan dengan cedera psikis, alat traksi
(oenges, 1!!!).
#. 0erusakan $o"ilitas #isik "erhu"ungan dengan peru"ahan persepsi
sensori dan kogniti#, penurunan kekuatan dan kele$ahan (oenges,
1!!!).
g. Peru"ahan persepsi sensori "erhu"ungan dengan penurunan kesadaran,
peningkatan tekanan intra kranial (oenges, 1!!!).
h. 2angguan ko$unikasi <er"al "erhu"ungan dengan cedera otak dan
penurunan keseadaran (%arpenito, 1!!!).
i. 1esiko tinggi in#eksi "erhu"ungan dengan jaringan trau$a, kerusakan
kulit kepala. (%arpenito, 2000).
/2
2. Anter<ensi dan 1asional,
a. Peru"ahan per#usi jaringan sere"ral "erhu"ungan dengan ede$a
sere"ral dan peningkatan tekanan intrakranial
8ujuan, Setelah dilalukan tindakan kepera)atan sela$a 2G29 ja$
diharapkan per#usi jaringan sere"ral ke$"ali nor$al
0iteria Easil,
1) 0ien $elaporkan tidak ada pusing atau sakit kepala
2) 8idak terjadi peningkatan tekanan intracranial
/) Peningkatan kesadaran, 2%S J 1/
9) ?ungsi sensori dan $otorik $e$"aik, tidak $ual, tidak ada $utah
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. 0aji tingkat kesadaran.
2. Pantau status neurologis
secara teratur, catat adanya
nyeri kepala, pusing.
/. 8inggikan posisi kepala 17+
/0 derajat
9. Pantau 88B, 8, suhu, nadi,
input dan output, lalu catat
hasilnya.
7. 0ola"orasi pe$"erian
Mengetahui kesta"ilan klien.
Mengkaji adanya kecendeungan
pada tingkat kesadaran dan resiko
8A0 $eningkat.
Dntuk $enurunkan tekanan <ena
jugularis.
Peningkatan tekanan darah siste$ik
yang diikuti dengan penurunan
tekanan darah diastolik serta napas
yang tidak teratur $erupakan tanda
peningkatan 8A0.
Mengurangi keadaan hipoksia
//
>ksigen.
(. Anjurkan orang terdekat
untuk "er"icara dengan
klien.
Dngkapan keluarga yang
$enyenangkan klien ta$pak
$e$punyai e#ek relaksasi pada
"e"erapa klien ko$a yang akan
$enurunkan 8A0.

". 2angguan pola na#as "erhu"ungan dengan o"struksi trakeo"ronkial,
neuro<askuler, kerusakan $edula o"longata, hiper<entilasi.
8ujuan & Setelah dilakuan tindakan kepera)atan sela$a 2G29 ja$
diharapkan pola na#as e#ekti# dengan
0riteria hasil,
1) 0lien tidak $engatakan sesak na#as
2) 1etraksi dinding dada tidak ada, dengan tidak ada otot+otot
dinding dada.
/) Pola na#as reguler, 11. 1(+29 G.$enit, <entilasi adekuat
9) "e"as sianosis dengan 2A dala$ "atas nor$al pasien,
7) kepatenan jalan na#as dapat dipertahankan.
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
/9
1. 0aji kecepatan, kedala$an,
#rekuensi, ira$a na#as,
adanya sianosis. 0aji suara
na#as ta$"ahan (rongki,
$engi, krekels).
2. Atur posisi klien dengan
posisi se$i #o)ler /0
o
Berikan posisi se$i prone
lateral. $iring, jika tak ada
kejang sela$a 9 ja$ perta$a
ru"ah posisi $iring atau
terlentang tiap 2 ja$.
/. Anjurkan pasien untuk
$inu$ hangat ($ini$al
2000 $l.hari).
9. 0ola"orasi terapi oksigen
sesui indikasi
.
7. -akukan section dengan
hati+hati (takanan, ira$a,
la$a) sela$a 10+17 detik,
Eipo<entilasi "iasanya terjadi atau
$enye"a"kan aku$ulasi.atelektasi
atau pneu$onia (ko$plikasi yang
sering terjadi).
Meningkatkan <entilasi se$ua
"agian paru, $o"ilisasi serkret
$engurangi resiko ko$plikasi,
posisi tengkulup $engurangi
kapasitas <ital paru, dicurigai dapat
$eni$"ulkan peningkatan resiko
terjadinya gagal na#as.
Me$"antu $engencerkan sekret,
$eningkatkan $o"ilisasi sekret.
se"agai ekspektoran.
Me$aksi$alkan "erna#as dan
$enurunkan kerja na#as. Mencegah
hipoksia, jika pusat perna#asan
tertekan. Biasanya dengan
$enggunakan <entilator $ekanis.
Penghisapan yang rutin, "eresiko
terjadi hipoksia, "radikardi (karena
respons <agal), trau$a jaringan oleh
/7
catat, si#at, )arna dan "au
sekret
(. 0ola"orasi dengan
pe$eriksaan A2, tekanan
oksi$etri.
karenanya ke"utuhan penghisapan
didasarkan pada adanya
ketidak$a$puan untuk
$engeluarkan sekret.
Menyatakan keadaan <entilasi atau
oksigen, $engidenti#ikasi $asalah
perna#asan, contoh, hiper<entilasi
(Pa>
2
rendah. Pa%>
2
$engingkat)
atau adanya ko$plikasi paru.
Menentukan kecukupan oksigen,
kesei$"angan asa$+"asa dan
ke"utuhan akan terapi.
c. 2angguan kesei$"angan cairan dan elektrolit "erhu"ungan dengan
pengeluaran urine dan elektrolit $eningkat.
8ujuan , Setelah dilakukan tindakan kepera)atan sela$a / G 29 ja$
ganguan kesei$"angan cairan dan elektrolit dapat teratasi
dengan
0riteria Easil,
1) Menunjukan $e$"ran $ukosa le$"a"
2) 8anda <ital nor$al , haluaran urine adekuat dan "e"as oede$a.
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. 0aji tanda klinis dehidrasi eteksi dini dan inter<ensi dapat
/(
atau kele"ihan cairan.
2. %atat $asukan dan haluaran,
hitung kesei$"angan cairan,
ukur "erat jenis urine.
/. Berikan air ta$"ahan sesuai
indikasi
9. 0ola"orasi pe$eriksaan la".
kaliu$.#os#or seru$, Et dan
al"u$in seru$.
$encegah kekurangan.kele"ihan
#luktuasi kesei$"angan cairan.
0ehilangan urinarius dapat
$enunjukan terjadinya dehidrasi
dan "erat jenis urine adalah
indikator hidrasi dan #ungsi renal.
engan #or$ula kalori le"ih tinggi,
ta$"ahan air diperlukan untuk
$encegah dehidrasi.
Eipokali$ia.#o#ate$ia dapat terjadi
karena perpindahan intraselluler
sela$a pe$"erian $akan a)al dan
$enurunkan #ungsi jantung "ila
tidak diatasi.
d. Pe$enuhan nutrisi kurang dari ke"utuhan "erhu"ungan dengan
$ele$ahnya otot yang digunakan untuk $engunyah dan $enelan
8ujuan , Pasien tidak $engala$i gangguan nutrisi setelah dilakukan
pera)atan sela$a / G 29 ja$ dengan
0iteria Easil,
1) 8idak $engala$i tanda+ tanda $al nutrisi dengan nilai la". ala$
rentang nor$al.
2) Peningkatan "erat "adan sesuai tujuan.
/*
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. 0aji ke$a$puan pasien
untuk $engunyah dan
$enelan, "atuk dan
$engatasi sekresi.
2. Auskultasi "ising usus, catat
adanya penurunan.hilangnya
atau suara hiperakti#.
/. :aga kea$anan saat
$e$"erikan $akan pada
pasien, seperti $eninggikan
kepala sela$a $akan atatu
sela$a pe$"erian $akan
le)at '28.
9. Berikan $akan dala$ porsi
kecil dan sering dengan
teratur.
7. 0ola"orasi dengan ahli gi@i.
?aktor ini $enentukan terhadap
jenis $akanan sehingga pasien
harus terlindung dari aspirasi.
Bising usus $e$"antu dala$
$enentukan respon untuk $akan
atau "erke$"angnya ko$plikasi
seperti paralitik ileus.
Menurunkan regurgitasi dan
terjadinya aspirasi.
Meningkatkan proses pencernaan
dan toleransi pasien terhadap nutrisi
yang di"erikan dan dapat
$eningkatkan kerjasa$a pasien saat
$akan
Metode yang e#ekti# untuk
$e$"erikan ke"utuhan kalori..
/4
e. 2angguan rasa nyeri "erhu"ungan dengan cedera psikis, alat traksi.
8ujuan & Setelah dilakuan tindakan kepera)atan sela$a 2G29 ja$ rasa
nyeri dapat "erkurang. hilang dengan
0riteria Easil,
1) Sekala nyeri "erkurang /+1
2) 0lien $engatakan nyeri $ulai "erkurang, ekspresi )ajah klien
rileks
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. 8eliti keluhan nyeri, catat
intensitasnya, lokasinya dan
la$anya.
2. %atat ke$ungkinan
pato#isiologi yang khas,
$isalnya adanya in#eksi,
trau$a ser<ikal.
/. Berikan tindakan
kenya$anan, $isal pedo$an
i$ajinasi, <isualisasi, latihan
na#as dala$, "erikan
akti<itas hi"uran, ko$pres
9. 0ola"orasi dengan
Mengidenti#ikasi karakteristik nyeri
$erupakan #aktor yang penting
untuk $enentukan terapi yang
cocok serta $enge<aluasi
kee#ekti#an dari terapi.
Pe$aha$an terhadap penyakit yang
$endasarinya $e$"antu dala$
$e$ilih inter<ensi yang sesuai.
Men#okuskan ke$"ali perhatian,
$eningkatkan rasa kontrol dan
dapat $eningkatkan koping.
8indakan alternati# $engontrol
nyeri
i"utuhkan untuk $enghilangkan
/!
pe$"erian o"at anti nyeri,
sesuai indikasi $isal,
dentren (dantriu$)
analgesik3 antiansietas $isal
dia@epa$ (<aliu$).
spas$e.nyeri otot atau untuk
$enghilangkan ansietas dan
$eningkatkan istirahat.
#. 0erusakan $o"ilitas #isik "erhu"ungan dengan peru"ahan persepsi
sensori dan kogniti#, penurunan kekuatan dan kele$ahan.
8ujuan , Pasien dapat $elakukan $o"ilitas #isik setelah $endapat
pera)atan dengan
0riteri Easil ,
1) 8idak adanya kontraktur, #ootdrop.
2) Ada peningkatan kekuatan dan #ungsi "agian tu"uh yang sakit.
/) Ma$pu $ende$onstrasikan akti<itas yang $e$ungkinkan
dilakukannya
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. Periksa ke$"ali ke$a$puan
dan keadaan secara
#ungsional pada kerusakan
yang terjadi.
2. Berikan "antu untuk latihan
Mengidenti#ikasi kerusakan secara
#ungsional dan $e$pengaruhi
pilihan inter<ensi yang akan
dilakukan.
Me$pertahankan $o"ilitas dan
90
rentang gerak
/. Bantu pasien dala$ progra$
latihan dan penggunaan alat
$o"ilisasi. 8ingkatkan
akti<itas dan partisipasi
dala$ $era)at diri sendiri
sesuai ke$a$puan
#ungsi sendi. posisi nor$al
ekstri$itas dan $enurunkan
terjadinya <ena statis.
Proses penye$"uhan yang la$"at
seringakli $enyertai trau$a kepala
dan pe$ulihan #isik $erupakan
"agian yang sangat penting.
0eterli"atan pasien dala$ progra$
latihan sangat penting untuk
$eningkatkan kerja sa$a atau
ke"erhasilan progra$.
g. Peru"ahan persepsi sensori "erhu"ungan dengan penurunan kesadaran,
peningkatan tekanan intra kranial.
8ujuan , ?ungsi persepsi sensori ke$"ali nor$al setelah dilakukan
pera)atan sela$a /G 29 ja$
0riteria Easil ,
1) Ma$pu $engenali orang dan lingkungan sekitar.
2) Mengakui adanya peru"ahan dala$ ke$a$puannya.
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. 0aji kesadaran
sensori dengan sentuhan,
panas. dingin, "enda
Se$ua siste$ sensori dapat
terpengaruh dengan adanya
peru"ahan yang $eli"atkan
91
taja$.tu$pul dan kesadaran
terhadap gerakan.
2. ;<aluasi secara teratur
peru"ahan orientasi,
ke$a$puan "er"icara, ala$
perasaan, sensori dan proses
pikir.
/. Bicara dengan suara yang
le$"ut dan pelan. 2unakan
kali$at pendek dan
sederhana. Pertahankan
kontak $ata.
9. Berikan lingkungan
terstruktur rapi, nya$an dan
"uat jad)al untuk klien jika
$ungkin dan tinjau ke$"ali.
peningkatan atau penurunan
sensiti<itas atau kehilangan sensasi
untuk $eneri$a dan "erespon
sesuai dengan sti$uli.
?ungsi cerebral "agian atas
"iasanya terpengaruh le"ih dahulu
oleh adanya gangguan sirkulasi,
oksigenasi. Peru"ahan persepsi
sensori $otorik dan kogniti#
$ungkin akan "erke$"ang dan
$enetap dengan per"aikan respon
secara "ertahap
Pasien $ungkin $engala$i
keter"atasan perhatian atau
pe$aha$an sela$a #ase akut dan
penye$"uhan. engan tindakan ini
akan $e$"antu pasien untuk
$e$unculkan ko$unikasi.
Pasien $ungkin $engala$i
keter"atasan perhatian atau
pe$aha$an sela$a #ase akut dan
penye$"uhan. engan tindakan ini
akan $e$"antu pasien untuk
92
7. 0ola"orasi pada ahli
#isioterapi, terapi okupasi,
terapi )icara dan terapi
kogniti#.
$e$unculkan ko$unikasi.
Pendekatan antar disiplin il$u dapat
$enciptakan rencana
panatalaksanaan terintegrasi yang
"er#okus pada $asalah klien
h. 2angguan ko$unikasi <er"al "erhu"ungan dengan cedera otak dan
penurunan keseadaran.
8ujuan, 0erusakan ko$unikasi <er"al tidak terjadi.
0riteria hasil, Mengidenti#ikasi pe$aha$an tentang $asalah
ko$unikasi dan klien dapat $enunjukan
ko$unikasi dengan "aik
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. 0aji derajat dis#ungsi
2. Mintalah klien untuk
$engikuti perintah
/. Anjurkan keluarga untuk
Me$"antu $enentukan daerah atau
derajat kerusakan sere"ral yang
terjadi dan kesulitan pasien dala$
proses ko$unikasi.
Melakukan penelitian terhadap
adanya kerusakan sensori
Dntuk $erangsang ko$unikasi
9/
"erko$unikasi dengan klien pasien, $engurangi isolasi sosial
dan $eningkatkan penciptaan
ko$unikasi yang e#ekti#..
i. 1esiko tinggi in#eksi "erhu"ungan dengan jaringan trau$a, kerusakan
kulit kepala.
8ujuan , 8idak terjadi in#eksi setelah dilakukan tindakan kepera)atan
sela$a /G 29 ja$
0iteria Easil,
a. Be"as tanda+tanda in#eksi, Mencapai penye$"uhan luka tepat
)aktu
". suhu tu"uh dala$ "atas nor$al (/(,7+/*,7
>
%)
Anter<ensi dan 1asional
Anter<ensi 1asional
1. Berikan pera)atan aseptik
dan antiseptik, pertahankan
teknik cuci tangan
2. >"ser<asi daerah kulit yang
$engala$i kerusakan, kaji
keadaan luka, catat adanya
ke$erahan, "engkak, pus
daerah yang terpasang alat
%ara perta$a untuk $enghindari
nosoko$ial in#eksi, $enurunkan
ju$lah ku$an patogen .
eteksi dini perke$"angan in#eksi
$e$ungkinkan untuk $elakukan
tindakan dengan segera dan
pencegahan terhadap ko$plikasi
selanjutnya, $onitoring adanya
99
in<asi dan 88B
/. Anjurkan klien untuk
$e$enuhi nutrisi dan
hidrasi yang adekuat.
9. Batasi pengunjung yang
dapat $enularkan in#eksi
7. Pantau hasil pe$eriksaan
la", catat adanya leukositosis
(. 0ola"orasi pe$"erian
ati"iotik sesuai indikasi.
in#eksi.
Meningkatkan i$un tu"uh terhadap
in#eksi
Menurunkan pe$ajanan terhadap
pe$"a)a ku$an in#eksi.
-eukosit $eningkat pada keadaan
in#eksi
Menekan pertu$"uhan ku$an
pathogen.
97

You might also like