You are on page 1of 8

ANALISA GAS DARAH

(Klp 1A: Afri, Anna, Denissa, Desy, Dewi,


Dhea, Dian, Dita, Ryza, Zulfa
Lan!"ah#lan!"ah untu" $enilai !as
%arah: berdasarkan asumsi nilai rata
rata sbb:
pH : &,'
(a)*
+
: ', $$H!
H)*
-
: +' $./0L
1. Pertama-tama perhatikan pH, pH
tinggi,rendah atau normal
pH > 7,4 Alkalosis
pH < 7,4 Asidosis
pH =
7,4
ormal !apat
menun"ukan gas
darah #ang
benar benar
normal atau
mengindikasikan
ter"adin#a
kompensasi.
$. menentukan pen#ebab primer
gangguan dengan menge%aluasi
Pa&'
$
dan H&'
(
dalam
hubungann#a dengan pH
pH > 7,4
Alkalosis
)ika Pa&'
$
<4*
mmHg gangguan
primer adalah
alkalosis
respiratorik.
)ika H&'
(
>$4
m+,-. ganggaun
primer adalah
alkalosis
metabolik.
pH < 7,4
Asidosis
)ika Pa&'
$
>4*
mmHg gangguan
primer adalah
asidosis
respiratorik.
)ika H&'
(
<$4
m+,-. ganggaun
primer adalah
asidosis
metabolik.
(. .angkah berikutn#a men/akup
menentukan apakah kompensasi
telah ter"adi 0hal ini dilakukan
dengan melihat nilai selain
gangguan primer, "ika nilai
bergerak #ang sama dengan nilai
primer, kompensasi sedang
ber"alan1.
&ontoh:
Asidosis metabolik tanpa kompensasi
pH : 7,$
Pa&'
$
: 2* mmHg
H&'
(
: $4 m+,-.
Asidosis respiratorik terkompesasi
pH : 7,4
Pa&'
$
: 2* mmHg
H&'
(
: (7 m+,-.
Rentan! nilai n1r$al
pH :7,(3-7,43
&'
$
: $(-$7 mmol-.
P&'
$
: (3-43 mmHg
4+ : * 5 $ m+,-.
P'
$
:6*-1** mmHg
saturasi '
$
: 73 8 atau lebih
H&'
(
: $$-$2 m+,-.
2a3el !an!!uan asa$ 3asa:







Klasifi"asi !an!!uan asa$ 3asa pri$er %an
ter"1$pensasi:
1. ormal bila tekanan &'$ 4* mmHg
dan pH 7,4. )umlah &'$ #ang
diproduksi dapat dikeluarkan melalui
%entilasi.
$. Alkalosis respiratorik. 4ila tekanan
&'$ kurang dari (* mmHg dan
perubahan pH, seluruhn#a tergantung
pada penurunan tekanan &'$ di mana
mekanisme kompensasi gin"al belum
terlibat, dan perubahan %entilasi baru
ter"adi. 4ikarbonat dan base e9/ess
dalam batas normal karena gin"al
belum /ukup :aktu untuk melakukan
kompensasi. ;esakitan dan kelelahan
merupakan pen#ebab terban#ak
ter"adin#a alkalosis respiratorik pada
anak sakit kritis.
(. Asidosis respiratorik. Peningkatan
tekanan &'$ lebih dari normal akibat
hipo%entilasi dan dikatakan akut bila
peninggian tekanan &'$ disertai
penurunan pH. <isaln#a, pada
intoksikasi obat, blokade
neuromuskuler, atau gangguan ==P.
!ikatakan kronis bila %entilasi #ang
tidak adekuat disertai dengan nilai pH
dalam batas normal, seperti pada
bronkopulmonari displasia, pen#akit
neuromuskuler, dan gangguan
elektrolit berat.
4. Asidosis metabolik #ang tak
terkompensasi. >ekanan &'$ dalam
batas normal dan pH di ba:ah 7,(*.
<erupakan keadaan kritis #ang
memerlukan inter%ensi dengan
perbaikan %entilasi dan koreksi dengan
bikarbonat.
3. Asidosis metabolik terkompensasi.
>ekanan &'$ < (* mmHg dan pH
7,(*--7,4*. Asidosis metabolik telah
terkompensasi dengan perbaikan
%entilasi.
2. Alkalosis metabolik tak
terkompensasi. =istem %entilasi gagal
melakukan kompensasi terhadap
alkalosis metabolik ditandai dengan
4enis !an!!uan pH ()*
+
H)*
-
Asidosis respiratorik
akut
N
Asidosis respiratorik
terkompensasi sebagian

Asidosis respiratorik
terkompensasi penuh

Asidosis metabolik akut

Asidosis metabolik
terkompensasi sebagian

Asidosis metabolik
terkompensasi penuh

Asidosis respiratorik dan


metabolik
Alkalosis respiratorik
akut

Alkalosis respiratorik
tekompensasi sebagian
Alkalosis respiratorik
terkompensasi penuh
N
Alkalosis metabolik akut N
Alkalosis metabolik
terkompensasi sebagian
Alkalosis metaboli/
terkompensasi penuh
N
Alkalosis metabolik dan
respiratorik

tekanan &'$ dalam batas normal dan
pH lebih dari 7,3* misaln#a pasien
stenosis pilorik dengan muntah lama.
7. Alkalosis metabolik terkompensasi
sebagian. ?entilasi #ang tidak adekuat
serta pH lebih dari 7,3*.
6. Hipoksemia #ang tidak terkoreksi.
>ekanan oksigen kurang dari 2* mmHg
:alau telah diberikan oksigen #ang
adekuat
7. Hipoksemia terkoreksi. Pemberian '$
dapat mengoreksi hipoksemia #ang ada
sehingga normal.
1*. Hipoksemia dengan koreksi berlebihan.
)ika pemberian oksigen dapat
meningkatkan tekanan oksigen
melebihi normal. ;eadaan ini
berbaha#a pada ba#i karena dapat
menimbulkan retinopati o@
prematurit#, peningkatan aliran darah
paru, atau kera/unan oksigen. 'leh
karena itu, perlu dilakukan
pemeriksaan #ang lain seperti
konsumsi dan distribusi oksigen
2u5uan AGD
<enilai tingkat keseimbangan
asam dan basa
<engetahui kondisi @ungsi
perna@asan dan kardio%askuler
<enilai kondisi @ungsi
metabolisme tubuh

In%i"asi
Pasien dengan pen#akit
obstruksi paru kronik
Pasien deangan edema pulmo
Pasien akut respiratori
distress sindrom 0AA!=1
Bn@ark miokard
Pneumonia
;lien s#ok
Post pembedahan /oronar#
arteri ba#pass
Aesusitasi /ardia/ arrest
;lien dengan perubahan
status respiratori
Anestesi #ang terlalu lama

L1"asi pun!si arteri
Arteri radialis dan arteri
ulnaris 0sebelumn#a dilakukan
allenCs test1
Arteri brakialis
Arteri @emoralis
Arteri tibialis posterior
Arteri dorsalis pedis
Arteri @emoralis atau brakialis
sebaikn#a tidak digunakan "ika masih
ada alternati@ lain, karena tidak
mempun#ai sirkulasi kolateral #ang
/ukup untuk mengatasi bila ter"adi
spasme atau trombosis. =edangkan
arteri temporalis atau a9illaris
sebaikn#a tidak digunakan karena
adan#a risiko emboli otak.
K1$pli"asi
Apabila "arum sampai menebus
periosteum tulang akan
menimbulkan n#eri.
Perdarahan
&idera s#ara@
=pasme arteri
6a"t1r yan! $e$pen!aruhi
pe$eri"saan AGD
D Eelembung udara
>ekanan oksigen udara adalah 136
mmHg. )ika terdapat udara dalam
sampel darah maka ia /enderung
men#amakan tekanan sehingga bila
tekanan oksigen sampel darah kurang
dari 136 mmHg, maka hasiln#a akan
meningkat.
D Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi
konsentrasi gas darah dalam tabung.
Pemberian heparin #ang berlebihan
akan menurunkan tekanan &'
$
,
sedangkan pH tidak terpengaruh
karena e@ek penurunan &'
$
terhadap
pH dihambat oleh keasaman heparin.
D <etabolisme
=ampel darah masih merupakan
"aringan #ang hidup. =ebagai "aringan
hidup, ia membutuhkan oksigen dan
menghasilkan &'
$
. 'leh karena itu,
sebaikn#a sampel diperiksa dalam $*
menit setelah pengambilan. )ika sampel
tidak langsung diperiksa, dapat
disimpan dalam kamar pendingin
beberapa "am.
D =uhu
Ada hubungan langsung antara suhu
dan tekanan #ang men#ebabkan
tinggin#a P'
$
dan P&'
$
. ilai pH
akan mengikuti perubahan P&'
$
.
ilai pH darah #ang abnormal
disebut asidosis atau alkalosis
sedangkan nilai P&'
$
#ang abnormal
ter"adi pada keadaan hipo atau
hiper%entilasi. Hubungan antara
tekanan dan saturasi oksigen
merupakan @aktor #ang penting pada
nilai oksigenasi darah

otes:
Pengukuran PH darah,tekanan oksigen dan karbondioksida harusdilakukan saat menangani pasien
dengan masalah $asalah pernafasan dan dalam men#esuaikan terapi oksigen seperti #ang diperlukan.
>ekanan oksigen arteri 0Pa'
$
1 menun"ukan dera"at oksigenasi darah
>ekanan karbondioksida arteri 0Pa&'
$
1menun"ukan keadekuatan %entilasi al%eolar.
Pasien dengan pen#akit
obstruksi paru kronik
<enentukan terapi dan
menge%aluasi terapi
0terapi oksigenasi1
>erapi oksigen bila ter"adi hip1"se$iaF
Pasien deangan edema
pulmo
Pasien akut respiratori
distress sindrom 0AA!=1
<enentukan kriteria
diagnostik AA!=: =alah
satu kriteria diagnostik
AA!= adalah hipoksemia
Pneumonia AE! dilakukan untuk
menentukan kebutuhan
oksigen dan kee@ekti@an
terapi oksigen
;lien dengan perubahan
status respiratori
Bn@ark miokard
;lien s#ok AE! diperlukan untuk menilai dan menge%aluasi dampak sistemik s#ok
@ase progresi@.
Pada kondisi ini ter"adi penurunan aliran darah pulmonari #ang
men#ebabkan penurunan kadar oksigen dan peningkatan kadar
karbondioksida arteri. Al%eoli #ang hipoper@usi akan men"adi kolaps
menimbulkan kondisi edema pulmonal -AA!=
Post pembedahan
/oronar# arteri ba#pass
Aesusitasi /ardia/ arrest Gan!!uan asa$ 3asa 7a$puran8
KLASI6IKASI GANGG9AN K.S.I:;ANGAN ASA: ;ASA
)enis gangguan Pen"elasan <ani@estasi klinik +%aluasi diagnostik penatalaksanaan
A=B!'=B=
<+>A4'.B;
0kekurangan
basa
bikarbonat1
H&'
(

+tiologi:
Ket1asi%1sis,
asi%1sis la"tat
%ll
Asi%1sis
$eta31li"
ter5a%i pa%a
!a!al !in5al88
!iakibatkan oleh
penambahan ion
hidrogen atau
kehilangan
bikarbonat. !apat
diklasi@ikasikan
men"adi $
berdasarkan nilai
gap anionF
<en/akup sakit
kepala,kelam pikir,
memgantuk,peningkat
an @rekuensi dan
kedalaman
berna@as,mual dan
muntah.
?asodilatasi peri@er
ter"adi "ika PH turun
diba:ah 7,hal ini
menimbulkan ge"ala
penurunan >!,peri@er
dingin,disritmia,mani@
estasi s#ok.
Nilai AGD:
- ;i"ar31nat
(H)*
-

< ++ $./0L
- (H ren%ah <
&,-=
- !apat disertai
hiperkalemia
- Hiper%entilasi
sebagai
mekanisme
kompensasi
<engoreksi
de@ek metabolik.
Pemberian
bikarbonatF
A.;A.'=B=
<+>A4'.B;
0;+.+4BHA
4A=A
4B;AA4'A>1
H&'
(

Alkalosis
metabolik
kronik
disebabkan oleh
pemberian
diuretik "angka
pan"ang
0tiasid-@urosemi
d1.
!iakibatkan oleh
penambahan
bikarbonat atau
kehilangan ion
hidrogen.
+tiologi :
- <untah muntah
- Penghisapan
lambung
- =tenosis pilorus
- =ituasi #ang
men"adi
predisposisi
ter"adin#a
alkalosis
metabolik
seperti
kehilangan
kalium 0pada
penggunaan
diuretik1
- ;ondisi
hipokalemiaF
Nilai AGD:
- ;i"ar31nat
(H)*
-

>+? $./0L
- (H tin!!i> &,'=
- 2e"anan parsial
)*
+
$enin!"at
"arena paru
paru 3erusaha
$en!"1$pensasi
"ele3ihan
3i"ar31nat
%en!an $enahan
"ar31n%i1"si%a@
Pengobatan
tergantung pada
situasi #ang
mendasari.
<eliputi suppl#
/lorida.
Pemberian ;&.
"ika disertai
hipokalemi,
antagonis
reseptor H
$

histamin untuk
mengurangi
pembentukan
asam lambung.
A=B!'=B=
A+=PBAA>'AB;
0;+.+4BHA
A=A<
!iakibatkan tidak
adekuatn#a
ekskresi
karbondiokasida
Hiperkapnea
mendadak
0kenaikan Pa&'
$
1
dapat
Nilai AGD:
- (H ren%ah <
&,-=
- (a)*
+
> '+
Pengobatan
diarahkan untuk
memperbaiki
%entilasi sesuai
;AA4'A>1
Asi%1sis
respirat1ri"
a"ut $erupa"an
"1n%isi
"e%aruratan
seperti e%e$a
pul$1nal a"ut,
aspirasi 3en%a
asin!,
ateleta"sis,
pneu$1th1ra"s,
pneu$1nia
3erat,
ARDS,%ll
dengan tidak
adekuatn#a
%entilasi, sehingga
kadar
karbondioksida
plasma meningkat.
Peningkatan Pa&'
$,
hipo%entilasi,
penurunan Pa'
$
.
men#ebabkan
@rekuensi nadi
meningkat,
perna@asan
meningkat, tekanan
darah meningkat,
kelam pikir.
Peningkatan Pa&'
$

men#ebabkan
%asodilatasi
serebro%askuler
dan peningkatan
aliran darah
serebral. !apat
ter"adi @ibrilasi
%entrikular.
Pada kondisi
kronik, misaln#a
pada pasien )*(D
#ang se/ara
bertahap
mengakumulasi
karbondioksida
se/ara terus
menerus dapat tidk
mengalami ge"ala
hiperkapnea
karena perubahan
kompensasi gin"al
telah ter"adi.
Asidosis
respiratorik #ang
parah dapat
meningkatkan >B;,
papiledema,dan
dilatasi pemb.
!arah kon"ungti%a,
$$H! pa%a
asi%1sis a"ut@
- ;ila
ter"1$pensasi
se$purna ter5a%i
retensi
3i"ar31%at 1leh
!in5al@
- Disertai %en!an
pe$eri"saan
ele"tr1lit seru$,
r1nt!en %a%a,%ll
dengan etiologi
ketidakadekuata
n %entilasi.
<eliputi
penggunaan
bronkodilator
untuk mereduksi
spasme bronkial,
antibiotik untuk
in@eksi
perna@asan,
oksigenasi "ika
diperlukan,
%entilasi mekanik
untuk
memperbaiki
%entilasi
pulmonal
0pengunaan
se/ara hati-
hati1,dll
(e$3erian
1"si!en harus
%ila"u"an
%en!an waspa%a
pa%a pasien
yan! $en!ala$i
retensi )*
+

%i$ana hip1"sia
$en5a%i %1$inan
$ensti$ulasi
Aentilasi
%i3an%in!
hiper"apnea@pe
$3erian 1"si!en
%apat
$en!hilan!"an
sti$ulus
hip1"se$ia@
A.;A.'=B=
A+=PBAA>'AB;
0;+;GAAEA
A=A<
;AA4'A>1
!iakibatkan oleh
kondisi
hiper%entilasi,
#ang men#ebabkan
kelebihan
karbondioksida
Pening #ang
disebabkan
%asokonstriksi
pembuluh dan
penurunan aliran
darah serebral, sulit
Nilai AGD:
- (H tin!!i> &,'=
- (a)*
+
<-B $$H!
Pengobatan
bergantung pada
pen#ebab #ang
mendasari, "ika
ansietas maka
dian"urkan untuk
dan selan"utn#a
ter"adi penurunan
konsentrasi asam
karbonik plasma.
Pen#ebabn#a
dapat meliputi
ansietas #ang
ekstrem,
hipoksemia,
bekterimia gram
negati@, %entilasi
berlebihan dengan
%entilasi mekanik.
konsentrasi,kebas,ke
semutan dan
penurunan kesadaran.
berna@as lebih
lambat atau
berna@as dalam
sistem tertutup.
=edati@
diberikan "ika
pasien gelisah.
Eangguan asam basa /ampuran.
&ontoh: ;e"adian simultan Asidosis respiratorik dan asidosis metabolik selama henti na@as dan henti
"antung.
Eangguan dan kompensasi Asam 4asa
Eangguan Peristi:a a:al ;ompensasi
A=B!'=B= A+=PBAA>'AB; Pa&'
$
, H&'
(
01 or , PH Ein"al mengeliminasi H
H
dan
menahan H&'
(
A.;A.'=B= A+=PBAA>'AB; Pa&'
$
, H&'
(
01 or , PH Ein"al menghemat H
H
dan
mengeksresi H&'
(
A=B!'=B= <+>A4'.B; Pa&'
$
01 or H&'
( ,
PH Paru paru mengeliminasi &'
$
dan
menghemat H&'
(
A.;A.'=B= <+>A4'.B; Pa&'
$
01 or H&'
(
, PH Paru paru menurunkan %entilasi
untuk meningkatkan P&'
$
dan
gin"al menghemat H
H
untuk
mengeksresi H&'
(
=umber: buku a"ar kepera:atan medikal bedah 4runner I =uddarth hal $7(-$61

You might also like