You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi
masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses
pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat.
Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan,
salah satu caranya adalah dengan pembuatan ikan asin (Suhartini dan Hidayat, !!"#.
Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan
dengan menambahkan banyak garam. $engan metode pengawetan ini daging ikan yang
biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu
berbulan%bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. (&'i', !((#
)ormalin merupakan salah satu pengawet non pangan yang sekarang banyak
digunakan untuk mengawetkan makanan. )ormalin memiliki kemampuan yang sangat baik
ketika mengawetkan makanan, namun walau daya awetnya sangat luar biasa, *ormalin
dilarang digunakan pada makanan. $i Indonesia, beberapa undang%undang yang melarang
penggunaan *ormalin sebagai pengawet makanan adalah Peraturan +enteri ,esehatan No
-.(/00, Peraturan +enteri ,esehatan No. ((10.+enkes.P23.4.(///, 55 No -.(//1
tentang Pangan dan 55 No 0.(/// tentang Perlindungan ,onsumen. Hal ini disebabkan oleh
bahaya residu yang ditinggalkannya bersi*at karsinogenik bagi tubuh manusia. (Prasetyo,
!((#
)ormalin bukan bahan tambahan untuk makanan, tetapi dengan sengaja ditambahkan
pada makanan. Pada ikan asin penggunaan *ormalin selain bertujuan untuk pengawetan agar
ikan asin tidak di tumbuhi jamur juga untuk meningkatkan rendemen ikan asin. Pembuatan
ikan asin dengan garam tanpa penambahan *ormalin menghasilkan rendemen sekitar 6!7
sedangkan ikan asin dengan penambahan *ormalin rendemennya meningkat menjadi -"7,
kenampakan ikan asin juga lebih bersih dan utuh. (8idyaningsih, !!1#
2*ek dari bahan makanan yang ber*ormalin baru terasa beberapa tahun kemudian.
,andungan *ormalin yang tinggi akan meracuni tubuh, menyebabkan iritasi lambung, alergi,
bersi*at karsinogenik (menyebabkan kanker#, dan bersi*at mutagen (menyebabkan perubahan
*ungsi sel#. $alam kadar yang sangat tinggi, hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan
peredaran darah yang bermuara pada kematian. (&dawyah, !!-#
5ntuk mengetahui suatu bahan makanan mengandung *ormalin dapat dilihat dengan
tanda%tanda *isik makanan tersebut (bau yang menyengat, tekstur yang kaku, warna yang
lebih terang# dan tingkat keawetan produk yang lebih lama. Namun tanda%tanda tersebut tidak
akan terdeteksi bila kandungan *ormalin terlalu rendah. &nalisis kualitati* dapat dilakukan
untuk menyatakan ada tidaknya *ormalin dalam suatu bahan yang diuji. &nalisis kualitati*
yang paling mudah dan dapat dilakukan, yaitu dengan cara menambahkan 'at kimia (reagen#
tertentu pada bahan yang diduga mengandung *ormalin sehingga dihasilkan suatu perubahan
warna yang khas. (8idyaningsih, !!1#
9erdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis makalah
yang berjudul :Identi*ikasi ,eberadaan )ormalin pada Ikan &sin;.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. FORMALDEHID
)ormaldehid ditemukan pertama kali oleh seorang ahli kimia 3usia, &le<ander
+ikhaelo=ich 9utlero= pada tahun (0"/. )ormaldehid yang diketemukan secara tidak
sengaja ini, di alam didapatkan dalam bentuk gas yang dihasilkan dari pembakaran senyawa
karbon yang tidak sempurna. >as ini biasa didapat dalam asap yang timbul
)ormaldehid di pasaran dikenal dengan nama *ormalin. )ormaldehid merupakan
bahan tambahan kimia yang e*isien, tetapi dilarang ditambahkan pada bahan pangan
(makanan#, tetapi ada kemungkinan *ormaldehid digunakan dalam pengawetan susu, tahu,
mie, ikan asin, ikan basah, dan produk lainnya. Struktur bangun dari *ormaldehid dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
C H H
O
>ambar .( Struktur bangun *ormaldehid
(?ahyadi, !!1#
)ormalin adalah bahan yang sangat diperlukan dalam industri. $alam bidang industri,
*ormalin digunakan dalam produksi pupuk, bahan *otogra*i, par*um, kosmetika, pencegahan
korosi, perekat kayu lpis, bahan pembersih dan insektisida serta plastik, cermin, serta kaca.
)ormalin juga digunakan sebagai pembunuh kuman dan pengawet sediaan di laboratorium
dan pembalsaman atau mengawetkan mayat. (widyaningsih, !!1#
9ahaya penggunaan *ormaldehid pada bahan tambahan makanan
2.2. IKAN ASIN
Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam
amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai /!7,
dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna. Hal paling penting adalah
harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lain. (&dawyah, !!-#
2.3. SPEKTROFOTOMETER
Spektro*otometer adalah suatu instrumen untuk mengukur transmitans atau absorbans
suatu sampel sebagai *ungsi panjang gelomnang. Spektro*otometer dikelompokkan secara
manual yang terdiri dari berkas tunggal dan berkas rangkap. 9erkas tunggal biasanya
dijalankan secara manual, dan berkas rangkap umumnya menciirikan perekaman automatik
terhadap spektra absorpsi. Pengelompokan spektro*otometr juga didsarkan pada daerah
spektral yang terdiri dari spektro*otometer in*ramerah, ultra=iolet dan sebagainya ($ay
!!#. 9erikut gambaran umum kinerja spektro*otometer dengan bantuan analisis komputer,
dapat dilihat pada gambar @.
>ambar @. Sistem kerja spektro*otometer dengan bantuan analisis komputer
Sumber A Instrumet, 5ni=ersity o* Oslo (!!!#
,omponen penting dari suatu spektro*otometer antara lain adalah sumber, monokromator,
sampel, detektor, penguat dan pembaca. Sumber enegi radiasi yang sering dipakai untuk
daerah tampak maupun daerah ultra=iolet dekat dan in*ramerah dekat adalah sebauah lampu
pijar dengan kawat rambut terbuat dari wol*ram. +onokromator adalah piranti opis untuk
mengisolasi suatu berkas radiasi dari sumber berkesinambungan. ,ebanyakan
spektro*otometer menggunakan sel sebagai wadah untuk menaruh cairan ke dalam berkas
cahaya spektro*otometer. 5ntuk detektor diharuskan mempunyai kepekaan yang tinggi dalam
daerah spektral yang diminati, respon linear terhadap daya radiasi, waktu respon yang cepat,
dapat digandakan dan kestabilannya tinggi ($ay !!#.
$ay 3.& and &.B. 5nderwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Cakarta A 2rlangga
BAB III
IDENTIFIKASI KANDUNAN FORMALIN PADA IKAN ASIN
httpA..repository.usu.ac.id.bitstream.(@6"1-0/.0@/@..?hapter7!III%D.pd*
)ormalin dengan adanya asam kromatropat dalam asam sul*at disertai pemanasan beberapa
menit akan terjadi pewarnaan =iolet (Herlich, (//!#. 3eaksi asam kromatropat mengikuti
prinsip kondensasi senyawa *enol dengan *ormaldehida membentuk senyawa berwarna
(@,6,",1%diben'o<anthylium#. Pewarnaan disebabkan terbentuknya ion karbenium% oksonium
yang stabil karena mesomeri (Schunack, +ayer E Haake, (//!#.
Senyawa )luoral P juga dapat digunakan untuk menguji adanya *ormalin dengan menetesi
bahan yang diduga mengandung *ormalin yang akan menghasilkan suatu senyawa kompleks
yang berwarna ungu.
httpA..nur*aisyah.web.id.bahan%tambahan%makanan%pengawet%dan%analisisnya%secara%
kualitati*%dan%kuantitati*.html
&sam kromato*at digunakan untuk mengikat *ormalin agar terlepas dari bahan. )ormalin juga
bereaksi dengan asam kromatopik menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna merah
keunguan. 3eaksinya dapat dipercepat dengan cara menambahkan asam *os*at dan dan
hydrogen peroksida. ?aranya bahan yang diduga mengandung *ormalin ditetesi dengan
campuran antara asam kromatopik, asam *os*at, dan hydrogen peroksida. Cika dihasilkan
warna merah keunguan maka dapat disimpulkan bahwa bahan tersebut mengandung *ormalin
(8idyaningsih !!6#.
DAFTAR PUSTAKA
Suhartini S dan N Hidayat. !!". Olahan Ikan Segar. SurabayaA Penerbit Frubus &grisarana.
httpA..rudyprasetyo1".wordpress.com.!((.!".!.*ormalin.
httpA..id.wikipedia.org.wiki.IkanGasin
!tt"#$$%kana&%na'%'.(l)g&")t.*)+$2,11$,3$"engert%an-%kan-a&%n.!t+l

You might also like