PENGERTIAN Bahan pangan hewani hasil perairan & seafood FUNGSI : Sumber protein hewani Sumber asam lemak esensial Sumber vitamin Sumber mineral KLASIFIKASI IKAN Berdasarkan TEMPAT HIDUP : 1. Ikan laut (hidup & berkembangbiak di laut) - ikan pelagik (ikan permukaan : tongkol, macherel, lemuru, ikan terbang, hering) - Ikan demersal (dasar/lebih dalam : cod, hiu, kakap) 2. Ikan darat 3. Ikan migrasi KLASIFIKASI IKAN Berdasarkan bentuk : Bentuk peluru (torpedo) : tuna, salem, cod, hering. Bentuk panah : ikan parang Bentuk pipih : bawal, ikan tambak Bentuk ular : belut Secara umum berbentuk simetris KLASIFIKASI IKAN BENTUK & VOLUME daging merah : Tipe cod (A) Tipe macherel (B) Frigate macherel (C)
Daging merah berada di sepanjang badan di bawah lapisan kulit, ciri-ciri : Asam lemak tinggi Mioglobin tinggi Banyak mengandung enzim Daging putih : Protein tinggi Lemak rendah
Berdasarkan ada tidaknya TULANG BELAKANG : Bertulang belakang : ikan mas, tongkol, kembung, dll Tidak bertulang belakang - Gol MULOSCA (kerang, cumi2, siput) - Gol CRUSTACEA(udang, kepiting, lobster) KLASIFIKASI IKAN Berdasarkan alat pernafasan : Alat nafas insang Alat nafas paru-paru Berdasarkan KANDUNGAN LEMAK : Lemak tinggi (6-20%) : hering, macherel, salmon, sardin, tuna, sepat, belut, tawes. Lemak sedang (2-5%) : rajungan, mas, udang, lemuru. Lemak rendah (<2%) : kerang, lobster, bawal, gabus, bekasang. KOMPOSISI KIMIA IKAN Dipengaruhi oleh faktor : Alami (ekstrinsik) : musim, tempat hidup Biologis (instrinsik) : jenis ikan, umur
Bagian tubuh yang dimakan makin dekat kepala; lemak semakin tinggi, makin dekat ke ekor lemak semakin rendah. Rendemen (BDD) tergantung : jenis ikan, bentuk tubuh, umur. o Ikan bentuk elip 60% o Ikan berkepala besar & ikan air tawar 35- 40% Bagian yg dapat dimakan (edible portion) dlm % : 1. Tengiri 55% 2. Kakap 37% 3. Kembung 50% 4. Mas 40% 5. Cucut 30% 6. Sarden 60% 7. Cakalang 70% dll KADAR AIR Kadar air 60-80%(berbanding terbalik dg kadar lemak) ikan mudah rusak krn kadar air tinggi.
Mengandung senyawa kimia yg larut 7 tidak larut. Ikan tdk membeku pd 0 0 C tetapi pd suhu - 1,1 o C Pd -8,8 0 C hanya 90% air membeku (ada 10% air bebas yg dpt digunakan oleh mikroorganisme. Slow freezing : ikan dibekukan pd -20 0 C Quick freezing : ikan dibekukan pd -30 o C Kehilangan zat gizi selama pelelehan (thawing)
PROTEIN Kadar protein : 16-24% pd ikan bersirip 10-18% pd crustacea 5-18% pd molusca Lebih 35% pd ikan olahan Klasifikasi protein : sarkoplasma, miofibril, stroma. Semakin rendah stroma semakin tinggi daya cerna. PROTEIN IKAN Jml & jenis protein otot (% terhadap total protein)
Protein Mamalia Unggas ikan Sarkoplasm a 30-34 30-34 20-30 Miofibril 49-55 60-65 65-75 Stroma 10-17 5-10 1-3 Sarkoplasma Larut air (miogen) Pelagik > demersal Miofibril Larut dlm larutan garam (0, 0-4, 6M) Aktin, miosin,akromiosin, tropomiosin, troponin Berperan dlm pembtkn gel & emulsi Stroma Tdk larut air, larut dlm larutan garam yg dipanaskan Kolagen & elastin Keunggulan protein ikan AA (g/100g protein) Telur Susu Daging Ikan Lisin 6,72 7,84 8,16 8,96 Metionin 3,04 2,40 2,40 2,88 Triptopan 1,76 1,44 1,28 0,96 AA lisin & metionin (AA pembatas) Protein ikan : empuk, daya cerna tinggi (90%) baik utk bayi & manula Lebih empuk krn serabut2 pd ikan pendek dibanding mamalia Daya cena 90% : dr 100g protein yg dimakan 90% dicerna yg 10% tdk dicerna dibuang melalui feses Mutu gizi tinggi Konsumsi ikan dianjurkan min 30g/hr atau minimal 2 kali perminggu Resiko kematian akibat PJK 50% dibandingkan yg tdk mengkonsumsi ikan LEMAK IKAN Kandungan kolesterol relatif rendah Ikan mengandung PUFA (poly Unsaturated fatty Acid), semakin banyak ikatan rangkap semakin mudah teroksidasi yg menimbulkan bau tengik
Panjang rantai karbon 20-22 Asam lemak tak jenuh (5-6 ikatan rangkap) baik utk kesehatan, pd ikan 15-30% & pd minyak nabati kurang dari 1% Tipe ikatan rangkap -3 & -6 - 3 pd ikan laut 15-27% (-3 hanya pd ikan laut, krn perbedaan jenis ganggang & plankton yg dimakan) KARBOHIDRAT IKAN
Dlm btk glikogen : 0,05-0,85% Tidak stabil mudah berubah mjd asam laktat Guna asam laktat utk meningkatkan ph bila glikogen meningkat, pH turun shg kandungan mikroba rendah VITAMIN & MINERAL Vit A & B Mineral : Fe, I, Zn, Se, Ca I pd ikan laut : 28x ikan darat Ipd rumput laut : 2400 155.000 kali sayuran darat PIGMEN IKAN Karotenoid, xantofil, astaxantin : dari warna kuning sampai merah Haemoglobin, mioglobin : merah cerah Methemoglobin, metmioglobin : warna coklat, abu-abu, kehijauan Zat Gizi ikan 1. BDD (bagian dapat dimakan) BDD berkisar 40-65% Ikan berbentuk pipih BDD 30% Ikan berbentuk elips BDD 65% 2. Zat gizi Air 70 80% Kh (glikogen) 0,05 0,86% Protein 18 -20% Lemak 1 20% Vitamin Mineral
Zat Gizi Ikan 1. Protein Berkualitas tinggi (as amino lengkap, esensial & non esensial) Lebih mudah dicerna & diserap tubuh Absorbsi protein ikan lebih mudah drpd protein daging sapi, kambing, ayam dll Banyak digunakan utk orang-orang yg mengalami kesulitan/keterbatasan pencernaan.
2. Lemak Mudah dicerna & digunakan jaringan tubuh Tinggi kandungan asam lemak tak jenuh (dibutuhkan utk pertumbuhan & membantu menurunkan kolesterol) 3. Mineral Mineral ikan : fosfor, iodium, fluor, zat besi, tembaga, seng, selenium. Kekurangan besi & iodium mrp 2 dari 4 masalah gizi utama Indonesia Kandungan Gizi Ikan Komposisi Tawes Mas Kakap Lemuru Bandeng Air (%) 66 80 77 76 74 Protein (%) 19 16 20 20 20 Lemak (%) 13 2 0,7 3 4,8 Kalsium mg/100 g 48 48 20 20 20 Besi mg/100 g 0,4 2 1 1 2 Pospos mg/ 100 g 150 150 200 100 150 Vit A (SI) 150 150 30 100 150 Vit B mg/100 g 0,1 0,05 0,05 0,05 0,05 Kandungan Gizi Ikan Komposi si Udang Kepiting Kerang Tripang Air (%) 75 58,1 85 84-96 Protein (%) 21 13,8 8 1,4-7,8 Lemak (%) 0,2 3,8 1,1 0,1-0,8 Kalsium mg/100 g 136 2,0 13,3 Besi mg/100 g 8 1,1 3,1 Pospos mg/ 100 g 170 250 170 Vit A (SI) 60 200 300 Vit B mg/100 g 0,01 0,05 0,01 PERUBAHAN PASCA MORTEM Perubahan-perubahan pasca mortem : Perubahan organoleptik Perubahan biokimia Perubahan bakteriologis Perubahan autolitik
Proses pasca mortem dibagi 3 : Pre rigor Rigor mortis Post rigor PERUBAHAN PASCA MORTEM Setelah ikan mati tjd perubahan biokimia pasca mortem pd ikan yg terlihat pd daging ikan : Kehilangan glastisitasnya (pre rigor) Kejang & kaku (rigor mortis) Kembali lemas (post rigor)
FASE PRE RIGOR ATP masih tinggi Energi yg terbtk masih rendah, tdk cukup menggabungkan protein aktin & miosin : (tdk tegang) Daging lunak & lentur PERUBAHAN PASCA MORTEM FASE RIGOR MORTIS Daging menjadi keras (kaku & rigor) Tjd 1-7 jam stl ikan mati Tjd 3-120 jam jk dibekukan Kaku akibat kontraksi aktin & miosin mjd aktomiosin Sarkomer pendek shg daging mengkerut kaku Faktor yg mempercepat proses RM : konsentrasi ion kalsium, suhu, penyebab kematian ikan, pergerakan ikan sebelum mati, penanganan stl ikan mati PERUBAHAN PASCA MORTEM Suhu, semakin tinggi suhu semakin cepat proses RM Ikan yg segera dimatikan proses RM lebih lambat dibandingkan ikan yg mati dg sendirinya Ikan yg menggelepar menyebabkan kekurangan oksigen & glikogen otot rendah, shg perubahan glikogen mjd as laktat rendah menyebabkan pH tinggi akibatnya cepat busuk Utk mempertahankan keawetan ikan proses RM diperlambat selama mungkin agar pertumbuhan bakteri & reaksi enzimatis dpt dicegah PERUBAHAN PASCA MORTEM FASE POST RIGOR Melemasnya kembali daging ikan stl fase rigor mortis Krn kerusakan struktur jaringan daging Krn terpecahnya protein akibat aktifitas enzim proteolitik Hidrolisa kreatin posfat & ATP oleh enzim posfatase, menyebabkan meningkatnya pH yg akan memacu pertumbuhan mikrobia Penyerangan bakteri melalui selaput lendir permukaan ikan, insang & saluran pencernaan menerobos ke dlm daging. KRITERIA MUTU FISIK IKAN KRITERIA MUTU 1 2 3 4 WARNA Cerah Agak pudar Pudar Pucat/putih MATA Jernih, cembung Gelap, cembung Warna keputihan Putih TEKSTUR Kenyal Kehilangan kekenyalan Lunak Lunak KULIT Sedikit lendir Berlendir Berlendir Banyak lendir SISIK Melekat kuat Agak mudah lepas Mudah lepas Mudah lepas INSANG Merah cerah Agak pudar Pudar Putih AROMA Khas (segar) Netral Bau asam Busuk