You are on page 1of 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi Penyuluhan : Penggunaan alat kontrasepsi KB Hormonal


Sasaran : Ibu-ibu pengunjung RSUD Dr. Mohamad Saleh
Tempat : Di depan Poli Kandungan RSUD Dr. Moh. Saleh
Tgl / Waktu : 21 Juli 2014
Lama : 20 - 30 Menit
I. ANALISA SITUASI
a. Peserta penyuluhan :Ibu-ibu pengunjung RSUD Dr. Mohamad Saleh
b. Ruang penyuluhan :Di depan Poli Kandungan RSUD Dr. Moh.
Saleh
c. Pemberi materi :Mahasiswi Akademi Kebidanan Bina Husada
Jember
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat
kontrasepsi KB Hormonal, keluarga diharapkan memahami tentang
berbagai macam alat kontasepsi KB Hormonal dan menerapkan dalam
kehidupannya.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan
kembali:
a. Pengertian KB Hormonal
b. Pertimbangan pemakaian KB Hormonal
c. Macam-macam alat kontrasepsi KB hormonal
IV. MATERI
(Terlampir dengan daftar pustaka)



V. KEGIATAN

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 5
menit
Pembukaan:
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri

1. Menjawab salam
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 15
menit
Isi :
1. Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan
dan teratur
Materi:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Pertimbangan pemakaian
alat kontrasepsi Kb hormonal
c. Macam-macam alat
kontrasepsi hormonal

- Mendengarkan dan
menyimak pembicara
- Bertanya


3 5
menit
Penutup:
- Menyimpulkan
- Evaluasi
- Membaca salam
- Mendengarkan
- Membaca salam





VI. METODE ATAU ALAT BANTU
Metode : Diskusi dan tanya jawab
Alat bantu :Leaflet

VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Kesiapan SAP
Kesiapan media
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan Di Poli
Kandungan RSUD Mohamad Saleh Kota Probolinggo
2. Proses
a. Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan
b. Keefektifan bertanya dari peserta dan timbal balik antara
peserta dengan penyampaian materi
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami tentang materi
penyuluhan.
1. Apa Pengertian alat kontrasepsi KB Hormonal
2. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi KB Hormonal
3. Apasajakah Macam-macam alat kontrasepsi KB Hormonal









MATERI PENYULUHAN
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

A. PENGERTIAN ALAT-ALAT KONTRASEPSI
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan
aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
suatu kehamilan.
B. TUJUAN KELUARGA BERENCANA(KB)
Perbaikan kesehatan badan ibu.
Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
C. Pertimbangan Pemakaian Alat Kontrasepsi
1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke
kesuburan tinggi .
2. Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan
reversibel/ireversibel.
3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

D. JENIS-JENIS KELUARGA BERENCANA(KB) HORMONAL
Jenis kontrasepsi hormonal ini diambil dari kombinasi antara hormon
estorgen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi jenis ini dilakukan dalam
bentuk pil, suntikan atau susuk (implant).
Kontrasepsi hormonal ini dilakukan dengan cara menggunakan
hormon progesteron dengan mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur
dan mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sel sperma kesulitan untuk
menembus masuk ke sel telur, membuat lapisan rahim menjadi tipis dan hasil


konsepsi tidak dapat tumbuh, serta menghambat jalannya saluran telur
sehingga sel sperma sulit bertemu dengan sel telur.

PIL ATAU TABLET
Dengan minum pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang banyak
digunakan para wanita atau istri dari sekian banyaknya alat kontrasepsi. Di
Indonesia, banyak wanita yang menggunakan PIL KB atau disuntikan sebagai
alat kontrasepsi yang dinilai aman. Pil KB memiliki berbagai macam, ada pil
yang hanya mengandung hormon progesteron, adapula yang mengandung
kombinasi antara progesteron dan estrogen.
Namun penggunaan pil KB ini dinilai cukup rumit karena menggunakan
sistem kalender laykanya siklus haid (sekuensial). Dengan menggunakan
sistem kalender ini mereka para wanita dapat mengetahui batasan waktu
dalam mengkonsumsi pil KB ini. Pil KB menggunakan 2 cara yakni
- Diminum dengan menggunakan sistem 28, yang artinya pil diminum terus-
menerus tanpa berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo)
- Dengan sistem 22/21, yakni pil diminum terus-menerus, kemudian
dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapatkan kesempatan menstruasi.
Namun pada beberapa wanita yang menggunakan Pil KB sebagai alat
kontrasepsi ini, mengalami siklus menstruasi dengan perbandingan. Apabila
wanita mengkonsumsi pil KB dengan efek estorgen yang tinggi akan
mengalami menstruasi kurang dari 4 hari. Sedangkan dengan menggunakan
pil KB dengan kadar estrogen yang rendah akan mengalami menstruasi lebih
dari 6 hari.
Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi ini menyebabkan
seorang wanita mudah tersinggung, mudah tegang dan stress, bertambahnya
berat badan, nyeri kepala, darah menstruasi yang banyak seperti pendarahan.
Sedangkan yang berkolaborasi progesteron menyebabkan payudara tegang,


menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama menjadi
kering.
Efek samping lainnya dari pemakaian pil KB dalam jangka waktu
yang cukup lama akan menekan fungsi ovarium. Tak hanya itu efek samping
lainnya seperti rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, timbul bercak
di kulit wajah seperti flek hitam sampai mempengaruhi fungsi organ ginjal
dan hati. Pil KB yang mengandung estrogen dapat mengganggu produksi ASI.
Kelebihan dari pil KB ini dapat meningkatkan gairah seksual, sekaligus
sebagai obat untuk mengobati penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur,
mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid. Efektifitas
penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari
1.000 pasangan dalam setahun.

SUNTIKAN
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui
suntikan. Metode suntikan, telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana
nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya peminat suntikan oleh
karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat
dipakai pasta persalinan (Manuaba, 2005).
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang
dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan
pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila
dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana (BKKBN, 2009).
Jenis kontrasepsi suntik
Menurut Hartanto (2003), dua kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang
sekarang banyak dipakai adalah :
1. DMPA (Depo Medroxy Progesterone Acetat) atau depo provers yang
diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150 miligram.


Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien
menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah
mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi
ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan
kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan
kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien
yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi
juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik
jika ibu sedang :
a. Hamil
b. ibu yang menderita sakit kuning (liver)
c. Kelainan jantung
d. Varises (urat kaki keluar)
e. Hipertensi (mengidap tekanan darah tinggi)
f. Kanker payudara atau organ reproduksi
g. Menderita kencing manis (DM)
h. Perokok berat
i. Pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina
j. Sakit kepala sebelah (migrain)
Pengguna KB suntik sering kali berat badan bertambah 2-4 kg dalam
waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone
dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks
dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi.
Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi
lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak
yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta
harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung


sangat cepat (kurang dari 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di
atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
Kerugiannya :
a. Gangguan haid, Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan
jerawat.
2. NET-EN (Norentrindrone enanthate) atau noristerat yang diberikan dalam
dosis 200 miligram sekali tiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama (= 3 kali
suntikan pertama) kemudian selanjutnya sekali setiap 12 minggu.
3. Selain kedua macam jenis suntikan di atas, juga terdapat metode suntikan
cyclofem yaitu suntikan yang diberikan tiap bulan yang mengandung 25
miligram Medroxy Progesteron Acetat dan 5 miligram estradiol cypionate.
(BKKBN, 2009).
Mekanisme metode suntik Keluarga Berencana (KB)
Menurut Winkjosastro (2006), mekanisme metode suntikan Keluarga.
Berencana (KB), yaitu :
1. Primer : Mencegah ovulasi yaitu menghalangi pengeluaran FSH dan LH
sehingga tidak ter adi pelepasan ovum,
2. Sekunder : Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan
barrier terhadap spermatozoa, membuat endometrium menjadi kurang baik /
tidak layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi, mungkin
mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi. Efektifitas
kontrasepsi suntik ini sangat tinggi, angka kegagalan kurang dari 1 %. World


Health Organization (WHO) telah melakukan penelitian pada DMPA (Depo
Medroxy Progesteron Acetat), dengan dosis standart dengan angka
kegagalan 0,7 %
Keuntungan metode suntik
Keuntungan metode suntikan, menurut Manuaba (2005), yaitu:
1. Tingkat efektifitasnya tinggi.
2. Hubungan seks dengan metode suntikan, bebas.
3. Pengawasan medis yang ringan.
4. Dapat diberikan pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi.
5. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
6. Praktis, efektif, dan aman.
7. Tidak mempengaruhi ASI.
8. Cocok digunakan untuk ibu menyusui.
9. Dapat menurunkan kemungkinan anemia.
Kontra indikasi metode suntik
Kontra indikasi metode suntikan menurut beberapa sumber dari Hartanto
(2003). WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan
pada:
1. Kehamilan
2. Karsinoma payudara
3. Karsinoma, traktus genitalia
4. Perdarahan akibat kelainan ginekologi (perdarahan dari liang senggama)
yang tidak diketahui penyebabnya
5. Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing mans (penyakit metabolisms)
paru berat.
6. Terdapat tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
7. Varises berat
Metode suntikan ini diberikan pada hari ke 3-5 pasca persalinan, segera
setelah keguguran, dan pada masa interval sebelum hari kelima haid. Teknik


penyuntikan adalah secara intramuskulus dalam, didaerah muskulus gluteus
maksimus atau deltoideus.
Efek samping metode suntik
Menurut BKKBN, (2004), metode suntikan memiliki efek samping, yaitu:
1. Gangguan haid
2. Depresi
3. Keputihan
4. Jerawat
5. Perubahan libido
6. Perubahan berat badan
7. Pusing dan sakit kepala
8. Hematoma
9. Komplikasi seperti infeksi bekas suntikan
SUSUK (IMPLANT)
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi silastik berisi hormon jenis
progesteron levonogestrol yang ditanamkan dibawah kulit, yang bekerja
mengurangi transportasi sperma. Jenis Implant yaitu :
1. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang
3,4 cm dengan diameter 2,4 mm yang di isi dengan 36 mg
levonotgestrel dan lama kerjanya 5 thun.
2. Implano terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira kira
40 mm dan diameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3 keto
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena dan Idoplant terdiri dari 2 batang yang di si dengan 75 mg
levanor gastrol dengan lama kerja 3 tahun.
Efek Samping :
1. Gangguang menstruasi pada 3-6 bulan pertama pemakaian
2. Sakit kepala dan mual tetapi jarang terjadi
3. Peningkatan berat badan


Keuntungan :
1. Efektifitas tinggi setelah dipasang
2. Tidak mengandung estrogen
3. Efek kontrasepsi dapat berakhir setelaah implan dicabut
4. Pemakainnya lebih lama yakni 3 tahun
Indikasi memakai implant
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak
3. Menyusui pasca persalinanlebih dari 6 bulan
4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
Kontraindikasi
1. Hamil / di duga hamil
2. Meyusui dibawah umur 6 bulan
3. Perdarahan yang belum jelas penyebabnya
4. Riwayat DM












DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat
Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika
2. Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB
Terkini. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press
3. Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi.Jakarta:
Trans Info Media

















SATUAN ACARA PENYULUHAN
KB HORMONAL

Disusun oleh:
Umiatul Hoiroh
Desi Rustianah
Nur Faize
Oktafia Riwiyaningrum

AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA JEMBER
2014


DAFTAR HADIR PENYULUHAN

Hari / Tanggal :
Jam :
Materi :
Oleh : Mahasisiwi Akademi Kebidanan Bina Husada Jember

No NAMA JABATAN TANDA TANGAN

You might also like