Kuliah Reproduksi BHL Pengampu : dr. Hendro Boedhi H, Sp.OG DSOG menyikapi dgn arif, agar tdk terjebak dlm pertentangan tajam, antara aliran Pro Life dan pro Choice. Pro kontra Ab sdh berlsg lama, puncaknya th 70an, di AS, bahkan stlh neg itu melegalisasi Ab tjd polarisasi yg sgt tjm ntr aliran pro life dan pro choiceekstrim pembkran & pemboman klinik aborsi, jg pembunuhan dokter yg melakukan aborsi legal perbuatan dr kel prolife yg Ironis. Sbg dokter hormati kehidupan. Sp.OG hrs py pemahaman yg lbh ttg keshtan reproduksi & pemberdayaan perlu di cr penylesaian bijak ntr kehdpan janin dan kepentingan Ibu keptsan etis. Sp.OG nurani dan agama tdk sedia Ab. Tp proses perawatan/konseling bg pasien- nya hrs berlanjut kpd TS / institusi yg berkompeten. Ab atas ind. Medis (Therapeutic Abortion) dilakukan Sp.OG stl proses Informed consent & diptskan o/ 2 org yg berkompeten di bdg nya. Kewjban dokter menghormati kehdpan (sumpahnya) dilema. Hadirnya janin dlm kandungan pd kondisi tertentu mengan- cam nyawa/keshtan ibu serius. Dlm keadaan ini Ab atas indk mds benar. Th 1970 Asosiasi Kedokteran Sedunia (WMA) deklarasi Oslo isinya : membenarkan tind. Ab ai medis dgn syarat diijinkan o/ UU neg ybs, diptskan o/ 2 org yg berkompeten dlm bdgnya, dilaks o/ dokter yg kompeten. Ab ai non medis dpt dilakukan pd kasus ttt scr selektif stl konseling yg aman & dpt dipertanggungjwbkan. Dlm Konstitusi WHO (1946) : sehat adl keadaan sejahtera fisik, psikis, maupun sosial yg menyeluruh bkn hy ketiadaan skt atau cacat . Hal ini berarti indikasi mds bkn sj dikaitkan dgn keshtan fsk, tp jg keadaan psikologik dan sosial. Jd jk ibu tdk menghendaki kehmlannya ibu tsb terganggu psikisnya terganggu keshtannya Ab ai medis dibenarkan. Pd kenyataannya indikasi medis scr luas spt itu tdk dianut. Ada keadaan yg dpt dipertimbangkan kasus demi kasus spt : (yg dpt menimbulkan dampak psikososial yg brt) incest, perkosaan, retardasi mental, kehmlan remaja, kegglan KB, bayi cct brt, hml usia lanjut, malu. u/ Ab melalui konseling yg aman & dpt dipertanggungjwbkan o/ konselor terlatih. Tuj konseling : ibu membuat keptsan sendiri, scr tenang, mantap & bkn krn emosi. Kmdn dilanj konseling stl tind Ab, tsk penggunaan kontrasepsi pascaAb. Sbg kontrol, Ab dibnrkan scr etis apabila keptsan dibuat dgn brt hati, karena tdk jln lain yg lbh baik, bukan komersial & sblm 12 mg.
Melarang Ab mutlak Ab Klandestin (sembunyi2). Ab yg dilakukan tng prof biaya sgt mhl karena pasar gelap & byk risiko. Bila dilakukan tng non prof unsafe abortion morbiditas dan mortalitas ibu. Mnrt data statistik 11 13 % AKI unsafe abortion. 50 jt ibu disel dunia unsafe Ab. Di Ind. Tjd 1,5 jt /th unsafe ab.
Dr kenyataan, ada kebthan massa u/ diper timbangkan, sbgn massa bth pelayanan Ab yg aman. Sifat dsr profesi kedokteran menghormati kehidupan. Namun memperthnkan janin tanpa melihat mslh yg dihadapi ibu jg tdk manusiawi. Dlm kondisi tertentu perlu di timbang kasus demi kasus melalui konseling yg aman. Ab scr etis berat & terpaksa dilakukan sb tdk ada tindakan lain yg lbh baik.