Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Darah merupakan komponen cairan system kardiovaskular yang juga termasuk suatu
pompa (jantung) yang mengalirkan cairan tersebut dan rangkaian pipa konduksi ( pembuluh
darah) yang membawanya ke seluruh tubuh. Kita mencatat pentingnya sistem ini sebagai
medium transport bagi hormon-hormon, tetapi itu hanya satu dari sekian banyak fungsi vital dari
sistem kardiovaskular.
Dewasa ini, sirkulasi darah menyediakan nutrien-nutrien, oksigen, bahan-bahan kimiawi,
dan suatu jalan pengangkutan sisa pembuangan pada sekitar 75 triliun sel dalam tubuh. Darah
juga mengangkut sel-sel khusus yang mempertahanakan jaringan perifer dari infeksi dan
penyakit. Tugas ini sangat esensial, sampai sejauh ini bagian tubuh kehilangan sirkulasi akan
mati dalam hitungan menit. Bab ini akan membahas lebih jauh mengenai struktur dan fungsi
darah, sebuah cairan jaringan ikat dengan sifat yang luar biasa hebatnya.
Sifat Dasar Darah
Bada bab ini, kita akan membahas struktur dan fungsi darah, khususnya cairan jaringan
ikat yang terdiri dari sel- sel penyokong dalam matriks cairan. Yang termasuk fungsi dari darah
adalah sebagai berikut :
Pengangkutan gas terlarut, nutrien, hormon dan sisa metabolisme. Darah membawa
oksigen dari paru-paru ke jaringan perifer, dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.
Darah mengedarkan nutrien yang diabsorbsi pada traktus digestivus atau dilepaskan dari
tempat penyimpanan dalam jaringan adipose atau dalam hepar. Ia membawa hormon-
hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel target mereka dan mengabsorbsi dan membawa
sisa-sisa pembuangan yang dihasilkan oleh jaringan sel ke ginjal untuk ekskresi.
Regulasi pH dan komposisi ion pada cairan interstisial. Difusi antara cairan interstisial
dan darah mengeliminasi defisiensi local atau kelebihan ion seperti kalsium atau
potassium. Darah juga mengabsorbsi dan menetralkan asam-asam yang dihasilkan oleh
jaringan aktif, seperti asam laktat yang diproduksi oleh otot-otot skelet.
Retriksi kehilangan cairan pada tempat yang mengalai kerusakan. Darah terdiri dari
enzim-enzim dan substansi lain yang bereaksi pada dinding pembuluh darah yang rusak
dengan menginisiasi terjadinya proses pembekuan darah. Darah yang membeku bekerja
sebagai tambalan sementara yang mencegah kehilangan darah yang lebih banyak.
Pertahanan melawan toksin dan patogen-patogen. Darah mengangkut sel darah putih,
khususnya sel-sel yang bermigrasi ke dalam jaringan perifer untuk melawan infeksi atau
mengeluarkan debris. Darah juga membawa antibody, protein yang khususnya melawan
invasi organism atau benda asing.
Satbilisasi temperature tubuh. Darah mengabsorbsi panas yang dihasilkan oleh otot
skeletal aktif dan mendistribusikannya kembali ke dalam jaringan yang lain. Jika suhu
tubuh sudah tinggi, panas itu akan hilang melalui permukaan kulit. Jika suhu tubuh
terlalu rendah, darah yang hangat dialirkan ke otak dan ke organ sensitive terhadap suhu.
Darah mempunyai komposisi yang unik (Gbr.19-1). Yang merupakan cairan
jaringan ikat dengan suatu matriks yang disebut plasma. Protein-protein plasma lebih
larut daripada pembentukan serat yang tidak dapat larut seperti yang ada pada jaringan
ikat yang lain, seperti kehilangan jatingan ikat atau kartilago. Karena protein-protein ini
dalam larutan, plasma agak sedikit lebih padat daripada air. Plasma serupa dengan cairan
interstisial, walaupun ia mengandung campuran yang unik dari suspended protein.
Pergantian yang berlanjut dari cairan antara jaringan dan darah dikendalikan oleh suatu
kombinasi dari tekanan hidrostatik, gradien konsentrasi, dan osmosis. Hubungan ini akan
dibahas lebih lanjut dalam Bab 21.
Unsur pembentuk adalah sel darah dan fragmen-fragmen sel yang suspended
dalam plasma. Tiga tipe dari unsure pembentuk terdiri dari sel darah merah, sel darah
putih, dan platelet. Red blood cells (RBCs), atau erythrocytes (e-RITH-ro-sits; erythros,
red + cyte, cell) penting dalam pengangkutan oksigen dalam darah. Jumlah yang lebih
sedikit white blood cells (WBCs), atau leukocytes (LOO-ko-sits;leukos,white+-
cyte,cell), berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Ada lima kelas dari leukosit,
yang sedikit memiliki fungsi yang berbeda. Platelet, kecil, membran yang mengikat
fragmen-fragmen sel yang mengandung enzim dan substansi penting lain pada proses
pembekuan darah.
Bahan pembentuk dihasilkan selama proses hemapoiesis (hem-o-poy-E-sis), atau
hematoppoiesis. Dua kelompok stem sel-myeloid stem cells dan lymphoid stem cells yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan semua jenis dari elemen pembentuk. Kita akan
nasib dari myeloid dan lymphoid stem cells seperti kita mendiskusikan pembentukan
setiap tipe elemen pembentuk.
Bersama, plasma dan elemen-elemen pembentuk merupakan whole blood.
Komponen-komponen dari whole blood dapat dibagi dalam bagian-bagian kecil, atau
dipisahkan, untuk proses analitik atau klinik. Kita akan menemukan contoh-contoh dari
penggunaan fractionated blood lain dalam bab ini.
Whole Blood dari berbagai sumber seperti darah vena, darah dari kapiler-kapiler
perifer, atau darah arteri yang mempunyai dasar karakteristik fisik :
Temperatur darah kira-kira 38 derajat celcius (100,4