You are on page 1of 15

KISTA OVARIUM

Tri Lestari Handayani, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat


Pengertian Kista Ovarium
Kista berarti kantung yang
berisi cairan. Kista ovarium
(atau kista indung telur)
berarti kantung berisi
cairan, normalnya
berukuran kecil, yang
terletak di indung telur
(ovarium).
Kista indung telur dapat
terbentuk kapan saja, pada
masa pubertas sampai
menopause, juga selama
masa kehamilan.
Etiologi (Penyebab)
Sampai sekarang ini penyebab
dari Kista Ovarium belum
sepenuhnya dimengerti, tetapi
beberapa teori menyebutkan
adanya gangguan dalam
pembentukan estrogen dan
dalam mekanisme umpan balik
ovarium-hipotalamus.
Kista ovarium disebabkan oleh
gangguan (pembentukan)
hormon pada hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium.
gagalnya sel telur (folikel)
untuk berovulasi.
Tipe Kista Normal

Kista Fungsional
Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling
banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur
dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan
siklus menstruasi yang normal.
Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan
akan pecah pada masa subur, untuk
melepaskan sel telur yang pada waktunya siap
dibuahi oleh sperma. Setelah pecah, kista
fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan
hilang saat menstruasi.
Kista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista
korpus luteum. Keduanya tidak mengganggu,
tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang
sendiri dalam waktu 6-8 minggu.
Tipe Kista Abnormal
Maksud kata abnormal disini adalah tidak normal,
tidak umum, atau tidak biasanya (ada, timbul,
muncul, atau terjadi). Semua tipe atau bentuk kista -
selain kista fungsional- adalah kista abnormal,
misalnya:
1. Cystadenoma
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel
indung telur. Biasanya bersifat jinak, namun dapat
membesar dan dapat menimbulkan nyeri.
2. Kista coklat (endometrioma)
Merupakan endometrium yang tidak pada
tempatnya. Disebut kista coklat karena berisi
timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
Tipe Kista Abnormal
3. Kista dermoid
Merupakan kista yang yang berisi berbagai jenis bagian tubuh
seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat
ditemukan di kedua bagian indung telur. Biasanya berukuran
kecil dan tidak menimbulkan gejala.
4. Kista endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium
yang berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan
dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulan sehingga
menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi dan
infertilitas.
5. Kista hemorrhage
Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga
menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.
Tipe Kista Abnormal
Kista lutein
Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan.
Beberapa tipe kista lutein antara lain:
a. Kista granulosa lutein
Merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum ovarium yang
fungsional. Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat
membesar akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat
menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Diameternya yang mencapai
5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Jika pecah,
akan terjadi perdarahan di rongga perut.
Pada wanita yang tidak hamil, kista ini menyebabkan menstruasi
terlambat, diikuti perdarahan yang tidak teratur.
b. Kista theca lutein
Merupakan kista yang berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami.
Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor ovarium dan terapi hormon
Tipe Kista Abnormal
7. Kista polikistik ovarium
Merupakan kista yang terjadi karena kista
tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur
secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap
bulan. Ovarium akan membesar karena
bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik
ovarium yang menetap (persisten), operasi
harus dilakukan untuk mengangkat kista
tersebut agar tidak menimbulkan gangguan
dan rasa sakit.
Kista ovarium ada yang bersifat jinak dan
ganas (kanker). Biasanya kista yang
berukuran kecil bersifat jinak. Kista ovarium
sering ditemukan secara tidak sengaja pada
pemeriksaan rutin.
Manifestasi klinis kista
ovarium
1. Sering tanpa gejala.
2. Nyeri saat menstruasi.
3. Nyeri di perut bagian bawah.
4. Nyeri pada saat berhubungan badan.
5. Nyeri pada punggung terkadang
menjalar sampai ke kaki.
6. Terkadang disertai nyeri saat buang air
kecil dan/atau buang air besar.
7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga
jumlah darah yang keluar banyak.
manifestasi klinis kanker
ovarium

1. Perubahan menstruasi.
2. Rasa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama
(dyspareunia).
3. Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung,
mual.
4. Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang
air besar (= sembelit, konstipasi, obstipasi)
5. Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing.
6. Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa
sesak.
7. Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut
terasa penuh).
8. Rasa mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga.
9. Rasa nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).
Penegakan Diagnosis

Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui
pemeriksaan dengan ultrasonografi atau
USG (abdomen atau transvaginal),
kolposkopi screening, dan pemeriksaan
darah (tumor marker atau petanda tumor).
USG kista ovarium
akan terlihat sebagai struktur kistik
yang bulat (kadang-kadang oval)
dan terlihat sangat echolucent
dengan dinding dinding yang
tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang
kista nampak bayangan echo yang
lebih putih dari dinding depannya.
Kista ini dapat bersifat unillokuler
(tidak bersepta) atau multilokuler
(bersepta-septa).
Kadang-kadang terlihat bintik-bintik
echo yang halus-halus (internal
echoes) di dalam kista yang berasal
dari elemen-elemen darah di dalam
kista.
Pemeriksaan Laboratorium

pemeriksaan sekret (yang meliputi:
Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang,
bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel,
dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb
(Hemoglobin).
Penatalaksanaan
1. Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan
menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid.
Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker).
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan,
yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi
atau laparotomi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan
pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi
Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.

You might also like