RPP Dunia Biologi SMA2

Sri Pujiyanto
MODEL
Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Menjelajah
Dunia Biologi 2
untuk Kelas XI SMA dan MA
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI

SOLO
MODEL
Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Menjelajah
Dunia Biologi 2
untuk Kelas XI SMA dan MA
Penulis : Sri Pujiyanto

Editor : Eka Sandra A.
Penata letak isi : Anthony R.F.
Tahun terbit : 2009
Diset dengan Power Mac G4, font : Times 10 pt
Preliminary : iv
Halaman isi : 99 hlm.
Ukuran buku : 14,8 x 21 cm
Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran © Hak cipta dilindungi

oleh undang-undang.
Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 All rights reserved.
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987
tentang Hak Cipta
Penerbit
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau PT Tiga Serangkai Pustaka
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana Mandiri
dengan pidana penjara paling sedikit 1 (satu) bulan dan/atau Jalan Dr. Supomo 23 Solo
denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana Anggota IKAPI No. 19
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Tel. 0271-714344,
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Faks. 0271-713607
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, http: //www.tigaserangkai.com
memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum sesuatu e-mail: tspm@tigaserangkai.
ciptaan barang atau hasil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait co.id
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana
Dicetak oleh percetakan
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
PT Tiga Serangkai Pustaka
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Mandiri
Kata Pengantar
Rasa syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyele-
saikan Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata
pelajaran Biologi ini dengan sebaik-baiknya. Model Silabus dan RPP merupakan
komponen dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing tingkat satuan pendidikan.
Model Silabus dan RPP ini disusun sebagai pelengkap buku Menjelajah Dunia
Biologi. Penyusunan model ini dimaksudkan untuk membantu para guru sebagai
pelaksana pembelajaran di kelas dalam menyampaikan materi kepada anak didiknya.
Namun, model yang kami susun ini sifatnya hanya sebagai alternatif sehingga para
guru dapat menyesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa model ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, demi perbaikan pada edisi berikutnya, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca yang sifatnya membangun.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri beserta staf dan karyawannya sehingga model ini
dapat diterbitkan dan dimanfaatkan oleh guru sebagai panduan dalam pembelajaran.
Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Solo, Januari 2009
Penulis
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar_ ________________________________________________ iii

Daftar Isi______________________________________________________ iv
Silabus _______________________________________________________ 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran_________________________________ 17
Daftar Pustaka__________________________________________________ 87
Kunci Soal Evaluasi_ ____________________________________________ 88
iv
SILABUS
Sekolah : SMA/MA ....
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI
Semester : 1
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
Alokasi
Kompetensi Sumber/Bahan/
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu
Dasar Alat
(Menit)
1.1 Mendeskrip • Komponen kimiawi sel • Mengkaji literatur dari • Menjelaskan kompo- Bentuk penilai 6 × 45’ Sumber:
sikan kompo Struktur kimia sel terdiri berbagai sumber tentang nen kimiawi sel. an: • Buku Menjelajah
nen kimiawi atas karbohidrat, lemak, komponen kimiawi sel. • Menggunakan tugas individu, Dunia Biologi 2,
sel, struktur, dan protein. (Kecakapan hidup: sadar mikroskop untuk peng percobaan, Sri Pujiyanto, 2008,
dan fungsi • Struktur sel dan fungsi sebagai makhluk Tuhan, amatan struktur sel pengamatan Tiga Serangkai,
sel sebagai nya. sadar akan eksistensi dan segar. sikap, ulangan. Solo.
unit terkecil Sel sebagai unit terkecil potensi diri, kecakapan • Menunjukkan dan • Lingkungan sekitar
kehidupan. makhluk hidup secara menggali dan mengolah menyebutkan bagian- Bentuk instru • Internet
struktural dan fungsional. informasi, kecakapan bagian sel berdasarkan men:
Sel terdiri dari membran memecahkan masalah, gambar sel hewan dan produk (laporan Alat:
plasma, sitoplasma, nuk- kecakapan mengambil sel tumbuhan. kajian literatur), OHP/Komputer,
leus, organel-organel yang keputusan, kecakapan • Membandingkan pengamatan LCD, mikroskop,
masing-masing mempu komunikasi lisan dan struktur sel hewan dan sikap, tes pilih kaca objek, dan kaca
nyai fungsi khusus. tertulis, kecakapan bekerja sel tumbuhan. an ganda, tes penutup.
sama, kecakapan kerja • Menjelaskan organel- uraian.
praktek). organel sel pada sel Bahan:
• Melakukan pengamatan tumbuhan dan hewan. preparat basah dan
mikroskopis struktur sel • Menjelaskan fungsi awetan dari sel-sel
pada preparat basah dan setiap organel. hewan dan tumbuhan.
awetan dari sel-sel hewan
dan tumbuhan.
• Membandingkan hasil
RPP Dunia Biologi SMA 2

pengamatan dengan lite
ratur dan charta atau gam-
bar sel.
• Mengidentifikasi struktur
sel dan fungsinya dari lite

ratur.

Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
1.2 Mengiden • Perbedaan antara sel • Mengkaji perbedaan sel • Membandingkan 6 × 45’ Sumber:
tifikasi hewan dan sel tumbuhan. hewan dan sel tumbuhan struktur sel tumbuhan • Buku Menjelajah
organel sel Organel sel tumbuhan berdasarkan literatur. dan hewan. Dunia Biologi
tumbuhan dan sel hewan (retikulum • Menggali informasi dari • Menjelaskan organel- 2, Sri Pujiyanto,
dan hewan. endoplasma, badan Golgi, berbagai sumber tentang organel pada sel tum- 2008, Tiga Serang-
mitokondria, ribosom, liso- organel sel hewan dan buhan dan sel hewan. kai, Solo.
som, kloroplas, sentriol, tumbuhan. • Menjelaskan fungsi • Lingkungan sekitar
nukleus, dan nukleolus). • Membuat laporan hasil ka- setiap organel. • Internet

jian dari berbagai literatur.
• Mengomunikasikan hasil Alat:
kajiannya secara lisan di OHP/Komputer,
depan kelas. LCD.
• Membuat model sel dan
bagian-bagiannya. Bahan:
• Melakukan percobaan di- plastisin, styrofoam,
fusi air dan osmosis meng- cat, manik-manik,
gunakan kentang melalui lem.
kerja kelompok.
1.3 Memban • Difusi • Melakukan kajian lite • Menjelaskan ciri-ciri Bentuk peni 4 × 45’ Sumber:
dingkan Perpindahan zat dari ratur untuk menemukan transpor secara difusi laian: • Buku Menjelajah
mekanisme larutan berkadar tinggi ke mekanisme transpor aktif, dan osmosis. tugas indi- Dunia Biologi
transpor larutan berkadar rendah endositosis, dan eksositosis • Menjelaskan penerap vidu, tugas 2, Sri Pujiyanto,
pada mem tanpa bantuan energi. secara mandiri. an konsep transpor kelompok, per- 2008, Tiga Serang-
bran (difusi, • Osmosis • Menggali informasi dari yang terjadi pada sel cobaan, kai, Solo.
osmosis, Perpindahan air atau zat berbagai literatur tentang pada pengawetan ulangan. • Lingkungan sekitar
transpor pelarut dari larutan yang transpor aktif, proses bahan makanan. • Internet
aktif, endo berkadar rendah ke larutan endositosis dan eksositosis, • Membedakan meka Bentuk instru
sitosis, dan yang berkadar tinggi serta contohnya. nisme transport aktif men: Alat:
eksositosis) melalui membran semi- dan pasif. produk (lapor OHP/Komputer,
permeabel tanpa bantuan • Menjelaskan proses an kajian LCD.
energi. transpor aktif, endosi- literatur), peng
tosis, eksositosis, dan amatan sikap,
contohnya. ulangan.
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
• Transpor aktif
Transpor yang memerlukan
energi untuk keluar dan
masukknya ion atau mole-
kul zat melalui membran
plasma.
• Endositosis/eksositosis
Peristiwa memasukkan atau
mengeluarkan zat padat
atau tetes cairan melalui
membran.
Standar Kompetensi : 2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam
konteks salingtemas.
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
2.1 Mengiden- • Struktur jaringan tum- • Melakukan pengamatan • Menunjukkan berbagai Bentuk peni 18 × 45’ Sumber:
tifikasi struk- buhan. mikroskopis berbagai macam struktur ja laian: • Buku Menjelajah
tur jaringan Jaringan tumbuhan terdiri macam jaringan dari bagian ringan pada tumbuhan tugas kelom- Dunia Biologi
tumbuhan dari jaringan meristem, akar, batang, dan daun. dari hasil pengamatan. pok, tugas 2, Sri Pujiyanto,
dan epidermis, klorenkim, • Membedakan struktur individu, 2008, Tiga Se-
mengaitkan- parenkim, sklerenkim, jaringan tumbuhan percobaan, rangkai, Solo.
nya dengan xilem, floem, dan ko- menggunakan gambar. pengamatan • Lingkungan seki-

fungsinya, lenkim. sikap, produk, tar
menjelaskan ulangan. • Internet
sifat totipo-
tensi sebagai

Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
dasar kultur • Fungsi setiap jaringan. • Mengkaji literatur untuk • Menjelaskan fungsi Bentuk
in Alat:
jaringan. Fungsi jaringan berbeda- menemukan berbagai berbagai macam strumen: OHP/Komputer,
beda sesuai letak, posisi, fungsi jaringan tumbuhan. struktur jaringan tum- produk (lapor LCD, mikroskop,
usia, pengaruh faktor luar. • Menganalisis fungsi ber- buhan. an kajian kaca objek, dan kaca
• Sifat totipotensi. macam-macam jaringan • Mengaitkan sifat literatur), penutup,
Sifat totipotensi pada berdasarkan letaknya totipotensi jaringan pengamatan,
jaringan tanaman diman- dengan menggunakan dengan teknik kultur percobaan, Bahan:
faatkan untuk memperoleh gambar. jaringan. pengamatan Preparat basah dan
anakan seragam dalam • Mengkaji buku literatur sikap, tes pilih awetan dari jaringan
untuk menemukan cara

jumlah besar dan cepat an ganda, tes tumbuhan, gambar/
melalui kultur jaringan. membuat kultur jaringan uraian charta/foto jaringan
pada satu jenis tumbuhan tumbuhan.
melalui tugas materi.
2.2 Mendes- • Struktur jaringan • Melakukan pengamatan • Menunjukkan ber Bentuk pe 10 × 45’
kripsikan hewan. mikroskopis sediaan bagai struktur jaring nilaian: Sumber:
struktur Jaringan hewan meliputi jadi untuk menemukan an hewan dari hasil tugas kelom- • Buku Menjelajah
jaringan jaringan epitel, otot, tu- berbagai macam struktur pengamatan. pok, tugas Dunia Biologi 2,
hewan ver- lang, saraf, dan jaringan jaringan hewan vertebrata • Membedakan struktur individu, per- Sri Pujiyanto, 2008,
tebrata dan ikat. melalui kerja kelompok. setiap jaringan meng- cobaan, Tiga Serangkai,
mengaitkan- • Fungsi jaringan hewan • Mengkaji literatur untuk gunakan gambar. ulangan. Solo.
nya dengan vertebrata. menemukan berbagai • Menunjukkan letak • Lingkungan seki-
fungsinya. Setiap jaringan memiliki fungsi jaringan hewan atau lokasi jaringan Bentuk in tar
fungsi yang berbeda melalui tugas mandiri. pada tubuh hewan strumen: • Internet
ditentukan oleh letak, usia, • Menganalisis fungsi vertebrata atau manu- produk (lapor
faktor luar. setiap jaringan hewan sia. an kajian Alat:
• Tumor atau kanker. menggunakan gambar • Menjelaskan literatur), OHP/Komputer,
Jaringan dapat tumbuh tak berdasarkan letaknya fungsi setiap jaringan pengamatan, LCD, mikroskop,
terkendali yang disebab- melalui diskusi kelas. hewan. percobaan, kaca objek, dan kaca
kan adanya faktor pen- • Menggali informasi dari • Menjelaskan tumor pengamatan penutup.
cetus yang mengganggu literatur untuk menemu- atau kanker dari buku sikap, tes pilih
kegiatan metabolisme. kan deskripsi tentang literatur. an ganda, tes Bahan:
tumor atau kanker melalui • Membedakan tumor uraian Preparat basah dan
tugas mandiri. atau kanker. awetan jaringan
• Mendiskusikan hasil • Menjelaskan faktor hewan.
kajian tentang tumor atau pencetus terjadinya
tumor atau kanker.
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
kanker secara kelompok.

• Mengomunikasikan atau
mempresentasikan hasil
kajian literatur tentang
tumor atau kanker.
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
3.1 Menjelaskan • Struktur dan fungsi tu • Melakukan kajian literatur • Mengidentifikasi Bentuk peni 12 × 45’ Sumber:
keterkaitan lang, otot dan sendi pada untuk menemukan struktur struktur dan fungsi laian: • Buku Menjelajah
antara manusia. dan fungsi tulang, sendi, tulang, sendi, dan otot tugas kelom- Dunia Biologi 2,
struktur, Rangka manusia di dan otot secara mandiri. dalam sistem gerak. pok, tugas Sri Pujiyanto, 2008,
fungsi, dan gerakkan oleh otot yang • Menganalisis bangun • Menggambarkan individu, per- Tiga Serangkai,
proses serta melekat pada tulang yang persendian menggunakan struktur tulang, otot, cobaan, Solo.
kelainan/pe berhubungan melalui charta persendian untuk dan sendi. ulangan. • Lingkungan seki-
nyakit yang persendian. menemukan konstruksi • Menjelaskan keterkait tar
dapat terjadi ikatan antartulang. an tulang, otot, dan Bentuk in • Internet
pada sistem • Melakukan pengamatan sendi dalam sistem strumen:
gerak pada struktur tulang ayam yang gerak. produk (lapor
manusia. sudah direndam HCl di an kajian
bawah mikroskop melalui literatur), Alat:
kerja kelompok. pengamatan OHP/Komputer,
percobaan, LCD, mikroskop,

pengamatan kaca objek, dan kaca
sikap, tes pilih penutup.
an ganda, tes
uraian

Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
• Proses gerak. • Mengamati proses ter- • Mengurutkan proses Bahan:

Mekanisme gerak di- jadinya gerak dengan terjadinya sebuah Tulang ayam, HCl,
lakukan oleh serabut otot pemodelan melalui diskusi gerakan. dan otot betis kodok.
melalui gerakan filamen kelompok. • Menjelaskan me-
aktin dan miosin yang • Membuktikan otot sebagai kanisme kerja otot
memerlukan ATP. alat gerak aktif dengan sebagai alat gerak
• Kelainan atau penyakit menggunakan otot betis aktif.
pada sistem gerak. kodok yang diberikan • Menjelaskan

Beberapa gangguan pada rangsangan pada frekuensi penyebab terjadinya
sistem gerak seperti frak- waktu tertentu dengan kelainan atau gang-
tur, artritis, osteoartritis, kerja kelompok. guan pada sistem
skoliosis, hipertrofi, dll. • Melakukan studi literatur gerak.
• Teknologi rehabilitasi untuk menemukan berba • Membuat laporan
pada kelainan atau keru gai penyebab penyakit hasil studi pemanfaat
sakan sistem gerak. atau kelainan yang terjadi an teknologi pada
Perbaikan melalui ortope- pada sistem gerak. kerusakan sistem
di, penyambungan tulang • Menghimpun keterangan gerak.
menggunakan pen, dll. dari berbagai media ten-
tang penggunaan teknologi
merehabilitasi kerusakan
sistem gerak.
• Mengomunikasikan
hasil studi literatur tentang
penyebab penyakit atau
kelainan dan penggunaan
teknologi rehabilitasi keru-
sakan sistem gerak secara
berkelompok.
3.2 Menje • Struktur dan fungsi da • Mencari informasi dengan • Menjelaskan struktur Bentuk peni 16 × 45’ Sumber:
laskan rah. menggunakan literatur darah, jantung, dan laian: • Buku Menjelajah
keterkaitan Darah terdiri atas plasma untuk menemukan struktur pembuluh darah tugas kelom- Dunia Biologi 2,
antar darah dan sel darah. darah pada manusia. (arteri dan vena). pok, tugas Sri Pujiyanto, 2008,
struktur, • Struktur alat peredaran individu, Tiga Serangkai,
Solo.
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
fungsi, dan darah. • Mengkaji literatur dari • Menjelaskan fungsi percobaan, • Lingkungan seki-
proses serta Struktur alat peredaran berbagai sumber tentang darah, jantung, dan ulangan. tar
kelainan/ darah meliputi jantung dan fungsi darah manusia. pembuluh darah. • Internet
penyakit pembuluh darah (arteri • Melakukan tes golongan • Menentukan golongan Bentuk in
yang dapat serta vena). darah sendiri. darahnya sendiri. strumen: Alat:
terjadi pada • Proses peredaran darah • Menggunakan charta per- • Menjelaskan kemung- Produk (lapor OHP/Komputer,
sistem pada manusia. edaran darah menganalisis kinan penyebab ter- an kajian lite LCD, jarum franke,
peredaran Peredaran darah pada proses peredaran darah jadinya penyakit atau ratur), penga- kaca objek, dan kaca
darah. manusia berlangsung melalui diskusi kelompok. kelainan pada sistem matan sikap, penutup.
dengan sistem tertutup • Melakukan kajian literatur peredaran darah. ulangan.
melalui pembuluh darah. menemukan penyebab • Membuat laporan pe- Bahan:
• Kelainan yang terjadi berbagai penyakit yang manfaatan teknologi Sediaan apusan da-
pada sistem peredaran terjadi pada sistem per- yang dipakai dalam rah, charta peredaran
darah. edaran darah manusia membantu sistem darah
Beberapa kelainan atau secara mandiri. peredaran darah.
penyakit pada sistem pere- • Mengkaji literatur dari
daran darah seperti anemia, berbagai sumber me
leukemia, penyakit jantung, ngenai gangguan pada
talasemia, arterosklerosis, sistem peredaran darah.
kolesterol, diabetes.
• Teknologi yang berkaitan
dengan sistem peredaran
darah.
Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Kepala Sekolah Guru Biologi

(_______________________) (_______________________)

NIP. ....................................... NIP. ........................................

SILABUS
Sekolah : SMA/MA ....
Kelas/Program : XI/IPA
Semester : 2
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada salingtemas.
Alokasi
Dasar Alat

(Menit)
3.3 Menjelaskan • Makanan. • Menuliskan data makanan • Mengidentifikasi
Bentuk pe 14 × 45’ Sumber:
keterkaitan Zat makanan terdiri atas yang dikonsumsi setiap nilai gizi asupan nilaian: • Buku Menjelajah
antara karbohidrat, lemak, pro- hari selama semingu makanan siswa dalam tugas kelom- Dunia Biologi
struktur, tein, mineral, dan vitamin. meliputi jenis, jumlah, dan setiap hari dalam satu pok, tugas 2, Sri Pujiyanto,
fungsi, dan • Sistem pencernaan komposisi makanan. minggu. individu, 2008, Tiga Se-
proses serta makanan manusia. • Mengomunikasikan hasil • Memperkirakan ke- percobaan, rangkai, Solo.
kelainan/ Sistem pencernaan men- pengolahan data siswa ten- mungkinan yang ter- ulangan. • Lingkungan seki-
penyakit cakup struktur, fungsi tang komposisi makanan jadi apabila kekurang tar
yang dapat dan proses pencernaan seimbang dan kebutuhan an/kelebihan salah Bentuk in • Internet
terjadi pada makanan. Alat pencernaan energi. satu zat makanan. strumen:
sistem seperti mulut, kerongkong • Menyusun menu makanan • Menjelaskan struk- produk (lapor Alat:
pencernaan an, lambung, usus dan seimbang untuk kategori tur dan fungsi alat an kajian OHP/Komputer,
makanan kelenjar ludah, hati, ke aktivitas normal selama pencernaan makanan. literatur), peng LCD.
pada lenjar lambung, pankreas, tiga hari melalui kerja • Menjelaskan struk- amatan sikap,
manusia kelenjar usus memiliki mandiri. tur dan fungsi alat ulangan. Bahan:
dan hewan fungsi khusus. • Menggunakan torso me pencernaan makanan. Torso, charta sistem
(misalnya • Pencernaan hewan rumi ngenali tempat kedudukan • Menjelaskan proses pencernaan manusia
ruminansia). nansia. alat dan kelenjar pencer- pencernaan makanan, dan ruminansia.
Pencernaan makanan naan serta fungsinya seperti karbohidrat,
hewan ruminansia memi- melalui kerja kelompok. lemak, protein.
liki kekhususan karena • Melakukan studi lite • Mengidentifikasi
adanya perbedaan struktur. ratur untuk menemukan struktur, fungsi dan
bagaimana bahan-bahan proses pencernaan
makanan berupa karbo- hewan ruminansia.
hidrat, lemak dan protein
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
• Penyakit/gangguan sis dicerna melalui kerja man- • Membedakan sistem

tem pencernaan. diri. pencernaan makanan
Gangguan pencernaan • Menganalisis sistem manusia dan hewan
antara lain sembelit, tukak pencernaan hewan rumi ruminansia.
lambung, dll. nansia dengan meng • Menjelaskan kemung-
gunakan charta dan kinan penyakit yang
literatur melalui diskusi dapat terjadi pada
kelompok tentang per- sistem pencernaan
bedaan sistem pencernaan makanan manusia.
makanan manusia dan
hewan ruminansia.
• Studi literatur untuk mene
mukan jawaban penyebab
penyakit yang dapat terjadi
pada sistem pencernaan
manusia.
• Mengomunikasikan hasil
studi literatur dalam disku-
si kelas dengan perwakilan
kelompok.
3.4 Menjelaskan • Struktur dan fungsi • Menggunakan charta • Menjelaskan struktur Bentuk 8 × 45’ Sumber:
keterkaitan alat-alat pernapasan. sistem pernapasan untuk dan fungsi alat-alat penilaian: • Buku Menjelajah
antara Alat pernapasan manusia menemukan struktur alat- pernapasan pada tugas Dunia Biologi
struktur, berupa paru-paru (bron- alat pernapasan manusia manusia. kelompok, 2, Sri Pujiyanto,
fungsi dan kus, bronkiolus, alvelous) melalui diskusi kelompok. • Menjelaskan meka tugas individu, 2008, Tiga
proses serta yang membangun sistem • Mengkaji dari berbagai nisme pernapasan percobaan, Serangkai, Solo.
kelainan/pe yang khas. literatur tentang struktur pada manusia. ulangan. • Lingkungan
nyakit yang • Mekanisme pernapasan dan fungsi alat-alat per • Menjelaskan proses sekitar
dapat terjadi pada manusia. napasan manusia. mekanisme pertukaran Bentuk • Internet

pada sistem Pernapasan dilakukan se- • Menggunakan pemodelan oksigen dan karbon instrumen:
pernapasan cara inspirasi dan ekspirasi salah seorang siswa untuk dioksida dari alveolus Produk (la- Alat:
pada yang terjadi karena adanya mengenali perubahan-per ke kapiler darah. poran kajian OHP/Komputer,
manusia perbedaan tekanan udara ubahan yang terjadi pada literatur), LCD.
pada rongga dada. waktu melakukan proses

10
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
dan hewan • Pernapasan hewan. bernapas melalui kegiatan • Mengidentifikasi pengamatan Bahan:
(misalnya Pernapasan pada hewan diskusi kelas. struktur dan proses sikap, ulangan. Charta sistem
burung). bervariasi, misalnya • Mengkaji literatur untuk pernapasan burung. pernapasan manusia
dengan paru-paru, insang, menemukan proses pertu- • Membedakan perna- dan burung.
kulit, dan trakea. karan oksigen dan karbon pasan manusia dan
• Kelainan dan penyakit dioksida dari alveolus ke burung.
yang terjadi. kapiler darah. • Menjelaskan kelainan
Beberapa penyakit atau • Mengomunikasikan me- atau penyakit yang

kelainan antara lain fa kanisme pernapasan dan terjadi pada sistem
ringitis, tonsilitis, difteri, pertukaran oksigen serta pernapasan.
emfisema, dll. karbon dioksida.
• Mengamati perilaku
burung terbang melalui
penugasan mandiri.
• Menggunakan charta
anatomi burung mengenali
organ-organ pernapasan
burung melalui diskusi
kelompok.
• Mengkaji literatur untuk
menghubungkan hasil
pengamatan dan charta
dengan mekanisme per-
napasan burung melalui
penugasan kelompok.
• Mendiskusikan bagaimana
pengaruh rokok, alkohol,
dan obat-obat terlarang
terhadap alat-alat per
napasan.
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
3.5 Menjelaskan • Struktur dan fungsi • Menggunakan
torso meng • Mengidentifikasi Bentuk 14 × 45’ Sumber:
keterkaitan alat-alat ekskresi manu enali struktur berbagai struktur dan fungsi penilaian: • Buku Menjelajah
antara sia. organ ekskresi, letak, dan alat-alat ekskresi. tugas kelom- Dunia Biologi
struktur, Alat ekskresi pada fungsinya melalui kegiat • Membedakan struktur pok, tugas 2, Sri Pujiyanto,
fungsi dan manusia antara lain paru- an demonstrasi kelas. dan fungsi alat-alat individu, 2008, Tiga
proses serta paru, kulit, ginjal, hati, • Mengkaji literatur untuk ekskresi. percobaan, Serangkai, Solo.
kelainan/ yang mengekskresikan menemukan fungsi dan • Menjelaskan proses ulangan. • Lingkungan
penyakit hasil metabolisme. proses alat-alat ekskresi ekskresi, seperti ke sekitar
yang dapat • Proses ekskresi pada manusia. ringat, urine, bilirubin Bentuk • Internet
terjadi pada manusia. • Mengomunikasikan hasil dan biliverdin, CO2 instrumen:
sistem eks Ekskresi sisa-sisa meta- kajian literatur dan kegiat dan H2O (uap air). Produk (la- Alat:
kresi pada bolisme melalui paru- an demonstrasi dalam • Membedakan struktur poran kajian OHP/Komputer,
manusia paru, hati, ginjal dan kulit diskusi kelas. alat ekskresi ikan dan literatur), LCD.
dan hewan menunjukkan mekanisme (Kecakapan hidup: sadar belalang (ginjal). pengamat
(misalnya yang berbeda. sebagai makhluk Tuhan, • Mengidentifikasi an sikap, Bahan:
ikan dan • Ekskresi pada hewan. sadar akan eksistensi dan proses ekskresi ikan ulangan. Torso, charta sistem
serangga). Hewan mengekskresi- potensi diri kecakapan dan belalang. ekskresi manusia dan
kan sisa metabolismenya menggali dan mengolah • Mendeteksi kan manusia (ikan serta
menggunakan alat seperti informasi, kecakapan dungan urine sebagai belalang).
kulit, ginjal, sel api, memecahkan masalah, tolok ukur ada tidak
nefridia, dll. kecakapan mengambil nya gangguan pada
• Kelainan dan penyakit keputusan, kecakapan proses pembentukan
yang terjadi. komunikasi lisan dan ter- urine.
Gangguan pada sistem tulis, kecakapan bekerja • Menjelaskan penyebab
ekskresi, antara lain sama, kecakapan kerja kelainan/penyakit
albuminaria, nefritis, praktek). yang terjadi pada
poliuria dll. • Melakukan kajian literatur sistem ekskresi.
untuk menemukan proses • Menghimpun gambar
pengeluaran sisa metabo- penggunaan teknologi
lisme, keringat, urine, bi- yang membantu sis-

lirubin dan biliverdin, CO2 tem ekskresi.
dan H2O (uap air) pada
berbagai organ ekskresi
melalui kerja kelompok.
11
12
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
•
Mempresentasikan hasil
kerja kelompok tentang
proses pengeluaran sisa
metabolisme.
• Melakukan pembedahan
mengenali organ ekskresi
pada hewan ikan dan
belalang melalui kegiatan

demonstrasi.
• Mengkaji literatur dan
mendiskusikan hasil
kajian tentang proses eks
kresi pada ikan dan bela-
lang.
(Kecakapan hidup: sadar
sebagai makhluk Tuhan,
sadar akan eksistensi dan
potensi diri, kecakapan
menggali dan mengolah
informasi, kecakapan
memecahkan masalah,
kecakapan mengambil
keputusan, kecakapan
komunikasi lisan dan ter-
tulis, kecakapan bekerja
sama, kecakapan kerja
praktek).
• Melakukan kegiatan uji
urine menemukan kan
dungan zat dalam urine
melalui kegiatan kerja
kelompok.
• Mempresentasikan hasil
kajian literatur tentang
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
kelainan/gangguan pada
sistem ekskresi.
• Menemukan berbagai
gambar yang dicari di ber-
bagai media menemukan
teknologi yang digunakan
membantu kelancaran sis-
tem ekskresi pada manusia.
(Kecakapan hidup: sadar
sebagai makhluk Tuhan,
sadar akan eksistensi dan
potensi diri, kecakapan
menggali dan mengolah
informasi, kecakapan
memecahkan masalah, ke-
cakapan komunikasi lisan
dan tertulis).
3.6 Menjelaskan • Struktur dan fungsi • Melalui kerja kelompok • Menjelaskan struktur Bentuk 14 × 45’ Sumber:
keterkaitan sistem regulasi (saraf, mengkaji dari berbagai dan fungsi (saraf, penilaian: • Buku Menjelajah
antara endokrin, dan indra). literatur mengenali struktur endokrin, dan indra). tugas Dunia Biologi
struktur, Sistem saraf meliputi saraf dan fungsi: saraf, endokrin, kelompok, 2, Sri Pujiyanto,
fungsi, dan pusat dan susunan saraf dan indra pada manusia. tugas individu, 2008, Tiga Se-
proses serta tepi. Hormon mengatur • Mempresentasikan dan percobaan, rangkai, Solo.
kelainan/ pertumbuhan, keseimbang- mendemonstrasikan hasil ulangan. • Lingkungan
penyakit an internal, reproduksi dan kajian literatur dalam dis- sekitar
yang dapat tingkah laku. Alat indra kusi kelas. Bentuk • Internet
terjadi pada sebagai reseptor rangsang • Menganalisis keterkaitan instrumen:
sistem dari luar dilakukan oleh fungsi kerja saraf, endokrin, Produk Alat:
regulasi ma mata, telinga, dan hidung. dan indra melalui kegiatan (laporan kajian OHP/Komputer, LCD.

nusia (saraf, • Proses regulasi (saraf, demonstrasi pemodelan literatur),
endokrin, endokrin, indra). seorang siswa dalam ke pengamatan Bahan:
dan pengin lompok sikap, ulangan. Charta sistem saraf,
draan). sistem endokrin, dan
sistem indra.
13
14
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
Proses regulasi bekerja • Melakukan kajian literatur

sesuai dengan rangsangan menemukan proses kerja
dan koordinasi yang saraf, endokrin dan ber-
mantap. bagai indra melalui kerja
• Kelainan atau penyakit kelompok.
yang terjadi (saraf, • Mengomunikasikan
endokrin, indra). hasil analisis dan kajian
Beberapa gangguan literatur keterkaitan fungsi

regulasi, antara lain kerja saraf, endokrin, dan
hipertiroidime, kretinisme, indra.
mabuk, gangguan ke- • Menemukan penyebab
sadaran, mata rabun, dsb. terjadinya berbagai gang-
guan yang terjadi pada
sistem regulasi (saraf,
endokrin, indra) melalui
penugasan mandiri.
3.7 Menjelaskan • Struktur dan fungsi • Menggunakan charta/ • Mengidentifikasi Bentuk 14 × 45’ Sumber:
keterkaitan alat-alat reproduksi gambar mengenali sistem struktur dan fungsi penilaian: • Buku Menjelajah
antara pada laki-laki dan reproduksi pada laki-laki sistem reproduksi tugas Dunia Biologi
struktur, wanita. dan wanita melalui kegiat laki-laki dan wanita. kelompok, 2, Sri Pujiyanto,
fungsi, dan Sistem reproduksi an diskusi kelas. • Menjelaskan proses tugas individu, 2008, Tiga
proses yang manusia ada yang terdapat • Melalui kajian gam- pembentukan sperma percobaan, Serangkai, Solo.
meliputi dalam rongga tubuh dan bar/carta gametogenesis dan sel telur. ulangan. • Lingkungan
pemben tampak dari luar tubuh. menemukan proses pem- • Menguraikan proses sekitar
tukan sel • Proses pembentukan sel bentukan sperma/sel telur ovulasi dan faktor- Bentuk • Internet
kelamin, kelamin. melalui kegiatan diskusi faktor yang meme instrumen:
ovulasi, Proses pembentukan kelas. ngaruhinya. Produk (la- Alat:
menstruasi, sel kelamin meliputi • Menceritakan hasil wa- • Menjelaskan peris- poran kajian OHP/Komputer,
fertilisasi, pembentukan sperma dan wancara atau pengalaman tiwa menstruasi pada literatur), LCD.
dan sel telur. seorang siswi saat pertama wanita. pengama-
pemberian • Ovulasi. menstruasi dan menstruasi • Mengidentifikasi pro tan sikap, Bahan:
ASI, serta Proses pelepasan sel telur berikutnya. ses fertilisasi, gestasi, ulangan. Charta sistem
kelainan yang sudah matang dari dan persalinan. reproduksi laki-laki
penyakit
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
yang dapat ovarium ke tuba Fallopii • Menemukan siklus • Mendeskripsikan alat dan wanita, charta
terjadi untuk dibuahi. menstruasi dibantu charta kontrasepsi pada pria gametogenesis, char-
pada sistem • Menstruasi. siklus menstruasi melalui dan wanita. ta siklus menstruasi.
reproduksi Wanita mengalami masa kegiatan diskusi kelas. • Menjelaskan alasan
manusia. menstruasi setiap kurun 28 • Mengkaji literatur dan pentingnya ASI bagi
hari setiap bulan. berbagai sumber tentang bayi.
Menstruasi merupakan fertilisasi, geatasi, dan • Menjelaskan
salah satu kekhasan persalinan dalam kelom- penyebab terjadinya
makhluk hidup golongan pok. kelainan/penyakit
primata. • Mengomunikasikan hasil yang terkait sistem
• Fertilisasi, gestasi, dan kajian literatur dalam dis- reproduksi.
persalinan. kusi kelas tentang gestasi
• ASI. dan persalinan.
ASI memiliki bahan • Menggali informasi dari
nutrisi yang amat penting literatur/petugas kesehat
bagi bayi terutama setelah an menemukan alasan
proses kelahiran. pentingnya ASI pertama
• Kelainan/penyakit yang keluar bagi seorang bayi
terjadi pada sistem melalui tugas kelompok.
reproduksi. • Menemukan penyebab
Beberapa penyakit/gang- kelainan/penyakit yang
guan seperti keputihan, terjadi pada sistem
kanker rahim, mandul, reproduksi pada berbagi
dsb. sumber literatur/ media
melalui penugasan priba-
di.
3.8 Menjelaskan • Antigen dan antibodi. • Menemukan penerapan is- • Membedakan antigen Sumber:
mekanisme Antigen, benda asing yang tilah antigen dan antibodi dan antibodi. • Buku Menjelajah
pertahanan masuk dalam tubuh perlu melalui diskusi penularan • Menjelaskan fungsi Dunia Biologi

tubuh dikenali dan dihancurkan. virus influenza pada diri antigen dan antibodi 2, Sri Pujiyanto,
terhadap Antibodi, zat anti yang seseorang. pada mekanisme per- 2008, Tiga
benda asing dihasilkan tubuh untuk • Mengkaji literatur untuk tahanan tubuh. Serangkai, Solo.
berupa melawan benda asing menemukan fungsi an- • Menjelaskan proses
15
tertentu.
16
Alokasi
Dasar Alat
(Menit)
antigen • Mekanisme pertahanan tigen dan antibodi untuk mekanisme perta- • Lingkungan
dan bibit tubuh. pertahanan tubuh. hanan tubuh terhadap sekitar
penyakit. Kekebalan tubuh dapat • Mendiskusikan tentang benda asing. • Internet
terjadi autoimunitas dan imunisasi dengan proses • Memprediksi dampak
isoimunitas. terbentuknya kekebalan yang terjadi apa- Alat:
tubuh. bila pertahanan tubuh OHP/Komputer,
lemah. LCD.

Bahan:
Charta mekanisme
pertahanan tubuh.
Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

(_______________________) (_______________________)
NIP. ....................................... NIP. ........................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas/Semester : XI/1
Pertemuan Ke- : 1-3
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur, dan
fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
1.2 Mengidentifikasi sel hewan dan sel tumbuhan.
Indikator : 1. Menjelaskan komponen kimia sel.
2. Mendeskripsikan komponen-komponen kimia yang
tidak dapat ikut menyusun struktur sel.
3. Mendeskripsikan unsur-unsur kimia yang tidak dapat
ikut menyusun struktur sel.
4. Mendeskripsikan hubungan struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan komponen kimia sel.
2. Siswa dapat mendeskripsikan komponen-komponen kimia yang tidak dapat
ikut menyusun struktur sel.
3. Siswa dapat mendeskripsikan unsur-unsur kimia yang tidak dapat ikut
menyusun struktur sel.
4. Siswa dapat mendeskripsikan hubungan struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
II. Materi Ajar

Sel memerlukan bahan-bahan kimia untuk membentuk sitoplasma baru
dan untuk menghasilkan energi. Semua sel tersusun atas air, protein, lemak,
karbohidrat, garam-garam, dan vitamin atau turunanya. Air adalah bagian ter-
besar penyusun sitoplasma sel, protein merupakan unsur penyusun protoplasma
terbesar kedua setelah air, terdiri dari protein struktural dan protein integral.
Lemak memiliki peran penting dalam pembentukan membran sel dan struktur
membran di dalam sel. Karbohidrat memiliki daya ubah dan manfaat yang tinggi
RPP Dunia Biologi SMA 2 17

sebagai energi untuk metabolisme. Garam-garam terdapat dalam bentuk ion-ion
dan vitamin berperan dalam reaksi-reaksi kimia di dalam sel.
Sel merupakan satuan struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup.
Sel memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Sel umumnya berukuran
sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop satuan
ukuran untuk sel adalah mikrometer atau sering disebut mikron. Bagian-bagian
sel adalah: membran sel, inti sel, nukleus, sitoplasma (mitokondria, retikulum
endoplasma, ribosom, badan Golgi, lisosom, badan mikro, vakuola, plastida,
sentrosom, serta sentriol), dan dinding sel.
III. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
A. Kegiatan Awal (waktu: 10 menit)
Apersepsi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya tentang kasus
misteri sel bunuh diri.
B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

1. Guru meminta siswa menyebutkan komponen-komponen kimia sel.
2. Guru meminta siswa menyebutkan fungsi dari setiap komponen.
3. Guru meminta siswa menyebutkan komponen-komponen kimia yang
tidak dapat ikut menyusun struktur sel.
C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

Guru meminta siswa menyimpulkan komponen yang menyusun sel
dan fungsi setiap komponen tersebut.
Pertemuan Ke-2
Apersepsi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya tentang
proses kerja kompleks Golgi.

1. Guru meminta siswa membentuk kelompok, menyebutkan bagian-bagian
sel secara umum.
2. Guru meminta siswa membentuk kelompok, membuat tabel tentang
perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan.
18 RPP Dunia Biologi SMA 2

Pertemuan Ke-3
Apersepsi: Guru menanyakan persiapan siswa untuk melakukan percobaan
mengenai bentuk-bentuk sel. Selanjutnya, guru mempersilakan
siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan tersebut.

1. Guru meminta siswa menjelaskan alasan melakukan kegiatan
pengamatan bentuk-bentuk sel (lihat Percobaan 1.1, halaman 19).
2. Guru mempersilakan siswa melakukan kegiatan pengamatan bentuk-
bentuk sel.
3. Kemudian, siswa diminta menuliskan kesimpulan sementara di buku
kerja.

Guru meminta siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pengamatan bentuk-
bentuk sel dan membuat laporan tertulis dari kegiatan tersebut.
IV. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan:
A. Diskusi
B. Kuis
C. Tanya jawab
D. Penugasan (tabel)
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Menjelajah Dunia Biologi 2, Sri Pujiyanto, Tiga Serangkai, Solo,
2008, halaman 3-18.
B. Laboratorium
C. Alat dan bahan (mikroskop, pipet tetes, kaca objek, kaca penutup, preparat,
dan zat pewarna).
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
A. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif).

B. Penilaian hasil belajar berupa:
1. Kuis isian singkat (ranah kognitif).
2. Presentasi hasil percobaan (ranah psikomotorik).
Sebagai acuan penilaian proses digunakan:
Aspek yang Dinilai dalam Skor Skor yang
Presentasi Maksimum Diperoleh
Kelancaran berbicara 20
Runtut materi 20
Analisis eksperimen 30
Penemuan 20
Kesimpulan 10
Jumlah 100
Skor Skor yang

Aspek yang Dinilai dalam Uji Amilum
Maksimum Diperoleh
Teknik mengorek bagian dalam mulut. 10
Cara meletakkan hasil korekan pada kaca 10
objek
Cara meneteskan zat warna 10
Cara memegang mikroskop 10
Cara meletakkan kaca objek pada mikros- 20
kop
Mencatat hasil pengamatan dan meng- 10
gambar objek pengamatan
Sistematika penulisan laporan 10
Cara menyimpulkan hasil eksperimen 20
Jumlah 100

Mengetahui, Dilaksanakan, ...................................
(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 4
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan.
Kompetensi Dasar : 1.3 Membandingkan mekanisme transpor pada membran
(difusi, osmosis, transpor aktif, transpor pasif, endosi-
tosis dan eksositosis).
Indikator : 1. Membandingkan proses difusi dan osmosis.
2. Membandingkan antara transpor aktif dan transpor
membran.
3. Membandingkan antara eksositosis dan endositosis.
A. Siswa dapat membandingkan proses difusi dan osmosis.
B. Siswa dapat membandingkan antara transpor aktif dan transpor mem-
bran.
C. Siswa dapat membandingkan antara eksositosis dan endositosis.
II. Materi Ajar

Transportasi zat berlangsung dalam tubuh melewati difusi, osmosis, transpor
aktif, transpor pasif, eksositosis, dan endositosis.

Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa bagaimana zat dalam tubuh dapat
melintas.

1. Guru meminta siswa menjelaskan difusi dan osmosis.
2. Guru meminta siswa menjelaskan perbedaan antara transpor aktif dan
pasif.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan pengertian eksositosis dan endo-
sitosis.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam transpor zat dalam tubuh.

A. Diskusi
B. Penugasan (artikel)
2008, halaman 18-26.
B. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Artikel (ranah psikomotorik dan kognitif).
Tugas individu : Buatlah artikel tentang osmosis dan difusi.
Tugas kelompok : Carilah artikel dari internet tentang mekanisme
transpor zat dalam tubuh.

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 5-7
Standar Kompetensi : 2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi
jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya
dalam konteks salingtemas.
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan
mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat
totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator : 1. Menunjukkan berbagai macam struktur jaringan pada
tumbuhan dari hasil pengamatan.
2. Membedakan struktur jaringan tumbuhan menggunakan
gambar.
A. Siswa dapat menyebutkan menunjukkan berbagai macam struktur jaringan
pada tumbuhan.
B. Siswa dapat membedakan struktur jaringan tumbuhan menggunakan gam-
bar.
II. Materi Ajar

Jaringan pada Tumbuhan
Tumbuhan memiliki berbagai jenis jaringan yang secara besar dapat dibedakan
menjadi jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah
jaringan embrional yang sel-selnya selalu (aktif) melakukan pembelahan secara
mitosis. Berdasarkan letaknya pada tumbuhan, jaringan meristem dibedakan
menjadi meristem apikal, meristem lateral dan eristem interkalar. Sementara itu,
berdasarkan sifat-sifat dasar selnya, jaringan meristem dibagi menjadi meristem
primer dan meristem sekunder.

Pertemuan Ke-5
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa mengapa pohon cemara dapat

tumbuh tinggi, sedangkan tanaman bayam tidak dapat tumbuh
setingi pohon cemara.

1. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa alasan mengapa pohon cemara
dan tanaman bayam dapat mempunyai tinggi yang berbeda.
2. Guru meminta siswa menyebutkan pengertian dan ciri-ciri jaringan
meristem.
3. Guru meminta siswa menyebutkan pembagian jaringan meristem ber-
dasarkan letak dan sifat-sifat dasar selnya.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam-macam pembagian jaringan
meristem.
Pertemuan Ke-6
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa mengapa jaringan dewasa disebut
jaringan permanen.

1. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa macam jaringan dewasa.
2. Guru meminta siswa menyebutkan ciri-ciri dan fungsi jaringan epi-
dermis.
3. Guru meminta siswa menyebutkan modifikasi jaringan epidermis.
4. Guru meminta siswa menyebutkan ciri-ciri jaringan parenkim.

Guru meminta siswa menyimpulkan fungsi jaringan epidermis dan jaringan
parenkim.
Pertemuan Ke-7
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa mengapa tanaman dapat tumbuh
dengan tegak.

1. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa alasan mengapa tanaman
dapat tumbuh dengan tegak.

2. Guru meminta siswa menyebutkan macam jaringan penguat.
3. Guru meminta siswa menjelaskan ciri jaringan kolenkim dan skleren-
kim.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam-macam pembagian jaringan
penguat.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
halaman 26-27.
B. Internet
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Laporan hasil diskusi (ranah psikomotorik dan kognitif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 8
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan
mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat
totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
Indikator : 1. Mendeskripsikan dan membedakan macam jaringan
pengangkut.
2. Mendeskripsikan jaringan periderm.
A. Siswa dapat mendeskripsikan dan membedakan jaringan pengangkut.
B. Siswa dapat mendeskripsikan jaringan periderm.
II. Materi Ajar

Jaringan penguat berfungsi sebagai penyokong atau penguat tegaknya tum-
buhan. Di dalam tubuh tumbuhan terdapat macam jaringan penguat: 1) jaringan
kolenkim, tersusun atas sel-sel kolenkim yang bervariasi dalam hal ukuran panjang,
sel-sel kolenkim memiliki dinding sel yang mengalami penebalan yang tidak
merata; 2) jaringan sklerenkim, memiliki dinding sekunder yang tebal dengan
ketebalan yang merata di seluruh permukaan selnya.

Apersepsi: Guru meminta siswa mengamati lingkaran yang terdapat pada
pohon tersebut dan memperkirakan umurnya.

1. Guru meminta siswa mendeskripsikan fungsi jaringan pengang-
kut.

2. Guru meminta siswa mendiskusikan perbedaan antara xilem dan
floem.
3. Guru meminta siswa menggambarkan perbedaan susunan berkas
pengangkut batang atau akar monokotil dan dikotil.
4. Guru meminta siswa mendeskripsikan jaringan periderm.

Guru meminta siswa menyimpulkan jaringan pengangkut dan peri-
derm.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (laporan hasil observasi)
2008, halaman 27-30.
B. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Laporan hasil observasi dan diskusi (ranah psikomotorik dan kogni-
tif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 9-11
Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan struktur jaringan hewan vertebrata
dan mengaitkannya dengan fungsinya.
Indikator : 1. Mendeskripsikan struktur berbagai macam jaringan
yang terdapat pada vertebrata.
2. Mendeskripsikan fungsi berbagai jaringan yang terdapat
vertebrata berdasarkan strukturnya.
3. Melakukan pengamatan mikroskopis untuk mengetahui
berbagi macam jaringan hewan.
A. Siswa dapat mendeskripsikan struktur berbagai macam jaringan yang ter-
dapat pada vertebrata.
B. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi berbagai jaringan yang terdapat pada
vertebrata berdasarkan strukturnya.
II. Materi Ajar

Macam-macam jaringan hewan dapat dikelompokkan menjadi jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Selain itu, ada juga jaringan
embrional yang hanya terdapat pada fase pembentukkan embrio. Jaringan epitel,
merupakan jaringan yang melapisi permukaan dalam dan permukaan luar suatu
organ, jaringan epitel dpat dikelompokkan menjadi: epitel kubus, epitel pipih,
epitel silindris, dan epitel transisional. Jaringan ikat, merupakan jaringan yang
menghubungkan dengan jaringan atau organ yang satu dengan jaringan atau
organ yang lain. Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot yang memiliki struktur
serabut kontraktil yang disebut miofibril. Jaringan saraf merupakan jaringan yang
berfungsi menghantarkan rangsang dari luar tubuh menuju pusat sistem saraf.

Pertemuan Ke-9
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa bagaimana jaringan-jaringan pada
hewan terbentuk.

1. Guru meminta siswa menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan epitel.
2. Guru meminta siswa menyebutkan macam-macam jaringan epitel
beserta letaknya.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan ciri-ciri jaringan epitel berdasarkan
bentuk sel penyusunnya dan berdasarkan jumlahnya.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam jaringan epitel disertai fung-
sinya.
Pertemuan Ke-10
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa di manakah letak jaringan hewan.

1. Guru meminta siswa menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan ikat.
2. Guru meminta siswa menyebutkan macam-macam jaringan ikat.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam jaringan ikat disertai fung-
sinya.
Pertemuan Ke-11
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa mengapa kita dapat menggerakkan
rangka. Guru bertanya kepada siswa mengapa kita akan terasa
sakit apabila diinjak.

1. Guru meminta siswa menyebutkan macam jaringan otot berdasarkan
struktur sel penyusunnya.

2. Guru meminta siswa membuat tabel tentang perbedaan dari ketiga
macam jaringan otot tersebut.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan bagian-bagian sel saraf.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam jaringan epitel disertai fung-
sinya.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
2008, halaman 37-39.
B. Ensiklopedia dan internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem gerak pada manusia.
Indikator : 1. Menjelaskan struktur sebagai alat gerak pasif pada
manusia.
2. Menjelaskan fungsi tulang sebagai alat gerak pasif pada
manusia.
3. Menjelaskan struktur otot sebagai alat gerak aktif pada
manusia.
4. Menjelaskan fungsi otot sebagi alat gerak aktif pada
manusia.
5. Memahami mekanisme kerja otot.
6. Menjelaskan keterkaitan antartulang dengan otot dalam
proses terjadinya gerak.
A. Siswa dapat menjelaskan struktur sebagai alat gerak pasif pada manusia.
B. Siswa dapat menjelaskan fungsi tulang sebagai alat gerak pasif pada ma-
nusia.
C. Siswa dapat menjelaskan struktur otot sebagai alat gerak aktif pada manu-
sia.
D. Siswa dapat menjelaskan fungsi otot sebagi alat gerak aktif pada manu-
sia.
E. Siswa dapat menjelaskan keterkaitan antartulang dengan otot dalam proses
terjadinya gerak.

II. Materi Ajar
A. Tulang
Tulang merupakan jaringan ikat keras yang membentuk rangka sebagian
besar vertebrata, termasuk manusia. Beberapa fungsi penting yang dimiliki
rangka oleh tulang adalah sebagai penopang dan pemberi bentuk tubuh.
Jenis-jenis tulang dapat dikelompokkan berdasarkan zat penyusunnya dan
berdasarkan bentuknya.
B. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Tanpa adanya otot, tulang tidak dapat
bergerak sama sekali. Sebuah otot tersusun atas banyak sekali berkas-berkas
otot. Mekanisme kontraksi otot berhubungan dengan pergeseran filamen
aktin dan miosin. Macam-macam otot dapat dibedakan berdasarkan penyu-
sunnya dapat dibedakan menjadi otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

Pertemuan Ke-12
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa termasuk gerak apakah yang
dilakukan tulang.
1. Guru meminta siswa mendeskripsikan struktur tulang sebagai alat gerak
pasif.
2. Guru meminta siswa mendeskripsikan fungsi tulang sebagai alat gerak
pasif.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan jenis-jenis tulang berdasarkan zat
penyusunnya dan bentuknya.
4. Guru meminta siswa menjelaskan pembentukan dan pertumbuhan
tulang.
5. Guru meminta siswa menjelaskan susunan rangka pada tubuh manusia
dewasa.

Guru meminta siswa menyimpulkan struktur, fungsi, dan macam-macam
tulang pada manusia.
Pertemuan Ke-13
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa termasuk gerak apakah yang
dilakukan otot.

1. Guru meminta siswa mendeskripsikan struktur otot sebagai alat gerak
aktif.
2. Guru meminta siswa mendeskripsikan fungsi tulang sebagai alat gerak
aktif.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan mekanisme kontraksi otot.
4. Guru meminta siswa menjelaskan macam-macam otot.
5. Guru meminta siswa menjelaskan macam-macam gerak

Guru meminta siswa menyimpulkan struktur, fungsi, dan macam-macam
otot pada manusia.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (laporan hasil diskusi)
2008, halaman 62-74.
B. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 14
Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan
sistem gerak pada manusia.
Indikator : 1. Menjelaskan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi
pada tulang.
2. Menjelaskan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi
pada otot.
A. Siswa dapat menjelaskan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada
tulang.
B. Siswa dapat menjelaskan kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada
otot.
II. Materi Ajar

Kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh faktor nutrisi, gangguan fisik,
penyakit, dan karena kebiasaan yang salah. Kelainan tulang karena faktor nutrisi
di antaranya adalah rakitis dan osteoporosis. Kelainan tulang karena gangguan
fisik antara lain fraktur, fisura, dan dislokasi. Kelainan tulang karena penyakit
antara lain polio, ankilosis, osteoartritis, dan reumatoid artritis. Kelainan tulang
karena kebiasaan yang salah terdiri atas, kifosis, lordosis, dan skoliosis.
Kelainan pada otot dapat pula disebabkan oleh faktor penyakit atau karena
kebiasaan yang salah. Kelainan otot karena penyakit misalnya, tetanus dan
atrofi otot. Kelainan otot karena kebiasaan misalnya, supertrofi, atrofi, kram,
dan otot robek.


Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa mengapa penyakit osteoporosis
banyak diderita oleh kaum perempuan terutama yang berusia
lanjut.

1. Guru meminta siswa menyebutkan kelainan atau gangguan pada sistem
gerak.
2. Guru meminta siswa membedakan macam-macam kelainan pada tulang
karena beberapa faktor.
3. Guru meminta siswa menyebutkan kelainan pada otot.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam-macam kelainan tulang dan
otot pada manusia.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (laporan hasil kegiatan)
2008, halaman 82-85.
B. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
B. Penilaian hasil belajar meliputi: aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 15
sistem peredaran darah.
Indikator : 1. Menjelaskan komponen-komponen darah dan fungsi
setiap komponen darah.
A. Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen darah dan fungsi setiap
komponen darah.
II. Materi Ajar

Di dalam tubuh manusia terdapat cairan yang selalu beredar setiap saat.
Cairan ini merupakan sarana transportasi di dalam tubuh. Fungsi darah, yaitu:
sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh tubuh,
mengangkut sisa-sisa metabolisme, mengangkut hormon dari kelenjar hormon
ke organ sasaran, memelihara keseimbangan cairan tubuh, mempertahankan
tubuh dari serangan mikroorganisme. Komponen darah ada dua macam: berupa
cairan yang disebut plasma darah, dan berupa padatan yang terdiri atas sel-sel
darah dan keping-keping darah.

Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa siapakah yang bertugas mengedar-
kan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.

1. Guru meminta siswa menyebutkan ciri-ciri darah pada manusia.

2. Guru meminta siswa menyebutkan fungsi darah dalam tubuh manu-
sia.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan komponen darah dalam sebuah
tabel. Tabel tersebut dilengkapi dengan ciri-ciri dan fungsi setiap kom-
ponen.
4. Guru meminta siswa membuat skema pembekuan darah.

Guru meminta siswa menyimpulkan komponen dan fungsi darah dalam
tubuh manusia.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
A. Buku Menjelajah Dunia Biologi 2, Sri Pujiyanto, Tiga Serangkai, 2008,
Solo, halaman 44-46.
B. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
1. Laporan hasil diskusi (ranah psikomotorik dan kognitif),
2. Tugas (ranah psikomotorik).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 16
Indikator : 1. Menjelaskan struktur alat-alat peredaran darah manu-
sia.
2. Menjelaskan masing-masing alat peredaran darah
manusia.
3. Menjelaskan mekanisme proses peredaran darah pada
manusia.
A. Siswa dapat menjelaskan struktur alat-alat peredaran darah manusia.
B. Siswa dapat menjelaskan setiap alat peredaran darah manusia.
C. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses peredaran darah pada manu-
sia.
II. Materi Ajar
Agar darah tetap dapat beredar di dalam tubuh, diperlukan alat-alat peredaran
darah. Ada dua macam peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.
Jantung berfungsi dalam memompa darah agar dapat terus beredar. Jantung
memiliki ukuran kira-kira satu kepalan tangan dan memiliki tiga lapisan, yaitu
perikardium, miokardium, dan endokardium. Pembuluh darah yang ada di dalam
tubuh terbentang lebih dari 150.000 km atau lebih dari tiga kali jarak keliling
bumi. Sebagian besar jalinan tersebut tersusun oleh kapiler-kapiler kecil yang
melewati jaringan-jaringan, menghubungkan arteri dan vena. Arteri dan vena
membentuk ”jalan utama” sistem peredaran darah.
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa organ apakah yang berperan dalam
peredaran darah. Bagaimana darah beredar ke seluruh tubuh?

1. Guru meminta siswa menunjukkan organ penyusun sistem peredaran
darah pada manusia.
2. Guru meminta siswa mendiskusikan fungsi alat-alat peredaran darah
tersebut.
3. Guru meminta siswa menjelaskan mekanisme peredaran darah pada
manusia.
4. Guru meminta siswa menjelaskan macam peredaran darah pada manu-
sia.
1. Guru meminta siswa menyimpulkan alat peredaran darah beserta fungsi
setiap alat peredaran darah.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan macam peredaran darah pada
manusia.
A. Diskusi
B. Penugasan (laporan hasil diskusi)
2008, halaman 46-49.
B. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 17
sistem peredaran darah
Indikator : 1. Menjelaskan pentingnya golongan darah dalam aktivitas
transfusi darah.
2. Melakukan percobaan untuk mengetahui golongan
darah.
A. Siswa dapat menjelaskan pentingnya golongan darah dalam aktivitas trans-
fusi darah.
B. Siswa dapat melakukan percobaan untuk mengetahui golongan darah.
II. Materi Ajar

Ada beberapa sistem penggolongan darah, misalnya ABO, sistem Rh,
atau sistem MN. Seseorang yang mengalami kekurangan darah dapat diberi
tambahan darah dari orang lain. Hal ini disebut transfusi darah. Orang yang
menerima tambahan darah disebut resipien. Dalam sistem ABO, berdasarkan
adanya senyawa aglutinogen dan aglutinin dalam darah, darah dapat digolongkan
menjadi empat, yaitu:
• golongan darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan aglutinin
anti B;
• golongan darah B, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan aglutinin
anti A;
• golongan darah AB, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B tetapi
tidak memiliki aglutinin anti A dan anti B;
• golongan darah O, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan memiliki
aglutinin anti A dan anti B.

Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa mengapa kita tidak boleh memberi-
kan darah kepada orang lain tanpa kita melakukan tes golongan
darah.

1. Guru meminta siswa melakukan diskusi mengenai macam sistem peng-
golongan darah berdasarkan sistem ABO.
2. Guru meminta siswa melakukan percobaan tes golongan darah (Per-
cobaan 4.2) hal 107.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam golongan darah pada manusia
dan membuat laporan tertulis golongan darah.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (kuis)
2008, halaman 105-107.
B. Laboratorium
C. Alat dan bahan; kaca obyek, jarum franke, kapas, alkohol 70%, serum anti-
A, serum anti-B, spidol, dan pengaduk.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Laporan hasil praktikum (ranah psikomotorik dan kognitif). Penilaian
dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Skor Skor yang
Aspek yang Dinilai
Maksimal Diperoleh
1. Persiapan alat dan bahan 20
2. Pelaksanaan kegiatan 30
3. Kebersihan saat kegiatan 10
4. Hasil laporan 40
Jumlah skor 100

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 18
Indikator : 1. Menjelaskan peranan sistem peredaran getah bening
dalam mendukung sistem peredaran darah.
2. Menjelaskan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
A. Siswa mampu menjelaskan peranan sistem peredaran getah bening dalam
mendukung sistem peredaran darah.
B. Siswa mampu menjelaskan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah.
II. Materi Ajar
Pembuluh darah bukanlah satu-satunya pembuluh yang terdapat di dalam
tubuh. Ada sistem pembuluh lain yang dinamakan pembuluh getah bening.
Pembuluh getah bening merupakan bagian dari sistem peredaran getah bening
atau sistem limfatik. Selain pembuluh getah bening, bagian lain sistem limfatik
adalah getah bening atau cairan limfa dan kelenjar limfa.
Sistem peredaran darah manusia dapat mengalami berbagai macam gang-
guan. Gangguan sistem peredaran darah dapat terjadi pada alat peredaran darah
(jantung dan pembuluh darah) atau terjadi pada darah itu sendiri. Kelainan ini
ada yang sifatnya diturunkan atau terjadi karena faktor lingkungan. Beberapa
jenis kelainan pada sistem peredaran darah manusia antara lain anemia, leukemia,
hipertensi, hemofilia, sklerosis, varises, dan serangan jantung.
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa zat apakah yang diedarkan oleh
pembuluh getah bening.

1. Guru meminta siswa menjelaskan peranan sistem peredaran getah
bening dalam mendukung sistem peredaran darah.
2. Guru meminta siswa mendeskripsikan bagian sistem limfatik.
3. Guru meminta siswa menjelaskan kelainan pada sistem peredaran
darah.
1. Guru meminta siswa menyimpulkan fungsi sistem limfatik pada tubuh
manusia.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan berbagai gangguan sistem per
edaran darah

A. Diskusi
B. Tanya jawab
2008, halaman 105-112.
B. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 1-3
proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia).
Indikator : 1. Mengidentifikasi macam-macam zat makanan.
2. Menjelaskan fungsi macam-macam zat makanan bagi
tubuh.
3. Melakukan percobaan uji bahan-bahan makanan
(protein, lemak, amilum, dan glukosa).
II. Materi Ajar

Makanan berfungsi sebagai sumber energi, zat pembangun dan pelindung
tubuh. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh dan harus tersedia di dalam
bahan makanan, antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Fungsi karbohidrat (misalnya pada tepung), antara lain sumber energi,
penyusun molekul lain, komponen sel, dan membantu pencernaan makanan
(serat kasar). Fungsi lemak (misalnya pada susu dan daging), antara lain sebagai
sumber dan cadangan energi, insulator dari suhu dingin, penyusun komponen
sel terutama membran sel, dan pelarut vitamin. Protein (misalnya telur dan ikan)
memiliki fungsi dalam pertumbuhan karena protein merupakan zat pembangun
sel-sel tubuh. Vitamin dan mineral merupakan senyawa yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah tidak banyak, tetapi harus selalu tersedia di dalam tubuh.

Pertemuan Ke-1
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa zat-zat makanan apa saja yang
diperlukan oleh tubuh. Kemudian, guru meminta siswa meng

ungkapkan pendapatnya tentang kasus gizi buruk yang saat ini
kembali banyak dijumpai pada masyarakat kurang mampu.

1. Guru meminta siswa membedakan pengertian makanan bergizi dan
makanan seimbang serta makanan higienis.
2. Guru meminta siswa mengelompokkan bahan-bahan makanan yang
termasuk dalam kelompok karbohidrat, protein, dan lemak.
3. Guru meminta siswa menjelaskan fungsi tiap zat makanan.
4. Guru meminta siswa membuat menu makanan sehat untuk satu hari
bagi dirinya sendiri.

Guru meminta siswa menyimpulkan jenis-jenis bahan makanan yang men-
gandung karbohidrat, lemak, dan protein.
Pertemuan Ke-2
Apersepsi: Guru meminta siswa menyiapkan alat dan bahan untuk Percobaan
5.1 pengujian bahan-bahan makanan.

1. Guru mendemonstrasikan pengujian dengan Benedict, iod, dan biuret
untuk reaksi positif yang dihasilkan.
2. Siswa melakukan tes terhadap beberapa bahan makanan yang tersedia
dengan tes Benedict, iod, dan biuret.
3. Siswa mencatat hasil pengujian, kemudian menyimpulkan kandungan
zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan tersebut.
4. Siswa mengembalikan alat dan bahan yang digunakan dan membersih
kan meja kerja.
5. Siswa menjawab pertanyaan diskusi dilanjutkan mengidentifikasi zat-
zat gizi lain dan fungsinya bagi tubuh.

1. Guru meminta siswa menyimpulkan prinsip pengujian makanan.
2. Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan.
Pertemuan Ke-3
Apersepsi: Guru meminta siswa mengungkapkan pendapatnya mengenai

manfaat memakan sayuran dan buah-buahan setiap hari bagi
tubuh.
1. Guru meminta siswa menyebutkan macam-macam sayuran dan buah
yang mengandung vitamin dan mineral.
2. Guru meminta siswa secara berkelompok membuat tabel yang berisi
macam-macam vitamin dan mineral, beserta sumbernya dan akibat yang
timbul apabila kekurangan salah satu vitamin atau mineral tersebut.
Guru bersama siswa menyimpulkan macam-macam vitamin dan mineral
yang diperlukan tubuh serta akibat yang timbul apabila kekurangan vitamin
atau mineral tersebut.

diskusi, pengamatan, tanya jawab, penugasan (tabel)
2008, halaman 125-140.
B. Lingkungan.
C. Laboratorium (reagen Biuret, reagen Benedict, lugol, akuades, tabung reaksi,
pipet kaca, kaki tiga, pembakar Bunsen, kasa pembakaran, gelas piala).
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
B. Penilaian hasil belajar (ranah kognitif) berupa:
2. Laporan diskusi (ranah psikomotorik).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 4-5
Standar Kompetensi
: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
Indikator : 1. Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem pencer-
naan makanan pada manusia.
2. Menjelaskan fungsi setiap organ pencernaan pada
manusia.
3. Menjelaskan mekanisme proses pencernaan makanan
pada manusia.
4. Melakukan pengamatan dengan mikroskop untuk
mengetahui struktur penampang melintang alat pen-
cernaan, khususnya usus halus.

A. Siswa mampu mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem pencernaan
makanan pada manusia.
B. Siswa mampu menjelaskan fungsi setiap alat pencernaan pada manusia.
C. Siswa mampu menjelaskan mekanisme proses pencernaan makanan pada
manusia.
D. Siswa mampu melakukan pengamatan dengan mikroskop untuk mengetahui
struktur penampang melintang alat pencernaan, khususnya usus halus.
II. Materi Ajar

Pencernaan makanan berfungsi untuk memecah bahan-bahan makanan
menjadi molekul-molekul sederhana sehingga dapat diserap oleh tubuh. Alat-
alat pencernaan makanan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung,

usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ atau kelenjar
penghasil enzim-enzim pencernaan terdiri atas lambung, hati, pankreas, dan
kelenjar usus.

Pertemuan Ke-4
Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa mengapa makanan perlu dicerna
dan mengapa makanan yang siswa makan akan keluar dalam
bentuk feses.

1. Guru meminta siswa menjelaskan organ-organ yang menyusun sistem
pencernaan manusia beserta fungsinya.
2. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian pencernaan kimiawi dan
pencernaan mekanis.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan fungsi enzim dalam pencernaan
makanan.

Guru meminta siswa menyimpulkan macam organ-organ penyusun sistem
pencernaan manusia beserta fungsinya.
Pertemuan Ke-5
Apersepsi: Guru meminta siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk
praktikum Percobaan 5.3.

1. Guru meminta siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3-4
siswa untuk melakukan praktikum Percobaan 5.3.
2. Siswa melaksanakan Percobaan 5.3 dan mengamati hasilnya.
3. Siswa menggambar hasil pengamatan dalam Percobaan 5.3.
4. Siswa bersama guru mendiskusikan hasil pengamatan dan kesimpulan
dengan menjawab pertanyaan untuk diskusi.

1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pengamatan Percobaan 5.3
2. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil pengamatan.

A. Diskusi
B. Pengamatan
C. Tanya jawab
D. Penugasan (tabel)

2008, halaman 140-147.
B. Lingkungan.
C. Laboratorium (preparat awetan usus halus, mikroskop, dan alat tulis).
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
B. Penilaian hasil belajar (ranah kognitif) berupa:
2. Laporan diskusi (ranah psikomotorik).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 6
Standar Kompetensi
: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
Indikator : 1. Menjelaskan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pencernaan makanan melalui observasi.

Siswa mampu menjelaskan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan melalui observasi.
II. Materi Ajar

Sistem pencernaan manusia dapat mengalami gangguan baik yang disebab-
kan oleh jenis makanan yang dimakan, infeksi penyakit, atau gangguan fisiologis.
Macam penyakit atau gangguan pada sistem pencernaan, antara lain gastritis,
hepatitis, diare, kwashiorkor, kolik, konstipasi, dan apendisitis.

Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah mereka pernah mengalami
diare ataupun sembelit (konstipasi) dan meminta siswa menye-
butkan penyebabnya.

1. Guru meminta siswa menyebutkan beberapa penyakit yang berhubungan
dengan sistem pencernaan yang pernah diderita oleh siswa sendiri atau
oleh kerabat yang dikenalnya.

2. Guru meminta siswa membuat tabel kelainan/penyakit pada sistem
pencernaan dilengkapi dengan penyebab, ciri-ciri, dan cara penanganan
nya.
3. Guru meminta siswa melakukan observasi mengenai penyakit/kelainan
pada sistem pencernaan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit terde-
kat.

1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam-macam kelainan/penyakit
pada sistem pencernaan beserta penyebabnya.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan tabel yang berisi macam-macam
penyakit/kelainan pada sistem pencernaan.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (tabel dan observasi)
2008, halaman 147-149.
B. Lingkungan sekitar (puskesmas, klinik, dan rumah sakit).
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Laporan observasi (ranah psikomotorik dan kognitif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 7
Indikator : 1. Menjelaskan struktur alat-alat pencernaan hewan
ruminansia.
2. Menjelaskan mekanisme pencernaan makanan pada
hewan ruminansia.

A. Siswa mampu menjelaskan struktur alat-alat pencernaan hewan ruminan-
sia.
B. Siswa mampu menjelaskan mekanisme pencernaan makanan pada hewan
ruminansia.

II. Materi Ajar
Sistem pencernaan makanan pada ruminansia terdiri atas alat-alat pencerna-
an, yaitu mulut, kerongkongan, retikulum, rumen, omasum, abomasum, usus ha-
lus, usus besar, rektum, dan anus. Pencernaan makanan ruminansia berlangsung
secara mekanis dengan pengunyahan dan gerak peristaltik, secara kimia dengan
enzim pencernaan, dan secara biologis dengan bantuan mikroorganisme.

Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah mereka pernah melihat sapi
makan dan mengunyah rumput. Guru menanyakan pendapat
siswa tentang hal tersebut.

1. Guru meminta siswa menjelaskan arti kata memamah biak.
2. Guru meminta siswa mendiskusikan proses pencernaan makanan pada
hewan memamah biak (ruminansia), misalnya sapi.
3. Guru meminta siswa menggambarkan bentuk lambung sapi dan urutan
proses pencernaan makanan dalam tubuh sapi di buku kerja.
4. Guru meminta siswa melakukan observasi ke tempat pemotongan hewan
untuk mengamati secara langsung bentuk lambung sapi dan membuat
laporannya disertai bukti berupa foto.
5. Guru meminta siswa membandingkan organ-organ pencernaan dan
proses pencernaan pada manusia dan sapi.

1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam lambung dan proses pen-
cernaan pada hewan memamah biak (ruminansia), misalnya sapi.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil observasi ke tempat
pemotongan hewan.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (tabel dan observasi)
2008, halaman 149-150.
B. Lingkungan sekitar (tempat pemotongan hewan).
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Laporan observasi (ranah psikomotorik dan kognitif).

Skor Skor yang
Aspek yang Dinilai
Maksimal Diperoleh
1. Kebenaran data dokumentasi 30
2. Akurasi data pengamatan 20
3. Akurasi laporan 50
Jumlah 100

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 8-9
sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya
burung).
Indikator : 1. Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan
pada manusia.
2. Menjelaskan mekanisme proses pernapasan pada
manusia.

A. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan pada
manusia.
B. Siswa mampu menjelaskan mekanisme proses pernapasan pada manusia.

II. Materi Ajar
Sistem respirasi merupakan sarana pengambilan oksigen dari udara untuk
keperluan pembakaran zat-zat makanan di dalam sel dan pelepasan sisa-sisa
pembakaran zat-zat makanan, yaitu karbon dioksida, ke udara.
Sistem respirasi pada manusia tersusun atas beberapa organ, yaitu hidung
(ataupun mulut), faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.
Proses pertukaran udara disebabkan oleh membesar dan mengecilnya rongga
dada karena adanya kerja sama antara tulang rusuk, otot-otot antartulang rusuk,
dan diafragma. Proses masuknya udara ke dalam paru-paru disebut inspirasi,
sedangkan proses keluarnya udara dari dalam paru-paru dinamakan ekspirasi.

Pertemuan Ke-8
A. Kegiatan Awal (waktu:10 menit)
Apersepsi: Guru meminta seorang siswa memperagakan kegiatan bernapas,
kemudian mendeskripsikan pengertian bernapas.

1. Guru meminta siswa menjelaskan perbedaan antara pernapasan dan
respirasi.
2. Dengan memberikan gambar sistem pernapasan manusia, siswa diminta
mengidentifikasi organ-organ pada sistem pernapasan manusia dan
fungsinya.
3. Guru meminta siswa membuat tabel yang berisi organ-organ pernapasan
beserta fungsinya masing-masing.

Guru meminta siswa menyimpulkan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan
manusia.
Pertemuan Ke-9
Apersepsi: Guru menanyakan kembali proses pernapasan kepada siswa dan
menanyakan penyebab dihasilkannnya CO2 padahal yang masuk
O2.

1. Guru meminta siswa memperagakan pernapasan dengan menggunakan
dada, kemudian mendeskripsikan mekanisme pernapasan dada.
2. Guru meminta siswa lain memperagakan pernapasan perut kemudian
mendeskripsikan mekanisme pernapasan perut.
3. Guru meminta siswa mempelajari mekanisme pertukaran oksigen dan
karbon dioksida dari buku.
4. Guru meminta beberapa siswa untuk menjelaskan proses pertukaran
gas.

Guru meminta siswa menyimpulkan mekanisme pernapasan dada dan perut
serta mekanisme pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (tabel)
2008, halaman 159-167.
B. Lingkungan.
C. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya
burung).
Indikator : 1. Mendeskripsikan macam-macam udara pernapasan.
2. Menjelaskan pengaruh aktivitas tubuh terhadap perna-
pasan melalui percobaan.
3. Menjelaskan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh
manusia.
4. Menjelaskan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pernapasan.
5. Menjelaskan struktur alat-alat pernapasan pada bu-
rung.
6. Menjelaskan mekanisme proses pernapasan pada
burung.

A. Siswa mampu mendeskripsikan macam-macam udara pernapasan.
B. Siswa mampu melakukan percobaan mengenai pengaruh aktivitas tubuh
terhadap pernapasan.
C. Siswa mampu menjelaskan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh manusia.
D. Siswa mampu menjelaskan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pernapasan.
E. Siswa mampu menjelaskan struktur alat-alat pernapasan pada burung.
F. Siswa mampu menjelaskan mekanisme proses pernapasan pada burung.
II. Materi Ajar
Jumlah oksigen yang harus diambil tubuh melalui pernapasan sangat ber-
gantung pada kebutuhan tubuh setiap orang. Setiap orang memiliki kebutuhan

yang berbeda-beda bergantung pada umur, aktivitas, berat badan, ataupun jenis
dan jumlah makanan yang dikonsumsi orang tersebut.
Udara pernapasan yang masuk ke dalam tubuh manusia dibedakan menjadi
kapasitas tidal, udara cadangan inspirasi, udara cadangan ekspirasi, udara residu,
dan kapasitas vital paru-paru.
Sistem respirasi atau pernapasn manusia dapat mengalami kelainan atau
gangguan yang disebabkan oleh beberapa hal. Kelainan atau gangguan tersebut,
antara lain asfiksia, bronkitis, emfisema, kanker paru-paru, fibrosis sistis, dan
infeksi bakteri (misalnya, TBC, flu burung, SARS, dan pneumonia).
Burung bernapas dengan paru-paru yang dilengkapi dengan pundi-pundi
udara (sakus pneumatikus). Fungsi utama pundi-pundi udara adalah membantu
pernapasan burung pada saat terbang. Burung memiliki 9 buah pundi-pundi
udara, yaitu 2 buah di daerah leher, 1 buah di daerah klavikula, 2 buah di daerah
dada belakang, dan 2 buah di daerah perut.

Pertemuan Ke-10
Apersepsi: Guru menanyakan kepada siswa apakah volume udara pernapas
an setiap orang sama dan apa sebabnya. Guru meminta siswa
untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk Percobaan 6.1.
1. Guru meminta siswa mengenali berbagai udara pernapasan dan kapa-
sitas paru-paru, kemudian meminta siswa memeragakannya.
2. Guru meminta siswa membandingkan udara pernapasan yang dihasilkan
oleh manusia (misalnya berdasarkan usia, yaitu balita, remaja, dewasa,
dan manula).
3. Guru meminta siswa menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi
perbedaan volume udara pernapasan pada manusia.
4. Guru meminta siswa melakukan kegiatan Percobaan 6.1 untuk menge-
tahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap pernapasan.
5. Siswa bersama guru mendiskusikan pertanyaan untuk diskusi.
1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam-macam udara pernapasan
dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Pertemuan Ke-11
Apersepsi: Guru menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang
flu burung dan apa pendapat mereka mengenai tersebut.

1. Guru meminta siswa menyebutkan jenis penyakit yang berhubungan
dengan sistem pernapasan yang pernah dialami oleh siswa atau kelu-
arganya.
2. Guru meminta siswa mendiskusikan beberapa macam penyakit/gang-
guan yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan menuliskannya
dalam bentuk tabel. Tabel tersebut berisikan nama penyakit/gangguan,
organ yang diserang, penyebab, ciri-ciri penderita, dan cara penanganan
nya.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh
manusia dan menulis laporan hasil diskusi.

1. Guru meminta siswa menyimpulkan macam-macam kelainan/gangguan
pada sistem pernapasan manusia.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil diskusi tentang
bahaya rokok bagi kesehatan tubuh.
Pertemuan Ke-12
Apersepsi: Guru menanyakan kepada siswa apa perbedaan antara sistem
respirasi pada burung dan manusia.

1. Guru meminta siswa menyebutkan organ-organ penyusun sistem per-
napasan pada burung.
2. Guru meminta siswa mendiskusikan fungsi pundi-pundi udara pada
burung.
3. Guru meminta siswa menjelaskan proses pernapasan yang terjadi pada
saat burung terbang dan pada saat burung tidak terbang.

Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara proses pernapasan
burung pada saat terbang dan saat tidak terbang.
A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (laporan hasil praktikum dan diskusi)

2008, halaman 165-175.
B. Lingkungan sekitar.
C. Alat tulis dan stopwatch/jam tangan.
D. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Laporan hasil praktikum dan diskusi (ranah psikomotorik dan kogni-
tif).
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:
Skor Skor yang

Aspek yang Dinilai
Maksimal Diperoleh
3. Hasil laporan 50
Jumlah 100


(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 13
sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya pada
ikan dan serangga).
Indikator : 1. Menyebutkan contoh-contoh senyawa sisa metabolisme
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
2. Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat ekskresi pada
manusia.
A. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh senyawa sisa metabolisme yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
B. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat ekskresi pada ma-
nusia.

II. Materi Ajar
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat metabolisme yang sudah
tidak dipakai lagi oleh tubuh, misalnya karbon dioksida, amonia, air zat warna
empedu, dan asam urat.
Alat atau organ ekskresi yang terdapat pada manusia meliputi ginjal,
paru-paru, kulit, dan hati. Ginjal berfungsi untuk mengekskresi sisa-sisa meta-
bolisme dalam bentuk urine. Paru-paru mengekskresikan karbon dioksida. hati
mengeluarkan cairan empedu (bilus). Adapun kulit berfungsi mengekskresikan
garam-garam mineral bersama dengan keringat.

Apersepsi: Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pengertian
ekskresi dan alat-alat ekskresi pada manusia untuk dicari jawab-
annya di dalam buku teks.

1. Siswa bersama guru mendiskusikan pengertian sistem ekskresi dan
membandingkan dengan sistem pengeluaran yang lain, misalnya sekresi
dan defekasi.
2. Siswa bersama guru mendiskusikan alat-alat ekskresi yang terdapat
dalam tubuh manusia dan fungsinya.
3. Siswa bersama guru mendiskusikan hubungan fungsi paru-paru sebagai
alat pernapasan dan ekskresi serta kulit sebagai alat ekskresi dan alat
pengatur suhu tubuh.
1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan antara ekskresi, sekresi,
dan defekasi.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan fungsi ginjal, paru-paru, hati, dan
kulit.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
2008, halaman 181-190.
C. Internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 14
ikan dan serangga).
Indikator : 1. Membuat skema proses pembentukan urine dalam
ginjal.
2. Menjelaskan proses pembentukan urine.
A. Siswa mampu membuat skema prose pembentukan urine dalam ginjal.
B. Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan urine.

II. Materi Ajar
Ginjal merupakan alat ekskresi dengan produk ekskresi berupa urine. Ginjal
tersusun atas satuan-satuan struktural dan fungsional yang disebut nefron.
Pembentukan urine terjadi di dalam nefron yang meliputi tahap-tahap filtrasi,
reabsorpsi, dan augmentasi.

Apersepsi: Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengapa pada
saat suhu udara dingin, kita mengeluarkan urine lebih banyak
dibandingkan saat suhu udara panas.
1. Siswa bersama guru mendiskusikan struktur ginjal dan proses pemben-
tukan urine yang terjadi di dalamnya.
2. Guru meminta siswa secara berkelompok membuat skema pembentukan
urine.

3. Siswa bersama guru mendiskusikan faktor-faktor yang memengaruhi
pembentukan urine.
1. Guru meminta siswa mengumpulkan skema pembentukan urine.
2. Guru meminta siswa menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi
pembentukan urine berdasarkan hasil diskusi.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (laporan hasil diskusi dan pembuatan skema)
2008, halaman 185-188.
B. Ensiklopedia dan internet.
C. Skema ginjal.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
1. Laporan hasil diskusi (ranah psikomotorik dan kognitif).
2. Produk (ranah psikomotorik).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 15
ikan dan serangga).
Indikator : 1. Menjelaskan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem ekskresi manusia.

A. Siswa mampu menyebutkan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem ekskresi manusia.
B. Siswa mampu membuat artikel tentang cuci darah dari berbagai sumber.

II. Materi Ajar
Sistem ekskresi pada manusia dapat mengalami berbagai kelainan/penyakit,
baik karena infeksi bakteri maupun karena gangguan fisiologis. Berbagai
gangguan atau kelainan itu, antara lain albuminuria, anuria, batu ginjal, diabetes
insipidus, diabetes mellitus, nefritis, sistitis, dan uretritis.

Apersepsi: Guru meminta siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk
praktikum Percobaan 7.1 dan 7.2.

1. Guru meminta siswa mengidentikasi berbagai penyakit yang terjadi
pada ginjal.
2. Siswa melakukan uji kandungan glukosa dalam urine.

3. Siswa melakukan uji kandungan protein dalam urine.
4. Siswa mengamati perubahan yang terjadi.
5. Siswa melakukan diskusi hasil praktikum.
6. Siswa menyusun laporan hasil praktikum.

1. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil praktikum.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan laporan hasil praktikum.
3. Guru meminta siswa membuat artikel tentang cuci darah dari berbagai
sumber dan mengumpulkannya pada pertemuan berikutnya.

A. Diskusi
B. Pengamatan
C. Tanya jawab
D. Penugasan (laporan hasil praktikum dan membuat artikel)
2008, halaman 191-193.
C. Ensiklopedia, internet, surat kabar, dan majalah.
D. Laboratorium.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
1. Laporan hasil praktikum (ranah psikomotorik dan kognitif).
2. Produk: artikel (ranah psikomotorik).
Penilaian dapat menggunakan acuan penilaian sebagai berikut:

Skor Skor yang
Aspek yang Dinilai
Maksimal Diperoleh
3. Kebersihan saat kegiatan 10
4. Hasil laporan 40
Jumlah 100

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 16
ikan dan serangga).
Indikator : 1. Menjelaskan struktur alat-alat ekskresi dan proses
ekskresi pada serangga.
2. Menjelaskan struktur alat-alat ekskresi dan proses
ekskresi pada ikan.

A. Siswa mampu menjelaskan struktur alat-alat ekskresi dan proses ekskresi
pada serangga.
B. Siswa mampu menjelaskan struktur alat-alat ekskresi dan proses ekskresi
pada ikan.

II. Materi Ajar
Sistem ekskresi pada serangga umumnya tersusun atas alat-alat ekskresi
yang masih sederhana, yaitu pembuluh Malpighi yang keluar dari usus belakang.
Adapun sistem ekskresi pada ikan tersusun atas ginjal, insang, kulit, dan anus.
Selain sebagai alat ekskresi, ginjal ikan juga berfungsi sebagai alat pengatur
osmoregulasi (osmoregulator).

Apersepsi: Guru memberikan pertanyaan kepada siswa apakah ikan juga
mengeluarkan urine. Siswa diminta mengungkapkan pendapat-
nya.

1. Guru meminta siswa mencari informasi tentang alat ekskresi pada
beberapa hewan, misalnya serangga dan ikan.
2. Guru meminta siswa mendiskusikan proses ekskresi pada belalang dan
ikan.
3. Guru meminta siswa menjelaskan kaitan antara sisa metabolisme berupa
nitrogen pada belalang dengan proses pembentukan eksoskeleton.
4. Guru meminta siswa mendiskusikan hal yang menyebabkan ikan air
tawar akan mati apabila dilepaskan di air laut, dan sebaliknya.
Guru meminta siswa menyimpulkan alat ekskresi dan proses ekskresi pada
serangga (belalang) dan ikan.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
2008, halaman 194-196.
C. Ensiklopedia dan internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 17 dan 18
sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan pengin-
draan).
Indikator : 1. Menjelaskan struktur sel saraf berkaitan dengan ke-
mampuannya menghantarkan rangsang.
2. Menjelaskan susunan sistem saraf manusia dan fungsi
setiap komponen penyusun sistem saraf.
3. Menjelaskan mekanisme gerak refleks.
4. Mendeskripsikan obat-obatan yang memengaruhi sistem
saraf.

A. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ-organ penyusun sistem
saraf pada manusia.
B. Siswa mampu menyebutkan macam sistem saraf berdasarkan fungsinya.
C. Siswa mampu membandingkan mekanisme gerak biasa dan gerak refleks.
D. Siswa mampu menjelaskan pengaruh obat-obatan terhadap sistem saraf
manusia.
E. Siswa mampu menjelaskan bahaya penyalahgunaan narkoba.
II. Materi Ajar

Tubuh manusia memiliki sistem pengaturan yang disebut sistem regulasi,
yang terdiri atas sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon. Sistem saraf
tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Sebuah sel saraf tersusun atas badan sel dan
serabut saraf (dendrit serta neurit atau akson). Berdasarkan fungsinya dalam

membawa rangsang, neuron dibedakan menjadi neuron sensori, neuron motor,
dan neuron konektor.
Ada dua macam gerak, yaitu gerak yang disadari dan gerak refleks. Gerak
yang disadari biasanya terjadi sangat lambat, sedangkan gerak refleks berjalan
sangat cepat.
Sistem saraf pada manusia dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak, dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
(otonom).

Pertemuan Ke-17
Apersepsi: Guru menanyakan pengertian sistem regulasi dan komponen
penyusunnya kepada siswa.

1. Dengan menunjukkan gambar struktur sel saraf (neuron) guru meminta
siswa mengidentifikasi nama bagian-bagian neuron dan fungsinya.
2. Siswa bersama guru mendiskusikan berbagai jenis neuron berdasarkan
struktur atau fungsinya.
3. Guru meminta siswa mendeskripsikan pembagian sistem saraf manusia
dengan menggunakan skema.
4. Siswa bersama guru mendiskusikan perbedaan gerak refleks dan gerak
yang disadari.
5. Siswa bersama guru mendiskusikan mekanisme kerja sistem saraf.

1. Guru meminta siswa menyimpulkan perbedaan gerak refleks dan gerak
yang disadari.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan mekanisme kerja sistem saraf.
Pertemuan Ke-18
Apersepsi: Guru menanyakan kepada siswa mengapa penyalahgunaan
obat-obatan dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf
atau kematian seseorang.

1. Guru meminta siswa mendiskusikan pengaruh obat-obatan terhadap
sistem saraf manusia.
2. Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan informasi tentang bahaya
narkoba serta cara menghindarinya, kemudian mengumpulkannya pada
pertemuan berikutnya.
Guru bersama siswa menyimpulkan pengaruh obat-obatan terhadap sistem
saraf manusia.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
2008, halaman 205-220.
B. Lingkungan sekitar (rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, rumah sakit
ketergantungan obat).
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
• Laporan hasil diskusi dan hasil penugasan (ranah psikomotorik dan
kognitif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 19- 21
draan).
Indikator : 1. Mengidentifikasi stuktur, fungsi, dan proses pada sistem
indra manusia.
2. Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses pada sistem
indra manusia.
3. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem indra
manusia.

A. Siswa mampu menjelaskan struktur mata sebagai indra penglihat.
B. Siswa mampu menjelaskan mekanisme proses melihat serta menyebutkan
kelainan yang terjadi pada mata manusia.
C. Siswa mampu menjelaskan struktur telinga sebagai indra pendengar.
D. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi alat keseimbangan pada
manusia.
E. Siswa mampu menjelaskan struktur kulit sebagai indra peraba.
F. Siswa mampu menjelaskan letak indra pengecap pada lidah manusia.
G. Siswa mampu menjelaskan struktur dan proses penciuman pada hidung.
II. Materi Ajar

Indra berfungsi untuk mendeteksi perubahan yang terjadi pada lingkungan.
Indra yang dimiliki manusia meliputi indra penglihat (mata), indra pendengar
(telinga), indra peraba (kulit), indra pengecap (lidah), serta indra pembau
(hidung).

Pertemuan Ke-19
Apersepsi: Guru menanyakan mengapa ada orang yang memerlukan
kacamata minus.
1. Dengan memberikan gambar struktur mata, guru meminta siswa untuk
menyebutkan struktur dan fungsi bagian-bagian mata.
2. Siswa bersama guru mendiskusikan proses melihat pada mata manu-
sia.
3. Siswa bersama guru mendiskusikan beberapa gangguan/kelainan/penya-
kit yang terjadi pada mata.
Guru dan siswa menyimpulkan struktur dan proses melihat.
Pertemuan Ke-20
Apersepsi: Guru menanyakan apa fungsi daun telinga dan bagaimana
seandainya manusia tidak memiliki daun telinga.
1. Guru memberikan gambar struktur telinga kemudian meminta siswa
mengidentifikasi bagian-bagian telinga dan fungsinya.
2. Siswa bersama guru mendiskusikan proses mendengar pada telinga
manusia.
3. Guru meminta siswa menjelaskan fungsi telinga sebagai alat ke-
seimbangan.
4. Siswa bersama guru mendiskusikan beberapa gangguan/kelainan/penya-
kit yang terjadi pada telinga.
Guru dan siswa menyimpulkan struktur dan proses mendengar.
Pertemuan Ke-21
Apersepsi: Guru menanyakan mengapa pada saat kedinginan tubuh kita akan
merinding dan mengapa saat terserang flu kita tidak memiliki
nafsu makan.
1. Siswa bersama guru menarik kesimpulan saraf sensorik di kulit dengan
menjawab pertanyaan diskusi.

2. Guru memberikan gambar struktur kulit dan meminta siswa untuk
menentukan proses perabaan di kulit.
3. Dengan diberikan gambar struktur lidah, siswa diminta mengidentifikasi
bagian-bagian lidah dan fungsinya dan proses mengecap (rasa).
4. Dengan memberikan gambar struktur indra pembau siswa diminta
mengidentifikasi bagian-bagian indra pembau dan menjelaskan proses
membau.
Guru dan siswa menyimpulkan struktur dan proses meraba, mengecap (rasa),
dan membau.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
2008, halaman 221-235.
D. Charta alat indra.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
kognitif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 22
draan).
Indikator : 1. Mengidentifikasi stuktur, fungsi, dan macam organ
penyusun sistem hormon (kelenjar hormon).
2. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem
hormon.
A. Siswa mampu mengidentifikasi stuktur, fungsi, dan macam organ penyusun
sistem hormon (kelenjar hormon).
B. Siswa mampu mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem hor-
mon.
II. Materi Ajar

Hormon merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang diproduksi oleh
kelenjar endokrin, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran (kelenjar buntu).
Tubuh manusia memiliki tujuh kelenjar endokrin utama, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis.

Apersepsi: Guru menanyakan kembali kepada siswa hubungan antara
sistem saraf dan sistem indra dalam proses regulasi. Guru juga
menanyakan adanya sistem regulasi ketiga selain sistem saraf
dan sistem indra.
1. Siswa bersama guru mendiskusikan hubungan sistem saraf dan hor-
mon.

2. Guru memberikan gambar sistem hormon/endokrin dalam tubuh ma-
nusia kemudian, meminta siswa mengidentifikasi bagian-bagiannya.
3. Guru menugaskan siswa untuk membaca tentang sistem hormon (terma-
suk mekanisme penyatuan homeostasis tubuh) dari buku teks, kemudian
membuat rangkuman tentang kelenjar dan hormon yang dihasilkan dan
fungsinya.

1. Siswa bersama guru menyimpulkan kelenjar pada sistem endokrin,
hormon yang dihasilkan dan fungsinya.
2. Diskusikan tentang gejala, penyebab, dan pencegahan/pengobatan pada
kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem hormon manusia.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
2008, halaman 235-243.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
kognitif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Pertemuan Ke- : 23- 25
proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi,
menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI
serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
reproduksi manusia.
Indikator : 1. Mengidentifikasi stuktur dan fungsi organ-organ sistem
reproduksi pada manusia.
2. Menjelaskan fase-fase dalam siklus menstruasi.
3. Mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan.
4. Mengidentifikasi kelainan/gangguan/kelainan yang
terjadi pada sistem reproduksi manusia.

A. Siswa mampu mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses yang terjadi
pada organ reproduksi pria.
B. Siswa mampu mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses yang terjadi
pada organ reproduksi wanita.
C. Siswa mampu menjelaskan fase-fase dalam siklus menstruasi.
D. Siswa mampu mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan.
E. Siswa mampu mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi
manusia.
II. Materi Ajar

Alat reproduksi pria dikelompokkan menjadi alat reproduksi bagian luar
(penis dan skrotum) dan alat reproduksi bagian dalam yang terdiri atas kelenjar
kelamin (testis, vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretralis)
serta saluran kelamin (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra).

Alat reproduksi wanita dibedakan menjadi alat reproduksi bagian luar (vulva,
labium, klitoris) dan bagian dalam (ovarium, tuba Fallopi, uterus, vagina).
Pembentukan sel gamet dinamakan gametogenesis. Ada dua macam
gametogenesis, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah
peristiwa pembentukan sperma yang terjadi pada pria dewasa. Adapun oogenesis
adalah proses pembentukan sel telur pada wanita.
Proses yang dialami seorang wanita dalam sistem reproduksinya, antara
lain adalah menstruasi. Menstruasi terjadi karena sel telur tidak dibuahi oleh
sperma. Siklus menstruasi terjadi secara berkala, yaitu lebih kurang 28 hari sekali
yang lamanya sekitar 4-7 hari. Menstruasi dipengaruhi oleh hormon estrogen,
progesteron, LH, dan FSH. Ada empat fase dalam satu siklus menstruasi, yaitu
fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, dan fase pasca-ovulasi.
Kehamilan (gestasi) diawali dengan adanya fertilisasi (pembuahan), yaitu
peleburan sperma dan sel telur di dalam saluran telur (tuba Fallopi). Selanjutnya,
hasil pembuahan akan menjadi zigot dan akan menempel di dinding rahim (ute-
rus). Zigot tersebut akan berkembang menjadi embrio. Akhirnya, perkembangan
embrio yang terus berlangsung akan menghasilkan bayi (masa gestasi). Setelah
lebih kurang 40 minggu, bayi sudah sempurna dan siap lahir.
Kelainan/penyakit/gangguan pada sistem repsoduksi manusia dapat berupa
kanker testis, epididimitis, hernia inguinal, mikropenis, infertilitas, tumor
ovarium, kista ovarium, kanker serviks, dan penyakit menular seksual.

Pertemuan Ke-23
Apersepsi: Guru menanyakan apakah manfaat dari melakukan khitan pada
anak laki-laki.

1. Dengan memberikan gambar alat reproduksi pria, siswa diminta mengi-
dentifikasi bagian-bagian dan fungsinya.
2. Siswa bersama guru mendiskusikan proses pembentukan sperma (sper-
matogenesis) dan hormon yang berperan dalam proses tersebut.
3. Guru memberikan gambar organ reproduksi wanita, kemudian meminta
siswa untuk mengidentifikasi bagian-bagian dan fungsinya.
4. Siswa bersama guru mendiskusikan proses pembentukan sperma dan
telur.

Siswa bersama guru menyimpulkan sistem reproduksi pria dan wanita serta
proses spermatogenesis dan oogenesis.
Pertemuan Ke-24
Apersepsi: Guru menanyakan mengapa lama menstruasi pada setiap wanita
berbeda-beda.
1. Guru meminta siswa menjelaskan pengertian menstruasi.
2. Siswa bersama guru mendiskusikan siklus menstruasi dan hormon yang
memengaruhi proses tersebut.
3. Guru meminta siswa mendiskusikan beberapa kasus yang berkaitan
dengan menstruasi.
1. Siswa bersama guru menyimpulkan proses siklus menstruasi dan hor-
mon yang memengaruhinya.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil diskusi dalam bentuk lapor
an.
Pertemuan Ke-25
Apersepsi: Guru menanyakan mengapa wanita hamil tidak mengalami
menstruasi.
1. Dengan memperhatikan struktur organ reproduksi dalam wanita, siswa
diminta mendeskripsikan proses fertilisasi dan proses kehamilan pada
wanita.
2. Guru meminta siswa menyebutkan hormon-hormon yang berperan
dalam proses kehamilan.
Siswa bersama guru menyimpulkan tahap-tahap dalam proses kehamilan
dan hormon-hormon yang memengaruhinya.
Pertemuan Ke-25
Apersepsi: Guru menanyakan mengapa tidak semua wanita mengalami
premenstruasion syndrome (PMS).

1. Siswa bersama guru mendiskusikan beberapa gangguan pada sistem
reproduksi.
2. Guru meminta siswa melakukan observasi tentang kelainan/penyakit/
gangguan yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia.
1. Siswa bersama guru menyimpulkan beberapa kelainan/penyakit/gang-
guan pada sistem reproduksi manusia.
2. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil observasi tentang kelainan/
penyakit/gangguan pada sistem reproduksi manusia pada pertemuan
berikutnya.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan (observasi)
2008, halaman 251-271.
C. Ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan internet.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
kognitif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................


Kompetensi Dasar : 3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap
benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.
Indikator : 1. Menjelaskan fungsi sistem pertahanan tubuh.
2. Mengidentifikasi sistem pertahanan tubuh secara
alami.
3. Membedakan respons pertahanan nonspesifik dan spe-
sifik pada sistem pertahanan tubuh.
4. Mendeskripsikan berbagai upaya untuk pencegahan
penyakit.

A. Siswa mampu menjelaskan fungsi sistem pertahanan tubuh.
B. Siswa mampu mengidentifikasi sistem pertahanan tubuh secara alami.
C. Siswa mampu membedakan respons pertahanan nonspesifik dan spesifik
pada sistem pertahanan tubuh.
D. Siswa mampu mendeskripsikan berbagai upaya untuk pencegahan penya-
kit.
II. Materi Ajar

Sistem pertahanan tubuh manusia dibedakan menjadi sistem pertahanan
tidak spesifik dan sistem pertahanan spesifik. Pertahanan tubuh tidak spesifik
adalah pertahanan yang dilakukan tubuh tanpa membedakan jenis antigen atau
benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan tubuh spesifik terdiri atas
pertahanan tubuh eksternal (kulit dan lapisan mukosa) serta pertahanan tubuh
internal (aksi fagositosis, respon peradangan, dan senyawa antimikroba). Organ-
organ yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh, antara lain sumsum tulang,
kelenjar timus, limpa, dan tonsil.

Sistem pertahanan tubuh dibedakan menjadi sistem pertahanan tubuh alami
dan sistem pertahanan dapatan. Sistem pertahanan tubuh alami dimiliki sejak
lahir dan bersifat tidak spesifik. Sistem pertahanan tubuh dapatan diperoleh
setelah lahir.
Sistem pertahanan tubuh juga dapat mengalami gangguan atau kelainan,
antara lain penyakit AIDS, reaksi autoimun, dan alergi.

Pertemuan Ke-26
Apersepsi: Dengan memberikan gejala bahwa di sekitar manusia banyak
bibit penyakit, tetapi tidak setiap saat manusia menderita sakit,
siswa diminta mendeskripsikan penyebabnya.
1. Siswa mendiskusikan arti penting dan peranan sistem pertahanan tu-
buh.
2. Dengan diberikan gambar sistem pertahanan tubuh, siswa bersama guru
berdiskusi mendeskripsikan berbagai sistem proses pertahanan tubuh
secara alami.
3. Siswa bersama guru mendiskusikan perbedaan respons pertahanan
nonspesifik dan spesifik.

Siswa bersama guru menyimpulkan fungsi sistem pertahanan tubuh secara
alami dan respons pertahanan tubuh.

Pertemuan Ke-27
Apersepsi: Dengan memberikan contoh gejala sakit akibat infeksi, siswa
diminta menghubungkan antara sistem pertahanan dan penyakit
yang diderita manusia.

1. Siswa bersama guru mendiskusikan upaya manusia untuk meningkatkan
imunitas tubuhnya.
2. Guru meminta siswa menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi dan
anak balita.


Siswa bersama guru menyimpulkan arti penting dan manfaat imunisasi bagi
bayi dan balita.

A. Diskusi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
2008, halaman 279-293.
VI. Penilaian
Penilaian meliputi:
kognitif).

(_________________________) (___________________________)
NIP. ............................................. NIP. ................................................

Daftar Pustaka
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. “Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.” Jakarta.
Depdiknas. 2006. ”Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.” Jakarta.
____. 2006. ”Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.” Jakarta.
____. 2006. ”Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendik-
nas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kom-
petensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.” Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Jakarta: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioinal.

Kunci Soal Evaluasi
Bab 1 2. a) A. Dinding sel; B. membran

A. 1. d 16. a inti; b). adanya membran
2. c 17. d inti c). sel tumbuhan karena
3. a 18. a ada kloroplas dan dinding
4. e 19. a sel.
5. c 20. c 3. Terdapat enzim hidrolitik untuk
6. b 21. c pencernaan intraseluler.
7. a 22. c 4. Sel hewan: ada lisosom, tanpa
8. d 23. b dinding sel, tanpa vakuola.
9. c 24. d tanpa kloroplas; sel tumbuhan:
10. a 25. d tanpa lisosom, ada dinding sel,
11. e 26. c ada vakuola, ada kloroplas
12. a 27. e 5. Endositosis: pemasukan parti-
13. c 28. d kel ke dalam sel; eksositosis:
14. a 29. e pengeluaran
15. a 30. c 6. Banyak. Karena respirasi terja-
di di mitokondria.
B. 1. sito plasma 7. Karena sel tumbuhan memiliki
2. antonie van leeuwenhoek bentuk tetap, sel hewan tidak.
3. ribosom 8. Transpor aktif perlu energi,
4. enzim-enzim hidrolitik transpor pasif tidak. Contoh:
5. tilakoid pengangkutan ion Na dan K.
6. sentrosom 9. Karena konsentrasi tinta lebih
7. selulosa tinggi dari air maka tinta akan
8. sekresi tersebar ke seluruh massa air.
9. difusi fasilitatif 10. Melalui perubahan bentuk de-
10. konsentrasi rendah ke tinggi ngan bantuan ATP.
C. 1. Lihat gambar halaman 7. Mem- Bab 2

bran plasma tersusun dari la- A. 1. a 8. d
pisan lipid bilayer dan protein. 2. a 9. b
Membran sel memiliki fungsi 3. d 10. e
mengatur keluar masuknya zat 4. d 11. b
dari dan ke dalam sel. 5. b 12. d
6. a 13. b
7. b 14. d

15. a 18. d tulang rawan. Jaringan tulang
16. a 19. e keras tersusun oleh osteosit,
17. b 20. b kuat dan kaku.
5. Darah berbentuk cairan
6. –
B. 1. meristem apikal
7. Penyimpan cadangan makanan
2. stomata
(parenkim); pengangkutan (xi-
3. pertumbuhan primer
lem dan floem); penopang tajuk
4. floem
(sklerenkim)
5. meristem
8. Jaringan epitelium merupakan
6. skuamosum simpleks
jaringan yang melapisi per-
7. neuron
mukaan dalam dan luar suatu or-
8. jaringan tulang
gan. Fungsi jaringan epitelium
9. jaringan ikat
bermacam-macam tergantung
10. epitel transisional
jenis dan lokasi jaringan terse-
but terdapat.
C. 1. Meristem primer berasal dari
9. Jaringan tulang keras tersusun
sel embrional dan merupakan
oleh osteosit. Osteosit juga ter-
kelanjutan dari perkembangan
letak di dalam lakuna. jaringan
embrio saat perkecambahan.
ikat longgar, komponen sera-
Meristem primer menyebab-
butnya sedikit dan susunannya
kan pertumbuhan primer (per-
longgar.
tambahan panjang atau tinggi
10. Sistem transportasi, sistem
tanaman). Meristem sekunder
respirasi, sistem pencernaan,
berasal dari jaringan dewasa
sistem ekskresi, sistem regu-
yang yang mengalami diferen-
lasi, sistem reproduksi, sistem
siasi menjadi muda kembali,
pertahanan tubuh.
contohnya adalah kambium.
Meristem sekunder menyebab-
Bab 3
kan pertumbuhan sekunder
(bertambahnya diameter ba- A. 1. e 11. d
tang dan akar). 2. d 12. c
2. Rambut akar-epidermis-kor- 3. b 13. d
teks-endodermis-xilem 4. c 14. e
3. Sel penjaga berperan dalam 5. a 15. b
membuka dan menutupnya sto- 6. a 16. b
mata. Peran keduanya terutama 7. c 17. c
berkaitan dengan transpirasi. 8. b 18. d
4. Jaringan tulang rawan: kuat 9. a 19. a
dan elastis, tersusun oleh sel 10. c 20. e

B. 1. osifikasi • Sendi pelana: tulang dapat
2. sumsum kuning dan sumsum bergerak dua arah, contoh
merah sendi antara tulang telapak
3. periosteum tangan dengan pergelangan
4. havers tangan.
5. osteosit 5. Rusaknya membran sinovial;
6. peluru rasa sakit persendian saat dige-
7. ke dua arah rakkan.
8. minyak sendi 6. Dapat menyebabkan kelum-
9. tetanus puhan.
10. origo 7. Sel otot mampu berkontraksi
untuk menghasilkan gerakan.
C. 1. Tulang kompak memiliki salur 8. Gerakannya berlawanan. Con-
an Havers, sedangkan tulang toh: bisep-trisep.
spons tidak memiliki saluran 9. Adanya akumulasi asam laktat
Havers. akibat kekurangan oksigen.
2. Apabila terjadi perubahan dari 10. Sumsum yang terdapat pada
tulang rawan menjadi tulang tulang pipa, untuk pembentukan
keras yang terjadi akibat peru- sel darah merah.
bahan osteoblas menjadi osteo-
sit. Bab 4
3. Saluran pembuluh darah dan A. 1. b 9. c
saraf 2. d 10. b
4. Macam-macam sendi: 3. c 11. d
• Sendi peluru: tulang dapat 4. b 12. d
bergerak ke segala arah, 5. a 13. a
contoh sendi antra tulang 6. – 14. c
lengan dan gelang bahu, 7. b 15. e
tulang paha dan gelang 8. a
panggul.
B. 1. bikuspidalis
• Sendi engsel: tulang dapat
2. pembuluh kapiler
bergerak satu arah, contoh:
3. bilik/ventrikel
sendi pada lutut, ruas jari,
4. limpa
siku.
5. trombosit
• Sendi putar: tulang dapat
6. trikuspidalis
bergerak memutari yang
7. oksigen
lain, contoh: sendi antara
8. leukosit
tulang tengkorak dengan
9. eritrosit
tulang atlas.
10. stroke

C. 1. Saat pembuluh terpotong maka 5. Menarik kelebihan cairan ja-
darah akan keluar. Trombosit ringan, menyerap emulsi lemak
akan pecah dan membebaskan dari usus halus, mengambil sisa
enzim trombokinase. Enzim metabolism sel, pertahanan
ini akan mengubah protrombin terhadap penyakit.
menjadi trombin dengan ban- 6. L e u k e m i a / k a n k e r d a r a h .
tuan ion kalsium dan vitamin Penyakit ini disebabkan oleh
K. Trombin yang terbentuk se- produksi sel darah putih secara
lanjutnya akan mengubah fibri- berlebihan sehingga jumlahnya
nogen menjadi benang-benang di dalam darah melebihi nor-
fibrin yang akan menutup luka, mal.
sehingga perdarahan dapat 7. Empat macam golongan darah
dihentikan. menurut sistem ABO adalah:
2. Pembuluh nadi: membawa Golongan darah A: memiliki
darah meninggalkan jantung. aglutinogen A dan aglutinin β.
Dinding pembuluh ini tebal Golongan darah B: memiliki
dan kuat terdiri dari tiga la- aglutinogen B dan aglutinin α.
pis. Pembuluh vena membawa Golongan darah AB: memiliki
aliran darah menuju jantung. aglutinogen A dan B dan tidak
Pembuluh vena berdinding tipis. memiliki aglutinin α dan β.
Pembuluh kapiler merupakan Golongan darah O: tidak memi-
pembuluh yang sangat kecil. liki aglutinogen A dan B, tetapi
Dindingnya hanya tersusun oleh memiliki aglutinin α dan β.
satu lapis sel saja. Pembuluh 8. Tekanan sistole adalah tekan
kapiler langsung berhubungan an yang terjadi saat ventrikel
dengan sel-sel jaringan tubuh. menguncup, sedangkan tekanan
3. Peredaran darah besar: atrium diastole adalah tekanan yang
kiri → ventrikel kiri → aorta terjadi saat ventrikel mengem-
→ arteri kapiler seluruh tubuh bang maksimum.
→ vena → vena kava → atrium 9. Terlarut dalam plasma darah
kanan. sebagai ion bikarbonat.
4. Aglutinogen merupakan senya- 10. Sistem limfatik: pembuluh getah
wa protein darah yang terdapat bening, cairan getah bening, dan
pada sel darah merah, dan ber- kelenjar limfa. Sistem peredaran
fungsi sebagai antigen. Agluti- darah: jantung, pembuluh darah,
nin adalah suatu protein darah darah. Fungsi: transportasi zat
yang terdapat pada plasma makanan selain lemak, O2 dan
darah, dan berfungsi sebagai CO2, serta pertahanan.
antibodi.

Latihan Ulangan Semester 1 5. e 16. e
A. 1. c 24. b 6. a 17. c
2. – 25. a 7. e 18. b
3. a 26. d 8. a 19. a
4. a 27. d 9. d 20. b
5. c 28. a 10. d 21. e
6. d 29. a 11. a 22. d
7. e 30. b 12. a 23. b
8. c 31. b 13. d 24. a
9. a 32. a 14. c 25. d
10. c 33. b 15. c
11. a 34. a
12. e 35. b B. 1. karbohidrat
13. a 36. a 2. gliserol dan tiga rantai asam
14. e 37. b lemak
15. b 38. e 3. protein hewani; susu, telur, da-
16. b 39. e ging
17. e 40. b 4. pencernaan
18. b 41. e 5. pepsin
19. a 42. d 6. kantong empedu
20. b 43. d 7. kime
21. a 44. b 8. laktosa intoleran
22. b 45. a 9. retikulum, rumen, omasum,
23. a abomasum
10. abomasum
B. 1. lisosom
2. vakuola C. 1. vitamin B dan C tidak dapat di-
3. parenkim simpan oleh tubuh.
4. skuamosum 2. Monosakarida: karbohidrat
5. kompak; spons yang tersusun dari satu unit
6. pelumas; persendian molekul gula; oligosakarida:
7. aktin; miosin karbohidrat yang tersusun be-
8. vitamin k berapa unit molekul gula; po-
9. pembuluh kapiler lisakarida: merupakan polimer
10. anemia yang tersusun dari banyak rantai
monosakarida.
Bab 5 3. Sebagai zat pembangun tubuh.
A. 1. – 3. a 4. Penyerapan kalsium, pertum-
2. e 4. d buhan, dan kesehatan tulang.

5. merupakan pelarut hampir se- Bab 6
mua senyawa-senyawa yang di- A. 1. a 11. c
perlukan tubuh, air merupakan 2. d 12. d
medium tempat berlangsung- 3. a 13. c
nya semua proses metabolism, 4. a 14. c
merupakan sarana transportasi 5. b 15. c
senyawa-senyawa yang diper- 6. d 16. a
lukan tubuh, merupakan sarana 7. e 17. e
homeostasis suhu tubuh. 8. c 18. e
6. Terdapat mukus yang melapisi 9. a 19. a
permukaan lambung. 10. c 20. c
7. feses yang terbentuk keras dan
kering sehingga sulit dikeluar B. 1. rongga hidung atau rongga mu-
kan. Hal ini terjadi karena terla- lut
lu banyak air yang direabsorpsi 2. faring
pada saat sisa makanan berada 3. bronkus
di usus besar, yang diakibatkan 4. alveolus
oleh bahan makanan yang ren- 5. membran diafragma
dah kandungan seratnya. 6. bronkitis
8. Asam amino esensial meru- 7. kapasitas vital
pakan asam amino yang tidak 8. oksigen; karbon dioksida
dapat dibuat di dalam tubuh ma- 9. pundi-pundi udara
nusia terdiri dari: lisin, leusin, 10. siring
isoleusin, metionin, fenilalanin,
triptopan, valin, treonin, arginin, C. 1. Melalui hidung, udara perna-
dan histidin. Asam amino non pasan mengalami penyesuaian
esensial merupakan asam ami- suhu, penyesuaian kelembapan
no yang dapat dibuat di dalam dan penyaringan dari partikel
tubuh manusia. debu, sedangkan melalui mulut
9. Di dalam duodenum, lemak tidak.
akan diemulsikan oleh garam 2. Rangsangan partikel yang meng
empedu yang berasal dari hati. gerakkan silia pada sel per-
Lemak yang telah diemulsikan, mukaan dalam tenggorok.
ini selanjutnya akan dicerna 3. Karena memerlukan banyak
oleh enzim lipase. energi sehingga kebutuhan
10. Kandungan kolesterol tinggi da- oksigen untuk membakar zat
pat menyebabkan penyumbatan makanan lebih banyak.
pembuluh darah.

4. Diikat oleh hemoglobin melalui 11. c 19. a
persamaan reaksi bolak-balik: 12. a 20. b
→
Hb4 + 4O2 ← 4 Hb O2 13. a 21. b
14. e 22. a
5. Tekanan oksigen di dalam al- 15. c 23. e
veolus paru-paru lebih tinggi 16. c 24. b
dari pada di pembuluh kapiler 17. e 25. b
sehingga oksigen dapat masuk 18. d
ke dalam kapiler darah secara
difusi. B. 1. ginjal
6. diangkut oleh hemoglobin da- 2. nefron
lam bentuk karbominohemoglo- 3. hormon ADH
bin, diangkut oleh plasma darah 4. vesika urinaria
dalam bentuk CO2, diangkut da- 5. ureter
lam plasma darah dalam bentuk 6. polos
ion bikarbonat (HCO3-). 7. pembuluh Malpighi
7. kadar karbon monoksida tinggi 8. asam urat
(CO memiliki daya ikat (afini- 9. hipotonis
tas) hemoglobin jauh lebih besar 10. banyak dan encer
daripada O2 dan CO2);
8. Merupakan gangguan perna- C. 1. Pengeluaran zat-zat sisa me-
pasan yang berupa sesak napas tabolisme tubuh yang sudah
yang disebabkan reaksi alergi tidak dipakai lagi oleh tubuh.
terutama terhadap suhu dingin. Mengatur kadar ion dan zat ter-
9. Asap rokok mengandung ber- larut lainnya sehingga tercapai
bagai bahan kimia yang mem- keseimbangan.
bahayakan kesehatan. 2. karbon dioksida, amonia, bi-
10. Pundi-pundi udara merupakan lirubin, dan asam urat. Untuk
perluasan paru-paru sehingga menjaga tekanan osmosis sel
pundi-pundi ini masih berhu- tubuh, untuk mencegah tubuh
bungan dengan paru-paru yang dari keracunan.
berfungsi sebagai penyimpan 3. Pembentukan urine terjadi me-
cadangan oksigen. lalui tiga tahap, yaitu: filtrasi
menghasilkan filtrat glomerulus
Bab 7 atau urine primer, reabsorpsi
A. 1. d 6. a di tubulus proksimal menjadi
2. b 7. c urine sekunder dan augmentasi
3. e 8. a di tubulus distal menghasilkan
4. a 9. a urine.
5. a 10. e

4. Saat banyak minum air, banyak kumpulan buluh-buluh halus
pula air yang akan diserap darah yang pangkalnya melekat pada
sehingga darah menjadi lebih dinding usus. Fungsi pembu-
encer atau tekanan osmosisnya luh Malpighi ini mirip dengan
menurun. Hal ini menyebabkan ginjal. Darah yang membawa
penurunan sekresi hormon ADH sisa metabolisme mengalir me-
sehingga akan menurunkan re- lewati pembuluh Malpighi. Di
absorpsi air pada tubulus dis- dalam pembuluh ini, sisa-sisa
tal maupun proksimal sehing- metabolisme senyawa nitrogen
ga urine yang dihasilkan akan akan diendapkan dalam bentuk
banyak. asam urat. Kristal asam urat
5. Glomerulus akan dikirim ke dalam usus dan
6. Diatur oleh hormon ADH. Hor- dibuang melalui anus bersama
mon ini dapat meningkatkan sisa-sisa makanan.
permeabilitas sel-sel tubulus 10. Ikan air laut: minum banyak air,
distal sehingga meningkatkan sedikit urine. Ikan air tawar: se-
penyerapan air. Adanya hormon dikit minum, urine banyak dan
ADH dalam jumlah banyak, encer.
akan meningkatkan penyerapan
air sehingga urine yang dihasil Bab 8
kan sedikit. Apabila hormon A. 1. d 11. d
ADH terdapat dalam jumlah 2. c 12. e
rendah maka penyerapan air 3. d 13. d
akan berkurang sehingga urine 4. a 14. e
yang diproduksi lebih banyak. 5. b 15. b
7. Saat darah melewati ginjal, 6. e 16. d
glukosa akan direabsorbsi di tu- 7. c 17. e
bulus proksimal. Pada penderita 8. e 18. b
diabetes, kadar glukosa yang 9. c 19. a
tinggi menyebabkan sebagian 10. a 20. b
besar glukosa tidak direabsorpsi
sehingga akan terbawa bersama B. 1. potensial listrik
urine. 2. substansi grissea; substansi alba
8. Karena sisa pembakaran yang serta sel-sel neuroglia
berupa H2O tidak dapat dibuang 3. darah
melalui keringat, akibatnya di- 4. motorik
buang melalui urine. 5. sel saraf konektor
9. Alat ekskresi berupa pembu- 6. akson
luh Malpighi yang merupakan 7. akomodasi

8. tulang martil, tulang landasan, drit: menghubungkan 1 sel saraf
tulang sanggurdi dengan sel saraf lainnya; akson:
9. korpuskel Meissner meneruskan rangsang dari ba-
10. pahit dan sel saraf ke neuron lain atau
efektor; nodus Ranvier: mem-
C. 1. lihat gambar halaman 207. percepat penghantaran impuls.
2. Rangsang diterima sel reseptor 8. Konduksi saltatori, berjalannya
mata, diteruskan ke saraf sensori impuls dengan cara melompat
ke saraf konektor, diteruskan antarnodus Ranvier sehingga
ke saraf motori, diteruskan ke memiliki kecepatan hantaran
efektor (otot yang mengatur pe- yang tinggi (100m/detik). Pada
nutupan kelopak mata) sehingga sel saraf tidak bermielin ke-
mata berkedip. cepatannya jauh lebih rendah
(3m/detik).
3. Fungsi sistem saraf simpatetik
9. Fungsi sistem saraf simpatetik
dan parasimpatetik selalu ber-
dan parasimpatik selalu bersi-
sifat antagonis atau berlawanan.
fat antagonis atau berlawanan.
Contoh kerja saraf simpatetik
Contoh kerja saraf simpatetik
misalnya: meningkatkan denyut misalnya: meningkatkan denyut
jantung, memperbesar pupil jantung, memperbesar pupil
mata, menstimulasi aliran da- mata, menstimulasi aliran da-
rah. Adapun kerja saraf para- rah. Adapun kerja saraf para-
simpatetik merupakan kebalik simpatetik merupakan kebali-
an dari kegiatan di atas, yaitu kan dari kegiatan di atas, anta-
menurunkan denyut jantung, ra lain menurunkan denyut jan-
menyempitkan pupil mata, me- tung, menyempitkan pupil mata,
nurunkan aliran darah. dan menurunkan aliran darah.
4. Mata kekurangan pigmen ro- Bab 9
dopsin sehingga sel reseptor A. 1. d 14. e
cahaya menjadi kurang sensitif 2. a 15. a
terhadap cahaya sedikit. 3. a 16. e
5. Karena tidak memiliki saluran. 4. d 17. c
Untuk dapat sampai ke sasaran 5. b 18. c
harus melalui peredaran darah. 6. c 19. c
6. Gerak sangat cepat sebagai res- 7. d 20. e
pon terhadap rangsang tanpa 21. a
8. e
memerlukan kontrol dari otak.
9. e 22. d
7. lapisan mielin: melindungi ak-
10. c 23. c
son sekaligus memberi makanan
11. c 24. e
bagi akson; neuroglia: jaringan
12. a 25. c
ikat di antara sel-sel saraf; den-
13. b

B. 1. skrotum 9. Fertilisasi merupakan peristiwa
2. epididimis pembuahan sel telur oleh sper-
3. tuba Fallopi matozoa. Pada saat fertilisasi,
4. estrogen inti sel spermatozoa akan me-
5. kelenjar prostat dan kelenjar lebur menjadi satu dengan inti
Cowper sel telur. Hasil pembuahan ini
6. oosit sekunder disebut dengan zigot.
7. korpus luteum. 10. Pembentukan, pelepasan dan
8. estrogen pengeluaran ASI. Karena ASI
9. cairan amnion mengandung zat gizi terbaik dan
10. oksitosin dan prostaglandin lengkap bagi bayi baik kualitas
maupun kuantitasnya sehingga
C. 1. Sperma: memiliki ekor seba- dengan mengonsumsi ASI saja
gai alat mobilitas, ovum: tidak kebutuhan zat gizi bayi telah
memiliki ekor. tercukupi.
2. Tubulus seminiferus – epididi-
mis – vas deferens – uretra Bab 10
3. Kalau tidak pernah hamil dan A. 1. e 11. e
melahirkan serta ovulasi terjadi 2. a 12. a
setiap 30 hari maka jumlahnya 3. a 13. c
sekitar 444 buah. 4. a 14. b
4. serviks-uterus-oviduk 5. e 15. c
5. a. dapat, karena masih ada sel 6. a 16. d
sperma hidup yang akan 7. b 17. e
bertemu ovum. 8. a 18. a
b. tidak, karena sel telur sudah 9. a 19. d
mati sehingga tidak dapat 10. e 20. –
dibuahi sel spema.
6. Tertanamnya zigot pada endo-
metrium B. 1. fagositosis
7. Cairan amnion berfungsi untuk 2. interferon
melindungi janin dari tekanan, 3. limfosit B
getaran, atau benturan. 4. kulit dan membran mukosa
8. Pada mulai kehamilan dihasil 5. keratin
kan hormon HCG (human cho- 6. histamin
rionic gonadotrophin) yang 7. peradangan
berfungsi merangsang produksi 8. sel fagosit
hormon estrogen dan progeste- 9. limfosit B dan limfosit T
ron sehingga mencegah terja- 10. asma
dinya menstruasi.

C. 1. Untuk menghadapi gangguan 7. komplemen dan interferon me-
yang berasal dari benda asing rupakan protein antimikroba
yang membahayakan bagi tu- yang berperan dalam pertahan
buh. an nonspesifik.
2. Pertahanan tubuh nonspesifik 8. Antibodi merupakan biomo-
adalah pertahanan tubuh yang lekul khususnya protein yang
dilakukan tubuh tanpa mem- memiliki fungsi imunologis.
bedakan jenis benda asing (mi- Antibodi digunakan untuk me-
kroba patogen) yang masuk ke netralisir atau menghancurkan
dalam tubuh. Contoh: kulit dan benda-benda asing yang masuk
lapisan mukosa dari berbagai tubuh yang dikenal dengan an-
organ, fagositosis oleh sel fa- tigen. Cara kerja antibodi dalam
gosit, senyawa antimikroba dan mengikat antigen dapat melalui
respon peradangan. berbagai cara, yaitu netralisasi,
3. Semua benda asing (virus, aglutinasi, presipitasi, dan fik-
bakteri, racun, dll) yang masuk sasi komplemen.
ke dalam tubuh dan menyebab 9. Alergi: reaksi hipersensitivi-
kan respon imunologis. tas. Autoimun: sel pertahanan
4. Fagositosis merupakan meka- menyerang sel tubuh sendiri.
nisme penelanan benda asing (karena sel tubuh dikenali se-
terutama mikroba oleh sel ter- bagai benda asing).
tentu khususnya sel darah putih. 10. Virus HIV menimbulkan keru-
Pinositosis: yang ditelan sel sakan yang tak dapat diperbaiki
berupa cairan. Berbagai sel yang pada tubuh manusia dengan
dapat melakukan fagositosis menyebabkan runtuhnya sistem
antara lain: neutrofil, monosit, pertahanan sehingga penderita
makrofag, dan eosinofil. sangat mudah diserang oleh
5. Makrofag merupakan sel fagosit segala jenis penyakit.
yang berukuran paling besar.
Makrofag ini berasal dari sel Latihan Ulangan Semester 2
monosit yang bermigrasi ke A. 1. a 10. a
dalam jaringan tubuh. 2. b 11. a
6. Respon peradangan ini dipicu 3. d 12. b
oleh adanya sinyal kimiawi 4. e 13. a
yang berasal dari mikroba asing 5. b 14. a
atau oleh sel-sel tubuh sendiri. 6. a 15. d
Berbagai senyawa kimia yang 7. a 16. b
memicu peradangan antara lain: 8. b 17. e
histamin, prostaglandin dan 9. c 18. c
kemokin.

19. c 35. d B. 1. eksositosis
20. b 36. e 2. floem
21. a 37. a 3. minyak sinovial
22. d 38. d 4. getah bening
23. e 39. d 5. laktosa intoleran
24. a 40. d 6. alveolus
25. c 41. a 7. nefron
26. c 42. c 8. akson
27. a 43. d 9. epididimis
28. c 44. a 10. sel fagosit
29. c 45. d
30. c 46. d
31. a 47. b
32. – 48. e
33. d 49. c
34. c 50. b


RPP Dunia Biologi SMA2

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

RPP Dunia Biologi SMA2

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Sri Pujiyanto

Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI

Penulis : Sri Pujiyanto

Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran © Hak cipta dilindungi

Rasa syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Solo, Januari 2009

Kata Pengantar_ ________________________________________________ iii

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

kanker secara kelompok.

RPP Dunia Biologi SMA 2

• Proses gerak. • Mengamati proses ter- • Mengurutkan proses Bahan:

RPP Dunia Biologi SMA 2

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

• Penyakit/gangguan sis­ dicerna melalui kerja man- • Membedakan sistem

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

Proses regulasi bekerja • Melakukan kajian literatur

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

RPP Dunia Biologi SMA 2

Mengetahui, Dilaksanakan, ............................

Mata Pelajaran : Biologi

II. Materi Ajar

RPP Dunia Biologi SMA 2 17

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

18 RPP Dunia Biologi SMA 2

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

IV. Metode Pembelajaran

RPP Dunia Biologi SMA 2 19

Skor Skor yang

20 RPP Dunia Biologi SMA 2

Mata Pelajaran : Biologi

II. Materi Ajar

III. Langkah-Langkah Pembelajaran

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

RPP Dunia Biologi SMA 2 21

IV. Metode Pembelajaran

Mengetahui, Dilaksanakan, ...................................

22 RPP Dunia Biologi SMA 2

Mata Pelajaran : Biologi

II. Materi Ajar

III. Langkah-Langkah Pembelajaran

RPP Dunia Biologi SMA 2 23

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

B. Kegiatan Inti (waktu: 70 menit)

24 RPP Dunia Biologi SMA 2

C. Kegiatan Akhir (waktu: 10 menit)

IV. Metode Pembelajaran

• Penyakit/gangguan sis dicerna melalui kerja man- • Membedakan sistem