You are on page 1of 11

1.

1. Tentukan berat badan ideal (BB)


Langkah awal yang harus diketahui adalah tinggi badan (TB) yang Anda miliki saat ini. Berat badan (BB) ideal
bisa diperhitungkan dengan cara:
BB Ideal = 0,9 x (TB-100). Ini akan menentukan berapa bobot tubuh yang seharusnya Anda miliki. Para pria
biasanya memiliki kelebihan berat badan karena memiliki massa otot yang lebih besar, sedangkan perempuan
lebih berat karena massa lemaknya yang lebih tinggi.
Contoh : jika Anda adalah seorang perempuan berusia 45 tahun dan memiliki tinggi badan 165 c, maka BB ideal
adalah = 0,9 x (165-100) = 58,5 kg.
2. Hitung kebutuhan basal (KB)
Kebutuhan basal (KB) adalah kebutuhan minimal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan saat tidur atau
istirahat. "Ini merupakan kebutuhan energi dan kalori yang paling mendasar untuk menggerakan jantung, paru,
usus dan pencernaan saja," jelasnya. Kebutuhan basal laki-laki dan perempuan ini berbeda satu sama lain.
KB perempuan = BB Ideal x 25 KKal
KB pria = BB Ideal x 30 KKal
Contoh : KB = 58,5 x 25 Kkal = 1462,5 Kkal
3. Aktivitas fisik (AF)
Rata-rata semua orang pasti memiliki aktivitas masing-masing. Asupan kalori tubuh ini juga dipengaruhi oleh
aktivitas yang dilakukan. Secara umum ada tiga kategori aktivitas fisik yang dilakukan yaitu ringan, sedang, dan
berat. Aktivitas fisik ini dihitung dari total kebutuhan basal.
Aktivitas ringan (10-20 persen) : Menyetir mobil (10 persen), mengajar (20 persen), berjalan (20 persen), kerja
kantoran (10 persen), memancing (20 persen), membaca (10 persen).
Aktivitas sedang (20-30 persen) : kerja rumah tangga (20 persen), bersepeda (30 persen), bowling (20 persen),
berjalan cepat (30 persen), berkebun (30 persen).
Aktivitas berat (40-50 persen) : aerobik (40 persen), bersepeda mendaki (40 persen), panjat tebing (50 persen),
dansa (40 persen), jogging (40 persen), atlit (50 persen).
Jika dalam satu hari Anda banyak beraktivitas, maka kebutuhan aktivitas yang diambil adalah aktivitas yang
paling sering dilakukan setiap harinya.
Contoh : Jika sehari-hari Anda beraktivitas sebagai ibu rumah tangga maka, aktivitas fisik Anda adalah = 20% x
1462,5 (kebutuhan basal) = 292,5 Kkal.
4. Koreksi usia (KU)
Usia juga akan mempengaruhi kebutuhan kalori seseorang. Semakin bertambahnya usia, maka kebutuhan kalori
dan asupan makanannya pun semakin sedikit.
Untuk Anda yang berusia 40-59 tahun, maka koreksi usianya mencapai 5 persen, usia 60-69 tahun maka
koreksinya 10 persen, dan usia lebih dari 70 tahun koreksinya 20 persen.
Contoh: Jika Anda berusia 45 tahun, maka faktor koreksinya adalah 5 persen. Sehingga koreksi usia Anda
adalah = 5 % x 1462,5 Kkal (kebutuhan basal) = 73,125 Kkal.
5. Total kalori yang dibutuhkan (TK)
Setelah mendapatkan semua komponen yang dibutuhkan, maka total kalori (TK) sehari ini bisa dihitung dengan
rumus:
TK = KB + AF - KU
Contoh : dari perhitungan di atas diperoleh data, BB = 58,5 kg, KB = 1462,5 Kkal, AF = 292,5 Kkal, KU = 73,125
Kkal. Maka kebutuhan kalori per hari adalah
TK = 1462,5 + 292.5 -73,125 = 1681,875 Kkal per hari.













2.
Apa yang dimaksud dengan gizi kerja ?
Gizi kerja adalah nutrisi/ kalori yang dibutuhkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai
dengan jenis pekerjaan yang bertujuan untuk mencapai tingkat kesehatan tenaga kerja dan
produktivitas yang setinggi-tingginya.
Faktor apa saja yang menentukan kebutuhan kalori ?
Kebutuhan kalori ditentukan oleh,: Metabolisme basal, Pengaruh makanan atau kegiatan tubuh (
kira-kira 10% dari metabolisme ) dan kerja otot. Dari ketiga kebutuhan itu yang mempunyai
peranan penting adalah kerja otot, dan besarnya kebutuhan kalori sangat tergantung dari aktivitas
/ kegiatan tubuh.
Berapa rata-rata kebutuhan akan kalori dan zat-zat gizi ?
Bagi pekerja laki-laki dengan jenis pekerjaan ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan berat
3.000 kalori, sedangkan untuk pekerja wanita dengan jenis pekerjaan ringan 2.000 kalori, sedang
2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.
Mengapa kebutuhan akan kalori pekerja laki-laki dan wanita berbeda ?
Pada wanita jaringan lemak bawah kulitnya lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh lebih
kecil.
Berapakah kalori yang dihasilkan pada setiap gram zat gizi/ zat makanan ?
Tiap-tiap gram zat gizi karbohidrat menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan putih telur/protein 4
kalori.
Berperan sebagai apa saja zat-zat makanan dalam tubuh ?
Karbohidrat, lemak dan putih telur ( protein ) merupakan bahan bakar ( sumber tenaga ), vitamin
dan mineral sebagai pengatur serta air sebagai pelarut.
Apakah cukup dengan menu sehat saja ?
Tidak. Selain sehat menu juga harus seimbang yaitu memenuhi syarat lain : kwalitas baik ( sesuai
4 sehat 5 sempurna ),kwantitas cukup, proporsi zat gizi yang mengandung energi harus seimbang,
selain itu tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kepercayaan serta memenuhi selera makan
tenaga kerja.
Apa yang dimaksud dengan proporsi zat gizi yang mengandung energi harus seimbang ?
Agar zatzat gizi tersebut dapat digunakan didalam tubuh dengan sempurna, dan komposisinya
adalah.: 12%-15% proporsi protein ( hewani dan nabati sama banyaknya ), lemak 20%-25% dan
karbohidrat 60%-70%.
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan energi setiap harinya ?
Banyak rumus untuk menghitungnya, namun secara sederhana dapat dihitung misalkan pekerja
masuk dalam kategori dengan beban kerja sedang maka kebutuhan energinya adalah 2.600 untuk
laki-laki dan 2.400 untuk wanita, dengan susunan/komposisi gizi sebagai berikut,:
Tabel A. Kebutuhan Energi dan Komposisi Gizi Pekerja Laki-laki
Zat gizi Kalori/gram Kebutuhan Jumlah energi Banyaknya
Protein 4 15% 390 kalori 97,5 gram
Lemak 9 25% 650 kalori 72,2 gram
Karbohidrat 4 60% 1.560 kalori 422,5 gram
100% 2.600 kalori
Tabel B. Kebutuhan Energi dan Komposisi Gizi Pekerja Wanita
Zat gizi Kalori/gram Kebutuhan Jumlah energi Banyaknya
Protein 4 15% 360 kalori 90,00 gram
Lemak 9 25% 600 kalori 66,67 gram
Karbohidrat 4 60% 1.440 kalori 360,00 gram
100% 2.400 kalori
Dari tabel diatas maka diatur asupan makanan sesuai kebutuhan baik itu sarapan pagi, makan
siang dan makan malam termasuk makanan tambahan selain tersebut tadi, asal
jumlah/banyaknya tidak melebihi.
Bagaimana menghitung/memperkirakan jumlah makanan yang akan dimakan ?
Berikut ini ukuran rumah tangga ( urt ) yang biasa dipakai sebagai persamaan
1 sendok makan = 3 sendok teh = 10 ml/cc
1 gelas = 24 sendok makan = 240 ml/cc
1 cangkir = 1 gelas = 240 ml/cc
1 sendok makan gula pasir = 8 gram
1 sendok makan tepung susu = 5 gram
1 sendok makan tepung beras/sagu = 6 gram
1 sendok makan tepung terigu/mazena/hunkwee = 5 gram
1 sdm minyak goreng./margarine = 10 gram
1 gelas nasi = 140 gram = 70 gram beras
1 potong pepaya ( 5X15 cm ) = 100 gram
1 buah pisang sedang ( 3 x 15 cm ) = 50 gram
1 potong sedang tempe ( 4X6X1 cm ) = 25 gram
1 potong sedang daging (6 x 5 x 2 cm ) = 50 gram
1 potong sedang ikan ( 6x5x2 cm ) = 50 gram
1 biji besar tahu (6x6x2 1/2cm) = 100 gram

Contoh :
Seorang pekerja laki-laki dengan kategori jenis pekerjaan sedang, pagi hari sebelum berangkat
kerja sarapan pagi, berupa Sepiring Nasi goreng + satu butir telur ceplok dan segelas teh manis,
maka kalori yang didapat adalah
Sepiring nasi goreng = 140 gram x 4 ( karbohidrat ) = 560 kalori
Satu butir telur = 40 gram x 4 ( protein ) = 160 kalori
2 sendok makan minyak gr = 20 gram x 9 ( lemak ) = 180 kalori
2 sendok makan gula ( teh ) = 16 gram x 4 ( karbohidrat ) = 64 kalori
Jadi tubuh telah dibekali dengan makan pagi sebanyak = 964 kalori
Sehingga kebutuhan untuk makan siang dan malam tersisa 1.636 kalori ( lihat Tabel A , Sedang
2.600 kalori 964 kalori = 1.636 kalori )
Bahan makanan apa saja yang merupakan sumber energi ?
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak seperti lemak dan
minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber protein ( hewani dan
nabati ) dan karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni
Berikut nilai energi berbagai bahan makanan ( kkal/100 gram )
Bahan makanan Nilai Energi Bahan makanan Nilai Energi
Beras setengah giling 363 Telur bebek 189
Gaplek 338 Ikan segar 113
Jagung kuning pipil 355 Udang segar 91
Ketela pohon ( singkong ) 146 Daun singkong 73
Mie kering 337 Kangkung 29
Roti putih 248 Tomat masak 20
Ubi jalar merah 123 Wortel 42
Kacang hijau 345 Mangga harum manis 46
Kacang kedelai 331 Pepaya 46
Kacang merah 336 Susu sapi 61
Tahu 68 Susu kental manis 336
Tempe 149 Minyak kelapa 870
Ayam 302 Gula kelapa 386
Daging sapi 207 Gula pasir 364
Telur ayam, 162 Jelli/ jam 239
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes 1979.
Lalu bagaimana dengan pekerja yang bekerja shift malam ?
Bagi pekerja yang bekerja shift malam, karena aktifitas tubuh/ kerja otot meningkat dapat
dikategorikan sebagai kerja berat dan membutuhkan 3.000 kalori, sehingga membutuhkan
tambahan kalori sebanyak 400 kalori ( lihat contoh diatas ). Untuk itu perlu diberikan makanan
extra senilai tersebut tadi.
Apa akibatnya bila kekurangan atau kelebihan energi ?
Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi yang
dibutuhkan/ dikeluarkan oleh tubuh akan mengakibatkan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya ( ideal ), sedang bila konsumsi energi melebihi dari energi yang dibutuhkan/
dikeluarkan tubuh, maka akan terjadi kegemukan yang akan menyebabkan gangguan dalam
fungsi tubuh dan merupakan resiko untuk menderita penyakit kronis seperti diabetes mellitus,
hipertensi, penyakit jantung koroner, dan dapat memperpendek harapan hidup.







3.
Pemenuhan Kecukupan Gizi Bagi Pekerja
Oleh : Administrator pada 14 February 2011
Oleh : Ika Ratnawati, SKM, MKKK
Jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat. Saat ini mencapai 113,74 juta jiwa dan yang bekerja mencapai 104,49
juta jiwa (BPS, 2009). Pemenuhan kecukupan gizi pekerja selama bekerja merupakan salah satu bentuk penerapan syarat
keselamatan, dan kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Gizi merupakan salah
satu aspek kesehatan kerja yang memiliki peran penting dalam peningkatan produktivitas kerja. Hal ini perlu menjadi
perhatian semua pihak, terutama pengelola tempat kerja mengingat para pekerja umumnya menghabiskan waktu sekitar 8
jam setiap harinya di tempat kerja.
Rendahnya produktivitas kerja dianggap akibat kurangnya motivasi kerja, tanpa menyadari faktor lainnya seperti gizi
pekerja. Perbaikan dan peningkatan gizi mempunyai makna yang sangat penting dalam upaya mencegah morbiditas,
menurunkan angka absensi serta meningkatkan produktivitas kerja.
Berat ringannya beban kerja seseorang ditentukan oleh lamanya waktu melakukan pekerjaan dan jenis pekerjaan itu sendiri.
Semakin berat beban kerja, sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya agar terhindar dari kelelahan dan gangguan fisiologis
yang berarti atau sebaliknya.
Pengelompokan aktivitas atau beban kerja (ringan, sedang dan berat) berdasarkan proporsi waktu kerja dapat dilihat pada
tabel berikut:
(Sumber : Prosiding
WNPG VIII, 2004)
Penilaian status gizi pekerja perlu dilakukan, karena dengan mengetahui status gizi pekerja dapat ditentukan kebutuhan gizi
yang sesuai serta pemberian intervensi gizi bila diperlukan. Penilaian status gizi dilakukan melalui beberapa cara antara lain
: pemeriksaan biokimia, pemeriksaan klinis, pemeriksaan biofisik dan antropometri.
Antropometri merupakan metode yang paling sering digunakan dalam penilaian status gizi. Metode ini menggunakan
parameter berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Melalui kedua parameter tersebut, dapat dilakukan penghitungan Indeks
Masa Tubuh (IMT) dengan rumus sebagai berikut :



(Sumber: PUGS, 2005)
Kebutuhan gizi terutama energi dipengaruhi oleh : Usia, Ukuran tubuh, dan Jenis kelamin. Faktor lain penentu kebutuhan
gizi yaitu: Jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari, Keadaan fisiologis, Keadaan khusus; seperti pada
pemulihan kesehatan dan anemia, Keadaan lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut di atas harus menjadi dasar dalam
perhitungan besarnya energi, komposisi zat gizi dan menu untuk konsumsi pekerja.
Tabel 2. Kebutuhan Gizi Per Hari bagi Pekerja Menurut Umur, Jenis Kelamin dan Aktivitas Fisik*

(Sumber : berdasarkan AKG 2004)
Koreksi berat badan
Contoh: seorang perempuan usia 35 tahun, memiliki berat badan 52 kg dengan aktivitas sedang, maka kebutuhan energinya
adalah:

Kebutuhan energi selama bekerja (8 Jam) adalah 40-50% dari kebutuhan sehari. Bila diterjemahkan kedalam menu menjadi
kebutuhan untuk 1 kali makan dan 1 kali snack. Kebutuhan energi dan protein selama bekerja seperti tercantum dalam tabel
di bawah ini.
Tabel 3. Kebutuhan energi dan protein selama bekerja (8 jam)
* berdasarkan AKG 2004
Kecukupan Gizi menurut Kondisi Khusus Pekerja
Skema Kondisi Khusus Pekerja

Kondisi fisiologis
Selama Kehamilan : untuk perkembangan janin, pekerja perempuan yang hamil membutuhkan tambahan energi dan zat
gizi lainnya seperti zat besi dan asam folat. Perempuan yang berstatus gizi baik dengan tingkat aktivitas ringan-sedang
membutuhkan kalori ekstra 180 kkal/hari pada trimester 1, sedangkan pada trimester 2 dan 3 dibutuhkan tambahan 300
kkal/ hari.
Selama Menyusui: untuk produksi ASI, pekerja perempuan yg hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi lainnya.
Selama enam bulan pertama, seorang ibu menyusui membutuhkan energi tambahan 500 kkal/ hari dan 550 kkal/hari pada 6
bulan berikutnya.
Kondisi tertentu
Anemia Besi: untuk pekerja anemia gizi besi diberikan suplemen tablet besi dengan dosis 60 mg 2 kali seminggu sampai
anemia teratasi. Selain itu, pekerja dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya zat besi seperti hati,
daging, ikan, ayam, telur dan sayuran hijau. Khusus bagi pekerja perempuan, untuk mencegah anemia dianjurkan pemberian
tablet besi dengan dosis 60 mg per minggu selama 16 minggu setiap tahun. Selama masa haid diberikan 60 mg zat besi tiap
hari.
Kelebihan Berat Badan: perlumelakukan perencanaan makan atau diet rendah kalori seimbang. Pengaturan pola makan
sehat dilakukan dengan mengurangi asupan lemak dan mencukupi komposisi bahan makanan dengan metode gizi seimbang,
yaitu cukup sumber karbohidrat, protein dan lemak serta cukup vitamin dan mineral. Porsi kalori terbesar diusahakan
dikonsumsi pagi dan siang hari. Konsumsi sayuran dan buah perlu diperbanyak karena buah banyak mengandung serat dan
vitamin, namun sedikit kandungan kalorinya. Makanan selingan sebaiknya diberikan berupa buah-buahan. Susu yang
dikonsumsi sebaiknya adalah susu rendah lemak. Olahraga secara teratur dan rutin perlu dilakukan. Olah raga apapun baik
namun jenis yang disarankan adalah olahraga aerobik karena dapat membakar kalori lebih banyak. Sebaiknya olahraga
dilakukan 4-5 kali seminggu selama 20-30 menit karena dengan durasi tersebut pembakaran kalori baru dapat terjadi.
Kondisi di tempat kerja
Lembur dan Shift Kerja : Bagi pekerja yang lembur selama 3 (tiga) jam atau lebih diberikan makanan dan minuman
tambahan, berupa makanan selingan yang padat gizi. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang menjalani shift kerja malam,
termasuk pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23.00-07.00.
Risiko Lingkungan Kerja
Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja adalah:
1. Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga pekerja mengeluarkan banyak
keringat. Karenanya perlu diperhatikan kebutuhan air dan mineral sebagai pengganti cairan yang keluar dari tubuh.
Untuk mencegah dehidrasi disarankan untuk minum air, konsumsi sayur dan buah.
2. Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan keracunan kronis, akibatnya: menurunnya nafsu
makan, terganggunya metabolisme tubuh dan gangguan fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan. Oleh
karena itu dibutuhkan tambahan zat gizi. Hal ini juga terjadi pada para pekerja yang mengalami gangguan psikologis.
3. Bahan radiasi mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan antioksidan untuk regenerasi sel.
4. Parasit dan mikroorganisme: Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan sering terserang kecacingan yang dapat
mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi sehingga dibutuhkan tambahan zat gizi.
Standar Penyediaan Makanan Bagi Pekerja
Setelah mengetahui kebutuhan energi (kalori), perlu dipikirkan cara memenuhi kebutuhan tersebut dalam menu pekerja
sehari-hari. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh perlu diperhatikan proporsinya
agar seimbang (WNPG VIII, 2004), yaitu : Karbohidrat (50-65% dari total energi), Protein (10-20% dari total energi),
Lemak (20-30% dari total energi).
Kebutuhan energi diterjemahkan ke dalam porsi bahan makanan menggunakan daftar bahan makanan penukar. Pemberian
makanan utama di tempat kerja dilakukan saat istirahat (4-5 jam setelah kerja) diselingi pemberian kudapan (makanan
selingan).
Berikut adalah standar porsi makanan bagi pekerja menurut usia dan kategori aktivitas fisik :
Standar porsi makanan pekerja laki-laki dan perempuan selama bekerja (8 jam)

*Jumlah minimum kebutuhan air minum
Catatan:
Berat ini adalah berat bersih bahan mentah yang dapat dimakan, tidak termasuk tulang, cangkang, kulit, batang dan
bagian-bagian lain yang tidak dapat dimakan
Ukuran adalah berdasarkan daftar satuan penukar (Lampiran 3)
Contoh Menu Makanan Bagi Pekerja Selama Bekerja (8 jam)




. logam berwarna putih perak, agak merah muda, bersifat mulur, digunakan terutama sbg
logam campuran; unsur dng nomor atom 27, berlambang Co, dan bobot atom 58,9332

Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.
Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam bentuk campuran di alam. Elemen bebasnya, diproduksi
dari peleburan reduktif, adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilau.
Ketersediaan: unsur kimia kobal tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas perak,
potongan, bedak, tangkai, dan kawat.


Psikologi melalui ilmu faal mempelajari sitem syaraf yang erat hubungannya dengan cobalt.
Syaraf manusia memerlukan cobalt melalui vitamin B12. Cobalt adalah penting untuk
eritropoiesis dalam tubuh manusia karena merupakan konstituen dari cobalamin. Cobalt juga
berfungsi:sebagai pengganti mangan dalam aktivasi beberapa enzim (seperti dipeptidase
glycylglycine).
Dapat menggantikan seng di beberapa enzim Mengaktifkan phosphotransferases dan enzim lain
(meskipun enzim ini diaktifkan dalam keberadaan logam lain atau tidak adanya logam apapun)
dan Berpartisipasi dalam transcarboxylase oxalacetate biotin-dependen.
Cobalt dan Vitamin B12
Cobalt diserap sebagai komponen B12. Jumlah yang diserap disimpan dalam hati dan ginjal,
dengan cadangan 0.2ppm berat kering. Mayoritas kobalt tertelan diekskresikan dalam tinja,
dengan rata-rata yang diekskresikan 0.26mg setiap hari.
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun vitamin B12.
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12, hewan memamah biak memperoleh kobalmin
melalui hubungan simbiosis dengan mikroorganisme dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat
melakukan simbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti
hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobalt, bergantung pada
kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu
berhati-hati terhadap kemungkinan kekurangan vitamin B12.
Cobalt yang merupakan vitamin B12 (kobalamin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel
darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Cobalt mungkin juga berperan dalam fungsi
berbagai enzim. Angka kebutuhan Gizi yang sebagian besar cobalt dalam tubuh terikat dalam
vitamin B12 plasma darah mengandung kurang lebih 1g kobal/100. Pencernaan dan
penyerapan terjadi melalui absorbsi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi
meningkat bila konsumsi basi rendah. Sebanyak 90% ekskresi kobal dilakukan melalui urin,
selebihnya feses dan keringat. Sumber makanan nabati yang mengandung cobalt antara lain
buah ara, kubis, bayam, bit hijau, gandum, selada, dan selada air.

You might also like