You are on page 1of 130

Dalil-dalil hadiah pahala bacaan untuk mayit dan jawabannya

Dalil-dalil orang yang membantah hadiah pahala bacaan untuk mayit dan
jawabannya
Banyak orang salah mengartikan makna beberapa hadits atau ayat ilahi
berikut ini, dengan adanya salah penafsiran tersebut mereka mudah
mengharamkan atau mensesatkan amalan-amalan orang hidup yang
ditujukan pahalanya untuk orang yang mati.
Golongan yang menolak hadiah pahala bacaan kepada simayit, berdalil
dengan riwayat-riwayat berikut ini:
1. adits riwayat !uslim, dari "bu urairah ra :
"rtinya: #"pabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya,
kecuali tiga hal: $edekah jariyah %terus menerus berjalan& atau ilmu yang
bermanfaat sesudahnya atau anak shalih yang mendo'akannya(.
Golongan pengingkar berkata: )ata-kata ingata'a amaluhu %putus amalnya&
pada hadits tersebut menunjukkan bahwa amalan-amalan apapun kecuali
yang tiga itu tidak akan sampai pahalanya kepada mayyit *
+ikiran seperti itu adalah tidak tepat, karena sebenarnya yang dimaksud
hadits tersebut sangat jelas bahwa tiap mayit telah selesai dan putus
amalnya, karena ia tidak di wajibkan lagi untuk beramal. ,etapi ini bukan
berarti putus pengambilan manfaat dari amalan orang yang masih hidup
untuk si mayit itu. Begitu juga tidak ada keterangan dalam hadits tersebut
bahwa si mayit tidak dapat menerima syafa'at, hadiah bantuan do'a dan
sebagainya dari orang lain selain dari anaknya yang sholeh.
- Dalam syarah ,hahawiyah halaman ./0 disebutkan: bahwa dalam hadits
tersebut tidak dikatakan ingata'a intifa'uhu %terputus keadaannya untuk
memperoleh manfaat& hanya disebutkan ingata'a amaluhu %terputus
amalnya&. "dapun amalan orang lain maka itu adalah milik orang yang
mengamalkannya, jika dia menghadiahkannya kepada si mayit, maka akan
sampailah pahala orang yang mengamalkan itu kepadanya. 1adi yang
sampai itu adalah pahala orang yang mengamalkan bukan pahala amal si
mayit itu.
Banyak hadits 2abi saw. yang menyebutkan bahwa amalan-amalan orang
yang hidup bermanfaat bagi si mayit diantaranya ialah do'a kaum muslimin
%jadi bukan hanya doa dari anaknya saja& untuk si mayit pada sholat
jena3ah dan sebagainya %baca keterangan sebelumnya&, yang mana do'a ini
akan diterima oleh "llah swt., pelunasan hutang setelah wafat, pahala haji,
pahala puasa dan sebagainya %baca haditsnya dihalaman selanjutnya& serta
do'a kaum muslimin untuk sesama muslimin ,baik yang masih hidup maupun
yang sudah wafat, sebagaimana yang tercantum pada ayat 4lahi "l-
asyr.15 .
!engapa dalam hadits diatas dicontohkan do'a anak yang sholeh karena
dialah yang bakal selalu ingat pada orang tuanya, dimana orang-orang lain
telah melupakan ayah- nya. $edangkan anak yang tidak pernah atau tidak
mau mendo'akan orang tuanya yang telah wafat itu berarti tidak termasuk
sebagai anak yang sholeh.
Dari anak sholeh ini si mayit sudah pasti dan selalu %kontinu& menerima
syafa'at darinya. Begitulah yang dimaksud makna dari hadits ini. Dengan
demikian hadits ini tidak akan berlawanan6berbenturan maknanya dengan
hadits-hadits lain yang menerangkan akan sampainya pahala amalan orang
yang masih hidup %penebusan hutang, puasa, haji, sholat dan lain-lain& yang
ditujukan kepada simayit. Begitu juga mengenai amal jariahnya dan ilmu
yang bermanfaat, selama dua hal ini masih diamalkan oleh manusia yang
masih hidup, maka si mayit selalu %kontinu& menerima juga syafa'at darinya.
)alau kita tetap memakai penafsiran golongan pengingkar yang hanya
membatasi do7a dari anak sholeh yang bisa sampai kepada mayit,
bagaimana halnya dengan orang yang tidak mempunyai anak8 "pakah orang
yang tidak punya anak ini tidak bisa mendapat syafa7at6manfaat do7a dari
amalan orang yang masih hidup8 Bagaimana do'a kaum muslimin pada
waktu sholat jena3ah, apakah tidak akan sampai kepada si mayyit8 $ekali
lagi penafsiran dan pembatasan hanya do7a anak sholeh yang bermanfa'at
bagi si mayit adalah tafsiran yang salah, karena bertentangan dengan
hadits-hadits shohih mengenai amalan-amalan orang hidup yang bermanfaat
buat si mayyit.
- Dalam "l-!ajmu' jilid 1/6/99 4mam 2awawi telah menghikayatkan ijma'
ulama bahwa :sedekah itu dapat terjadi untuk mayyit dan sampai pahalanya
dan beliau tidak mengaitkan bahwa sedekah itu harus dari seorang anak '.
al yang serupa ini juga diungkapkan oleh $yaikh Bakri $yatha Dimyati
dalam kitab 4'anatut ,halibin jilid ;691<: : Dan sedekah untuk mayyit dapat
memberi manfaat kepadanya baik sedekah itu dari ahli warisnya maupun
dari yang selainnya'
- 1uga hadits-hadits 2abi saw. mengenai hadiah pahala =urban diantaranya
yang diriyayatkan oleh !uslim dari "nas bin !alik ra:

& %

&

"

$ %&

'

( . )

.
* +

, -

/0

" '3

'

( )

40

%6"

.
"rtinya: #Dari "nas bahwasanya "li kw. berkorban dengan dua ekor kambing
kibas. >ang satu %pahalanya& untuk 2abi !uhammad saw.dan yang kedua
%pahalanya& untuk beliau sendiri. !aka ditanyakanlah hal itu kepadanya %"li
kw.& dan beliau menjawab : :2abi saw.memerintahkan saya untuk
melakukan hal demikian maka saya selalu memperbuat dan tidak
meninggalkannya: (. %? ,urmud3i&.
- "isyah ra mengatakan bahwasanya ?asulallah saw. menyuruh didatangkan
seekor kibas untuk dikorbankan. $etelah didatangkan beliau saw. berdo'a :
7

, "

( .

8 %9#

%9#

%9#

<

= "

"rtinya: #Dengan nama "llah * >a, "llah terimalah %pahala korban ini& dari
!uhamad, keluarga !uhamad dan dari ummat !uhammad * )emudian 2abi
menyembelihnya(. %?. !uslim&
- Begitu juga hadits yang senada diatas dari 1abir ra yang diriwayatkan oleh
"hmad, "bu Dawud dan ,urmud3i yang menerangkan bahwa ia pernah
shalat 74edul "dha bersama ?asulallah saw., setelah selesai shalat beliau
diberikan seekor domba lalu beliau menyembelihnya seraya mengucapkan:
#Dengan nama "llah, "llah !aha Besar, >a "llah, kurban ini untukku dan
untuk umatku yang belum melakukan @urban(.
,iga hadits diatas ini menunjukkan hadiah pahala korban dari $ayyidina "li
kw untuk dirinya dan untuk 2abi saw., begitu juga pahala korban dari 2abi
saw. untuk diri beliau saw., para keluarganya dan bahkan untuk segenap
ummatnya. adits-hadits ini malah membolehkan hadiah pahala amalan
yang ditujukan kepada orang yang masih hidup yang belum sempat
ber@urban, padahal orang yang hidup itu masih bisa beramal sendiri didunia
ini.
- 4mam 2awawi dalam syarah !uslim jilid <61<A mengomentari hadits
diatas ini dengan katanya: :Diperoleh dalil dari hadits ini bahwa seseorang
boleh berkorban untuk dirinya dan untuk segenap keluarganya, serta
menyatukan mereka bersama dirinya dalam hal pahala. 4nilah mad3hab kita
dan mad3hab jumhur'.
- 1uga pengarang kitab Bari@atul !uhammadiyah mengkomentari hadits
diatas tersebut dengan katanyaB #Do'a 2abi saw. itu menunjukkan bahwa
2abi menghadiahkan pahala korbannya kepada ummatnya dan ini
merupakan pengajaran dari beliau bahwa seseorang itu bisa memperoleh
manfaat dari amalan orang lain. Dan mengikuti petunjuk beliau saw.
tersebut berarti berpegang dengan tali yang teguh(.
- 1uga sepakat kaum muslimin bahwa membayarkan hutang dapat
menggugurkan tanggungan mayyit walaupun pembayaran tersebut
dilakukan oleh orang yang lain yang bukan dari keluarga mayyit. al yang
demikian ini ditunjukkan oleh "bi =atadah dimana beliau menanggung
hutang seorang mayyit sebesar dua dinar. ,atkala beliau telah membayarkan
yang dua dinar itu 2abi saw. bersabda: :$ekarang bisalah dingin kulitnya'.
%?. 4mam "hmad&.
Calaupun cukup banyak hadits yang membolehkan amalan orang yang
hidup %hadiah pahala dan lain-lain& yang berguna untuk si mayit tanpa
menyebutkan syarat-syarat tertentu, tapi ada golongan yang berbeda
pendapat mengenai hukumnya penghadiahan pahala ini. "da golongan yang
membedakan antara ibadah badaniyah %jasmani& dan ibadah maliyah
%harta&.
$ebagian dari mereka berkataB pahala ibadah maliyah seperti sedekah dan
haji sampai kepada mayit, sedangkan ibadah badaniyah seperti shalat dan
bacaan "l@ur7an tidak sampai. !ereka ini juga berpendapat bahwa ibadah
badaniyah adalah termasuk kategori ibadah yang tidak bisa digantikan orang
lain, sebagaimana sewaktu hidup seseorang tidak boleh menyertakan ibadah
tersebut untuk menggantikan orang lain. al ini sesuai dengan sabda
?asulallah saw.: :$eseorang tidak boleh melakukan shalat untuk
menggantikan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum
%puasa& untuk menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan
untuk satu hari sebanyak satu mud gandum8' %? "n-2asa7i&.
$ebenarnya yang dimaksud hadits terakhir ini ialah: !isalnya si " malas
untuk sholat "shar maka si " minta pada $i B untuk menggantikannya,
inilah yang dilarang oleh agama. )arena orang yang masih hidup harus
menunaikan sholat sendiri-sendiri tidak boleh diwakilkan pada orang lain.
Begitu juga bila orang yang masih hidup tidak mampu puasa lagi >karena
alasan-alasan tertentu yang dibolehkan agama umpama sudah tua sekali
atau mempunyai penyakit chronis dan lain sebagainya> tidak boleh
digantikan oleh orang lain, tetapi yang bersangkutan setiap harinya harus
mengeluarkan sedekah %fidyah& untuk memberi makan orang miskin satu
mud % D <55 gram&.
Dengan demikian hadits terakhir diatas ini tidak tepat sekali untuk
digunakan sebagai dalil melarang amalan ibadah badaniyah yang pahala
amalannya dihadiahkan kepada orang yang telah wafat. )arena cukup
banyak hadits ?asulallah saw. ,baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang membolehkan penghadiahan pahala amalan untuk orang yang telah
wafat baik yang berupa ibadah badaniyah maupun ibadah maliyah.%baca
haditsnya pada halaman berikut&
$edangkan golongan ulama yang berpendapat bahwa penghadiahan
pahala ,baik itu ibadah badaniyah maupun ibadah maliyah, akan sampai
kepada simayyit >umpama pembacaan "l-=ur'an, puasa, haji, pelunasan
hutang setelah wafat, sedekah dan lain-lainnya>, dengan meng@iyaskan hal
ini pada hadits-hadits 2abi saw mengenai sampai nya pahala ibadah puasa,
haji, sholat, pelunasan hutang setelah wafat, do'a kaum muslimin untuk
muslimin yang telah wafat dan sebagainya.
Golongan ini berkata: E+ahala adalah hak orang yang beramal, jika ia
menghadiahkan kepada sesama muslim maka hal itu mustahab6 baik,
sebagaimana tidak adanya larangan menghadiahkan harta untuk orang lain
diwaktu hidupnya atau membebaskan hutang setelah wafatnyaE.
Begitupun juga tidak ada dalil jelas yang mengatakan pembacaan "l-=ur'an
tidak akan sampai pada si mayit. 1adi dengan banyaknya hadits dari 2abi
saw. mengenai sampainya pahala amalan atau manfaat do'a untuk si mayit
bisa dipakai sebagai dalil sampainya juga pahala pembacaan "l-=ur'an pada
si mayit. $ayang sekali kalau hal ini kita remehkan dan tinggalkan, karena
?ahmat dan )arunia 4lahi tidak ada batasnya.
9. Golongan pengingkar menyebutkan beberapa dalil lagi untuk menolak
hadiah pahala untuk si mayit diantaranya, firman "llah dalam surat an-2ajm
ayat ;F: :,idaklah ada bagi seseorang itu kecuali apa yang dia usahakan'.
!ereka berkata: Bukankah ini menunjukkan bahwa amal orang lain tidak
akan bermanfaat bagi orang yang sudah mati karena itu bukan usahanya8
Dengan demikian dalam 4slam tidak ada yang dinamakan hadiah pahala *
"yat tersebut dijadikan oleh mereka sebagai dalil untuk menolak adanya
hadiah pahala untuk si mayit, ini juga tidak tepat sekali. Banyak sekali
jawaban para pakar islam terhadap dimajukannya ayat tersebut sebagai dalil
untuk menolak adanya hadiah pahala. Dalam ayat ini "llah swt. tidak
mengatakan bahwa si mayit tidak dapat mengambil manfa'at kecuali dari
usahanya sendiri. Gntuk menafsirkan "l-=ur'an orang tidak boleh berpikir
seenaknya sendiri dan menyimpang dari pengertian-pengertian yang ada
didalam "l-=ur'an secara keseluruhan. "gar kita tidak terperosok kedalam
penafsiran yang salah tentang ayat "n-2ajm:;F itu, baiklah kita
ketengahkan saja pendapat beberapa ulama mengenai persoalan yang ada
kaitannya dengan pengertian ayat tersebut.
". Dalam kitab $yarah ,hahawiyah hal. .// diterangkan dua jawaban untuk
ayat tersebut, garis besarnya antara lain:
1. !anusia dengan usaha dan pergaulannya yang santun akan memperoleh
banyak kawan dan sahabat, menikahi istri dan melahirkan anak, melakukan
hal-hal yang baik untuk masyarakat dan menyebabkan orang-orang cinta
serta suka padanya.. !anusia yang banyak sahabat dan kawan yang cinta
padanya itu bila wafat akan memperoleh manfaat dari doa para sahabat dan
kawan-kawannya tersebut %umpama pada waktu sholat jena3ah, 3iarah
kuburnya dan sebagainyaHpen&. Dalam satu penjelasan "llah swt juga
menjadikan iman sebagai sebab untuk memperoleh kemanfaatan dengan
doa serta usaha dari kaum mukminin yang lain. !aka jika seseorang sudah
berada dalam iman, maka dia sudah berusaha mencari sebab yang akan
menyampaikannya kepada yang demikian itu. %Dengan demikian pahala
ketaatan yang dihadiahkan kepadanya oleh kaum mukiminin adalah
sebenarnya bagian dari usahanya sendiri&.
9. "yat "l-=ur'an tidak menafikan adanya kemanfaatan untuk seseorang
dengan sebab usaha orang lain. "yat "l-=ur'an hanya menafi kan
kepemilikan seseorang terhadap usaha orang lain. Dua perkara ini jelas
berbeda. "llah swt hanya menfirmankan bahwa 7orang itu tidak akan
memiliki kecuali apa yang dia usahakan sendiri7. "dapun usaha orang lain,
maka itu adalah milik bagi siapa yang mengusahakannya. 1ika dia mau, dia
boleh memberikannya kepada orang lain atau boleh menetapkannya untuk
dirinya sendiri.%jadi pada kata kata lil-insan pada ayat itu adalah lil-istih@a@
yakni menunjukkan arti :milik:&. Beginilah dua jawaban yang dipilih oleh
pengarang kitab $yarah ,hahawiyah.
B. +engarang tafsir )ha3in berkata: 7>ang demikian itu adalah untuk kaum
4brahim dan !usa. "dapun umat 4slam, maka mereka bisa mendapat pahala
dari usahanya dan juga dari usaha orang lain7.
1adi ayat "n-2ajm:;F menerangkan hukum yang terjadi pada syariat 2abi
4brahim dan 2abi !usa, bukan hukum dalam syariat 2abi !uhammada saw.
al ini dikarenakan pangkal ayat tersebut berbunyi, yang artinya: 7"tau
belumkah dikabarkan kepadanya apa yang ada dalam kitab-kitab !usa dan
4brahim yang telah memenuhi kewajibannya bahwa seseorang tidak akan
memikul dosa orang lain dan bahwasanya tiada yang didapat oleh manusia
selain yang diusahakannya7.
I. !enurut ahli tafsir 4bnu "bbas ra dalam menafsirkan ayat "n-2ajm : ;F
mengatakan :
7

"

'/

$ @ A , '

( 20 B?$ ; 3

( (A /

"

8
7

C D

.* 5

E '"F

'

( H

"

E "+
"rtinya: #4ni %ayat& telah dinaskh %dikesampingkan& hukumnya dalam
syari'at kita dengan firman "llah ,a'alaB :)ami hubungkan dengan mereka
anak-anak mereka', maka dimasukkanlah anak %yang beriman& kedalam
surga berkat kebaikan yang diperbuat oleh bapaknya(.%,afsir )ha3in jilid
.699;&.
Jirman "llah swt yang dimaksud oleh 4bnu "bbas sebagai pengenyampingan
surat "n-2ajm: ;F adalah surat "t-,hur ayat 91 yang artinya sebagai
berikut:
#Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka
dengan iman, maka )ami hubungkan anak cucu mereka itu dengan mereka
dan )ami tidaklah mengurangi sedikitpun dari amal mereka. ,iap-tiap orang
terikat dengan apa yang dikerjakannya(. %"t-,hur ayat 91& .
Dengan demikian >menurut 4bnu "bbas> surat "n-2ajmB ;F itu sudah
dikesampingkan hukumnya, berarti sudah tidak bisa dimajukan sebagai dalil.
)alau kita baca ayat "t-,hur ini menunjukkan bahwa amalan-amalan datuk-
datuk kita yang beriman, yang telah wafat bisa memberi syafa'at bagi
kerabatnya yang beriman, yang masih hidup. 2ah, bukan hanya amalan-
amalan orang yang hidup saja yang bisa bermanfaat bagi si mayyit, tetapi
orang yang beriman yang telah wafatpun bisa memberi syafa'at.,idak lain ini
semua menunjukkan ?ahmat dan )arunia 4lahi yang sangat luas sekali.
D. Dalam 2ailul "uthar jilid .6159 disebutkan: Bahwa kata-kata 7,idak ada
bagi seseorang itu....7 maksudnyailah 7tidak ada dari segi keadilan %min
thari@il adli&, adapun dari segi karunia %min thari@il fadhli&, maka ada bagi
seseorang itu apa yang tidak dia usahakan.
- "l-1alalain %yaitu 1alaluddin "l-amali dan 1alaluddin "s-$ayuthi& dalam
tafsirnya mengenai ayat "n-2ajm:;F antara lain mengatakan: #>ang
dimaksud dengan kalimat :apa yang telah diusahakan' %maa sa'aa& pada
ayat tersebut ialahB hal-hal yang berupa kebajikan. %dengan demikian&
!anusia tidak memperoleh suatu apa dari hal-hal yang bukan kebajikan(.
$ebagai uraian terhadap tafsir "l-1alalain itu, $yeikh $ulaiman bin Gmar "l-
"jili >terkenal dengan nama "l-1amal> menerangkan bahwa ayat tersebut
merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya, yaitu ayat "n-2ajm:;< yang
menegaskanB :$eseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain' . "l-
1amal mengatakan, karena dosa orang lain tidak menjadi beban orang yang
tidak melakukan perbuatan salah.
Kebih jauh "l-1amal menerangkan penafsiran ayat "n-2ajm:;F itu harus
dikaitkan dengan ayat "t-,hur:91, yaitu firman "llah: :Dan orang-orang yang
beriman, yang anak cucu keturunannya mengikuti mereka dalam keimanan,
mereka ini %anak cucunya& akan )ami susulkan6kumpulkan kepada mereka
%orang-orang yang beriman&. sedikit pun )ami tidak mengurangi pahala
amal perbuatan mereka'. $elain itu, penafsiran ayat "n-2ajm:;F harus
dihubungkan pula dengan hadits-hadits nabi saw, antara lain hadits yang
mengatakan: :"pabila seorang anak "dam wafat, putuslah semua amalnya
kecuali tiga perkaraB 4lmu bermanfaat %yang ditinggalkan&, shada@ah jariyah
dan anak sholeh yang berdoa untuknya %orang tuanya&'. 4bnu "bbas
mengatakan bahwa ayat tersebut dinaskh %mansukh, terkesampingkan& oleh
ayat "t-thur:91.
$ebagai dalil6hujjah ia mengemukakan ayat "t-,hur:91 itu bersifat
pemberitaan dari "llah swt. $emua ayat yang bersifat pemberitaan tidak
terkena naskh %tidak mansukh&. 4bnu "bbas mengatakan juga bahwa ayat
"n-najm:;F itu pada hakikatnya semakna dengan hadits terakhir tersebut
diatas. $ebab jika dipikirkan secara mendalam apa sebab anak yang sholeh
berdoa untuk orang tuanya, sesungguh- nya itu merupakan hasil amal
kebajikan orang tua yang mengasuhnya dengan baik sejak kecil. 1adi berarti
orangtua memetik hasil usahanya sendiri. $elanjutnya ia mengatakan bahwa
kebajikan atau amal sholeh yang dilakukan oleh seseorang dapat
mendatangkan manfaat atau pahala bagi orang lain. al ini dibenarkan oleh
hadits-hadits shohih yang menerangkan bahwa para 2abi dan orang-orang
sholeh atas i3in "llah swt. dapat memberi pertolongan %syafaat& kepada
orang lain. Barangsiapa yang memikirkan dan merenungkan nash-nash "l-
=ur'an dan hadits mengenai persoalan itu, ia akan menemukan banyak
pengertian tentang kenyataan itu. )arenanya, tidaklah semestinya kalau
ayat "n-2ajm:;F itu ditafsirkan terlepas dari kaitan ayat-ayat lain dan
hadits-hadits 2abi saw. $esuatu yang kelihatannya bersifat umum ternyata
mengandung banyak kekhususan.
Didalam tafsir )ha3in dan hadits-hadits 4bnu "bbas ra, terdapat dalil-dalil
mad3hab $yafi'i, !aliki, anbali dan lain-lain yang mengatakanB bahwa
ibadah haji yang dilakukan oleh anak kecil %sebelum akil-baligh& adalah sah,
dan anak itu mendapat pahala, walau pun ibadah haji baginya belum
merupakan ibadah wajib, tetapi hanya bersifat tathawwu' %mustahab&. 4mam
"bu anifah mengenai soal itu berpendapat, bahwa ibadah haji yang
dilakukan oleh anak kecil tidak dapat dipandang sah sebagai penunaian
rukun 4slam, tetapi hanya sekedar latihan ibadah saja. Demikian pula
mengenai shoda@ah yang dilakukan seseorang atas nama orang lain yang
telah wafat.
!engenai soal itu para ulama bersepakat bulat bahwa pahala shoda@ah itu
diterima oleh orang yang telah wafat. Begitu juga soal doa, pelunasan
hutang, ibadah haji dan puasa yang diperuntukkan6diniatkan %pahalanya&
untuk orang yang telah wafat.
"kan tetapi mengenai soal puasa bagi orang yang telah wafat, para ulama
berbeda pendapat. $ebagian memandang sah puasa yang dilakukan secara
tathawwu' bagi orang lain yang kedahuluan wafat sebelum sempat
memenuhi kewajiban puasa yang tertinggal. $ebagian yang lainnya
memandang puasa seperti itu tidak sah. 4mam $yafi'i berpendapat bahwa
membaca "l-=ur'an pahalanya tidak dapat sampai kepada orang yang telah
wafat %baca uraian sebelumnya mengenai pendapat imam syafi7 i yang
ditah@i@ oleh para ulama syafi7iyah&. "kan tetapi para ulama sahabat 4mam
$yafi'i berpendapat, bahwa pembacaan "l-=ur'an pahalanya dapat sampai
kepada orang yang telah wafat. Dalam hal itu 4mam "hmad bin anbal
sependapat dengan para sahabat 4mam $yafi'i. Begitu juga mengenai sholat
sunnah yang diperuntukkan bagi orang yang telah wafat, 4mam $yafi'i dan
para ulama lainnya sependapat, bahwa pahalanya tidak dapat diterima oleh
orang yang telah wafat. "kan tetapi 4mam "hmad bin anbal berpendapat,
semua ibadah sunnah yang di peruntukkan bagi orang yang telah wafat,
pahalanya dapat sampai kepadanya.
!ari kita rujuk pendapat 4bnu ,aimiyah >ulama yang diandalkan oleh
golongan pengingkar> dalam tafsir 1amal jilid . bahwa beliau berkata :
#Barangsiapa meyakini bahwa seseorang tidak dapat mengambil manfaat
kecuali dengan amalnya sendiri, maka sungguh dia telah melanggar ijma'
dan yang demikian itu adalah batil (.
$ebagai dalil6hujjah 4bnu ,aimiyah menguraikan keterangan-keterangan
secara rinci masalah ini %antara lain yang tertulis dalam kitab "l-Jutuhatul
4lahiyyah hal.9;/ sampai hal. 9;A& mengatakan:
a. )isah dua anak yatim dari orangtua yang sholeh, sebagaimana termaktub
surat "l-)ahfi:<9. 4tu pun sepenuhnya merupakan manfaat yang diperoleh
dari orang lain, bukan dari amal kebajikan dua anak yatim itu sendiri.
b. ?asulallah saw menangguhkan sholat mayyit bagi orang yang wafat dalam
keadaan berhutang hingga hutangnya dilunasi oleh orang lain, seperti yang
dilakukan oleh =atadah ra dan 4mam "li bin "bi ,halib ra. 4tupun merupakan
kenyataan bahwa manfaat dapat di peroleh dari amal kebajikan orang lain.
c.Lakat fitrah diwajibkan atas anak kecil % yang belum baligh& yang menjadi
tanggungan orangtua atau walinya. al ini merupakan ketentuan syara' yang
mengandung pengertian, bahwa manfaat pahala yang diperoleh anak itu
datang dari amal kebajikan orang lain yang menginfakkan 3akat tersebut,
bukan dari amal dan usaha anak itu sendiri.--Cajib 3akat yang dikenakan
atas harta kekayaan anak yang masih kecil %harta waris peninggalan
orangtuanya&, atau yang dikenakan atas harta kekayaan orang yang sakit
ingatan ini semua merupakan petunjuk bahwa mereka itu dapat
memperoleh pahala dari 3akat yang dikeluarkan dari hartanya. $ekalipun
mereka itu tidak mempunyai kesanggupan berpikir dan beramal, tetapai
dengan hartanya yang diatur dan dilakukan orang lain mereka memperoleh
pahalanya
d.2abi saw. akan memberi syafa'at terhadap orang-orang dipadang mahsyar
dalam hal hisab dan terhadap calon-calon penghuni surga dalam hal masuk
kedalamnya. Dan nabi saw. akan memberi syafa'at terhadap para pelaku
dosa besar dalam hal keluar dari neraka. 4ni semua berarti seseorang
mengambil manfaat dengan usaha orang lain.
e."nak-anak orang mukmin %yang wafat dalam keimanan& akan masuk
surga dengan amal bapak mereka %yang mukmin& dan ini juga berarti
mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. %=$ at-,hur : 91--pen.&.
f.Mrang yang duduk dengan ahli d3ikir akan diberi rahmat %ampunan&
dengan berkah ahli d3ikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan
duduknya itupun bukan untuk d3ikir melainkan untuk keperluan tertentu,
maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan
orang lain. %? Bukhori, !uslim dari "bu urairah, baca haditsnya pada bab
Jaedah majlis d3ikir di buku ini--pen&.
g. $halat untuk mayyit %baca: sholat jena3ah& dan berdo'a untuk si mayyit
didalam shalat ini, adalah pemberian syafa7at untuk mayyit dengan
shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang
masih hidup.
h. "lllah swt berfirman pada ?asulallah saw : :,idaklah "llah akan
mengad3ab6menyiksa mereka sedangkan engkau masih ada diantara
mereka'. :)alaulah bukan karena laki-laki yang mukmin dan wanita-wanita
yang mukmin..' %"l Jath: 9/&. : $eandainya "llah tidak menolak %keganasan&
sebagian manusia terhadap sebagian yang lain niscaya rusaklah bumi ini'.
%"l Ba@arah :9/&. Dalam ayat-ayat ini "llah swt mengangkat ad3ab6siksa
%ad3ab umumHpen.& terhadap sebagian manusia dengan sebab sebagian
yang lain dan ini juga termasuk pengambilan manfaat dengan amalan orang
lain.
1elaslah bahwa pahala bukan dari amal atau usaha mereka sendiri,
melainkan berkat amal dan bantuan orang lain.,idak diragukan lagi,
barangsiapa yang mau berpikir mendalami persoalan seperti sampai sekecil-
kecilnya, ia pasti akan menemukan banyak kenyataan yang menunjukkan
bahwa manfaat dapat diperoleh dari kebajikan, amal dan usaha orang lain.
$etelah kesemuanya ini terang dan jelas, lantas bagaimanakah kita hendak
menafsirkan ayat suci itu %"n-2ajm:;F& dengan pengertian yang berlainan
dari makna seluruh "l-@ur'an dan sunnah ?asulallah saw, serta ijma' umat
nabi !uhamad saw8
Demikianlah sebagian alasan-alasan yang diungkapkan oleh 4bnu ,aimiyah
mengenai pengambilan manfaat dari amalan-amalan orang lain untuk si
mayit. $ebenarnya masih banyak lagi alasan 4bnu ,aimiyah mengenai ini tapi
kami tidak cantumkan semua disini.
1uga kesimpulan 4bnul =ayyim dalam kitab "l-Glama wa a@waaluhum fii
sya'nil amwat wa ahwaalihim hal.;0-;A :
#2ash-nash ini jelas menerangkan sampainya pahala amalan untuk mayyit
apabila dikerjakan oleh orang yang hidup untuknya karena pahala itu adalah
hak bagi yang mengamalkan, maka apabila dia menghadiahkan kepada
saudaranya yang muslim tidaklah tercegah yang demikian itu sebagaimana
tidak tercegah orang yang menghadiahkan hartanya dimasa hidupnya dan
membebaskan piutangnya untuk seseorang sesudah matinya. ?asulallah
saw. menegaskan sampainya pahala puasa yang hanya terdiri dari niat dan
tidak makan minum yang semua itu hanya diketahui oleh "llah, maka
sampainya pahala bacaan yang merupakan amalan lisan yang didengar oleh
telinga dan disaksikan oleh mata adalah lebih utama(.
Banyaknya penafsiran ini adalah demi untuk tidak terjebak kepada
pengamalan dengan dhohir ayat semata-mata karena kalau itu dilakukan,
maka akan banyak sekali dalil baik dari "l-=ur7an maupun hadits shohih
yang akan ditentang oleh ayat tersebut, sehingga akan menjadi gugur dan
tidak terpakai lagi. Callahua7lam.
;. Dalil lainnya dari golongan pengingkar yaitu firman "llah swt. dalam surat
"l-Ba@arah ayat 9<0, yang artinya:
#"llah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya. Baginya
apa yang dia usahakan %daripada kebaikan& dan akan menimpanya apa yang
dia usahakan %daripada kejahatan&(.
!ereka ini berkata : Bukankah ayat ini menunjukkan bahwa usaha orang
lain tidak akan didapatkan pahalanya dan kejahatan orang lain tidak akan
dipikulkan dosanya.
+engertian yang seperti itu adalah tidak benar sekali * )arena dalam ayat itu
juga tidak menafikan seseorang akan mendapatkan manfaat dari usaha
orang lain. al ini sama dengan ucapan: $eorang akan memperoleh harta
dari usahanya sendiri. Gcapan ini bukan berarti dia tidak bisa memperoleh
harta yang bukan dari usahanya sendiri, karena bisa saja dia memperoleh
harta dari warisan orang tuanya, pemberian hadiah dari orang lain. Kain
halnya kalau ayat diatas mengandung pembatasan %hasr& umpama bunyi-
nya sebagai berikut :
K

L ,

E,idak ada baginya kecuali apa yang dia usahakan atau seseorang hanya
bisa mendapat apa yang dia usahakan(.
$ebagai tambahan jawaban silahkan rujuk kembali kolom nr. 9 diatas .
.. !ereka juga berdalil pada firman "llah swt. dalam surat >aasin ayat /.,
yang artinya :
# ,idaklah mereka diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka
kerjakan(.
Dengan berdalil dengan ayat ini mereka meniadakan pahala dari orang lain,
pikiran seperti ini juga tidak tepat sekali karena dalam ayat ini jelas "llah
swt juga tidak menafi- kan hadiah pahala terhadap orang lain karena
pangkal ayat tersebut adalah :
#+ada hari dimana seseorang tidak akan did3alimi sedikitpun dan seseorang
tidak akan diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka kerjakan(.
Dengan memperhatikan konteks ayat tersebut dapatlah dipahami bahwa
seseorang tidak akan disiksa sebab kejahatan orang lain, jadi bukan berarti
seseorang tidak bisa memperoleh pahala sebab amal kebaikan orang lain
%baca $yarah ,hahawiyah hal. ./0&.
$ebagai tambahan jawaban silahkan rujuk keterangan jawaban kolom nr. 9
diatas .
/. Golongan pengingkar ini juga berkata bahwa membaca "l-=ur'an untuk
mayit tidak dikenal dan tidak diamalkan oleh para salaf dan juga tidak ada
petunjuk dari 2abi saw. lalu mengapa hal itu dilakukan oleh orang-orang
sekarang 8 1uga kata mereka: >ang sudah nyata-nyata disyariatkan adalah
berdo'a untuk mayit. !engapa tidak itu saja yang dilakukan tanpa harus
capek-capek membaca "l-=ur'an, tahlil dan d3ikir terlebih dahuluN(.
$ebagaimana telah dikemukakan pada bab Bid7ah diwebsite ini bahwa 2abi
saw. sendiri meridhoi amalan bacaan para sahabatnya >tambahan bacaan
dalam sholat yang diamalkan oleh sahabat beliau saw>, yang mana amalan
bacaan tersebut tidak pernah adanya petunjuk sebelumnya dari 2abi
saw.serta tidak pernah sesudahnya di perintahkan oleh beliau saw.*
,idak ada petunjuk 2abi saw. atau tidak diamalkan oleh para salaf bukanlah
sebagai satu dalil atau hujjah untuk melarang dan mengharamkan hal
tersebut, apalagi mereka memutuskan bahwa pahala bacaan tersebut tidak
akan sampai pada si mayyit**
+ikiran dan pertanyaan semacam diatas ini juga bukan sebagai dalil atau
hujjah untuk tidak sampainya pahala bacaan. )alau mereka mengakui hadits
shohih mengenai sampainya pahala haji, puasa dan do'a, maka apakah
perbedaan yang demikian itu dengan sampainya pahala membaca "l-
=ur'an8 1anganlah kita membatasi sendiri ?ahmat 4lahi, karena ?ahmat-2ya
sangat luas sekali **
#?asulallah saw. waktu itu ditanya mengenai haji untuk orang yang sudah
wafat, puasa untuk orang yang sudah wafat dan sedekah untuk orang yang
sudah wafat, beliau mengi3inkan semuanya ini dan amalan-amalan tersebut
akan sampai pada si mayit serta beliau saw. tidak melarang untuk selain
yang demikian. Kalu apakah perbedaan sampainya pahala puasa yang
semata-mata niat dan imsak dengan sampainya pahala bacaan dan d3ikir
%yang di-iringi dengan niat juga&8( % $yarah "@idah ,hahawiyah hal../A&.
Mrang yang membaca "l-=ur'an, tahlil dan d3ikir, sudah tentu akan
mendapat pahala, karena banyak sekali hadits yang meriwayatkan pahala
bacaan "l-=ur'an dan d3ikir. +ahala itu adalah hak milik orang yang
berd3ikir, kemudian dia berdo'a kepada "llah swt agar pahala yang dimiliki
itu disampaikan kepada orang yang sudah wafat baik itu orang tuanya,
sanak kerabatnya atau orang lain. Dalam hal ini apanya yang dilarangN8
- 4mam $yaukani dalam 2ailul "uthar jilid .6151 bersabda:
M

E %O( L #

( #

"

2 %( P0

M A G A

$ #

"


"rtinya: #)alau boleh berdo'a untuk mayyit dengan sesuatu yang tidak
dimiliki oleh sipendo'a, maka tentu kebolehan berdo'a untuk mayyit dengan
sesuatu yang dimiliki oleh sipendo'a %yaitu pahala&adalah terlebih utama(.
1adi kita dibolehkan do'a apa saja kepada "llah swt. walaupun isi do'a itu
belum kita miliki sendiri umpamanya :>a "llah berikanlah pada dia seorang
keturunan yang sholeh, ri3ki yang makmur dan kesuksesan' . Do'a seperti ini
tidak ada yang membantah apalagi melarang bahkan sangat dianjurkan. 1adi
mengapa orang yang berdo'a untuk menghadiahkan sesuatu yang telah
dimiliki yaitu pahala, malah justru dilarang 8
- adits dari "uf bin !alik ia berkata: $aya telah mendengar ?asulallah saw.
bersabda -yakni ketika menyalatkan jena3ah- : :>a "llah ampunilah
dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah
tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es
dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih
bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik
dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan
yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan
siksa neraka'. %? !uslim&.
Diterima dari Caila bin "s@a' katanyaB 2abi saw. menyalatkan seorang lelaki
4slam bersama kami, maka saya dengar beliau mengucapkan : #>a "llah,
sesungguhnya si "nu anak si "nu adalah dalam tanggungan dan ikatan
perlindungan-!u, maka lindungilah ia dari bencana kubur dan siksa neraka,
sungguh Ongkau +enepat janji dan +enegak kebenaran. >a "llah, ampunilah
dia dan kasihanilah dia, karena sesungguhnya Ongkau !aha +engampun lagi
+enyayang(. %?."hmad dan "bu Daud&
?asulallah saw. yang mengajarkan pada kita bacaan do'a dalam sholat
jena3ah diatas ini untuk si mayat yang mana isi do7a tersebut belum
semuanya dimiliki oleh si pendo'a sendiri dan do'a ini toh akan bermanfaat
pada si mayyit. "pa gunanya atau keistemewaannya ?asulallah saw.
mengajarkan dan menganjurkan agar muslimin membaca do7a-do7a tersebut
pada sholat jena3ah kalau semuanya tidak ada manfa7at6syafa7at untuk
mayyit 8 Callahu a7lam.
!ari kita rujuk dalil-dalil hadiah pahala amalan yang bisa sampai kepada
mayyit, diantaranya adalah :
+ahala sedekah untuk orang yang sudah wafat.
- adits dari "bu urairah :
2

"

$ & %

I
6
1

'

( . )

: . 2"

K
6

UA .

'

-! V %J

8 '

W 1R

#Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada ?asulallah saw.: :"yah saya


meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat.
"pakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan 8' 2abi saw.
menjawab : Dapat*( %? "hmad, !uslim dan lain-lain&
- adits dari "isyah r.a.berkata:

X 2

'

I
6

'

( . )

. 1

: Y L CC

7(

A8

'
O
Z

A(

L#

8 L R

%J

Y L R

%J

'

W 1

: 7

:$eorang lelaki datang kepada 2abi saw. dan berkata: 4buku telah mati
mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara,
pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika "ku bersedekah
untuknya8 1awab 2abi saw: >a.' %?.Bukhori, !uslim dan 2asa'i&
- "rtinya: adits dari $a'ad ibnu Gbadah ra. bahwa ia pernah berkata :
#Cahai ?asulallah, sesungguhnya Gmmu $a'ad telah meninggal dunia,
kiranya sedekah apa yang lebih utama untuknya8( $abda beliau saw.: :"ir :.
!aka $a'ad menggali sebuah sumur, kemudian ia berkata: #$umur ini aku
sedekahkan untuk Gmmu $a'ad(. %? "bu Dawud, "hmad dan 2asa'i&
- Dari 4bnu "bbas %rah&. dia berkata :

" [

'

: L 0

A 8

\
O
%3 ]

" Q %

^ X_ A

'

0 1Aa

Y L 0

A 8

^b X_

'

3 -' cb a

Y L R

%J

8 "

'
1

R 7

, 1

N0

2dX&

f # ( ;
b
R

%U

'

.
"rtinya: #4bu $aad bin Gbadah meninggal dunia disaat dia %$aad bin
Gbadah& sedang tidak ada ditempat. !aka berkatalah ia : :Cahai ?asulallah*
$esungguhnya ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya,
apakah ada sesuatu yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan 8 2abi
menjawabB >a * Berkata $a'ad bin Gbadah : $aya persaksikan kepadamu
%wahai ?asulallah& bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu
sebagai sedekah untuknya'.( %? Bukhori, ,urmud3i dan 2asa'i&
adits-hadits dan wejangan para ulama yang tercantum dalam buku ini jelas
menunjukkan bahwa amalan-amalan sedekah orang yang masih hidup dan
diniatkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat akan dapat membawa
manfaat dan sampai pahalanya baginya.
+ahala +uasa dan $holat.
- adits dari "isyah ra. ?asulallah saw. bersabda:

X 2

'

'

( 1

\U , \

'

`O(

.
:Barang siapa yang wafat dengan mempunyai kewajiban shaum %puasa&
maka walinya berpuasa untuknya'. %>ang dimaksud wali disini yaitu kerabat-
nya walaupun bukan termasuk ahli waris&. %?.Bukhari dan !uslim, "bu
Daud dan 2asa'i &
- adits dari 4bnu "bbas :
E

.
b

'

( . )

. 1

: 1A]

L 8

A U

Rg0

'

W
1

A (

5 L '

= R

'

W 1

: 73

, 1

: %0

i
O
&

.
#$eorang lelaki datang menemui ?asulallah saw. ia berkata : :>a ?asulallah,
ibuku meninggal dunia, sedang ia mempunyai kewajiban berpuasa selama
sebulan. "pakah saya wajib kadha atas namanya8' 2abi saw. berkataB
Bagaimana jika ibumu mempunyai hutang, apakah akan kamu bayarkan
untuknya8 :Benar' jawabnya. 2abi berkata, maka hutang kepada "llah lebih
layak untuk dibayar*( %?.Bukhori dan !uslim&
- adits riwayat Daru@uthni :
I
6

: 1A]

( A

" #

$ O "

20 #

8&

j !

2( #

"

%3 "

8A

W
1

`/

( %3 " S A #

( 2

`8I

AJ 8 #

U
#Bahwa seorang laki-laki berkata : :>a ?asulallah, saya mempunyai ibu dan
bapak yang selagi mereka hidup saya berbakti kepadanya. !aka bagaimana
caranya saya berbakti kepada mereka, setelah mereka meninggal dunia8'
1awab 2abi saw : Berbakti setelah mereka wafat * , caranya adalah dengan
melakukan sholat untuk mereka disamping shalatmu, dan berpuasa untuk
mereka disamping puasamu *(.
+ahala aji.

" [

` '

; `

'

L X

'

( . )

. L (

: 2 S

l 8

l 8 C

&

L 8

l & g0

'

: 2G &

'

, A (

h` 5 L'

C`= R

W
A`

i
O
&

E /

("

. 0

; : 0

i
O
`&

E `0

("

"rtinya: Dari 4bnu "bbas -radhiyallahu :anhuma- bahwa seorang wanita dari
1uhainnah datang kepada 2abi saw. dan bertanya: :$esungguhnya ibuku
nad3ar untuk haji, namun belum terlaksana sampai ia meninggal, apakah
saya melakukan haji untuknya8 ?asulallah saw. menjawab: >a, bagaimana
pendapatmu kalau ibumu mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya8,
bayarlah hutang "llah, karena hutang "llah lebih berhak untuk dibayar'. %?
Bukhari&
+ada hadits ini 2abi saw. memberi perintah agar membayar haji ibunya yang
sudah wafat. 2amun bila si mayyit tidak memiliki harta, maka disunnahkan
bagi ahli warisnya untuk menghajikannya. "pabila alasan sesuatu atau lain-
nya sehingga hal ini tidak bisa dihajikan oleh ahli warisnya, maka
penggantian hajinya itu boleh dilimpahkan kepada orang lain, dengan syarat
orang ini sendiri harus sudah menunaikan haji, bila belum maka haji yang
dikerjakan tersebut berlaku untuk dirinya. Iara seperti ini biasa disebut
dengan badal haji.
Dalilnya ialah hadits dari 4bnu "bbas :
#Bahwa 2abi saw.pernah mendengar seorang laki-laki berkata: Kabbaik an
$yubrumah %>a "llah, saya perkenankan perintah!u untuk si $yubrumah&.
2abi bertanya: $iapa $yubrumah itu 8 Dia menjawab : $audara saya atau
teman dekat saya. 2abi bertanya: "pakah engkau sudah berhaji untuk
dirimu8 Dia menjawab: belum* 2abi bersabda: Berhajilah untuk dirimu
kemudian berhajilah untuk $yubrumah * (. %?."bu Daud&
Ditinjau dari dalil 4jma' %sepakat& ulama dan =iyas bahwa do'a dalam sholat
jena3ah akan bermanfaat bagi mayit, bebasnya hutang mayit yang
ditanggung oleh orang lain sekalipun bukan keluarga %?."hmad dari "bi
=atadah& dan lain sebagainya, semuanya ini bisa bermanfaat bagi mayit.
+ahala itu adalah hak orang yang beramal. 1ika ia menghadiahkan kepada
saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ada halangan sebagaimana
tidak dilarang menghadiahkan harta atau membebaskan hutang untuk orang
lain diwaktu hidupnya dan setelah wafatnya.
Demikian juga ?asulallah saw. menganjurkan puasa untuk menggantikan
puasa orang yang telah meninggal. ?asulallah saw. menghadiahkan pahala
@urban untuk keluarga dan ummatnya yang tidak mampu ber@urban,
padahal @urban adalah melalui menumpahkan darah.
4badah haji merupakan ibadah badaniyah %bagi yang dekat&. arta bukan
merupakan rukun dalam haji tetapi sarana. al itu karena seorang penduduk
!akkah wajib melaku kan ibadah haji apabila ia mampu berjalan ke "rafah
tanpa disyaratkan harus memiliki harta. 1adi ibadah haji bukan ibadah yang
terdiri dari harta dan badan, namun ibadah badan saja %bagi yang mampu
berjalan&. Begitu juga kita perhatikan arti fardhu kifayah, dimana sebagian
orang bisa mewakili sebagian yang lain. +ersoalan menghadiah- kan pahala
itu mustahab6boleh, jadi bukan menggantikan pahala, sebagaimana seorang
buruh tidak boleh digantikan orang lain, tapi gajiannya6upahnya boleh
diberi- kan kepada orang lain jika ia mau.
4slam telah memberikan penjelasan sampainya pahala ibadah badaniyah
seperti membaca "l-=ur7an dan lainnya di@iyaskan dengan sampainya
puasa, karena puasa adalah menahan diri dari yang membatalkan disertai
niat, dan itu pahalanya bisa sampai kepada mayit. 1ika demikian bagaimana
mungkin tidak sampainya pahala membaca "l@ur7an yang berupa perbuatan
dan niat juga8
ubungan melalui agama merupakan sebab yang paling besar bagi
sampainya manfaat orang 4slam kepada saudaranya dikala hidup dan
sesudah wafatnya. Bahkan do7a orang 4slam dapat bermanfa'at untuk orang
4slam lain. "l-=ur7an tidak menafikan seseorang mengambil manfaat dari
usaha orang lain. "dapun amal orang lain adalah milik nya, jika orang lain
tersebut menghadiahkan amalnya untuk dia, maka pahalanya akan sampai
kepadanya bukan pahala amalnya, sebagaimana dalam pembebasan utang.
"llah swt. menjelaskan bahwa Dia tidak menyiksa seseorang karena
kesalahan orang lain, dan seseorang tidak mendapatkan kebahagiaan
kecuali dengan usahanya sendiri. Dan dalam firman-2ya itu, "llah swt. tidak
menyatakan bahwa orang tidak dapat mengambil manfaat kecuali dari
usahanya sendiri. 4ni tidak lain menunjukkan keadilan "llah swt..
!enurut mad3hab anafi, setiap orang yang melakukan ibadah >baik berupa
do'a, isti@hfar, shada@ah, tilawatul =ur'an, d3ikir, shalat, puasa, thawaf, haji,
:umrah maupun bentuk-bentuk ibadah lainnya yang bersifat ketaatan dan
kebaktian> dan ia berniat menghadiahkan pahalanya kepada orang lain, baik
yang masih hidup atau yang telah wafat, pahala ibadah yang dilakukannya
itu akan sampai kepada mereka dan juga akan diperolehnya sendiri.
Demikianlah sebagaimana disebut dalam "l-idayah, "l-Bahr dan kitab-kitab
lainnya. Didalam kitab "l-)amal terdapat penjelasan panjang lebar
mengenai itu.
Didalam sebuah hadits shahih yang keshahihannya setaraf dengan hadits
mutawatir menuturkan, bahwa barangsiapa meniatkan amal kebajikan bagi
orang lain, dengan amal kebajikannya itu "llah swt. berkenan memberikan
manfaat kepada orang lain yang diniatinya. al ini sama dengan hadits
mengenai shalat dan puasanya seorang anak untuk kedua orang tuanya,
yang dilakukan bersama shalat dan puasanya sendiri. Begitu juga masih
banyak hadits shahih dan mutawatir yang berasal dari ?asulallah saw.,
berita-berita riwayat terpercaya, pendapat-pendapat para ulama baik dari
kalangan kaum $alaf dan )halaf yang menerangkan dan membenarkan
bahwa pahala membaca "l-=ur'an, do'a dan isti@hfar >yang diniatkan
pahalanya untuk orang yang telah wafat> benar-benar akan sampai kepada
orang yang telah wafat itu.
4bnu ,aimiyyah didalam Jatawa-nya mengatakan: "dalah benar bahwa
orang yang telah wafat beroleh manfaat dari semua ibadah jasmaniah
seperti shalat, puasa, membaca "l-=ur'an dan lain-lain >yang dilakukan
orang yang masih hidup baginya>. 4a %si mayyit& pun beroleh manfaat juga
dari ibadah maliyah seperti shada@ah dan sebagainya. $emua ini sama
halnya jika orang yang masih hidup berdo'a dan beristi@hfar baginya.
!engenai ini para 4mam mad3hab sepakat.
Dengan adanya hadits-hadits dan wejangan para pakar baik dalam 4jma'
maupun =iyas yang cukup banyak pada buku ini, insya "llah jelas bagi kita
bahwa penghadiahan pahala baik itu membaca "l-=uran, tahlilan, do'a
maupun amalan-amalan sedekah yang ditujukan atau dihadiahkan untuk si
mayit, semuanya akan sampai pahalanya. 4ngat jangan lupa ?ahmat dan
)arunia 4lahi sangat luas sekali jangan kita sendiri yang membatasinya*
$etelah membaca keterangan-keterangan dan dalil-dalil yang telah di
kemukakan, insya "llah saudara-saudara kita yang menerima kesalahan
informasi tersebut bisa menjawab dan meneliti sendiri masalah-masalah
yang masih diragukan *
,al@in mayit
Dengan adanya ayat ilahi dan hadits-hadits diatas dari "nas bin !alik
mengenai mendengarnya gembong-gembong kafir yang telah wafat atas
ucapan ?asulallah saw. dan hadits terakhir diatas dari Gtsman bin "ffan
serta hadits-hadits lainnya tentang kehidupan ruh-ruh manusia yang telah
wafat. Banyak ulama pakar membolehkan bacaan ,al@in %berarti mengajari
dan memberi pemahaman6 peringatan& dimuka kuburan mayyit yang baru
selesai dimakamkan yang akan berhadapan dengan malaikat !unkar dan
2akir untuk menanyainya. $udah tentu semua orang itu tergantung dari
amal sholehnya waktu dia masih hidup bukan hanya tergantung dari ,al@in
ini. ,api ini bukan berarti si mayyit tidak bisa mengambil manfa'at dari
amalan orang yang masih hidup %diantaranya ,al@in ini&, juga bukan berarti
"llah swt. telah menutup manfa'at amalan orang yang masih hidup pada si
mayyit ini. %baca keterangan amalan pahala yang manfaat bagi si mayyit
pada buku ini&. ?ahmat, )urnia dan "mpunan 4lahi sangat luas sekali,
janganlah kita sendiri yang membatasinya *
!enurut istilah tal@in ini memiliki dua pengertian yaituB !engajarkan kepada
orang yang akan wafat kalimat tauhid yakini Kaa ilaaha illallahyang kedua
ialah: !engingatkan orang yang sudah wafat yang baru saja dikuburkan
beberapa hal yang penting baginya untuk menghadapi dua malaikat yang
akan datang padanya.
Didalam kitab Jikih $unnah %bahasa 4ndonesia& oleh $ayyid $abi@
babukum menalkinkan mayyit jilid . halaman 10<-10F cetakan pertama
1FA<, cetakan %angka terakhir& 951F1<1A101/1.1; diterbitkan oleh +,
"lma'arif, dihalaman buku ini ditulis :
Dianggap sunnah oleh 4mam $yafi'i dan sebagian ulama lainnya menalkin-
kan mayat >yakni yang telah mukallaf, bukan anak kecil> setelah ia %mayit&
dikuburkan, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh $a'id bin !anshur dari
?asyid bin $a'ad dan Dhamrah bin abib dan akim bin :Gmeir %ketiga
mereka ini adalah tabi'in >yakni yang bertemu dengan para sahabat dan
tidak menjumpai 2abi saw.>& kata mereka: #1ika kubur mayat itu telah
selesai diratakan dan orang-orang telah berpaling mereka menganggap
sunnah mengajarkan kepada mayat dikuburnya itu sebagai berikut: : ai
"nu %nama si mayit disebutkan&, ucapkanlah Kaa ilaaha illallah asyhadu allaa
ilaaha illallah', sebanyak tiga kali * ai "nu, katakanlahB :,uhanku ialah "llah,
agamaku ialah 4slam dan 2abiku !uhammad saw. $etelah mengajarkan itu
barulah orang tadi berpaling #.
?iwayat dari tabi'in diatas ini ada disebutkan juga oleh afid3 dalam "t-
,akhlis dan beliau berdiam diri mengenai hal itu.
Dan diriiwayatkan oleh ,habarani dari "bu Gmamah yang katanya sebagai
berikut:
1ika salah seorang diantara saudaramu meninggal dunia, dan kuburnya
telah kamu ratakan, maka hendaklah salah seorang diantaramu berdiri
dekat kepala kubur itu dan mengatakan : :ai "nu anak si "nu * )arena
sebenar nya ia %si mayit& bisa mendengarnya tetapi tidak dapat menjawab.
Kalu hendaklah dipanggilnya lagi B ai "nu anak si "nu * !aka mayit itu
akan duduk lurus. Kalu dipanggilnya lagi B ai "nu anak si "nu * !aka ia%si
mayit& akan menjawab B "jarilah kami ini * anya kamu %orang-orang yang
masih hidup& tidak menyadarinya. !aka hendaklah diajarinya%sebagai
berikut& : :4ngatlah apa yang kaubawa sebagai bekal tatkala meninggalkan
dunia ini, yaitu mengakui bahwa tiada ,uhan, melainkan "llah, dan bahwa
!uhammad itu hamba dan utusan-2ya, dan bahwa engkau telah meridhoi
"llah sebagai ,uhan, 4slam sebagai agama, !uhammad sebagai 2abi dan "l-
=ur'an sebagai 4mam'. !aka !unkar dan 2akir akan saling memegang
tangan sahabatnya dan mengatakan : "yolah kita berangkat * "pa perlunya
klita menunggu orang yang diajari jawabannya yang benar ini * $eorang
lelaki bertanya: >a ?asulallah, bagaimana kalau ibunya tidak dikenal 8.
Gjarnya %2abi saw.& :ubungkan saja dengan neneknya awa dan katakanB
ai "nu anak awa : #.
Berkata afid3 dalam "t-,alkhish : :4snad hadits itu baik dan dikuatkan oleh
Dhiya' dalam buku "hkam-nya. Dan pada sanadnya terdapat: :"shim bin
"bdullah, seorang yang lemah. Berkata aritsani setelah mengemukakan
hadits diatas ini: :+ada sanadnya terdapat sejumlah orang yang tidak saya
kenal'. $edangkan kata 4mam 2awawi: :adits ini walaupun lemah, tapi
dapat diterima'*
+ara ulama hadits dan lain-lain telah menyetujui sikap yang luwes dalam
menerima hadits-hadits mengenai keutamaan-keutamaan, anjuran-anjuran
dan ancaman-ancaman. "palagi ia telah dikuatkan oleh keterangan-
keterangan lain seperti hadits yang laluB :..Dan mohonlah agar hatinya
dikuatkan' %hadits yang diterima dari Gsman bin "ffan diriwayatkan oleh "bu
Dawud dan oleh akim yang menyatakan sahnya, juga oleh "l Ba33ar&. Dan
wasiat dari :"mar bin "sh, sedang keduanya merupakan keterangan yang
sah. Dan hal ini %tal@in& tetap dilakukan oleh penduduk $yria dari masa :"mr
itu hingga sekarang.
"da juga yang memakruhkan %tidak mengafirkan atau membid'ahkan sesat&
tal@in ini diantaranya sebagian golongan !aliki dan sebagian golongan
anbali.
Gntuk menyingkat halaman dibuku ini, lebih mudahnya, maka saya anjurkan
bagi pembaca yang ingin tahu mendetail mengenai dalil-dalil dan wejangan
para ulama pakar tentang pembolehan tal@in ini bisa membaca buku yang
berjudul "rgumentasi Glama $yafi'iyah oleh Gst..!ujiburrahman atau
langsung merujuk kitab-kitab ulama yang disebutkan dibuku itu.
Diantara ulama-ulama yang membolehkan tal@in ialah 4mam 2awawi dalam
kitabnya !ajmu' $yarah !uha33ab /6;5; dan kitabnya "l-"3kar hal.950
>didalam kitab ini disebutkan juga nama ulama salaf yang membolehkan
tal@in> B $yaikh Dr.Cahbah Luhaily dalam kitabnya "l-Jighul 4slami116/;0 B
$yaikh >usuf "rdubeli dalam kitabnya "l-"nwar 1619. B $yaikh )hatib
$yarbini dalam kitabnya "l-4@na'61<; B $yaikh 4bnu ajar "l-aitami dalam
kitabnya ,uhfatul !uhtaj ;695AB 4mam ?amli dalam kitabnya2ihayatul
!uhtaj ; 6.5. Dan masih ada lagi ulama pakar lainnya yang membolehkan
ini tall@in, tidak lain semuanya ini merupakan Jadha'ilul "'mal >amalan-
amalan yang mengandung keutamaan yang terdiri dari do'a-do'a dan d3ikir>
.
Dengan demikian amalan ,al@in sudah dikenal dan diamalkan oleh para salaf
serta ulama-ulama pakar dari 3aman dahulu. Bagi orang yang tidak mau
mengamalkan hal ini >karena mengikuti wejangan ulamanya> itu silahkan
karena hal ini bukan amalan wajib, tapi janganlah mencela, mensesatkan,
mengharamkan sampai-sampai berani mensyirikkan orang yang mau
mengamalkan tal@in ini, karena mereka ini juga mengikuti wejangan
ulamanya. ati-hatilah ** 4ngat hadits-hadits ?asulallah saw.>yang telah
saya cantumkan didalam website ini> mengenai orang yang mengafir kan
saudaranya mulsim.
$ekalipun ada golongan yang mengatakan hadits-hadits mengenai
tal@indiatas adalah lemah atau tidak ada sama sekali tidak ada halangan
untuk mengamalkan amalan-amalan yang mengandung keutamaan yang
terdiri dari do'a-do'a dan d3ikir. $ebagaimana kaidah yang dikenal para
ulama hadits diantaranya 4bnu ajr dalam kitab Jathul !ubin :;9 yang
mengatakan: #$esungguhnya para ulama sepakat bahwa hadits lemah6dho'if
boleh dipakai6diamalkan pada Jadha'ilul :"mal %amal-amal yang
mengandung keutamaan&(.
!ari kita lanjutkan mengenai ruh manusia yang telah wafat dapat berdo'a,
melihat para kerabatnya yang masih hidup didunia.
Jirman "llah swt. dalam "t-,aubah : 15/ :
Dan katakanlah %hai !uhammad&B endaklah kalian berbuat. "llah dan
?asul-2ya serta kaum !u'minin akan melihat perbuatan kalian. )emudian
kalian akan dikembalikan kepada-2ya !aha !engetahui segala yang ghaib
dan yang nyata, lalu oleh-2ya kalian akan diberitahukan apa yang telah
kalian perbuat(.
$ekaitan dengan makna ayat diatas ini, ada beberapa hadits 2abi yang
menerangkan bahwa semua perbuatan kaum !u'minin akan dihadapkan
kepada junjungan kita 2abi besar !uhammad saw. dan kepada sanak-
keluarga dan kaum kerabat yang telah wafat. !ereka yang telah meninggal
itu akan bersedih hati bila kerabat mereka yang didunia melakukan amalan-
amalan yang dilarang oleh "llah swt., sehingga mereka berdo'a pada "llah
swt. agar kerabatnya yang didunia mendapat hidayah dari "llah sebelum
mereka wafat. !ereka juga akan merasa bahagia bila mendengar amalan-
amalan baik dari kerabatnya yang didunia.
> 4bnu !as'ud ra menuturkan, bahwasanya ?asulallah saw. telah menyata
kan:
idupku adalah suatu kebaikan bagi kalian. )alian akan memberitakan
hadits-hadits dan akan diberitakan %periwayat-periwayat hadits&. Cafatku
pun suatu kebaikan bagi kalian. "mal perbuatan kalian akan dihadapkan
kepada- ku. ,iap aku melihat yang baik, kupanjatkan puji syukur kepada
"llah, dan tiap aku melihat yang buruk akan kumohonkan ampunan-2ya
bagi kalian(.
> adits lainnya :
Y 7

`(

3 8

X"

8A

N0

6 * A&

"

, D

n a

A $

& B "
$esungguhnya perbuatanmu akan dihadapkan pada kaum kerabatmu yang
telah meninggal. 1ika dilihatnya baik, maka mereka akan gembira, dan jika
dilihatnya jelek, mereka akan kecewa(. %?iwayat 4bnu 1arir dari "bu
urairah&
> 4bnu )atsir juga menerangkan bahwa amal perbuatan orang-orang yang
masih hidup diperlihatkan kepada sanak-keluarga dan kaum
kerabat yang telah wafat, dialam bar3akh. )emudian ia mengetengahkan
hadits yang diriwayatkan oleh "bu Dawud "t-,hayalaisi, berasal dari 1abir ra.
yang menuturkan, bahwasanya ?asulallah saw. telah menegaskan:
"mal perbuatan kalian akan diperlihatkan kepada sanak-keluarga dan kaum
kerabat. 1ika amal kalian itu baik mereka menyambutnya dengan gembira.
1ika sebaliknya mereka berdo'aB :>a "llah berilah mereka ilham agar berbuat
baik dan ta'at kepada-!u' #.
> $elanjutnya 4bnu )atsir mengetengahkan hadits yang diriwayatkan oleh
4mam "hmad berasal dari "nas bin !alik ra. yang menuturkan bahwa
?asulallah saw. pernah menyatakan :
Y

`(

3 8

X"

S A

P( N0

6 * `

C] Y "

,
Y

(D

_ A (

: 7

( K

# 8

C&

`% 8

'C%$ & . B %#& o?C( %


$esungguhnya amal perbuatanmu akan dihadapkan kepada kaum kerabat
dan keluargamu yang telah meninggal. 1ika baik, mereka akan gembira
karenanya, dan jika tidak mereka akan memohon: :>a "llah, janganlah
mereka diwafatkan sebelum mereka Ongkau tunjuki, sebagaimana Ongkau
telah menunjuki kami'#.%?iwayat "hmad dan ,urmud3i dari "nas&
Begitu juga masih banyak hadits yang serupa tapi Persinya berbeda. ,idak
lain semuanya menunjukkan bahwa rahmat dan karunia "llah ta'ala tidak
ada batasnya. 1ika kita tidak mempercayai kehidupan selain dialam dunia
saja, seperti yang disebutkan oleh ayat-ayat 4lahi dan hadits-hadits
?asulallah saw., serta tidak mau tahu hal-hal ghaib maka kita bukan
tergolong sebagai orang yang beriman. "llah sendiri menerangkan bahwa
urusan ruh tersebut adalah urusan "llah swt., %"l-4sraa : </&, karena ilmu
manusia yang sangat minim ini sangatlah sulit untuk menjangkau hal-hal
yang ghaib, kecuali orang-orang pilihan yang diberi ilmu oleh "llah swt.
untuk mengetahuinya.
!ungkin golongan pengingkar akan mengatakan >sebagaimana kebiasaan
mereka> bahwa hadits-hadits yang telah dikemukakan semuanya tidak
dapat dipercaya, bukan hadits shohih * Baiklah, tetapi apakah mereka ini
dapat membuktikan atas dasar kesaksiannya sendiri bahwa hadits itu
bohong atau tidak shohih8 ,idak lain mereka ini akan mengemukakan hadits
atau wejangan >menurut pandangan ulama mereka> mengenai masalah
diatas."pakah mereka hendak memaksakan dan mewajibkan kepada orang
lain supaya mempercayai atau mengikuti ulama mereka mengenai :kebenar-
annya hadits atau wejangan ulamanya ' 8 ?enungkanlah *
Banyak sekali contoh pada 3aman modern ini yang kita lihat dan dengar
sendiri tentang kejadian yang menakjubkan tapi tidak semua yang terjadi
tersebut terjangkau oleh setiap akal manusia. Begitu juga ayat-ayat 4lahi
yang menerangkan kejadian-kejadian yang semuanya masih diluar jangkau
an akal manusia, seperti kejadian pada 3aman 2abi $ulaiman as. yang
tercantum didalam surat "n-2amlB ;<-.5, kejadian para pemuda yang
berada di gua )ahfi %"l-)ahfi: F-19&, juga mengenai orang yang dimatikan
oleh "llah swt. selama seratus tahun kemudian dihidupkannya kembali % "l-
Ba@arah: 9/F& dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang tidak terjangkau
dengan akal manusia. $emua kisah ini adalah firman 4lahi yang harus kita
imani6percayai >walaupun belum bisa terjangkau dengan akal manusia
kecuali mereka yang telah diberikan ilmu oleh "llah swt>. Callahu a'lam .
,ahlilan6>asinan %amalan atau hadiah pahala untuk orang mati serta
dalilnya&
$etelah kita membaca uraian diatas mengenai >amalan orang hidup yang
bisa bermanfaat bagi si mayit, pembacaan "l-=ur'an dikuburan, ruh-ruh
kaum muslimin, tal@in dan lain sebagainya> insya "llah jelas bagi pembaca
bahwa amalan-amalan yang dikerjakan saudara-saudara kita itu mempunyai
dalil dan akar yang kuat. Begitu juga dengan majlis d3ikir tahlilan6yasinan
yang sering kita lihat, dengar atau kita alami sendiri terutama di 4ndonesia.
Didalam majlis ini diadakan pembacaan bersama ayat "l-=ur'an dan berdo'a
yang ditujukan untuk kita, kaum muslimin umumnya dan khususnya untuk
saudara-saudara kita muslimin yang baru wafat atau yang telah lama wafat.
,ahlilan ini boleh diamalkan baik secara berkumpul maupun perorangan.
al yang sama ini dilakukan juga baik oleh ulama maupun orang awam
dibeberapa kawasan dunia umpamanya: !alaysia, $ingapore, >aman dan
lainnya.
!emang berkumpul untuk membaca tahlilan ini tidak pernah diamalkan
pada 3amannya ?asulallah saw. dan para sahabat. 4tu memang bid'ah
%rekayasa&, tetapi bid'ah hasanah %rekayasa baik&, karena sejalan dengan
dalil-dalil hukum syara' dan sejalan pula dengan kaidah-kaidah umum
agama. $ifat rekayasa terletak pada bentuk berkumpulnya jama'ah %secara
massal&, bukan terletak pada bacaan yang dibaca pada majlis tersebut.
)arena bacaan yang dibaca disana banyak diriwayatkan dalam hadits
?asulallah saw. ,idak lain semuanya ini sebagai ijtihad para ulama-ulama
pakar untuk mengumpulkan orang dan mengamalkan hal tersebut.
Bacaan ,ahlilan yang dibaca di 4ndonesia, !alaysia, $ingapora, >emen ialah:
+ertama-tama berdo'a dengan di-iringi niat untuk orang muslimin yang telah
lama wafat dan baru wafat tersebut, kemudian disambung dengan bacaan
surat "l-Jatihah, surat >aasin, ayat )ursi %"l-Ba@oroh :9//& dan beberapa
ayat lainnya dari "l-=ur'an, tahlil %+engucapan Kailahaillallah& tasbih
%+engucapan subhanallah&, sholawat 2abi saw. dan sebagainya. $etelah itu
ditutup dengan do'a kepada "llah swt. agar pahala bacaan yang telah dibaca
itu dihadiahkan untuk orang-orang yang telah wafat terutama dikhususkan
untuk orang yang baru wafat itu, yang oleh karenanya berkumpulnya orang-
orang ini untuk dia. 1uga berdo'a pada "llah swt. agar dosa-dosa orang
muslimin >baik yang masih hidup maupun telah wafat> diampuni oleh-2ya.
2ah, dalam hal ini apanya yang salahN8 "llah swt. !aha +engampun dan Dia
telah berfirman akan mengabulkan do'a sese- orang yang berdo'a pada-
2ya *
$edangkan mengenai makanan-makanan yang dihidangkan oleh sipembuat
hajat itu bukan masalah pokok tahlilan ini tidak lain hanya untuk
menggembirakan dan menyemarakkan para hadirin sebagai amalan sedekah
dan dan tidak ada paksaan * Bila ada orang yang sampai hutang-hutang
untuk mengeluarkan jamuan yang mewah, ini bukan anjuran dari agama
untuk berbuat demikian, setiap orang boleh mengamalkan menurut
kemampuannya. Dengan adanya ini nanti dibuat alasan oleh golongan
pengingkar untuk mengharamkan tahlil dan makan disitu. 4ni sebenarnya
bukan alasan yang tepat karena ,ahlil tidak harus diharamkan atau ditutup
karena penjamuan tersebut. $eperti halnya ada orang yang 3iarah kubur
beranggapan bahwa ahli kubur itu bisa merdeka memberi syafa'at pada
orang tersebut tanpa i3in "llah swt., keyakinan yang demikian ini dilarang
oleh agama. ,api ini tidak berarti kita harus mengharamkan atau menutup
3iarah kubur karena perbuatan perorangan tersebut. )arena 3iarah kubur ini
sejalan dengan hukum syari'at 4slam *
$ekali lagi penjamuan tamu itu bukan suatu larangan, kewajiban dan
paksaan, setiap orang boleh mengamalkan menurut kemampu annya, tidak
ada hadits yang mengharamkan atau melarang keluarga mayyit untuk
menjamu tamu orang-orang yang ta'3iah atau yang berkumpul untuk
membaca do'a bersama untuk si mayyit..
4mam $yafi'i dalam kitabnya "l Gmm mengatakan bahwa disunnahkan agar
orang membuat makanan untuk keluarga mayyit sehingga dapat menyenang
kan mereka, yang mana hal ini telah diriwayatkan dalam hadits bahwa
?asulallah saw. >tatkala datang berita wafatnya 1afar> bersabdaB
:Buatkanlah makanan untuk keluarga 1a'far, karena telah datang kepada
mereka urusan yang menyibukkan' %,artib !usnad 4mam $yafi'i,
pembahasan tentang sholat, bab ke 9; :$holat jena3ah dan hukum-
hukumnya' hadits nr. 059 jilid 1 hal. 910&
,etapi riwayat itu bukan berarti keluarga si mayyit haram untuk mengeluar-
kan jamuan kepada para tamu yang hadir. Begitu juga orang yang hadir
tidak diharamkan untuk menyuap makanan yang disediakan oleh keluarga
mayyit. +enjamuaan itu semua adalah sebagai amalan sedekah dan suka
rela terserah pada keluarga mayyit. ?asulallah saw. sendiri setelah
mengubur mayit pernah diundang makan oleh keluarga si mayyit dan beliau
memakan nya.
$ebuah hadits yang diriwayatkan oleh "bu dawud dan Baiha@i dari "shim bin
)ulaib dari ayah seorang sahabat "nshar, berkata:
)ami telah keluar menyertai ?asulallah saw. mengiringi jena3ah, maka
kulihat ?asulallah saw. berpesan kepada penggali kubur, kata beliau
saw.,:perluaslah arah kedua kakinya, perluaslah arah kepalanya'. )etika
beliau pulang ditemuilah orang yang mengundang dari pihak istrinya %istri
mayyit&,beliaupun memenuhi undangan itu dan kami menyertainya lalu
dihidangkan makanan, maka beliau mengulurkan tangannya, kemudian
hadirin mengulur- kan tangan mereka, lalu mereka makan, dan aku melihat
?asulallah saw. mengunyah suapan di mulutnya(.
Golongan pengingkar majlis tahlilan ada juga yang mengatakan
bahwamembaca ,ahlilan6>asinan dirumah si mayyit yang baru wafat,
diadopsi oleh para Da'i terdahulu dari upacara kepercayaan "nimisme,
agama Budha dan indu. !enurut kepercayaan "nimesme ruh-ruh keluarga
yang wafat akan datang kerumahnya masing-masing setelah pada hari 1-;-A
dan seterusnya, dan ruh-ruh ini mengharap sajian-sajian dari keluarganya,
bila tidak mereka akan marah dan lain-lain. $etelah mereka masuk 4slam,
akidah yang sama tersebut masih dijalankan golongan ini %repot untuk
dihilangkannya&. !aka para Da'i >penyebar pertama 4slam di 4ndonesia
termasuk wali songo> merubah keyakinan mereka dan memasukkan ajaran-
ajaran d3ikir untuk orang yang telah wafat itu. 1adi para Da'i6ahli dakwah ini
tidak merubah adat mereka ini tapi memberi wejangan agar mereka
berkumpul tersebut membaca d3ikir pada "llah swt. dan berdo'a untuk si
mayat, sedangkan sajian-sajian tersebuttidak ditujukan pada ruh mayat tapi
diberikan para hadirin sebagai sedekah6 peng hormatan untuk tamu *
+enafsiran golongan ini bahwa majlis tahlilan sebagai adopsi dari indu yang
tidak beragama 4slam dan mempunyai banyak ,uhan dan sebagainya ini
ialah pemikiran yang tidak benar serta dangkal sekali * +enulis sejarah
seperti ini adalah penulis yang hanya mengarang-ngarang saja dan anti
majlis d3ikir. +engarang ini tanpa memperhatikan tulisan atau ucapannya
sehingga dia telah menyamakan kaum muslimin >termasuk para Da'i, ulama
pakar maupun orang awam> yang ikut bercengkerama pada majlis tahlilan6
yasinan ini dengan orang-orang kafir indu yang tidak bertauhid. ati-
hatilah **
+ara Da'i sebelum datang di 4ndonesia sudah mengenal dan mengamalkan
majlis d3ikir, >walaupun cara mereka mengamal kan berbeda dengan kita
yang di 4ndonesia tapi intinya sama> mereka mengenal riwayat-riwayat yang
berkaitan dengan hadiah pahala amalan yang bermanfaat untuk mayit.
$emuanya ini %d3ikiran, hadiah pahala amalan& sudah diterangkan dalam
hadits ?asulallah saw., wejangan para ulama pakar dari semua mad3hab
4mam anafi, !aliki, $yafi'i dan 4mam "hmad beberapa ratus tahunsebelum
para Da'i datang ke 4ndonesia.
$edangkan cara pengamalan majlis d3ikir ini berbeda-beda tapi inti dan
maknanya sama yaitu pembacaan doQ dan penghadiahan pahala bacaan ini
kepada orang yang telah wafat. "da yang mengamalkannya sendirian6per-
orangan saja dan ada yang mengamalkan dengan mengumpulkan orang
banyak untuk berdo'a bersama yang ditujukan untuk si mayyit. Bertambah
banyak orang yang berdo'a kepada "llah swt. sudah tentu bertambah baik
dan lebih besar syafa'at yang diterima untuk si mayyit itu .
Didalam 4slam kita dibolehkan serta dianjurkan untuk berdakwah dengan
cara apapun selama cara tersebut tidak keluar dari garis-garis syariat akidah
4slam. Dengan demikian para Da'i merubah keyakinan orang-orang indu
yang salah kepada yang benar yang sesuai dengan syari'at 4slam. Dakwah
mereka ini sangat hebat sekali mudah diterima dan dipraktekan oleh orang-
orang yang fanatik dengan agama dan adatnya >yang tadinya di 1awa </ R
beragama indu menjadi </R beragama 4slam> sehingga mereka memeluk
agama yang bertauhid satu *
Berd3ikir pada "llah swt. itu boleh diamalkan setiap detik, menit, hari, bulan
dan lain-lain lebih sering lebih baik. Dakwah yang bisa merubah adat buruk
suatu kaum kepada adat yang sejalan dengan syari'at 4slam serta
bernafaskan tauhid adalah dakwah yang sangat baik sekali. Dengan
demikian kaum itu akan kembali kejalan yang benar yang diridhoi "llah swt.
1adi para Da'i waktu itu bukannya mengadopsi adat-adat hindu >sebagai
mana pandangan golongan pengingkar> tetapi mengajari pengikut adat
indu ini kepada jalan yang benar yang dibolehkan oleh syari'at 4slam.
Dalam hal ini apanya yang salahN.8
$ejarah mencatat juga bahwa penyebar 4slam yang pertama kali ke
4ndonesia dari Gujarat, Iina, +ersia dan 4ra@ dimulai pada permulaan abad
ke-19 ! % jadi sebelum wali songo&. Di negara penyebar-penyebar 4slam
%para Da'i& yang pertama kali di 4ndonesia ini sudah sering diadakan
kumpulan6majlis d3ikir dan peringatan-peringatan keagamaan diantaranya
peringatan hari lahir dan wafatnya 2abi saw. %silahkan baca bab maulidin
2abi saw. dalam buku ini&, peringatan kelahiran dan kewafatan "mirul
!ukminin "li bin "bi ,halib kw., peringatan kelahiran dan kewafatan
$ayyidah Jatimah "3-Lahra putri !uhammad saw. dan lain sebagainya,
walaupun cara mereka mengadakan peringatan-peringatan tersebut tidak
persis atau sama dengan kita di 4ndonesia, tapi inti dan maknanya sama
memperingati, menghadiahkan pahala bacaan dan mendo'akan orang-orang
yang telah wafat.
1adi majlis d3ikir dan penghadiahan pahala bacaan yang dibaca ini sudah
diamalkan oleh para ulama pakar sebelum penyebar-penyebar 4slam ini
datang ke 4ndonesia * al yang sama sering diamalkan juga oleh kaum
muslimin dari berbagai mad3hab: !ad3hab anafi, !aliki, $yafii dan
sebagainya diseluruh dunia, yang mana pengikut mad3hab-mad3hab ini
sudah ada dimulai pertengahan abad ke < ! atau sekitar tahun 155 ijriah
yaitu mulai 3amannya 4mam 1a'far $hodi@ % <5-1.< 6 0FF-A0/ !& bin
!uhammad "l-Ba@ir bin "li Lainal "bidin bin usin bin "li bin "bi ,halib kw.,
yang mana 4mam anafi, 4mam !alik ra pernah berguru pada 4mam 1a'far
ini.
,idak lain mengumpulkan orang untuk peringatan keagamaan ini dan
berkumpulnya orang-orang untuk membaca tahlil adalah hasil ijtihad yang
baik dari para ulama pakar, yang semuanya ini tidak keluar dari garis yang
telah ditentukan oleh syari'at. "malan ini mereka teruskan dan jalankan di
negara kita yang mana sampai detik ini diamalkan oleh sebagian besar kaum
muslimin di 4ndonesia.
!alah sekarang bisa kita lihat bukan hanya di negara kita saja, tetapi
peringatan-peringatan !aulidin 2abi saw. dan kumpulan majlis d3ikir ini
sudah menyebar serta dilaksanakan oleh sebagian besar kaum muslimin
diseluruh dunia dari berbagai mad3hab %anafi, !aliki, $yafii, dan lain-lain&
diantaranya: !alaysia, 4ndonesia, !esir, 4rak, 4ran, "frika, ,urki, >emen,
!arokko, negara $audi "rabia, +akistan dan sebagainya.
Gmpama saja, kita tolerans dan benarkan sejarah yang ditulis oleh golongan
pengingkar ini mengenai majlis tahlilan tersebut, sekali lagi umpamanya
diketemukan sejarah yang benar6authentik dari 3amannya para Da'i ke
4ndonesia >yaitu meneruskan adat indu ini dengan mengarahkan kepada
amalan-amalan d3ikir6tahlilan yang ditujukan untuk yang hadir dan si mayit>
apanya yang salah dalam hal ini 8
+ara Da'i merubah dan mengarahkan adat indu yang keliru ini >yang
mempercayai akan marahnya ruh kerabat-kerabat mereka yang baru wafat
bila tidak diberi sajian-sajian kepada si mayyit ini selama 1-;-A hari>
kepada adat yang dibolehkan dan sejalan dengan syari'at 4slam. Dengan
demikian adat-adat hindu yang masih dilakukan oleh orang-orang yang baru
memeluk agama 4slam6 muallaf ini, diteruskan dengan bacaan-bacaan d3ikir
serta do'a-do'a pada "llah swt. yang bisa bermanfaat untuk si mayyit.
$edangkan sajian-sajian yang biasanya oleh kaum indu disajikan kepada
ruh si mayyit, dirubah oleh para Da'i untuk disajikan kepada para kerabat
mereka atau kepada para hadirin yang ada disitu.
$edangkan waktu pelaksanaan berd3ikir dan berdo'a kepada "llah swt.
untuk si mayyit selama 1-;-A hari atau lebih banyak hari lagi, ini semua
boleh diamalkan. )arena didalam syari'at 4slam tidak ada larangan >setiap
waktu> untuk berd3ikir dan berdo'a kepada "llah swt. yang ditujukan baik
untuk orang yang masih hidup maupun yang sudah wafat. !alah sebaliknya
banyak riwayat-riwayat 4lahi dan hadits ?asulallah saw. yang menganjurkan
>baik secara langsung maupun tidak langsung> untuk berd3ikir dan berdo'a
setiap saat, lebih banyak waktu yang digunakan untuk berd3ikir dan berdo'a
itu malah lebih baik**
$ekali lagi bahwa para Da'i waktu itu bukannya mengadopsi adat-adat hindu
>sebagaimana pandangan golongan pengingkar> tetapi mengajari pengikut
adat indu ini kepada jalan yang benar yang dibolehkan oleh syari'at 4slam.
Dua kata-kata mengadopsi dan mengajari itu mempunyai arti yang berbeda*
1ika pikiran golongan pengingkar yang telah dikemukakan dituruti, beranikah
mereka ini menuduh puasa sunnah :"syura %15 !uharram& >yang dilakukan
oleh 2abi !uhammad saw. dan beliau anjurkan kepada para
sahabatnya>sebagai perbuatan meniru-niru orang >ahudi atau sebagai
adopsi dari kaum ini8 )arena puasa sunnah :"syura dianjurkan oleh
?asulallah saw. setelah beliau melihat kaum >ahudi di !adinah puasa pada
hari 15 !uharram tersebut. Beliau saw. bertanya kepada kaum >ahudi
mengapa mereka ini berpuasa pada hari itu 8 !ereka menjawabB +ada hari
ini "llah swt. menyelamatkan nabi mereka dan menenggelamkan musuh
mereka. )emudian 2abi saw. menjawab: )ami lebih berhak memperingati
!usa dari- pada kalian* %2ahnu aula bi muusaa minkum&.
Begitu juga 2abi saw. pernah ditanya mengenai puasa sunnah setiap hari
$enin, beliau saw. menjawabB :+ada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu
juga %"llah swt.& menurunkan wahyu kepadaku'. !engapa golongan
pengingkar ini tidak menuduh puasa sunnah hari $enin yang dilakukan 2abi
saw. untuk memperingati hari kelahiran beliau dan menghormati turunnya
wahyu yang pertama, sebagai perbuatan meniru-niru golongan )risten yang
memperingati hari kelahiran >esus 8
Cahai golongan pengingkar, janganlah kalian selalu mencari-cari alasan
untuk melarang orang tahlilan dengan memasukkan macam-macam riwayat
atau sejarah yang mana semuanya ini tidak ada sangkut pautnya dengan
larangan agama untuk membaca tahlilan dan hanya menambah dosa kalian
saja ** 1adi selama ini yang mengatakan >menurut ceritera> bahwa tahlilan,
yasinan adalah warisan atau adopsi dari kepercayaan "nimesme, indu atau
Budha adalah tidak benar* 4ni hanya sekedar Dongengan Belaka yang diada-
adakan oleh mereka yang anti majlis d3ikir.
!ereka juga mengatakan >seperti biasanya> amalan-amalan tersebut adalah
Bid'ah, $yirk dan sebagainya karena tidak pernah dilakukan atau dianjurkan
oleh ?asulallah saw., para sahabat atau tabi'in, dan bertentangan dengan "l-
=ur'an dan $unnah sambil mengambil dalil hanya dari beberapa bagian al-
=ur'andan $unnah >yang sepaham dengan pikiran mereka> dan
meninggalkan serta melupakan dari surat-surat "l-=ur'an dan $unnah yang
lainnya. !ereka lebih mengartikan Bid'ah secara tekstual %bahasa& daripada
secara $yari'at. %Baca keterangan mengenai Bid'ah&.
4ngatlah saudara-saudaraku, mereka ini berkumpul untuk berd3ikir pada
"llah swt. dengan niat dan tujuan untuk mendekatkan diri kepada-2ya yang
mana d3ikir ini sudah pasti mendapat pahala karena banyak ayat ilahi dan
hadits ?asulallah saw. mengenai pahala bacaan-bacaan d3ikir %tahmid,
sholawat, takbir, tahlil dan lain-lain& yang dibaca dimajlis-majlis tersebut
%rujuklah pahala baca "l-=ur'an dan sebagainya dibuku ini&. Bila golongan
yang tidak senang amalan tersebut serta ingin menyerukan yang baik dan
melarang yang munkar6jelek, laranglah dan nasehatilah secara baik pada
orang-orang yang melanggar agama yang pelanggaran tersebut sudah
disepakati oleh seluruh ulama mad3hab $unnah tentang haramnya
%pelacuran, peminum alkohol dan lain-lain&. 1anganlah selalu menteror,
mensesatkan atau mengharamkan majlis d3ikir, tawassul, tabarruk dan
sebagainya yang semuanya mempunyai dalil.
Dan janganlah mudah mengafirkan golongan muslimin yang berdosa
tersebut selama mereka masih mentauhidkan "llah swt. dan mengakui
kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya. Iamkanlah hadits ?asulallah saw.
yang mengecam orang yang menuduh muslimin sebagai kafir, fasi@, munafik
karena hanya amal perbuatan mereka tersebut *
Bila golongan pengingkar ini tidak mau mengamalkan tawassul, tabarruk,
3iarah kubur, kumpulan majlis d3ikir dan sebagainya, disebabkan mengikuti
wejangan ulama-ulama mereka yang melarang hal tersebut, silahkan dan itu
adalah urusan mereka sendiri dan tidak ada kaum muslimin lainnya yang
mencela, mensesatkan mereka atau merasa rugi dalam hal ini, karena
semuanya itu amalan sunnah bukan wajib. ,api janganlah, karena keegoisan
dan kefanatikannya pada wejangan ulamanya sendiri, menyuruh dan
mewajibkan muslimin seluruh dunia untuk tidak melaksanakan tawassul,
tabarruk, kumpulan d3ikir bersama dan sebagainya, sampai-sampai berani
mengkafirkan, menghalalkan darahnya, mensesatkan dan memunkarkan
mereka karena mengamalkan hal-hal tersebut. Mrang-orang yang
mengamalkan kebaikan ini sebagai amalan tambahannya serta mereka tidak
mensyariatkan atau mewajibkan amalan-amalan tersebut.
+ikiran mereka seperti itu juga akan dibodohkan oleh muslimin, karena
banyak wejangan ulama-ulama pakar yang berkaitan dengan amalan-
amalan diatas serta mereka ikut bercengkerama didalam majlis-majlis
tersebut * Bagi non-muslim akan lebih mempunyai bukti atas kelemahan
muslimin dan mereka akan berpikiran bahwa agama 4slam adalah agama
yang suka mencela, tidak toleransi, dengan sesama agamanya saja mereka
mensesatkan atau menghalallkan darahnya apalagi dengan kita yang non-
muslim *
+erselisihan6perbedaan dalam hal tersebut seharusnya diselesaikan secara
baik oleh sesama ulama-ulama 4slam, sehingga bisa mewujudkan persatuan
dan kesatuan ummat 4slam.
$ebagaimana telah dikemukakan bahwa perbedaan pendapat setiap manusia
atau golongan itu selalu ada, tetapi bukan untuk diperuncing atau
dipertajam. $etiap golongan muslimin berdalil pada )itabullah dan $unnah
?asulallah saw., tetapi berbeda cara penafsiran dan penguraiannya.
"langkah baiknya kalau sesama muslim satu sama lain tidak mengkafirkan,
mensesatkan pada orang yang senang mengamalkan amalan-amalan
sunnah yang baik itu * Begitupun juga kita harus saling toleransi baik antara
muslimin sesamanya atau antara muslimin dan non-muslimin %yang tidak
memerangi kita&. Dengan demikian keharmonisan hidup akan terlaksana
dengan baik.
,elah dikemukakan juga bahwa kita dibolehkan mengeritik, mensalahkan
akidah atau keyakinan suatu golongan muslimin yang sudah jelas dan
tegasdilarang oleh agama umpamanyaB menyembah berhala, mengatakan
bahwa 2abi !uhammad sebagai anak "llah swt., menyerupakan6tasybih
"llah swt. dengan makhluk-2ya, tidak mempercayai adanya !alaikat,
menghalalkan makan babi, main judi, membolehkan orang meninggalkan
sholat wajib dengan sengaja dan sebagainya, ini semua sudah jelas
bertentangan dengan ajaran syariat 4slam. $emoga kita semua diberi ,aufi@
oleh "llah swt. "min
)eterangan singkat mengenai +eringatan aul
Mrang-orang "rab 1ahiliyyah setelah menunaikan haji mereka hanya
bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya saja. )emudian
turun perintah "llah swt. agar mereka >sebagaimana mereka menyebut-
yebut nenek moyangnya> agar banyak berd3ikir pada "llah swt.:
"pabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berd3ikirlah
dengan menyebut "llah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut%membangga-
bangga kan& nenek moyangmu, atau %bahkan& berd3ikirlah lebih banyak dari
itu'. %"l-Ba@arah: 955&
Dalam ayat diatas ini, "llah swt. tidak melarang adat mereka setiap tahun
setelah usai haji menceriterakan riwayat hidup dan membangga-bangga kan
nenek moyangnya, hanya "llah swt. menghendaki agar orang "rab
1ahiliyyah disamping membangga-banggakan tersebut juga banyak berd3ikir
pada "llah swt.*
$ebagian ulama mengatakan ayat ini bisa dijadikan sebagai dalil diboleh-
kannya orang-orang setiap tahun memperingati para wali atau sholihin yang
telah wafat %aul&. )arena dalam peringatan ini para ulama akan menyebut-
kan6mengumandangkan kepada hadirin riwayat hidup para wali6sholihin
yang diperingati ini, kemudian diakhiri dengan berdo'a kepada "llah swt.
agar amalan-amalan para wali6sholihin ini diterima oleh "llah swt. dan para
hadirin diberi taufi@ oleh "llah sehingga bisa mencontoh amal perbuatan
para sholihin yang terpuji, dimasa hidupnya mereka.
)ita juga telah membaca beberapa riwayat mengenai ruh-ruh sedemikian
besar artinya dan sedemikian tinggi martabat yang dikaruniakan "llah swt.
kepada para waliyullah khususnya dan hamba "llah mukminin pada umum
nya. !ereka bisa berdo'a pada "llah swt. baik untuk para kerabatnya
maupun para hadirin yang ber3iarah dimakam-makam mereka. ?uh-ruh
mereka bisa hadir dimakamnya atau ditempat lainnya yang mereka
kehendaki setiap waktu.
Dengan demikian peringatan aul ini banyak manfaat baik bagi orang yang
masih hidup maupun yang sudah wafat. Bagi yang sudah wafat mendapat
do'a dari jama'ah, fadhilah atau pahala pembacaan "l-=ur'an yang ditujukan
kepadanya. $edangkan berkumpulnya jama'ah %para hadirin& yang membaca
do'a ini sudah tentu akan mendapat pahala, rahmat dan berkah dari "llah
swt., karena 3iarah kubur pada orang muslim yang biasa saja sudah
termasuk sunnah ?asulallah saw. apalagi men3iarahi para ulama, para
sholihin dan para wali yakni orang-orang yang dibanggakan, dipuji oleh "llah
swt. dan ?asul-2ya.
1ika haul >yakni berkumpulnya orang banyak untuk 3iarah dimuka kuburan
para wali> sebagai bid'ah, itu sungguh merupakan bid'ah mahmudah %bid'ah
yang terpuji& atau bid'ah hasanah %bid'ah yang baik& karena sejalan dengan
kaidah hukum syari'at 4slam %baca bab Bid'ah di buku ini&.,idak ada alasan
untuk menuduh penyelenggaraan aul itu bid'ah dholalah %bid'ah sesat& atau
haram, selagi tuduhan itu tidak didasarkan pada nash-nash )itabullah dan
$unnah ?asulallah saw. yang dengan tegas dan jelas mengharamkan aul.
!engharamkan sesuatu yang oleh syara' tidak diharamkan, apalagi jika tidak
disertai dalil yang tegas dari )itabullah dan $unnah ?asulallah, itu bukan lain
hanyalah omong kosong dan semata-mata mengada-adakan kedustaan
terhadap "llah dan ?asul-2ya dan sama sekali bukan dari ajaran agama *
4ngat ayat "llah swt. dalam surat "sy-$yuraa:91: #N.mereka
yangmensyari'atkan sebagian dari agama sesuatu yang tidak di-i3inkan
"llah(.
1adi sesuatu yang menurut asalnya %pada dasarnya& halal tidak boleh
diharamkan kecuali atas dasar dalil yang benar dan jelas serta sejalan
dengan penegasan "llah dan ?asul-2ya tentang pengharamannya.
Banyak masalah ilmu figih yang tidak menghapus sama sekali adat-adat
1ahiliyyah. 2abi saw. meneliti adat-adat 1ahiliyyah yang baik dan tidak
melanggar syari'at 4slam itu boleh diamalkan sedangkan adat 1ahiliyyah
yang buruk dan melanggar syari'at itu harus dihapus. Gmpama hal
meminang dalam perkawinan, perceraian, masa iddah dan lain sebagainya
ini sudah ada pada 3aman jahiliyyah jadi bukan masalah yang baru dalam
agama 4slam. ?asulallah saw. meneliti kembali masalah-masalah tersebut
untuk bisa disesuaikan dengan hukum syari'at 4slam.
Demikianlah sekelumit keterangan mengenai peringatan aul, sebagai
tambahan setelah keterangan mengenai tahlilan6yasinan. $emoga "llah swt.
memberi petunjuk yang benar kepada kita semua. "min
Dalil-dalil orang yang membantah dan jawabannya
Banyak orang salah mengartikan makna beberapa hadits atau ayat ilahi
berikut ini, dengan adanya salah penafsiran tersebut mereka mudah
mengharamkan atau mensesatkan amalan-amalan orang hidup yang dituju-
kan pahalanya untuk orang yang mati.
1. adits riwayat !uslim, "bu Dawud, "t-,irmid3i, 2asa'i dan "hmad :
"

$ & % 1A]

. )

. 1

: D

Y S

p k

Y q9 I

<

:
;9 R

%U

;9

7
9

k -C'

"

, %9(

r
9
(U

A % & B A" 55 %
"pabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga
hal : $edekah jariyah, anak yang shalih yang mendo'akannya atau ilmu yang
bermanfaat sesudahnya'.
!ereka berkata: )ata-kata ingata'a amaluhu %putus amalnya& pada hadits
tersebut menunjukkan bahwa amalan-amalan apapun kecuali yang tiga itu
tidak akan sampai pahalanya kepada mayyit *
+ikiran seperti itu adalah tidak tepat, karena sebenarnya yang dimaksud
hadits tersebut sangat jelas bahwa tiap mayit telah selesai dan putus amal-
nya, karena ia tidak diwajibkan lagi untuk beramal. ,etapi ini bukan berarti
putus pengambilan manfaat dari amalan orang yang masih hidup untuk si
mayit itu. 1uga tidak ada keterangan dalam hadits tersebut bahwa si mayyit
tidak dapat menerima syafa'at, hadiah bantuan do'a dan sebagainya dari
orang lain selain dari anaknya yang sholeh. ,idak juga berarti bahwa si
mayit tidak bisa berdo'a untuk orang yang masih hidup. !alah ada hadits
?asulallah saw.bahwa para 2abi dan ?asul masih bersembah sujud kepada
"llah swt.didalam kuburnya.
Dalam syarah ,hahawiyah halaman ./0 disebutkan: bahwa dalam hadits
tersebut tidak dikatakan ingata'a intifa'uhu %terputus keadaannya untuk
memperoleh manfaat& hanya disebutkan ingata'a amaluhu %terputus amal-
nya&. "dapun amalan orang lain maka itu adalah milik orang yang mengamal
kannya, jika dia menghadiahkannya kepada si mayit, maka akan sampailah
pahala orang yang mengamalkan itu kepadanya. 1adi yang sampai itu adalah
pahala orang yang mengamalkan bukan pahala amal si mayit itu.
Banyak hadits 2abi saw. yang berarti bahwa amalan-amalan orang yang
hidup bermanfaat bagi si mayit diantaranya ialah do'a kaum muslimin untuk
si mayit pada sholat jena3ah dan sebagainya %baca keterangan sebelumnya&
yang mana do'a ini akan diterima oleh "llah swt., pelunasan hutang setelah
wafat, pahala haji, pahala puasa dan sebagainya %baca haditsnya dihalaman
selanjutnya& serta do'a kaum muslimin untuk sesama muslimin baik yang
masih hidup maupun yang sudah wafatsebagaimana yang tercantum pada
ayat 4lahi "l-asyr.15 .
Begitu juga pendapat sebagian golongan yang mengikat hanya do'a dari
anak sholeh saja yang bisa diterima oleh "llah swt. adalah pikiran yang tidak
tepat baik secara na@li %nash& maupun a@li %akal& karena hal tersebut akan
bertentangan juga dengan ayat ilahi dan hadits-hadits 2abi saw. mengenai
amalan-amalan serta do'a seseorang yang bermanfaat bagi si mayit maupun
bagi yang masih hidup.
!engapa dalam hadits ini dicontohkan do'a anak yang sholeh karena dialah
yang bakal selalu ingat pada orang tuanya dimana orang-orang lain telah
melupakan ayahnya. $edangkan anak yang tidak pernah atau tidak mau
mendo'akan orang tuanya yang telah wafat itu berarti tidak termasuk
sebagai anak yang sholeh.
Dari anak sholeh ini si mayit sudah pasti serta selalu %kontinu& menerima
syafa'at darinya. Begitulah yang dimaksud makna dari hadits ini, dengan
demikian hadits ini tidak akan berlawanan6berbenturan maknanya dengan
hadits-hadits lain yang menerangkan akan sampainya pahala amalan orang
yang masih hidup %penebusan hutang, puasa, haji, sholat dan lain-lain& yang
ditujukan kepada simayit. Begitu juga mengenai amal jariahnya dan ilmu
yang bermanfaat selama dua hal ini masih diamalkan oleh manusia yang
masih hidup, maka si mayit selalu %kontinu& menerima juga syafa'at darinya.
)alau kita tetap memakai penafsiran golongan pengingkar yang hanya
membatasi do'a dari anak sholeh yang bisa sampai kepada mayyit,
bagaimana halnya dengan orang yang tidak mempunyai anak 8 "pakah
orang yang tidak punya anak ini tidak bisa mendapat syafa'at6manfaat do'a
dari amalan orang yang masih hidup8 $ekali lagi penafsiran dan pembatasan
hanya do'a anak sholeh yang bermanfa'at bagi si mayyit adalah tafsiran
yang salah, karena bertentangan dengan hadits-hadits shohih mengenai
amalan-amalan orang hidup yang bermanfaat buat si mayyit, diantaranya
do'a orang-orang muslimin pada waktu sholat jena3ah.
Dalam "l-!ajmu' jilid 1/6/99 4mam 2awawi telah menghikayatkan ijma'
ulama bahwa :sedekah itu dapat terjadi untuk mayyit dan sampai pahalanya
dan beliau tidak mengaitkan bahwa sedekah itu harus dariseorang anak '.
al yang serupa ini juga diungkapkan oleh $yaikh Bakri $yatha Dimyati
dalam kitab 4'anatut ,halibin jilid ;691< : : Dan sedekah untuk mayyit dapat
memberi manfaat kepadanya baik sedekah itu dari ahli warisnya ataupun
dari yang selainnya'
1uga hadits-hadits 2abi saw. mengenai hadiah pahala =urban diantaranya
yang diriyayatkan oleh !uslim dari "nas bin !alik ra:

& %

&

"

$ %&

'

( . )

.
* +

, -

/0

" '3

'

( 5

%6"

.
Dari "nas bahwasanya "li kw. berkorban dengan dua ekor kambing kibas.
>ang satu %pahalanya& untuk 2abi !uhammad saw.dan yang kedua
%pahalanya& untuk beliau sendiri. !aka ditanyakanlah hal itu kepadanya %"li
kw.& dan beliau menjawab : :2abi saw.memerintahkan saya untuk
melakukan hal demikian maka saya selalu memperbuat dan tidak
meninggalkannya: (. %? ,urmud3i&.
"isyah ra mengatakan bahwasanya ?asulallah saw. menyuruh didatangkan
seekor kibas untuk dikorbankan. $etelah didatangkan beliau saw. berdo'a :
7

, "

( .

8 %9#

%9#

%9#

<

= "

Dengan nama "llah * >a, "llah terimalah %pahala korban ini& dari !uhamad,
keluarga !uhamad dan dari ummat !uhammad * )emudian 2abi
menyembelihnya(. %?. !uslim&
Begitu juga hadits yang senada diatas dari 1abir ra yang diriwayatkan
"hmad, "bu Dawud dan ,urmud3i yang menerangkan bahwa ia pernah
shalat :4edul "dha bersama ?asulallah saw., setelah selesai shalat beliau
diberikan seekor domba lalu beliau menyembelihnya seraya mengucapkan:
Dengan nama "llah, "llah !aha Besar, >a "llah, kurban ini untukku dan
untuk umatku yang belum melakukan @urban(.
,iga hadits diatas ini menunjukkan hadiah pahala korban dari $ayyidina "li
kw untuk dirinya dan untuk 2abi saw., begitu juga pahala korban dari 2abi
saw untuk para keluarganya dan bahkan untuk segenap ummatnya. adits-
hadits ini malah membolehkan hadiah pahala amalan yang ditujukan kepada
orang yang masih hidup yang belum sempat ber@urban, padahal orang yang
hidup itu masih bisa beramal sendiri didunia ini. ?asulallah saw. berdo'a
kepada "llah swt. agar Dia menerima %pahala& @urban untuk dirinya,
keluarganya dansemua ummat muslimin.
4mam 2awawi dalam syarah !uslim jilid <61<A mengomentari hadits diatas
ini dengan katanya :
Diperoleh dalil dari hadits ini bahwa seseorang boleh berkorban untuk
dirinya dan untuk segenap keluarganya serta menyatukan mereka bersama
dirinya dalam hal pahala. 4nilah mad3hab kita dan mad3hab jumhur'.
1uga pengarang kitab Bari@atul !uhammadiyah mengkomentari hadits
diatas tersebut dengan katanya B
Do'a 2abi saw. itu menunjukkan bahwa 2abi menghadiahkan
pahalakorbannya kepada ummatnya dan ini merupakan pengajaran dari
beliau bahwa seseorang itu bisa memperoleh manfaat dari amalan orang
lain. Dan mengikuti petunjuk beliau saw. tersebut berarti berpegang dengan
tali yang teguh'.
1uga sepakat kaum muslimin bahwa membayarkan hutang dapat menggugur
kan tanggungan mayyit walaupun pembayaran tersebut dilakukan oleh
orang yang lain yang bukan dari keluarga mayyit. al yang demikian ini
ditunjukkan oleh "bi =atadah dimana beliau menanggung hutang seorang
mayyit sebesar dua dinar. ,atkala beliau telah membayarkan yang dua dinar
itu 2abi saw. bersabda : :$ekarang bisalah dingin kulitnya'. %?. 4mam
"hmad&.
Calaupun cukup banyak hadits yang membolehkan amalan orang yang
hidup %hadiah pahala dan lain-lain& yang berguna untuk si mayit tanpa
menyebutkan syarat-syarat tertentu, tapi masih ada saja golongan yang
berbeda pendapat mengenai hukumnya penghadiahan pahala ini. "da
golongan yang membedakan antara ibadah badaniyah %jasmani& dan ibadah
maliyah %harta&.
!ereka berkataB pahala ibadah maliyah seperti sedekah dan haji sampai
kepada mayit, sedangkan ibadah badaniyah seperti shalat dan bacaan
"l@ur'an tidak sampai. !ereka berpendapat juga bahwa ibadah
badaniyahadalah termasuk kategori ibadah yang tidak bisa digantikan orang
lain, sebagaimana sewaktu hidup seseorang tidak boleh menyertakan ibadah
tersebut untuk menggantikan orang lain. al ini sesuai dengan sabda
?asulallah saw.: :$eseorang tidak boleh melakukan shalat untuk mengganti-
kan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum %puasa& untuk
menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari
sebanyak satu mud gandum8' %? "n-2asa'i&
$ebenarnya makna hadits terakhir ini ialah: !isalnya si " malas untuk sholat
"shar maka si " minta pada $i B untuk menggantikannya, inilah yang
dilarang oleh agama. )arena orang yang masih hidup harus menunaikan
sholat dan puasa sendiri-sendiri tidak boleh diwakilkan pada orang lain.
Begitu juga bila orang yang masih hidup tidak mampu puasa lagi >karena
alasan-alasan tertentu yang dibolehkan agama umpama sudah tua sekali
atau mempunyai penyakit chronis dan lain sebagainya> tidak boleh
digantikan oleh orang lain tetapi yang bersangkutan setiap harinya harus
mengeluarkan sedekah untuk memberi makan orang miskin satu mud % D
<55 gram&.
Dengan demikian hadits terakhir diatas ini tidak tepat sekali untuk
digunakan sebagai dalil melarang amalan ibadah badaniyah yang pahala
amalannya dihadiahkan kepada mayit. )arena cukup banyak hadits
?asulallah saw. baik secara langsung maupun tidak langsung yang
membolehkan penghadiahan pahala amalan untuk orang yang telah wafat
baik itu berupa ibadah badaniyah maupun ibadah maliyah.%baca haditsnya
pada halaman berikut&
"da golongan ulama yang berpendapat bahwa penghadiahan pahala baik
ituibadah badaniyah maupun ibadah maliyah akan sampai kepada
simayyit>umpama pembacaan "l-=ur'an, puasa, haji, pelunasan hutang
setelah wafat, sedekah dan lain-lainnya> dengan meng@iyaskan hal ini pada
hadits-hadits 2abi saw mengenai sampainya pahala ibadah puasa, haji,
sholat, pelunasan hutang setelah wafat, do'a kaum muslimin untuk muslimin
yang telah wafat dan sebagainya.
Golongan ini berkata: #+ahala adalah hak orang yang beramal, jika ia
menghadiahkan kepada sesama muslim maka hal itu mustahab6baik sebagai
mana tidak adanya larangan menghadiahkan harta untuk orang lain diwaktu
hidupnya atau membebaskan hutang setelah wafatnya(.
Begitupun juga tidak ada dalil jelas yang mengatakan pembacaan "l-=ur'an
tidak akan sampai pada si mayit. 1adi dengan banyaknya hadits dari 2abi
saw. mengenai sampainya pahala amalan atau manfaat do'a untuk si mayit
bisa dipakai sebagai dalil sampainya juga pahala pembacaan "l-=ur'an pada
si mayit. $ayang sekali kalau hal ini kita remehkan dan tinggalkan, karena
?ahmat dan )arunia 4lahi tidak ada batasnya.
9. Golongan pengingkar menyebutkan beberapa dalil lagi untuk menolak
hadiah pahala untuk si mayyit diantaranya :
Jirman "llah dalam surat an-2ajm ayat ;F: :,idaklah ada bagi seseorang itu
kecuali apa yang dia usahakan'.
!ereka berkata: Bukankah ini menunjukkan bahwa amal orang lain tidak
akan bermanfaat bagi orang yang sudah mati karena itu bukan usahanya.
Dengan demikian dalam 4slam tidak ada yang dinamakan hadiah pahala *
"yat tersebut dijadikan oleh mereka sebagai dalil untuk menolak adanya
hadiah pahala untuk si mayyit, ini juga tidak tepat sekali. Dalam ayat ini
"llah swt. tidak mengatakan juga bahwa si mayit tidak dapat mengambil
manfa'atkecuali dari usahanya sendiri. Bila golongan ini konsekwen dan adil,
maka dengan penafsiran mereka seperti diatas ini, mereka juga harus
mengatakan bahwa semua amalan muslimin yang masih hidup %termasuk
do'a& baik itu dari anaknya atau orang lain tidak bisa memberi manfa'at atau
syafa'at pada si mayit. 1uga dengan penafsiran mereka itu, mereka tidak
bisa mengatakanB:amalan, do'a dari anak sholeh atau dari seorang anak
untuk orang tuanya saja yang bisa diterima tapi kalau dari selain itu tidak
bisa'.
)arena ayat ilahi %"n-2ajm :;F& tersebut mengatakan: :,idaklah ada bagi
seseorang itu kecuali apa yang dia usahakan', tanpa tambahan atau
perkecualian kalimatNhanya6kecuali amalan seorang anak sholeh terhadap
orang tuanya yang telah wafat saja yang bisa diterima *
Dengan adanya penafsiran mereka dan penolakannya yang tidak tepat ini,
akan terjadi kontradiksi dengan hadits-hadits ?asulallah saw. yang telah
diakui keshohihannya oleh ulama-ulama pakar masalah sampainya pahala
amalan orang lain untuk si mayyit. %puasa, shoda@ah, haji, sholat, pembayar
an hutang dan sebagainya&.
Disamping itu banyak ulama-ulama pakar yang telah menerangkan maksud
ayat %"n- 2ajm:;F& tersebut diantaranya dalam kitab $yarah ,hahawiyah
hal. .// >kita ambil garis besar intinya saja> menerangkan: !anusia dengan
usaha dan pergaulannya yang santun akan memperoleh banyak kawan dan
sahabat, menikahi istri dan melahirkan anak, melakukan hal-hal yang baik
untuk masyarakat dan menyebabkan orang-orang cinta dan suka padanya.
!anusia yang banyak sahabat dan kawan yang cinta padanya itu bila wafat
akan memperoleh manfaat dari do'a para sahabat dan kawan-kawannya
tersebut %umpama pada waktu sholat jena3ah, 3iarah kuburnya dan
sebagainya-pen&. Dalam satu penjelasan "llah swt. juga menjadikan iman
sebagai sebab untuk memperoleh kemanfaatan dengan do'a serta usaha dari
kaum mukminin yang lain. !erekapun akan berdo'a untuknya, itu semua
adalah bekas dari usahanya sendiri.
"yat "l-=ur'an tidak menafikan adanya kemanfaatan untuk seseorang
dengan sebab usaha orang lain. "yat "l-=ur'an hanya menafikan kepemilik-
anseseorang terhadap usaha orang lain. Dua perkara ini jelas berbeda. "llah
swt. hanya menfirmankan bahwa orang itu tidak akan memiliki kecuali apa
yang dia usahakan sendiri. "dapun usaha orang lain, maka itu adalah milik
bagi siapa yang mengusahakannya. 1ika dia mau, dia boleh memberi-kannya
kepada orang lain atau boleh menetapkannya untuk dirinya sendiri. %jadi
pada kata kata lil-insan pada ayat itu adalah lil-istih@a@ yakni menunjukkan
arti :milik:&. Beginilah jawaban yang dipilih oleh pengarang kitab $yarah
,hahawiyah.
$edangkan menurut ahli tafsir 4bnu "bbas ra dalam menafsirkan ayat "n-
2ajm : ;F adalah :
7

"

'/

$ @ A , '

( 20 B?$ ; 3

( (A /

"

8
7

C D

.* 5

E '"F

'

( H

"

E "+
4ni %ayat& telah dinaskh %dikesampingkan& hukumnya dalam syari'at kita
dengan firman "llah ,a'alaB :)ami hubungkan dengan mereka anak-anak
mereka', maka dimasukkanlah anak %yang beriman& kedalam surga berkat
kebaikan yang diperbuat oleh bapaknya(.%,afsir )ha3in jilid .699;&.
Jirman "llah swt yang dimaksud oleh 4bnu "bbas sebagai pengenyampingan
surat "n-2ajm: ;F adalah surat "t-,hur ayat 91 yang berbunyi sebagai
berikut: #Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti
mereka dengan iman, maka )ami hubungkan anak cucu mereka itu dengan
mereka dan )ami tidaklah mengurangi sedikitpun dari amal mereka. ,iap-
tiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya(.%"t-,hur ayat 91&
Dengan demikian >menurut 4bnu "bbas> surat "n-2ajmB ;F itu sudah
dikesampingkan hukumnya, berarti sudah tidak bisa dimajukan sebagai dalil.
)alau kita baca ayat "t-,hur ini menunjukkan bahwa amalan-amalan datuk-
datuk kita yang beriman yang telah wafat, bisa memberi syafa'at bagi
kerabatnya yang beriman yang masih hidup. 2ah, bukan hanya amalan-
amalan orang yang hidup saja yang bisa bermanfaat bagi si mayyit tetapi
orang yang beriman yang telah wafatpun bisa memberi syafa'at.,idak lain ini
semua menunjukkan ?ahmat dan )arunia 4lahi yang sangat luas sekali.
+ikirkanlah*
;. Dalil lainnya dari golongan pengingkar yaitu firman "llah swt. dalam surat
"l-Ba@arah ayat 9<0 :
"llah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya.Bagi-
nya apa yang dia usahakan %daripada kebaikan& dan akan menimpanya apa
yang dia usahakan %daripada kejahatan&(.
!ereka ini berkata : Bukankah ayat ini menunjukkan bahwa usaha orang
lain tidak akan didapatkan pahalanya dan kejahatan orang lain tidak akan
dipikulkan dosanya.
+engertian yang seperti itu adalah tidak benar sekali * )arena dalam ayat itu
juga tidak menafikan seseorang akan mendapatkan manfaat dari usaha
orang lain. al ini sama dengan ucapan: $eorang akan memperoleh harta
dari usahanya sendiri. Gcapan ini bukan berarti dia tidak bisa memperoleh
harta yang bukan dari usahanya sendiri, karena bisa saja dia memperoleh
harta dari warisan orang tuanya, pemberian hadiah dari orang lain. Kain
halnya kalau ayat diatas mengandung pembatasan %hasr& umpama bunyi-
nya sebagai berikut :
K

L ,

,idak ada baginya kecuali apa yang dia usahakan atau seseorang hanya
bisa mendapat apa yang dia usahakan(.
c&. !ereka juga berdalil pada firman "llah swt. dalam surat >aasin ayat /. :
,idaklah mereka diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka
kerjakan(.
Dengan berdalil dengan ayat ini mereka meniadakan pahala dari orang lain,
pikiran seperti ini juga tidak tepat sekali karena dalam ayat ini jelas "llah
swt juga tidak menafikan hadiah pahala terhadap orang lain karena pangkal
ayat tersebut adalah :
+ada hari dimana seseorang tidak akan did3alimi sedikitpun dan seseorang
tidak akan diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka kerjakan(.
Dengan memperhatikan konteks ayat tersebut dapatlah dipahami bahwa
seseorang tidak akan disiksa sebab kejahatan orang lain, jadi bukan berarti
seseorang tidak bisa memperoleh pahala sebab amal kebaikan orang lain
%baca $yarah ,hahawiyah hal. ./0&.
/. Golongan pengingkar ini juga berkata bahwa membaca "l-=ur'an untuk
mayyit tidak dikenal dan tidak diamalkan oleh ulama-ulama salaf dan juga
tidak ada petunjuk dari 2abi saw. lalu mengapa hal itu dilakukan oleh orang-
orang sekarang 8 1uga kata mereka: >ang sudah nyata-nyata disyariatkan
adalah berdo'a untuk mayyit. !engapa tidak itu saja yang dilakukan tanpa
harus capek-capek membaca "l-=ur'an, tahlil dan d3ikir terlebih dahuluN(.
$ebagaimana telah dikemukakan pada bab Bid'ah dibuku ini bahwa 2abi
saw. sendiri meridhoi amalan para sahabatnya >tentang tambahan bacaan
dalam sholat yang diamalkan oleh sahabat beliau saw> yang mana amalan
bacaan tersebut tidak pernah adanya petunjuk sebelumnya dari 2abi
saw.serta tidak pernah sesudahnya diperintahkan oleh beliau saw.*
,idak ada petunjuk 2abi saw. atau tidak diamalkan oleh ulama-ulama salaf
bukanlah sebagai satu dalil atau hujjah untuk melarang dan mengharamkan
hal ini apalagi mereka memutuskan bahwa pahala bacaan tersebut tidak
akan sampai pada si mayyit**
+ikiran dan pertanyaan semacam diatas ini juga bukan sebagai dalil atau
hujjah untuk tidak sampainya pahala bacaan. )alau mereka mengakui hadits
shohih mengenai sampainya pahala haji, puasa dan do'a, makaapakah
perbedaan yang demikian itu dengan sampainya pahala membaca "l-
=ur'an8
1anganlah kalian membatasi sendiri ?ahmat 4lahi karena ?ahmat-2ya sangat
luas sekali **
?asulallah saw. waktu itu ditanya mengenai haji untuk orang yang sudah
wafat, puasa untuk orang yang sudah wafat dan sedekah untuk orang yang
sudah wafat, beliau mengi3inkan semuanya ini dan amalan-amalan tersebut
akan sampai pada si mayit serta beliau saw. tidak melaranguntuk selain
yang demikian. Kalu apakah perbedaan sampainya pahala puasa yang
semata-mata niat dan imsak dengan sampainya pahala bacaan dan d3ikir
%yang diiringi dengan niat juga&8( % $yarah "@idah ,hahawiyah hal../A&.
Mrang yang membaca "l-=ur'an, tahlil dan d3ikir, sudah tentu akan
mendapat pahala karena banyak sekali hadits yang meriwayatkan pahala-
pahala bacaan "l-=ur'an dan d3ikir. +ahala itu adalah hak milik orang yang
berd3ikir, kemudian dia berdo'a kepada "llah swt. agar pahala yang dimiliki
itu disampaikan kepada orang yang sudah wafat baik itu orang tuanya,
sanak kerabatnya atau orang lain. Dalam hal ini apanya yang dilarangN8
4mam $yaukani dalam 2ailul "uthar jilid .6151 bersabda:
M

E %O( L #

( #

"

2 %( P0

M A G A

$ #

"


)alau boleh berdo'a untuk mayyit dengan sesuatu yang tidak dimiliki oleh
sipendo'a, maka tentu kebolehan berdo'a untuk mayyit dengan sesuatu yang
dimiliki oleh sipendo'a %yaitu pahala&adalah terlebih utama(.
1adi kita dibolehkan do'a apa saja kepada "llah swt. walaupun isi do'a itu
belum kita miliki sendiri umpamanya :>a "llah berikanlah pada dia seorang
keturunan yang sholeh, ri3ki yang makmur dan kesuksesan' . Do'a seperti
initidak ada yang membantah apalagi melarang bahkan sangat dianjurkan.
1adi mengapa orang yang berdo'a untuk menghadiahkan sesuatu yang telah
dimiliki yaitu pahala, malah justru dilarang 8
adits dari "uf bin !alik ia berkata: $aya telah mendengar ?asulallah saw.
bersabda -yakni ketika menyalatkan jena3ah- : :>a "llah ampunilah
dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah
tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es
dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih
bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik
dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan
yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan
siksa neraka'.%? !uslim&.
Diterima dari Caila bin "s@a' katanyaB 2abi saw. menyalatkan seorang lelaki
4slam bersama kami, maka saya dengar beliau mengucapkan : #>a "llah,
sesungguhnya si "nu anak si "nu adalah dalam tanggungan dan ikatan
perlindungan-!u, maka lindungilah ia dari bencana kubur dan siksa neraka,
sungguh Ongkau +enepat janji dan +enegak kebenaran. >a "llah, ampunilah
dia dan kasihanilah dia, karena sesungguhnya Ongkau !aha +engampun lagi
+enyayang(. %?."hmad dan "bu Daud&
?asulallah saw. yang mengajarkan pada kita bacaan do'a dalam sholat
jena3ah diatas ini untuk si mayat yang mana isi do'a tersebut belum
semuanya dimiliki oleh si pendo'a sendiri dan do'a ini toh akan bermanfaat
pada si mayyit. "pa gunanya atau keistemewaannya ?asulallah saw.
mengajarkan dan menganjurkan agar muslimin membaca do'a-do'a tersebut
pada sholat jena3ah kalau semuanya tidak ada manfa'at6syafa'at untuk
mayyit 8
,elah dikemukakan juga bahwa sunnah berdo'a setelah mayit dikuburkan,
?asulallah saw. bersabda:
Dari Gstman bin :"ffan ra berkata: "dalah 2abi saw. apabila selesai
menguburkan mayyit beliau beridiri lalu bersabda: :mohonkan ampun untuk
saudaramu dan mintalah keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia
sedang ditanya *'. %? "bu Dawud, oleh akim yang menyatakan sahnya,
juga oleh "l Ba33ar&. Callahu a'lam.
!ari kita rujuk pendapat 4bnu ,aimiyah >ulama yang diandalkan oleh
golongan pengingkar> dalam tafsir 1amal jilid . bahwa beliau berkata :
Barangsiapa meyakini bahwa seseorang tidak dapat mengambil manfaat
kecuali dengan amalnya sendiri, maka sungguh dia telah melanggar ijma'
dan yang demikian itu adalah batil (. 4bnu ,aimiyyah juga memberi alasan-
alasan dalam hal ini sebagai berikut :
a. 2abi saw. akan memberi syafa'at terhadap orang-orang dipadang
mahsyar dalam hal hisab dan terhadap calon-calon penghuni surga dalam
hal masuk kedalamnya. Dan nabi saw. akan memberi syafa'at terhadap para
pelaku dosa besar dalam hal keluar dari neraka. 4ni semua berarti seseorang
mengambil manfaat dengan usaha orang lain.
b. "nak-anak orang mukmin %yang wafat dalam keimanan& akan masuk
surga dengan amal bapak mereka %yang mukmin& dan ini juga berarti
mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. %=$ at-,hur : 91-pen.&.
c. Mrang yang duduk dengan ahli d3ikir akan diberi rahmat %ampunan&
dengan berkah ahli d3ikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan
duduknya itupun bukan untuk d3ikir melainkan untuk keperluan tertentu,
maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan
orang lain. %? Bukhori, !uslim dari "bu urairah, baca haditsnya pada bab
Jaedah majlis d3ikir di buku ini-pen&.
d. $halat untuk mayyit %baca: sholat jena3ah& dan berdo'a untuk si mayyit
didalam shalat ini, adalah pemberian syafa'at untuk mayyit dengan
shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang
masih hidup.
e. "lllah swt berfirman pada ?asulallah saw : :,idaklah "llah akan
mengad3ab6menyiksa mereka sedangkan engkau masih ada diantara
mereka'. :)alaulah bukan karena laki-laki yang mukmin dan wanita-wanita
yang mukmin..' %"l Jath: 9/&. : $eandainya "llah tidak menolak %keganasan&
sebagian manusia terhadap sebagian yang lain niscaya rusaklah bumi ini'.
%"l Ba@arah :9/&. Dalam ayat-ayat ini "llah swt mengangkat ad3ab6siksa
%ad3ab umumHpen.& terhadap sebagian manusia dengan sebab sebagian
yang lain dan ini juga termasuk pengambilan manfaat dengan amalan orang
lain.
Demikianlah sebagian alasan-alasan yang diungkapkan oleh 4bnu ,aimiyah
mengenai pengambilan manfaat dari amalan-amalan orang lain untuk si
mayit. $ebenarnya masih banyak lagi alasan 4bnu ,aimiyah mengenai ini tapi
penulis tidak cantumkan semua disini.
1uga kesimpulan 4bnul =ayyim dalam kitab "l-Glama wa a@waaluhum fii
sya'nil amwat wa ahwaalihim hal.;0-;A :
2ash-nash ini jelas menerangkan sampainya pahala amalan untuk mayyit
apabila dikerjakan oleh orang yang hidup untuknya karena pahala itu adalah
hak bagi yang mengamalkan, maka apabila dia menghadiahkan kepada
saudaranya yang muslim tidaklah tercegah yang demikian itu sebagaimana
tidak tercegah orang yang menghadiahkan hartanya dimasa hidupnya dan
membebaskan piutangnya untuk seseorang sesudah matinya. ?asulallah
saw. menegaskan sampainya pahala puasa yang hanya terdiri dari niat
dantidak makan minum yang semua itu hanya diketahui oleh "llah, maka
sampainya pahala bacaan yang merupakan amalan lisan yang didengar oleh
telinga dan disaksikan oleh mata adalah lebih utama(.
Dan masih banyak lagi dari golongan ulama yang mengatakan bahwa do'a
dan ibadah baik maliyah %harta& maupun badaniyah %jasmani& bisa
bermanfaat untuk mayit berdasarkan dalil-dalil hadits ?asulallah saw.*
"pakah golongang pengingkar berani menmunkarkan ulama yang selalu
mereka andalkan dan ambil makalah-makalah untuk membantah amalan
yang tidak sepaham dengannya 8
!ari kita rujuk dalil-dalil pahala amalan yang bisa sampai kepada mayyit,
diantaranya adalah :
+ahala sedekah untuk orang yang sudah wafat.
adits dari "bu urairah :
2

"

$ & % I
6

'

( . )

: . 2"

K
6

UA .

-!

'

V %J

8 '

W 1R

Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada ?asulallah saw.: :"yah saya


meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat.
"pakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan 8' 2abi saw.
menjawab : Dapat*( %? "hmad, !uslim dan lain-lain&
adits dari "isyah r.a.berkata:

X 2

'

I
6

'

( . )

. 1

: Y L CC

7(

A8

'
O
Z

A(

L#

8 L R

%J

Y L R

%J

'

W 1

: 7

$eorang lelaki datang kepada 2abi saw. dan berkata: 4buku telah mati
mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara,
pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika "ku bersedekah
untuknya8 1awab 2abi saw: >a.' %?.Bukhori, !uslim dan 2asa'i&
adits dari $a'ad ibnu Gbadah ra. bahwa ia pernah berkata : #Cahai
?asulallah, sesungguhnya Gmmu $a'ad telah meninggal dunia, kiranya
sedekah apa yang lebih utama untuknya8( $abda beliau saw.: :"ir :. !aka
$a'ad menggali sebuah sumur, kemudian ia berkata: $umur ini aku
sedekahkan untuk Gmmu $a'ad(. %? "bu Dawud, "hmad dan 2asa'i&
Dari 4bnu "bbas %rah&. dia berkata :

" [

'

: L 0

A 8

\
O
%3 ]

" Q %

^ X_ A

'

0 1

Aa

Y L 0

A 8

^b X_

'

3 -' cb a

Y L R

%J

8 "

'
1

R 7

, 1

N0

2dX&

f # ( ;
b
R

%U

'

.
4bu $aad bin Gbadah meninggal dunia disaat dia %$aad bin Gbadah& sedang
tidak ada ditempat. !aka berkatalah ia : :Cahai ?asulallah* $esungguhnya
ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu
yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan 8 2abi menjawabB >a *
Berkata $a'ad bin Gbadah : $aya persaksikan kepadamu %wahai ?asulallah&
bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah
untuknya'.( %? Bukhori, ,urmud3i dan 2asa'i&
adits-hadits dan wejangan para ulama yang tercantum dalam buku ini jelas
menunjukkan bahwa amalan-amalan sedekah orang yang masih hidup dan
diniatkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat akan dapat membawa
manfaat dan sampai pahalanya baginya.
+ahala +uasa dan $holat.
adits dari "isyah ra. ?asulallah saw. bersabda:

X 2

'

'

( 1

\U , \

'

`O(

.
Barang siapa yang wafat dengan mempunyai kewajiban shaum %puasa&
maka walinya berpuasa untuknya'. %>ang dimaksud wali disini yaitu kerabat-
nya walaupun bukan termasuk ahli waris&. %?.Bukhari dan !uslim, "bu
Daud dan 2asa'i &
adits dari 4bnu "bbas :
E

.
b

'

( . )

. 1

: 1A]

L 8

A U

Rg0

'

W
1

A (

5 L '

= R

'

W 1

: 73

, 1

: %0

i
O
&

.
$eorang lelaki datang menemui ?asulallah saw. ia berkata : :>a ?asulallah,
ibuku meninggal dunia, sedang ia mempunyai kewajiban berpuasa selama
sebulan. "pakah saya wajib kadha atas namanya8' 2abi saw. berkataB
Bagaimana jika ibumu mempunyai hutang, apakah akan kamu bayarkan
untuknya8 :Benar' jawabnya. 2abi berkata, maka hutang kepada "llah lebih
layak untuk dibayar*( %?.Bukhori dan !uslim&
adits riwayat Daru@uthni :
I
6

: 1A]

( A

" #

$ O "

20 #

8&

j !

2( #

$ "

%3 " #

8A

W
1

`/

( %3 " S A #

( 2

`8I

AJ 8 k

U
Bahwa seorang laki-laki bertanya : :>a ?asulallah, saya mempunyai ibu dan
bapak yang selagi mereka hidup saya berbakti kepadanya. !aka bagaimana
caranya saya berbakti kepada mereka, setelah mereka meninggal dunia8'
1awab 2abi saw : Berbakti setelah mereka wafat * , caranya adalah dengan
melakukan sholat untuk mereka disamping shalatmu, dan berpuasa untuk
mereka disamping puasamu *(.
Liarah )ubur, !embaca ayat-ayat "l-=ur'an, ,al@in
dan ,ahlil untuk orang yang telah wafat
Daftar isi Bab / ini diantaranya:
Dalil-dalil Liarah kubur
Liarah kubur bagi wanita
"dab ber3iarah dan berdo'a didepan pusara ?asulallah saw.
Dalil-dalil yang melarang 3iarah kubur dan jawabannya.
+embacaan "l-=ur'an di kuburan untuk orang yang telah wafat
)eterangan dari Gstad3 =uraish $hihab
+ahalanya membaca "l-=ur'an
"malan orang hidup yang bermanfaat bagi si mayyit
)ehidupan ruh-ruh manusia yang telah wafat
,al@in %mengajari dan memberi pemahaman6peringatan& mayyit yang baru
dimakamkan
,ahlilan6>asinan
)eterangan singkat tentang aul %peringatan tahunan&
Dalil-dalil orang yang membantah dan jawabannya
+ahala sedekah untuk orang yang telah wafat
+ahala +uasa dan $holat untuk orang yang telah wafat
+ahala aji untuk orang yang telah wafat
!embangun masjid disisi kuburan
!emberi penerangan terhadap kuburan
!embangun kubbah diatas kuburan
$ebelum saya mencantumkan dalil-dalil 3iarah kubur, pembacaan ayat "l-
=ur'an disana dan lain sebagainya, ingin mengupas sedikit mengenai
kewajiban umat muslim bagi saudaranya kaum muslim yang sudah wafat.
$udah tentu hampir setiap saudara kita muslim mengetahui bahwa mayat
tersebut harus dimandikan, dishalatkan dan diantarkan sampai keliang
kubur. 4ni adalah merupakan fardhu kifayah %kewajiban bila telah dilakukan
oleh sebagian orang, maka gugurlah kewajiban seluruh muslimin&.
Dengan adanya keterangan-keterangan berikut ini, 4nsya "llah cukup jelas
bagi kita bahwa 3iarah kubur, membaca ayat suci al-=ur'an yang pahalanya
dihadiahkan pada si mayit dan sebagainya, itu semua menurut tuntunan
syariat 4slam yang benar serta diamalkan oleh para salaf dan ulama-ulama
pakar.
adits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan !uslim dari "bu urairah sebagai
berikut :

'

( . )

8s .

("

C# (

%( 1

g, 0

$ T

8 `'%( I 0

W
0

q%&

8 E6 0

, K

# `, #

( & A
O
U

& U

&% B of( 7, %
Bahwa seorang laki-laki yang meninggal dalam keadaan berhutang
disampaikan beritanya pada 2abi saw. !aka 2abi saw. menanyakan apakah
ia ada meninggal kan kelebihan buat membayar hutangnya. 1ika dikatakan
bahwa ia ada meninggal kan harta untuk membayarnya, maka beliau
menyalatkannya. 1ika tidak beliau akan memerintahkan kaum musliminB
:$halatkanlah teman sejawatmu' #.
Begitu juga masih banyak hadits yang menyebutkan pahala-pahala orang
yang menyalatkan mayat dan mengantarkannya sampai keliang kubur.
$halat jena3ah juga mempunyai rukun-rukun yang dapat mewujudkan
hakikatnya, hingga bila salah satu rukun tersebut tak terpenuhi, maka ia
dianggap kurang sempurna oleh syara'. 1umlah rukun-rukun tersebut
menurut ahli fi@ih ada delapan. $udah tentu yang pertama niat, takbir dan
terakhir salam, sebagaimana syarat dari semua macam shalat. Dan diantara
rukun-rukun tersebut yaitu do'a untuk si mayat tersebut.
$ebagaimana sabda 2abi saw. yang diriwayatkan oleh "bud Daud dan
Baiha@i serta disahkan oleh 4bnu ibban sebagai berikut :
D

L #

A J * g

E %O( & B A 55 2/( " ( U %


1ika kamu menyalatkan jena3ah, maka berdo'alah untuknya dengan tulus
ikhlas(.
Disamping itu banyak juga riwayat hadits ?asulallah saw. yang mengajarkan
kita kalimat-kalimat do'a yang diucapkan dalam shalat jena3ah tersebut.
?asulallah saw. menganjurkan pada kaum muslimin yang masih hidup untuk
menyalatkan >yang mana do'a itu sebagai salah satu rukun daripadanya>
pada saudaranya muslim-muslimah yang wafat. 4ni membuktikan bahwa
semua amalan-amalan tersebut >diantaranya do'a pengampunan dan lain
sebagainya> sangat bermanfaat baik bagi si mayat khususnya maupun kaum
muslimin yang menyalatinya. 1uga menunjukkan bahwa kita harus do'a
mendo'akan sesama kaum muslimin baik waktu masih hidup atau sudah
wafat. 1adi bukan sesat mensesatkan, kafir mengafirkan antara sesama
muslimnya. Do'a itu tidak hanya dianjurkan pada waktu shalat jena3ah saja,
tapi untuk setiap waktu baik setelah shalat wajib atau dalam hidup sehari-
hari, sebagaimana banyak hadits yang mengungkapkan hal tersebut dan
ayat-ayat =ur'an yang menyebutkan do'a-do'a yang diucapkan oleh manusia
untuk pribadi mereka sendiri dan untuk muslimin lainnya.
Dalil-dalil Liarah )ubur
$etelah kita membaca keterangan mengenai sholat 1ena3ah yang semuanya
berkaitan dengan orang yang telah wafat, mari kita sekarang meneliti dalil-
dalil 3iarah kubur dan pembacaan "l-=ur'an dikuburan. Liarah kubur itu
adalah sunnah ?asulallah saw., sebagaimana hadits dari $ulaiman bin
Buraidah yang diterima dari bapaknya, bahwa 2abi saw bersada:
L '

7!

A/

( , $ t

, 20

;9

N0

.. Q*+"
Dahulu saya melarang kalian ber3iarah kubur, namun kini ber3iarahlah
kalian*. Dalam riwayat lainB :%!aka siapa yang ingin ber3iarah kekubur,
hendaknya ber3iarah&, karena sesungguhnya %3iarah kubur& itu mengingat-
kan kalian kepada akhirat'. %?.!uslim&
1uga ada hadits yang serupa diatas tapi berbeda sedikit Persinya dari
Buraidah ra. bahwa 2abi saw. bersabda :
Dahulu saya melarang kalian men3iarahi kubur, sekarang telah dii3inkan
dengan !uhammad untuk ber3iarah pada kubur ibunya, karena itu ber3iarah
lah ke perkuburan sebab hal itu dapat mengingatkan pada akhirat(. %?.
!uslim %lht.shohih !uslim jilid 9 halaman ;00 )itab al-1ana'i3&, "bu Dawud,
,irmid3i dan 2asa'i, "hmad&.
4mam $yafi'i dalam kitabnya "l Gmm meriwayatkan hadits dari "bu $a'id "l-
)hudri bahwa ?asulallah saw. bersabda :
$aya pernah melarang kamu ber3iarah kubur, maka ber3iarahlah padanya
dan jangan kamu mengatakan ucapan yang mungkar SajaranT(. %,artib
!usnad 4mam $yafi'i, pembahasan tentang sholat, bab ke 9; :$holat
jena3ah dan hukum-hukumnya' hadits nr. 05; jilid 1 hal. 91A&
Dari hadits-hadits diatas jelaslah bahwa 2abi saw. pernah melarang 3iarah
kubur namun lantas membolehkannya setelah turunnya pensyariatan %lega-
litas& 3iarah kubur dari "llah swt D3at +enentu hukum %$yari' al-!u@addas&.
Karangan ?asulallah saw. pada permulaan itu, ialah karena masih dekatnya
masa mereka dengan 3aman jahiliyah, dan dalam suasana dimana mereka
masih belum dapat menjauhi sepenuhnya ucapan-ucapan kotor dan keji.
,atkala mereka telah menganut 4slam dan merasa tenteram dengannya
serta mengetahui aturan-aturannya, di-i3inkanlah mereka oleh syari'at buat
men3iarahinya. Dan anjuran sunnah untuk ber3iarah itu berlaku baik untuk
lelaki maupun wanita. )arena dalam hadits ini tidak disebutkan kekhususan
hanya untuk kaum pria saja.
Dalam kitab !akrifatul as-$unan wal "tsar jilid ; halaman 95; bab 3iarah
kubur disebutkan bahwa 4mam $yafi'i telah mengatakan: #Liarah kubur
hukumnya tidak apa-apa %boleh&. 2amun sewaktu men3iarahi kubur hendak-
nya tidak mengatakan hal-hal yang menyebabkan murka "llah(.
"l-akim an-2aisaburi dalam kitab !ustadrak "la as-$hahihain jilid 1
halaman ;AA menyatakan: #Liarah kubur merupakan sunnah yang sangat
ditekankan(. al yang sama juga dapat kita jumpai dalam kitab-kitab para
ulama dan tokoh "hlusunah seperti 4bnu a3m dalam kitab al-!ahalli jilid /
halaman 105B 4mam "bu amid al-Gha3ali dalam kitab 4hya' Glumuddin jilid
. halaman /;1B "bdurrahman al-1a3iri dalam kitab al-Jikh alal !ad3ahibil
"rba'ah jilid 1 halaman /.5 %dalam penutupan kajian 3iarah kubur& dan
banyak lagi ulama "hlusunah lainnya. "tas dasar itulah $yeikh !anshur "li
2ashif dalam kitab at-,ajul 1ami' lil Gshul jilid 1 halaman ;<1 menyatakan:
#!enurut mayoritas "hlusunah dinyatakan bahwa 3iarah kubur adalah
sunnah(.
Disamping itu semua, masih ada lagi hadits 2abi saw. yang memerintahkan
3iarah kubur tersebut tapi saya hanya ingin menambahkan dua hadits lagi
dengan demikian lebih jelas buat pembaca bahwa 3iarah kubur dan pemberi-
an salam terhadap ahli kubur itu adalah sunnah ?asulallah saw.
!asih ada lagi hadits 2abi saw. yang memerintahkan 3iarah kubur tersebut
tapi saya hanya ingin menambahkan dua hadits lagi dengan demikian lebih
jelas buat pembaca bahwa 3iarah kubur dan pemberian salam terhadap ahli
kubur itu adalah sunnah ?asulallah saw.
adits dari 4bnu "bbas berkata: )etika ?asulallah saw. melewati perkuburan
di kota !adinah maka beliau menghadapkan wajahnya pada mereka seraya
mengucapkan: :$emoga salam sejahtera senantiasa tercurah atas kalian
wahai penghuni perkuburan ini, semoga "llah berkenan memberi ampun
bagi kami dan bagi kalian. )alian telah mendahului kami dan kami akan
menyusul kalian'. %?.,urmud3i&
adits dari "isyah ra.berkata:

'

( . )

. #

u f

* : .

( (

Y k

/(

A /

:
\

, ( 7

5 \
9
A R

' s , 7

% A 8

%6_ A

s ,

"

AA /

& K

( -_ .

$ K

/" % R

-(

& B 7,#( %
"dalah 2abi saw. pada tiap malam gilirannya keluar pada tengah malam
kekuburan Ba@i' lalu bersabda: :$elamat sejahtera padamu tempat kaum
mukminin, dan nanti pada waktu yang telah ditentukan kamu akan menemui
apa yang dijanjikan. Dan insya "llah kami akan menyusulmu dibelakang. >a
"llah berilah ampunan bagi penduduk Ba@i' yang berbahagia ini'(. %?.
!uslim&.
Liarah kubur bagi wanita
Golongan mad3hab Cahabi6$alafi %pengikut !uhammad bin "bdul Cahhab&
dan pengikutnya melarang wanita 3iarah kubur berpegang kepada kalimat
hadits yang diriwayatkan dikitab-kitab as-$unan -kecuali Bukhori dan
!uslim- yaitu #"llah melaknat perempuan-perempuan yang men3iarahi
kubur( %Kihat kitab !ushannaf "bdur ?a33a@ jilid ; halaman /0F&.
$ebenarnya hadits ini telah dihapus %mansukh& dengan riwayat-riwayat
tentang :"isyah ra. men3iarahi kuburan saudaranya yang diungkapkan oleh
ad3-D3ahabi dalam kitab $unan al-)ubra, "bdurra3a@ dalam kitab
!ushannaf, al-akim an-2aisaburi dalam kitab !ustadrak "las $hahihain
dan hadits riwayat 4mam !uslim %lihat catatan pada halaman selanjutnya &.
?iwayat-riwayat itu, nampak sekali pertentangan antara dua bentuk riwayat
dimana satu menyatakan bahwa perempuan akan dilaknat jika melakukan
3iarah kubur namun yang satunya lagi menyatakan bahwa ?asulallah saw.
telah memerintahkan umatnya untuk men3iarahi kubur, yang mana perintah
ini mencakup lelaki dan perempuan.
1ika kita teliti lebih detail lagi, ternyata sanad hadits diatas #"llah melaknat
perempuan-perempuan yang men3iarahi kubur( melalui tiga jalur utama:
asan bin ,sabit, 4bnu "bbas dan "bu urairah SraT.
4bnu !ajah dalam kitab $unan 4bnu !ajah jilid 1 halaman /59 menukil
hadits tersebut melalui ketiga jalur diatas.
4mam "hmad bin anbal dalam kitab !usnad "hmad bin anbal jilid ;
menukil hadits tersebut melalui dua jalur saja yaitu asan bin ,sabit %Kihat
jilid ; halaman ..9& dan "bu urairah %Kihat jilid ; halaman ;;A6;/0&.
"t-,urmud3i dalam kitab al-1ami' as-$hahih jilid 9 halaman ;A5 hanya
menukil dari satu jalur yaitu "bu urairah saja.
"bu Dawud dalam kitab $unan "bu Dawud jilid ; halaman ;1A hanya
menukil melalui satu jalur yaitu 4bnu "bbas saja.
$edangkan Bukhari dan !uslim tidak meriwayatkan hadits itu sama sekali.
Begitu juga tidak ada kesepakatan di antara para penulis kitab as-$unan
dalam menukil hadits tersebut jika dilihat dari sisi jalur sanad haditsnya.
4bnu !ajah, 4mam "hmad bin anbal dan ,urmud3i sepakat meriwayatkan
melalui jalur "bu urairah. $edang dari jalur asan bin ,sabit hanya dinukil
oleh 4bnu !ajah dan 4mam "hmad saja dan jalur 4bnu "bbas dinukil oleh
"bu Dawud dan 4bnu !ajah.
Dari jalur pertama yang berakhir pada assan bin ,sabit -yang dinukil oleh
4bnu !ajah dan 4mam "hmad- terdapat pribadi yang bernama "bdullah bin
Gtsman bin )hatsim. $emua hadits yang diriwayatkan olehnya dihukumi
tidak kuat. al itu sebagaimana yang dinyatakan oleh 4bnu Daru@i dari 4bnu
!u'in. 4bnu "bi atim sewaktu berbicara tentang "bdullah bin Gtsman tadi
menyatakan bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan oleh 4bnu Gtsman tidak
dapat dijadikan dalil. "n-2asa'i dalam menjelaskan kepribadian 4bnu Gsman
tadi mengatakan: #4a sangat mudah meriwayatkan %menganggap remeh
periwayatan .red& hadits( %Kihat kitab !i3an al-4'tidal jilid 9 halaman ./F&.
Dan melalui jalur tersebut juga terdapat pribadi seperti "bdurrahman bin
Bahman. ,idak ada yang meriwayatkan hadits darinya selain 4bnu )hatsim.
4bnu al-!adyani mengatakan: #"ku tidak mengenal pribadinya( %Kihat kitab
!i3an al-4'tidal jilid 9 halaman //1&.
Dari jalur kedua yang berakhir pada 4bnu "bbas ra terdapat pribadi seperti
"bu $haleh yang aslinya bernama Bad3an.
"bu atim berkata tentang dia: #adits-hadits dia tidak dapat dipakai
sebagai dalil(. "n-2asa'i menyatakan: #Dia bukanlah orang yang dapat
dipercaya(. 4bnu :"di mengatakan: #,ak seorang pun dari para pendahulu
yang tak kuketahui dimana mereka tidak menunjukkan kerelaannya %ridho&
terhadap pribadinya %Bad3an&( %Kihat kitab ,ahd3ib al-)amal jilid . halaman
0&.
Dari jalur ketiga yang berakhir pada "bu urairah ra terdapat pribadi seperti
Gmar bin "bi $almah yang an-2asa'i mengatakan tentang dirinya: #Dia tidak
kuat %dalam periwayatan .red&(. 4bnu )hu3aimah mengatakan: #aditsnya
tidak dapat dijadikan dalil(. 4bnu !u'in mengatakan: #Dia orang yang
lemah(. $edangkan "bu atim menyatakan: #aditsnya tidak dapat
dijadikan dalil( %Kihat kitab $iar "'lam an-2ubala' jilid 0 halaman 1;;&.
!ungkin karena sanad haditsnya tidak sehat inilah akhirnya 4mam Bukhari
dan 4mam !uslim tidak meriwayatkan hadits tadi. Bukankah dua karya
besar itu memiliki gelar shahih sehingga terhindar dari hadits-hadits yang
tidak jelas sanadnya8 !elihat hal-hal tadi maka hadits pelarangan 3iarah
kubur buat perempuan di atas tadi tidak dapat dijadikan dalil pengharaman.
$alah seorang ulama mad3hab Cahabi6$alafi yang bernama 2ashiruddin al-
"lbani >ahli hadits Cahabi> pernah menyatakan tentang hadits pelaknatan
pen3iarah wanita tadi dengan ungkapan berikut ini :
Di antara sekian banyak hadits tidak kutemui hadits-hadits yang menguat-
kan hadits tadi. $ebagaimana tidak kutemui hadits-hadits lain yang dapat
memberi kesaksian atas hal tersebut. adits ini adalah penggalan dari
hadits: #Kaknat "llah atas perempuan-perempuan yang men3iarahi kubur
dan orang-orang yang menjadikannya %kuburan& sebagai masjid dan tempat
yang terang benderang( yang disifati sebagai hadits lemah %D3a'if&. Calau
pun sebagian saudara-saudara dari pengikut $alaf %baca: Cahabi& suka
menggunakan hadits ini sebagai dalil. 2amun saya nasehatkan kepada
mereka agar tidak menyandarkan hadits tersebut kepada 2abi. )arena
hadits itu adalah hadits yang lemah( %Kihat kitab $ilsilah al-"hadits adh-
Dho'ifah wa "tsaruha as-$albi fil Gmmah halaman 905&.
,etapi sayangnya sampai sekarang bisa kita lihat dan alami kaum wanita
>pelaksana haji di !akkah dan !adinah>, masih tetap dilarang oleh ulama
!ad3hab Cahabi untuk ber3iarah di kuburan Ba@i' %!adinah& dan di !a'la %di
!akkah& untuk men3iarahi makam para keluarga dan sahabat ?asulallah
saw.. !ereka menPonis saudara-saudara mereka sesama muslim dengan
sebutan penghamba )ubur %=uburiyuun&, bahkan mereka berkepala keras
menyatakan bahwa 3iarah kubur bagi perempuan adalah haram menurut
ajaran ?asulallah saw dan para $alaf $holeh 8 %Dikutip dari website $alafy,
1; Jeb 955A & .
!enurut ahli fi@h, adanya hadits yang melarang wanita 3iarah kubur, ini
karena umumnya sifat wanita itu ialah lemah, sedikitnya kesabaran sehingga
mengakibatkan jeritan tangis yang meraung-raung %"n-2iyahah& menampar
pipinya sendiri dan perbuatan-perbuatan jahiliyah dikuburan itu yang mana
ini semua tidak dibenarkan oleh agama 4slam. Begitu juga sifat wanita
senang berhias atau mempersolek dirinya sedemikian rupa atau tidak
mengenakan hijab sehingga dikuatirkan -dengan campur baurnya antara
lelaki dan wanita- mereka ini tidak bisa menjaga dirinya dikuburan itu
sehingga menggairahkan para 3iarah kaum lelaki.
al tersebut dipertegas dalam kitab 4'anatut ,halibin jilid 961.9. Begitupun
juga "l-afid3 4bnu "rabi %.;/-/.;&, pensyarah hadits ,urmud3i dalam
mengomentari masalah ini berkata :
>ang benar adalah bahwa 2abi saw. membolehkan 3iarah kubur untuk laki-
laki dan wanita. 1ika ada sebagian orang menganggapnya makruh bagi kaum
wanita, maka hal itu dikarenakan lemahnya kemampuan wanita itu untuk
bersikap tabah dan sabar sewaktu berada diatas pekuburan atau
dikarenakan penampilannya yang tidak mengenakan hijab %menutup
auratnya& dengan sempurna .'
)alimat semacam diatas juga dinyatakan dalam kitab at-,aajul 1ami' lil Gshul
jilid 9 halaman ;<1, atau kitab !ir@otul !afatih karya !ula "li =ori jilid .
halaman 9.<.
?asulallah saw. membolehkan dan bahkan menekankan kepada umatnya
untuk men3iarahi kubur, hal itu berarti mencakup kaum perempuan juga.
Calau dalam hadits tadi ?asulallah saw. menggunakan kata ganti %Dhamir&
lelaki, namun hal itu tidak lain dikarenakan hukum kebanyakan %,aghlib&
pelaku 3iarah tersebut adalah dari kaum lelaki. 4ni sebagaimana yang
diungkapkan oleh !ula "li =ori dalam kitab !ir@otul !afatih jilid . halaman
9.< dan at-,urmud3i dalam kitab al-1ami' as-$hahih jilid ; halaman ;A9
hadits ke-15/0.
)alaupun kita harus berbicara tentang jumlah obyek yang diajak bicara
%mukhatab&, terbukti dalam tata bahasa "rab walau ada seribu perempuan
dan lelaki hanya segelintir saja jumlahnya maka kata ganti yang dipakai
untuk berbicara kepada semua -yang sesuai dengan tata bahasa yang baik
dan benar- yang hadir tadi adalah menggunakan kata ganti lelaki. Dan
masih banyak ulama "hlusunah lain yang menyatakan pembolehan 3iarah
kubur oleh kaum perempuan.
1adi kesimpulannya ialah 3iarah kubur itu tidak dianjurkan untuk wanita bila
para wanita diwaktu ber3iarah melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh
agama atau dimakruhkan seperti yang tersebut diatas, tapi kalau semuanya
ini bisa dijaga dengan baik, maka tidak ada halangan bagi wanita tersebut
untuk ber3iarah kubur seperti halnya kaum lelaki. Dengan demikian bukan
3iarah kuburnya yang dilarang, tetapi kelakuan wanita yang ber3iarah itulah
yang harus diperhatikan.
!ari kita lanjutkan dalil-dalil mengenai 3iarah kubur bagi wanita:
4mam !alik, sebagian golongan anafi, berita dari 4mam "hmad dan
kebanyakan ulama memberi keringanan bagi wanita untuk 3iarah kubur.
!ereka berdasarkan sabda 2abi saw. terhadap "isyah ra. yang diriyatkan
oleh 4mam !uslim. Beliau saw. didatangi malaikat 1ibril as. dan disuruh
menyampaikan kepada "isyah ra.sebagai berikut :
Y h"

g"

8g`8 .

$ k/( 7

-v C, 8

$esungguhnya ,uhanmu menyuruhmu untuk men3iarahi para penghuni


perkuburan Ba@i' untuk engkau mintakan ampun bagi mereka(
)ata "isyah raB Cahai ?asulallah, "pa yang harus aku ucapkan bila
ber3iarah pada mereka8 $abda beliau saw. :
2

(A R

: \

`, (

`$

`%( `' s # ( # , # (

&

%/

C, # ( '

* gC, # (

Y 7

"

A /

& +
GcapkanlahB salam atasmu wahai penduduk kampung, dari golongan
mukminin dan muslimin. $emoga "llah melimpahkan rahmat-2ya pada kita
bersama, baik yang telah terdahulu maupun yang terbelakang, dan insya
"llah kami akan menyusul kemudian' #.
Gntuk lebih jelasnya hadits yang dimaksud diatas adalah bahwasanya 2abi
saw. bersabda pada "isyah ra :
1ibril telah datang padaku seraya berkata: :$esungguhnya ,uhanmu
menyuruhmu untuk men3iarahi para penghuni perkuburan Ba@i' untuk
engkau mintakan ampun bagi mereka.' )ata "isyahB :Cahai ?asulallah, apa
yang harus aku ucapkan bagi mereka8 $abda beliau saw: :Gcapkanlah:
$emoga salam sejahtera senantiasa tercurah bagi para penduduk
perkuburan ini dari orang-orang beriman dan orang-orang 4slam, semoga
"llah merahmati orang-orang kami yang terdahulu maupun yang
terkemudian, insya "llah kamipun akan menyusul kalian' #. %?.!uslim&
Dalam riwayat lain disebutkan:
$emoga salam sejahtera senantiasa tercurahkan bagi para penghuni
perkuburan dari orang-orang beriman dan 4slam, dan kamipun insya-"llah
akan menyusul kalian, kami berharap semoga "llah berkenan memberi
keselamatan bagi kami dan kalian'.
> 1uga riwayat dari "bdullah bin "bi !ulaikah, bahwa pada suatu hari "isyah
datang dari pekuburan, maka dia bertanya :
>a Gmmul !ukminin, darimana anda8 Gjarnya: Dari makam, saudaraku
"bdurrahman. Kalu saya tanyakan pula: Bukankah 2abi saw. telah melarang
3iarah kubur8 Benar, ujarnya, mula-mula 2abi melarang 3iarah kubur,
kemudian menyuruh men3iarahinya(. % "d3-D3ahabi dalam kitab $unan al-
)ubra jilid . halaman 1;1, "bdur ?a3a@ dalam kitab !ushannaf "bdura3a@
jilid ; halaman /A96/A. dan dalam kitab !ustadrak alas $hahihain karya al-
akim an-2aisaburi jilid 1 halaman /;9 hadits ke-1;F9&. ad3-D3ahabi telah
menyatakan kesahihannya sebagaimana yang telah tercantum dalam
catatan kaki yang ia tulis dalam kitab !ustadrak karya al-akim an-
2aisaburi tersebut. %Kihat: !ustadrak al-akim an-2aisaburi 1il:1 al: ;A.&
> Dalam kitab-kitab itu juga diriwayatkan bahwa $iti Jathimah "3-Lahrah ra,
puteri tercinta ?asulullah saw. hampir setiap minggu dua atau tiga kali
men3iarahi para syuhada perang Ghud, khususnya paman beliau $ayyidina
am3ah ra.
"isyah ra. melakukan pen3iarahan tersebut berarti apa yang dilakukan
"isyah adalah sebaik-baik dalil dalam mengungkap hakekat hukum pen-
3iarah kubur dari kalangan perempuan. al itu dikarenakan selain "isyah
sebagai istri ?asulallah saw. yang bergelar ummul mukminin %ibu kaum
mukmin& sekaligus sebagai $alaf $holeh. )arena $alaf $holeh tidak hanya
dikhususkan buat sahabat dari kaum lelaki saja, namun mencakup kaum
perempuan juga %shahabiyah&.
> adits dari "nas bin !alik berkata: #+ada suatu hari ?asulallah saw.
berjalan melalui seorang wanita yang sedang menangis diatas kuburan.
!aka 2abi saw. bersabda: :Berta@walah kepada "llah dan sabarlah'. Dijawab
oleh wanita itu: :,inggalkanlah aku dengan musibah yang sedang
menimpaku dan tidak menimpamu *' Canita itu tidak tahu kepada siapakah
dia berbicara. )etika dia diberitahu, bahwa orang yang berkata padanya itu
adalah 2abi saw., maka ia segera datang ke rumah 2abi saw. yang
kebetulan pada waktu itu tidak dijaga oleh seorangpun. )ata wanita itu:
:$esungguhnya saya tadi tidak mengetahui bahwa yang berbicara adalah
engkau ya ?asulallah. $abda beliau saw.: #$esungguhnya kesabaran itu
hanyalah pada pukulan yang pertama dari datangnya musibah'. %? Bukhori
dan !uslim&
Kihat hadits terakhir diatas ini, ?asulallah saw. melihat wanita tersebut
dipekuburan dan tidak melarangnya untuk ber3iarah, hanya dianjurkan agar
sabar menerima atas kewafatan anaknya %yang di3iarahi tersebut&.
> !uhibbuddin at-,habari pun dalam kitabnya yang berjudul ar-?iyadh an-
2adhirah jilid 9 halaman ;;5 menyebutkan bahwa: # $uatu saat, ketika
Gmar bin )hatab %)halifah kedua & ra. bersama beberapa sahabatnya pergi
untuk melaksanakan ibadah haji di tengah jalan ia berjumpa dengan
seorang tua yang meminta tolong kepadanya. $epulang dari haji kembali ia
melewati tempat dimana orang tua itu tinggal dan menanyakan keadaan
orang tua tadi. +enduduk daerah itu mengatakan: :4a telah meninggal dunia'.
+erawi berkata: )ulihat Gmar bergegas menuju kuburan orang tua itu dan di
sana ia melakukan shalat. )emudian dipeluknya kuburan itu sambil
menangis(.
2ah, insya "llah keterangan diatas itu jelas bahwa 3iarah kubur itu sunnah
dan berlaku bagi lelaki maupun wanita. >ang lebih heran lagi kami pernah
mendengar dari saudara muslim bahwa ada orang yang pergi ke tanah suci
untuk menunaikan aji atau Gmrah tapi tidak mau 3iarah pada junjungan
kita ?asulallah saw., karena hal ini dianggap bid'ah. !ungkin saudara-
saudara kita itu mendapat kesalahan informasi tentang 3iarah kubur. )ita
telah membaca keterangan diatas banyak hadits shohih ?asulallah saw. yang
menganjurkan kaum muslimin untuk ber3iarah, memberi salam dan berdo'a
untuk si mayit pada waktu sholat jena3ah dan ber3iarah tersebut, dengan
tujuan agar kita lebih mengingat pada "llah swt. dan akhirat.
Dengan adanya hadits-hadits dan wejangan para ulama pakar diatas itu
menunjukkan bahwa 3iarah kubur adalah sunnah ?asulallah saw. )alau kita
disunnahkan 3iarah kubur pada kaum muslimin, bagaimana kita bisa melupa
kan 3iarah kubur makhluk 4lahi yang paling mulya dan ta@wa ?asulallah saw.
,anpa beliau kita tidak mengetahui syariat-syariat 4slam, juga dengan berdiri
dimuka makam beliau saw. kita akan lebih konsentrasi untuk ingat pada
"llah dan ?asul-2ya *.
"dab ber3iarah dan berdo'a di depan makam ?asulallah saw.
$ebagaimana yang telah kami singgung diatas bahwa adab ber3iarah
kekuburan orang muslimin yang diajarkan oleh ?asulallah sw. yaitu meng-
hadapkan wajahnya kekuburan itu kemudian memberi salam dan berdo'a..
,etapi golongan Cahabi6$alafi >yang menjaga disekitar makam ?asulallah
saw.> sering membentak orang-orang yang sedang ber3iarah agar waktu
berdo'a supaya menghadap ke kiblat.
+ara ulama mengatakan, bahwa diperbolehkan bagi orang yang ber3iarah
kemakam ?asulallah saw., berdiri mengucapkan do'a mohon kepada "llah
swt. agar dikarunia kebajikan dan kebaikan apa saja yang diinginkan dan
tidak harus menghadap kearah kiblat %)a'bah&. Berdiri seperti ini bukan
bid'ah, bukan perbuatan sesat dan bukan pula perbuatan syirik. +ara ulama
telah menfatwakan masalah itu bahkan ada diantara mereka yang
memandangnya mustahab6baik.
!asalah tersebut pada mulanya berasal dari peristiwa yang dialami oleh
4mam !alik bin "nas ra., yaitu ketika beliau mendapat tegoran dari )halifah
"bu 1a'far "l-!anshur di dalam masjid 2abawi di !adinah. )etika itu 4mam
!alik menjawab: #>a "mirul-!u'minin, janganlah anda bersuara keras
didalam masjid ini, karena "llah swt. telah mengajarkan tatakrama kepada
ummat ini dengan firman-2ya: :1anganlah kalian memperkeras suara kalian
%dalam berbicara& melebihi suara 2abiN.dan seterusnya' %=$."l-ujurat:9&.
"llah swt. juga memuji sejumlah orang dengan firman-2ya : :$esungguhnya
mereka yang melirihkan suaranya dihadapan ?asulallahNdan seterusnya'
%=$."l-ujurat:;&. Begitu juga "llah swt. mencela sejumlah orang dengan
firman-2ya : :$esungguhnya orang-orang yang memanggil-manggilmu dari
luar kamarNdan seterusnya'. %=$."l-ujurat :.&.
?asulallah saw. adalah tetap mulia, baik selagi beliau masih hidup maupun
setelah wafat. !endengar jawaban itu "bu 1a'far terdiam, tetapi kemudian
bertanya: :ai "bu :"bdullah %nama panggilan 4mam !alik&, apakah aku
harus berdo'a sambil menghadap )iblat, atau menghadap %pusara&
?asulallah saw.8'. 4mam !alik menjawab: : !engapa anda memalingkan
muka dari beliau saw., padahal beliau saw. adalah wasilah anda dan wasilah
Bapak anda, "dam as., kepada "llah swt. pada hari kiamat kelak 8.
adapkanlah wajah anda kepada beliau saw. dan mohonlah syafa'at beliau,
beliau pasti akan memberi syafa'at kepada anda di sisi "llah swt. "llah telah
berfirman: :$esungguhnya jikalau mereka ketika berbuata dhalim terhadap
dirinya sendiri %lalu segera& datang menghadapmu %!uhammad saw.&Ndan
seterusnya' %=$. "n-2isa:0.& # . %)isah ini diriwayatkan oleh "l-=adhi :4yadh
dengan isnadnya yang terdapat didalam kitabnya "l-!a'ruf Bisy-$yifa Jit-
,a'rif pada bab Liarah.& Banyak ulama yang menyebut peristiwa6riwayat
diatas ini.
4bnu ,aimiyyah sendiri menuturkan apa yang pernah diriwayatkan oleh 4bnu
Cahb mengenai 4mam !alik bin "nas. #,iap saat ia %4mam !alik&
mengucapkan salam kepada 2abi saw., ia berdiri dan menghadapkan
wajahnya ke arah pusara 2abi saw., tidak kearah kiblat. 4a mendekat,
mengucapkan salam dan berdo'a, tetapi tidak menyentuh pusara dengan
tangannya( %dari 4@tidha-us $hiratul-!usta@im halaman ;FA&.
%!engenai riwayat menyentuh pusara silahkan baca bab ,awassul6,abarruk
di buku iniHpen&.
4mam 2awawi didalam kitabnya yang berjudul "l-4dhah Ji Babi3-Liyarah
mengetengahkan juga kisah itu. Demikian juga didalam "l-!ajmu jilid U444
halalam 9A9.
"l-)hufajiy didalam $yarhusy-$yifa menyebut, bahwa "s-$abkiy mengata-
kan sebagai berikut: # $ahabat-sahabat kami menyatakan, adalah mustahab
jika orang pada saat datang ber3iarah ke pusara ?asulallah saw.
menghadapkan wajah kepadanya %?asulallah saw& dan membelakangi )iblat,
kemudian mengucapkan salam kepada beliau saw., beserta keluarganya
%ahlu-bait beliau saw.& dan para sahabatnya, lalu mendatangi pusara dua
orang sahabat beliau saw. %)halifah "bubakar dan Gmar -radhiyallhu
:anhuma&. $etelah itu lalu kembali ketempat semula dan berdiri sambil
berdo'a #. %$yarhusy-$yifa jilid 444 halaman ;F<&.
Kihat pula !afahim >ajibu "n ,ushahhah, oleh "s-$ayyid !uhammad bin
:"lwi "l-!aliki "l-asani, seorang ulama di ,anah $uci, !akkah.
Dengan demikian tidak ada ulama yang mengatakan cara ber3iarah yang
tersebut diatas adalah haram, bid'ah, sesat dan lain sebagainya, kecuali
golongan Cahabi dan pengikutnya.
Dalil-dalil yang melarang 3iarah kubur dan jawabannya.
Golongan yang melarang 3iarah kubur menukil dalil-dalil sebagai berikut :
Jatwa 4bnu ,aimiyah dalam kitab !inhaj as-$unah jilid 9 halaman ..1
menyatakan: #$emua hadits-hadits 2abi yang berkaitan dengan men3iarahi
kuburnya merupakan hadits yang lemah %D3aif&, bahkan dibikin-bikin %1a'li&
(.
Dan dalam kitab yang berjudul at-,awassul wal Casilah halaman 1/0
kembali 4bnu ,aimiyah mengatakan: #$emua hadits yang berkaitan dengan
3iarah kubur 2abi adalah hadits lemah, bahkan hadits bohong(. Gngkapan
4bnu ,aimiyah ini diikuti secara fanatik oleh semua ulama Cahabi, termasuk
"bdul "3i3 bin Ba3 dalam kitab kumpulan fatwanya yang berjudul !ajmuatul
Jatawa bin Ba3 jilid: 9 halaman A/., dan banyak lagi ulama-ulama Cahabi
lainnya.
Disamping dalil diatas mereka juga berdalih dengan beberapa ayat al-=ur'an
dan hadits yang sama sekali tidak bisa diterapkan kepada kaum muslimin.
Dalil mereka yang disandarkan pada ayat <. dari surat at-,aubah, dimana
"llah swt berfirman: #Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan
%jena3ah& seorang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri
%mendo'akan& di kuburnya(.
)aum pengikut Cahabi menganggap bahwa ayat itu membuktikan akan
pelarangan 3iarah kubur secara mutlak. +adahal, mayoritas ulama "hlusunah
yang menafsirkan ayat tadi dengan tegas menyatakan bahwa ayat itu
berkaitan dengan kuburan kaum munafik, bukan kaum muslim, apalagi
kaum mukmin. 1adi ayat tersebut tidak berlaku jika penghuni kubur itu
adalah seorang muslim dan mukmin sejati, apalagi jika penghuni kubur tadi
tergolong kekasih %Cali& "llah swt..
"l-Baidhawi dalam kitab "nwarut ,an3il jilid 1 halaman .10 dan al-"lusi
dalam kitab ?uhul !a'ani jilid 15 halaman 1// dalam menafsirkan ayat tadi
menyatakan bahwa ayat itu diturunkan untuk penghuni kubur yang
tergolong kaum munafik dan kafir.
Bagaimana mungkin kelompok Cahabi memutlakkannya yang berarti
mencakup segenap kaum muslimin secara keseluruhan, termasuk mencakup
kuburan wali "llah8 "pakah kaum Cahabi telah menganggap bahwa segenap
kaum muslimin dihukumi sama dengan kaum kafir dan munafik8 "pakah
hanya yang meyakini akidah Cahabi yang dianggap muslim dan monoteis
%!uwahhid& sejati8 +ikiran semacam itu adalah pikiran yang dangkal sekali.
)ita ingin bertanya lagi pada golongan pengingkar ituB #Bagaimana dengan
argumentasi hadits-hadits diatas dan hadits-hadits lainnya yang tercantum
dalam kitab-kitab standart dan karya para ulama terkemuka "hlusunah wal
1ama'ah8 Dalam kitab-kitab hadits disebutkan bahwa 2abi saw. bukan hanya
tidak melarang umatnya untuk men3iarahi kubur, bahkan beliau
menganjurkan hal tersebut, guna mengingat kematian dan akherat* al itu
dikarenakan dengan 3iarah kubur manusia akan mengingat akhirat. Dan
dengan itu akan meniscayakan manusia beriman untuk semakin ingat
dengan ,uhannya. !alah beliau saw. mengajarkan kepada kita bagaimana
adab atau cara ber3iarah** Begitu juga beberapa fatwa para 4mam mad3hab
fikih "hlusunah wal 1ama'ah yang membuktikan bahwa 3iarah kubur
diperbolehkan.
"pakah 4bnu ,aimiyyah dan golongan Cahabi serta pengikutnya akan
meragukan keshahihan $ahih !uslim dan para perawi lainnya yang tersebut
diatas, sehingga mereka mengatakan bahwa legalitas hadits 3iarah kubur
merupakan kebohongan8 1ika men3iarahi kuburan muslim biasa saja diper-
bolehkan secara syariat lantas apa alasan mereka mengatakan bahwa
men3iarahi kubur manusia agung seperti !uhammad ?asulullah saw. yang
merupakan kekasih sejati "llah pun adalah kebohongan8
Beranikah golongan pengingkar itu menPonis Gmar bin )hatab ra. yang
shalat dan menangis di depan kuburan orang tua itu sebagai seorang yang
musyrik8 Beranikah mereka mengatakan bahwa ummul mukminin "isyah ra.
dan Gmar bin )hattab ra. telah melakukan hal yang tanpa dalil %bid'ah&8
Beranikah golongan pengingkar ini mengatakan bahwa shalat, berdo'a dan
tangisan Gmar bin )hatab di sisi kuburan orang tua tadi merupakan
perbuatan $yirik8 !ungkinkah khalifah kedua dan ummul mukiminin "isyah
melakukan syirik, perbuatan yang paling dibenci oleh "llah8
Bukankah mereka berdua adalah tokoh dari $alaf $holeh yang konon ajaran-
nya akan dihidupkan kembali oleh pengikut Cahabi, lantas mengapa mereka
ini berfatwa tidak sesuai dengan ajaran mereka berdua, dan tidak sesuai
dengan ajaran ?asulallah saw.8
1ika benar bahwa kelompok Cahabi memiliki misi untuk menghidupkan
kembali ajaran $alaf $holeh maka hendaknya mereka membolehkan
ber3iarah kubur, melaksanakan shalat di sisi kuburan dan atau menangis di
samping kubur sebagaimana yang dilakukan Gmar bin )hattab %khalifah
kedua&*
"da lagi dari golongan pengingkar yang melarang 3iarah kemakam 2abi saw.
dengan alasan hadits berikut ini: #1angan susah-payah bepergian jauh
kecuali ke tiga buah masjidB "l-!asjidul-aram, masjidku ini %di !adinah&
dan "l-!asjidul-"@sha %di +alestina&(.
$ebenarnya hadits diatas ini berkaitan dengan masalah sembahyang jadi
bukan masalah 3iarah kubur. >ang dimaksud hadits tersebut ialah :jangan
bersusah-payah bepergian jauh hanya karena ingin bersembahyang di
masjid lain, kecuali tiga masjid yang disebutkan dalam hadits itu'. )arena
sembahyang disemua masjid itu sama pahalanya kecuali tiga masjid
tersebut. !akna ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh 4mam
"hmad bin anbal yaitu ?asulallah saw. pernah bersabda:
Mrang tidak perlu bepergian jauh dengan niat mendatangi masjid karena
ingin menunaikan sholat didalamnya, kecuali "l-!asjidul-aram%di !akkah&,
"l-!asjidul- "@sha %di +alestina& dan masjidku %di !adinah&( 4mam "l-afid3
4bnu ajar mengatakan bahwa hadits ini terkenal luas %masyhur& dan baik.
adits yang semakna diatas tapi sedikit perbedaan kalimatnya yang
diriwayatkan oleh :"isyah ra. dan dipandang sebagai hadits baik dan
masyhur oleh 4mam "l-afid3 "l-aitsami yaitu :
Mrang tidak perlu berniat hendak bepergian jauh mendatangi sebuah
masjid karena ingin menunaikan sholat didalamnya kecuali "l-!asjidul-
aram, "l-!asjidul-"@sha %di +alestina& dan masjidku ini %di !adinah&( .
%!ajma'u3-Lawa'id jilid .6;&. Dan beredar banyak hadits yang semakna tapi
berbeda Persinya.
Dengan demikian hadits-hadits diatas ini semuanya berkaitan dengan sholat
bukan sebagai larangan untuk ber3iarah kubur kepada ?asulallah saw. dan
kaum muslimin lainnya*
"da lagi pikiran yang aneh dari golongan pengingkar yang mengatakan
bahwa 3iarah kubur dilarang pada masa awal perkembangan 4slam karena
masalah ini memang akan bisa menjatuhkan orang dalam bahaya kesyirikan
dan kondisi keimanan seseorang. 1adi sebagai tindakan hati-hati sangatlah
wajar jika kita kaum muslimin untuk tidak melakukan 3iarah kubur.
Kebih lanjut kata merekaB $ering terjadi kekeliruan waktu Liarah )ubur
umpamanya: !engkhususkan waktu-waktu tertentu untuk ber3iarah %bulan
$ya'ban, idul Jithri dll&, berdo'a kepada penghuni kubur, menyembelih
binatang di sisi kuburan yang ditujukan kepada si mayit, sujud,
membungkuk ke arah kuburan, kemudian mencium dan mengusapnya,
shalat di atas kuburan. 4ni semua tidak diperbolehkan kecuali shalat jena3ah
dan 2abi saw. bersabda, %1anganlah kalian sholat di atas kubur&,
menaburkan bunga-bunga dan pelepah pepohonan di atas pusara kubur.
"dapun apa yang dilakukan 2abi saw. ketika meletakkan pelepah kurma di
atas kubur adalah kekhususan untuk beliau dan berkaitan dengan perkara
ghaib, karena "llah memperlihatkan keadaan penghuni kubur yang sedang
disiksa, mempunyai persangkaan bahwa berdo'a di kubur itu lebih
terkabulkan sehingga harus memilih tempat tersebut, memakai sandal
ketika memasuki pekuburan, duduk di atas kubur dan lain sebagainya.
1awabannya:
+emikiran-pemikiran seperti diatas dari golongan pengingkar sebagai alasan
untuk mengharamkan 3iarah kubur adalah tidak berdasarkan dalil dari
$unnah ?asulallah saw., tidak lain berdasarkan pikiran dan logika mereka
sendiri. Begitu juga bila pemikiran diatas dijadikan alasan untuk melarang
3iarah kubur maka hal itu akan berbenturan dengan hadits-hadits shohih
?asulallah saw. yang membolehkan dan menganjurkan 3iarah kubur,
memberi salam dan berdo'a untuk dimuka makam ahli kubur, dan lain
sebagainya %baca keterangan diatas dan selanjutnya pada bab 3iarah kubur
ini dan lihat juga bab tawassul6tabarruk dll. dibuku ini&.
> adits 2abi saw. tadi :Dahulu saya melarang 3iarah kubur, namun kini
ber3iarahlahN.'. jelas sekali >bagi orang yang mau berpikir> hukum yang
lama yaitu :larangan 3iarah kubur' akan terhapus6mansukh dengan hukum
yang baru yaitu :diperbolehkannya' 3iarah tersebut. !engapa golongan
pengingkar ini selalu takut-takut sendiri orang jatuh kedalam kesyirikan bila
ber3iarah kekuburan 8$edangkan manusia yang paling ta@wa dan mulia
disisi "llah swt. !uhammad ?asulallah saw. telah menganjurkannya**
"pakah beliau saw. akan menganjurkan sesuatu amalan yang berbau
kesyirikan atau kemungkaran atau mengakibatkan kesyirikan 8 "pakah para
sahabat 2abi saw. yang mulia dan tokoh dari para $alaf $holeh serta para
ulama pakar yang ber3iarah kemakam ?asulallah saw., kemakam para
sholihin serta bertawassul dan bertabarruk %baca bab tawassul6tabarruk
dibuku ini& kepada mereka tidak mengerti hukum syari'at 4slam 8, dan hanya
ulama dari pengikut mad3hab Cahabi saja yang memahaminya 8
> Caktu-waktu tertentu untuk ber3iarah: ?asulallah saw. tidak pernah
mewajib kan maupun melarang waktu-waktu tertentu untuk ber3iarah kubur,
orang boleh ber3iarah pada waktu apapun baik itu malam, pagi, siang hari
dan pada bulan $ya'ban, 4dul Jihtri dan lain sebagainya. Dimana dalilnya
bahwa ?asulallah saw. melarang 3iarah kubur pada waktu-waktu tertentu8
)enapa justru golongan pengingkar ini yang melarangnya8
Dalam syari'at 4slam telah menyatakan adanya bulan, hari yang mulia
umpama bulan-bulan urum6suci %!uharram, D3ul-)iddah, D3ul-ijjah,
?ajab& begitu juga bulan $ya'ban, ?amadhan, hari )amis, 1um'at dan lain
sebagainya %mengenai hal ini silahkan baca keterangan pada bab nishfu
$ya'ban, majlis d3ikir dan lainnya pada halaman lain dibuku ini atau dikitab-
kitab ulama ahli fi@ih&. +ada bulan dan hari itu "llah swt. lebih meluaskan
?ahmat dan "mpunan-2ya kepada makhluk yang berdo'a, beramal sholeh
dan mengharapkan ?ahmat dan "mpunan 4lahi.
Disamping bulan-bulan atau hari-hari biasa kaum muslimin ber3iarah ke
pekuburan, mereka juga lebih memanfaatkannya pada bulan dan hari yang
mulia untuk beramal sholeh diantaranya ber3iarah kekuburan kerabatnya
atau para sholihin. 1adi tidak ada diantara kaum muslimin yang berfirasat
hanya %khusus& pada bulan atau hari tertentu orang dibolehkan ber3iarah, ini
tidak lain hanya pikiran dan karangan golongan pengingkar sendiri**
"pakah mereka ini tahu hukumnya dalam 4slam orang yang mengharamkan
sesuatu amalan yang halal dan menghalalkan suatu amalan yang haram8
)alau sudah mengetahui hukumnya mengapa kok masih sering berani
menghukumi setiap amalan yang tidak sepaham dengannya sebagai amalan
haram, syirik dan lain sebagainya8 4ngat firman "llah swt.dalam surat "n-
2ahl:110B # Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-
sebut oleh lidahmu secara dusta :4ni halal dan in haram' untuk mengada-
adakan kebohongan terhadap "llahNsampai akhir ayat(
Golongan pengingkar ini sering mengharamkan suatu amalan yang tidak
sepaham dengan mereka dengan alasan bahwa 2abi saw. atau para sahabat
tidak pernah melakukan mengapa kita melakukan hal itu. )aedah seperti
inilah yang sering digembar-gemborkan oleh mereka. +adahal kalau kita
teliti firman "llah swt. yang telah kami kemukakan sebelumnya dalam surat
"l-asyr :A :

A ] ( B?

f 0

'

A C

"pa saja yang didatangkan oleh ?asul kepadamu, maka ambillah dia dan
apa saja yang kamu dilarang daripadanya, maka berhentilah %mengerjakan
nya&. %=$. "l-asyr :A&. Dalam ayat ini jelas bahwa perintah untuk tidak
mengerjakan sesuatu itu adalah apabila telah tegas dan jelas larangannya
dari ?asulallah saw. *
Dalam ayat diatas ini tidak dikatakan :
7

A C

Dan apa saja yang tidak pernah dikerjakannya %oleh ?asulallah&, maka
berhentilah %mengerjakannya&'.
1uga dalam hadits 2abi saw yang diriwayatkan oleh Bukhori:
D


9
g"

A 8

'

3 d

C]

c
9
a

BA 'C 0

1ika aku menyuruhmu melakukan sesuatu, maka lakukanlah semampumu


dan jika aku melarangmu melakukan sesuatu, maka jauhilah dia *:
Dalam hadits ini ?asulallah saw. tidak mengatakan:
D

w
6
a

BA 'C 0

Dan apabila sesuatu itu tidak pernah aku kerjakan, maka jauhilah dia*'
Begitu juga syari'at 4slam telah menyatakan adanya kehidupan ruh-ruh
orang mu'min yang telah wafat dialam bar3akh %bisa mengerjakan sholat,
bisa menghadiri tempat kuburnya, terbang kemana-mana menurut
kehendaknya, berdo'a kepada "llah swt. untuk para kerabatnya yang masih
hidup, mendengar omongan orang yang hidup dan lain sebagainya >baca
keterangan selanjutnya dibab ini dan pada bab tawassul6tabarruk dibuku
ini>&. )alau ruhnya orang mu'min biasa saja bisa berbuat demikian apalagi
dengan ?uhnya ?asulallah saw. para 2abi, para wali, dan kaum sholihin**
Dengan adanya hadits-hadits itu, disamping para pen3iarah berdo'a kepada
"llah swt. untuk ahli kubur %bukan berdo'a kepada ahli kubur tetapi untuk
ahli kubur& juga bertawassul, bertabarruk dengan penghuni kubur agar
penghuni kubur itu ikut berdo'a kepada "llah swt.untuk pen3iarah itu.
> !enaburkan bunga, menanam pelepah pohon: Dengan adanya hadits-
hadits tentang kehidupan ruh-ruh itu itu, para pen3iarah ada yang
menaburkan bunga diatas kuburan tidak lain hanya sebagai penghormatan
atau kecintaan kepada ahli kubur itu, sebagaimana orang yang masih hidup
yang sering antara satu dan lain memberi bunga untuk penghormatan. 4tu
semua tidak ada salahnya, selama penghormatan kepada manusia >baik
yang hidup maupun yang telah mati> tidak dibarengi dengan keyakinan
bahwa obyek yang dihormati itu memiliki sifat ketuhanan.
$edangkan menaruh atau menanam pelepah diatas kuburan juga tidak ada
salahnya, 2abi saw. sendiri telah mencontohkannya didalam haditsnya yang
diriwayatkan oleh 4mam Bukhori dan lain-lain dari 4bnu :"bbas ra. Dalam
hadits itu 2abi saw. Nminta pelepah pucuk kurma lalu dibelahnya satu
ditanamkannya kepada satu kubur dan satu lagi pada kubur yang lain
dengan berdo'a semoga mereka berdua diberi keringanan %dari siksa kubur&
selama pelepah ini belum kering.
Dengan adanya hadits itu ummat beliau saw. juga mencontoh perbuatan
beliau saw. menanamkan pelepah pohonan diatas kubur sambil berdo'a
kepada ahli kubur. Dalam hadits itu 2abi saw. tidak melarang atau menyuruh
umatnya untuk berbuat seperti beliau saw., tapi bila ada kaum muslimin
yang meniru perbuatan beliau saw. tidak lain karena beliau saw. sebagai
contoh dari umatnya. !alah ada hadits shohih yang diriwayatkan oleh 4mam
Bukhori bahwa Buraidah "slami berpesan agar pada kuburnya ditanamkan
dua pucuk kurma. "da juga riwayat hadits bahwa binatang-binatang dan
pepohonan itu selalu bertasbih kepada "llah swt.
+ertanyaan sekarang terhadap golongan pengingkar, mengapa mereka
mengharamkan perbuatan itu sedangkan 2abi saw. tidak melarang bila ada
ummatnya yang meniru perbuatannya tersebut8 !ana dalilnya dari 2abi
saw. bahwa orang tidak boleh menaburkan bunga atau menanam pelepah
diatas kuburan8 "pakah Buraidah "slami waktu berwasiat itu tidak mengerti
hukum syari'at 4slam8
> Berdiri secara khidmat, atau berbuat tawadhu' %rendah diri& dan sopan
dihadapan kuburan itu tidak ada salahnya selama perbuatan itu sebagai
penghormatan6ta'dim saja terhadap ahli kubur dan bukan sebagai ibadah.
Begitu juga mencium atau mengusap-usap kuburan tidak ada salahnya
selama niatnya sebagai tabarruk 6 pengambilan barokah %baca bab tawassul6
tabarruk&. "pakah golongan pengingkar ini masih ingat ayat "l-=ur'an yang
menyebutkan tentang sujudnya para malaikat kepada "dam as. dan
sujudnya saudara-saudara >usuf as. kepada 2abi >usuf as. $emua ahli tafsir
mengatakan bahwa sujud diayat itu sebagai sujud penghormatan bukan
sebagai ibadah kepada obyek yang dihormati.
)alau sujud disitu tidak dicela oleh "llah swt. karena tidak lain hanya
merupakan penghormatan mengapa golongan pengingkar berani
mengharamkan sampai mensyirikkan orang yang berdiri khidmat dan lain
sebagainya dihadapan kuburan ?asulallah saw., para sahabat atau para
sholihin lainnya8 $emua amalan itu tergantung dari niatnyaN.%hadits
shohih&, kalau niat orang itu untuk menghormat kepada ahli kubur, maka
tidak ada masalah nya, tetapi kalau niatnya beribadah kepada kuburan,
maka inilah yang tidak dibolehkan oleh syari'at. $ama halnya orang yang
rukuk dan sujud dimuka bangunan dari batu yaitu )a'bah, bila dia rukuk
atau sujud menganggap sebagai ibadah kepada )a'bah maka akan
hancurlah keimanannya, karena ibadah hanya ditujukan kepada "llah swt.**.
Bila ada pen3iarah kubur berkeyakinan bahwa ahli kubur %obyek yang
di3iarahi& itu bisa merdeka %tanpa i3in "llah swt.& memberi syafa'at pada
pen3iarah kubur, keyakinan inilah yang dilarang oleh agama. 1adi sekali lagi
semua itu terletak pada keyakinan seseorang. )ita tidak boleh mengharam-
kan 3iarah kubur karena perbuatan perorangan6indiPidu yang berkeyakinan
salah itu. )arena 3iarah kubur ini sejalan dengan hukum syari'at 4slam *
!aka dari itu janganlah seenaknya sendiri >tanpa dalil agama yang jelas>
anda mensyirikkan seseorang karena melihat secara lahir perbuatan orang
tersebut, karena anda tidak mengetahui keyakinan di hati setiap orang **
4ngatlah hadits riwayat !uslim %$hahih !uslim Bab .1 no. 1/< dan hadits
yang sama no.1/F& bahwa Gsamah bin Laid ra membunuh seorang pimpinan
Kaskar )afir yang telah terjatuh pedangnya, lalu dengan wajah tidak serius
ia %laskar kafir& mengucap syahadat, lalu Gsamah membunuhnya. Betapa
murkanya ?asulallah saw. saat mendengar kabar itu.., seraya bersabda :
"pakah engkau membunuhnya padahal ia mengatakan Kaa ilaaha 4llallah **8
Kalu Gsamah ra. berkata: )afir itu hanya bermaksud ingin menyelamatkan
diri Cahai ?asulullah.., maka beliau saw. bangkit dari duduknya dengan
wajah merah padam dan membentak: "pakah engkau telah belah
sanubarinya hingga engkau tahu isi hatinya %perkataan ini diulangi tiga kali&
N..sampai akhir hadits 8 ?enungkanlah *
> "llah swt. akan mengabulkan do'a para hamba-2ya dimanapun dia berada,
tetapi bila kita berdo'a disekitar )a'bah, !a@am 4brahim dan tempat-tempat
lain yang mulia disisi "llah swt. >termasuk juga disekitar kuburan ?asulallah
saw., kuburan para 2abi lainnya, para sahabat ?asulallah saw. dan para
kaum sholihin yang pribadi mereka dimuliakan oleh "llah swt.> harapan
cepat terkabulnya do'a lebih besar daripada kalau kita berdo'a kepada "llah
swt. dirumah atau dipasar. Banyak riwayat yang menceritera- kan tempat-
tempat mustajab do'a, jadi tidak semua tempat sama *.
> !emakai sandal di kuburan para ulama berbeda pendapat hukumnya.
)ebanyakan ulama berpendapat tak ada salahnya berjalan di pekuburan
dengan memakai terompah dan ada lagi ulama yang memakruhkan
memakai terompah yang mewah bila tidak ada ud3urnya %banyak duri dll&.
1ureir bin 4bnu a3im berkata : :$aya melihat asan dan 4bnu $irin berjalan
diantara kubur-kubur dengan memakai terompah'.
adits diriwayatkan oleh 4mam Bukhori, !uslim, "bu Daud dan 2asa'i dari
"nas bin !alik ra. bahwa 2abi saw. bersabda : #$eorang hamba bila ia telah
diletakkan dalam kuburnya dan teman-temannya telah berpaling, maka
sesungguhnya ia %si mayyit& mendengar bunyi terompah-terompah mereka(.
adits ini sebagai alasan dibolehkannya berjalan di kuburan memakai
terompah. )arena tidaklah akan didengar bunyi terompah itu jika tidak
dipakai.**
$edangkan 4mam "hmad bin anbal telah menganggap makruh memakai
terompah $ibtit >terompah mewah> di pekuburan berdasarkan riwayat "bu
Daud, 2asa'i dan 4bnu !ajah dari Basyir >bekas budak 2abi saw.> yang
berkata: :?asulallah saw. melihat seorang lelaki yang berjalan di pekuburan
dengan berterompah, maka sabdanyaB :ai orang yang berterompah $ibtit,
lemparkanlah terompahmu itu'*. Kelaki itu pun menoleh, dan demi dikenal
nya ?asulallah saw. maka ditanggalkannya terompahnya lalu dilemparkan-
nya'.
4mam "hmad mengatakan makruh ialah jika tidak ada ud3ur. !aka jika
terdapat sesuatu keud3uran yang mengharuskan seseorang buat memakai
terompah misalnya karena banyak duri atau najis, lenyaplah hukum makruh
itu **
Berkata )hathabi: :,ampaknya hal itu dimakruhkan ialah karena menunjuk-
kan kemewahan, sebab terompah $ibtit itu biasanya dipakai oleh golongan
mampu yang bermewah-mewah'. Kalu katanya lagi : #!aka )einginan 2abi
saw. hendaklah memasuki pekuburan itu dengan sikap tawadhu' %rendah
diri& dan berpakaian seperti orang khusyu' #.
Dengan adanya dalil-dalil diatas para pembaca bisa menilai sendiri apakah
benar komentar golongan pengingkar yang mengharamkan orang yang
pakai sandal di pekuburan8.ukum makruhnya saja masih belum mutlak**
> Duduk diatas kubur dianggap kurang penghargaan terhadap penghuni
kubur, maka dari itu para ulama berbeda pendapat juga waktu menerangkan
hadits ?asulallah saw. yang diriwayatkan oleh 4mam !uslim, "hmad, "bu
Daud dan lainnya dari "bu urairah ra. bahwa 2abi saw. bersabda: :Kebih
baik jika seseorang diantaramu duduk diatas bara panas hingga membakar
pakaian- nya dan tembus kekulitnya daripada ia duduk diatas kubur'.
Dengan adanya hadits itu, jumhur %pada umumnya& ulama ada yang
memakruhkan hal itu, ada lagi yang membolehkan dan ada lagi yang
mengharamkan. Gntuk mempersingkat halaman marilah kita ambil dalil dari
jumhur ulama yang memakruhkan.
4mam 2awawi berkata : :!elihat gelagat ucapan $yafi'i dalam kitab "l-Gmm,
begitu pun golongan terbesar dari kawan-kawan sealiran, dimakruhkan
duduk dikubur, maksudnya larangan itu adalah buat makruh, sebagaimana
biasa terdapat dalam pengertian fukaha, bahkan banyak diantara mereka
yang menyatakannya dengan tegas'. Glasnya pula: :Demikian pula halnya
pendapat jumhur ulama, termasuk didalamnya 2akh'i, Kaits, "hmad dan "bu
Daud'. 4mam 2awawi melanjutkanB :1uga sama makruh hukumnya,
bertelekan diatasnya dan bersandar padanya'.
$ebaliknya 4bnu Gmar dari golongan sahabat, 4mam "bu anifah, dan 4mam
!alik menyatakan tidak ada salahnya %boleh& duduk di kubur. $edangkan
pendapat yang mengharamkan ialah 4bnu a3min. Callahu a'lam
% )eterangan diatas mengenai memakai sandal dan duduk diatas kubur
dinukil dari kitab Ji@ih $unnah $ayyid $abi@ jilid . cet.pertama th 1FA<
hal.1A/ dan 1<1&
> $edangkan hadits riwayat 4mam Bukhori mengenai membina masjid diatas
%bukan disisi& kubur ialah: >!ereka %>ahudi dan 2asrani& itu, jika ada
seorang yang sholeh diantara mereka meninggal, mereka binalah diatas
makamnya sebuah masjid dan mereka buat didalamnya patung-
patungN.sampai akhir hadits(> dan hadits lainnya tentang sholat diatas
kuburan, itu tidak jelas apakah pelarangan %tempat ibadah dan arah kiblat&
menjurus kepada hukum haram ataupun hanya sekedar makruh %tidak
sampai pada derajat haram& saja. al itu dikarenakan 4mam Bukhari dalam
kitab $hahihnya %lihat kitab $hahih al-Bukhari jilid 9 halaman 111& dimana
beliau mengumpulkan hadits-hadits semacam itu ke dalam topik #Bab apa
yang dimakruhkan dari menjadikan masjid di atas kuburan( %Bab maa
yukrahu min ittikhod3 al-!asajid :alal =ubur& dimana ini meniscayakan
bahwa hal itu sekedar pelarangan yang bersifat makruh saja yang
selayaknya dihindari, bukan mutlak haram. Begitu juga hadits diatas itu
jelas makruh membina masjid atau sholat diatas kuburan bukan disisi
kuburan.
Karangan 2abi saw. dalam hadits tadi dapat diambil suatu pelajaran bahwa
kaum >ahudi dan 2asrani telah menjadikan kuburan para nabi dan manusia
sholeh dari mereka bukan hanya sebagai tempat ibadah melainkan sekaligus
sebagai kiblat %arah ibadah&. Kainnya halnya dengan orang muslimin yang
mengambil tempat sholat disisi kuburan orang sholeh hanya sebagai
tabarrukan bukan sebagai arah kiblat.
4mam $yafi'i dalam kitabnya "l Gmm bab :+ekerjaan setelah penguburan'
mengatakan: #$aya memandang makruh membangun masjid di atas
kuburan, atau diratakan kemudian sholat diatasnya. 2amun apabila ia telah
sholat, maka ia tidak mengapa, tapi ia telah berbuat yang tidak baik(.
)alau golongan pengingkar tetap bersikeras mengharamkan sholat meng-
hadap kuburan dan lain sebagainya seperti yang telah dikemukakan, kami
ingin bertanya kepada mereka: Dimana letak kuburan ?asulallah saw.
khalifah "bubakar dan khalifah Gmar bin )hattab SraT, apakah tidak terletak
didalam masjid 2abawi8 !engapa ulama-ulama mereka yang di !adinah
membiarkan orang muslimin sholat dihadapan, dibelakang, disamping
kuburan tersebut8 !alah kebanyakan kaum muslimin ingin sholat dekat atau
disekitar kuburan ?asulallah saw. dan dua sahabatnya itu, sebagai
tabarrukan.
)eterangan lebih mendetail masalah ini silahkan baca halaman selanjutnya
mengenai membina masjid disisi kuburan dan memberi penerangan
dikuburan. Callahu a'lam
+embacaan "l-=ur'an di kuburan untuk orang yang telah wafat
adits tentang wasiat 4bnu Gmar ra yang tertulis dalam syarah "@idah
,hahawiyah hal. ./< :

"Y #

& % U

L R

0%( r

8A

-"

A ] Q

# 8A

Dari 4bnu Gmar ra : #Bahwasanya beliau berwasiat agar diatas kuburnya


nanti sesudah pemakaman dibacakan awal-awal surat al-Ba@arah dan
akhirnya..(.
Dari 4bnu Gmar ra: #Bahwasanya beliau berwasiat agar diatas kuburnya
nanti sesudah pemakaman dibacakan awal-awal surat al-Ba@arah dan
akhirnya..(.
adits ini menjadi pegangan !uhammad bin asan dan 4mam "hmad bin
anbal padahal 4mam "hmad ini sebelumnya termasuk orang yang
mengingkari sampainya pahala amalan dari orang yang hidup pada orang
yang telah mati. 2amun setelah beliau mendengar dari orang-orang
kepercayaan tentang wasiat 4bnu Gmar ini beliaupun mencabut pengingkar-
annya itu %!ukhtasar ,a3kirah =urtubi hal. 9/&.
"da hadits yang serupa dalam $unan Baiha@i dengan isnad asan:
Bahwasanya 4bnu Gmar menyukai agar dibaca diatas pekuburan sesudah
pemakaman awal surat "l-Ba@arah dan akhirnya(.
+erbedaan dua hadits terakhir diatas ialah yang pertama adalah wasiat 4bnu
Gmar sedangkan yang kedua adalah pernyataan bahwa beliau menyukai hal
tersebut.
adits dari 4bnu Gmar ra. bahwa ?asulallah saw.bersabda :(1ika mati
seorang dari kamu, maka janganlah kamu menahannya dan segeralah mem-
bawanya kekubur dan bacakanlah Jatihatul )itab disamping kepalanya(. %?.
,habrani dan Baiha@i&
"bu urairah ra.meriwayatkan bahwasanya 2abi saw. bersabda :
Barangsiapa yang ber3iarah di kuburan, kemudian ia membaca :"l-Jatihah',
:=ul uwallahu "had' dan :"lhaakumut takatsur', lalu ia berdo'a >a "llah,
kuhadiahkan pahala pembacaan firman-!u pada kaum !u'minin dan
!u'minat penghuni kubur ini, maka mereka akan menjadi penolong baginya
%pemberi syafa'at& pada hari kiamat(.
adits-hadits diatas atau hadits-hadits lainnya dijadikan dalil yang kuat oleh
para ulama untuk menfatwakan sampainya pahala pembacaan "l-=ur'an
bagi orang yang telah wafat. "pa mungkin para sahabat 2abi seperti 4bnu
:Gmar dan "bu urairah SraT mengeluarkan kata-kata yang mengandung
ilmu gaib %yaitu mengenai imbalan pahala& tidak dari ?asulallah saw. atau
meriwayatkan sesuatu amalan yang berbau kesyirikan atau larangan dalam
agama 4slam8 !ereka berdua adalah termasuk salah satu tokoh dari
golongan $alaf $holeh, mengapa golongan pengingkar ini menolaknya 8
4mam 2awawi dalam $yahrul !uhad3d3ib mengatakan: :Disunnahkan bagi
orang yang ber3iarah kekuburan membaca beberapa ayat "l-=ur'an dan
berdo'a untuk penghuni kubur'.
4mam 2awawi menyimpulkan bahwa membaca "l-=ur'an bagi arwah orang-
orang yang telah wafat dilakukan juga oleh kaum $alaf %terdahulu&. +ada
akhirnya 4mam 2awawi mengutip penegasan ,a@iyyuddin "bul "bbas "hmad
bin ,aimiyah %4bnu ,aimiyyah& sebagai berikut :
Barangsiapa berkeyakinan bahwa seorang hanya dapat memperoleh pahala
dari amal perbuatannya sendiri, ia menyimpang dari ijma' para ulama dan
dilihat dari berbagai sudut pandang keyakinan demikian itu tidak dapat
dibenarkan(.
1uga keterangan singkat yang diungkapkan seorang ulama terkemuka di
4ndonesia Gstad3 =uraish $hihab dalam bukunya Jatwa-fatwa $eputar
ibadah dan !uamalah halaman 9A mengenai :berdo'a dan membacakan "l-
=ur'an untuk orang mati' adalah sebagai berikut :
Berdo'a untuk kaum !uslimin yang hidup atau yang sudah wafat adalah
anjuran agama. !embaca "l-=ur'an juga merupakan salah satu bentuk
ibadah yang dianjurkan. anya saja, terdapat perbedaan paham di kalangan
para ulama masalah bermanfaat atau tidaknya bacaan itu bagi orang yang
telah wafat. !emang, dalam kitab-kitab hadits, ditemukan yang
menganjurkan pembacaan "l-=ur'an bagi orang yang akan atau telah wafat.
Diantara- nya, "bu Dawud meriwayatkan bahwa sahabat 2abi, !a'@il bin
>asar, menyatakan bahwa 2abi saw. bersabda: :Bacalah surat >aa $in untuk
orang-orang yang %akan atau sudah& mati %dari kaum !uslim&'.
2ilai keshohihan hadits diatas ini dan semacamnya masih ada yang memper
selisihkannya. $ekalipun ada golongan yang mengatakan hadits-hadits
tersebut lemah atau tidak ada sama sekali tidak ada halangan untuk
membaca ayat "l-=ur'an bagi orang yang akan wafat atau telah wafat.
Dikalangan para ulama hadits, dikenal kaidah yang menyatakan bahwa
hadits-hadits yang tidak terlalu lemah dapat diamalkan khususnya dalam
bidang fadhail %keutamaan& *
+ara Glama juga menyatakan bahwa membaca "l-=ur'an>pada dasarnya>
dibenarkan oleh agama dan mendapat pahala, kapan %kecuali orang yang
sedang junub6haid-pen.& dan dimanapun berada %kecuali di wc-pen.&.
Diantara perselisihan ulama itu adalah :"pakah dapat diterima hadiah pahala
bacaan tersebut oleh almarhum atau tidak* %1adi bukan masalah
pembacaannya* -pen.&
$yekh !uhammad "l-$yarabashi dalam bukunya >as'alunaka mengutip
pendapat "l-=arafi dalam kitab "l-Juru@ bahwa kebaikan yang dilakukan
seseorang untuk orang lain yang telah meninggal mencakup tiga kategori :
a&. Disepakat tidak bermanfaat: memberi pahala keimanan kepada orang
yang telah wafat.
b&. Disepakati bermanfaat: seperti shoda@ah yang pahalanya diberikan
kepada orang telah wafat.
c& Diperselisihkan apakah bermanfaat atau tidak: seperti menghajikan,
berpuasa dan membaca =ur'an untuk orang yang telah meninggal.
$ementara mad3hab "bu anifah, "hmad bin anbal, berpendapat
pahalanya dapat diterima oleh yang telah mati. )emudian 4mam "l-=arafi
yang bermad3hab !aliki ini menutup keterangannya bahwa persoalan ini
%pahala untuk yang wafat&, walaupun diperselisihkan, tidak wajar untuk
ditinggalkan dalam hal pengamalannya. $ebab, siapa tahu, hal itu benar-
benar dapat diterima oleh orang yang telah wafat, karena yang demikian itu
berada diluar jangkauan pengetahuan kita.
+erbedaan pendapat terjadi bukan pada hukum boleh tidaknya membaca "l-
=ur'an untuk orang yang akan atau telah wafat, melainkan pada kenyataan
sampai tidaknya pahala bacaan itu kepada si mayit*# Demikianlah keterang-
an yang diungkapkan oleh Gstad3 =uraish $hihab dalam bukunya :Jatwa-
fatwa seputar ibadah dan muamalah'.
Gntuk mempersingkat halaman, penulis ingin mengutip sebagian saja nama
ulama-ulama pakar dan kitab mereka yang mengakui sampainya hadiah
pahala bacaan yang ditujukan untuk si mayit diantaranya sebagai berikut:
4mam "hmad bin anbalB ulama-ulama dalam mad3hab anafi, !aliki dan
$yafi'iB !uhammad bin "hmad al-!arwa3i dalam kitab ujjatu "hli $unnah
Cal-1ama'ah hal.1/ B $yaikh "li bin !uhammad bin "bil 43 %$yarah "@idah
,hahawiyah hal. ./A&B Dr. "hmad $yarbasi % >asaluunaka fid din wal-hayat
;6.1; &B 4bnu ,aimiyyah %>asaluunaka fid din wal-hayat jilid 16..9 & B 4bnul
=ayyim al-1au3iyyah %>asaluunaka fid din wal-hayat jilid 16..9& juga 4bnul
=ayyim dalam kitabnya "r-?uh mengatakan bahwa #"l-)hallal dalam
kitabnya "l-1ami' # sewaktu membahas :Bacaan disamping kubur' B "l-
"llamah !uhammad al-"robi %!ajmu' ,sholatsi ?osaail & B 4mam =urtubi
% ,a3kirah "l-=urtubi hal. 90 & B 4mam $ya'bi mengatakan: :Mrang-orang
"nshor jika ada diantara mereka yang wafat, maka mereka berbondong-
bondong kekuburnya sambil membaca "l-=ur'an disampingnya %kuburan
nya&'. Gcapan $yekh $ya'bi ini dikutip oleh 4bnul =ayyim dalam kitabnya "r-
?uh halaman 1;B 4bnu ,aimiyyah dalam !ajmu' Jatawa.
Dan masih banyak lagi ulama-ulama berbeda mad3hab yang membenarkan
hadiah pahala bacaan ini. 1adi jelas bagi kita setelah membaca dan meneliti
kutipan pada lembaran sebelum dan berikut ini banyak hadits 2abi saw.
serta anjuran para sahabat dan ulama-ulama pakar tentang dibolehkannya
serta sampainya pahala amalan orang yang masih hidup ditujukan kepada si
mayyit. Disamping itu, semua mad3hab sepakat bahwa pembacaan "l-
=ur'an akan mendapat pahala bagi pembacanya kapan dan dimanapun,
yang mana pahala itu selalu diharapkan oleh setiap muslim.
)ita tidak boleh langsung menuduh semua amalan yang >menurut pendapat
sebagian ulama> haditsnya terputus, lemah, palsu, atau tidak ada haditsnya
dan sebagainya itu haram untuk diamalkannya. )ita harus meneliti lebih
jauh lagi bagaimana pendapat ulama lainnya dan harus meneliti apakah
amalan tersebut menyalahi atau keluar dari syariat yang telah digariskan
4slam atau tidak 8, bila tidak menyalahi syari'at 4slam, boleh dijalankan *
"palagi amalan-amalan yang masih mempunyai dalil maka tidak ada alasan
orang untuk mengharamkan, mensesatkan atau membid'ahkan sesat
amalan-amalan tersebut karena tidak sependapat dengan mereka,
menghukum suatu amalan sebagai haram, harus mengemukakan dalil yang
jelas dan shohih dari ?asulallah saw.
+ahalanya membaca "l-=ur'an
$etelah keterangan singkat diatas mengenai membaca "l-=ur'an untuk si
mayyit dikuburan, marilah kita meneliti dalil-dalil dan wejangan ulama pakar
mengenai pahala orang yang membaca ayat "l-=ur'an, juga anjuran-anjuran
untuk membaca surat >aasin, surat "l-4khlas dan lainnya pada orang-orang
yang akan atau sudah wafat. Dengan demikian buat pembaca lebih jelas lagi
bahwa bacaan yang dibaca %didalam majlis-majlis d3ikir termasuk tahlilan6
yasinan dan lainnya& pasti akan mendapatkan pahala dari "llah swt., jadi
bukan sebaliknya akan mendapat dosa dan sebagainya sebagaimana yang
dikatakan oleh golongan pengingkar .
4bn !as'ud ra berkata: ?asulallah saw. bersabda:

" 5A3 ,

& % 1

: 1

A]

. )

6
0 &

&

,
;',

"

(y

, + 1

A R 7( e
b
&

, .

" j

( e
b
&

, \

e
b
&

e
b
&

& . B o?C( %
$iapa yang membaca satu huruf dari kitab "llah, maka mendapat hsanat6
kebaikan dan tiap hsanat mempunyai pahala berlipat sepuluh kali. $aya
tidak berkata: "lif lam mim itu satu huruf, tetapi "lif satu huruf, lam satu
huruf dan mim satu huruf(.%?. "ttirmid3y&.
Kihat adits ini siapa yang membaca al-=ur'an akan dilipatkan pahala setiap
hurufnya menjadi sepuluh kali. +ahala apa yang akan diberikan "llah swt.
setiap hurufnya itu tidak ada keterangan yang jelas. Gntuk lebih
gampangnya kita ambil misal saja, bila pahala yang diberikan "llah swt.
untuk satu huruf tersebut >misalnya sudah kita ketahui> yaitu berupa satu
pohon di surga dan Dia akan melipatkan 15V pahalanya berarti kita akan
memperoleh 15 pohon untuk setiap hurufnya, jadi kita bisa hitung sendiri
berapa pohon yang akan kita peroleh hanya dengan bacaan surat Jatihah
saja88. 4ngat ?ahmat dan )urnia "llah swt. tidak ada batasnya. 1angan kita
sendiri yang mem- batasinya *
!ari kita teruskan membaca dalil-dalil mengenai pembacaan "l-=ur'an yang
bermanfaat bagi orang yang akan atau sudah wafat berikut ini :
Bacalah >aa $iin bagi orang-orang yang %akan atau telah& meninggal
diantara kalian %muslimin&'.
?iwayat serupa oleh "bu urairah ra juga telah dicatat oleh "bu >a'la dalam
!usnad beliau dan afid3 ibn )atsir telah mengklasifikasikan rantai
periwayatnya %sanadnya& sebagai asan6baik %lihat ,afsiir 4bn )atsiir 1u3 ;
hal. /A5&.
"l-Baiha@i dalam $ya'bul 4man menjelaskan sebuah hadits riwayat !i'@al bin
>asar bahwa ?asulallah saw. bersabda :

Ev C"Y

-_ (

%/

, %'

$ z

8A

.
Barangsiapa membaca >aa $in semata-semata demi keridhaan "llah, ia
memperoleh ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu. )arena itu
hendaklah kalian membacakan >aa $in bagi orang yang %akan atau telah&
wafat diantara kalian %muslimin&(. %adits ini disebutkan juga dalam "l-
1ami'us $haghier dan !isykatul !ashabih&.
!a'a@al ibn >assaar ra meriwayatkan bahwa ?asulallah saw. bersabdaB
>asin adalah kalbu %hati& dari "l-=ur'an. ,ak seorang pun yang
membacanya dengan niat menginginkan "khirat melainkan "llah akan
mengampuninya. Bacalah atas orang-orang yang %akan dan telah& wafat
diantaramu.( %$unan "bu Dawud&. 4mam akim mengklasifikasikan hadits
ini sebagai $hohih6 "utentik, lihat !ustadrak al-aakim ju3 1, halaman /0/B
lihat juga at-,arghiib ju3 9 halaman ;A0.
adits yang serupa juga diriwayatkan oleh afid3 "s-$alafi %!ukhtasar "l-
=urtubi hal. 90&.
4mam "hmad bin anbal meriwayatkan dalam !usnad-nya dengan sanad
dari $afwaan bahwa ia berkata: #+ara ulama biasa berkata bahwa jika >aasin
dibaca oleh orang-orang yang akan wafat, "llah akan memudahkan maut itu
baginya.( %Kihat tafsir 4bnu )atsir jild ; halaman /A1&.
Dari 1und bin "bdullah ra. meriwayatkan bahwa 2abi saw bersabda: #Barang
siapa membaca $urat >aasin pada malam hari dengan niat mencari ridha
"llah dosa-dosanya akan diampuni( %4mam !alik bin "nas, dalam kitabnya
"l !uwattha'&. 4bnu ibban menshohihkannya %lihat shohih 4bn ibban jilid 0
halaman ;19, juga lihat "t ,arghiib jilid 9 hal. ;AA&.
Kihat hadits ini pahala tertentu bacaan >aasin "llah swt akan mengampuni
dosa-dosa si pembacanya. !anfaat pengampunan ini yang selalu diharap-
kan oleh setiap !uslimin **
?iwayat serupa dari "bu urairah ra juga dicatat oleh "bu >a'la dalam
!usnadnya dan 4bnu )athir telah mengklasifikasikan rantai perawinya
sebagai asan6baik. %Kihat tafsir 4bnu )atsir jilid ; hal./A5&.
$yaikh !uhammad "l-:"rabi "t-,ibani, seorang ulama !asjidil aram dalam
risalahnya yang berjudul 4s'aful !uslimin wal !uslimat bi 1awa3il =ira'ah wa
Cushulu ,sawabiha Kil "mwat mengatakan membaca "l-=ur'an itu dapat
sampai kepada arwah orang yang telah meninggal.
1uga mengenai fadhilah6pahala membaca surat "l-4khlas, "bu !uhammad
"s-$amarkandy, "r-?afi'i dan "d-Dar@uthni, masing-masing menunjuk
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh "mirul !ukminin "li bin "bi ,halib kw
bahwa ?asulallah saw. bersabda:
!a'a@al ibn >assaar ra meriwayatkan bahwa ?asulallah saw. bersabdaB

$ %b&

%& Y Q

Q
b

, 7

<

^ `$

$ S A

( , 2d

F 5%3"

SA

F
Barangsiapa lewat melalui kuburan, kemudian ia membaca :=ul uwallahu
"had' sebelas kali dengan niat menghadiahkan pahalanya pada para
penghuni kubur, ia sendiri akan memperoleh pahala sebanyak orang yang
mati disitu %atau mendapat pahala yang diperoleh semua penghuni kubur&(.
Berdasarkan riwayat surat >aasin yang cukup banyak maka ulama-ulama
pakar atau orang-orang lainnya yang memegang hadits-hadits ini,
mengamal kannya baik secara indiPidu atau berkelompok sebagai amalan
tambahan. adits-hadits diatas mengenai keistemewa an dan pahala-pahala
tertentu surat >aasin.
!ari kita rujuk lagi hadits-hadits mengenai pahala-pahala dan keistemewaan
tertentu surat "l-=ur'an selain surat >aasin. Calaupun kita setiap hari
membaca berulang-ulang hanya satu surat saja dari "l-=ur'an tersebut akan
tetap dapat pahala bagi yang membacanya karena termasuk ayat "l-=ur'an
dan tidak ada satu hadits atau ayat ilahi yang melarang orang membaca
hanya satu ayat dari "l-=ur'an. Dan tidak ada satu orang pun dari kaum
muslimin yang mengamalkan ini berkeyakinan atau mengatakan bahwa "l-
=ur'an itu hanya terdiri dari satu ayat yang dibaca itu saja serta mengharus-
kan6mewajibkan orang membaca hanya ayat itu saja *
Golongan pengingkar ada yang mengatakan bahwa 4bnul =ayyim berkata :
#Barangsiapa membaca surat ini akan diberikan pahala begini dan begitu
semua hadits tentang itu adalah +alsu * Beliau dengan alasan bahwa orang-
orang yang memalsukan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri bahwa
tujuan mereka membuat hadits palsu tersebut adalah agar manusia sibuk
dengan membaca surat-surat tertentu dari "l =ur'an serta menjauhkan
mereka membaca isi "l =uran yang lain ( ***
Gmpama saja 4bnul =ayyim benar berkata demikian, ini juga bukan suatu
dalil6hujjah untuk melarang membaca ayat-ayat tertentu dari ayat "l-
=ur'an, karena tidak sedikit hadits yang menyebutkan keistemewaan
tertentu dan pahala tertentu pada ayat-ayat "l-=uran, dengan demikian
pendapat 4bnul-=ayyim terbantah dengan hadits-hadits tentang bacaan
surat >asin diatas dan surat-surat lain berikut ini :
adits dari "bu $a'id ra bahwa 2abi saw bersabda: :"pakah kalian sanggup
membaca sepertiga %16;& =ur'an dalam satu malam8' ?upanya hal itu
memang terasa berat bagi mereka, maka jawab mereka: :$iapa pula yang
akan sanggup melakukan itu diantara kami, ya ?asulallah*'. !aka sabda 2abi
saw '"llaahul wahidus shamad ' >maksudnya surat "l 4khlas> adalah
sepertiga dari "l- =ur'an(. %?.Bukhori, !uslim dan "n-2asa'i&
"da riwayat yang serupa dari "bu urairah ra yang diriwayatkan oleh
!uslim.
Kihat hadits diatas ini termasuk juga sebagai pahala tertentu, siapa baca
sekali surat "l-4khlas sudah memadai seperti baca sepertiga ayat dari "l-
=ur'an. Disini tidak berarti kita mengharuskan dan hanya membaca surat "l-
4khlas saja, seperti isu-isu belaka golongan pengingkar ini *
adits dari "bu $a'id "l )hudri ra bahwa 2abi saw bersabda: :"danya
?asulallah saw. berlindung dari gangguan jin dan mata manusia dengan
beberapa do'a, tetapi setelah diturunkan kepadanya "lmu'awwidatain %$urat
"l-Jala@ dan "n-2aas&, beliau saw. membaca keduanya itu dan
meninggalkan segala do'a-do'a lainnya'. %? "t ,irmid3i&
adits diatas ini menunjukkan dua surat %"l-Jala@ dan "n-2aas& mempunyai
keistemewaan tertentu juga, bisa menghalangi dan menolak gangguan jin
dan mata manusia. 1uga mendapat pahala yang membacanya. Disini tidak
berarti orang mempunyai firasat bahwa "l-=uran hanya terdiri dari surat "l-
Jala@ dan "n-2aas saja dan kita hanya diharuskan membaca dua surat
tersebut serta menjauhi ayat "l-=ur'an lainnya *
adits dari "bu !as'ud "l Badry ra berkata, bersabda 2abi saw: :$iapa yang
membaca dua ayat dari akhir surat "l-Ba@oroh pada waktu malam telah
mencukupinya'. %?.Bukhori dan !uslim&.
)ata-kata telah mencukupinya dalam hadits itu berarti ia telah terjamin
keselamatannya dari gangguan syaithon pada malam itu. 4ni juga termasuk
keistemewaan tertentu dari dua ayat terakhir dari surat "l Ba@oroh %yaitu
dimulai dari "amanar ?osuulu bimaa un3ila ilaihi ayat 9</Nsampai akhir
ayat al Ba@oroh Disini tidak berarti orang mempunyai firasat bahwa "l-
=ur'an hanya terdiri dari surat "l-Ba@oroh dan kita hanya diharuskan
membaca surat tersebut serta menjauhi ayat "l-=ur'an lainnya*
adits dari "bu urairah ra, ?asulallah saw bersabda: :Didalam =ur'an ada
surat berisi tiga puluh ayat dapat membela seseorang hingga diampunkan
baginya yaitu ,abarokallad3i Biyadihil !ulku %surat "l-!ulk&'. %?. "bu
Dawud, "t-,irmid3i&
adits ini menunjukkan keistemewaan dan pahala tertentu juga bahwa siapa
yang membacanya akan dapat membelanya dan mengampunkan dosanya *
+ahala pengampunan ini sangat diharapkan oleh semua kaum muslimin.
Disini tidak berarti orang mempunyai firasat bahwa "l-=ur'an hanya terdiri
dari surat "l-!ulk saja dan kita hanya diharuskan membaca surat tersebut
serta menjauhi ayat "l-=ur'an lainnya *
adits dari "bu urairah ra 2abi saw bersabda: :1angan kamu menjadikan
rumahmu bagaikan kubur %hanya untuk tidur belaka&, sesungguhnya setan
lari dari rumah yang dibacakan padanya surat "l-Ba@oroh'. %?.!uslim&
adits ini juga mempunyai keistemewaan tertentu "l-Ba@oroh bisa mengusir
setan dari rumah kita. Disini tidak berarti orang mempunyai firasat bahwa
"l-=ur'an hanya terdiri dari surat "l-Ba@oroh saja dan kita hanya diharuskan
membaca surat tersebut serta menjauhi ayat "l-=ur'an lainnya *
adits dari "bu Darda ra, $abda ?asulallah saw : :$iapa yang hafal sepuluh
ayat dari permulaan surat "l-)ahfi, akan terpelihara dari godaan fitnah
Dajjal'. %?.!uslim&. Dalam lain riwayat: :$epuluh ayat dari akhir surat "l
)ahfi'.
adits ini menunjukkan keistemewaan tertentu yaitu siapa yang dapat
menghafal dan membacanya dari ayat tersebut, terhindar dari fitnahan
Dajjal. Disini tidak berarti orang mempunyai firasat bahwa "l-=ur'an hanya
terdiri dari 15 ayat dari surat "l-)ahfi saja dan kita hanya diharuskan
membaca surat tersebut serta menjauhi ayat "l-=ur'an lainnya*
Dan masih banyak lagi mengenai keistemewaan dan pahala tertentu
mengenai "yat )ursi, ayat "l-Jatihah %Gmmul )itab6ibunya =ur'an&,
mengenai keutamaan mengucapkan Kaa ilaaha illallah, membaca ,asbih,
,akbir dan $holawat atas 2abi saw. dan sebagainya yang tidak saya
sebutkan satu persatu disini. 1uga pahala-pahala tertentu amalan-amalan
puasa, sholat dan sebagainya.
"pakah semua hadits-hadits keistemewaan dan pahala tertentu tersebut
diatas yang diriwayatkan oleh perawi-perawi terkenal adalah hadits palsu 8
"pakah dengan adanya hadits-hadits tersebut, orang mempunyai firasat
hanya harus membaca ayat-ayat tertentu itu dan meniadakan ayat "l-=ur'an
lainnya 8 $udah ,entu ,idak *
+andangan yang demikian itu menunjukkan kedangkalan ilmu serta
kefanatikan golongan pengingkar ini terhadap fahamnya sendiri sehingga
semua hadits yang >tidak sefaham dengan mereka> dianggap tidak ada,
palsu, lemah dan melarang dan lain sebagainya * $aya berlindung pada "llah
swt.. dalam hal ini.
"malan orang hidup yang bermanfaat bagi si mayit
!ari kita telaah lagi amalan orang hidup yang bermanfaat bagi si mayit.
adits yang diriwayatkan oleh !uslim dari 4bnu "bbas ra berkata:

" [
9
` 2

` '

: L 3 # ]

A ]

. )

. 1

A /

.
9

7
9
, S A #
\

A /

8M `'

A 3 " I
6

"

w
6
a

"

& B 7, %
$aya telah mendengar ?asulallah saw. bersabda: :,iada seorang muslim
wafat, maka berdiri menyembahyangkannya empat puluh %.5& orang yang
tidak menyekutukan "llah dengan sesuatu apapun, melainkan dapat dipasti-
kan "llah menerima syafa'at dan permintaan ampun mereka itu'. %?.
!uslim&
adits dari !artsad bin "bdullah "lya3ani berkata:

%`<

" % 2

t ( & % 1

" Q

$ D

QM 'G

C0

'

Xt

<

<

E9 t 7

<
6
1

: 1

A ]

<

<

e9 A -

U % /

& B A" 55 o?C( %


"dalah !alik bin ubairoh jika menyembahyangkan jena3ah dan melihat
orang-orangnya hanya sedikit, maka dibagi mereka tiga %;& baris, kemudian
ia berkata: ?asulallah saw. bersabda: :$iapa yang disembahyangkan oleh
tiga barisan, maka telah dapat dipastikan' (. %?. "bu Dawud, "t-,irmid3i&
!aksud kata-kata dapat dipastikan dalam hadits itu ialah pasti diampunkan
mayitnya dan "llah akan menerima syafa'at dan permohon an mereka.
adits dari "bu urairah berkata: #"da seorang tukang sapu masjid, pada
beberapa hari tidak terlihat oleh ?asulallah saw. sehingga beliau bertanya
tentang orang itu. DijawabB 4a telah wafat. 2abi bersabda: !engapakah
kamu tidak memberitahu padaku8 ,unjukkan padaku kuburannya. !aka
orang-orang menunjukkan kepada 2abi saw. kuburan tukang sapu itu, dan
disitu 2abi sholat mayat %jena3ah&. )emudian setelah sholat bersabda:
$esungguhnya kubur-kubur ini tadi penuh kegelapan, dan "llah telah
menerangi padanya dengan sholatku pada mereka(. %?.Bukhori, !uslim&
adits-hadits diatas ini menunjukkan juga bahwa seorang yang telah wafat
masih dapat tertolong oleh bantuan amalan orang yang masih hidup, dan
yang demikian ini terserah pada "llah, karena rahmat "llah dan kurnia-2ya
tidak terbatas. 1uga hadits terakhir diatas menunjukkan dibolehkannya
orang yang ketinggalan sholat jena3ah untuk bersholat didepan kuburannya.
4ni berlaku untuk semua muslimin karena dihadits itu tidak disebutkan
sholat jena3ah ditempat kuburan tersebut hanya khusus berlaku untuk 2abi
saw. Beliau saw. adalah contoh bagi ummatnya, bila itu dilarang atau khusus
untuk beliau saja, maka beliau saw. pasti akan memberitahunya * $emuanya
ini menunjukkan bahwa do'a itu manfaatnya sangat banyak baik untuk orang
yang masih hidup maupun yang sudah wafat. "llah swt. sendiri telah
menjanjikan siapa yang berdo'a kepada-2ya pasti akan dikabulkannya.
Jirman-firman "llah swt. agar manusia selalu berdo'a baik untuk dirinya
maupun untuk lainnya : #Dan ,uhanmu berfirmanB :Berdo'alah kepada-)u,
niscaya akan )ukabulkan bagimu' (. %"l- !u'min :05&.
Jirman-2ya: #Dan seandainya hamba-hamba)u bertanya padamu
%!uhammad& mengenai "ku, maka sesungguhnya "ku ini !aha dekat. "ku
akan mengabulkan permohonan dari orang yang berdo'a, jika ia berdo'a
pada-)u(. %"l-Ba@oroh : 1<0&
1uga firman "llah swt.: #Dan orang-orang yang datang sesudah mereka
%!uhajirin dan "nshor&, mereka berdo'aB >a ,uhan kami, beri ampunlah
kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami (.
%"l-asyr:15&
4bnu ajr dalam kitabnya )hatimatul Jatwa mengatakan bahwa manfaat
terbesar yang dapat diperoleh dengan do'a ialah orang yang berdo'a tidak
akan dikecewakan sama sekali. Bila takdirnya bergantung pada do'a, maka
ia akan melihat manfaat do'anya, namun bila takdirnya itu tidak bergantung
pada do'a maka manfaat do'a adalah ganjaran pahala, karena do'a termasuk
ibadah.
$edangkan hadits-hadits ?asulallah saw. yang berkaitan dengan do'a berikut
ini :
adits dari $alman Jarisi bahwa ?asulallah saw. bersabdaB :,idak dapat
menolak gadha6takdir %"llah swt.& kecuali do'a', dan tidak bisa menambah
umur kecuali kebaikan *( %?."t-,irmid3i&.
$edangkan hadits yang diriwayatkan oleh Ba33ar dan ,habrani juga oleh
akim yang menyatakan isnadnya sah dari "isyah ra. bahwa ?asulallah saw.
bersabda:
,idak mempan %tidak bisa menolak& sikap berhati-hati terhadap takdir,
sedang do'a itu akan memberi manfaat, baik terhadap hal-hal yang telah
terjadi maupun yang belum terjadi. Dan sungguh, malapetaka itu turun, lalu
disambut oleh do'a, maka bergulatlah keduanya sampai hari kiamat(.
!aksud hadits itu ialah "llah swt. bisa merubah takdir malapetaka yang
akan dikenakan pada hamba-2ya dikarenakan do'a hamba itu kepada-2ya.
!asih banyak lagi ayat 4lahi dan hadits ?asulallah saw. mengenai do'a ini
yang tidak bisa kami kemukakan satu persatu disini. )ita dibolehkan berdo'a
apa saja kepada "llah swt. yang penting dalam kebaikan, tetapi bacaan atau
kalimat do'a yang terbaik ialah yang diajarkan oleh ?asulallah saw. termasuk
disini ialah bacaan6kalimat do'a pada waktu sholat jena3ah atau waktu
3iarah kubur. $udah tentu dalam sholat jena3ah atau 3iarah kubur kita
dibolehkan membaca do'a selain yang diajarkan oleh ?asulallah saw. yang
terpenting semua ini terfokus %tertuju& untuk mohon pengampunan bagi si
mayat. %info: berdo'a pada waktu sholat banyak ahli fi@ih mengatakan harus
berbahasa "rab, bila tidak bisa membatalkan sholatnya&.
4ni semua sunnah ?asulallah saw. serta menunjukkan bahwa si mayit itu
masih bisa menerima syafa'at dari amalan orang lain yang masih hidup.
Dengan demikian isi dan inti do'a dalam sholat jena3ah dan 3iarah kubur
ialah mohon ampunan untuk si mayit, ampunan ini adalah salah satu
syafa'at dan manfaat yang besar serta selalu diharapkan oleh setiap
muslimin.
4ngat sekali lagi, jangan melihat cara atau bagaimana orang melakukan
suatu amalan, tapi lihatlah apakah amalan tersebut melanggar yang telah
digariskan oleh syari'at 4slam atau tidak8
Begitu juga halnya dalam majlis tahlilan6yasinan %baca keterangan selanjut-
nya& tujuan utama setelah membaca ayat-ayat "l-=ur'an, tasbih, tahmid,
sholawat pada 2abi saw. dan sebagainya adalah membaca do'a pada "llah
swt. khusus untuk si mayyit. $emua bacaan d3ikir yang dibaca dalam majlis
ini sudah pasti akan mendapat pahala, banyak hadits yang meriwayatkan-
nya.
)alau ada ulama yang mengatakan bahwa membaca hal-hal tersebut
berdosa, haram dan tidak mendapat pahala, ini hanya fitnahan-fitnahan
ulama dari kalangan orang yang tidak senang menghadiri majlis d3ikir
tersebut, serta omongan mereka ini tidak berdasarkan dalil. 4ngat sekali lagi
bahwa membaca d3ikir dan do'a ini tidak diperlukan waktu, tempat dan
cara-cara tertentu yang disyariatkan, jadi bebas setiap waktu hanya
pembacaan "l-=ur'an-nya saja >menurut para ulama ahli fi@ih> yang
mempunyai syarat-syarat tertentu, umpamanya wanita yang sedang haidh
atau orang yang sedang junub %suami istri belum bersuci setelah berkumpul&
itu dilarang membaca ayat-ayat "l =ur'an.
Beliau saw. juga menganjurkan kita untuk 3iarah kubur dan mengajarkan
kalimat-kalimat salam dan do'a untuk ahli kubur tersebut. Disini tidak ada
bedanya orang yang baru wafat atau sudah lama wafat semuanya adalah
mayit. )arena mayyit itu bisa mendengar salam dan bacaan kita tersebut
sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits ?asulallah saw.. +endengaran
mereka itu lebih tajam dari pendengaran kita yang masih hidup ini. Begitu
juga tidak ada larangan dalam syari'at untuk membacakan "l-=ur'an, dan
berdo'a untuk mayat baik waktu baru di kubur, waktu 3iarah kubur maupun
setiap waktu baik habis sholat atau lainnya.
)ehidupan ruh-ruh manusia yang telah wafat
!ari kita rujuk ayat-ayat ilahi dan hadits-hadits ?asulallah saw. mengenai
ruh-ruh orang yang telah wafat.
> Jirman "llah swt.: #1anganlah kalian berkataB bahwa orang-orang yang
gugur dijalan "llah itu mati, bahkan mereka hidup %dialam lain&, tetapi
kalian tidak menyadarinya(.%"l-Ba@arah : 1/.&
> Dan firman-2ya: #1anganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang
gugur dijalan "llah itu mati. Bahkan mereka itu hidup disisi ,uhannya dan
mereka memperoleh ri3ki %kenikmatan besar&( % "li 4mran : 10F&
> Jirman-2ya juga: #!ereka bertanya kepadamu %hai !uhammad& tentang
ruh. 1awablah : :4tu termasuk urusan ,uhanku', dan tidaklah kamu diberi
ilmu %pengetahuan& melainkan sedikit( %"l 4sraa : </&
Dua firman "llah diatas disamping menyebutkan orang-orang yang gugur
dijalan "llah itu tidak mati tetap hidup %ruhnya& mendapat kenikmatan, juga
dalam ayat-ayat itu tidak menyebutkan pembatasan yakni hanya ruh-ruh
orang-orang yang gugur dalam peperangan saja yang masih hidup. Dengan
demikian baik wafatnya itu waktu dalam peperangan sabil maupun wafat
diatas tempat tidur, ruh-ruh %jadi bukan jasadnya& ini semuanya masih hidup
dialam bar3akh, makna yang demikian ini sejalan dengan hadits-hadits
?asulallah saw. tentang ruh manusia yang telah wafat %baca keterangan
selanjutnya&.
!alah ada riwayat waktu sahabat selesai dari perang besar, mereka gembira
tetapi ?asulallah saw. bersabda : )ita sekarang selesai perang yang kecil
dan menghadapi perang yang lebih besar. $ahabat bertanyaB +erang apakah
itu >a ?asulallah, beliau saw. menjawab B !emerangi hawa nafsu *
> Jirman "llah swt.: #!aka bagaimanakah %halnya orang-orang kafir nanti&,
apabila kami mendatangkan seseorang saksi %?asul& dari tiap-tiap umat dan
)ami mendatangkan kamu %!uhammad& sebagai saksi atas mereka itu
%sebagai umatmu&.( %=$ .:.1&
> Jirman-2ya jugaB #Dan demikian %pula& )ami telah menjadikan kamu
%ummat 4slam&, ummat pertengahan %yang adil dan pilihan& agar kamu
menjadi saksi atas %perbuatan& manusia dan agar ?asul %!uhammad&
menjadi saksi atas %perbuatan& kamu# %=$ 9:1.;&
+ara !uthawwi' sekitar makam ?asulallah saw. di !adinah selalu berteriak-
teriak kepada para pen3iarah dengan ucapan, :Cahai haji, ?asul telah mati,
berikan salam dan segera pergilah' dan jika ada yang sedikit berlama-lama
dalam ber3iarah lantas diteriaki, Cahai haji, syirikN**'. Bagi si pembaca bisa
menyaksikan sendiri bila nantinya ber3iarah ke makam ?asulallah saw.. "pa
maksud kata-kata itu8."pakah mereka ini tidak memahami ayat-ayat ilahi
diatas8 )alau golongan Cahabi mengatakan ?asulallah sudah wafat,
bagaimana beliau saw. mau menjadi saksi bagi ummatnya yang setelah
wafatnya beliau saw.8 ,idak mungkin pula 2abi saw. dipanggil sebagai
seorang saksi atas apa yang tidak beliau ketahui atau tidak beliau lihat**
> $ebuah hadits yang diriwayatkan oleh 4mam "hmad bin anbal dalam
!usnad-nya jilid 444 halaman ; dari "bu :"mir, "bu :"mir menerimanya dari
:"bdulmalik bin asan "l-aritsiy, :"bdulmalik menerimanya dari $a'id bin
:"mr bin $ulaim, yang menuturkan sebagai berikut : #$aya mendengar dari
seorang diantara kita, namanya aku lupa, tetapi %menurut ingatanku& ia
bernama !u'awiyah atau 4bnu !u'awiyah. 4a menyampaikan hadits dari "bu
$a'id "l-)hudri ra. yang mengatakan, bahwasanya ?asulallah saw. pernah
menyatakan B :$eorang mayyit mengetahui siapa yang mengangkatnya,
siapa yang memandikannya dan siapa yang menurunkannya ke liang kubur'.
)etika dalam suatu majlis 4bnu :Gmar mendengar hadits tersebut ia
bertanyaB :Dari siapa anda mendengar hadits itu' 8 Mrang yang ditanya
menjawabB :Dari "bu $a'id "l-)hudri'. 4bnu :Gmarpergi untuk menemui "bu
$a'id, kepadanya ia bertanyaB :ai "bu $a'id, dari siapakah anda mendengar
hadits itu 8' "bu $a'id menjawabB :Dari ?asulallah saw.' #.
> 4bnul =ayyim didalam kitabnya "r-?uh menyatakan, bahwa ruh "bubakar
"sh-$hiddi@ ra. tampak %setelah ia wafat& didalam suatu peperangan
bertempur bersama-sama pasukan muslimin melawan kaum musyrikin.
> 4bnul-Cadhih pun dalam ,arikh-nya mengemukakan kesaksian seorang
yang melihat ?asulallah saw. %beliau saw.telah lama wafat& membawa
sebuah tombak pendek ikut berperang melawan musuh-musuh "hlul-Bait
beliau di )arbala, medan perang tempat "l-usain ra. gugur sebagai
pahlawan syahid.
> Dalam hadits-hadits 2abi saw. menerangkan bahwa ruh-ruh orang yang
wafat itu hidup dialam bar3akh, bisa mendengar terompah-terompah kaki
orang yang mengantarkan kekuburnya %? Bukhori, !uslim dan lain-lain&,
bisa mendo'akan kerabatnya dan sebagainya %? "hmad dan ,urmud3i dari
"nas&.
> ?asulallah saw. juga bersabda bahwa arwah kaum mu'minin bisa terbang
kemana saja yang mereka kehendaki %dari $alman "l-Jarisy yang ditulis oleh
4bnul =ayyim :!engenai soal ruh' halaman 1.., serta ada sabda ?asulallah
saw. yang serupa juga diriwayatkan oleh 4mam !alik ra&. Begitu juga
mengenai ad3ab6siksa didalam kubur dan lain sebagainya.
"gama 4slam mewajibkan mempercayai adanya alam ruh walaupun semua-
nya ini belum terjangkau dengan akal manusia. $emuanya ini telah dijelas-
kan baik dalam ayat ilahi maupun sunnah ?asulallah saw.. adits-hadits
diatas ini %bisa melihat siapa yang memandikannya, yang mengantarkan
keliang kubur, bisa terbang kealam mana saja yang dia dikehendaki dan lain
sebagainya& juga menunjukkan dan memperkuat kenyataan adanya
kehidupan dialam ghaib %bar3akh&.
Didalam perang Badr pun banyak sahabat 2abi saw. melihat sejumlah
!alaikat turun dari langit, berpakaian jubah dan serban berwarna kuning
dan membawa pedang ditangan ikut berperang dipihak pasukan muslimin.
?iwayat ini juga menunjukkan bahwa ada manusia-manusia yang bisa
melihat !alaikat, yaitu orang-orang yang diberi ilmu dan dikarunia
kemuliaan khusus %karamah6keramat& diantara para waliyullah.
!ari kita teliti lagi hadits-hadits mengenai orang-orang yang telah wafat
berikut ini:
> adits dari "nas bin !alik sebagai berikut :

9

" h9 (

& % 1

A ]

. )

. T

CR

% " 9 <
6
I

<

<

`$ 8 \

$ 5'0

:
" .
9

" \
9
`

$ ;

" j9

* ;

" ;3

"

;a

" ;3

"

% R

"O

`
n
/&

% R

S %

2%

2"

`
n
/&

. k

# ,

A R

'

( 1

: 1

A]

A 3 #

A G

A -

. 1

: o?`(

2, -

B%"

] g"

( 1

A R

'

'

! `(

%`/

AG

& B of( 7, %
Bahwa ?asulallah saw. membiarkan mayyit orang kafir yang terbunuh
dalam peperangan Badar selama tiga hari. )emudian beliau saw mendatangi
mereka lalu berdiri sambil menyeru mereka: : ai "bu 1ahal bin isyam, ai
Gmayyah bin )halaf, ai Gtbah bin ?abi'ah, ai $yaibah bin ?abi'ah*
Bukankah kamu telah mendapatkan janji ,uhanku sebagai sesuatu yang
benar %yakni kalah dan terbunuh&. $esungguhnya aku telah mendapatkan
janji ,uhanku sebagai sesuatu yang benar %yakni memperoleh kemenangan&'
Gmar bin )hattab ra mendengar ucapan 2abi saw. bertanya: : Cahai
?asulallah, bagaimana mereka bisa mendengar dan bagaimana pula mereka
bisa menjawab sedangkan mereka telah menjadi bangkai 8 !aka ?asulallah
saw. bersabda: :Demi 3at yang diriku ada di tangan-2ya, tidaklah kamu
memiliki kemampuan mendengar yang melebihi mereka terhadap apa yang
aku ucapkan, akan tetapi mereka tidak mampu menjawab' #. %?.Bukhori,
!uslim&.
Kihat hadits terakhir diatas ini yang mana ?asulallah saw. telah tegas
menjawab pertanyaan Gmar bin )hattab ra bahwa mayyit itu bisa
mendengar perkataan 2abi saw. malah pendengaran mereka itu lebih tajam
dari para sahabat yang hadir. adits ini menunjukkan kebolehan kita untuk
memanggil orang yang telah wafat dengan kata-kata >a Julan % ai anu&
atau memanggil >a ?asulalllah dan sebagainya. Begitu juga apa salahnya
kalau kita sering memanggil junjungan kita !uhammad saw. dengan kata-
kata >a ?asulallahN8 %silahkan baca bab tawassul dan tabarruk dalam
website ini&
"da golongan yang senang memutar balik makna hadits dari "nas bin !alik
tersebut dengan mengatakan hal ini karena ?asulallah saw. yang berkata
kepada si mayyit bila selain beliau saw. maka mayyit tersebut tidak akan
bisa mendengar. +ikiran mereka semacam ini sudah tentu salah karena yang
pertama dalam hadits itu ?asulallah saw. tidak mengatakan khusus untuk
beliau mayyit tersebut bisa mendengar ucapannya, sedangkan selain beliau
mayyit itu tidak bisa mendengar. Bila demikian ?asulallah saw akan
menjawab terhadap Gmar :mereka itu mendengar karena aku yang berbicara
padanya dan selain aku maka mereka tidak bisa mendengarnya' tapi
jawaban beliau saw. adalah: :tidaklah kamu memiliki kemampuan men-
dengar yang melebihi mereka terhadap apa yang aku ucapkan'..
>ang keduaB banyak hadits lain mengatakan bahwa orang yang sudah
dikuburkan itu dikembalikan ruhnya kedalam tubuhnya dan dia bisa
mendengar terompah para pengantar jena3ahnya, bisa merasakan hidup
bahagia atau sengsara %ad3ab kubur& di-alam bar3akh, dan lain sebagainya.
Dalam hadits lain ?asulallah saw. menyuruh kita men3iarahi kubur dan
memberi salam kepada mereka. ,idak lain yang menjadikan semua mayyit
bisa mendengar dan sebagainya ini adalah "llah swt. dan tidak ada seorang
pun yang meragukan bahwa "llah swt. mampu melakukan yang demikian
ini.
,elitilah hadits-hadits ?asulallah >baik yang telah kami kemukakan maupun
pada halaman berikut> yang mana beliau saw. bisa menjawab semua salam
yang disampaikan kepadanya. Beliau saw. juga bisa berdo'a kepada "llah
swt. untuk kaum muslimin yang masih hidup dan lain sebagainya, walaupun
beliau saw. sudah wafat. Begitupun juga ruh kaum mukminin lainnya.
> adits dari "bu >a'la dalam mengemukakan persoalan 2abi :4sa as. dari
"bu urairah ra bahwa ?asulallah saw. bersabda : #1ika orang berdiri diatas
kuburku lalu memanggil :>a !uhammad ?asulallah' pasti kujawab(. adits ini
dikemukakan juga oleh "l-afid3 4bnu ajar dalam kitab "l-!athalibil-"liyah
jilid .69; pada bab : :)ehidupan ?asulallah saw. didalam kuburnya'.
> "nas bin !alik ra meriwayatkan sebuah hadits, bahwa ?asulallah saw.
pernah menerangkan: #+ara 2abi hidup didalam kubur mereka dan mereka
bersembahyang(. adits ini diketengahkan oleh "bu >a'la dan "l-Ba3aar di
dalam kitab !ajma'u3- Lawaid jilid <6911. 4mam "l-Baiha@i juga menge-
tengahkan juga dalam bagian khusus dari risalahnya.
> "nas bin !alik ra. juga mengatakan, bahwa ?asulallah saw. pernah
memberitahu para sahabatnya bahwa : #+ara 2abi tidak dibiarkan didalam
kubur mereka setelah empat puluh hari, tetapi mereka bersembah-sujud
dihadapan "llah swt.hingga saat sangkala ditiup %pada hari kiamat&(
> "l-Baiha@i menanggapi hadits ini dengan tegas mengatakan : :,entang
kehidupan para 2abi setelah mereka wafat banyak diberitakan oleh hadits-
hadits shohih'. $etelah itu ia menunjuk kepada sebuah hadits shohih yang
meriwayatkan bahwa ?asulallah saw. bersabda :#"ku melewati !usa %dalam
waktu 4sra'& sedang berdiri sembahyang didalam kuburnya(.
> $ebagaimana telah diketahui oleh kaum muslimin, bahwa dalam
perjalanan 4sra' ?asulallah saw. melihat 2abi !usa as.sedang berdiri sholat,
2abi :4sa as.juga sedang berdiri sholat. Bahkan ?asulallah saw. mengatakan
bahwa 2abi :4sa as mirip dengan :Grwah bin !as'ud "ts-,sa@afy. Beliau saw.
juga melihat 2abi 4brahim as. sedang berdiri sholat dan 2abi ini mirip
dengan beliau saw. $etiba saat sholat berjama'ah beliaulah yang meng-
imami para 2abi dan ?asul sebelumnya. Gsai sholat malaikat 1ibril as
berkata kepada beliau saw.: :>a ?asulallah, lihatlah, itu malaikat !alik,
pengawal neraka, ucapkanlah salam kepadanya'. "kan tetapi baru saja
?asulallah saw. menoleh ternyata malaikat !alik sudah mengucapkan salam
lebih dahulu.
?iwayat tentang 4sra' ini dapat kita baca dalam $hohih !uslim yaitu riwayat
yang berasal dari "nas bin !alik dan diketengahkan oleh :"bdurra33a@
didalam "l-!ushannaf jilid ;6/AA.
> Dalam Dala'ilun-2ubuwwah "l-Baiha@i mengetengahkan sebuah hadits
shohih dari "nas bin !alik ra bahwa ?asulallah saw. mengatakan setelah
4sra': #+ada malam 4sra' aku melihat !usa dibukit pasir merah sedang
berdiri sembahyang dalam kuburnya(. adits ini diketengahkan juga oleh
!uslim dan $hohihnya jilid 11690<.
Banyak hadits dari ?asulallah saw. waktu beliau saw. 4sra' dan !i'raj telah
melihat para 2abi dan ?asul B !usa as. :4sa as. 4brahim as. 4dris as., >unus,
>usuf as. dan lain-lain. 4ni juga membuktikan bahwa para 2abi dan ?asul
hidup dialam bar3akh dengan kemuliaan, keagungan dan keluhuran yang
serba sempurna berkat karunia "llah swt. dan mereka tetap bersembah
sujud kepada "llah swt. Begitu juga dalam riwayat 4sra' dan !i'raj ini, setiap
?asulallah saw. bertemu para ?asul selalu berdo'a kepada "llah swt.
kebaikan dan kebajikan untuk ?asulallah saw. Dengan demikian menunjuk
kan bahwa orang yang telah wafat masih bisa juga berdo'a kepada "llah
swt. untuk orang yang masih hidup.
> $edangkan hadits-hadits 2abi saw. mengenai pertanyaan dan siksa kubur
diantaranya: Diriwayatkan oleh !uslim dari Laid bin ,sabit, diriwayatkan
oleh Bukhori dan !uslim dari =atadah yang diterimanya dari "nas bin !alik,
diriwayatkan oleh Bukhori, !uslim dan "sh abus $unan dari Barra' bin
:"3ib, dan yang tercantum dalam !usnad 4mam "hmad, dan shohih "bu
atim, diriwayatkan shohih Bukhori yang diterima dari $amurah bin 1undub,
diriwayatkan oleh ,hahawi dari 4bnu !as'ud, diriwayatkan oleh 2asa'i dan
!uslim yang diterima dari "nas, yang diriwayatkan oleh 2asa'4, Bukhori dan
!uslim dari 4bnu Gmar. %)ami sengaja mencantumkan perawi-perawi nya
saja dan tak mencantumkan hadits-haditsnya karena cukup panjang
sehingga memerlukan halaman yang lebih banyak lagi. Bagi pembaca yang
ingin mengetahui hadits mengenai ruh-ruh dialam bar3akh dan ad3ab kubur,
lebih mudahnya silahkan rujuk pada buku terjemahan bahasa 4ndonsia Jikih
$unnah $ayyid $abi@ jilid . dari halaman 991&.
1adi jelas sekali banyak riwayat hadits mengenai ruh-ruh dialam bar3akh,
mereka bisa tetap mendapat pahala, bisa merasakan sedih dan bahagia dan
sebagainya. >ang mana semuanya ini adalah kekuasaan 4lahi yang kadang
kala tidak terjangkau oleh pikiran manusia biasa, yang belum diberi ilmu
oleh "llah swt. mengenai hal itu. Dan dengan adanya hadits-hadits diatas
menunjukkan bahwa ruh-ruh tersebut ada yang masih tetap di alam kubur
nya, sedih, bahagia, bisa juga terbang kemana-mana menurut kehendaknya,
dan lain sebagainya.
2abi saw. mensunnahkan memohon ampun bagi mayat pada waktu sholat
jena3ah, 3iarah kubur dan waktu lainnya atau berdo'a pada waktu selesai
dimakamkan agar dikuatkan pendiriannya sebagaimana hadits yang diterima
dari Gsman bin "ffan diriwayatkan oleh "bu Dawud dan oleh akim yang
menyatakan sahnya, juga oleh "l Ba33ar.

'

( . )

. D

Y {

( L#

( j R

, 1

: -v C]Y 7

* F A ]

L `

yC( `

N0

F 1

g,
% B A" 55 7!( U t( &
Bila selesai menguburkan mayat, 2abi saw., berdiri di depannya dan
bersabda: !ohonkanlah ampun bagi saudaramu, dan mintalah dikuatkan
hatinya, karena sekarang ini ia sedang ditanya %oleh !alaikat !unkar dan
2akir&(.
,al@in
Dengan adanya ayat ilahi dan hadits-hadits diatas dari "nas bin !alik
mengenai mendengarnya gembong-gembong kafir yang telah wafat atas
ucapan ?asulallah saw. dan hadits terakhir diatas dari Gtsman bin "ffan
serta hadits-hadits lainnya tentang kehidupan ruh-ruh manusia yang telah
wafat. Banyak ulama pakar membolehkan bacaan ,al@in %berarti mengajari
dan memberi pemahaman6 peringatan& dimuka kuburan mayyit yang baru
selesai dimakamkan yang akan berhadapan dengan malaikat !unkar dan
2akir untuk menanyainya. $udah tentu semua orang itu tergantung dari
amal sholehnya waktu dia masih hidup bukan hanya tergantung dari ,al@in
ini. ,api ini bukan berarti si mayyit tidak bisa mengambil manfa'at dari
amalan orang yang masih hidup %diantaranya ,al@in ini&, juga bukan berarti
"llah swt. telah menutup manfa'at amalan orang yang masih hidup pada si
mayyit ini. %baca keterangan amalan pahala yang manfaat bagi si mayyit
pada buku ini&. ?ahmat, )urnia dan "mpunan 4lahi sangat luas sekali,
janganlah kita sendiri yang membatasinya *
!enurut istilah tal@in ini memiliki dua pengertian yaituB !engajarkan kepada
orang yang akan wafat kalimat tauhid yakini Kaa ilaaha illallah yang kedua
ialah: !engingatkan orang yang sudah wafat yang baru saja dikuburkan
beberapa hal yang penting baginya untuk menghadapi dua malaikat yang
akan datang padanya.
Didalam kitab Jikih $unnah %bahasa 4ndonesia& oleh $ayyid $abi@ bab
ukum menalkinkan mayyit jilid . halaman 10<-10F cetakan pertama 1FA<,
cetakan %angka terakhir& 951F1<1A101/1.1; diterbitkan oleh +, "lma'arif,
dihalaman buku ini ditulis :
Dianggap sunnah oleh 4mam $yafi'i dan sebagian ulama lainnya menalkin-
kan mayat >yakni yang telah mukallaf, bukan anak kecil> setelah ia %mayit&
dikuburkan, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh $a'id bin !anshur dari
?asyid bin $a'ad dan Dhamrah bin abib dan akim bin :Gmeir %ketiga
mereka ini adalah tabi'in >yakni yang bertemu dengan para sahabat dan
tidak menjumpai 2abi saw.>& kata mereka: #1ika kubur mayat itu telah
selesai diratakan dan orang-orang telah berpaling mereka menganggap
sunnah mengajarkan kepada mayat dikuburnya itu sebagai berikut: : ai
"nu %nama si mayit disebutkan&, ucapkanlah Kaa ilaaha illallah asyhadu allaa
ilaaha illallah', sebanyak tiga kali * ai "nu, katakanlahB :,uhanku ialah "llah,
agamaku ialah 4slam dan 2abiku !uhammad saw. $etelah mengajarkan itu
barulah orang tadi berpaling #.
?iwayat dari tabi'in diatas ini ada disebutkan juga oleh afid3 dalam "t-
,akhlis dan beliau berdiam diri mengenai hal itu.
Dan diriiwayatkan oleh ,habarani dari "bu Gmamah yang katanya sebagai
berikut:
1ika salah seorang diantara saudaramu meninggal dunia, dan kuburnya
telah kamu ratakan, maka hendaklah salah seorang diantaramu berdiri
dekat kepala kubur itu dan mengatakan : :ai "nu anak si "nu * )arena
sebenar nya ia %si mayit& bisa mendengarnya tetapi tidak dapat menjawab.
Kalu hendaklah dipanggilnya lagi B ai "nu anak si "nu * !aka mayit itu
akan duduk lurus. Kalu dipanggilnya lagi B ai "nu anak si "nu * !aka ia %si
mayit& akan menjawab B "jarilah kami ini * anya kamu %orang-orang yang
masih hidup& tidak menyadarinya. !aka hendaklah diajarinya %sebagai
berikut& : :4ngatlah apa yang kaubawa sebagai bekal tatkala meninggalkan
dunia ini, yaitu mengakui bahwa tiada ,uhan, melainkan "llah, dan bahwa
!uhammad itu hamba dan utusan-2ya, dan bahwa engkau telah meridhoi
"llah sebagai ,uhan, 4slam sebagai agama, !uhammad sebagai 2abi dan "l-
=ur'an sebagai 4mam'. !aka !unkar dan 2akir akan saling memegang
tangan sahabatnya dan mengatakan : "yolah kita berangkat * "pa perlunya
klita menunggu orang yang diajari jawabannya yang benar ini * $eorang
lelaki bertanya: >a ?asulallah, bagaimana kalau ibunya tidak dikenal 8.
Gjarnya %2abi saw.& :ubungkan saja dengan neneknya awa dan katakanB
ai "nu anak awa : #.
Berkata afid3 dalam "t-,alkhish : :4snad hadits itu baik dan dikuatkan oleh
Dhiya' dalam buku "hkam-nya. Dan pada sanadnya terdapat: :"shim bin
"bdullah, seorang yang lemah. Berkata aritsani setelah mengemukakan
hadits diatas ini: :+ada sanadnya terdapat sejumlah orang yang tidak saya
kenal'. $edangkan kata 4mam 2awawi: :adits ini walaupun lemah, tapi
dapat diterima'*
+ara ulama hadits dan lain-lain telah menyetujui sikap yang luwes dalam
menerima hadits-hadits mengenai keutamaan-keutamaan, anjuran-anjuran
dan ancaman-ancaman. "palagi ia telah dikuatkan oleh keterangan-
keterangan lain seperti hadits yang laluB :..Dan mohonlah agar hatinya
dikuatkan' %hadits yang diterima dari Gsman bin "ffan diriwayatkan oleh "bu
Dawud dan oleh akim yang menyatakan sahnya, juga oleh "l Ba33ar&. Dan
wasiat dari :"mar bin "sh, sedang keduanya merupakan keterangan yang
sah. Dan hal ini %tal@in& tetap dilakukan oleh penduduk $yria dari masa :"mr
itu hingga sekarang.
"da juga yang memakruhkan %tidak mengafirkan atau membid'ahkan sesat&
tal@in ini diantaranya sebagian golongan !aliki dan sebagian golongan
anbali.
Gntuk menyingkat halaman dibuku ini, lebih mudahnya, maka saya anjurkan
bagi pembaca yang ingin tahu mendetail mengenai dalil-dalil dan wejangan
para ulama pakar tentang pembolehan tal@in ini bisa membaca buku yang
berjudul "rgumentasi Glama $yafi'iyah oleh Gst..!ujiburrahman atau
langsung merujuk kitab-kitab ulama yang disebutkan dibuku itu.
Diantara ulama-ulama yang membolehkan tal@in ialah 4mam 2awawi dalam
kitabnya !ajmu' $yarah !uha33ab /6;5; dan kitabnya "l-"3kar hal.950
>didalam kitab ini disebutkan juga nama ulama salaf yang membolehkan
tal@in> B $yaikh Dr.Cahbah Luhaily dalam kitabnya "l-Jighul 4slami 116/;0 B
$yaikh >usuf "rdubeli dalam kitabnya "l-"nwar 1619. B $yaikh )hatib
$yarbini dalam kitabnya "l-4@na'61<; B $yaikh 4bnu ajar "l-aitami dalam
kitabnya ,uhfatul !uhtaj ;695AB 4mam ?amli dalam kitabnya 2ihayatul
!uhtaj ; 6.5. Dan masih ada lagi ulama pakar lainnya yang membolehkan
ini tall@in, tidak lain semuanya ini merupakan Jadha'ilul "'mal >amalan-
amalan yang mengandung keutamaan yang terdiri dari do'a-do'a dan d3ikir>
.
Dengan demikian amalan ,al@in sudah dikenal dan diamalkan oleh para salaf
serta ulama-ulama pakar dari 3aman dahulu. Bagi orang yang tidak mau
mengamalkan hal ini >karena mengikuti wejangan ulamanya> itu silahkan
karena hal ini bukan amalan wajib, tapi janganlah mencela, mensesatkan,
mengharamkan sampai-sampai berani mensyirikkan orang yang mau
mengamalkan tal@in ini, karena mereka ini juga mengikuti wejangan
ulamanya. ati-hatilah ** 4ngat hadits-hadits ?asulallah saw. >yang telah
saya cantumkan didalam website ini> mengenai orang yang mengafir kan
saudaranya mulsim.
$ekalipun ada golongan yang mengatakan hadits-hadits mengenai tal@in
diatas adalah lemah atau tidak ada sama sekali tidak ada halangan untuk
mengamalkan amalan-amalan yang mengandung keutamaan yang terdiri
dari do'a-do'a dan d3ikir. $ebagaimana kaidah yang dikenal para ulama
hadits diantaranya 4bnu ajr dalam kitab Jathul !ubin :;9 yang
mengatakan: #$esungguhnya para ulama sepakat bahwa hadits lemah6dho'if
boleh dipakai6diamalkan pada Jadha'ilul :"mal %amal-amal yang
mengandung keutamaan&(.
!ari kita lanjutkan mengenai ruh manusia yang telah wafat dapat berdo'a,
melihat para kerabatnya yang masih hidup didunia.
Jirman "llah swt. dalam "t-,aubah : 15/ :
Dan katakanlah %hai !uhammad&B endaklah kalian berbuat. "llah dan
?asul-2ya serta kaum !u'minin akan melihat perbuatan kalian. )emudian
kalian akan dikembalikan kepada-2ya !aha !engetahui segala yang ghaib
dan yang nyata, lalu oleh-2ya kalian akan diberitahukan apa yang telah
kalian perbuat(.
$ekaitan dengan makna ayat diatas ini, ada beberapa hadits 2abi yang
menerangkan bahwa semua perbuatan kaum !u'minin akan dihadapkan
kepada junjungan kita 2abi besar !uhammad saw. dan kepada sanak-
keluarga dan kaum kerabat yang telah wafat. !ereka yang telah meninggal
itu akan bersedih hati bila kerabat mereka yang didunia melakukan amalan-
amalan yang dilarang oleh "llah swt., sehingga mereka berdo'a pada "llah
swt. agar kerabatnya yang didunia mendapat hidayah dari "llah sebelum
mereka wafat. !ereka juga akan merasa bahagia bila mendengar amalan-
amalan baik dari kerabatnya yang didunia.
> 4bnu !as'ud ra menuturkan, bahwasanya ?asulallah saw. telah menyata
kan:
idupku adalah suatu kebaikan bagi kalian. )alian akan memberitakan
hadits-hadits dan akan diberitakan %periwayat-periwayat hadits&. Cafatku
pun suatu kebaikan bagi kalian. "mal perbuatan kalian akan dihadapkan
kepada- ku. ,iap aku melihat yang baik, kupanjatkan puji syukur kepada
"llah, dan tiap aku melihat yang buruk akan kumohonkan ampunan-2ya
bagi kalian(.
> adits lainnya :
Y 7

`(

3 8

X"

8A

N0

6 * A&

"

, D

n a

A $

& B "
$esungguhnya perbuatanmu akan dihadapkan pada kaum kerabatmu yang
telah meninggal. 1ika dilihatnya baik, maka mereka akan gembira, dan jika
dilihatnya jelek, mereka akan kecewa(. %?iwayat 4bnu 1arir dari "bu
urairah&
> 4bnu )atsir juga menerangkan bahwa amal perbuatan orang-orang yang
masih hidup diperlihatkan kepada sanak-keluarga dan kaum
kerabat yang telah wafat, dialam bar3akh. )emudian ia mengetengahkan
hadits yang diriwayatkan oleh "bu Dawud "t-,hayalaisi, berasal dari 1abir ra.
yang menuturkan, bahwasanya ?asulallah saw. telah menegaskan:
"mal perbuatan kalian akan diperlihatkan kepada sanak-keluarga dan kaum
kerabat. 1ika amal kalian itu baik mereka menyambutnya dengan gembira.
1ika sebaliknya mereka berdo'aB :>a "llah berilah mereka ilham agar berbuat
baik dan ta'at kepada-!u' #.
> $elanjutnya 4bnu )atsir mengetengahkan hadits yang diriwayatkan oleh
4mam "hmad berasal dari "nas bin !alik ra. yang menuturkan bahwa
?asulallah saw. pernah menyatakan :
Y

`(

3 8

X"

S A

P( N0

6 * `

C] Y "

,
Y

(D

_ A (

: 7

( K

# 8

C&

`% 8

'C%$ & . B %#& o?C( %


$esungguhnya amal perbuatanmu akan dihadapkan kepada kaum kerabat
dan keluargamu yang telah meninggal. 1ika baik, mereka akan gembira
karenanya, dan jika tidak mereka akan memohon: :>a "llah, janganlah
mereka diwafatkan sebelum mereka Ongkau tunjuki, sebagaimana Ongkau
telah menunjuki kami'#.%?iwayat "hmad dan ,urmud3i dari "nas&
Begitu juga masih banyak hadits yang serupa tapi Persinya berbeda. ,idak
lain semuanya menunjukkan bahwa rahmat dan karunia "llah ta'ala tidak
ada batasnya. 1ika kita tidak mempercayai kehidupan selain dialam dunia
saja, seperti yang disebutkan oleh ayat-ayat 4lahi dan hadits-hadits
?asulallah saw., serta tidak mau tahu hal-hal ghaib maka kita bukan
tergolong sebagai orang yang beriman. "llah sendiri menerangkan bahwa
urusan ruh tersebut adalah urusan "llah swt., %"l-4sraa : </&, karena ilmu
manusia yang sangat minim ini sangatlah sulit untuk menjangkau hal-hal
yang ghaib, kecuali orang-orang pilihan yang diberi ilmu oleh "llah swt.
untuk mengetahuinya.
!ungkin golongan pengingkar akan mengatakan >sebagaimana kebiasaan
mereka> bahwa hadits-hadits yang telah dikemukakan semuanya tidak
dapat dipercaya, bukan hadits shohih * Baiklah, tetapi apakah mereka ini
dapat membuktikan atas dasar kesaksiannya sendiri bahwa hadits itu
bohong atau tidak shohih8 ,idak lain mereka ini akan mengemukakan hadits
atau wejangan >menurut pandangan ulama mereka> mengenai masalah
diatas. "pakah mereka hendak memaksakan dan mewajibkan kepada orang
lain supaya mempercayai atau mengikuti ulama mereka mengenai :kebenar-
annya hadits atau wejangan ulamanya ' 8 ?enungkanlah *
Banyak sekali contoh pada 3aman modern ini yang kita lihat dan dengar
sendiri tentang kejadian yang menakjubkan tapi tidak semua yang terjadi
tersebut terjangkau oleh setiap akal manusia. Begitu juga ayat-ayat 4lahi
yang menerangkan kejadian-kejadian yang semuanya masih diluar jangkau
an akal manusia, seperti kejadian pada 3aman 2abi $ulaiman as. yang
tercantum didalam surat "n-2amlB ;<-.5, kejadian para pemuda yang
berada di gua )ahfi %"l-)ahfi: F-19&, juga mengenai orang yang dimatikan
oleh "llah swt. selama seratus tahun kemudian dihidupkannya kembali % "l-
Ba@arah: 9/F& dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang tidak terjangkau
dengan akal manusia. $emua kisah ini adalah firman 4lahi yang harus kita
imani6percayai >walaupun belum bisa terjangkau dengan akal manusia
kecuali mereka yang telah diberikan ilmu oleh "llah swt>. Callahu a'lam .
,ahlilan6>asinan %amalan atau hadiah pahala untuk orang mati serta
dalilnya&
$etelah kita membaca uraian diatas mengenai >amalan orang hidup yang
bisa bermanfaat bagi si mayit, pembacaan "l-=ur'an dikuburan, ruh-ruh
kaum muslimin, tal@in dan lain sebagainya> insya "llah jelas bagi pembaca
bahwa amalan-amalan yang dikerjakan saudara-saudara kita itu mempunyai
dalil dan akar yang kuat. Begitu juga dengan majlis d3ikir tahlilan6yasinan
yang sering kita lihat, dengar atau kita alami sendiri terutama di 4ndonesia.
Didalam majlis ini diadakan pembacaan bersama ayat "l-=ur'an dan berdo'a
yang ditujukan untuk kita, kaum muslimin umumnya dan khususnya untuk
saudara-saudara kita muslimin yang baru wafat atau yang telah lama wafat.
,ahlilan ini boleh diamalkan baik secara berkumpul maupun perorangan.
al yang sama ini dilakukan juga baik oleh ulama maupun orang awam
dibeberapa kawasan dunia umpamanya: !alaysia, $ingapore, >aman dan
lainnya.
!emang berkumpul untuk membaca tahlilan ini tidak pernah diamalkan
pada 3amannya ?asulallah saw. dan para sahabat. 4tu memang bid'ah
%rekayasa&, tetapi bid'ah hasanah %rekayasa baik&, karena sejalan dengan
dalil-dalil hukum syara' dan sejalan pula dengan kaidah-kaidah umum
agama. $ifat rekayasa terletak pada bentuk berkumpulnya jama'ah %secara
massal&, bukan terletak pada bacaan yang dibaca pada majlis tersebut.
)arena bacaan yang dibaca disana banyak diriwayatkan dalam hadits
?asulallah saw. ,idak lain semuanya ini sebagai ijtihad para ulama-ulama
pakar untuk mengumpulkan orang dan mengamalkan hal tersebut.
Bacaan ,ahlilan yang dibaca di 4ndonesia, !alaysia, $ingapora, >emen ialah:
+ertama-tama berdo'a dengan di-iringi niat untuk orang muslimin yang telah
lama wafat dan baru wafat tersebut, kemudian disambung dengan bacaan
surat "l-Jatihah, surat >aasin, ayat )ursi %"l-Ba@oroh :9//& dan beberapa
ayat lainnya dari "l-=ur'an, tahlil %+engucapan Kailahaillallah& tasbih
%+engucapan subhanallah&, sholawat 2abi saw. dan sebagainya. $etelah itu
ditutup dengan do'a kepada "llah swt. agar pahala bacaan yang telah dibaca
itu dihadiahkan untuk orang-orang yang telah wafat terutama dikhususkan
untuk orang yang baru wafat itu, yang oleh karenanya berkumpulnya orang-
orang ini untuk dia. 1uga berdo'a pada "llah swt. agar dosa-dosa orang
muslimin >baik yang masih hidup maupun telah wafat> diampuni oleh-2ya.
2ah, dalam hal ini apanya yang salahN8 "llah swt. !aha +engampun dan Dia
telah berfirman akan mengabulkan do'a sese- orang yang berdo'a pada-
2ya *
$edangkan mengenai makanan-makanan yang dihidangkan oleh sipembuat
hajat itu bukan masalah pokok tahlilan ini tidak lain hanya untuk
menggembirakan dan menyemarakkan para hadirin sebagai amalan sedekah
dan dan tidak ada paksaan * Bila ada orang yang sampai hutang-hutang
untuk mengeluarkan jamuan yang mewah, ini bukan anjuran dari agama
untuk berbuat demikian, setiap orang boleh mengamalkan menurut
kemampuannya. Dengan adanya ini nanti dibuat alasan oleh golongan
pengingkar untuk mengharamkan tahlil dan makan disitu. 4ni sebenarnya
bukan alasan yang tepat karena ,ahlil tidak harus diharamkan atau ditutup
karena penjamuan tersebut. $eperti halnya ada orang yang 3iarah kubur
beranggapan bahwa ahli kubur itu bisa merdeka memberi syafa'at pada
orang tersebut tanpa i3in "llah swt., keyakinan yang demikian ini dilarang
oleh agama. ,api ini tidak berarti kita harus mengharamkan atau menutup
3iarah kubur karena perbuatan perorangan tersebut. )arena 3iarah kubur ini
sejalan dengan hukum syari'at 4slam *
$ekali lagi penjamuan tamu itu bukan suatu larangan, kewajiban dan
paksaan, setiap orang boleh mengamalkan menurut kemampu annya, tidak
ada hadits yang mengharamkan atau melarang keluarga mayyit untuk
menjamu tamu orang-orang yang ta'3iah atau yang berkumpul untuk
membaca do'a bersama untuk si mayyit..
4mam $yafi'i dalam kitabnya "l Gmm mengatakan bahwa disunnahkan agar
orang membuat makanan untuk keluarga mayyit sehingga dapat menyenang
kan mereka, yang mana hal ini telah diriwayatkan dalam hadits bahwa
?asulallah saw. >tatkala datang berita wafatnya 1afar> bersabdaB
:Buatkanlah makanan untuk keluarga 1a'far, karena telah datang kepada
mereka urusan yang menyibukkan' %,artib !usnad 4mam $yafi'i,
pembahasan tentang sholat, bab ke 9; :$holat jena3ah dan hukum-
hukumnya' hadits nr. 059 jilid 1 hal. 910&
,etapi riwayat itu bukan berarti keluarga si mayyit haram untuk mengeluar-
kan jamuan kepada para tamu yang hadir. Begitu juga orang yang hadir
tidak diharamkan untuk menyuap makanan yang disediakan oleh keluarga
mayyit. +enjamuaan itu semua adalah sebagai amalan sedekah dan suka
rela terserah pada keluarga mayyit. ?asulallah saw. sendiri setelah
mengubur mayit pernah diundang makan oleh keluarga si mayyit dan beliau
memakan nya.
$ebuah hadits yang diriwayatkan oleh "bu dawud dan Baiha@i dari "shim bin
)ulaib dari ayah seorang sahabat "nshar, berkata:
)ami telah keluar menyertai ?asulallah saw. mengiringi jena3ah, maka
kulihat ?asulallah saw. berpesan kepada penggali kubur, kata beliau saw.,
:perluaslah arah kedua kakinya, perluaslah arah kepalanya'. )etika beliau
pulang ditemuilah orang yang mengundang dari pihak istrinya %istri mayyit&,
beliaupun memenuhi undangan itu dan kami menyertainya lalu dihidangkan
makanan, maka beliau mengulurkan tangannya, kemudian hadirin
mengulur- kan tangan mereka, lalu mereka makan, dan aku melihat
?asulallah saw. mengunyah suapan di mulutnya(.
Golongan pengingkar majlis tahlilan ada juga yang mengatakan bahwa
membaca ,ahlilan6>asinan dirumah si mayyit yang baru wafat, diadopsi oleh
para Da'i terdahulu dari upacara kepercayaan "nimisme, agama Budha dan
indu. !enurut kepercayaan "nimesme ruh-ruh keluarga yang wafat akan
datang kerumahnya masing-masing setelah pada hari 1-;-A dan seterusnya,
dan ruh-ruh ini mengharap sajian-sajian dari keluarganya, bila tidak mereka
akan marah dan lain-lain. $etelah mereka masuk 4slam, akidah yang sama
tersebut masih dijalankan golongan ini %repot untuk dihilangkannya&. !aka
para Da'i >penyebar pertama 4slam di 4ndonesia termasuk wali songo>
merubah keyakinan mereka dan memasukkan ajaran-ajaran d3ikir untuk
orang yang telah wafat itu. 1adi para Da'i6ahli dakwah ini tidak merubah adat
mereka ini tapi memberi wejangan agar mereka berkumpul tersebut
membaca d3ikir pada "llah swt. dan berdo'a untuk si mayat, sedangkan
sajian-sajian tersebut tidak ditujukan pada ruh mayat tapi diberikan para
hadirin sebagai sedekah6 peng hormatan untuk tamu *
+enafsiran golongan ini bahwa majlis tahlilan sebagai adopsi dari indu yang
tidak beragama 4slam dan mempunyai banyak ,uhan dan sebagainya ini
ialah pemikiran yang tidak benar serta dangkal sekali * +enulis sejarah
seperti ini adalah penulis yang hanya mengarang-ngarang saja dan anti
majlis d3ikir. +engarang ini tanpa memperhatikan tulisan atau ucapannya
sehingga dia telah menyamakan kaum muslimin >termasuk para Da'i, ulama
pakar maupun orang awam> yang ikut bercengkerama pada majlis tahlilan6
yasinan ini dengan orang-orang kafir indu yang tidak bertauhid. ati-
hatilah **
+ara Da'i sebelum datang di 4ndonesia sudah mengenal dan mengamalkan
majlis d3ikir, >walaupun cara mereka mengamal kan berbeda dengan kita
yang di 4ndonesia tapi intinya sama> mereka mengenal riwayat-riwayat yang
berkaitan dengan hadiah pahala amalan yang bermanfaat untuk mayit.
$emuanya ini %d3ikiran, hadiah pahala amalan& sudah diterangkan dalam
hadits ?asulallah saw., wejangan para ulama pakar dari semua mad3hab
4mam anafi, !aliki, $yafi'i dan 4mam "hmad beberapa ratus tahun sebelum
para Da'i datang ke 4ndonesia.
$edangkan cara pengamalan majlis d3ikir ini berbeda-beda tapi inti dan
maknanya sama yaitu pembacaan doQ dan penghadiahan pahala bacaan ini
kepada orang yang telah wafat. "da yang mengamalkannya sendirian6per-
orangan saja dan ada yang mengamalkan dengan mengumpulkan orang
banyak untuk berdo'a bersama yang ditujukan untuk si mayyit. Bertambah
banyak orang yang berdo'a kepada "llah swt. sudah tentu bertambah baik
dan lebih besar syafa'at yang diterima untuk si mayyit itu .
Didalam 4slam kita dibolehkan serta dianjurkan untuk berdakwah dengan
cara apapun selama cara tersebut tidak keluar dari garis-garis syariat akidah
4slam. Dengan demikian para Da'i merubah keyakinan orang-orang indu
yang salah kepada yang benar yang sesuai dengan syari'at 4slam. Dakwah
mereka ini sangat hebat sekali mudah diterima dan dipraktekan oleh orang-
orang yang fanatik dengan agama dan adatnya >yang tadinya di 1awa </ R
beragama indu menjadi </R beragama 4slam> sehingga mereka memeluk
agama yang bertauhid satu *
Berd3ikir pada "llah swt. itu boleh diamalkan setiap detik, menit, hari, bulan
dan lain-lain lebih sering lebih baik. Dakwah yang bisa merubah adat buruk
suatu kaum kepada adat yang sejalan dengan syari'at 4slam serta
bernafaskan tauhid adalah dakwah yang sangat baik sekali. Dengan
demikian kaum itu akan kembali kejalan yang benar yang diridhoi "llah swt.
1adi para Da'i waktu itu bukannya mengadopsi adat-adat hindu >sebagai
mana pandangan golongan pengingkar> tetapi mengajari pengikut adat
indu ini kepada jalan yang benar yang dibolehkan oleh syari'at 4slam.
Dalam hal ini apanya yang salahN.8
$ejarah mencatat juga bahwa penyebar 4slam yang pertama kali ke
4ndonesia dari Gujarat, Iina, +ersia dan 4ra@ dimulai pada permulaan abad
ke-19 ! % jadi sebelum wali songo&. Di negara penyebar-penyebar 4slam
%para Da'i& yang pertama kali di 4ndonesia ini sudah sering diadakan
kumpulan6majlis d3ikir dan peringatan-peringatan keagamaan diantaranya
peringatan hari lahir dan wafatnya 2abi saw. %silahkan baca bab maulidin
2abi saw. dalam buku ini&, peringatan kelahiran dan kewafatan "mirul
!ukminin "li bin "bi ,halib kw., peringatan kelahiran dan kewafatan
$ayyidah Jatimah "3-Lahra putri !uhammad saw. dan lain sebagainya,
walaupun cara mereka mengadakan peringatan-peringatan tersebut tidak
persis atau sama dengan kita di 4ndonesia, tapi inti dan maknanya sama
memperingati, menghadiahkan pahala bacaan dan mendo'akan orang-orang
yang telah wafat.
1adi majlis d3ikir dan penghadiahan pahala bacaan yang dibaca ini sudah
diamalkan oleh para ulama pakar sebelum penyebar-penyebar 4slam ini
datang ke 4ndonesia * al yang sama sering diamalkan juga oleh kaum
muslimin dari berbagai mad3hab: !ad3hab anafi, !aliki, $yafii dan
sebagainya diseluruh dunia, yang mana pengikut mad3hab-mad3hab ini
sudah ada dimulai pertengahan abad ke < ! atau sekitar tahun 155 ijriah
yaitu mulai 3amannya 4mam 1a'far $hodi@ % <5-1.< 6 0FF-A0/ !& bin
!uhammad "l-Ba@ir bin "li Lainal "bidin bin usin bin "li bin "bi ,halib kw.,
yang mana 4mam anafi, 4mam !alik ra pernah berguru pada 4mam 1a'far
ini.
,idak lain mengumpulkan orang untuk peringatan keagamaan ini dan
berkumpulnya orang-orang untuk membaca tahlil adalah hasil ijtihad yang
baik dari para ulama pakar, yang semuanya ini tidak keluar dari garis yang
telah ditentukan oleh syari'at. "malan ini mereka teruskan dan jalankan di
negara kita yang mana sampai detik ini diamalkan oleh sebagian besar kaum
muslimin di 4ndonesia.
!alah sekarang bisa kita lihat bukan hanya di negara kita saja, tetapi
peringatan-peringatan !aulidin 2abi saw. dan kumpulan majlis d3ikir ini
sudah menyebar serta dilaksanakan oleh sebagian besar kaum muslimin
diseluruh dunia dari berbagai mad3hab %anafi, !aliki, $yafii, dan lain-lain&
diantaranya: !alaysia, 4ndonesia, !esir, 4rak, 4ran, "frika, ,urki, >emen,
!arokko, negara $audi "rabia, +akistan dan sebagainya.
Gmpama saja, kita tolerans dan benarkan sejarah yang ditulis oleh golongan
pengingkar ini mengenai majlis tahlilan tersebut, sekali lagi umpamanya
diketemukan sejarah yang benar6authentik dari 3amannya para Da'i ke
4ndonesia >yaitu meneruskan adat indu ini dengan mengarahkan kepada
amalan-amalan d3ikir6tahlilan yang ditujukan untuk yang hadir dan si mayit>
apanya yang salah dalam hal ini 8
+ara Da'i merubah dan mengarahkan adat indu yang keliru ini >yang
mempercayai akan marahnya ruh kerabat-kerabat mereka yang baru wafat
bila tidak diberi sajian-sajian kepada si mayyit ini selama 1-;-A hari>
kepada adat yang dibolehkan dan sejalan dengan syari'at 4slam. Dengan
demikian adat-adat hindu yang masih dilakukan oleh orang-orang yang baru
memeluk agama 4slam6 muallaf ini, diteruskan dengan bacaan-bacaan d3ikir
serta do'a-do'a pada "llah swt. yang bisa bermanfaat untuk si mayyit.
$edangkan sajian-sajian yang biasanya oleh kaum indu disajikan kepada
ruh si mayyit, dirubah oleh para Da'i untuk disajikan kepada para kerabat
mereka atau kepada para hadirin yang ada disitu.
$edangkan waktu pelaksanaan berd3ikir dan berdo'a kepada "llah swt.
untuk si mayyit selama 1-;-A hari atau lebih banyak hari lagi, ini semua
boleh diamalkan. )arena didalam syari'at 4slam tidak ada larangan >setiap
waktu> untuk berd3ikir dan berdo'a kepada "llah swt. yang ditujukan baik
untuk orang yang masih hidup maupun yang sudah wafat. !alah sebaliknya
banyak riwayat-riwayat 4lahi dan hadits ?asulallah saw. yang menganjurkan
>baik secara langsung maupun tidak langsung> untuk berd3ikir dan berdo'a
setiap saat, lebih banyak waktu yang digunakan untuk berd3ikir dan berdo'a
itu malah lebih baik**
$ekali lagi bahwa para Da'i waktu itu bukannya mengadopsi adat-adat hindu
>sebagaimana pandangan golongan pengingkar> tetapi mengajari pengikut
adat indu ini kepada jalan yang benar yang dibolehkan oleh syari'at 4slam.
Dua kata-kata mengadopsi dan mengajari itu mempunyai arti yang berbeda*
1ika pikiran golongan pengingkar yang telah dikemukakan dituruti, beranikah
mereka ini menuduh puasa sunnah :"syura %15 !uharram& >yang dilakukan
oleh 2abi !uhammad saw. dan beliau anjurkan kepada para sahabatnya>
sebagai perbuatan meniru-niru orang >ahudi atau sebagai adopsi dari kaum
ini8 )arena puasa sunnah :"syura dianjurkan oleh ?asulallah saw. setelah
beliau melihat kaum >ahudi di !adinah puasa pada hari 15 !uharram
tersebut. Beliau saw. bertanya kepada kaum >ahudi mengapa mereka ini
berpuasa pada hari itu 8 !ereka menjawabB +ada hari ini "llah swt.
menyelamatkan nabi mereka dan menenggelamkan musuh mereka.
)emudian 2abi saw. menjawab: )ami lebih berhak memperingati !usa dari-
pada kalian* %2ahnu aula bi muusaa minkum&.
Begitu juga 2abi saw. pernah ditanya mengenai puasa sunnah setiap hari
$enin, beliau saw. menjawabB :+ada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu
juga %"llah swt.& menurunkan wahyu kepadaku'. !engapa golongan
pengingkar ini tidak menuduh puasa sunnah hari $enin yang dilakukan 2abi
saw. untuk memperingati hari kelahiran beliau dan menghormati turunnya
wahyu yang pertama, sebagai perbuatan meniru-niru golongan )risten yang
memperingati hari kelahiran >esus 8
Cahai golongan pengingkar, janganlah kalian selalu mencari-cari alasan
untuk melarang orang tahlilan dengan memasukkan macam-macam riwayat
atau sejarah yang mana semuanya ini tidak ada sangkut pautnya dengan
larangan agama untuk membaca tahlilan dan hanya menambah dosa kalian
saja ** 1adi selama ini yang mengatakan >menurut ceritera> bahwa tahlilan,
yasinan adalah warisan atau adopsi dari kepercayaan "nimesme, indu atau
Budha adalah tidak benar* 4ni hanya sekedar Dongengan Belaka yang diada-
adakan oleh mereka yang anti majlis d3ikir.
!ereka juga mengatakan >seperti biasanya> amalan-amalan tersebut adalah
Bid'ah, $yirk dan sebagainya karena tidak pernah dilakukan atau dianjurkan
oleh ?asulallah saw., para sahabat atau tabi'in, dan bertentangan dengan "l-
=ur'an dan $unnah sambil mengambil dalil hanya dari beberapa bagian al-
=ur'andan $unnah >yang sepaham dengan pikiran mereka> dan
meninggalkan serta melupakan dari surat-surat "l-=ur'an dan $unnah yang
lainnya. !ereka lebih mengartikan Bid'ah secara tekstual %bahasa& daripada
secara $yari'at. %Baca keterangan mengenai Bid'ah&.
4ngatlah saudara-saudaraku, mereka ini berkumpul untuk berd3ikir pada
"llah swt. dengan niat dan tujuan untuk mendekatkan diri kepada-2ya yang
mana d3ikir ini sudah pasti mendapat pahala karena banyak ayat ilahi dan
hadits ?asulallah saw. mengenai pahala bacaan-bacaan d3ikir %tahmid,
sholawat, takbir, tahlil dan lain-lain& yang dibaca dimajlis-majlis tersebut
%rujuklah pahala baca "l-=ur'an dan sebagainya dibuku ini&. Bila golongan
yang tidak senang amalan tersebut serta ingin menyerukan yang baik dan
melarang yang munkar6jelek, laranglah dan nasehatilah secara baik pada
orang-orang yang melanggar agama yang pelanggaran tersebut sudah
disepakati oleh seluruh ulama mad3hab $unnah tentang haramnya
%pelacuran, peminum alkohol dan lain-lain&. 1anganlah selalu menteror,
mensesatkan atau mengharamkan majlis d3ikir, tawassul, tabarruk dan
sebagainya yang semuanya mempunyai dalil.
Dan janganlah mudah mengafirkan golongan muslimin yang berdosa
tersebut selama mereka masih mentauhidkan "llah swt. dan mengakui
kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya. Iamkanlah hadits ?asulallah saw.
yang mengecam orang yang menuduh muslimin sebagai kafir, fasi@, munafik
karena hanya amal perbuatan mereka tersebut *
Bila golongan pengingkar ini tidak mau mengamalkan tawassul, tabarruk,
3iarah kubur, kumpulan majlis d3ikir dan sebagainya, disebabkan mengikuti
wejangan ulama-ulama mereka yang melarang hal tersebut, silahkan dan itu
adalah urusan mereka sendiri dan tidak ada kaum muslimin lainnya yang
mencela, mensesatkan mereka atau merasa rugi dalam hal ini, karena
semuanya itu amalan sunnah bukan wajib. ,api janganlah, karena keegoisan
dan kefanatikannya pada wejangan ulamanya sendiri, menyuruh dan
mewajibkan muslimin seluruh dunia untuk tidak melaksanakan tawassul,
tabarruk, kumpulan d3ikir bersama dan sebagainya, sampai-sampai berani
mengkafirkan, menghalalkan darahnya, mensesatkan dan memunkarkan
mereka karena mengamalkan hal-hal tersebut. Mrang-orang yang mengamal
kan kebaikan ini sebagai amalan tambahannya serta mereka tidak
mensyariatkan atau mewajibkan amalan-amalan tersebut.
+ikiran mereka seperti itu juga akan dibodohkan oleh muslimin, karena
banyak wejangan ulama-ulama pakar yang berkaitan dengan amalan-
amalan diatas serta mereka ikut bercengkerama didalam majlis-majlis
tersebut * Bagi non-muslim akan lebih mempunyai bukti atas kelemahan
muslimin dan mereka akan berpikiran bahwa agama 4slam adalah agama
yang suka mencela, tidak toleransi, dengan sesama agamanya saja mereka
mensesatkan atau menghalallkan darahnya apalagi dengan kita yang non-
muslim *
+erselisihan6perbedaan dalam hal tersebut seharusnya diselesaikan secara
baik oleh sesama ulama-ulama 4slam, sehingga bisa mewujudkan persatuan
dan kesatuan ummat 4slam.
$ebagaimana telah dikemukakan bahwa perbedaan pendapat setiap manusia
atau golongan itu selalu ada, tetapi bukan untuk diperuncing atau
dipertajam. $etiap golongan muslimin berdalil pada )itabullah dan $unnah
?asulallah saw., tetapi berbeda cara penafsiran dan penguraiannya.
"langkah baiknya kalau sesama muslim satu sama lain tidak mengkafirkan,
mensesatkan pada orang yang senang mengamalkan amalan-amalan
sunnah yang baik itu * Begitupun juga kita harus saling toleransi baik antara
muslimin sesamanya atau antara muslimin dan non-muslimin %yang tidak
memerangi kita&. Dengan demikian keharmonisan hidup akan terlaksana
dengan baik.
,elah dikemukakan juga bahwa kita dibolehkan mengeritik, mensalahkan
akidah atau keyakinan suatu golongan muslimin yang sudah jelas dan tegas
dilarang oleh agama umpamanyaB menyembah berhala, mengatakan bahwa
2abi !uhammad sebagai anak "llah swt., menyerupakan6tasybih "llah swt.
dengan makhluk-2ya, tidak mempercayai adanya !alaikat, menghalalkan
makan babi, main judi, membolehkan orang meninggalkan sholat wajib
dengan sengaja dan sebagainya, ini semua sudah jelas bertentangan dengan
ajaran syariat 4slam. $emoga kita semua diberi ,aufi@ oleh "llah swt. "min
)eterangan singkat mengenai +eringatan aul
Mrang-orang "rab 1ahiliyyah setelah menunaikan haji mereka hanya
bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya saja. )emudian
turun perintah "llah swt. agar mereka >sebagaimana mereka menyebut-
yebut nenek moyangnya> agar banyak berd3ikir pada "llah swt.:
"pabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berd3ikirlah
dengan menyebut "llah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut
%membangga-bangga kan& nenek moyangmu, atau %bahkan& berd3ikirlah
lebih banyak dari itu'. %"l-Ba@arah: 955&
Dalam ayat diatas ini, "llah swt. tidak melarang adat mereka setiap tahun
setelah usai haji menceriterakan riwayat hidup dan membangga-bangga kan
nenek moyangnya, hanya "llah swt. menghendaki agar orang "rab
1ahiliyyah disamping membangga-banggakan tersebut juga banyak berd3ikir
pada "llah swt.*
$ebagian ulama mengatakan ayat ini bisa dijadikan sebagai dalil diboleh-
kannya orang-orang setiap tahun memperingati para wali atau sholihin yang
telah wafat %aul&. )arena dalam peringatan ini para ulama akan menyebut-
kan6mengumandangkan kepada hadirin riwayat hidup para wali6sholihin
yang diperingati ini, kemudian diakhiri dengan berdo'a kepada "llah swt.
agar amalan-amalan para wali6sholihin ini diterima oleh "llah swt. dan para
hadirin diberi taufi@ oleh "llah sehingga bisa mencontoh amal perbuatan
para sholihin yang terpuji, dimasa hidupnya mereka.
)ita juga telah membaca beberapa riwayat mengenai ruh-ruh sedemikian
besar artinya dan sedemikian tinggi martabat yang dikaruniakan "llah swt.
kepada para waliyullah khususnya dan hamba "llah mukminin pada umum
nya. !ereka bisa berdo'a pada "llah swt. baik untuk para kerabatnya
maupun para hadirin yang ber3iarah dimakam-makam mereka. ?uh-ruh
mereka bisa hadir dimakamnya atau ditempat lainnya yang mereka
kehendaki setiap waktu.
Dengan demikian peringatan aul ini banyak manfaat baik bagi orang yang
masih hidup maupun yang sudah wafat. Bagi yang sudah wafat mendapat
do'a dari jama'ah, fadhilah atau pahala pembacaan "l-=ur'an yang ditujukan
kepadanya. $edangkan berkumpulnya jama'ah %para hadirin& yang membaca
do'a ini sudah tentu akan mendapat pahala, rahmat dan berkah dari "llah
swt., karena 3iarah kubur pada orang muslim yang biasa saja sudah
termasuk sunnah ?asulallah saw. apalagi men3iarahi para ulama, para
sholihin dan para wali yakni orang-orang yang dibanggakan, dipuji oleh "llah
swt. dan ?asul-2ya.
1ika haul >yakni berkumpulnya orang banyak untuk 3iarah dimuka kuburan
para wali> sebagai bid'ah, itu sungguh merupakan bid'ah mahmudah %bid'ah
yang terpuji& atau bid'ah hasanah %bid'ah yang baik& karena sejalan dengan
kaidah hukum syari'at 4slam %baca bab Bid'ah di buku ini&.,idak ada alasan
untuk menuduh penyelenggaraan aul itu bid'ah dholalah %bid'ah sesat& atau
haram, selagi tuduhan itu tidak didasarkan pada nash-nash )itabullah dan
$unnah ?asulallah saw. yang dengan tegas dan jelas mengharamkan aul.
!engharamkan sesuatu yang oleh syara' tidak diharamkan, apalagi jika tidak
disertai dalil yang tegas dari )itabullah dan $unnah ?asulallah, itu bukan lain
hanyalah omong kosong dan semata-mata mengada-adakan kedustaan
terhadap "llah dan ?asul-2ya dan sama sekali bukan dari ajaran agama *
4ngat ayat "llah swt. dalam surat "sy-$yuraa:91: #N.mereka yang
mensyari'atkan sebagian dari agama sesuatu yang tidak di-i3inkan "llah(.
1adi sesuatu yang menurut asalnya %pada dasarnya& halal tidak boleh
diharamkan kecuali atas dasar dalil yang benar dan jelas serta sejalan
dengan penegasan "llah dan ?asul-2ya tentang pengharamannya.
Banyak masalah ilmu figih yang tidak menghapus sama sekali adat-adat
1ahiliyyah. 2abi saw. meneliti adat-adat 1ahiliyyah yang baik dan tidak
melanggar syari'at 4slam itu boleh diamalkan sedangkan adat 1ahiliyyah
yang buruk dan melanggar syari'at itu harus dihapus. Gmpama hal
meminang dalam perkawinan, perceraian, masa iddah dan lain sebagainya
ini sudah ada pada 3aman jahiliyyah jadi bukan masalah yang baru dalam
agama 4slam. ?asulallah saw. meneliti kembali masalah-masalah tersebut
untuk bisa disesuaikan dengan hukum syari'at 4slam.
Demikianlah sekelumit keterangan mengenai peringatan aul, sebagai
tambahan setelah keterangan mengenai tahlilan6yasinan. $emoga "llah swt.
memberi petunjuk yang benar kepada kita semua. "min
Dalil-dalil orang yang membantah dan jawabannya
Banyak orang salah mengartikan makna beberapa hadits atau ayat ilahi
berikut ini, dengan adanya salah penafsiran tersebut mereka mudah
mengharamkan atau mensesatkan amalan-amalan orang hidup yang dituju-
kan pahalanya untuk orang yang mati.
1. adits riwayat !uslim, "bu Dawud, "t-,irmid3i, 2asa'i dan "hmad :
"

$ & % 1A]

. )

. 1

: D

Y S

p k

Y q9 I

<

:
;9 R

%U

;9

7
9

k -C'

"

, %9(

r
9
(U

A % & B A" 55 %
"pabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga
hal : $edekah jariyah, anak yang shalih yang mendo'akannya atau ilmu yang
bermanfaat sesudahnya'.
!ereka berkata: )ata-kata ingata'a amaluhu %putus amalnya& pada hadits
tersebut menunjukkan bahwa amalan-amalan apapun kecuali yang tiga itu
tidak akan sampai pahalanya kepada mayyit *
+ikiran seperti itu adalah tidak tepat, karena sebenarnya yang dimaksud
hadits tersebut sangat jelas bahwa tiap mayit telah selesai dan putus amal-
nya, karena ia tidak diwajibkan lagi untuk beramal. ,etapi ini bukan berarti
putus pengambilan manfaat dari amalan orang yang masih hidup untuk si
mayit itu. 1uga tidak ada keterangan dalam hadits tersebut bahwa si mayyit
tidak dapat menerima syafa'at, hadiah bantuan do'a dan sebagainya dari
orang lain selain dari anaknya yang sholeh. ,idak juga berarti bahwa si
mayit tidak bisa berdo'a untuk orang yang masih hidup. !alah ada hadits
?asulallah saw.bahwa para 2abi dan ?asul masih bersembah sujud kepada
"llah swt.didalam kuburnya.
Dalam syarah ,hahawiyah halaman ./0 disebutkan: bahwa dalam hadits
tersebut tidak dikatakan ingata'a intifa'uhu %terputus keadaannya untuk
memperoleh manfaat& hanya disebutkan ingata'a amaluhu %terputus amal-
nya&. "dapun amalan orang lain maka itu adalah milik orang yang mengamal
kannya, jika dia menghadiahkannya kepada si mayit, maka akan sampailah
pahala orang yang mengamalkan itu kepadanya. 1adi yang sampai itu adalah
pahala orang yang mengamalkan bukan pahala amal si mayit itu.
Banyak hadits 2abi saw. yang berarti bahwa amalan-amalan orang yang
hidup bermanfaat bagi si mayit diantaranya ialah do'a kaum muslimin untuk
si mayit pada sholat jena3ah dan sebagainya %baca keterangan sebelumnya&
yang mana do'a ini akan diterima oleh "llah swt., pelunasan hutang setelah
wafat, pahala haji, pahala puasa dan sebagainya %baca haditsnya dihalaman
selanjutnya& serta do'a kaum muslimin untuk sesama muslimin baik yang
masih hidup maupun yang sudah wafat sebagaimana yang tercantum pada
ayat 4lahi "l-asyr.15 .
Begitu juga pendapat sebagian golongan yang mengikat hanya do'a dari
anak sholeh saja yang bisa diterima oleh "llah swt. adalah pikiran yang tidak
tepat baik secara na@li %nash& maupun a@li %akal& karena hal tersebut akan
bertentangan juga dengan ayat ilahi dan hadits-hadits 2abi saw. mengenai
amalan-amalan serta do'a seseorang yang bermanfaat bagi si mayit maupun
bagi yang masih hidup.
!engapa dalam hadits ini dicontohkan do'a anak yang sholeh karena dialah
yang bakal selalu ingat pada orang tuanya dimana orang-orang lain telah
melupakan ayahnya. $edangkan anak yang tidak pernah atau tidak mau
mendo'akan orang tuanya yang telah wafat itu berarti tidak termasuk
sebagai anak yang sholeh.
Dari anak sholeh ini si mayit sudah pasti serta selalu %kontinu& menerima
syafa'at darinya. Begitulah yang dimaksud makna dari hadits ini, dengan
demikian hadits ini tidak akan berlawanan6berbenturan maknanya dengan
hadits-hadits lain yang menerangkan akan sampainya pahala amalan orang
yang masih hidup %penebusan hutang, puasa, haji, sholat dan lain-lain& yang
ditujukan kepada simayit. Begitu juga mengenai amal jariahnya dan ilmu
yang bermanfaat selama dua hal ini masih diamalkan oleh manusia yang
masih hidup, maka si mayit selalu %kontinu& menerima juga syafa'at darinya.
)alau kita tetap memakai penafsiran golongan pengingkar yang hanya
membatasi do'a dari anak sholeh yang bisa sampai kepada mayyit,
bagaimana halnya dengan orang yang tidak mempunyai anak 8 "pakah
orang yang tidak punya anak ini tidak bisa mendapat syafa'at6manfaat do'a
dari amalan orang yang masih hidup8 $ekali lagi penafsiran dan pembatasan
hanya do'a anak sholeh yang bermanfa'at bagi si mayyit adalah tafsiran
yang salah, karena bertentangan dengan hadits-hadits shohih mengenai
amalan-amalan orang hidup yang bermanfaat buat si mayyit, diantaranya
do'a orang-orang muslimin pada waktu sholat jena3ah.
Dalam "l-!ajmu' jilid 1/6/99 4mam 2awawi telah menghikayatkan ijma'
ulama bahwa :sedekah itu dapat terjadi untuk mayyit dan sampai pahalanya
dan beliau tidak mengaitkan bahwa sedekah itu harus dari seorang anak '.
al yang serupa ini juga diungkapkan oleh $yaikh Bakri $yatha Dimyati
dalam kitab 4'anatut ,halibin jilid ;691< : : Dan sedekah untuk mayyit dapat
memberi manfaat kepadanya baik sedekah itu dari ahli warisnya ataupun
dari yang selainnya'
1uga hadits-hadits 2abi saw. mengenai hadiah pahala =urban diantaranya
yang diriyayatkan oleh !uslim dari "nas bin !alik ra:

& %

&

"

$ %&

'

( . )

.
* +

, -

/0

" '3

'

( 5

%6"

.
Dari "nas bahwasanya "li kw. berkorban dengan dua ekor kambing kibas.
>ang satu %pahalanya& untuk 2abi !uhammad saw.dan yang kedua
%pahalanya& untuk beliau sendiri. !aka ditanyakanlah hal itu kepadanya %"li
kw.& dan beliau menjawab : :2abi saw.memerintahkan saya untuk
melakukan hal demikian maka saya selalu memperbuat dan tidak
meninggalkannya: (. %? ,urmud3i&.
"isyah ra mengatakan bahwasanya ?asulallah saw. menyuruh didatangkan
seekor kibas untuk dikorbankan. $etelah didatangkan beliau saw. berdo'a :
7

, "

( .

8 %9#

%9#

%9#

<

= "

Dengan nama "llah * >a, "llah terimalah %pahala korban ini& dari !uhamad,
keluarga !uhamad dan dari ummat !uhammad * )emudian 2abi
menyembelihnya(. %?. !uslim&
Begitu juga hadits yang senada diatas dari 1abir ra yang diriwayatkan
"hmad, "bu Dawud dan ,urmud3i yang menerangkan bahwa ia pernah
shalat :4edul "dha bersama ?asulallah saw., setelah selesai shalat beliau
diberikan seekor domba lalu beliau menyembelihnya seraya mengucapkan:
Dengan nama "llah, "llah !aha Besar, >a "llah, kurban ini untukku dan
untuk umatku yang belum melakukan @urban(.
,iga hadits diatas ini menunjukkan hadiah pahala korban dari $ayyidina "li
kw untuk dirinya dan untuk 2abi saw., begitu juga pahala korban dari 2abi
saw untuk para keluarganya dan bahkan untuk segenap ummatnya. adits-
hadits ini malah membolehkan hadiah pahala amalan yang ditujukan kepada
orang yang masih hidup yang belum sempat ber@urban, padahal orang yang
hidup itu masih bisa beramal sendiri didunia ini. ?asulallah saw. berdo'a
kepada "llah swt. agar Dia menerima %pahala& @urban untuk dirinya,
keluarganya dan semua ummat muslimin.
4mam 2awawi dalam syarah !uslim jilid <61<A mengomentari hadits diatas
ini dengan katanya :
Diperoleh dalil dari hadits ini bahwa seseorang boleh berkorban untuk
dirinya dan untuk segenap keluarganya serta menyatukan mereka bersama
dirinya dalam hal pahala. 4nilah mad3hab kita dan mad3hab jumhur'.
1uga pengarang kitab Bari@atul !uhammadiyah mengkomentari hadits
diatas tersebut dengan katanya B
Do'a 2abi saw. itu menunjukkan bahwa 2abi menghadiahkan pahala
korbannya kepada ummatnya dan ini merupakan pengajaran dari beliau
bahwa seseorang itu bisa memperoleh manfaat dari amalan orang lain. Dan
mengikuti petunjuk beliau saw. tersebut berarti berpegang dengan tali yang
teguh'.
1uga sepakat kaum muslimin bahwa membayarkan hutang dapat menggugur
kan tanggungan mayyit walaupun pembayaran tersebut dilakukan oleh
orang yang lain yang bukan dari keluarga mayyit. al yang demikian ini
ditunjukkan oleh "bi =atadah dimana beliau menanggung hutang seorang
mayyit sebesar dua dinar. ,atkala beliau telah membayarkan yang dua dinar
itu 2abi saw. bersabda : :$ekarang bisalah dingin kulitnya'. %?. 4mam
"hmad&.
Calaupun cukup banyak hadits yang membolehkan amalan orang yang
hidup %hadiah pahala dan lain-lain& yang berguna untuk si mayit tanpa
menyebutkan syarat-syarat tertentu, tapi masih ada saja golongan yang
berbeda pendapat mengenai hukumnya penghadiahan pahala ini. "da
golongan yang membedakan antara ibadah badaniyah %jasmani& dan ibadah
maliyah %harta&.
!ereka berkataB pahala ibadah maliyah seperti sedekah dan haji sampai
kepada mayit, sedangkan ibadah badaniyah seperti shalat dan bacaan
"l@ur'an tidak sampai. !ereka berpendapat juga bahwa ibadah badaniyah
adalah termasuk kategori ibadah yang tidak bisa digantikan orang lain,
sebagaimana sewaktu hidup seseorang tidak boleh menyertakan ibadah
tersebut untuk menggantikan orang lain. al ini sesuai dengan sabda
?asulallah saw.: :$eseorang tidak boleh melakukan shalat untuk mengganti-
kan orang lain, dan seseorang tidak boleh melakukan shaum %puasa& untuk
menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan untuk satu hari
sebanyak satu mud gandum8' %? "n-2asa'i&
$ebenarnya makna hadits terakhir ini ialah: !isalnya si " malas untuk sholat
"shar maka si " minta pada $i B untuk menggantikannya, inilah yang
dilarang oleh agama. )arena orang yang masih hidup harus menunaikan
sholat dan puasa sendiri-sendiri tidak boleh diwakilkan pada orang lain.
Begitu juga bila orang yang masih hidup tidak mampu puasa lagi >karena
alasan-alasan tertentu yang dibolehkan agama umpama sudah tua sekali
atau mempunyai penyakit chronis dan lain sebagainya> tidak boleh
digantikan oleh orang lain tetapi yang bersangkutan setiap harinya harus
mengeluarkan sedekah untuk memberi makan orang miskin satu mud % D
<55 gram&.
Dengan demikian hadits terakhir diatas ini tidak tepat sekali untuk
digunakan sebagai dalil melarang amalan ibadah badaniyah yang pahala
amalannya dihadiahkan kepada mayit. )arena cukup banyak hadits
?asulallah saw. baik secara langsung maupun tidak langsung yang
membolehkan penghadiahan pahala amalan untuk orang yang telah wafat
baik itu berupa ibadah badaniyah maupun ibadah maliyah.%baca haditsnya
pada halaman berikut&
"da golongan ulama yang berpendapat bahwa penghadiahan pahala baik itu
ibadah badaniyah maupun ibadah maliyah akan sampai kepada simayyit
>umpama pembacaan "l-=ur'an, puasa, haji, pelunasan hutang setelah
wafat, sedekah dan lain-lainnya> dengan meng@iyaskan hal ini pada hadits-
hadits 2abi saw mengenai sampainya pahala ibadah puasa, haji, sholat,
pelunasan hutang setelah wafat, do'a kaum muslimin untuk muslimin yang
telah wafat dan sebagainya.
Golongan ini berkata: #+ahala adalah hak orang yang beramal, jika ia
menghadiahkan kepada sesama muslim maka hal itu mustahab6baik sebagai
mana tidak adanya larangan menghadiahkan harta untuk orang lain diwaktu
hidupnya atau membebaskan hutang setelah wafatnya(.
Begitupun juga tidak ada dalil jelas yang mengatakan pembacaan "l-=ur'an
tidak akan sampai pada si mayit. 1adi dengan banyaknya hadits dari 2abi
saw. mengenai sampainya pahala amalan atau manfaat do'a untuk si mayit
bisa dipakai sebagai dalil sampainya juga pahala pembacaan "l-=ur'an pada
si mayit. $ayang sekali kalau hal ini kita remehkan dan tinggalkan, karena
?ahmat dan )arunia 4lahi tidak ada batasnya.
9. Golongan pengingkar menyebutkan beberapa dalil lagi untuk menolak
hadiah pahala untuk si mayyit diantaranya :
Jirman "llah dalam surat an-2ajm ayat ;F: :,idaklah ada bagi seseorang itu
kecuali apa yang dia usahakan'.
!ereka berkata: Bukankah ini menunjukkan bahwa amal orang lain tidak
akan bermanfaat bagi orang yang sudah mati karena itu bukan usahanya.
Dengan demikian dalam 4slam tidak ada yang dinamakan hadiah pahala *
"yat tersebut dijadikan oleh mereka sebagai dalil untuk menolak adanya
hadiah pahala untuk si mayyit, ini juga tidak tepat sekali. Dalam ayat ini
"llah swt. tidak mengatakan juga bahwa si mayit tidak dapat mengambil
manfa'at kecuali dari usahanya sendiri. Bila golongan ini konsekwen dan
adil, maka dengan penafsiran mereka seperti diatas ini, mereka juga harus
mengatakan bahwa semua amalan muslimin yang masih hidup %termasuk
do'a& baik itu dari anaknya atau orang lain tidak bisa memberi manfa'at atau
syafa'at pada si mayit. 1uga dengan penafsiran mereka itu, mereka tidak
bisa mengatakanB :amalan, do'a dari anak sholeh atau dari seorang anak
untuk orang tuanya saja yang bisa diterima tapi kalau dari selain itu tidak
bisa'.
)arena ayat ilahi %"n-2ajm :;F& tersebut mengatakan: :,idaklah ada bagi
seseorang itu kecuali apa yang dia usahakan', tanpa tambahan atau
perkecualian kalimatNhanya6kecuali amalan seorang anak sholeh terhadap
orang tuanya yang telah wafat saja yang bisa diterima *
Dengan adanya penafsiran mereka dan penolakannya yang tidak tepat ini,
akan terjadi kontradiksi dengan hadits-hadits ?asulallah saw. yang telah
diakui keshohihannya oleh ulama-ulama pakar masalah sampainya pahala
amalan orang lain untuk si mayyit. %puasa, shoda@ah, haji, sholat, pembayar
an hutang dan sebagainya&.
Disamping itu banyak ulama-ulama pakar yang telah menerangkan maksud
ayat %"n- 2ajm:;F& tersebut diantaranya dalam kitab $yarah ,hahawiyah
hal. .// >kita ambil garis besar intinya saja> menerangkan: !anusia dengan
usaha dan pergaulannya yang santun akan memperoleh banyak kawan dan
sahabat, menikahi istri dan melahirkan anak, melakukan hal-hal yang baik
untuk masyarakat dan menyebabkan orang-orang cinta dan suka padanya.
!anusia yang banyak sahabat dan kawan yang cinta padanya itu bila wafat
akan memperoleh manfaat dari do'a para sahabat dan kawan-kawannya
tersebut %umpama pada waktu sholat jena3ah, 3iarah kuburnya dan
sebagainya-pen&. Dalam satu penjelasan "llah swt. juga menjadikan iman
sebagai sebab untuk memperoleh kemanfaatan dengan do'a serta usaha dari
kaum mukminin yang lain. !erekapun akan berdo'a untuknya, itu semua
adalah bekas dari usahanya sendiri.
"yat "l-=ur'an tidak menafikan adanya kemanfaatan untuk seseorang
dengan sebab usaha orang lain. "yat "l-=ur'an hanya menafikan kepemilik-
an seseorang terhadap usaha orang lain. Dua perkara ini jelas berbeda. "llah
swt. hanya menfirmankan bahwa orang itu tidak akan memiliki kecuali apa
yang dia usahakan sendiri. "dapun usaha orang lain, maka itu adalah milik
bagi siapa yang mengusahakannya. 1ika dia mau, dia boleh memberi-kannya
kepada orang lain atau boleh menetapkannya untuk dirinya sendiri. %jadi
pada kata kata lil-insan pada ayat itu adalah lil-istih@a@ yakni menunjukkan
arti :milik:&. Beginilah jawaban yang dipilih oleh pengarang kitab $yarah
,hahawiyah.
$edangkan menurut ahli tafsir 4bnu "bbas ra dalam menafsirkan ayat "n-
2ajm : ;F adalah :
7

"

'/

$ @ A , '

( 20 B?$ ; 3

( (A /

"

8
7

C D

.* 5

E '"F

'

( H

"

E "+
4ni %ayat& telah dinaskh %dikesampingkan& hukumnya dalam syari'at kita
dengan firman "llah ,a'alaB :)ami hubungkan dengan mereka anak-anak
mereka', maka dimasukkanlah anak %yang beriman& kedalam surga berkat
kebaikan yang diperbuat oleh bapaknya(.%,afsir )ha3in jilid .699;&.
Jirman "llah swt yang dimaksud oleh 4bnu "bbas sebagai pengenyampingan
surat "n-2ajm: ;F adalah surat "t-,hur ayat 91 yang berbunyi sebagai
berikut: #Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti
mereka dengan iman, maka )ami hubungkan anak cucu mereka itu dengan
mereka dan )ami tidaklah mengurangi sedikitpun dari amal mereka. ,iap-
tiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya(. %"t-,hur ayat 91&
Dengan demikian >menurut 4bnu "bbas> surat "n-2ajmB ;F itu sudah
dikesampingkan hukumnya, berarti sudah tidak bisa dimajukan sebagai dalil.
)alau kita baca ayat "t-,hur ini menunjukkan bahwa amalan-amalan datuk-
datuk kita yang beriman yang telah wafat, bisa memberi syafa'at bagi
kerabatnya yang beriman yang masih hidup. 2ah, bukan hanya amalan-
amalan orang yang hidup saja yang bisa bermanfaat bagi si mayyit tetapi
orang yang beriman yang telah wafatpun bisa memberi syafa'at.,idak lain ini
semua menunjukkan ?ahmat dan )arunia 4lahi yang sangat luas sekali.
+ikirkanlah*
;. Dalil lainnya dari golongan pengingkar yaitu firman "llah swt. dalam surat
"l-Ba@arah ayat 9<0 :
"llah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya.Bagi-
nya apa yang dia usahakan %daripada kebaikan& dan akan menimpanya apa
yang dia usahakan %daripada kejahatan&(.
!ereka ini berkata : Bukankah ayat ini menunjukkan bahwa usaha orang
lain tidak akan didapatkan pahalanya dan kejahatan orang lain tidak akan
dipikulkan dosanya.
+engertian yang seperti itu adalah tidak benar sekali * )arena dalam ayat itu
juga tidak menafikan seseorang akan mendapatkan manfaat dari usaha
orang lain. al ini sama dengan ucapan: $eorang akan memperoleh harta
dari usahanya sendiri. Gcapan ini bukan berarti dia tidak bisa memperoleh
harta yang bukan dari usahanya sendiri, karena bisa saja dia memperoleh
harta dari warisan orang tuanya, pemberian hadiah dari orang lain. Kain
halnya kalau ayat diatas mengandung pembatasan %hasr& umpama bunyi-
nya sebagai berikut :
K

L ,

,idak ada baginya kecuali apa yang dia usahakan atau seseorang hanya
bisa mendapat apa yang dia usahakan(.
c&. !ereka juga berdalil pada firman "llah swt. dalam surat >aasin ayat /. :
,idaklah mereka diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka
kerjakan(.
Dengan berdalil dengan ayat ini mereka meniadakan pahala dari orang lain,
pikiran seperti ini juga tidak tepat sekali karena dalam ayat ini jelas "llah
swt juga tidak menafikan hadiah pahala terhadap orang lain karena pangkal
ayat tersebut adalah :
+ada hari dimana seseorang tidak akan did3alimi sedikitpun dan seseorang
tidak akan diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka kerjakan(.
Dengan memperhatikan konteks ayat tersebut dapatlah dipahami bahwa
seseorang tidak akan disiksa sebab kejahatan orang lain, jadi bukan berarti
seseorang tidak bisa memperoleh pahala sebab amal kebaikan orang lain
%baca $yarah ,hahawiyah hal. ./0&.
/. Golongan pengingkar ini juga berkata bahwa membaca "l-=ur'an untuk
mayyit tidak dikenal dan tidak diamalkan oleh ulama-ulama salaf dan juga
tidak ada petunjuk dari 2abi saw. lalu mengapa hal itu dilakukan oleh orang-
orang sekarang 8 1uga kata mereka: >ang sudah nyata-nyata disyariatkan
adalah berdo'a untuk mayyit. !engapa tidak itu saja yang dilakukan tanpa
harus capek-capek membaca "l-=ur'an, tahlil dan d3ikir terlebih dahuluN(.
$ebagaimana telah dikemukakan pada bab Bid'ah dibuku ini bahwa 2abi
saw. sendiri meridhoi amalan para sahabatnya >tentang tambahan bacaan
dalam sholat yang diamalkan oleh sahabat beliau saw> yang mana amalan
bacaan tersebut tidak pernah adanya petunjuk sebelumnya dari 2abi
saw.serta tidak pernah sesudahnya diperintahkan oleh beliau saw.*
,idak ada petunjuk 2abi saw. atau tidak diamalkan oleh ulama-ulama salaf
bukanlah sebagai satu dalil atau hujjah untuk melarang dan mengharamkan
hal ini apalagi mereka memutuskan bahwa pahala bacaan tersebut tidak
akan sampai pada si mayyit**
+ikiran dan pertanyaan semacam diatas ini juga bukan sebagai dalil atau
hujjah untuk tidak sampainya pahala bacaan. )alau mereka mengakui hadits
shohih mengenai sampainya pahala haji, puasa dan do'a, maka apakah
perbedaan yang demikian itu dengan sampainya pahala membaca "l-
=ur'an8
1anganlah kalian membatasi sendiri ?ahmat 4lahi karena ?ahmat-2ya sangat
luas sekali **
?asulallah saw. waktu itu ditanya mengenai haji untuk orang yang sudah
wafat, puasa untuk orang yang sudah wafat dan sedekah untuk orang yang
sudah wafat, beliau mengi3inkan semuanya ini dan amalan-amalan tersebut
akan sampai pada si mayit serta beliau saw. tidak melarang untuk selain
yang demikian. Kalu apakah perbedaan sampainya pahala puasa yang
semata-mata niat dan imsak dengan sampainya pahala bacaan dan d3ikir
%yang diiringi dengan niat juga&8( % $yarah "@idah ,hahawiyah hal../A&.
Mrang yang membaca "l-=ur'an, tahlil dan d3ikir, sudah tentu akan
mendapat pahala karena banyak sekali hadits yang meriwayatkan pahala-
pahala bacaan "l-=ur'an dan d3ikir. +ahala itu adalah hak milik orang yang
berd3ikir, kemudian dia berdo'a kepada "llah swt. agar pahala yang dimiliki
itu disampaikan kepada orang yang sudah wafat baik itu orang tuanya,
sanak kerabatnya atau orang lain. Dalam hal ini apanya yang dilarangN8
4mam $yaukani dalam 2ailul "uthar jilid .6151 bersabda:
M

E %O( L #

( #

"

2 %( P0

M A G A

$ #

"


)alau boleh berdo'a untuk mayyit dengan sesuatu yang tidak dimiliki oleh
sipendo'a, maka tentu kebolehan berdo'a untuk mayyit dengan sesuatu yang
dimiliki oleh sipendo'a %yaitu pahala&adalah terlebih utama(.
1adi kita dibolehkan do'a apa saja kepada "llah swt. walaupun isi do'a itu
belum kita miliki sendiri umpamanya :>a "llah berikanlah pada dia seorang
keturunan yang sholeh, ri3ki yang makmur dan kesuksesan' . Do'a seperti ini
tidak ada yang membantah apalagi melarang bahkan sangat dianjurkan. 1adi
mengapa orang yang berdo'a untuk menghadiahkan sesuatu yang telah
dimiliki yaitu pahala, malah justru dilarang 8
adits dari "uf bin !alik ia berkata: $aya telah mendengar ?asulallah saw.
bersabda -yakni ketika menyalatkan jena3ah- : :>a "llah ampunilah
dosanya, sayangilah dia, maafkanlah dia, sehatkanlah dia, muliakanlah
tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air es
dan air embun, bersihkanlah dari segala kesalahan sebagaimana kain putih
bersih dari kotoran, gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik
dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan
yang lebih baik dari pasangannya dan peliharalah dia dari siksa kubur dan
siksa neraka'. %? !uslim&.
Diterima dari Caila bin "s@a' katanyaB 2abi saw. menyalatkan seorang lelaki
4slam bersama kami, maka saya dengar beliau mengucapkan : #>a "llah,
sesungguhnya si "nu anak si "nu adalah dalam tanggungan dan ikatan
perlindungan-!u, maka lindungilah ia dari bencana kubur dan siksa neraka,
sungguh Ongkau +enepat janji dan +enegak kebenaran. >a "llah, ampunilah
dia dan kasihanilah dia, karena sesungguhnya Ongkau !aha +engampun lagi
+enyayang(. %?."hmad dan "bu Daud&
?asulallah saw. yang mengajarkan pada kita bacaan do'a dalam sholat
jena3ah diatas ini untuk si mayat yang mana isi do'a tersebut belum
semuanya dimiliki oleh si pendo'a sendiri dan do'a ini toh akan bermanfaat
pada si mayyit. "pa gunanya atau keistemewaannya ?asulallah saw.
mengajarkan dan menganjurkan agar muslimin membaca do'a-do'a tersebut
pada sholat jena3ah kalau semuanya tidak ada manfa'at6syafa'at untuk
mayyit 8
,elah dikemukakan juga bahwa sunnah berdo'a setelah mayit dikuburkan,
?asulallah saw. bersabda:
Dari Gstman bin :"ffan ra berkata: "dalah 2abi saw. apabila selesai
menguburkan mayyit beliau beridiri lalu bersabda: :mohonkan ampun untuk
saudaramu dan mintalah keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia
sedang ditanya *'. %? "bu Dawud, oleh akim yang menyatakan sahnya,
juga oleh "l Ba33ar&. Callahu a'lam.
!ari kita rujuk pendapat 4bnu ,aimiyah >ulama yang diandalkan oleh
golongan pengingkar> dalam tafsir 1amal jilid . bahwa beliau berkata :
Barangsiapa meyakini bahwa seseorang tidak dapat mengambil manfaat
kecuali dengan amalnya sendiri, maka sungguh dia telah melanggar ijma'
dan yang demikian itu adalah batil (. 4bnu ,aimiyyah juga memberi alasan-
alasan dalam hal ini sebagai berikut :
a. 2abi saw. akan memberi syafa'at terhadap orang-orang dipadang
mahsyar dalam hal hisab dan terhadap calon-calon penghuni surga dalam
hal masuk kedalamnya. Dan nabi saw. akan memberi syafa'at terhadap para
pelaku dosa besar dalam hal keluar dari neraka. 4ni semua berarti seseorang
mengambil manfaat dengan usaha orang lain.
b. "nak-anak orang mukmin %yang wafat dalam keimanan& akan masuk
surga dengan amal bapak mereka %yang mukmin& dan ini juga berarti
mengambil manfaat semata-mata amal orang lain. %=$ at-,hur : 91-pen.&.
c. Mrang yang duduk dengan ahli d3ikir akan diberi rahmat %ampunan&
dengan berkah ahli d3ikir itu sedangkan dia bukanlah diantara mereka dan
duduknya itupun bukan untuk d3ikir melainkan untuk keperluan tertentu,
maka nyatalah bahwa orang itu telah mengambil manfaat dengan amalan
orang lain. %? Bukhori, !uslim dari "bu urairah, baca haditsnya pada bab
Jaedah majlis d3ikir di buku ini-pen&.
d. $halat untuk mayyit %baca: sholat jena3ah& dan berdo'a untuk si mayyit
didalam shalat ini, adalah pemberian syafa'at untuk mayyit dengan
shalatnya itu, ini juga pengambilan manfaat dengan amalan orang lain yang
masih hidup.
e. "lllah swt berfirman pada ?asulallah saw : :,idaklah "llah akan
mengad3ab6menyiksa mereka sedangkan engkau masih ada diantara
mereka'. :)alaulah bukan karena laki-laki yang mukmin dan wanita-wanita
yang mukmin..' %"l Jath: 9/&. : $eandainya "llah tidak menolak %keganasan&
sebagian manusia terhadap sebagian yang lain niscaya rusaklah bumi ini'.
%"l Ba@arah :9/&. Dalam ayat-ayat ini "llah swt mengangkat ad3ab6siksa
%ad3ab umumHpen.& terhadap sebagian manusia dengan sebab sebagian
yang lain dan ini juga termasuk pengambilan manfaat dengan amalan orang
lain.
Demikianlah sebagian alasan-alasan yang diungkapkan oleh 4bnu ,aimiyah
mengenai pengambilan manfaat dari amalan-amalan orang lain untuk si
mayit. $ebenarnya masih banyak lagi alasan 4bnu ,aimiyah mengenai ini tapi
penulis tidak cantumkan semua disini.
1uga kesimpulan 4bnul =ayyim dalam kitab "l-Glama wa a@waaluhum fii
sya'nil amwat wa ahwaalihim hal.;0-;A :
2ash-nash ini jelas menerangkan sampainya pahala amalan untuk mayyit
apabila dikerjakan oleh orang yang hidup untuknya karena pahala itu adalah
hak bagi yang mengamalkan, maka apabila dia menghadiahkan kepada
saudaranya yang muslim tidaklah tercegah yang demikian itu sebagaimana
tidak tercegah orang yang menghadiahkan hartanya dimasa hidupnya dan
membebaskan piutangnya untuk seseorang sesudah matinya. ?asulallah
saw. menegaskan sampainya pahala puasa yang hanya terdiri dari niat dan
tidak makan minum yang semua itu hanya diketahui oleh "llah, maka
sampainya pahala bacaan yang merupakan amalan lisan yang didengar oleh
telinga dan disaksikan oleh mata adalah lebih utama(.
Dan masih banyak lagi dari golongan ulama yang mengatakan bahwa do'a
dan ibadah baik maliyah %harta& maupun badaniyah %jasmani& bisa
bermanfaat untuk mayit berdasarkan dalil-dalil hadits ?asulallah saw.*
"pakah golongang pengingkar berani menmunkarkan ulama yang selalu
mereka andalkan dan ambil makalah-makalah untuk membantah amalan
yang tidak sepaham dengannya 8
!ari kita rujuk dalil-dalil pahala amalan yang bisa sampai kepada mayyit,
diantaranya adalah :
+ahala sedekah untuk orang yang sudah wafat.
adits dari "bu urairah :
2

"

$ & % I
6

'

( . )

: . 2"

K
6

UA .

-!

'

V %J

8 '

W 1R

Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada ?asulallah saw.: :"yah saya


meninggal dunia, dan ada meninggalkan harta serta tidak memberi wasiat.
"pakah dapat menghapus dosanya bila saya sedekahkan 8' 2abi saw.
menjawab : Dapat*( %? "hmad, !uslim dan lain-lain&
adits dari "isyah r.a.berkata:

X 2

'

I
6

'

( . )

. 1

: Y L CC

7(

A8

'
O
Z

A(

L#

8 L R

%J

Y L R

%J

'

W 1

: 7

$eorang lelaki datang kepada 2abi saw. dan berkata: 4buku telah mati
mendadak, dan tidak berwasiat dan saya kira sekiranya ia sempat bicara,
pasti akan bersedekah, apakah ada pahala baginya jika "ku bersedekah
untuknya8 1awab 2abi saw: >a.' %?.Bukhori, !uslim dan 2asa'i&
adits dari $a'ad ibnu Gbadah ra. bahwa ia pernah berkata : #Cahai
?asulallah, sesungguhnya Gmmu $a'ad telah meninggal dunia, kiranya
sedekah apa yang lebih utama untuknya8( $abda beliau saw.: :"ir :. !aka
$a'ad menggali sebuah sumur, kemudian ia berkata: $umur ini aku
sedekahkan untuk Gmmu $a'ad(. %? "bu Dawud, "hmad dan 2asa'i&
Dari 4bnu "bbas %rah&. dia berkata :

" [

'

: L 0

A 8

\
O
%3 ]

" Q %

^ X_ A

'

0 1

Aa

Y L 0

A 8

^b X_

'

3 -' cb a

Y L R

%J

8 "

'
1

R 7

, 1

N0

2dX&

f # ( ;
b
R

%U

'

.
4bu $aad bin Gbadah meninggal dunia disaat dia %$aad bin Gbadah& sedang
tidak ada ditempat. !aka berkatalah ia : :Cahai ?asulallah* $esungguhnya
ibuku telah wafat disaat aku sedang tidak ada disisinya, apakah ada sesuatu
yang bermanfaat untuknya jika aku sedekahkan 8 2abi menjawabB >a *
Berkata $a'ad bin Gbadah : $aya persaksikan kepadamu %wahai ?asulallah&
bahwa kebun kurma saya yang sedang berbuah itu sebagai sedekah
untuknya'.( %? Bukhori, ,urmud3i dan 2asa'i&
adits-hadits dan wejangan para ulama yang tercantum dalam buku ini jelas
menunjukkan bahwa amalan-amalan sedekah orang yang masih hidup dan
diniatkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat akan dapat membawa
manfaat dan sampai pahalanya baginya.
+ahala +uasa dan $holat.
adits dari "isyah ra. ?asulallah saw. bersabda:

X 2

'

'

( 1

\U , \

'

`O(

.
Barang siapa yang wafat dengan mempunyai kewajiban shaum %puasa&
maka walinya berpuasa untuknya'. %>ang dimaksud wali disini yaitu kerabat-
nya walaupun bukan termasuk ahli waris&. %?.Bukhari dan !uslim, "bu
Daud dan 2asa'i &
adits dari 4bnu "bbas :
E

.
b

'

( . )

. 1

: 1A]

L 8

A U

Rg0

'

W
1

A (

5 L '

= R

'

W 1

: 73

, 1

: %0

i
O
&

.
$eorang lelaki datang menemui ?asulallah saw. ia berkata : :>a ?asulallah,
ibuku meninggal dunia, sedang ia mempunyai kewajiban berpuasa selama
sebulan. "pakah saya wajib kadha atas namanya8' 2abi saw. berkataB
Bagaimana jika ibumu mempunyai hutang, apakah akan kamu bayarkan
untuknya8 :Benar' jawabnya. 2abi berkata, maka hutang kepada "llah lebih
layak untuk dibayar*( %?.Bukhori dan !uslim&
adits riwayat Daru@uthni :
I
6

: 1A]

( A

" #

$ O "

20 #

8&

j !

2( #

$ "

%3 " #

8A

W
1

`/

( %3 " S A #

( 2

`8I

AJ 8 k

U
Bahwa seorang laki-laki bertanya : :>a ?asulallah, saya mempunyai ibu dan
bapak yang selagi mereka hidup saya berbakti kepadanya. !aka bagaimana
caranya saya berbakti kepada mereka, setelah mereka meninggal dunia8'
1awab 2abi saw : Berbakti setelah mereka wafat * , caranya adalah dengan
melakukan sholat untuk mereka disamping shalatmu, dan berpuasa untuk
mereka disamping puasamu *(.
+ahala aji.

" [

` '

; `

'

L X

'

( . )

. L

: 2 S

l 8

l 8 C

&

L 8

l & g0

'

_ 1

: 2G &

'

, A (

` 5 L '

C`= R

W
A`

i
O
&

E /

("

. 0

( : 0

i
O
`&

E `0

("

Dari 4bnu "bbas -radhiyallahu :anhuma- bahwa seorang wanita dari


1uhainnah datang kepada 2abi saw. dan bertanya: :$esungguhnya ibuku
nad3ar untuk haji, namun belum terlaksana sampai ia meninggal, apakah
saya melakukan haji untuknya8 ?asulallah saw. menjawab: >a, bagaimana
pendapatmu kalau ibumu mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya8,
bayarlah hutang "llah, karena hutang "llah lebih berhak untuk dibayar'. %?
Bukhari&
+ada hadits ini 2abi saw. memberi perintah agar membayar haji ibunya yang
sudah wafat. 2amun bila si mayyit tidak memiliki harta, maka disunnahkan
bagi ahli warisnya untuk menghajikannya. "pabila alasan sesuatu atau lain-
nya sehingga hal ini tidak bisa dihajikan oleh ahli warisnya, maka
penggantian hajinya itu boleh dilimpahkan kepada orang lain, dengan syarat
orang ini sendiri harus sudah menunaikan haji, bila belum maka haji yang
dikerjakan tersebut berlaku untuk dirinya. Iara seperti ini biasa disebut
dengan badal haji.
Dalilnya ialah hadits dari 4bnu "bbas :
Bahwa 2abi saw.pernah mendengar seorang laki-laki berkata: Kabbaik an
$yubrumah %>a "llah, saya perkenankan perintah!u untuk si $yubrumah&.
2abi bertanya: $iapa $yubrumah itu 8 Dia menjawab : $audara saya atau
teman dekat saya. 2abi bertanya: "pakah engkau sudah berhaji untuk
dirimu8 Dia menjawab: belum* 2abi bersabda: Berhajilah untuk dirimu
kemudian berhajilah untuk $yubrumah * (. %?."bu Daud&
Ditinjau dari dalil 4jma' %sepakat& ulama dan =iyas bahwa do'a dalam sholat
jena3ah akan bermanfaat bagi mayit, bebasnya hutang mayit yang
ditanggung oleh orang lain sekalipun bukan keluarga %?."hmad dari "bi
=atadah& dan lain sebagainya, semuanya ini bisa bermanfaat bagi mayit.
+ahala itu adalah hak orang yang beramal. 1ika ia menghadiahkan kepada
saudaranya yang muslim, maka hal itu tidak ada halangan sebagaimana
tidak dilarang menghadiahkan harta atau membebaskan hutang untuk orang
lain diwaktu hidupnya dan setelah wafatnya.
Demikian juga ?asulallah saw. menganjurkan puasa untuk menggantikan
puasa orang yang telah meninggal. ?asulallah saw. menghadiahkan pahala
@urban untuk keluarga dan ummatnya yang tidak mampu ber@urban,
padahal @urban adalah melalui menumpahkan darah.
4badah haji merupakan ibadah badaniyah %bagi yang dekat&. arta bukan
merupakan rukun dalam haji tetapi sarana. al itu karena seorang penduduk
!akkah wajib melakukan ibadah haji apabila ia mampu berjalan ke "rafah
tanpa disyaratkan harus memiliki harta. 1adi ibadah haji bukan ibadah yang
terdiri dari harta dan badan, namun ibadah badan saja %bagi yang mampu
berjalan&. Begitu juga kita perhatikan arti fardhu kifayah, dimana sebagian
orang bisa mewakili sebagian yang lain. +ersoalan menghadiahkan pahala itu
mustahab6boleh, jadi bukan menggantikan pahala, sebagaimana seorang
buruh tidak boleh digantikan orang lain, tapi gajiannya6upahnya boleh
diberi- kan kepada orang lain jika ia mau.
4slam telah memberikan penjelasan sampainya pahala ibadah badaniyah
seperti membaca "l-=ur'an dan lainnya di@iyaskan dengan sampainya
puasa, karena puasa adalah menahan diri dari yang membatalkan disertai
niat, dan itu pahalanya bisa sampai kepada mayit. 1ika demikian bagaimana
mungkin tidak sampainya pahala membaca "l@ur'an yang berupa perbuatan
dan niat juga8
ubungan melalui agama merupakan sebab yang paling besar bagi sampai-
nya manfaat orang 4slam kepada saudaranya dikala hidup dan sesudah
wafatnya. Bahkan do'a orang 4slam dapat bermanfa'at untuk orang 4slam
lain. "l-=ur'an tidak menafikan seseorang mengambil manfaat dari usaha
orang lain. "dapun amal orang lain adalah miliknya, jika orang lain tersebut
menghadiahkan amalnya untuk dia, maka pahalanya akan sampai
kepadanya bukan pahala amalnya, sebagaimana dalam pembebasan utang.
"llah swt. menjelaskan bahwa Dia tidak menyiksa seseorang karena
kesalahan orang lain, dan seseorang tidak mendapatkan kebahagiaan
kecuali dengan usahanya sendiri. Dan dalam firman-2ya itu, "llah swt. tidak
menyatakan bahwa orang tidak dapat mengambil manfaat kecuali dari
usahanya sendiri. 4ni tidak lain menunjukkan keadilan "llah swt..
!enurut mad3hab anafi, setiap orang yang melakukan ibadah >baik berupa
do'a, isti@hfar, shada@ah, tilawatul =ur'an, d3ikir, shalat, puasa, thawaf, haji,
:umrah maupun bentuk-bentuk ibadah lainnya yang bersifat ketaatan dan
kebaktian> dan ia berniat menghadiahkan pahalanya kepada orang lain, baik
yang masih hidup atau yang telah wafat, pahala ibadah yang dilakukannya
itu akan sampai kepada mereka dan juga akan diperolehnya sendiri.
Demikianlah sebagaimana disebut dalam "l-idayah, "l-Bahr dan kitab-kitab
lainnya. Didalam kitab "l-)amal terdapat penjelasan panjang lebar
mengenai itu.
Didalam sebuah hadits shahih yang keshahihannya setaraf dengan hadits
mutawatir menuturkan, bahwa barangsiapa meniatkan amal kebajikan bagi
orang lain, dengan amal kebajikannya itu "llah swt. berkenan memberikan
manfaat kepada orang lain yang diniatinya. al ini sama dengan hadits
mengenai shalat dan puasanya seorang anak untuk kedua orang tuanya,
yang dilakukan bersama shalat dan puasanya sendiri. Begitu juga masih
banyak hadits shahih dan mutawatir yang berasal dari ?asulallah saw.,
berita-berita riwayat terpercaya, pendapat-pendapat para ulama baik dari
kalangan kaum $alaf dan )halaf yang menerangkan dan membenarkan
bahwa pahala membaca "l-=ur'an, do'a dan isti@hfar >yang diniatkan
pahalanya untuk orang yang telah wafat> benar-benar akan sampai kepada
orang yang telah wafat itu.
4bnu ,aimiyyah didalam Jatawa-nya mengatakan: "dalah benar bahwa
orang yang telah wafat beroleh manfaat dari semua ibadah jasmaniah
seperti shalat, puasa, membaca "l-=ur'an dan lain-lain >yang dilakukan
orang yang masih hidup baginya>. 4a %si mayyit& pun beroleh manfaat juga
dari ibadah maliyah seperti shada@ah dan sebagainya. $emua ini sama
halnya jika orang yang masih hidup berdo'a dan beristi@hfar baginya.
!engenai ini para 4mam mad3hab sepakat.
Dengan adanya hadits-hadits dan wejangan para ulama pakar baik dalam
4jma' maupun =iyas yang cukup banyak pada buku ini, insya "llah jelas bagi
kita bahwa penghadiahan pahala baik itu membaca "l-=uran, tahlilan, do'a
maupun amalan-amalan sedekah yang ditujukan atau dihadiahkan untuk si
mayyit, semuanya akan sampai pahalanya. 4ngat jangan lupa ?ahmat dan
)arunia 4lahi sangat luas sekali jangan kita sendiri yang membatasinya *
$etelah membaca keterangan-keterangan dan dalil-dalil yang telah
dikemukakan, insya "llah saudara-saudara kita yang menerima kesalahan
informasi tersebut bisa menjawab dan meneliti sendiri masalah-masalah
yang masih diragukan *
!embangun masjid disisi kuburan
Berikut ini kumpulan sekelumit makalah dari website $alafy 4ndonesia 9<
Jebruari 955A.
$alah satu keyakinan "hlusunah yang mempunyai dasar dalil al-=ur'an,
as-$unnah dan prilaku $alaf $holeh -yang dituduhkan sebagai perilaku syirik
oleh kelompok Cahabi- adalah tentang diperbolehkannya membangun
masjid di sisi kuburan para ?asul, nabi dan waliyullah. al ini sebagaimana
yang dinyatakan %fatwa& oleh 4bnu ,aimiyah -yang kemudian di-ikuti %secara
taklid buta& oleh segenap kelompok Cahabi- sebagaimana yang tercantum
dalam kitab al-=aidah al-1alilah halaman 99.
4bn ,aimiyah mengatakan: #2abi melarang menjadikan kuburannya sebagai
masjid, yaitu tidak memperbolehkan seseorang pada waktu-waktu shalat
untuk mendatangi, shalat dan berdo'a di sisi kuburannya, walaupun dengan
maksud beribadah untuk "llah sekalipun. al itu dikarenakan tempat-tempat
semacam itu menjadi sarana untuk perbuatan syirik. >aitu boleh jadi nanti
mengakibatkan seseorang melakukan do'a dan shalat untuk ahli kubur
dengan mengagungkan dan menghormatinya. "tas dasar itu maka mem-
bangun masjid di sisi kuburan para waliyullah merupakan perbuatan haram.
Mleh karenanya walaupun pembangunan masjid itu sendiri merupakan
sesuatu yang ditekankan namun dikarenakan perbuatan seperti tadi dapat
menjerumuskan seseorang kedalam prilaku syirik maka hukumnya secara
mutlak haram(.
"pa dalil dari ungkapan 4bnu ,aimiyah di atas8 !emang 4bnu ,aimiyah
menyandarkan fatwanya tadi dengan hadits-hadits yang diriwayatkan dalam
beberapa kitab "hlusunah. 2amun sayangnya beliau tidak memiliki analisa
dan penerapan yang tepat dan bagus dalam memahami hadits-hadits tadi
sehingga menyebabkannya terjerumus kedalam kejumudan %kekakuan&
dalam menerapkannya. $elain pemahaman 4bnu ,aimiyah terhadap hadits-
hadits tadi terlampau kaku, juga tidak sesuai dengan ayat al-=ur'an, as-
$unnah dan perilaku $alaf $holeh.
4bnu ,aimiyah menyandarkan fatwanya tersebut dengan hadits-hadits
sebagai berikut :
+ertama: ?asulallah bersabda: #"llah melaknat kaum >ahudi dan 2asrani
dikarenakan mereka telah menjadikan kubur para nabinya sebagai tempat
ibadah(. %lihat kitab $hahih Bukhari jilid 9 halaman 111 dalam kitab al-
1ana'i3 %jena3ah-jena3ah&, hadits serupa juga dapat ditemukan dalam kitab
$unan an-2asa'i jilid 9 halaman <A1 kitab al-1ana'i3&
)edua: $ewaktu Gmmu abibah dan Gmmu $alamah menemui ?asulallah
dan berbincang-bincang tentang tempat ibadah %gereja& yang pernah dilihat-
nya di abasyah, lantas ?asulallah bersabda: #!ereka adalah kaum yang
setiap ada orang sholeh dari mereka yang meninggal niscaya mereka akan
membangun tempat ibadah diatasnya dan mereka pun menghadapkan
mukanya ke situ. !ereka di akhirat kelak tergolong makhluk yang buruk di
sisi "llah(. %lihat kitab $hahih !uslim jilid 9 halaman 00 kitab al-!asajid&
)etiga: Dari 1undab bin "bdullah al-Bajli yang mengatakanB aku mendengar
lima hari sebelum ?asulallah meninggal, beliau bersabda: #)etahuilah,
sesungguhnya sebelum kalian terdapat kaum yang menjadikan kuburan para
nabi mereka sebagai tempat ibadah. 2amun janganlah kalian melakukan
semacam itu. "ku ingatkan hal tersebut pada kalian(. %lihat kitab $hahih
!uslim jilid 1 halaman ;A<&
)eempat: Diriwayatkan dari 2abi bahwa beliau pernah bermunajat kepada
"llah swt dengan mengatakan: #>a "llah, jangan )au jadikan kuburku
sebagai tempat penyembahan berhala. "llah melaknat kaum yang
menjadikan kuburan para nabi sebagai tempat ibadah(. %lihat kitab !usnad
"hmad bin anbal jilid 9 halaman 9.0&
4ni adalah riwayat-riwayat yang dijadikan dalil para pengikut Cahabi6$alafi
untuk mengatakan syirik terhadap kaum "hlusunah -termasuk di 4ndonesia-
yang ingin membangun masjid di sisi kubur para kekasih "llah %waliyullah&.
Di 4ndonesia para sekte Cahabi tadi mengejek dan menghinakan kuburan
para sunan %dari Cali $ongo& yang rata-rata di sisi makam mereka terdapat
bangunan yang disebut masjid. Kantas apakah benar bahwa hadits-hadits itu
mengandung larangan pembuatan masjid di sisi kubur para waliyullah secara
mutlak8 Disini kita akan telaah dan kritisi cara berdalil kaum Cahabi dalam
menggunakan hadits-hadits shohih tadi sebagai sandarannya.
"da beberapa poin yang harus diperhatikan dalam mengkritisi dalil kaum
Cahabi yang menjadikan hadits-hadits diatas sebagai pelarangan
pembangunan masjid di sisi makam waliyullah secara mutlak:
a. Gntuk memahami hadits-hadits tadi maka kita harus memahami terlebih
dahulu tujuan6niat kaum >ahudi dan 2asrani dari pembikinan tempat ibadah
di sisi para manusia sholeh mereka tadi. Dikarenakan melihat #tujuan buruk(
kaum >ahudi dan 2asrani dalam membangun tempat ibadah di sisi kuburan
itu maka keluarlah larangan ?asulallah. Dari hadits-hadits tadi dapat diambil
suatu pelajaran bahwa kaum >ahudi dan 2asrani telah menjadikan kuburan
para nabi dan manusia sholeh dari mereka bukan hanya sebagai tempat
ibadah melainkan sekaligus sebagai kiblat %arah ibadah&. )epada kuburan
itulah mereka menghadapkan muka mereka sewaktu bersujud %sebagai
kiblat dan beribadah yang ditujukan pada penghuni kubur itu -pen.&.
akekat perilaku inilah yang meniscayakan sama hukumnya dengan
menyembah kuburan-kuburan itu. 4nilah yang dilarang dengan tegas oleh
?asulallah !uhammad saw.
1adi jika seorang muslim membangun masjid disisi kuburan seorang
waliyullah sekedar untuk mengambil berkah %baca bab ,abarrukHpen.& dari
tempat tersebut dan sewaktu ia melakukan shalat tidak ada niatan sedikit
pun untuk menyembah kubur tadi maka hal ini tidak bertentangan dengan
hadits-hadits di atas tadi, terkhusus hadits dari Gmmu $alamah dan Gmmu
abibah yang menjelaskan kekhususan kaum >ahudi dan 2asrani dalam
menjadikan kubur manusia sholeh dari mereka sebagai tempat ibadah.
"l-Baidhawi dalam mensyarahi hadits tadi menyatakan: #al itu dikarenakan
kaum >ahudi dan 2asrani selalu mengagungkan kubur para nabi dengan
melakukan sujud dan menjadikannya sebagai kiblat %arah ibadah&. "tas
dasar inilah akhirnya kaum muslimin dilarang untuk melakukan hal yang
sama dikarenakan perbuatan ini merupakan perbuatan syirik yang nyata.
2amun jika masjid dibangun di sisi kuburan seorang hamba sholeh dengan
niatan ber-tabarruk %mencari berkah& maka pelarangan hadits tadi tidak
dapat diterapkan padanya(.
al serupa juga dinyatakan oleh "s-$anadi dalam mensyarahi kitab $unan
an-2asa'i jilid 9 halaman .1 dimana ia menyatakan: #2abi melarang
umatnya untuk melakukan perbuatan yang mirip prilaku >ahudi dan 2asrani
dalam memperlakukan kuburan para nabi mereka, baik dengan
menjadikannya sebagai tempat sujud dan tempat pengagungan %pada
kuburnya& maupun arah kiblat dimana mereka akan menghadapkan
wajahnya ke arahnya %kubur& sewaktu ibadah(.
b. $ebagian hadits di atas menyatakan akan pelarangan membangun masjid
#diatas( kuburan, bukan disisi %disamping& kuburan. Ketak perbedaan
redaksi inilah yang kurang diperhatikan oleh kaum Cahabi dalam berdalil.
c. Begitu juga tidak jelas apakah pelarangan %tempat ibadah dan arah kiblat&
dalam hadits itu menjurus kepada hukum haram ataupun hanya sekedar
makruh %tidak sampai pada derajat haram& saja. al itu dikarenakan 4mam
Bukhari dalam kitab $hahihnya %lihat kitab $hahih al-Bukhari jilid 9 halaman
111& dimana beliau mengumpulkan hadits-hadits itu ke dalam topik #Bab
apa yang dimakruhkan dari menjadikan masjid di atas kuburan( %Bab maa
yukrahu min ittikhod3 al-!asajid :alal =ubur& dimana ini meniscayakan
bahwa hal itu sekedar pelarangan yang bersifat makruh saja yang selayak-
nya dihindari, bukan mutlak haram.
"tas dasar itu, dalam kitab al-!a@olaat as-$aniyah halaman .9A disebutkan
bahwa $yeikh "bdullah arawi dalam menjelaskan hadits di atas tadi
mengatakan: #adits tadi diperuntukkan bagi orang yang hendak melakukan
ibadah diatas kuburan para nabi dengan niat untuk mengagungkan
%menyembah& kubur mereka. 4ni terjadi jika posisi kuburan itu nampak
%menonjol .red& dan terbuka. 1ika tidak maka melaksanakan shalat di situ
tidak haram hukumnya(.
Begitu pula apa yang dinyatakan oleh salah seorang ulama "hlusunah lain
yang bermad3hab anafi yang bernama "bdul Ghani an-2ablusi dalam kitab
al-adi@oh ast-,saniyah jilid 9 halaman 0;1. 4a menyatakan:
1ika sebuah masjid dibangun di sisi kuburan %makam& orang sholeh
ataupun di samping kuburannya yang hanya berfungsi untuk mengambil
berkahnya saja, tanpa ada niatan untuk mengagungkannya %maksud:
menyembahnya& maka hal itu tidak mengapa. $ebagaimana kuburan 4smail
as terletak di athim di dalam !asjidil aram dimana tempat itu adalah
sebaik-baik tempat untuk melaksanakan shalat(.
"llamah Badruddin al-autsi pun menyatakan hal serupa dalam kitab Liarah
al-=ubur halaman 9<: #"rti dari mejadikan kuburan sebuah masjid adalah
seseorang menjadikan kuburan sebagai kiblat %arah ibadah& dan untuknya
dilaksanakan peribadatan(.
d. Bahkan terbukti bahwa at-,abrani dalam kitab al-!u'jam al-)abir jilid ;
halaman 95. menyatakan bahwa di dalam masjid )haif %di !ina dekat
!akkah .red& terdapat delapan puluh makam para nabi, padahal masjid itu
telah ada semenjak 3aman $alaf $holeh. Kantas kenapa para $alaf $holeh
tetap mempertahankan berdiri tegaknya masjid tersebut. 1ika itu merupakan
perbuatan syirik %haram& maka selayaknya sejak dari dulu telah dihancurkan
oleh ?asulallah besrta para sahabat mulai beliau.
Dalil lain yang dijadikan oleh kaum Cahabi6$alafi -terkhusus 4bnu =oyyim
al-1au3iyah- adalah kaidah $add ad3-D3arayi' dimana kaidah itu
menyatakan: #1ika sebuah perbuatan secara d3atnya %esensial& dihukumi
boleh ataupun sunah, namun dengan melalui perbuatan itu menjadikan
seseorang mungkin akan terjerumus kedalam perbuatan haram maka untuk
menghindari hal buruk tersebut -agar orang tadi tidak terjerumus ke dalam
jurang tersebut- perbuatan itupun lantas dihukumi haram(. %lihat kembali
kitab "'lam al-!uwa@i'in jilid ; halaman 1.<&.
Dalil di atas itu secara ringkas dapat kita jawab bahwaB Dalam pembahasan
Gshul Jikih disebutkan #anya mukadimah untuk pelaksanaan perbuatan
wajib yang menjurus secara langsung kepada kewajiban itu saja yang juga
dihukumi wajib( seperti kita tahu kewajiban wudu' karena ia merupakan
mukadimah langsung dari shalat yang wajib. Begitu juga dengan
#mukadimah yang menjurus langsung kepada hal haram, hukumnya pun
haram(, jadi tidak mutlak berlaku untu semua mukadimah. "tas dasar ini
maka membangun masjid disisi kuburan manusia mulia %para nabi atau
waliyullah& jika tidak untuk tujuan syirik maka tidak menjadi apa-apa
%boleh&. Dan terbukti mutlak bahwa mayoritas mutlak masyarakat muslim
disaat melakukan hal tersebut dengan niatan penghambaan terhadap "llah
%tidak untuk menyekutukan "llah6$yirik&. )alaupun ada seorang muslim
yang berniat melakukan syirik, itu merupakan hal yang sangat jarang
%minim& sekali %dan dosanya ditanggung orang ini karena kita tidak bisa
mengharam kan pembangunan masjid disisi kuburan disebabkan perbuatan
perorangan6 indiPidu ini-pen&.
Dalil inti yang dapat dijadikan argument diskusi dengan pengikut Cahabi
dalam masalah pelarangan membangun masjid di sisi makam para manusia
$holeh adalah ayat dan perilaku $alaf $holeh. Berikut ini akan kita sebutkan
beberapa dalil saja untuk meringkas pembahasan.
Dalam ayat 91 dari surat al-)ahfi disebutkan: #)etika orang-orang itu ber-
selisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: #dirikanlah sebuah
bangunan diatas %gua& mereka, ,uhan mereka lebih mengetahui tentang
mereka(. orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata:
#$esungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan
diatasnya(.
1elas sekali bahwa mayoritas masyarakat ahli tauhid %monoteis& kala itu
sepakat untuk membangun masjid disisi makam para penghuni gua
%"shabul-)ahfi&. ,entu kaum Cahabi pun sepakat dengan kaum muslimin
lainnya bahwa al-=ur'an bukan hanya sekedar kitab cerita yang hanya begitu
saja menceritakan peristiwa-peristiwa menarik 3aman dahulu tanpa memuat
ajaran untuk dijadikan pedoman hidup kaum muslimin. 1ika kisah
pembuatan masjid di sisi makam "shabul-)ahfi merupakan perbuatan syirik
maka pasti "llah swt menyindir dan mencela hal itu dalam lanjutan kisah al-
=ur'an tadi, karena syirik adalah perbuatan yang paling dibenci oleh "llah
swt. 2amun terbukti "llah swt tidak melakukan peneguran baik secara
langsung maupun secara tidak langsung %sindiran&.
"tas dasar itu pula terbukti para ulama tafsir "hlusunah menyatakan bahwa
para penguasa kala itu adalah orang-orang yang bertauhid kepada "llah
swt., bukan kaum musyrik penyembah kuburan %=uburiyuun&. al ini seperti
yang dikemukakan oleh a3-Lamakhsari dalam kitab ,afsir al-)assyaf jilid 9
halaman 9./, Jakhrurra3i dalam kitab !afatihul Ghaib jilid 91 halaman 15/,
"bu ayyan al-"ndalusy dalam kitab al-Bahrul !uhith dalam menjelaskan
ayat 91 dari surat al-)ahfi tadi dan "bu $a'ud dalam kitab ,afsir "bi $a'ud
jilid / halaman 91/.
$ebagai penutup akan kita lihat perilaku $alaf $holeh yang dalam hal ini
diwakili oleh "bu 1undal salah seorang sahabat mulia ?asulallah. +ara "hli
sejarah menjelaskan peristiwa yang dialami oleh "bu 1undal dengan
menyatakan: #$uatu saat, sepucuk surat ?asulallah sampai ke tangan "bu
1undal. )ala surat itu sampai, "bu Bashir %juga sahabat mulia ?asulallah
yang menemani "bu 1undal .red& tengah mengalami sakaratul-maut %na3a'&.
Beliau meninggal dengan posisi menggenggam surat ?asulallah. )emudian
"bu 1undal mengebumikan beliau %"bu Bashir .red& di tempat itu dan mem-
bangun masjid di atasnya(. )isah ini dapat dilihat dalam karya 4bnu "sakir
dalam kitab ,arikh 4bnu "sakir jilid < halaman ;;. dan atau kitab al-4sti'ab
jilid . halaman 91-9; karya 4bnu ajar.
"pakah mungkin seorang sahabat ?asulallah seperti "bu 1undal melakukan
perbuatan syirik8 1ika itu syirik, mengapa ?asulallah saw. sendiri atau para
sahabatnya tidak menegurnya8 "pakah ?asulallah dan sahabat-sahabat lain
nya tidak tahu akan peristiwa itu8 1ika mereka tahu, kenapa mereka tetap
membiarkannya melakukan kesyirikkan8 1elas bahwa membangun masjid di
sisi kuburan merupakan hal yang diperbolehkan oleh 4slam sesuai dengan
dalil ayat al-=ur'an dan prilaku $alaf $holeh, hukumnya tidak seperti yang
diklaimkan oleh kelompok Cahabi yang berkedok $alafi itu. Callahu "'lam.
Dengan demikian golongan Cahabi6$alafi -sebagaimana yang telah
dikemukakan di buku ini- tidak bisa membedakan antara ibadah dan ta'd3im
%penghormatan tinggi& atau antara ibadah dan tabarruk pada ?asulallah atau
pada orang sholeh, antara ibadah dan tawassul pada ?asulallah atau pada
orang sholeh dan lain sebagainya. Golongan Cahabi ini tidak bisa
memahami tolak ukur ,auhid dan $yirik serta memahami ayat-ayat ilahi dan
sunnah ?asulallah secara tekstual dan literal saja tanpa melihat motif dan
makna yang dimaksudkan dalam ayat 4lahi atau $unnah ?asulallah saw.
tersebut.
Begitu juga kalau kita lihat dimasjid 2abawi !adinah, didalamnya masjid ini
ada kuburan manusia yang termulia yaitu ?asulallah saw. dan kuburan
$ayyidinaa "bubakar dan $ayyidinaa Gmar bin )hattab SraT yang mana
kaum muslimin sholat disamping, dibelakang, dimuka kuburan yang mulia
ini. )uburan ini -walaupun sekarang sekelilingnya diberi pagar besi-
letaknya malah bukan disisi masjid tetapi didalam masjid 2abawi. Begitu
juga kuburan 2abi 4smail a.s di athim di dalam !asjidil aram !akkah.
1utaan muslimin yang berebutan untuk bisa sholat disamping kiri dan kanan
atau dimuka kuburan 2abawi ini dan di athim didalam !asjidil aram
!akkah. )alau memang itu perbuatan syirik dan haram tidak mungkin
dilaksanakan oleh jutaan muslimin yang sholat di tempat-tempat ini -baik
dari kalangan ulama maupun kalangan awam- serta dibiarkan oleh para
ulama-ulama pakar sedunia termasuk disini ulama-ulama Cahabi yang ada
di $audi "rabia. ,idak lain semuanya bukan termasuk beribadah kepada
kuburan %yakni tidak ada keniatan untuk beribadah kepada kuburan
melainkan hanya pengambilan barokah6tabarruk pada tempat yang mulia itu
Hpen.& dan bukan perbuatan haram. Callahu a'lam.
!emberi +enerangan terhadap kuburan
$alah satu hal yang sangat dibenci dan diharamkan oleh kaum Cahabi6
$alafi adalah memberi penerangan terhadap kuburan. Kepas dari apakah
fungsi dari pemberian penerangan tersebut, namun ketika mereka ditanya
tentang boleh atau tidaknya memberikan penerangan tersebut niscaya
mereka akan menjawab secara mutlak aram. "palagi selain memberi
penerangan atas kuburan juga ditambah dengan memberikan hiasan-hiasan
pada makam para wali %kekasih& "llah maka menurut mereka adalah haram
di atas haram.
Golongan pengingkar ini menyandarkan pendapatnya dengan riwayat yang
dinukil oleh an-2asa'i dalam kitab $unan-nya jilid . halaman F/ atau kitab
!ustadrak alas $hahihain jilid 1 halaman /;5 hadits ke-1;<. yang
diriwayatkan dari 4bnu "bbas, ia berkataB ?asulallah saw. bersabda: #"llah
melaknat perempuan yang datang guna men3iarahi kubur dan orang yang
menjadikan kubur sebagai masjid, juga buat orang yang meneranginya
%kuburan& dengan penerang(.
+adahal jika kita melihat pendapat ulama pakar "hlusunah lainnya maka
akan kita dapati bahwa mereka membolehkannya, bahkan dalam beberapa
hal justru sangat menganjurkannya. Kantas apakah ulama "hlusunah ini
lupa atau lalai terhadap hadits terakhir diatas itu, sehingga mereka
menfatwakan yang bertentangan dengan hadits tersebut, bahkan dengan
tegas mereka menyatakan #boleh( untuk memberi penerangan dikuburan 8
)ami telah kemukakan sebelumnya mengenai argumentasi hadits diatas itu,
umpamanya pengakuan seorang alim yang sangat diandalkan oleh kelompok
Cahabi sendiri, 2ashiruddin al-"lbani dalam kitabnya yang ber- judul
,ahd3irul !asajid min it-,ikhod3il =ubur !asajid halaman .;-.. dimana ia
mengatakan: #adits ini telah dinukil oleh "bu Dawud dan selainnya. 2amun
dari sisi sanad %urutan perawi& ternyata adits ini dihukumi lemah
%Dha'if&(. &(. "l-"lbani kembali mengatakan: #)elemahan hadits ini telah
saya tetapkan dalam kitab al-"hadits adh-Dho'ifah wal !audhu'ah wa
"tsaruha as-$ayi' fi al-Gmmah(. ,etapi nyatanya banyak dari kelompok
$alafi6Cahabi sendiri tidak mengikuti wejangan ulamanya ini dan
mengharamkan menerangi kuburan dengan berdalil pada hadits diatas itu.
$alah seorang yang menyatakan bahwa hadits itu lemah adalah al-!uslim
%pemilik kitab shahih&. Beliau dalam karyanya yang berjudul at-,afshil
mengatakan: #adits ini tidak jelas. !asyarakat tidak berpegangan terhadap
hadits yang diriwayatkan oleh "bu $haleh Bad3am. Mrang itulah yang
meriwayatkan hadits tadi dari 4bnu "bbas. ,idak jelas apakah benar bahwa
ia telah mendengarkan hadits tersebut darinya %4bnu "bbas&(.
,aruhlah bahwa analisa 2ashiruddin al-"lbani %ahli hadits Cahabi& tadi tidak
dapat kita terima, namun kembali harus kita lihat argumentasi %dilalah& yang
dapat kita lihat dari hadits tersebut. 1ika kita melihat kandungan haditsnya
niscaya akan semakin terlihat kelemahan hadits diatas tadi yang dijadikan
landasan berpikir dan bertindak kaum Cahabi6$alafi dan pengikutnya.
+ertama: ,entu hadits itu tidak dapat diterapkan secara mutlak pada semua
kuburan, umpamanyaB. kuburan para nabi, ?asulallah, waliyullah, imam dan
para ulama sholeh. Dimana mengagungkan kuburan mereka ini merupakan
perwujudan dari #,a'dhim $ya'airallah( %pengagungan syiar-syiar "llah& yang
tercantum dalam ayat ;9 surat al-ajj dimana "llah swt berfirman: #Dan
barangsiapa mengagungkan syiar-syiar "llah, maka sesungguhnya itu timbul
dari ketakwaan hati(.
Bagaimana tidak, $hofa dan !arwah yang hanya dikarenakan larian-larian
kecil $iti ajar %ibu nabi 4smail as.& yang bukan nabi saja tergolong syiar
"llah sebagaimana firman "llah: #$esungguhnya $hafa dan !arwah merupa
kan sebagian dari syiar "llah( %=$ al-Ba@arah: 1/<&, apalagi jika itu adalah
bekas-bekas penghulu para nabi dan ?asul yang bernama !uhammad saw.
"taupun bekas-bekas para ulama dan kekasih "llah %Caliyullah& dari umat
!uhammad yang dinyatakan sebagai pewaris para nabi dan ummat yang
terbaik.
)edua: adits tadi hanya dapat diterapkan pada hal-hal yang tidak ada
manfaatnya sama sekali. ,erkhusus kuburan orang biasa yang jarang
di3iarahi oleh keluarga dan sanak familinya. Dengan memberi penerangan
kuburan semacam itu niscaya akan menyebabkan membuang-buang harta
bukan pada tempatnya %4sraf 6!ubad3ir& yang tidak dianjurkan oleh 4slam.
1adi pengharaman pada hadits tadi lebih dikarenakan sesuatu yang lain,
membuang-buang harta tanpa tujuan %!ubad3ir&, bukan masalah pemberian
penerangan itu sendiri secara mutlak.
2amun jika penerangan kuburan tersebut dipakai untuk menerangi kuburan
orang-orang mulia -seperti contoh di atas tadi- dimana kuburan tersebut
sering dipakai orang untuk ber3iarah, membaca al-=ur'an, membaca do'a,
melaksanakan shalat dan kegiatan-kegiatan berfaedah lain yang dihalalkan
oleh "llah, maka dalam kondisi semacam ini bukan hanya tidak dapat
diPonis haram atau makruh melainkan sangat dianjurkan, karena menjadi
perwujudan dari ungkapan ,a'awun :alal Birri wat ,a@wa %tolong menolong
dalam kebaikan dan takwa& sebagaimana yang diperintahkan dan dijelaskan
dalam al-=ur'an surat al-!aidah ayat 9 dimana "llah berfirman: #Dan tolong
menolonglah kalian dalam %mengerjakan& kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran(.
1elas hal itu bukan termasuk kategori dosa dan pelanggaran, karena jika itu
kenyataannya maka mungkinkah ?asulallah yang kemudian diikuti oleh para
$alaf $holeh melakukan dosa dan pelanggaran, sebagaimana nanti yang
akan kita singgung 8
"tas dasar itu pula akhirnya para ulama "hlusunah menyatakan #boleh(
memberikan penerangan terhadap kuburan para nabi, para ?asul dan para
kekasih 4lahi %Caliyullah& lainnya. "3i3i dalam kitab $yarh 1ami' as-$haghir
jilid tiga halaman 1F< dalam rangka mensyarahi6menjelaskan makna hadits
tadi mengatakan: #adits tadi menjelaskan tentang ketidakperluan orang-
orang yang masih hidup akan penerang. 2amun jika hal tadi menyebabkan
manfaat %buat yang masih hidup& maka tidak menjadi masalah(.
> $anadi dalam mensyarahi kitab $unan an-2asa'i jilid keempat halaman F/
mengatakan: #Karangan memberikan penerangan tersebut dikarenakan
penggunaan lampu untuk hal tersebut merupakan membuang-buang harta
tanpa ada manfaat yang berarti. al ini meniscayakan bahwa jika terdapat
manfaat di balik itu semua maka hal itu telah mengeluarkannya dari
pelarangan(.
al serupa juga dikemukakan oleh $yeikh "li 2ashif dalam kitab at-,ajul
1ami' lil Gshul jilid pertama halaman ;<1: #!emberi penerangan pada kubur
merupakan perbuatan yang dilarang. al itu dikarenakan membuang-buang
harta. )ecuali jika di sisi kuburan tersebut terdapat seorang yang masih
hidup %yang memerlukan penerangan& maka hukumnya tidak apa-apa(.
> Dan terbukti bahwa penerangan terhadap kuburan merupakan hal lumrah
yang telah dilakukan oleh para $alaf $holeh semenjak dahulu. )hatib al-
Baghdadi dalam kitab ,arikh al-Baghdadi jilid 1 halaman 1/. yang pengisah-
annya disandarkan kepada seorang syeikh penduduk +alestina, dimana ia
menyatakan: #)ulihat terdapat bangunan yang terang yang terletak di
bawah tembok )ostantiniyah. Kantas kutanyakan perihal bangunan tersebut.
!ereka menjawab: #4ni adalah makam "bu "yyub al-"nshari seorang
sahabat ?asulallah(. )udatang mendekati makam tersebut. )ulihat makam
beliau terletak di dalam bangunan tersebut dimana terdapat lampu yang
tergantung dengan rantai dari arah atas atap(.
> 4bnu 1au3i dalam kitab al-!untadham jilid 1. halaman ;<; menyatakan:
#$alah satu kejadian tahun ;<0 ijriyah adalah para penghuni kota Basrah
mengaku bahwa mereka telah berhasil menemukan kuburan tua yang
ternyata kuburan Lubair bin "wam. $etelah itu berbagai peralatan
penerangan dan penghias diletakkan %dalam pemakaman& dan lantas
ditunjuk seseorang yang bertugas sebagai penjaga. Dan tanah yang berada
di sekitarnya pun diwakafkan(.
!inimalnya, semua argument diatas merupakan bukti bahwa pelarangan
tersebut tidak sampai pada derajad haram, paling maksimal hanyalah dapat
diPonis sebagai makruh %kurang disenangi& saja, dan %makruh& inipun tidak
mutlak. ,erbukti ada beberapa hal yang menyebabkan pemberian penerang-
an itu dihukumi boleh %1a'i3&. !alah jika itu termasuk kategori ,a'dhim
$ya'ariallah atau ,a'awun :alal Birri wat ,akwa -sebagaimana yang telah kita
singgung di atas tadi- maka tergolong sesuatu yang sangat ditekankan6
dianjurkan
Begitu juga hadits di atas tadi -larangan pemberian lampu penerang- yang
diriwayatkan dari 4bnu "bbas bertentangan dengan hadits lainnya yang
diriwayatkan juga oleh 4bnu "bbas yang pernah dinukil oleh at-,urmud3i
dalam kitab al-1ami' as-$hahih jilid ; halaman ;A9 bab ke-09 dimana 4bnu
"bbas berkata: #$uatu malam ?asulallah memasuki areal pemakaman
%untuk ber3iarah&. $aat itu ada seseorang yang menyiapkan penerang buat
beliau(. 4ni membuktikan bahwa menerangi pemakaman dengan lampu
penerang tidak dapat dihukumi haram secara mutlak, namun sangat
bergantung terhadap tujuan dan faedah di balik hal tersebut.
!embuat bangunan %kubbah& diatas kuburan
$aya tambahkan sedikit keterangan pendapat para ulama pakar mengenai
pembangunan kubbah dan memberi penerangan diatas kuburan. !embuat
bangunan diatas kuburan para sahabat 2abi, "hlul-Bait, para waliyullah dan
para ulama dibolehkan %ja'i3&, bahkan dipasang penutup %kain dan
sebagainya& pun dibolehkan. !engenai pemasangan kubbah diatasnya, para
ulama berbeda pendapat, jika kuburan itu terletak pada tanah wakaf atau
diwakafkan fi sabilillah. Kain halnya jika kuburan itu terletak pada tanah hak
milik, dalam hal ini tidak dilarang dan para ulama pun sepakat atas
kebolehannya. !enyalakan lampu diatas kuburan pun dibolehkan apabila
bangunannya digunakan sebagai musholla, atau sebagai tempat belajar
ilmu, atau tempat orang tidur didalam bangunan, membaca al-=ur'an atau
untuk menerangi lalu lintas sekitarnya. $emuanya ini dibolehkan.
Banyak riwayat diketengahkan oleh para ulama ahli hadits dan para ulama
ahli Ji@ih mengenai ja'i3nya %dibolehkannya& hal-hal diatas itu. Bahkan
diantara mereka ada yang berpendapat : :!eskipun dengan maksud
kemegahan'. al ini disebut dalam kitab "d-Durr "l-!ukhtar. "da pula yang
menegaskan ja'i3nya pembuatan bangunan diatas kuburan, walau berupa
rumah. Demikian itulah yang dikatakan para ulama muha@@i@un %para ulama
yang tidak diragukan kebenaran fatwa-fatwanya& dari empat mad3hab dan
lain-lain.
4bnu a3m didalam "l-!uhalla mengatakan: #1ika diatas kuburan itu
dibangun sebuah rumah atau tempat persinggahan pun tidak dimakruhkan
%yakni boleh-boleh saja&(. Demikian juga yang dikatakan oleh 4bnu !uflih
didalam "l-Juru', bagian dari Ji@h mad3hab anbali. +enulis "l-!ustau'ab
dan "l-!uharrir mengatakan: #+embuatan kubbah %di kuburan&, rumah dan
tempat untuk berkumpul diatas tanah milik sendiri tidak ada salahnya,
karena penguburan jena3ah didalamnya dibolehkan(.
Demikian juga yang dikatakan oleh 4bnul-=ashshar dan jama'ah mad3hab
!aliki, yaitu sebagaimana dikatakan oleh "l-)hattab didalam $yarhul-
!ukhtashar. 4tu mengenai kuburan orang awam. !engenai kuburan orang-
orang $holeh, "r-?ahmani mengatakan: #Diatas kuburan orang-orang sholeh
boleh didirikan bangunan, sekalipun berupa kubbah, guna menghidupkan
3iarah dan tabarruk(.
!urid 4bnu ,aimiyyah yaitu 4mam 4bnu !uflih dari mad3hab anbali
menyata kan pendapatnya didalam "l-Jushul : :!endirikan bangunan berupa
kubbah, atau adhirah %tempat untuk berkumpul jama'ah& diatas kuburan,
boleh dilakukan asal saja kuburan itu berada ditanah milik sendiri. "kan
tetapi jika tanah itu telah diwakafkan di jalan "llah %musbalah&, hal itu
makruh %tidak disukai&, karena mengurangi luas tanah tanpa guna'.
!engenai 4bnu !uflih itu, 4bnul =ayyim yang juga murid 4bnu ,aimiyyah dari
mad3ha anbali, mengatakan : #Dibawah kolong langit ini saya tidak melihat
seorang ahli Ji@ih %pada 3amannya& mad3hab "hmad bin anbal yang
ilmunya melebihi dia %4bnu !uflih&(. Callahu a'lam.
Demikianlah keterangan mengenai 3iarah kubur, alam ruh dan lain
sebagainya, insya "llah semuanya ini bisa memberi manfaat bagi saya
sekeluarga khususnya dan semua kaum muslimin, khususnya bagi orang
yang mendapati kesalahan informasi mengenai 3iarah kubur dan lain-lain
yang telah dikemukakan tadi. $emoga hidayah 4lahi selalu mengiringi kita
semua. "min

You might also like