You are on page 1of 21

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
KEGIATAN:
PEMBANGUNAN BANDAR UDARA MUARA BUNGO
PEKERJAAN:
PENYUSUNAN REVIEW MASTER PLAN
BANDAR UDARA MUARA BUNGO
SUMBER DANA
APBD KABUPATEN BUNGO TA. 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
JL. Jend. Sudirman KM. 2, PO. BOX. 30. Telp/Fax. (0747)21662.
MUARA BUNGO
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
1
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
Unit Organisasi : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
Program : Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan.
Kegiatan : Pembangunan Bandar udara Muara Bungo.
Pekerjaan : Penyusunan Review Master Plan Bandara Udara Muara
Bungo
Sumber Dana : APBD Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2014
I. LATAR BELAKANG
1.1. Dasar Hukum
a. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956) ;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan
dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara
Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5295);
e. Peraturan Presiden Nomor Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah dan perubahannya.
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 46 Tahun 2008,
tentang Persyaratan-persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi
Perusahaan Angkutan Udara yang melakukan Penerbangan Dalam
Negeri (Domestik), International dan Angkutan Niaga tidak
berjadwal.
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 10 Tahun 2009,
tentang Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi dan Radio
Navigasi Penerbangan.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
2
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional;
i. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor T11./2/4-U tanggal 30
Nopember 1960 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
(CASR) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor KM 4 Tahun 2006;
j. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Bandar Udara Umum;
k. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang
Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen
Perhubungan;
l. Surat Keputusan SKEP/77/VI/2005, tentang Persyaratan Teknis
Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara.
m. Surat Keputusan SKEP/78/VI/2005, tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pemeliharaan Konstruksi Landas Pacu (Runway), Landas Hubung
(Taxiway) dan Landas Parkir (Apron) serta Fasilitas Penunjang
Bandar Udara.
n. Surat Keputusan SKEP/79/VI/2005, tentang Petunjuk Teknis
Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan
Sisi Darat Bandar Udara.
o. Surat Keputusan SKEP/80/VI/2005, tentang Pedoman Teknis
Spesifikasi Peralatan Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar
Udara.
p. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
No.SKEP/120/VI/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan
Rencana Induk Bandar Udara.
q. Peraturan Bupati Bungo No. 27 Tahun 2005 tentang Rencana Induk
Bandara Udara di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi .
r. Keputusan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2014 Nomor 110
Tahun 2014 tentang Penetapan Susunan Organisasi dan
Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat
Komitmen, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Tim Direksi Teknis
dan Tim Administrasi Kegiatan Pembangunan Bandar Udara Muara
Bungo.
1.2. Gambaran Umum
Bandar udara sebagai tempat untuk menyelenggarakan pelayanan jasa
penerbangan harus ditata secara terpadu guna mewujudkan
penyediaan jasa kebandarudaraan yang sesuai dengan tingkat
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
3
kebutuhannya. Penataan kebandarudaraan diwujudkan dalam satu
kesatuan tatanan kebandarudaraan nasional guna mewujudkan
penyelenggaraan penerbangan yang andal dan berkemampuan tinggi
dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Upaya penataan kebandarudaraan juga perlu memperhatikan rencana
tata ruang, pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan dan
keamanan serta keselamatan penerbangan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, serta
Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan
dan Keputusan Menteri Pehubungan No. KM 48 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Bandar Udara Umum serta Keputusan Menteri
Perhubungan No. KM 83 tahun 1998 tentang Pedoman dan Proses
Perencanaan di Lingkungan Departemen Pehubungan.
Bandar Udara Muara Bungo terletak di Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi. Lokasi bandar udara berjarak kurang lebih 255 km dari pusat
Ibu Kota Provinsi. Secara geografis, Bandar Udara Muara Bungo
terletak pada koordinat 01
o
3239,76 Lintang Selatan (LS) dan
102
o
1051,97 Bujur Timur (BT).
Pada saat studi ini dilaksanakan, bandar udara ini masih dalam proses
pembangunan dan direncanakan pada tahap ultimate landasan pacu
berukuran 2.350m x 45m, untuk melayani pesawat terbesar sekelas
B737-400. Pembangunan bandar udara dilaksanakan secara bertahap
adapun pentahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Data Umum Bandar Udara Muara Bungo
a) Nama bandar udara : Bandar Udara Muara Bungo
b) Alamat kantor : Sungai Buluh, Rimbo Tengah
c) Kabupaten : Bungo
d) Provinsi : Jambi
e) Jarak bandar udara dari kota:12 km
f) Koordinat bandar udara : S 013239,76
E 1021051,97
g) Lokasi wilayah : Provinsi Jambi
h) Pengelola : Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara
i) Mulai beroperasi : 25 Nopember 2012
j) Jam operasi : 06.00 17.00 LT (local time/WIB)
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
4
2) Fasilitas Sisi Udara
a) Landas Pacu (Runway)
Bandar Udara Muara Bungo saat ini memiliki runway dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Panjang landasan pacu : 1400 m
Lebar landasan pacu : 30 m
Azimuth Runway : 3162748,63
Konstruksi landasan pacu : Beton Aspal
Designation / arah landasan : 13 - 31
Kemampuan runway : 35 F/C/Y/T
b) Runway Strip
Panjang Strip : 1.520 m
Lebar Strip : 150 m
c) Landas Parkir Pesawat (Apron)
Panjang apron : 132 m
Lebar apron : 78,5 m
Jenis konstruksi : Slab Beton
Kemampuan runway : 45 R/C/X/T
d) Exit Taxiway
Taxiway : 208,5 m x 23 m
Jenis konstruksi : Beton Aspal
Kemampuan runway : 35 F/C/Y/T
3) Fasilitas Sisi Darat
a) Gedung Terminal Penumpang : 4.730 m2
b) Bangunan Menara Pengawas : 141 m2
c) Bangunan Substation : 103 m2
d) Area Parkir Kendaraan : 7.820 m2
(148 kendaraan roda empat)
e) Reservoar : Daya Tampung
f) Rumah Dinas : 6 Unit.
g) Gedung PKPPK : Belum Siap
g) Gedung Genset : 2 Unit
Selain pembangunan prasarana sisi udara dan fasilitas sisi udara yang
merupakan fasilitas pokok, maka penyusunan review master plan
bandar udara merupakan hal yang tidak kalah pentingnya sebagai
bagian dari sistim pengoperasian bandar udara secara menyeluruh.
Penyusunan review master plan bandar udara harus mengacu pada
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
5
ketentuan dan peraturan yang berlaku sesuai dengan tingkat
operasional bandar udara yang direncanakan seperti yang termuat
dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
No.SKEP/120/VI/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan
Rencana Induk Bandar Udara, Surat Keputusan SKEP/78/VI/2005,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan Konstruksi Landas Pacu
(Runway), Landas Hubung (Taxiway) dan Landas Parkir (Apron) serta
Fasilitas Penunjang Bandar Udara, Surat Keputusan SKEP/79/VI/2005,
tentang Petunjuk Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan
Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara, Surat Keputusan
SKEP/80/VI/2005, tentang Pedoman Teknis Spesifikasi Peralatan
Fasilitas Sisi Udara dan Sisi Darat Bandar Udara, Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor KM 46 Tahun 2008, tentang Persyaratan-
persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara
yang melakukan Penerbangan Dalam Negeri (Domestik), International
dan Angkutan Niaga tidak berjadwal. Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor KM 10 Tahun 2009, tentang Penyelenggara Pelayanan
Telekomunikasi dan Radio Navigasi Penerbangan.
1.3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
a. Memberikan pelayanan bagi pengembangan dan pembangunan
sistemtransportasi udara.
b. Menyiapkan perangkat perencanaan tentang rencana tata letak
fasilitas bandar udara dimasa yang akan datang.
c. Menyiapkan dokumen yang berguna untuk tindak lanjut
pelaksanaan pembangunan dan peningkatan pelayanan bandar
udara.
II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
2.1. Uraian Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Penyusunan Review Master Plan
Bandar Udara Muara Bungo di Kabupaten Bungo.
2.2. Batasan Kegiatan
Batasan pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Pembangunan Bandar Udara
Muara Bungo.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
6
III. MAKSUD DAN TUJUAN
3.1. Maksud Kegiatan
Pendekatan dalam penyusunan studi ini adalah perencanaan tata guna
lahan dan perencanaan tata letak fasilitas bandar udara yang mencakup
analisis kuantitatif dan kualitatif dengan mempertimbangkan faktor
teknis, faktor operasional termasuk pemanfaatan bandar udara secara
optimal, analisis ekonomi dan finansial termasuk kebijakan
pengembangan nasional/daerah, kebijakan pengembangan
transportasi nasional, pertahanan dan keamanan, serta aspek
kelestarian lingkungan.
3.2. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan layanan pekerjaan ini adalah untuk menyediakan
pedoman berupa informasi yang diperlukan bagi pembangunan/
pengembangan Bandar Udara di Kabupaten Bungo yang disusun dalam
suatu rencana induk bandar udara yang mencakup :
1. Analisis tentang kelayakan sampai seberapa jauh (target year)
bandar udara dapat dimanfaatkan/dikembangkan guna melayani
permintaan kebutuhan jasa pelayanan bandar udara saat ini dan
masa yang akan datang.
2. Potensi yang ada dan dapat dikembangkan di wilayah perencanaan
serta wilayah hinterland-nya yang secara langsung dan tidak
langsung akan menjadi modal pengembangan jasa transportasi
udara.
3. Rencana tata guna tanah dan rencana tata letak fasilitas bandar
udara dalam kaitannya dengan pemanfaatan bandar udara secara
optimal.
4. Analisis mengenai pemanfaatan daerah di sekitar bandar udara
bagi pihak-pihak yang berkepentingan sesuai persyaratan
keselamatan operasi penerbangan dan kelestarian lingkungan.
5. Skala prioritas dan tahapan pengembangan/pembangunan
(planning horizon) fasilitas bandar udara secara optimal.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
7
IV. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
4.1. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Keluaran yang harus dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai
berikut:
1) Evaluasi kondisi lahan eksisting Bandar Udara Muara Bungo di
Kabupaten Bungo meliputi aspek teknis, operasional, lingkungan
dan biaya pembangunan bandar udara.
2) Evaluasi dan analisis kebutuhan fasilitas sesuai dengan kebutuhan
pengembangan pada saat ini dan pengembangan di masa yang akan
datang
3) Evaluasi dan analisis pentahapan pembangunan sesuai dengan
skala prioritas terhadap pelayanan penerbangan.
4.2. Keluaran (Kuantitatif)
Keluaran (produk) yang diharapkan dari pelaksanaan studi ini adalah
sebagai berikut:
1) Album gambar Rencana Induk Bandar Udara Muara Bungo.
2) Dokumen Rancangan Keputusan Menteri tentang Rencana Induk
Bandar Udara Muara Bungo
V. METODA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1. Umum
Pembangunan prasarana bandar udara merupakan suatu pekerjaan
yang padat modal dan kompleks. Bersifat padat modal karena
prasarana bandar udara pada umumnya membutuhkan investasi
konstruksi dan instalasi yang cukup besar. Di sisi lain, merupakan
kegiatan yang kompleks karena membutuhkan integrasi dari berbagai
bidang pekerjaan serta keahlian, termasuk keterpaduan intra dan antar
bandar udara dalam cakupan wilayah yang dilayaninya. Karena itu,
pembangunan peralatan bandar udara membutuhkan perencanaan
yang matang agar investasi yang ditanamkan dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
5.2. Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai rangkaian pekerjaan, maka penyedia jasa akan
melakukan langkah persiapan berupa pemahaman rinci terhadap
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
8
Kerangka Acuan Kerja yang definitif dengan pihak pemberi pekerjaan
dan selanjutnya menyusun program kerja yang mencakup:
1) Penjelasan dan maksud tujuan pekerjaan secara mendetail.
2) Penyusunan detail metodologi pelaksanaan pekerjaan.
3) Pembuatan program kerja:
- Program detail kegiatan
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Perlengkapan dan organisasi kerja
- Penyediaan tenaga ahli
4) Studi literatur/kepustakaan
5) Penyusunan daftar data yang diperlukan, rencana survei lapangan,
konsep formulir survei/penelitian.
5.3. Inventarisasi Data dan Informasi Terkait
Pelaksanaan Inventarisasi data dan informasi terkait dapat dilakukan
sebelum dan bersamaan dengan saat dilakukan survei ke wilayah studi.
Inventarisasi data sekunder yang terkait yang diperlukan antara lain
meliputi:
1) Tata Guna Lahan dan Prasarana Fisik Wilayah;
a) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bungo
dan Provinsi Jambi.
b) Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Bandar Udara (jika telah
ada)
a) Jaringan prasarana transportasi dan rencana
pengembangannya (jika telah ada)
b) Jaringan utilitas dan rencana pengembangannya (jika telah
ada).
2) Fisiografi, Topografi, dan Meteorologi;
a) Peta topografi skala 1:25.000 atau 1:50.000 pada rencana
lahan dan kawasan di sekitar rencana pengembangan bandar
udara.
b) Peta tata guna lahan di sekitar lokasi bandar udara
c) Peta tematik wilayah perencanaan yang terkait dengan
rencana pengembangan bandar udara.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
9
3) Data Sosial Ekonomi Wilayah;
a) Kependudukan
b) Produk Domestik Regional Bruto
c) Profil Potensi Investasi di Daerah
d) Potensi Pariwisata
e) Potensi/Sumber Bahan Bangunan berikut harga bahan/upah.
4) Data Bandar Udara, meliputi;
a) Data umum fasilitas bandar udara
b) Data lalu lintas penumpang, bagasi dan kargo
c) Data lalu lintas dan pergerakan pesawat
5) Dokumen/hasil studi-studi terkait
a) Hasil studi atau perencanaan bandar udara yang terkait
b) Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait
dengan rencana pengembangan bandar udara.
5.4. Telaah Awal (Desk Study)
Konsultan harus melakukan telaah awal sebelum peninjauan lapangan
dan hasil telaah awal tersebut harus dilengkapi kembali setelah
peninjauan lapangan. Dalam telaah awal ini harus telah diperoleh
gambaran umum wilayah perencanaan sehingga dalam pelaksanaan
peninjauan lapangan telah terdapat gambaran kebutuhan/
pengembangan bandar udara dan tatanan bandar udara di wilayah
terkait. Dalam hal ini, Konsultan juga harus telah memiliki telaah awal
beberapa aspek teknis yang paling mendasar, yaitu: topografi
lokasi/kawasan, cuaca, arah dan kecepatan angin, dan kawasan
keselamatan operasi penerbangan.
5.5. Survei Pendahuluan (Reconaissance Survey)
Konsultan harus melaksanakan peninjauan/survei pendahuluan guna
melakukan observasi dan penggalian data secara lebih mendalam
terhadap wilayah perencanaan, khususnya lokasi pengembangan
bandar udara.
Dalam survei pendahuluan ini harus meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Wawancara/diskusi mendalam dengan berbagai pihak terkait.
2) Survei permintaan dan potensi pengembangan angkutan udara.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
10
3) Pengamatan aspek teknis rencana lokasi pengembangan bandar
udara (topografi, ketersediaan lahan, kondisi cuaca, arah dan
kecepatan angin, ketersediaan bahan konstruksi, dan lain-lain).
4) Pengamatan aspek operasional bandar udara (kawasan
keselamatan operasi penerbangan, ruang udara dan jalur
penerbangan, kebutuhan peralatan navigasi dan pendaratan, dan
lain-lain).
5) Pengamatan aspek kelestarian lingkungan.
6) Pengamatan aspek pembiayaan pembangunan (lahan, bahan baku
konstruksi, pelaksanaan konstruksi, tenaga kerja, dan lain-lain).
7) Pengumpulan data sekunder yang belum didapatkan pada tahap
inventarisasi data pada awal kegiatan.
5.6. Survai Detail Lapangan
Setelah dilakukan telaah awal dan survei pendahuluan (reconnaisance
survey), selanjutnya Konsultan harus melakukan Survei Detail
Lapangan, survei lapangan yang dilakukan pada tahap ini adalah
Pemasangan Patok Tetap/Bench Mark (BM) yang digunakan sebagai
titik referensi pada tahapan kegiatan berikutnya.
5.7. Analisis Kondisi Lahan Eksisting dan Analisis Kebutuhan
Pengembangan Fasilitas Bandar Udara
Mendasarkan kepada hasil kajian kelayakan awal dan hasil-hasil survei
detail lapangan selanjutnya Konsultan harus melakukan analisis
mendalam (detailed analysis) kondisi lahan eksisting bandar udara
serta analisis kebutuhan pengembangan fasilitas bandar udara yang
selanjutnya dipergunakan dalam penyusunan dalam sebuah rencana
pendahuluan (preliminary planning) tata letak fasilitas bandar udara
berikut gambarnya.
Disamping itu, rencana pengembangan fasilitas bandar udara juga
harus mengacu kepada kebijakan pembangunan, arahan tata ruang dan
analisis permintaan jasa angkutan udara tersebut, Konsultan harus
menyusun konsep pengembangan bandar udara yang diwujudkan
dalam target kemampuan layanan bandar udara, tahapan
pengembangan, dan tahapan pelaksanaan pembangunannya.
Selanjutnya harus dilakukan analisis kebutuhan fasilitas bandar udara
dan kebutuhan lahan sesuai dengan standar dan ketentuan yang
berlaku. Analisis kebutuhan fasilitas bandar udara meliputi:
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
11
1) Kebutuhan fasilitas sisi udara: landas pacu, taxiway, apron, dan
penunjangnya termasuk kebutuhan jumlah, dimensi dan sistem
operasi/ konfigurasinya.
2) Kebutuhan bangunan dan prasarana sisi darat: terminal
penumpang, bangunan administrasi, bangunan operasi, dan control
tower.
3) Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan serta
alat bantu pendaratan visual dengan memperhatikan
perkembangan teknologi serta ATC master plan dan program
ATM/CNS.
4) Kebutuhan fasilitas penunjang: fasilitas perawatan pesawat udara,
fasilitas catering, tempat parkir kendaraan, fasilitas pergudangan.
5) Kebutuhan utilitas: listrik, telepon, sistem penerangan, sistem
drainase, air bersih, sewage treatment, fuel supply, dan jaringan
jalan.Kebutuhan peningkatan pengusahan bandar udara: tempat
rekreasi terbuka, commercial area, dan lain-lain.
5.8. Analisis Mendalam Kelayakan Pengembangan Bandar Udara
Analisis kelayakan harus meliputi kelima aspek kelayakan
pembangunan bandar udara sebagaimana telah disebutkan di atas.
1) Analisis Kelayakan Teknis
Kajian kelayakan teknis ini antara lain meliputi:
a) Kajian meteorologi dalam analisis angin (windrose) di rencana
lokasi bandar udara yang menentukan penetapan arah landas
pacu.
b) Kajian kawasan keselamatan oeprasi penerbangan (KKOP) di
sekitar bandar udara.
c) Evaluasi jenis fasilitas bandar udara yang dibutuhkan sampai
dengan rencana pembangunan tahap akhir (ultimate phase).
d) Analisis prakiraan kebutuhan lahan rencana pembangunan
bandar udara.
e) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana
bandar udara.
f) Ketersediaan utilitas dan bahan/peralatan pembangunan.
i) Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi bandar
udara.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
12
j) Keterpaduan rencana pembangunan bandar udara dengan
rencana tata ruang wilayah.
2) Analisis Kelayakan Operasional
Kajian kelayakan operasional antara lain meliputi:
a) Kajian jenis pesawat udara yang diperkirakan akan beroperasi.
b) Kajian pengaruh cuaca terhadap operasi bandar udara.
c) Kajian obstacle (bila ada) pada kawasan keselamatan operasi
penerbangan di sekitar bandar udara
d) Kajian penggunaan ruang udara (prosedur pendekatan dan
lepas landas).
e) Kajian dukungan peralatan komunikasi dan navigasi
penerbangan.
3) Analisis Kelayakan Lingkungan
Kajian kelayakan lingkungan terkait dengan identifikasi dampak
besar dan penting yang mungkin timbul sehubungan dengan
rencana pembangunan bandar udara:
a) Identifikasi besar dan pentingnya dampak kebisingan serta
polusi pesawat udara terhadap lingkungan di sekitar bandar
udara.
b) Identifikasi besar dan pentingnya dampak terhadap flora dan
fauna.
c) Identifikasi prakiraan besar dan pentingnya dampak fisik-
kimia akibat perubahan bentuk bentang alam serta
transportasi bahan bangunan.
d) Identifikasi besar dan pentingnya dampak dibuat untuk tahap
prakonstruksi, konstruksi, dan pascakonstruksi.
4) Analisis Kelayakan Pengusahaan Angkutan Udara
Analisis kelayakan pengusahaan angkutan udara meliputi:
a) Kajian prakiraan permintaan jasa angkutan udara di wilayah
peren-canaan (penumpang, kargo, dan pos).
b) Kajian kemungkinan adanya perusahaan penerbangan yang
akan membuka jalur penerbangan ke bandar udara yang
direncanakan.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
13
c) Kajian jenis pesawat yang akan beroperasi di wilayah
perencanaan.
d) Kajian indikasi load factor yang mungkin akan dicapai oleh
perusahaan penerbangan.
Proyeksi permintaan jasa angkutan udara direncanakan untuk
masa 20 tahun ke depan. Dalam penyusunan proyeksi ini harus
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a) Status penerbangan dalam sistem jaringan penerbangan
b) Kecenderungan perkembangan ekonomi regional/nasional
c) Dampak pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi.
d) Kecenderungan perkembangan arus wisatawan.
e) Asal/tujuan perjalanan penumpang dan barang.
f) Pergantian antar moda transportasi.
5) Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial
Analisis kelayakan ekonomi dan finansial meliputi:
a) Kajian kelayakan finansial pada prinsipnya menghitung
besaran tingkat pengembalian dana yang akan diinvestasikan
dalam pembangunan bandar udara, yang mencakup
parameter:
- NPV (Net Present Value)
- FIRR (Financial Internal Rate of Return)
- PI (Profitability Index)
- Periode pencapaian pengembalian investasi (Payback
Period).
b) Kajian kelayakan ekonomi pada prinsipnya menghitung
besaran manfaat ekonomi makro yang diperoleh dari
pembangunan bandar udara, yang meliputi:
- Kajian perbandingan kondisi pertumbuhan ekonomi di
wilayah perencanaan apabila ada bandar udara dan tidak
ada bandar udara.
- Kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang akan
diperoleh oleh pemerintah dan masyarakat setempat
apabila dibangun/ dikembangkan bandar udara.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
14
- Kajian EIRR (Economic Internal Rate of Return) terhadap
rencana pembangunan bandar udara.
5.9. Penyusunan Rencana Induk (Master Plan)
Dalam tahap ini, Konsultan harus menyusun rencana induk (master
plan) pengembangan bandar udara dengan mengacu kepada hasil
kajian kelayakan dan rencana pendahuluan (preliminary planning)
yang telah disusun.
Dalam penyusunan rencana induk ini Konsultan harus menyusun tata
letak, konsep tahapan pembangunan serta rancangan dasar
(preliminary design) masing-masing fasilitas bandar udara.
Penyusunan rencana induk fasilitas tersebut setidaknya harus
meliputi:
1) Fasilitas Sisi Udara;
a) landas pacu
b) taxiway
c) apron
d) service road dan perimeter road
e) sistem drainase
2) Fasilitas Bangunan dan Prasarana Sisi Darat;
a) terminal penumpang
b) terminal kargo
c) terminal VIP
d) bangunan administrasi
e) bangunan operasi
f) bangunan PKP-PK dan fasilitasnya
g) control tower
h) lapangan parkir
i) jalan lingkungan dan jalan akses
j) kantin
k) bangunan peribadatan
l) perumahan karyawan operasional
3) Fasilitas Komunikasi dan Navigasi Penerbangan
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
15
Jenis fasilitas dan tata letak akan dirancang sesuai dengan
kebutuihan dan memperhatikan perkembangan teknologi serta
ATC master plan dan program ATM/CNS.
4) Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual
Jenis fasilitas dan tata letak akan dirancang sesuai dengan
kebutuihan dan memperhatikan perkembangan teknologi serta
ATC master plan dan program ATM/CNS.
5) Fasilitas Penunjang
a) fasilitas perawatan pesawat udara
b) fasilitas catering
c) fasilitas pergudangan
6) Fasilitas Utilitas
a) sistem catu daya dan distribusi listrik,
b) sistemtelepon
c) sistem penerangan
d) sistem drainase
e) air bersih
f) sewage treatment
g) fuel supply
h) dan jaringan jalan
7) Fasilitas Pendukung:
a) tempat rekreasi terbuka
b) commercial area (business center)
c) dan lain-lain.
5.10. Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri (RKM) tentang
Rencana Induk Bandar Udara Muara Bungo
Dalam tahap ini, Konsultan harus menyusun Rancangan Keputusan
Menteri Perhubungan (RKM) tentang Rencana Induk Bandar Udara
Muara Bungo
5.11. Paparan dan Pembahasan
Agar studi ini dapat mencapai hasil yang diharapkan dan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku, maka dalam pelaksanaan
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
16
studi ini harus dilakukan paparan dan pembahasan di Pemerintah
Kabupaten dan Direktorat Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan. Dalam hal ini Pemberi Pekerjaan akan
menetapkan Tim Pendamping yang akan memberikan arahan dan
pendampingan kepada Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan
termasuk saat pembahasan dan asistensi.
Tim Pendamping terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten Bungo
sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing menurut
peraturan perundangan yang berlaku. Output dari kegiatan
pembahasan tersebut dituangkan dalam bentuk Cek List yang ditanda
tangani oleh Pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bungo dan Direktorat Bandar Udara.
VI. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
Lokasi pekerjaan berada di lokasi Bandar Udara Muara Bungo, Desa Sungai
Buluh, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Muara Bungo.
VII. PELAKSANA DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
7.1 Pelaksana Kegiatan
Persyaratan Tenaga Ahli yang diusulkan harus mengacu kepada
persyaratan yang berlaku. Kebutuhan tenaga untuk layanan jasa
konsultansi dengan kualifikasi dan keahlian adalah sebagai berikut :
1) Ketua Tim (Ahli Perencana Bandara), kualifikasi Ahli Utama
(minimum 10 tahun) dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik
Sipil/Teknik Arsitektur.
2) Ahli Teknik Sipil Transportasi, kualifikasi Ahli (minimum 7 th)
dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil/Transportasi.
3) Ahli Teknik Arsitektur, kualifikasi Ahli (minimum 7 th) dengan
latar belakang pendidikan S1 Teknik Arsitektur.
4) Ahli Ekonomi Pembangunan, kualifikasi Ahli (minimum 7 th)
dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil/Transportasi.
5) Ahli Navigasi dan Komunikasi Penerbangan, kualifikasi Ahli
(minimum 7 th) dengan latar belakang pendidikan S1 Pendidikan
Teknik Penerbangan.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
17
6) Ahli Elektrikal dan Mekanikal, kualifikasi Ahli (minimum 7 th)
dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Elektro.
7) Ahli Dokumen dan Quantity Surveyor, kualifikasi Ahli (minimum
7 th) dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil.
Untuk mendukung pekerjaan ini, penyedia jasa harus melengkapi
dengan layanan tenaga pendukung sekurang-kurangnya:
1) CAD Operator
2) Operator Komputer
3) Tenaga Administrasi
4) Pesuruh Kantor
7.2. Jadwal Penugasan Personel
Pelaksanaan penugasan personel pelaksana kegiatan ini sesuai dengan
rencana pelaksanaan kegiatan adalah selama 120 (seratus dua puluh )
hari kalender. Penugasan personel harus ditempatkan sesuai dengan
Jadwal kegiatan terkait dalam paket kegiatan ini agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu, kuantitas dan
kualitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
personel.
Jadwal Penugasan Personel
No Kualifikasi
Periode Bulan Ke
Man
Month
1 2 3 4 5
A. Tenaga Inti
1 Team Leader 4
2 Ahli Teknik Sipil Transportasi 4
3 Teknik Arsitektur 4
4 Ahli Ekonomi Pembangunan 4
5 Ahli Navigasi dan Komunikasi
Penerbangan
4
6 Ahli Elektrikal dan Mekanikal 2
7 Ahli Dok dan QS 2
B. Tenaga Pendukung
1 Operator Cad Draftman 4
2 Operator Komputer 4
3 Administrasi 4
4 Pesuruh Kantor 4
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
18
7.3. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab kegiatan adalah Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat
Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatanganan Surat Perintah
Membayar.
7.4. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Bungo.
VIII. JADUAL KEGIATAN
8.1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam jangka waktu 135 (seratus tiga
puluh lima) hari kalender.
8.2. Matrik Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan
Periode Bulan Ke
1 2 3 4 5
1 Pekerjaan Persiapan
2 Survei Pendahuluan dan Pengumpulan Data
3 Telaah Awal (Desk Study)
4 Survey Pendahuluan
5 Survey Detail Lapangan
6 Analisis Kondisi Eksisting Lahan dan Analisis
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Bandar Udara
7 Analisis Mendalam Kelayakan Pengembangan
Bandar Udara
8 Analisis Sistem Keselamatan Operasi
Penerbangan
Analisis Kelayakan Teknis
Analisis Kelayakan Opresasional
Analisis Kelayakan Lingkungan
Analisis Kelayakan Pengusahaan Angkutan
Udara
Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial
9 Penyusunan Rencana Induk
10 Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri
(RKM)
11 Pelaporan:
Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Antara (Interim Report)
Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
Laporan Akhir (Final Report)
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
19
Album Gambar Master Plan
File Digital
Paparan di Daerah dan Pusat
IX. PELAPORAN
1) Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya berisi pemahaman konsultan
terhadap lingkup pekerjaan, konsep pendekatan dan metodologi studi,
program kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, termasuk daftar
kebutuhan data dan rencana survei lapangan berikut formulir-formulir
survei lapangan yang diperlukan. Laporan Pendahuluan harus
diserahkan selambatnya 15 hari setelah SPK/Kontrak dan diserahkan
sebanyak 10 Examplar.
2) Laporan Antara (Interim Report)
Laporan Antara berisi antara lain: telaah awal wilayah perencanaan,
kondisi fisik wilayah, kecenderungan perkembangan ekonomi, rencana
pengembangan wilayah, hasil peninjauan lapangan, analisis awal
prakiraan permintaan jasa angkutan udara, dan indikasi kebutuhan
fasilitas bandar udara. Laporan Antara harus diserahkan selambatnya 60
hari setelah SPK/Kontrak dan diserahkan sebanyak 10 Examplar.
3) Laporan Konsep Akhir (Draft Final Report)
Laporan Konsep Akhir berisi antara lain: kajian rinci kondisi fisik
wilayah perencanaan, kondisi ekonomi dan proyeksi perkembangan
ekonomi, rencana tata ruang wilayah, kajian prakiraan permintaan jasa
angkutan udara, dan analisis kebutuhan fasilitas bandar udara, konsep
rencana pendahuluan, serta kajian kelayakan seluruh aspek yang harus
ditinjau, serta rencana induk bandar udara. Laporan Konsep Akhir harus
diserahkan selambatnya 120 hari setelah SPK/Kontrak dan diserahkan
sebanyak 15 Examplar.
4) Laporan Akhir (Final Report)
Laporan Akhir Rencana Induk merupakan perbaikan dari Laporan
Konsep Akhir yang telah dibahas oleh Kelompok Pendamping pelaksana
studi. Laporan Akhir harus diserahkan selambatnya 135 hari setelah
SPK/Kontrak dan diserahkan sebanyak 15 Examplar.
Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Review Master Plan Bandar Udara Muara Bungo
20
5) Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Ringkasan Eksekutif merupakan laporan secara ringkas dari Laporan
Akhir hasil Studi Kelayakan dan Rencana Induk. Ringkasan Eksekutif
harus diserahkan selambatnya 120 hari setelah SPK/Kontrak dan
diserahkan sebanyak 15 Examplar.
6) Album Gambar Master Plan
Album Gambar/Peta Master Plan, ukuran A3 sebanyak 6 (enam)
eksemplar ditambah dengan softcopy dalam bentuk 10 (sepuluh) buah
CD.
7) Bahan Paparan (Ekspose)
Bahan Paparan (Ekspose) disediakan setiap kali dilaksanakan
Presentasi dengan jumlah sesuai keperluan.
8) Dokumen Rancangan Peraturan Menteri
Ringkasan Rancangan Peraturan Menteri tentang Review Master Plan
Bandar Udara sebanyak 5 Examplar.
9) File Digital
Konsultan harus menyerahkan 1 set file digital dalam bentuk CD pada
akhir pelaksanaan pekerjaan.
X. BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Biaya pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp. Rp. 450.000.000,00 (Empat ratus
lima puluh juta rupiah) termasuk PPN, bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bungo Tahun Anggaran 2014.
Muara Bungo, Juli 2014.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Pejabat Pembuat Komitmen
AGUSTANI.S. Sos.
NIP. 19730908 199303 1 001

You might also like