You are on page 1of 67

Case Report

1. Anamnesis :
Alloanamnesis dari keluarga pasien, tanggal 11 November 2013
Identitas
- Nama penderita : An. F
Jenis kelamin : Laki-laki
mur : ! bulan
- Nama A"a# : $n. F
Jenis kelamin : Laki-Laki
mur : 33 t#n
%eker&aan : %etani
%endidikan : '(%
%eng#asilan : )p 1.*00.000,-
- Nama +bu : N".A
Jenis kelamin : %erempuan
mur : 2, ta#un
%endidikan : '(%
%eng#asilan : -
- -ubungan dgn orang tua : Anak kandung
- Agama : +slam
- 'uku : Ja.a
- Alamat : %eringse.u
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : $ubu# dan keempat anggota gerak kaku
Keluhan tambahan : %asien belum mampu mengangkat kepalan"a,
membalikan badan sendiri dari posisi tengkurap, duduk, dan berbi/ara.
Riwayat Penyakit Sekarang
%asien datang diantar ole# orang tuan"a ke )'A( dengan kelu#an
keempat anggota gerakn"a kaku dan dirasakan sang ibu se&ak usia 1 bulan.
+bu &uga mengaku saat baru la#ir anakn"a &arang menangis dan tidak akti0
bergerak. 'aat ini, anak &uga belum dapat mengangkat kepalan"a,
membalikan badan sendiri dari posisi tengkurap, duduk, dan berbi/ara
sesuai dengan umurn"a. 1elum lama ini pasien dapat tengkurap, namun
belum dapat mengangkat kepalan"a sendiri, pasien belum dapat
menggenggam benda ditangann"a, diakui ole# ibun"a kedua tangan dan
kaki pasien kaku dan &ari-&ari pasien selalu berada dalam posisi
menggenggam. %asien &uga mengalami keterlambatan dalam personal
sosial seperti mengamati tangann"a, makan sendiri dan tepuk tangan
sesuai dengan umurn"a. %asien &uga mengalami keterlambatan bi/ara.
'ampai usia ! bulan ini pasien #an"a mampu menangis seperti merinti#
dan mengeluarkan suara 2u##mm3. %asien belum mampu menole# &ika
dirangsang dengan suara atau pun bun"i i/ik-i/ik. 1A1 dan 1A4 pasien
tidak ada gangguan. 'elain itu &uga re0lek men"usui dari pasien
mengalami keterlambatan, selama usia 0-1,* bulan pasien tidak mampu
men"usui dengan menggunakan dot ataupun A'+ melalui puting susu ibu.
5engan kelu#an-kelu#an tersebut, pasien langsung diba.a ke )'A(
Abdoel (oeloek atas ru&ukan puskesmas setempat. %asien mengaku
sebelumn"a perna# men&alani pemeriksaan 0oto s/anning kepala, di
)A( Abdoel (oeloek, dan dari #asil 0oto s/anning tersebut orang tua
pasien men"atakan ba#.a didapatkan pengapuran pada otak pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
)i.a"at keluarga "ang mempun"ai pen"akit berat 65(, &antung, #epatitis,
#ipertensi, dan kelainan dara#7 tidak ada. )i.a"at keluarga mela#irkan
anak dengan kelu#an "ang sama tidak ada. )i.a"at keluarga penderita
memeli#ara binatang peli#araan berupa ku/ing ada.
Riwayat Kehamilan Pre !atal"
%enderita la#ir dari seorang ibu "ang #amil 682%1A07 saat usia 22 ta#un,
#amil kurang bulan 6sekitar 9 bulan:32 minggu7 dan merupkan ke#amilan
"ang diinginkan. 1erat badan ibu penderita sebelum #amil 3! kg, dengan
tinggi badan 1,* /m. 4enaikan berat badan selama #amil !kg. 'elama
#amil ibu /ontrol teratur ke bidan setip sebulan sekali, dan mendapatkan
imunisasi $$ seban"ak 1;, diberi <at besi seban"ak =0 tablet. +bu pasien
perna# mengkonsumsi obat batuk s"irup ketika ke#amilan, untuk vitamin
ibu pasien mengaku tidak mengkonsumsi. +bu mengaku tidak perna# '8
ke#amilann"a. 'elama #amil ibu penderita tidak perna# minum susu dan
makan se#ari minimal 3; dan &arang sekali munta#-munta#. 1iasan"a
makan satu piring, ditamba# dengan lauk ta#u, tempe, ikan, daging, serta
sa"ur-sa"uran.
+bu mengaku masi# beker&a di sa.a# ketika #amil dan mengalami
perdara#an beberapa #ari sebelum mela#irkan. Namun perdara#an
tersebut tidak disertai dengan kontraksi atau mulas-mulas.
)i.a"at ibu mempun"a pen"akit berat 65(, &antung, pen"akit
kuning:#epatitis, tekanan dara# tinggi, kelainan dara#7 tidak ada. )i.a"at
ibu selama #amil dengan panas disertai bintik-bintik mera# di kulit tidak
ada, #an"a perna# batuk dan diberikan obat batuk s"irup ole# bidan.
)i.a"at ibu &atu# 6trauma7 selama #amil tidak ada. )i.a"at ibu merokok
tidak ada.
Riwayat persalinan
1a"i la#ir dengan se/sio sesaria karena &anin mengalami ga.at &anin
sedangkan ibu mengalami perdara#an tanpa disertai mulas atau rasa ingin
mengedan. 11 la#ir 3,00 gram dengan %1 *0 /m, presentasi kepala, tidak
langsung menangis, dan gerak pasi0, setela# itu ibu tidak ta#u lagi kondisi
ba"i karena segera diba.a keluar untuk dilakukan resusitasi. Letak ari-ari
normal dan ketuban keru# beer/ampur mekonium. $idak ada kelainan
ba.aan dan anus 6>7.
Riwayat Penyakit #ahulu Post !atal"
%asien perna# mengalami ke&ang tanpa dida#ului demam saat berusia 1
#ari, ke&ang * kali laman"a ?1* menit. $idak ada gangguan kesadaran
setela# ke&ang. 1ebrapa #ari pera.atan ba"i &uga sempat kuning. %asien
dira.at se/ara intensi0 di dalam inkubator selama 20 #ari.
Riwayat $akanan
0-@ bulan : A'+ > susu so"a
@-! bulan : 'usu so"a > (%A'+
)i.a"at +munisasi
1A8 : 1; usia 2 bulan.
-ep 1 : 1; usia 1 bulan
5%$ : 3; usia 2, ,, @ bulan.
polio : 3; usia 2, ,, @ bulan
%. Pemeriksaan &isik
Status Present
- 4eadaan umum : $ampak 'akit 'edang
- 4esadaran : 4ompos mentis, menangis merinti#
- Nadi : 100 ;:menit, teratur, isi dan tegangan /ukup
- )espirasi : 20 ;:menit
- 'u#u : 3@,9 BA
- $ekanan dara# : sulit untuk dikoreksi
Pengukuran
- 11 : @,9 kg
- %1 : @3 /m
- L+LA : =,! /m
- Lingkar kepala : ,1,* /m
- 'tatus 8i<i : 8i<i /ukup
Status 'eneralis
Kepala
- 1entuk : 1entuk bulat, simetris
- 1 : 5atar, suda# menutup.
- )ambut : -itam, tidak muda# di/abut, tumbu# merata
(ata : 4elopak mata tidak oedem, kon&ungtiva ananemis,
sklera anikterik
- $elinga : 4elengkungan baik, lunak, membalik seketika, simetris
- -idung : 1entuk normal, septum deviasi 6-7, perna0asan
/uping #idung6-7, sekret 6-7
- (ulut : 1ibir agak kering, lida# bersi#, sianosis perioral6-7,
langit-langit intak.
(eher
- 1entuk : 'imetris, retraksi suprasternal 6-7
- $rak#ea : 5i tenga#
- 481 : $idak membesar
- 4aku 4uduk : 6-7
)horaks
* 1entuk dan gerak : 'imetris
- )etraksi substernal : 6-7
- )etraksi inter/ostal : 6-7
Cor
- +nspeksi : +ktus kordis tidak terli#at
- %alpasi : +ktus kordis teraba
- %erkusi : 1atas atas sela iga ++ garis parasternal kiri
1atas kanan sela iga +C garis parasternal
kanan
1atas kiri sela iga +C garis midklavikula kiri
- Auskultasi : 1un"i &antung +D++ murni, reguler, murmur
6-7, gallop 6-7
Paru paru
AN$E)+F) %F'$E)+F)
4+)+ 4ANAN 4+)+ 4ANAN
+nspeksi
%ergerakan
perna0asan
simetrisG
%ergerakan
perna0asan
simetrisG
%ergerakan
perna0asan simetris
%ergerakan
perna0asan simetris
%alpasi
Fremitus taktil H
kanan
Fremitus taktil H
kiri
Fremitus taktil H
kanan
Fremitus taktil H
kiri
%erkusi 'onor 'onor 'onor 'onor
Auskulta
si
'uara na0as
vesikuler
)onk#i 6-7
I#ee<ing 6-7
'uara na0as
vesikuler
)onk#i 6-7
I#ee<ing 6-7
'uara na0as
vesikuler
)onk#i 6-7
I#ee<ing 6-7
'uara na0as
vesikuler
)onk#i 6-7
I#ee<ing 6-7
Abdomen
- +nspeksi : 5atar, lembut, retraksi epigastrium 6-7
- %alpasi : $urgor /ukup kembali J 2 se/, #epar dan lien tidak teraba.
- %erkusi : $impani
- Auskultasi : 1ising usus 6>7 normal 10;:menit
'enitalia e+terna
- 4elamin : Laki-laki, rugae normal, testis 6>:>7 di ba.a#
Anus : Ada
,kstremitas
'uperior : Fedema 6-:-7, sianosis 6-:-7, /lubbing 6-:-7, akral #angat,
re0leks 0isiologis 6K:K7, re0leks patologi 6>:>7, spasti/ 6>:>7
+n0erior : Fedema 6-:-7, sianosis 6-7, /lubbing 6-:-7, akral #angat,
re0leks 0isiologis 6K:K7, re0leks patologi 6>:>7, spasti/ 6>:>7
!eurologis
'ara0 /ranialis 64anan:kiri7
!.-l.a/torius !.I"
- 5a"a pen/iuman #idung : 'ulit diperiksa
!.-pti/us !.II"
- $a&am pengli#atan : 'ulit diperiksa
- Lapang pengli#atan : 'ulit diperiksa
- $es .arna : 'ulit diperiksa
!.-//ulomotorius0 !.)ro/hlearis0 !.Abdusen !.III 1 !.I2 1 !.2I"
4elopak mata
- %tosis : 6-:-7
- Endop#talmus : 6-:-7
- E;opt#almus : 6-:-7
%upil
- kuran : 63 mm : 3 mm7
- 1entuk : 61ulat : 1ulat7
- +sokor:anisokor : +sokor
- %osisi : 6'entral : 'entral7
- )e0leks /a#a"a langsung : 6>:>7
- )e0leks /a#a"a tidak langsung : 6>:>7
8erakan bola mata
- (edial : 6>:>7
- lateral : 6>:>7
- 'uperior : 6>:>7
- +n0erior : 6>:>7
- FbliLus superior : 6>:>7
- FbliLus in0erior : 6>:>7
- )e0leks pupil akomodasi : 6>:>7
- )e0leks pupil konvergensi : 6>:>7
!.)rigeminus !.2"
'ensibilitas
- )amus o0talmikus : 'ulit diperiksa
- )amus maksilaris : 'ulit diperiksa
- )amus mandibularis : 'ulit diperiksa
(otorik
- (. masseter : 6> : >7
- (. temporalis : 6> : >7
- (. pter"goideus : 6> : >7
)e0leks
- )e0leks kornea 6sensoris N.C, motoris N.C++7 : 6>:>7
- )e0leks bersin : $idak dilakukan
!.&as/ialis !.2II"
+nspeksi .a&a# se.aktu
- 5iam : 'imetris
- $erta.a : 'imetris
- (eringis : 'imetris
- (enutup mata : 'imetris
%asien disuru# untuk
- (engerutkan da#i : $idak dilakukan
- (enutup mata kuat-kuat : $idak dilakukan
- (engembungkan pipi : $idak dilakukan
'ensoris
- %enge/apan 2:3 depan lida# : $idak dilakukan
!.A/usti/us !.2III"
N./o/#learis
- 4eta&aman pendengaran : 6>:>7
- $initus : 'ulit diperiksa
N.vestibularis
- $est vertigo : 'ulit diperiksa
- Nistagmus : 6-:-7
!.'lossopharingeus dan !.2agus !.I3 dan !.3"
- 'uara bindeng:nasal : 6-7
- %osisi uvula : $idak dilakukan
- %alatum mole : +stira#at : 'imetris
1ersuara :'ulit
diperiksa
- Ar/us palatoglossus : +stira#at : 'imetris
1ersuara :'ulit
diperiksa
- Ar/us palatoparingeus : +stira#at : 'imetris
1ersuara :'ulit
diperiksa
- )e0leks batuk : 6>7
- )e0leks munta# : 6>7
- %eristaltik usus : 1ising usus 6>7 normal 10;:m
- 1radikardi : 6-7
- $akikardi : 6-7
!.A//esorius !.3I"
- (.'terno/leidomastodeus : 6 Normal:Normal 7
- (.$rape<ius : 6 Normal:Normal 7
!.4ipoglossus !.3II"
- Atropi : 6-7
- Fasikulasi : 6-7
- 5eviasi : 6-7
$anda perangsangan selaput otak
- 4aku kuduk : 6-7
- 4ernig test : 6-7
- LaseLue test : 6-7
- 1rud<insk" + : 6-7
- 1rud<insk" ++ : 6-7
Sistem motorik Superior ka5ki In.erior ka5ki
- 8erak 6#ipoakti0: #ipoakti07 6#ipoakti0: #ipoakti07
- 4ekuatan otot sulit dinilai sulit dinilai
- $onus 6-ipertonus: -ipertonus7 6-ipertonus : -ipertonus7
- 4lonus 6-:-7 6-:-7
- Atropi 6-:-7 6-:-7
- )e0leks 0isiologis : 1i/eps 6K:K7 %attela 6K:K7
$ri/eps 6K:K7 A/#iles 6K:K7
- )e0leks patologis : -o00man $rommer 6>:>7 1abinsk" 6>:>7
A#addo/k 6-:-7
Fppen#eim 6-:-7
'/#ae0er 6>:>7
8ordon 6>:>7
8onda 6-:-7
'ensibilitas
Eksterosepti0 : rasa permukaan 4anan-4iri
'ulit diperiksa
%ropriosepti0 : rasa dalam
'ulit diperiksa
Fungsi kortikal untuk sensibilitas
'ulit diperiksa
4oordinasi
$es telun&uk #idung : 'ulit diperiksa
$es pronasi supinasi : 'ulit diperiksa
'usunan sara0 otonom
(iksi : Normal
5e0ekasi : Normal
'alivasi : -ipersalivasi
&ungsi luhur
Fungsi ba#asa : 5is0asia
Fungsi orientasi : 'ulit dinilai
Fungsi memori : 'ulit dinilai
Fungsi emosi : 'ulit dinilai
6. Resume
%asien datang diantar ole# orang tuan"a ke )'A( dengan kelu#an keempat
anggota gerakn"a kaku se&ak usia 2,* bulan. Anak &uga belum dapat
mengangkat kepalan"a, membalikan badan sendiri dari posisi tengkurap,
duduk, dan berbi/ara sesuai dengan umurn"a. %asien dapat tengkurap saat usia
, bulan, namun belum dapat mengangkat kepalan"a sendiri, pasien belum
dapat menggenggam benda ditangann"a saat usia , bulan, diakui ole# ibun"a
kedua tangan dan kaki pasien kaku dan &ari-&ari pasien selalu berada dalam
posisi menggenggam. %asien &uga mengalami keterlambatan dalam personal
sosial seperti mengamati tangann"a, makan sendiri dan tepuk tangan sesuai
dengan umurn"a. %asien &uga mengalami keterlambatan bi/ara. 'ampai usia !
bulan ini pasien #an"a mampu menangis seperti merinti# dan mengeluarkan
suara 2u##mm3. %asien belum mampu menole# &ika dirangsang dengan suara
atau pun bun"i i/k-i/ik. 1A1 dan 1A4 pasien tidak ada gangguan. 'elain itu
&uga re0lek men"usui dari pasien mengalami keterlambatan, selama usia 0-1,*
bulan pasien tidak mmpu men"usui dengan menggunakan dot ataupun A'+
melalui puting susu ibu. 5engan kelu#an-kelu#an tersebut, pasien langsung
diba.a ke )'A( Abdoel (oeloek atas ru&ukan puskesmas setempat. %asien
mengaku sebelumn"a perna# men&alani pemeriksaan 0oto s/anning kepala, di
)A( Abdoel (oeloek, dan dari #asil 0oto s/anning tersebut orang tua pasien
men"atakan ba#.a didapatkan pengapuran pada otak pasien.
Status Present
- 4eadaan umum : $ampak 'akit 'edang
- 4esadaran : 4ompos mentis, menangis kuat
- Nadi : 100 ;:menit, teratur, isi dan tegangan /ukup
- )espirasi : 20 ;:menit
- 'u#u : 3@,9 BA
- $ekanan dara# : sulit untuk dikoreksi
Pengukuran
- 11 : @,* kg
- $1 : @0 /m
- L+LA : = /m
- 'tatus 8i<i : 8i<i /ukup
,kstremitas
'uperior : )e0leks 0isiologis 6K:K7, re0leks patologi 6>:>7, spasti/
6>:>7
+n0erior : )e0leks 0isiologis 6K:K7, re0leks patologi 6>:>7, spasti/
6>:>7
Sistem motorik Superior ka5ki In.erior ka5ki
- 8erak 6#ipoakti0: #ipoakti07 6#ipoakti0: #ipoakti07
- 4ekuatan otot sulit dinilai sulit dinilai
- $onus 6-ipertonus: -ipertonus7 6-ipertonus : -ipertonus7
- 4lonus 6-:-7 6-:-7
- Atropi 6-:-7 6-:-7
- )e0leks 0isiologis : 1i/eps 6K:K7 %attela 6K:K7
$ri/eps 6K:K7 A/#iles 6K:K7
- )e0leks patologis : -o00man $rommer 6>:>7 1abinsk" 6>:>7
'/#ae0er 6>:>7
8ordon 6>:>7
'usunan sara0 otonom
'alivasi : -ipersalivasi
Fungsi lu#ur
Fungsi ba#asa : 5is0asia
7. #iagnosis
Aerebral %als" 'pastik Muadriplegia
8. #iagnosis 9anding
- %olio Akut
- 8uillain-1arre '"ndrome
:. Penatalaksanaan
1. (edikamentosa
+n&. 1a/lo0en *mg:kg11:9&am
2. )e#abilitasi
Fisioterapi
(emperbaiki 0ungsi alat gerak, mengontrol gerakan re0leks
patologis, merangsang gerakan "ang normal.
Aara :
- $eknik tradisional
Lati#an luas gerak sendi, stret/#ing, lati#an penguatan dan
peningkatan da"a ta#an otot, lati#an duduk, lati#an berdiri,
lati#an pinda#, lati#an &alan. Aonto#n"a adala# teknik dari
5eaver.
- (otor 0un/tion training dengan menggunakan sistem k#usus
"ang umumn"a dikelompokkan sebagai neuromuskular
0a/ilitation e;er/ise. 5imana digunakan pengeta#uan
neuro0isiologi dan neuropatologi dari re0leks di dalam lati#an,
untuk men/apai suatu postur dan gerak "ang dike#endaki.
'e/ara umum konsep lati#an ini berdasarkan prinsip ba#.a
dengan beberapa bentuk stimulasi akan menimbulkan reaksi
otot "ang dike#endaki, "ang kemudian bila ini dilakukan
berulangDulang akan berintegrasi ke dalam pola gerak motorik
"ang bersangkutan.
Fkupasi $erapi
(elati# kekuatan motorik anak, (eningkatkan kemampuan gerak
pada persendian, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan
pengontrolan motorik tubu#, meningkatkan kognisi, 0isik, dan
kemampuan gerak motorik #alus serta meningkatkan keper/a"aan
diri pasien.
Frtotik
5engan menggunakan brace dan bidai 6splint7, tongkat ketiak,
tripod, .alker, kursi roda dan lainDlain.
%sikologi : terapi perilaku, bimbingan emosional dan psikologikal
saat usia rema&a dan de.asa muda.
'osial medik
$erapi .i/ara
5ilakukan untuk men/apai 0ungsi bi/ara anak
Lati#an vonasi : melati# gerakan bibir, lida#, otot-otot vo/al
Lati#an pema#aman ba#asa
Lati#an mengungkapkan: termasuk mengungkapkan dengan
ba#asa verbal atau nonverbal.
;. Pemeriksaan An<uran
EE8, E(8, dan A$-'/an 4epala.
=. Prognosis
Muo ad vitam : Ad bonam
Muo ad 0un/tionam : 5ubia ad malam
Muo ad sanationam : 5ubia ad malam
II. )I!>AUA! PUS)AKA
1. #e.inisi Cerebral Palsy
Cerebral Palsy adala# kondisi neurologis "ang ter&adi permanen tapi tidak
mempengaru#i kerusakan perkembangan sara0 karena itu bersi0at non progresi0
pada lesi satu atau ban"ak lokasi pada otak "ang immatur 6Aampbell '4 et al,
2001 dalam Jan ', 20097.
Cerebral palsy adala# masala#-masala# pada sistem sara0 pusat "ang berakibat
tidak berkembangn"a sistem sara0 pusat atau mempengaru#i otak atau tulang
belakang 6%amela, 1==37.
Cerebral palsy men/akup kelompok dari kondisi "ang mempengaru#i anak
se#ingga memiliki kekurangan dalam kontrol pergerakan. Cerebral palsy
adala# sebua# gangguan dari perkembangan dan postur dikarenakan sebua#
kerusakan atau lesi dari otak "ang belum berkembang 61a;, 1=@,7. 1iasan"a
"ang di&adikan a/uan onset ke&adiann"a sebelum 3 ta#un. Lesi sara0 pada
cerebral palsy tidak progresi0, .alaupun men&adi peruba#an dan variasi dalam
per&alanann"a tergantung kelainan "ang terli#at dan perkembangan pada tiap
anak. %eruba#an ini ter&adi tergantung dari beberapa 0aktor "akni maturasi
otak, pertumbu#an tubu#, keseimbangan otot, dan gerakan anak dan
ke/enderungan postur 6%amela, 1==37.
%. Anatomi &isiologi -tak
1rain anatom". $#e brain is presented in t#ree vie.s: lateral, /oronal, and
midsaggital 6Lane ). et al, 200=7.
2.1. 1agian D bagian Ftak
Ftak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan
0ungsi tubu# homeostasis seperti detak &antung, tekanan dara#,
keseimbangan /airan tubu# dan su#u tubu#. Ftak manusia bertanggung
&a.ab ter#adap pengaturan seluru# badan dan pemikiran manusia.
Ftak dilindungi 3 lapisan selaput meninges. 1ila membran ini terkena
in0eksi maka akan ter&adi radang "ang disebut meningitis. 4etiga lapisan
membran meninges dari luar ke dalam adala# sebagai berikut.
a. Duramater atau Lapisan Luar
Duramater kadangkala disebut pachimeningen atau meningen fibrosa
karena tebal, kuat, dan mengandung serabut kolagen. %ada duramater
dapat diamati adan"a serabut elastis, 0ibrosit, sara0, pembulu# dara#,
dan lim0e. Lapisan dalam duramater terdiri dari beberapa lapis 0ibrosit
pipi# dan sel-sel luar dari lapisan arachnoid.
b. Araknoid atau Lapisan $enga#
Arachnoid merupakan selaput #alus "ang memisa#kan duramater
dengan piamater. Lapisan arachnoid terdiri atas 0ibrosit berbentuk
pipi# dan serabut kolagen. Arachnoid berbentuk seperti &aring laba-
laba. Antara arachnoid dan piamater terdapat ruangan berisi /airan
"ang ber0ungsi untuk melindungi otak bila ter&adi benturan.
c. Piamater atau Lapisan 5alam
Piamater merupakan membran "ang sangat lembut dan tipis penu#
dengan pembulu# dara# dan sangat dekat dengan permukaan otak.
Lapisan ini ber0ungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta
mengangkut ba#an sisa metabolisme.
Ftak terdiri dari empat bagian besar "aitu cerebrum atau otak besar,
cerebellum atau otak ke/il, brainstem atau batang otak, dan
dienchepahalons 6'at"anegara, 1==97.
2.1.1. Cerebrum atau Ftak 1esar
1agian terbesar dari otak manusia disebut cerebrum disebut &uga
sebagai cortex cerebri. Cerebrum membuat manusia memiliki
kemampuan berpikir atau intelektual, analisa, logika, ba#asa, kesadaran,
persepsi, memori, akti0itas motorik "ang kompleks, dan kemampuan
visual.
Cerebrum dibagi men&adi dua bela#an, "aitu hemisfer kanan dan
hemisfer kiri. 4edua bela#an tersebut ter#ubung ole# sara0. 'e/ara
umum, hemisfer kanan ber0ungsi mengontrol sisi kiri tubu# dan terlibat
dalam kreativitas serta kemampuan artistik. 'edangkan hemisfer kiri
ber0ungsi mengontrol sisi kanan tubu# dan untuk logika serta berpikir
rasional.
Cerebrum dibagi men&adi empat lobus. 1agian lobus "ang menon&ol
disebut gyrus dan bagian lekukan disebut sulcus. 4eempat lobus
tersebut masing-masing adala#:
a. Lobus Frontal merupakan bagian lobus "ang ada dipaling depan dari
cerebrum. Lobus ini ber#ubungan dengan kemampuan membuat
alasan, kemampuan gerak, kognisi, peren/anaan, pen"elesaian
masala#, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol
perilaku seksual dan kemampuan ba#asa se/ara umum.
b. Lobus Parietal berada di tenga#, ber#ubungan dengan proses sensor
perasaan seperti tekanan, sentu#an dan rasa sakit.
/. Lobus Temporal berada di bagian ba.a# ber#ubungan dengan
kemampuan pendengaran, pemaknaan in0ormasi dan ba#asa dalam
bentuk suara.
d. Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, ber#ubungan dengan
rangsangan visual "ang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi ter#adap ob&ek "ang ditangkap ole# retina mata.
2.2. Cerebellum atau Ftak 4e/il
Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan u&ung
le#er bagian atas. Cerebellum ber0ungsi dalam pengaturan koordinasi
peren/anaan gerak, pengaturan tonus, kontrol postur dan keserasian
gerak, pengaturan keseimbangan. Cerebrum &uga ber0ungsi sebagai
pengatur sistem sara0 otonom, seperti perna0asan, mengatur ukuran
pupil, dan ain-lain.
Jika ter&adi /edera atau terdapat kerusakan pada area ini, dapat
mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.
8erakan men&adi tidak terkoordinasi, misaln"a orang tersebut tidak
mampu memasukkan makanan ke dalam mulutn"a atau tidak mampu
mengan/ingkan ba&u.
2.3. Brainstem atau 1atang Ftak
1atang otak berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan meman&ang sampai ke tulang punggung atau sumsum
tulang belakang. 1agian otak ini mengatur 0ungsi dasar manusia
termasuk pernapasan, den"ut &antung, mengatur su#u tubu#, mengatur
proses pen/ernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia "aitu
fight or flight saat datangn"a ba#a"a.
Brainstem terdiri dari tiga bagian, "aitu:
a. Mesencephalon disebut &uga mid brain adala# bagian teratas dari
batang otak "ang meng#ubungkan cerebrum dan cerebellum. Mid
brain ber0ungsi dalam mengontrol respon pengli#atan, gerakan mata,
pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubu# dan pendengaran.
b. Medulla oblongata adala# titik a.al sara0 tulang belakang dari
sebela# kiri badan menu&u bagian kanan badan, begitu &uga
sebalikn"a. (edulla oblongata bertugas mengontrol 0ungsi otomatis
otak seperti: detak &antung, sirkulasi dara#, perna0asan, dan
pen/ernaan.
/. Pons merupakan stasiun peman/ar "ang mengirimkan data ke pusat
otak bersama dengan 0ormasi reticular. Pons "ang menentukan
apaka# kita ter&aga atau tertidur.
!"! Dienchephalons
$erdiri dari thalamus# hypothalamus# subthalamus# dan epithalamus!
a. Thalamus ber0ungsi sebagai station relay dari sensoris, berperan
dalam perilaku dan emosi se&alan dengan #ubungann"a dengan
system limbic, serta memperta#ankan kesadaran.
b. $ypothalamus terletak diba.a# thalamus "ang ber0ungsi mengatur
emosi, #ormon, temperatur tubu#, kondisi tidur dan bangun,
keseimbangan kimia tubu#, serta makan dan minum.
c. %ubthalamus merupakan nukleus motorik ekstrapiramida "ang
penting. Fungsin"a belum dapat dimengerti sepenu#n"a, tetapi lesi
pada subtalamus dapat menimbulkan diskinesia.
d. &pithalamusber#ubungan dengan sistem limbik dan berperan pada
beberapa dorongan emosi dasar dan integrasi in0ormasi olfaktorius.
?. Pato.isiologi
4arena kompleksitas dan kerentanan otak selama masa perkembangann"a,
men"ebabkan otak sebagai sub"ek /edera dalam beberapa .aktu. Cerebral
ischemia "ang ter&adi sebelum minggu keD20 ke#amilan dapat men"ebabkan
de0isit migrasi neuronal, antara minggu keD2, sampai keD3, men"ebabkan
peri'entricular leucomalaciaatau %CL dan antara minggu keD3, sampai ke-,0
men"ebabkan focal atau multifocal cerebral in(ury.
Aedera otak akibat 'ascular insufficiency tergantung pada berbagai 0aktor saat
ter&adin"a /edera, antara lain distribusi vaskular ke otak, e0isiensi aliran dara#
ke otak dan sistem peredaran dara#, serta respon biokimia &aringan otak
ter#adap penurunan oksigenasi. 4elainan tergantung pada berat ringann"a
as0iksia "ang ter&adi pada otak. %ada keadaan "ang berat tampak
ense0alomalasia kistik multipel atau iskemik "ang men"eluru#. %ada keadaan
"ang lebi# ringan ter&adi patchy necrosis di daera# paraventrikular substansia
alba dan dapat ter&adi atro0i "ang di0us pada substansia grisea korteks serebri.
4elainan dapat lokal atau men"eluru# tergantung tempat "ang terkena.
'tres 0isik "ang dialami ole# ba"i "ang mengalami kela#iran prematur seperti
imaturitas pada otak dan vaskularisasi cerebral merupakan suatu bukti "ang
men&elaskan mengapa prematuritas merupakan 0aktor risiko "ang signi0ikan
ter#adap ke&adian cerebral palsy. 'ebelum dila#irkan, distribusi sirkulasi dara#
&anin ke otak dapat men"ebabkan tendensi ter&adin"a #ipoper0usi sampai
dengan peri'entrikular )hite matter. -ipoper0usi dapat men"ebabkan
haemorrhage pada matrik germinal atau peri'entricular leucomalacia# "ang
ber#ubungan dengan ke&adian diplegia spastik.
%ada saat dimana sirkulasi dara# ke otak tela# men"erupai sirkulasi otak
de.asa, #ipoper0usi keban"akan merusak area batas dari arterycerebral mayor,
"ang selan&utn"a men"ebabkan fenotip spastik *uadriplegia. 8anglia basal
&uga dapat terpengaru# dengan keadaan ini, "ang selan&utn"a men"ebabkan
ter&adin"a koreoathetoid atau distonik. 4erusakan vaskular "ang ter&adi pada
saat pera.atan seringkali ter&adi dalam distribusi artery cerebral bagian
tenga#, "ang men"ebabkan ter&adin"a 0enotip spastik #emiplegia.
$idak ada #alD#al "ang mengatur dimana kerusakan vaskular akan ter&adi, dan
kerusakan ini dapat ter&adi lebi# dari satu ta#ap dalam perkembangan otak
&anin. Autoregulasi peredaran dara# cerebral pada neonatal sangat sensiti0
ter#adap asfiksia perinatal, "ang dapat men"ebabkan 'asoparalysis dan
cerebral hyperemia. $er&adin"a kerusakan "ang meluas diduga ber#ubungan
dengan vaskular regional dan 0aktor metabolik, serta distribusi regional dari
rangsangan pembentukkan s"naps.
%ada .aktu antara minggu ke-2@ sampai dengan minggu ke-3, masa
ke#amilan, area peri'entricular )hite matter "ang dekat dengan lateral
'entricles sangat rentan ter#adap /edera. Apabila area ini memba.a 0iber "ang
bertanggung&a.ab ter#adap kontrol motorik dan tonus otot pada kaki, /edera
dapat men"ebabkan spastik diplegia!'aat lesi "ang lebi# besar men"ebar
sebelum area 0iber berkurang dari korteks motorik, #al ini dapat melibatkan
centrum semio'ale dan corona radiata, "ang dapat men"ebabkan spastisitas
pada ekstremitas atas dan ekstremitas ba.a#.
6. ,tiologi Cerebral Palsy
Cerebral palsy dapat disebabkan 0aktor genetik maupun 0aktor lainn"a. Apabila
ditemukan lebi# dari satu anak "ang menderita kelainan ini, maka
kemungkinan besar disebabkan ole# 0aktor genetik. 6'oet&iningsi#, 1==*7.
(enurut 'oet&iningsi#, kerusakan pada otak dapat ter&adi pada masa prenatal,
natal dan postnatal.
3.1. )i.a"at Prenatal
a. 4elainan perkembangan dalam kandungan, 0aktor genetik, kelainan
kromosom.
b. sia ibu kurang dari 20 ta#un dan lebi# dari ,0 ta#un.
/. +n0eksi intrauterin : TO+C$ 6Toxoplasma# +ubella atau /ampak Jerman,
Cytomegalo'irus# $erpes simplex'irus7 dan si0ilis
d. )adiasi saat masi# dalam kandungan
e. Asfiksia intrauterin 6abrubsio plasenta# plasenta pre'ia# anoksia
maternal, kelainan umbilikus, perdara#an plasenta, ibu #ipertensi, dan
lain D lain7.
0. 4era/unan saat ke#amilan, kontaminasi air raksa pada makanan, rokok
dan alko#ol.
g. +nduksi konsepsi.
#. )i.a"at obstetrik 6ri.a"at keguguran, ri.a"at la#ir mati, ri.a"at
mela#irkan anak dengan berat badan J 2000 gram atau la#ir dengan
kelainan morotik, retardasi mental atau sensory deficit7.
i. Toksemia gra'idarum# "aitu kumpulan ge&alaDge&ala dalam ke#amilan
"ang merupakan trias -%E 6-ipertensi, Proteinuria dan Edema7, "ang
kadangDkadang bila keadaan lebi# para# diikuti ole# 44 6ke&angD
ke&ang atau kon'ulsi dan koma7. %atogenetik #ubungan antara toksemia
pada ke#amilan dengan ke&adian cerebral palsy masi# belum &elas.
Namun, #al ini mungkin ter&adi karena toksemia men"ebabkan
kerusakan otak pada &anin.
&. Disseminated ,ntra'ascular Coagulation ole# karena kematian prenatal
pada sala# satu ba"i kembar
3.2. )i.a"at -atal
a! Anoksia.hipoksia
%en"ebab terban"ak ditemukan dalam masa natal iala# /idera otak.
4eadaan inila# "ang men"ebabkan ter&adin"a anoksia. -al demikian
terdapat pada keadaan presentasi ba"i abnormal, partus lama, plasenta
pre'ia# in0eksi plasenta# partus menggunakan bantuan alat tertentu dan
la#ir dengan seksio sesar.
b. %erdara#an otak
%erdara#an dan anoksia dapat ter&adi bersama-sama, se#ingga sukar
membedakann"a, misaln"a perdara#an "ang mengelilingi batang otak,
mengganggu pusat pernapasan dan peredaran dara# se#ingga ter&adi
anoksia. %erdara#an dapat ter&adi di ruang subaraknoid dan
men"ebabkan pen"umbatan C%% atau cairan serebrospinalis se#ingga
mangakibatkan #idrose0alus. %erdara#an di ruang subdural dapat
menekan korteks serebri se#ingga timbul kelumpu#an spastis.
c! Prematuritas
1a"i kurang bulan mempun"ai kemungkinan menderita pendara#an
otak lebi# ban"ak dibandingkan dengan ba"i /ukup bulan, karena
pembulu# dara#, en<im, 0a/tor pembekuan dara# dan lain-lain masi#
belum sempurna.
d! ,kterus neonatorum
,kterus adala# .arna kuning pada kulit, kon&ungtiva, dan mukosa akibat
penumpukan bilirubin, sedangkan #iperbilirubinemia adala# ikterus
dengan konsentrasi bilirubin serum "ang men&urus keara# ter&adin"a
kernikterus atau ense0alopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak
dikendalikan 6$&ipta, 1==, dalam Ari0 (ans&oer, 20097. ,kterus pada
masa neonatus dapat men"ebabkan kerusakan &aringan otak "ang kekal
akibat masukn"a bilirubin ke ganglia basal, misaln"a pada kelainan
inkompatibilitas golongan dara#.
e. 4ela#iran sungsang
0. 1a"i kembar
3.3. )i.a"at Postnatal
a. $rauma kepala
b. Meningitis . ensefalitis "ang ter&adi @ bulan pertama ke#idupan
/. )a/un berupa logam berat, AF.
d. Luka parut pada otak paska beda#.
7. $ani.erstasi Klinis dan #iagnosis
*.1. $erdapat spastisitas , terdapat gerakan-gerakan in'olunter seperti atetosis,
khoreoatetosis, tremor dengan tonus "ang dapat bersi0at flaksid# rigiditas#
atau /ampuran.
*.2. $erdapat ataksia, gangguan koordinasi ini timbul karena kerusakan
serebelum. %enderita biasan"a memperli#atkan tonus "ang menurun atau
#ipotonus, dan menun&ukkan perkembangan motorik "ang terlambat.
(ulai ber&alan sangat lambat, dan semua pergerakan serba /anggung.
*.3. (enetapn"a re0leks primiti0 dan tidak timbuln"a re0leks-re0leks "ang lebi#
tinggi, seperti re0leks landau atau parasut.
*.,. %engli#atan
(asala# pengli#atan "ang biasan"a mun/ul pada anak cerebral palsy
adala# &uling. 1ila ter&adi #al tersebut #arus segera diperiksakan ke dokter
karena dapat men"ebabkan #an"a dapt menggunakan satu matan"a sa&a.
*.*. %endengaran
4e#ilangan pendengaran ber#ubungan dengan mikrose0ali, mikro0talmia
dan pen"akit &antung ba.aan, dimana disarankan untuk memeriksa ada
tidakn"a in0eksi $F)A- 6toksoplasma# rubella, sitomegalo'irus dan
herpes simpleks7. %ada sebagian penderita diskinesia, kernikterus dapat
men"ebabkan ketulian sensorineural 0rekuensi tinggi. 8angguan
pendengan dapat men"ebabkan ter&adin"a gangguan ba#asa atau
komunikasi.
*.@. 4esulitan makan dan komunikasi
4esulitan makan dan komunikasi ini kemungkinan disebabkan karena
adan"a air liur "ang berlebi#an akibat 0ungsi bulbar "ang buruk, aspirasi
pneumonia "ang berulang dan terdapat kegagalan pertumbu#an paru-paru.
(asala# kesulitan makan "ang menetap dapat men&adi ge&ala a.al dari
kesulitan untuk mengekspresikan ba#asa di masa "ang akan datang.
%enilaian a.al kemampuan berkomunikasi dilakukan dengan bantuan a#li
terapi bi/ara dan ba#asa adala# penting dilakukan untuk mengeta#ui alat
"ang sesuai sebagai alternati0 untuk membantu berkomunikasi. -al ini
penting dilakukan untuk memantau perkembangan kogniti0 anak.
*.!. %ertumbu#an
4esulitan makan dapat men"ebabkan anak tidak tumbu# dengan
semestin"a. Anak tersebut dapat kekurangan berat badan.
*.9. 4esulitan bela&ar
Anak dengan gangguan komunikasi akan sulit dalam menerima suatu
pema#an, .alau tidak semua anak dengan cerebral palsy mengalami #al
tersebut.
*.=. 8angguan tingka# laku
Anak cerebral palsy mengalami kesulitan dalam komunikasi dan gerak,
se#ingga anak akan lebi# muda# mara# &ika dia dia&arkan sesuatu pela&aran
atau #al baru akan mengalami kesulitan. 'e#ingga #arus lebi# sabar dalam
meng#adapin"a.
Adapun sistematika diagnosis n"a adala# sebagai berikut :
A. 8e&ala A.al
$anda a.al A% biasan"a tampak pada usiaJ 3 ta#un. 5an orang tua sering
men/urigai ketika kemampuan perkembangan motorik tidak normal. 1a"i
dengan A% sring mengalami kelambatan perkembangan, misaln"a
tengkurap, duduk, merangkak, tersen"um atau ber&alan.
'ebagian mengalami abnormalitas tonus otot. %enurunan tonus
otot:#ipotoniaG ba"i tampak lema# dan lemas, kadang 0lopp". %eningkatan
tonus otot:#ipertonia, ba"i tampak kaku. %ada sebagian kasus, ba"i pada
periode a.al tampak #ipotonia dan selan&utn"a berkembang men&adi
#ipertonia setela# 2-3 bulan pertama. Anak-anak A% mungkin
menun&uukan postural abnormal pada satu sisi tubu#.
1. %emeriksaan Fisik
5alam menegaskan diagnosis A% perlu melakukan pemeriksaan
motorikba"i dan meli#at kembali ri.a"at medis mulai dari ri.a"at
ke#amilan,persalinan dan kese#atan ba"i. %erlu &uga dilakukan
pemeriksaan re0leks danmengukur perkembangan lingkar kepala
anak.)e0leks adala# gerakakn dimana tubu# se/ara otomatisasi
bereaksisebagai respon ter#adap stimulus spesi0ik. 'ebagai /onto#, &ika
ba"i baru la#ir menekuk kepalan"a maka kaki akan bergerak ke atas
kepala, dan ba"i se/araotomatis akan membentangkan lengann"a, "ang
dikenal dengan re0leks moro,"ang tampak seperti gerakan akan memeluk.
'e/ara normal, re0leks tersebutakan berta#an lebi# lama. -al tersebut
merupakan sala# satu dari beberapare0leks "ang #arus diperiksa.
%erlu &uga memeriksa penggunaan tangan, ke/enderungan untuk
menggunakan tangan kanan atau kiri. Jika dokter memegang ob&ek
didepan dan pada sisi dari ba"i, ba"i akan mengambil benda tersebut
dengan tangan "ang /enderung dipakai, .alaupun ob&ek didekatkan pada
tangan "ang sebela#n"a. 'ampai usia 12 bulan, ba"i masi# belum
menun&ukan ke/enderungan menggunakan tangan "ang dipili#. $etapi ba"i
dengan spasti/ #emiplegia, akan menun&ukkan perkembangan pemili#an
tangan lebi# dini, se&ak tangan pada sisi "ang tidak terkena men&adi lebi#
kuat dan ban"ak digunakan.
Langka# selan&utn"a dalam diagnosis A% adala# men"ingkirkan pen"akit
lain "ang men"ebabkan masala# pergerakan. Nang terpenting, #arus
ditentukan ba#.a kondisi anak tidak bertamba# memburuk. Ialaupun
ge&ala dapat beruba# bersama .aktu, A% sesuai dengan de0inisin"a tidak
dapat men&adi progresi0. Jika anak se/ara progresi0 ke#ilangan
kemampuan motorik,ada kemungkinan terdapat masala# "ang berasal dari
pen"akit lain, misaln"a pen"akit genetik, pen"akit muskuler, kelainan
metabolik, tumor ''%. %enelitian metabolik dan genetik tidak rutin
dilakukan dalam evaluasi anak dengan A%. )i.a"at medis anak,
pemeriksaan diagnostik k#usus, dan, pada sebagian kasus, pengulangan
pemeriksaan akan sangat berguna untuk kon0irmasi diagnostik dimana
pen"akit lain dapat disingkirkan.
A. %emeriksaan Neuroradiologik
%emeriksaan k#usus neuroradiologik untuk men/ari kemungkinan
pen"ebab A% perlu diker&akan, sala# satu pemeriksaan adala# A$ s/an
kepala, "ang merupakan pemeriksaan imaging untuk mengeta#ui
struktur &aringan otak. A$ s/an dapat men&abarkan area otak "ang kurang
berkembang, kista abnormal, atau kelainan lainn"a. 5engan in0ormasi dari
A$s/an, dokter dapat menentukan prognosis penderita A%. ()+ kepala,
merupakan te#nik imaging "ang /anggi#, meng#asilkan gambar "ang
lebi# baik dalam #al struktur atau area abnormal dengan lokasidekat tulang
dibanding dengan A$ s/an kepala.5ikatakan ba#.a neuroimaging
direkomendasikan dalam eveluasi anak A% &ika etiologi tidak dapat
ditemukan. %emeriksaan ketiga "ang dapat mengambarkan masala# dalam
&aringan otak adala# '8 kepala. '8 dapat digunakan pada ba"i
sebelum tulang kepala mengeras dan 1 tertutup. Ialaupun #asiln"a
kurang akuratdibandingkan A$ dan ()+, te#nik tersebut dapat mendeteksi
kista dan struktur otak, lebi# mura# dan tidak membutu#kan periode lama
pemeriksaann"a.
8. Prognosis
1eberapa 0aktor berpengaru# ter#adap prognosis penderita cerebral palsy
seperti tipe klinis, keterlambatan di/apain"a milestones, adan"a re0lek
patologik dan adan"a de0isit intelegensi, sensoris dan gangguan emosional.
Anak dengan #emiplegi sebagian besar dapat ber&alan sekitar umur 2 ta#un,
kadang diperlukan short leg brace, "ang si0atn"a sementara. 5idapatkann"a
tangan dengan ukuran lebi# ke/il pada bagian "ang #emiplegi, bisa disebabkan
adan"a dis0ungsi sensoris di parietal dan bisa men"ebabkan gangguan motorik
#alus pada tangan tersebut. Lebi# dari *0O anak tipe diplegi bela&ar ber&alan
pada usia sekitar 3 ta#un, tetapi /ara ber&alan sering tidak normal dan sebagian
anak memerlukan alat bantu. Akti0itas tangan biasan"a ikut terganggu,
meskipun tidak tampak n"ata. Anak dengan tipe kuadriplegi, 2*O memerlukan
pera.atan total, sekitar 33O dapat ber&alan, biasan"a setela# umur 3 ta#un.
8angguan 0ungsi intelegensi paling sering didapatkan dan men"ertai ter&adin"a
keterbatasan dalam akti0itas. 4eterlibatan otot-otot bulber, akan menamba#
gangguan "ang ter&adi pada tipe ini 6'teven et all, 200,7.
'ebagian besar anak "ang dapat duduk pada umur 2 ta#un dapat bela&ar
ber&alan, sebalikn"a anak "ang tetap didapatkan re0lek moro# asimetri tonic
neck reflex# extensor thrust dan tidak mun/uln"a re0lek parasut biasan"a tidak
dapat bela&ar ber&alan. -an"a sedikit anak "ang tidak dapat duduk pada umur ,
ta#un akan bela&ar ber&alan 6'teven et all, 200,7.
%ada penderita Cerebral Palsy didapatkan memendekn"a #arapan #idup. %ada
umur 10 ta#un angka kematian sekitar 10O dan pada umur 30 ta#un angka
kematian sekitar 13O. %enelitian didapatkan #arapan #idup 30 ta#un pada
gangguan motorik berat ,2O, gangguan kogniti0 berat @2O dan gangguan
pengli#atan berat 39O. -asil tersebut lebi# buruk dibanding gangguan "ang
ringan atau sedang.
Jenis peker&aan "ang bisa dilakukan ole# penderita Cerebral Palsy bervariasi
seperti sheltered )horkshops, home based program, peker&aan tradisional,
peker&a pendukung. -asil penelitian menun&ukkan adan"a prediktor sukses
atau tidak suksesn"a beker&a pada penderita Cerebral Palsy. 5imana "ang
dapat beke&a se/ara kompetiti0 bila mempun"ai +M?90, dapat melakukan
akti0itas dengan atau tanpa alat bantu, berbi/ara susa# sampai normal dan dapat
menggunakan tangan se/ara normal sampai membutu#kan bantuan
6)osenbaum et all, 20027.
:. Klasi.ikasi Cerebral Palsy
6Laurie 8la<ener, 200=7
!.1. 4lasi0ikasi Cerebral Palsy berdasarkan 1erdasarkan ge&ala dan tanda
neurologis:
!.1.1. $ipe 'pastik
'pastik berarti kekakuan pada otot. -al ini ter&adi ketika kerusakan
otak ter&adi pada bagian cortex cerebri atau pada traktus piramidalis.
$ipe ini merupakan tipe cerebral palsy "ang paling sering ditemukan
"aitu sekitar !0 D 90 O dari penderita.
%ada penderita tipe spastik ter&adi peningkatan tonus otot 6#ipertonus7,
#ipere0leks dan keterbatasan )F( sendi akibat adan"a kekakuan.
'elain itu &uga dapat mempengaru#i lida#, mulut dan 0aring se#ingga
men"ebabkan gangguan berbi/ara, makan, bernapas dan menelan. Jika
terus dibiarkan pederita cerebral palsy dapat mengalami dislokasi #ip,
skoliosis dan de0ormitas anggota badan.
$ipe spastik dapat diklasi0ikasikan berdasarkan topogra0in"a, "aitu:
a! Monoplegi
%ada monoplegi# #an"a satu ekstremitas sa&a "ang mengalami
spastik. mumn"a #al ini ter&adi pada lengan atau anggota gerak
atas.
b. 5iplegi
5isebabkan ole# spastik "ang men"erang traktus corticospinal
billateral. 4ekakuan ter&adi pada dua anggota gerak, sedangkan
sistemDsistem lain normal. Anggota gerak ba.a# biasan"a lebi#
berat dibanding dengan anggota gerak atas.
c! Triplegi
'pastik pada triplegi men"erang tiga anggota gerak. mumn"a
men"erang pada kedua anggota gerak atas dan satu anggota gerak
ba.a#.
d. Tetraplegi atau *uadriplegi
5itandai dengan kekakuan pada keempat anggota gerak dan &uga
ter&adi keterbatasan pada tungkai.
!.1.2. $ipe Diskinetik
(erupakan tipe cerebral palsy dengan otot lengan, tungkai dan badan
se/ara spontan bergerak perla#an, menggeliat dan tak terkendali,
tetapi bisa &uga timbul gerakan "ang kasar dan menge&ang. Luapan
emosi men"ebabkan keadaan semakin memburuk. 8erakan akan
meng#ilang &ika anak tidur. $ipe ini dapat ditemukan pada 10 D 1* O
kasus cerebral palsy.
$erdiri atas 2 tipe, "aitu :
a! Distonik
8erakan "ang di#asilkan lambat dan berulangDulang se#ingga
men"ebabkan gerakan melilit atau meliuk-liuk dan postur "ang
abnormal.
b! Athetosis
(eng#asilkan gerakan tamba#an "ang tidak dapat dikontrol,
k#ususn"a pada lengan, tangan dan kaki serta disekitar mulut.
!.1.3. $ipe Ataxsia
%ada tipe ini ter&adi kerusakan pada cerebellum, se#ingga
mempengaru#i koordinasi gerakan, keseimbangan dan gangguan
postur. $ipe ini merupakan tipe cerebral palsy "ang paling sedikit
ditemukan "aitu sekitar * D 10 O dari penderita. %ada penderita tipe
ataxia ter&adi penurunan tonus otot atau #ipotonus, tremor, /ara
ber&alan "ang lebar akibat gangguan keseimbangan serta kontrol gerak
motorik #alus "ang buruk karena lema#n"a koordinasi.
!.1.,. $ipe Aampuran
(erupakan tipe cerebral palsy "ang merupakan gabungan dari dua
tipe cerebral palsy. 8abungan "ang paling sering ter&adi adala# antara
spastic dan athetoid.
!.2. 4lasi0ikasi cerebral palsy berdasarkan dera&at kepara#an 0ungsional:
!.2.1. Cerebral Palsy ringan 610O7, masi# bisa melakukan peker&aan atau
akti0itas se#ari #ari se#ingga tidak atau #an"a sedikit sekali
membutu#kan bantuan k#usus.
!.2.2. Cerebral Palsy sedang 630O7, akti0itas sangat terbatas sekali se#ingga
membutu#kan berma/am bentuk bantuan pendidikan, 0isioterapi, alat
brace dan lain lain.
!.2.3. Cerebral Palsy berat 6@0O7, penderita sama sekali tidak bisa
melakukan akti0itas 0isik. %ada penderita ini sedikit sekali menun&ukan
kegunaan 0isioterapi ataupun pendidikan "ang diberikan. 'ebaikn"a
penderita seperti ini ditampung dalam ruma# pera.atan k#usus.
!.3. 5era&at kepara#an cerebral palsy berdasarkan /ross Motor Function
Classification %ystemm atau 8(FA' :
1erdasarkan 0aktor dapat tidakn"a berakti0itas atau ambulation# /ross
Motor Functional Classification %ystematau 8(FA' se/ara luas
digunakan untuk menentukan dera&at 0ungsional penderita cerebral palsy.
%embagian dera&at 0ungsional cerebral palsy menurut Motor Functional
Classification %ystem, dibagi men&adi * level dan berdasarkan kategori
umur dibagi men&adi , kelompok 6%eter )osenbaum et al, 20027 "aitu:
!.3.1. 4elompok sebelum usia 2 ta#un
a. Level 1: 1a"i bergerak dari terlentang ke duduk di lantai
dengan kedua tangan bebas untuk memainkan ob&ek. 1a"i
merangkak menggunakan tangan dan lutut, menarik untuk
berdiri dan mengambil langka#-langka# berpegangan pada
benda. 1a"i ber&alan antara 19 bulan dan 2 ta#un tanpa
memerlukanalat bantu atau )alker.
b. Level 2: 1a"i memperta#ankan posisi duduk di lantai namun
perlu menggunakan tangan men&aga keseimbangan. 1a"i
mera"ap pada perut atau merangkak pada tangan dan lutut.
1a"i mungkin menarik untuk berdiri dan mengambil langka#
berpegangan pada benda.
/. Level 3: 1a"i duduk di lantai dengan tegak ketika trunk
control baik. 1a"i mera"ap ma&u dengan perut.
d. Level ,: 1a"i memiliki head control tetapi memerlukan trunk
control untuk duduk di lantai. 1a"i dapat berguling untuk
terlentang dan mungkin berguling untuk telungkup.
e. Level *: 8angguan 0isik membatasi kontrol gerakan. 1a"i
tidak dapat memperta#ankan kepala dan trunk untuk mela.an
gravitasisaat telungkup dan duduk. 1a"i memerlukan bantuan
orang de.asa untuk berguling.
!.3.2. 4elompok 2 D , ta#un
a. Level 1: Anak-anak duduk di lantai dengan kedua tangan bebas
untuk memainkan ob&ek. 1ergerak dari duduk ke berdiri
dilakukan tanpa bantuan orang de.asa. Anak-anak ber&alan
untuk berpinda# tempattanpa memerlukan alat bantu atau
)alker.
b. Level 2: Anak-anak duduk di lantai, tetapi mungkin memiliki
kesulitan dengan keseimbangan ketika kedua tangan bebas
untuk memainkan ob&ek. Anak-anak menarik benda "ang tidak
bergerak untuk berdiri. Anak-anak merangkak dengan tangan
dan lutut bergerak bergantian, berpinda# tempat dengan ber&alan
berpegangan pada benda dan ber&alan menggunakan alat bantu
atau )alker.
/. Level 3: Anak-anak duduk di lantai dengan posisi duduk I dan
mungkin memerlukan bantuan orang de.asa untuk
mengasumsikan duduk. Anak-anak mera"ap atau merangkak
dengan tangan dan lutut 6sering dengan gerakan tangan dan lutut
"ang tidak bergantian7 untuk berpinda# tempat. Anak-anak
mungkin menarik pada benda "ang stabil untuk berdiri. Anak-
anak mungkin ber&alan dalam ruangan dengan &arak dekat
dengan menggunakan alat bantu atau )alkerdan memerlukan
bantuan orang de.asa untuk mengara#kan langka#n"a.
d. Level ,: Anak-anak duduk di lantai ketika ditempatkan, tetapi
tidak dapat men&aga keseimbangan tanpa menggunakan tangan
untuk mendukung. Anak-anak sering membutu#kan alat bantu
untuk duduk dan berdiri. (obilisasi diri untuk &arak pendek atau
dalam ruangan ter/apai melalui berguling, mera"ap, atau
merangkak pada tangan dan lutut tanpa gerakan bergantian atau
simultan.
e. Level *: 8angguan 0isik membatasi gerakan dan kemampuan
untuk men&aga kepala dan trunk dalam mela.an gravitasi.
'emua bidang 0ungsi motorik terbatas. 1eberapa anak
mobilisasi menggunakan kursi roda.
!.3.3. 4elompok , D @ ta#un
a. Level 1: Anak dapat duduk dan bangkit dari duduk pada kursi, tanpa
membutu#kan bantuan tangan. Anak bergerak dari lantai dan dari
kursi untuk berdiri tanpa bantuan ob"ek. Anak ber&alan baik dalam
ruangan maupun diluar ruangan, dan dapat naik tangga. $erdapat
kemampuan untuk berlari atau melompat.
b. Level 2: Anak duduk di kursi dengan kedua tangan bebas
memanipulasi ob"ek. Anak dapat bergerak dari lantai untuk berdiri,
tetapi seringkali membutu#kan ob"ek "ang stabil untuk menarik atau
mendorong dengan tangann"a. Anak ber&alan tanpa alat bantu didalam
ruangan dan dengan &arak pendek pada permukaan "ang rata diluar
ruangan. Anak dapat ber&alan naik tangga dengan berpegangan pada
tepi tangga., tetapi tidak dapat berlari atau melompat.
/. Level 3: Anak dapat duduk pada kursi, tetapi membutu#kan alat bantu
untuk pelvis atau badan untuk memaksimalkan 0ungsi tangan. Anak
dapat duduk dan bangkit dari duduk menggunakan permukaan "ang
stabil untuk menarik atau mendorong dengan tangann"a. Anak
seringkali dibantu untuk mobilitas pada &arak "ang &au# atau diluar
ruangan dan untuk &alan "ang tak rata.
d. Level ,: Anak duduk di kursi tapi butu# alat bantu untuk kontrol
badan untuk memaksimalkan 0ungsi tangan. Anak duduk dan bangkit
dari duduk membutu#kan bantuan orang de.asa atau ob"ek "ang
stabil untuk dapat menarik atau mendorong dengan tangann"a. Anak
dapat ber&alan pada &arak pendek dengan bantuan .alker dan dengan
penga.asan orang de.asa, tetapi kesulitan untuk &alan berputar dan
men&aga keseimbangan pada permukaan "ang rata. Anak dibantu
untuk mobilitas ditempat umum. Anak bisa melakukan mobilitas
dengan kursi roda bertenaga listrik.
e. Level *: 4elainan 0isik membatasi kemampuan kontrol gerakan,
gerakan kepala dan postur tubu#. 'emua area 0ungsi motorik terbatas.
4eterbatasan untuk duduk dan berdiri "ang tidak dapat dikompensasi
dengan alat bantu, termasuk "ang menggunakan teknologi. Anak tidak
dapat melakukan akti0itas mandiri dan dibantu untuk mobilisasi.
'ebagian anak dapat melakukan mobilitas sendiri menggunakan kursi
roda bertenaga listrik dengan sangat membutu#kan adaptasi.
!.3.,. 4elompok @ D 12 $a#un
a. Level 1: Anak ber&alan didalam dan diluar ruangan, naik tangga tanpa
keterbatasan. Anak menun&ukkan per0orma 0ungsi motorik kasar
termasuk lari dan lompat, tetapi ke/epatan, keseimbangan dan
koordinasi berkurang.
b. Level 2: Anak ber&alan didalam dan diluar ruangan dan naik tangga
dengan berpegangan di tepi tangga, tetapi terdapat keterbatasan
ber&alan pada permukaan "ang rata dan mendaki, dan ber&alan
ditempat ramai atau tempat "ang sempit. Anak dapat melakukan
kemampuan motorik kasar, seperti berlari atau melompat "ang
minimal.
/. Level 3: Anak ber&alan didalam dan diluar ruangan pada permukaan
"ang rata dengan bantuan alat bantu gerak. Anak masi# mungkin
dapat naik tangga dengan pegangan pada tepi tangga. $ergantung
0ungsi dari tangan, anak menggerakan kursi roda se/ara manual atau
dibantu bila melakukan akti0itas &arak &au# atau diluar ruangan pada
&alan "ang tidak rata.
d. Level ,: Anak bisa dengan level 0ungsi "ang suda# menetap di/apai
sebelum usia @ ta#un atau lebi# mengandalkan mobilitas
menggunakan kursi roda diruma#, disekola# dan ditempat umum.
Anak dapat melakukan mobilitas sendiri dengan kursi roda bertenaga
listrik.
e. Level *: 4elainan 0isik membatasi kemampuan kontrol gerakan,
gerakan kepala dan postur tubu#. 'emua area 0ungsi motorik terbatas.
4eterbatasan untuk duduk dan berdiri "ang tidak dapat dikompensasi
dengan alat bantu, termasuk "ang menggunakan teknologi. Anak tidak
dapat melakukan akti0itas mandiri dan dibantu untuk mobilitas.
'ebagian anak dapat melakukan mobilitas sendiri menggunakan kursi
roda bertenaga listrik dengan sangat membutu#kan adaptasi.
8. Cerebral Palsy Spastic Quadriplegi
5alam makala# ini, kelompok kami kami mengambil kasus mengenai Cerebral
Palsy %pastis 0uadriplegi!
9.1. %engertian Cerebral Palsy %pastis 0uadriplegi
Cerebral Palsy %pastis 0uadriplegi "aitu kerusakan pada sistem sara0
pusat "ang berdampak tidak berkembangn"a sistem sara0 tersebut ditandai
tonus otot "ang meninggi serta semua badan terasa kaku terutama pada
lengan se#ingga mengalami gangguan pada bagian motorik dan
terlambatn"a perkembangan anak. 0uadriplegi dibeberapa klinik disebut
&uga sebagai double hemiplegi "aitu dua sisi tubu# terutama dilengan
lebi# kaku dibanding kaki. 6%amela, 1==37
9.2. (ani0estasi klinis Cerebral Palsy %pastis 0uadriplegi
(enurut '#errill, 1=9,, /iri 0isik "ang sering ditemui adala# sebagai
berikut:
1.7 %ada kasus ini Assymetrical Tonic -eck +eflex dan Moro +eflex atau
A$N) "ang #arusn"a suda# #ilang pada usia @ bulan, masi# ada.
2.7 4epala dan le#er /enderung ke ara# 0leksi, #al ini dapat disebabkan
ole# gangguan visual.
3.7 %ersendian ba#u atau s#oulder /ederung ke ara# abduksi disebabkan
adan"a #ipertonus.
,.7 Lengan ba.a# atau 0orearm akan /endurung ke ara# pronasi.
*.7 %ergelangan tangan atau .rist seringkali dalam posisi 0leksi,
sedangkan &ari-&ari tangan dalam posisi mengepal.
@.7 'endi panggul atau #ip /enderung dalam posisi adduksi, "ang
men"ebabkan tungkai dan kaki dalam posisi menggunting dan
men"ebabkan ter&adin"a dislokasi #ip. 5islokasi ini ter&adi karena
adan"a ga"a "ang berlebi# "ang men"ebabkan sendi melampaui
batas normal anatomin"a.
!.7 'endi lutut atau knee akan /enderung dalam posisi semi0leksi.
9.7 Ankle &oint akan /enderung dalam posisi plantar 0leksi, karena
ter&adi ketengan dari tendong a/#illes.
=.7 (asala# keseimbangan, ter&adi karenan adan"a kerusakan pada
/erebellum. Anak dengan pola &alan menggunting akan ra.an untuk
&atu# ke depan.
10.7 'pastik sering berpengaru# pada otot-otot perna0asan.
11.7 4eterlambatan dalam pertumbu#an dan perkembangan.
12.7 %ada keban"akan kasusCerebral Plasy %pastic 0uadriplegia, anak
berguling dan keduduk dengan0le;ipatrondan tanpa rotasi trunk.
9.3. %rognosis Cerebral Palsy %pastis 0uadriplegi
%rognosis pasien Cerebral Palsy %pastic 0uadriplegi dipengaru#i
beberapa 0aktor antara lain:
9.3.1. 1erat ringann"a kerusakan "ang dialami pasien.
(enurut tingkatann"a Cerebral Palsy %pastic 0uadriplegise/ara
umum diklasi0ikasikan dalam tiga tingkat "aitu:
a! Mild
%asien dengan Mild 0uadriplegi dapat ber&alan tanpa
menggunakan alat bantu seperti billateral crutches atau )alker, dan
dapat bersosialisasi dengan baik dengan anak-anak normal
seusian"a pasien.
b. Moderate
%asien dengan Moderate 0uadriplegi mampu untuk ber&alan saat
melakukan akti0itas se#ari-#ari tetapi terkadang masi#
membutu#kan alat bantu seperti billateral crutches atau )alker!
Namun demikian untuk per&alanan &au# atau ber&alan dalam .aktu
"ang relati0 lama dan &arak tempu# "ang relati0 &au#, pasien masi#
memerkulan bantuan kursi roda.
c! %e'ere
'edangkan pasien dengan %e'ere 0uadriplegi sangat tergantung
pada alat bantu atau bantuan dari orang lain untuk ber&alan
meskipun #an"a untuk men/apai &arak "ang dekat, misaln"a untuk
berpinda# dari satu ruangan ke ruangan "ang lain dalam satu
ruma#. %asien sangat tergantung pada kursi roda atau orang lain
untuk melakukan akti0itas.
9.3.2. %emberian terapi pada pasien Cerebral Palsy %pastic 0uadriplegi
%emberian terapi dengan dosis "ang tepat dan adekuat &uga
berpengaru# ter#adap prognosis pasien. 'emakin tepat dan adekuat
terapi "ang diberikan semakin baik prognosisn"a.
9.3.3. 4ondisi tubu# pasien.
5engan kondisi tubu# "ang baik akan mempermuda# pasien untuk
mengembangkan kemampuann"a pada saat lati#an se#ingga pasien
dapat melakukan akti0itas se#ari-#ari se/ara mandiri.
9.3.,. Lingkungan tempat pasien tinggal dan bersosialisasi.
%eran lingkungan terutama keluarga sangat mempengaru#i
perkembangan pasien, dukungan mental "ang diberikan keluarga
kepada pasien sangat dibutu#kan pasien tidak #an"a pada saat
men&alani terapi se#ingga pasien bersemangat setiap kali men&alani
sesi lati#an tetapi &uga untuk menumbu#kan rasa per/a"a diri pasien
untuk bersosialisasi dengan dunia luar.
=. Penatalaksanaan &isioterapi pada Cerebral PalsySpastik Quadriplegi
Asesmen merupakan proses pengumpulan data baik data pribadi maupun data
pemeriksaan pasien. Asesmen dilakukan bertu&uan untuk mengidenti0ikasikan
urutan masala# "ang timbul pada kasus Cerebral Palsy %pastic 0uadriplegic
kemudian men&adi dasar dari pen"usunan program terapi dan tu&uan terapi
"ang disesuaikan dengan kondisi pasien serta lingkungan sekitar pasien. 5alam
asesmen meliputi:
=.1. Anamnesis
Anamnesis merupakan /ara pengumpulan data dengan &alan tan"a &a.ab
antara sterapis dengan sumber data. 5ili#at dari segi pelaksanaann"a
anamnesis dibedakan atas dua "aitu: Autoanamnesis, merupakan
anamnesis "ang langsung ditu&ukan kepada pasien "ang bersangkutan dan
Alloanamnesis, merupakan anamnesis "ang dilakukan ter#adap orang lain
"aitu keluarga, teman, ataupun orang terdekat dengan pasien "ang
mengeta#ui keadaan pasien tersebut. Anamnesis "ang akan dilakukan
berupa :
=.1.1. +dentitas %enderita atau Anamnesis mum
Anamnesis ini berisi tentang : nama, umur, &enis kelamin, alamat,
peker&aan, #obi dan agama. +dentitas pasien #arus diisi selengkap
mungkin, ini bertu&uan untuk meng#indari kesala#an dalam
pemberian tindakan.
5ari data identitas pasien, kita &uga mendapatkan kesan mengenai
keadaan sosial ekonomi, buda"a dan lingkungan dari pendidikan
terak#ir dan peker&aan pasien. 'e#ingga kita dapat memberikan
tindakan dan edukasi "ang sesuai bagi pasien.
=.1.2. 4elu#an tama
4elu#an utama merupakan kelu#an "ang paling mengganggu
pasien pada saat itu. 4elu#an utama pasien di&adikan sebagai a/uan
dalam menggali in0ormasi lebi# dalam, melakukan pemeriksaan
dan pemberian tindakan. %ada anak, kelu#an utama "ang
ditan"akan anak belum bisa apa dan suda# bisa apa.
=.1.3. )i.a"at %en"akit 'ekarang
)i.a"at pen"akit sekarang merupakan rin/ian dari kelu#an utama,
"ang berisi ri.a"at per&alanan pen"akit se/ara kronologis dengan
&elas dan lengkap serta keterangan tentang ri.a"at pengobatan
"ang perna# dilakukan sebelumn"a dan #asil "ang diperole#.
)i.a"at pen"akit sekarang #arus meliputi: lokasi dan pen&alaran,
intensitas atau kepara#an, disabilitas, durasi, 0rekuensi, kondisi
atau keadaan saat mun/uln"a ge&ala, 0aktor pen/etus, 0aktor "ang
memperberat, 0aktor "ang memperingan, kaitann"a dengan
aktivitas se#ari-#ari. -al ini bertu&uan sebagai a/uan dalam
melakukan pemeriksaan serta pemberian tindakan.
=.1.,. )i.a"at %renatal
(en/akup usia ibu saat #amil, ke#amilan diren/anakan atau tidak,
rutin kontrol ke dokter atau dokter atau tidak, selama #amil ibu
mengalami trauma, perdara#an, dan menderita pen"akit lainn"a
atau tidak, mengkonsumsi obat-obatan atau &amu-&amuan tidak.
=.1.*. )i.a"at Natal
(en/akup usia ke#amilan, la#ir normal atau caesar, ditolong ole#
siapa, dimana, langsung menangis atau tidak, berat badan la#ir,
pan&ang badan la#ir, saat la#ir apaka# anak ber.ana biru atau
kuning tidak.
=.1.@. )i.a"at %ost Natal
(en/akup pena# ke&ang atau tidak, ber.ana biru atau kuning
tidak, anak minum A'+ sampai usia berapa ta#un.
=.1.!. )i.a"at %en"akit 5a#ulu
)i.a"at pen"akit da#ulu merupakan ri.a"at pen"akit 0isik
maupun psikiatrik "ang perna# diderita sebelumn"a. (eliputi,
anak perna# deman, ke&ang, diare, atau pen"akit lainn"a "ang tidak
ber#ubungan se/ara langsung dengan kelu#an utama anak atau
tidak, perna# dira.at di ruma# sakit atau tidak, dimana, kapan atau
saat usia berapa ta#un, dan berapa lama. -al ini perlu diketa#ui
karena ada beberapa pen"akit "ang sekarang dialami ada
#ubungann"a dengan pen"akit "ang perna# dialami sebelumn"a
serta sebagai ba#an pertimbangan dalam pemili#an tindakan "ang
akan dilakukan.
=.1.9. )i.a"at %en"akit 4eluarga
'e&ara# keluarga memegang peranan penting dalam kondisi
kese#atan seseorang. %en"akit "ang mun/ul pada lebi# dari satu
orang keluarga terdekat dapat meningkatkan resiko untuk
menderita pen"akit tersebut. %en"akit "ang mun/ul bersamaan
pada keluarga &uga mengindikasikan resiko "ang lebi# besar,
misaln"a diabetes dan pen"akit &antung.
=.1.=. )i.a"at %sikososial
)i.a"at psikososial pada kasus anak berisikan anak tersebut anak
ke berapa dari berapa bersaudara, usia, pendidikan, dan peker&aan
orang tua, se#ari-#ari anak diasu# ole# siapa. %entingn"a
mengeta#ui ri.a"at psikososial adala# untuk meran/ang terapi dan
home program "ang tepat bagi pasien.
=.1.10. )i.a"at +munisasi
1erisikan imunisasi apa sa&a "ang perna# diberikan kepada anak
tersebut.

65epkes dalam Lunar 20127
4eterangan gambar:
a. +munisasi 1A8: 5itu&ukan untuk memberikan kekebalan ba"i
ter#adap bakteri tuberkolosis atau $1A.
b. +munisasi 5%$: (emberikan kekebalan bagi ba"i ter#adapat
pen"akit 5ipteri, %ertusis atau batuk re&an dan tetanus.
/. +munisasi %olio: (emberikan kekebalan bagi ba"i ter#adap
pen"akit polio atau kelumpu#an
d. +munisasi -ib: (en/ega# ba"i terkena in0eksi $aemophils
influen<a tipe b "ang dapat men"ebabkan pen"akit meningitis,
in0eksi tenggorokan dan pnemonia. +munisasi -ib ini sangat
ma#al, maka belum di .a&ibkan.
e. +munisasi Pneumokokus: melindung ba"i dari bakteri pen"ebab
in0eksi pada telinga. 'elain itu bakteri ini bisa menimbulkan
permasala# serius seperti meningits dan in0eksi pada dara#.
=.1.11. )i.a"at $umbu# 4embang
)i.a"at tumbu# kembang normal anak meliputi: 0ase-0ase
perkembangan dan pertumbu#an anak dapat dilalui pada saat usia
anak berapa ta#un, sen"um pada orang untuk pertama kaliG
berbi/ara pertama kali, pemberian A'+ sampai dengan usia berapa
ta#un, pemberian susu 0ormula se&ak usia berapa, alasan
pemberian susu 0ormula, /ara minumn"a, &enis makanan "ang
dapat dimakan ole# anak pada saat ini, /ara makann"a, ba#asa
"ang dapat anak u/apkan saat itu.
-ormal De'elopment Child menurut I-F, 1==3:

-ormal De'elopment and Cerebral Palsy De'elopment menurut I-F, 1==3
=.2. %emeriksaan
%emeriksaan terdiri dari:
=.2.1. %emeriksaan mum men/akup /ara datang, normal, digendong,
atau menggunakan alat bantu, kesadaran,koperati0 atau tidak, tensi,
pemeriksaan lingkar kepala, nadi,respirasi rate, status gi<i, su#u
tubu#.
a. 4esadaran
$ingkat kesadaran adala# ukuran dari kesadaran dan respon
seseorang ter#adap rangsangan dari lingkungan, tingkat
kesadaran dibedakan men&adi :
1. Compos Mentis atau conscious, "aitu kesadaran normal,
sadar sepenu#n"a, dapat men&a.ab semua pertan"aan
tentang keadaan sekelilingn"a.
2. Apatis# "aitu keadaan kesadaran "ang segan untuk
ber#ubungan dengan sekitarn"a, sikapn"a a/u# tak a/u#.
3. 5elirium, "aitu gelisa#, disorientasi berupa orang, tempat,
.aktu, memberontak, berteriak-teriak, ber#alusinasi,
kadang ber#a"al.
,. %omnolen atau Obtundasi# 1etargi# "aitu kesadaran
menurun, respon psikomotor "ang lambat, muda# tertidur,
namun kesadaran dapat puli# bila dirangsang atau muda#
dibangunkan tetapi &atu# tertidur lagi, mampu memberi
&a.aban verbal.
*. %tupor atau soporo koma# "aitu keadaan seperti tertidur
lelap, tetapi ada respon ter#adap n"eri.
@. Coma atau comatos# "aitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada
respon ter#adap rangsangan apapun atau tidak ada respon
kornea maupun re0lek munta#, mungkin &uga tidak ada
respon pupil ter#adap /a#a"a.
b. $ensi atau $ekanan 5ara#
$ekanan dara# adala# tekanan "ang ditimbulkan pada dinding
arteri. $ekanan sistolik adala# tekanan dara# pada saat ter&adi
kontraksi otot &antung. 'edangkan, tekanan diastolik adala#
tekanan dara# "ang digambarkan pada rentang di antara gra0ik
den"ut &antung. $ekanan dara# biasan"a digambarkan sebagai
rasio tekanan sistolik ter#adap tekanan diastolik. %engukuran
tekanan dara# pada anak-anak dilakukan pada kasus-kasus
tertentu.
Jumla# tekanan dara# "ang normal berdasarkan usia seseorang
adala#:
- 1a"i usia di ba.a# 1 bulan : 9*:1* mm-g
- sia 1 D @ bulan : =0:@0 mm-g
- sia @ D 12 bulan : =@:@* mm-g
- sia 1 D , ta#un : ==:@* mm-g
- sia , D @ ta#un : 1@0:@0 mm-g
- sia @ D 9 ta#un : 19*:@0 mm-g
- sia 9 D 10 ta#un : 110:@0 mm-g
6%amela, 1==37
/. Lingkar 4epala
(engukur lingkar kepala ber0ungsi untuk mengeta#ui
perkembangan otakn"a. (eskipun ukuran lingkar kepala anak
tidak berpengaru# pada tingkat ke/erdasann"a, namun ukuran
lingkar kepala berkaitan dengan volume otakn"a. Lingkar
kepala anak akan bertamba# sesuai dengan usia dan &uga
diepngaru#i ole# &enis kelamin.
Lingkar kepala pada anak laki-laki
8ra0ik lingkaran kepala anak laki-laki 6berdasarkan Nel#aus
8. %ediatr. ,1: 10@G 1=9@7 dalam Ari0 (ans&oer 2000.
Lingkar kepala pada anak perempuan
8ra0ik lingkaran kepala anak perempuan 6berdasarkan
Nel#aus 8. %ediatr. ,1: 10@G 1=9@7 dalam Ari0 (ans&oer
2000.
d. Nadi
(engeta#ui den"ut nadi merupakan dasar untuk melakukan
lati#an 0isik "ang benar dan terukur atau mengeta#ui seberapa
keras &antung beker&a. %engukuran nadi dilakukan dengan durasi
1 menit.
Frekuensi den"ut nadi normal:
sia 5en"ut Nadi
1 minggu 100 D 1,0 kali:menit
2 D 9 minggu =0 D 130 kali:menit
3 D 12 bulan =0 D 130 kali:menit
1 D @ ta#un !* D 11* kali:menit
! D 12 ta#un !0 D 90 kali:menit
6%amela, 1==37
%ola nadi "ang normal adala# detakn"a berirama.
%ola nadi 5eskripsi
1radikardia Frekuensi nadi lambat.
$akikardia Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada
ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam
"ang menun&ukan pen"akit &antung.
Aritmia Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun
selama ekspirasi. 'inus Aritmia merupakan variasi
normal pada anak, k#ususn"a selama tidur.
e! +espirasi +ate
+espirasi rate adala# &umla# seseorang mengambil napas per
menit. $ingkat respirasi biasan"a diukur ketika seseorang dalam
posisi diam dan #an"a melibatkan meng#itung &umla# napas
selama satu menit dengan meng#itung berapa kali dada
meningkat.
$abel respirasi rate normal pada anak
sia %ernapasan
1 minggu 30 D @0 kali:menit
2 D 9 minggu 30 D ,0 kali:menit
3 D 12 bulan 20 D 30 kali:menit
1 D @ ta#un 1= D 2= kali:menit
! D 12 ta#un 1* D 20 kali:menit
6%amela, 1==37
0. 'u#u 1adan
Nilai #asil pemeriksaan su#u merupakan indikator untuk menilai
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Nilai
ini akan menun&ukkan peningkatan bila pengeluaran panas
meningkat. 4ondisi demikian dapat &uga disebabkan ole#
vasodilatasi, berkeringat, #iperventilasi dan lain-lain. 5emikian
sebalikn"a, bila pembentukan panas meningkat maka nilai su#u
tubu# akan menurun. (emeriksa su#u badan bias menggunakan
punggung tangan. Afebris berarti dalam batas normal, subfebris
berarti demam "ang tidak tinggi atau saat dipalpasi terasa
#angat, febris berarti demam.
g. 'tatus 8i<i
'tatus gi<i anak dapat dili#at dari pemeriksaan turgor kulit,
kon&ungtiva mata, dan proporsi tubu#. Namun, untuk lebi#
me"akinkann"a lagi, dapat di#itung dari rumus:
%an&ang badan H 90 > *n
1erat badan H 9 > 2n
5imana n adala# umur dalam ta#un.
6Ari0 (ans&oer, 20007
=.2.2. %emeriksaan k#usus
%emeriksaan k#usus terdiri dari:
1. %engamatan %osisi
%emeriksaan ini ber0ungsi untuk menilai ada tidakn"a gerakan
ekstremitas abnormal, asimetris, posisi dan gerakan "ang
abnormal. %engamatan posisi dilakukan pada saat terlentang,
berguling, telungkup, mera"ap, ke duduk, duduk, merangkak,
ke berdiri, berdiri, dan ber&alan. %engamatan posisi anak
dilakukan sesuai dengan kemampuan anak. 'etiap posisi
memiliki komponenn"a masing D masing.
a. $erlentang
4omponen "ang dili#at:
1.7 8erakann"a 6akti0, simultan, ke/enderungan posisi7
2.7 %osisi kepala
3.7 %osisi trunk 6simetris atau tidak simetris7
,.7 %osisi shoulder
*.7 %osisi elbo)
@.7 %osisi )rist
!.7 %osisi (ari
9.7 %osisi hip
=.7 %osisi knee
10.7 %osisi ankle
b. 1erguling
4omponen "ang dili#at:
1.7 Cia 6hip atau shoulder7
2.7 )otasi trunk 6ada atau tidak7
/. $elungkup
4omponen "ang dili#at:
2!3 $ead lifting
!3 $ead control
4!3 Forearm support
"!3 $and support
*.7 %osisi trunk
@.7 %osisi hip
!.7 %osisi knee
9.7 %osisi ankle
d. (era"ap
4omponen "ang dili#at:
2!3 $ead control
!3 Forearm support
3.) )otasi trunk
,.7 8erakann"a simultan
5!3 Trnsfer )eight bearing
e. 5uduk
4omponen "ang dili#at:
2!3 $ead control
!3 Trunk control
4!3 $and support
"!3 6eight bearing
5!3 %itting balance
7!3 Protecti'e reaction
0. 4e duduk
4omponen "ang dili#at:
1.7 %osisi a.al
2.7 %roses
4!3 $ead control
"!3 Forearm support
5!3 $and suppport
@.7 Fiksasi gerakan
8!3 Transfer )eight bearing
g. (erangkak
4omponen "ang dili#at:
2!3 $ead control
!3 6eight bearing
4!3 )otasi trunk
"!3 Transfer )ieght bearing
5!3 8erakann"a simultan atau tidak
#. 1erdiri
4omponen "ang dili#at
2!3 $ead control
!3 %osisi shoulder
4!3 %osisi elbo)
"!3 %osisi )rist
5!3 %osisi &ari-&ari
7!3 %osisi trunk
8!3 Trunk control
9!3 %osisi hip
:!3 %osisi knee
2;!3 %osisi ankle
22!3 6eight bearing
2!3 %tanding balance
i. 4e berdiri
4omponen "ang dili#at:
1.7 %osisi a.al
2.7 %roses
4!3 $ead control
"!3 Trunk control
5!3 6eight bearing
7!3 Transfer )eight bearing
!.7 %ola ke berdiri
&. 1er&alan
4omponen "ang dili#at:
2!3 $ead control
!3 Trunk control
4!3 )otasi trunk
"!3 Transfer )eight bearing
2. 'pastisitas
'pastisitas merupakan 0ungsi tonus "ang meningkat tergantung
pada ke/epatan gerakan. (erupakan gambaran lesi pada
<pper Motor -euron. (embentuk ekstrimitas pada posisi
ekstensi.%engukuran spastisitas dilakukan apabila ada
ke/urigaan ke/enderungan posisi. 'kala pengukuran dapat
menggunakan ash)orth.
'kala 4linis 'pastisitas 6A%$6O+T$7
0 : $idak terdapat peningkatan tonus postural.
1 : 'edikit peningkatan tonus, terdapat ta#anan minimal
di ak#ir Lingkup 8erak 'endi.
1> : 'edikit peningkatan tonus, ta#anan sedikit kurang dari
P Lingkup 8erak 'endi.
2 : %eningkatan tonus lebi# n"ata #ampir seluru#
Lingkup 8erak 'endi, namun masi# bisa digerakkan
3 : %eningkatan tonus bermakna, se#ingga gerakan pasi0
sulit dilakukan.
, : 'endi dalam posisi 0leksi atau ekstensi atau dalam
satu posisi.
6(alene Iessel#o00, 20127
4! Ankle Clonus
1ila ter&adi rileks "ang sangat #iperakti0, maka keadaaan ini
disebut klonus. Jika kaki dibuat dorsi 0leksi dengan tiba-tiba,
dapat mengakibatkan dua atau tiga kali gerakan sebelum
selesai pada posisi istira#at. 4adang-kadang pada pen"akit
'istem 'ara0 %usat terdapat aktivitas ini dan kaki tidak mampu
istira#at di mana tendon men&adi longgar tetapi aktivitas
men&adi berulang-ulang.
"! Tightness
a. %emeriksaan tightness pada m! hamstring
%osisi os : terlentang
$atalaksana : 0leksikan sala# satu hip. %ositi0 &ika hip
pada sisi kontralateral terangkat.
b. %emeriksaan tightness pada m! illiopsoas
%osisi os : telungkup
$atalaksana : 0leksikan kedua knee. %ositi0 &ika hip fleksi.
/. %emeriksaan tightness tendon achilles
%osisi os : terlentang
$atalaksana : dorsi 0leksikan ankle! %ositi0 &ika ankle sulit
didosi 0leksikan.
*. %emeriksaan ! )e0leks
(erupakan sala# satu komponen penentu prognosis
ber&alan. %emeriksaan ! re0leks dilakukan mulai usia 1 ta#un
#ingga usia kurang dari ! ta#un. %emeriksaan ! re0leks
meliputi 6%amela, 1==37:
a. A$N) atau Asymetrical Tonic +eflex
Lokasi :brainstem
(un/ul saat usia : 2 bulan
-ilang saat usia : , bulan
Aara pemeriksaaan : anak terlentang dengan posisi kepala
pada midline, kemudian kepala dirotasikan ke sala# satu
sisi. %ositi0 &ika elbo) dan knee pada ipsilateral 0leksi, dan
pada sisi kontralateral: shoulder abduksi, elbo) ekstensi.
b. '$N) atau %ymetrical Tonic -eck +eflex
Lokasi : brainstem
(un/ul saat usia : , sampai @ bulan
-ilang saat usia : 10 bulan
Aara pemeriksaaan : anak telungkup dipangkuan
pemeriksa. 4emudian kepala anak di0leksikan atau
diekstensikan. %ositi0 &ika saat kepala di0leksikan, maka
kedua lengan 0leksi dan tungkai ekstensi. %ositi0 &ika saat
kepala ekstensikan, maka kedua lengan ekstensi dan tungkai
0leksi.
c! -eck +ighting
Lokasi : Midbrain
(un/ul saat usia : 1aru la#ir
-ilang saat usia : , sampai @ bulan
Aara pemeriksaaan : anak dalam posisi terlentang.
4emudian kepala dirotasikan ke sala# satu sisi. %ositi0 &ika
tubu# berputar mengikuti kepala, mulai dari shoulder# trunk#
dan pel'is# serta anggota gerak ba.a#.
d! &xtensor Thrust
Lokasi : %pinal
(un/ul saat usia : 1aru la#ir
-ilang saat usia : 1 sampai 2 bulan
Aara pemeriksaaan : knee anak dalam posisi 0leksi.
4emudian telpak kaki digores atau disentu#. %ositi0 &ika
knee men&adi lurus.
e! Moro
Lokasi : %pinal
(un/ul saat usia : 1aru la#ir
-ilang saat usia : 1 sampai 2 bulan
Aara pemeriksaaan : anak dalam posisi terlentang, kepala
dan punggung anak disangga tangan pemeriksa. 4emudian
se/ara tiba-tiba &atu#kan pegangan kepala anak tanpa
ditekan. %ositi0 &ika ada reaksi seperti terke&ut, "aitu kedua
elbo) 0leksi dengan forearm supinasi.
f! Parachute
Lokasi : Cortical
(un/ul saat usia : @ sampai = bulan
-ilang saat usia : tidak #ilang atau sepan&ang usia
Aara pemeriksaaan : anak diposisikan seperti akan
ter&un, handling pemeriksa pada bagian torakal, posisi
kepala lebi# renda# dari kaki. %ositi0 &ika kedua lengan anak
lurus, &ari-&ari tangan diekstensikan seola# #endak
mendarat, atau sering disebut handsupport!
g. Foot pla/ement
Lokasi : Cortical
(un/ul saat usia : 1aru la#ir
Aara pemeriksaaan : anak diposisikan berdiri, handling
pada axilla anak. 4emudian punggung tungkai anak
digoreskan pada me&a. %ositi0 &ika kaki anak naik ke atas
me&a.
%enilaian ! re0leks:
A$N) 6 - 7 : 0
'$N) 6 - 7 : 0
Ne/k rig#ting6 - 7 : 0
E;tensor t#rust6 - 7 : 0
(oro 6 - 7 : 0
%ara/ute 6 > 7 : 0
Foot pla/ement6 > 7 : 0
4eterangan:
Jika skor 0, maka anak bisa ber&alan.
Jika skor 1, maka anak bisa ber&alan tanpa atau dengan alat
bantu.
Jika skor 2 atau lebi# dari 2, maka prognosa ber&alan &elek.
@. %emeriksaan Fungsi 1ermain
Anak ke/il mempun"ai organ memori "ang belum ban"ak
terisi. (elalui bermain anak akan mengeksplorasi dan
memanipulasi benda-benda di sekitarn"a. 'etela# mengenali
dan mempela&ari, selan&utn"a anak akan men"impann"a di
dalam sel-sel memori atau otak. 'emakin ban"ak sel
memorin"a terisi ole# data-data tertentu "ang diperole#n"a
melalui permainan, maka akan semakin meningkatkan
kemampuan kogniti0n"a. Fungsi bermain anak berbeda-beda
sesuai dengan usian"a.
%emeriksaan denver ++ adala# suatu pemeriksaan "ang
digunakan untuk screening perkembangan anak dari la#ir
sampai usia @ ta#un, "ang meliputi , aspek penilaian "aitu
personal sosial, motorik kasar, ba#asa, dan motorik #alus.
=.3. %engumpulan 5ata $ertulis %emeriksaan %enun&ang
(erupakan data-data "ang di&adikan sebagai re0erensi. 5alam kasus ini,
data penun&ang "ang dipakai adala# 1E)A, pemeriksaan mata, dan
radiogra0i panggul.
a. 1E)A atau Brain &'oked +esponse Audiometry merupakan tes
neurologik untuk 0ungsi pendengaran batang otak ter#adap
rangsangansuara! 1E)A dapat digunakan untuk mendeteksi dini
adan"a gangguan pendengaran, ba#kan se&ak ba"i baru sa&a
dila#irkan. $es 1E)A ini dapat menilai 0ungsi pendengaran ba"i
atau anak "ang tidak kooperati0.
=.,. 1. rutan (asala# Fisioterapi 1erdasarkan %rioritas
rutan masala# didapatkan dari #asil pemeriksaan 0isik baik
pemeriksaan umum maupun pemeriksaan k#usus dan &uga kelu#an
dari pasien itu sendiri. (asala# "ang timbul meliputi:
2. 5iagnosa Fisioterapi
5isusun berdasarkan dari urutan masala# "ang ada. 5iagnosa
Fisioterapi terdiri dari impairment, keterbatasan gerak, keterbatasan
0ungsional "ang ber#ubungan dengan diagnosa medik.
=.*. %rogram %emeriksaan Fisioterapi
1. %engumpulan data program Fisioterapi dari dokter )e#abilitasi
(edik
(erupakan program "ang disusun ole# dokter )e#abilitasi (edik
"ang bersangkutan.
2. $u&uan
a. $u&uan Jangka %endek
$u&uan &angka pendek biasan"a dibuat berdasarkan prioritas
masala# "ang utama. 5alam membuat tu&uan &angka pendek ini
#arus disertai dengan bagaimana tu&uan atau ren/ana tersebut
akan di/apai, alokasi .aktu pen/apaian, dan kondisi-kondisi
seputar pasien dan lingkungan "ang memungkinkan tu&uan
tersebut dapat di/apai.
b. Jangka %an&ang
$u&uan &angka pan&ang &uga dibuat berdasarkan prioritas masala#,
tetapi bukan masala# "ang utama atau segera. $u&uan &angka
pan&ang #arus realistis sesuai dengan perkiraan pemuli#an "ang
maksimal sesuai patologi dan keadaan pasien &uga #arapan dari
pasien dan keluarga. %ada kasus anak dengan masala# Cerebral
Palsy %pastic 0uadriplegic menentukan prognosis ber&alan
berdasarkan penilain ! re0leks dan komponen prognosis ber&alan
"ang lain adala# kognisi, distribusi spastis, level spastis
berdasarkan nilai 'kala As#.or#t, penganan atau intervensi dini,
lingkungan atau persepsi, setela# usia 2 ta#un belum bisa duduk
maka prognosis ber&alan buruk.
3. (etode %emberian Fisioterapi
Fisioterapis memili# intervensi berdasarkan pada kompleksitas
dan tingkat kepara#an dari problem. Fisioterapis memili#,
mengaplikasikan atau memodi0ikasi satu atau lebi# prosedur
intervensi berdasarkan pada tu&uan ak#ir dan #asil "ang
di#arapkan "ang tela# dikembangkan ter#adap pasien.
(etode tersebut meliputi:
1.7 (etode Bobath atau -euro De'elopment Treatment6N5$7
a. 4onsep -euro De'elopment Treatment
-euro De'elopment Treatment =-DT3 menekankan pada
#ubungan antara normal postural reflex mechanism
6mekanisme re0leks postural normal7, "ang merupakan suatu
mekanisme re0leks untuk men&aga postural normal sebagai
dasar untuk melakukan gerak. (ekanisme re0leks postural
normal memiliki kemampuan "ang terdiri dari: 617 normal
postural tone, 627 normal reciprocal inner'ations, dan 637
variasi gerakan "ang mengara# pada 0ungsional. '"arat agar
mekanisme re0leks postural normal dapat ter&adi dengan baik:
617 righting reaction "ang meliputi labyrinthine righting
reaction# neck righting reaction# body on body righting
reaction# body on head righting reaction# dan optical righting
reaction# 627 e*uilibrium reaction, "ang mempersiapkan dan
memperta#ankan keseimbangan selama beraktivitas, 637
protecti'e reaction, "ang merupakan gabungan antara righting
reaction dengan e*uilibrium reaction 6$#e 1obat# Aentre o0
London, 1==,7.
b. %rinsip $eknik -euro De'elopment Treatmentatau N5$
%rinsip dasar teknik metode -euro De'elopment
Treatment atau N5$meliputi 3 #al:
2! Patterns of mo'ement
8erakan "ang ter&adi pada manusia saat beker&a adala#
pada pola tertentu dan pola tersebut merupakan representasi
dari kontrol level kortikal bukan kelompok otot tertentu.
%ada anak dengan kelainan sistem sara0 pusat, pola gerak
"ang ter&adi sangat terbatas, "ang mana dapat berupa
dominasi re0leks primiti0, berkembangn"a pola gerak
abnormal karena terbatasn"a kemampuan bergerak, dan
adan"a kompensasi atau adaptasi gerak abnormal. Akibat
lebi# lan&ut anak atau penderita akan menggunakan pola
gerak "ang abnormal dengan pergerakan "ang minim.
! <se of handling
$andling bersi0at spesi0ik dan bertu&uan untuk normalisasi
tonus, membangkitkan koordinasi gerak dan postur,
pengembangan ketrampilan, dan adaptasi respon. 5engan
demikian anak atau penderita dibantu dan dituntun untuk
memperbaiki kualitas gerak dan tidak dibiarkan bergerak
pada pola abnormal "ang dimilikin"a.
4! Prere*uisites for mo'ement
Agar gerak "ang ter&adi lebi# efisien, terdapat 3 0aktor "ang
mendasari atau prere*uisites "aitu 617 normal postural tone
mutlak diperlukan agar dapat digunakan untuk mela.an
gravitasi, 627 normal reciprocal inner'ations pada
kelompok otot memungkinkan ter&adin"a aksi kelompok
agonis, antagonis, dan sinergis "ang terkoordinir dan
seimbang, dan 637 postural fixation mutlak diperlukan
se#ingga kelompok otot mampu menstabilkan badan atau
anggota gerak saat ter&adi gerakan:aktivitas dinamis dari
sisa anggota gerak.
/. $eknik-$eknik 5alam -euro De'elopment Treatment 6N5$7
(etode -euro De'elopment Treatment =-DT3 memiliki teknik-
teknik k#usus untuk mengatasi pola abnormal aktivitas tonus
re0leks 6Ia#"ono, 20097. $eknik-teknik tersebut meliputi:
2! ,nhibisi
+n#ibisi disini menggunakan +eflex ,nhibiting Pattern =+,P3
"ang bertu&uan untuk menurunkan dan meng#ambat
aktivitas re0leks "ang abnormal dan reaksi asosiasi serta
timbuln"a tonus otot "ang abnormal. 'ekuensis dalam
terapi ini meliputi bagian tubu# dengan tingkat a00e/ted
terke/il dida#ulukan dan #andling dimulai dari proksimal.
! Fasilitasi
Fasilitasi bertu&uan untuk memperbaiki tonus postural,
memeli#ara dan mengembalikan kualitas tonus normal,
serta untuk memuda#kan gerakan-gerakan "ang disenga&a
6aktivitas se#ari-#ari7.
4! Propiocepti'e %timulation
(erupakan upa"a untuk memperkuat dan meningkatkan
tonus otot melalui propioseptive dan taktil. 1erguna untuk
meningkatkan reaksi pada anak, memeli#ara posisi dan pola
gerak "ang dipengaru#i ole# ga"a gravitasi se/ara otomatis.
"! >ey Points of Control =>PoC3
4e" Points of Control =>PoC3 adala# bagian tubu#
6biasan"a terletak di proksimal7 "ang digunakan untuk
handling normalisasi tonus maupun menuntun gerak akti0
"ang normal. Letak >ey Points of Control =>PoC3 "ang
utama adala# kepala, gelang ba#u, dan gelang panggul.
5! Mo'ement %e*uences and Functional %kill
$eknik in#ibisi dan 0asilitasi pada dasarn"a digunakan
untuk menumbu#kan kemampuan sekuensis motorik dan
keterampilan 0ungsional anak
d. $u&uan %elaksanaan -euro De'elopment Treatment6N5$7
$u&uan pelaksanaan metode -euro De'elopment Treatment
=-DT3 adala# meng#ambat pola gerak abnormal, normalisasi
tonus dan 0asilitasi gerakan "ang normal, serta meningkatkan
kemampuan aktivitas pasien.
1@. )atalaksana Cerebral Palsy
1. $erapi (edikamentosa
$iga ma/am obat "ang sering digunakan untuk mengatasi spastisitas
padapenderita A% adala# :
a. 5ia<epam
Fbat ini beker&a sebagai relaksan umum otak dan tubu#. %ada anak
usia J@ bulan tidak direkomendasikan, sedangkan pada anak usia ?@
bulan diberikan dengan dosis 0,12-0,9 mg:kk11:#ari per oral dibagi
dalam @-9 &amdan tidak melebi#i 10mg:dosis.
b. 1a/lo0en
Fbat ini beker&a dengan menutup penerimaan signal dari
medulaspinalis "ang akan men"ebabkan kontraksi otot.5osis obat
"ang dian&urkan pada penderita A% adala#:
2-! ta#un. 5osis 10-,0mg:#ari per oral, dibagi dalam 3-, dosis.
5imulai dari 2,*-*mgper oral 3 kali per #ari, kemudian dosis
dinaikan *-1*mg:#ari, maksimal,0mg:#ari.
9-11 ta#un. 5osis 10-@0 mg:#ari per oral, dibagi dalam 3-,
dosis. 5imulai 2,*-* mgper oral 3 kali per #ari, kemudian dosis
dinaikan *-1* mg:#ari, maksimal@0mg:#ari.
?12 ta#un. 5osis 20-90 mg:#ari per oral, dibagi dalam 3-, dosis.
5imulai dari *mg per oral 3 kali per #ari, kemudian dosis
dinaikan 1*mg:#ari, maksimal90mg:#ari
/. 5antrolene
Fbat ini beker&a dengan mengintervensi proses kontraksi otot
se#ingga kontraksi otot tidak beker&a. 5osis "g dian&urkan dari 2*
mg:#ari, maksimal ,0mg:#ari. Fbat-obatan diatas akan menurunkan
spasrisitas untuk periodesingkat, dan dapat menimbulkan e0ek
samping, misaln"a mengantuk. %enderita A% atetoid kadang-kadang
dapat diberikan obat-obatan "ang dapat membantu menurunkan
gerakan-gerakan abnormal. Fbat "ang sering digunakan termasuk
golongan antikolinergik, beker&a dengan menurunkan aktivitas
a/etilkoline "ang merupakan ba#an kimia messenger "ang akan
menun&ang #ubungan antar sel otak dan men/etuskan ter&adin"a
kontraksi otot. Fbat-obatan antikolinergik meliputi tri#e;"p#enid"l,
ben<tropine dan pro/"/lidine #"dro/#loride.
Fbat-obat tersebut diatas akan menurunkan spastisitas untuk periode
singkat, tetapi untuk penggunaan &angka .aktu pan&ang belum
sepenu#n"a dapat di&elaskan. Fabt-obat tersebut dapat menimbulkan
e0ek samping, misaln"a mengantuk, dan e0ek &angka pan&ang pada
s"stem sara0 "ang sedang berkembang belum &elas. 'atu solusi untuk
meng#indari e0ek samping adala# dengan mengeksplorasi /ara baru
untuk memberi obat-obat tersebut.
2. $erapi Fisik
$u&uan utama untuk memperbaiki 0ungsi alat gerak, mengontrol gerakan
re0leks patologis,merangsang gerakan "ang normal.
3. $erapi Fkupasi
$u&uann"a untuk meningkatkan kemampuan untuk menolong diri sendiri,
memperbaikikemampuan motorik #alus, penderita dilati# supa"a bisa
mengena-kan pakaian, makan, minum dan keterampilan lainn"a.$erapi
motorik disesuaikan dengan &enis#ambatan dan kelainan. (eningkatkan
kemampuan gerak pada persendian, meningkatkankekuatan otot,
meningkatkan pengontrolan motorik tubu#.
,. $erapi 1ia/ara
Lati#an vonasi : melati# gerakan bibir, lida#, otot-otot vokalLati#an
pema#aman ba#asaLati#an mengungkapkan: termasuk mengungkapkan
dengan ba#asa verbal atau nonverbal.
*. Alat 1antu
Alat bantu untuk menopang tubu#,siku, kaki, lutut, agar 0ungsi persendian
tetap ter&aga dan tidak ter&adi peruba#an bentuk.
@. $erapi 1eda#
%embeda#an sering direkomendasikan &ika ter&adi kontraktur berat
danmen"ebabkan masala# pergerakan berat.
a. $eknik pembeda#an 'elekti0 dorsal root r#i<otom", ditu&ukan untuk
menurunkan spastisitas pada otot tungkai dengan menurunkan &umla#
stimulasi "ang men/apai otot tungkai melalui sara0. 5alam prosedur
tersebut,dokter berupa"a melokalisir dan memili# untuk memotong
sara0 "ang terlalu dominan "ang mengontrol otot tungkai.
b. $eknik pembeda#an Eksperimental meliputi stimulasi kronik /erebellar
danstereota;i/ t#alamotom". %ada stimulasi kronik /erebelar, elektroda
ditanam pada permukaan /erebelum "ang merupakan bagian otak "ang
bertanggung &a.ab dalam koordinasi gerakan, dan digunakan untuk
menstimulasi sara0-sara0 /erebellar, dengan #arapan ba#.a teknik
tersebut dapat menurunkan spastisitas dan memperbaiki 0ungsi
motorik, stereota;i/ t#alamotom" meliputi memotong bagian
t#alamus, "ang merupakan bagian "ang mela"ani pen"eluran pesan
dari otot dan organ sensoris. -al ini e0ekti0 #an"a untuk menurunkan
tremor #emiparesis.
11. Pen/egahan Cerebral Palsy
a. %en/ega#an ter#adapan /edera kepala dengan /ara menggunakan alat
pengaman pada saat duduk di kendaraan dan #elm pelindung kepala saat
bersepeda, dan eliminasi kekerasan 0isik pada anak.
b. %enanganan ikterus neonatorum "ang /epat dan tepat pada ba"i baru
la#ir dengan 0ototerapi, atau &ika tidak men/ukupi dapat dilakukan
trans0usi tukar. +nkompatibilitas 0aktor r#esus muda# diidenti0ikasi dengan
pemeriksaan dara# rutin ibu dan bapak. +nkompatibiltas tersebut tidak
selalu menimbulkan masala# pada ke#amilan pertama, karena se/ara
umum tubu# ibu #amil tersebut belum memproduksi antibodi "ang tidak
diinginkan #ingga saat persalinan. %ada sebagian kasus, serum k#usus
"ang diberikan setela# kela#iran dapat men/ega# produksi antibodi
tersebut. %ada kasus "ang &arang, misaln"a pada ibu #amil antibodi
tersebut berkembang selama ke#amilan pertama atau produksi antibodi
tidak di/ega#, maka perlu pengamatan se/ara /ermat perkembangan ba"i
dan &ika perlu dilakukan trans0usi ke ba"i selama dalam kandungan atau
melakukan trans0usi tukar setela# la#ir.
/. )ubella atau /ampak &erman dapat di/ega# dengan memeberikan
imunisasi sebelum #amil. 'ebagai tamba#an, sangat baik untuk
melakukan eliminasi merokok, konsumsi alko#ol, dan pen"ala#gunaan
obat.
III. P,!U)UP
4erusakan central pada otak "ang imatur atau kerusakaan saat pre natal,
natal, dan post natal sampai usia 2 ta#un dapat men"ebabkan kelumpu#an ke ,
anggota gerak, sebagian, atau satu sisi tubu# "ang biasa dikenal dengan
cerebral palsy!
Cerebral Palsy adala# kumpulan ge&ala neuromuskular atau pada otot-otot
sara0 dengan berbagai ma/am etiologi, pato0isiologi, dan mani0estasi klinis,
"ang disebabkan lesi non progresi0 pada otak imatur.
%ada kasus ini termasuk cerebral palsy spastic *uadriplegic atau total
body in'ol'ement! 5engan /iri-/iri tonus postural meningkat, spastis pada total
ekstensi head# neck# and trunk, kontraksi otot "ang berlebi#, se#ingga
men"ebabkan ke/enderungan posisi pada keempat anggota gerak, re0leks
primiti0 "ang masi# menetap "ang men&adi re0leks patologis.
%enatalaksanaan 0isioterapi pada cerebral palsy adala# -euro
De'elopment Treatment atau Bobath anak. Nang meliputi, stimulasi, in#ibisi
dan 0asilitasi. %ada kasus ini, tindakan 0isioterapi "ang dilakukan "aitu
stimulasi taktil dan propiosepti0, in#ibisi spastis, 0asilitasi berguling dan
maintenan/e sepan&ang daur ke#idupan anak.
#A&)AR PUS)AKA
Ari0 (ans&oer. 4apita 'elekta 4edokteran Jilid 2. Edisi ke-3. Jakarta: (edia
Aes/ulalpius F4+G 2000.
Elita (ardiani. $esis Faktor D Faktor )isiko %renatal 5an %erinatal 4e&adian
Cerebral Palsy. 'emarang: niversitas 5iponegoroG 200@.
Jan '. $e/klin. %ediatri/ %#"si/al $#erap". ,
t#
edition. %#iladelp#ia: Lippin/ott
Iilliams Q IalkinsG 2009.
4uban 4A4, Leviton A. Aerebral pals". $#e Ne. England Journal o0 (edi/ine
1==2.
Lane ). et al. %s"/#osom (ed. %#iladelp#ia: Lippin/ott Iilliams Q IalkinsG
200=.
Laurie 8la<ener. $e;book: 'ensor" 5evelopment. 200=.
Lunar. Jad.al +munisasi +5A+ dan 5ep. 4ese#atan )+. %ost on 1 (ei 2012.
Available in: #ttp:::0orensik0=3.blogspot./om:2012:0*:&ad.al-imunisasi-idai-dan-
dep-kese#atan.#tml
(alene Iessel#o00. $#e (odi0ied As#.ort# '/ale. %ost on Juni 2012. Available
in: #ttp:::0"sio.dk:0a0o:(aleredskaber:(aleredskaber-al0abetisk:As#.ort#-'/ale:
%amela (. E/kersle". Elements o0 %aediatri/ %#"siot#erap". 'ingapore: Longman
'ingapore %ublis#ersG 1==3.
%eter L. )osenbaum L %, Ialter 5 ' et al. %rognosis 0or 8ross (otor Fun/tion in
Aerebral %als" : Areation o0 (otor 5evelopment Aurves. JA(A. 2002.
%aul 5. Anderson. Anatomi Fisiologi $ubu# (anusia. Ali# ba#asa ole# Nasmin
Asi#. Jakarta: %enerbit 1uku 4edokteran E8AG 1==@.
%eter L. )osenbaum, Ialter '5, et al. %rognosis 0or gross motor 0un/tion in
/erebral pals": /reation o0 motor developmental /urve. JA(A 2002.
'at"anegara. +lmu 1eda# 'ara0. Edisi ke-3. Jakarta: 8ramedia %ustaka tamaG
1==9.
'oet&iningsi#. $umbu# 4embang Anak. Jakarta: %enerbit 1uku 4edokteran E8AG
1==*.
'teven (, 'trauss J 5, et all. %rognosis 0or ambulation in /erebral pals" : A
population-based stud". %ediatri/s 200,.
Iilliem. %en"andang Aa/at di +ndonesia. %ost on 2= Fktober 2012. Available in:
....depkes.go.id
Iorld -ealt# Frgani<ation1==3. %romoting t#e 5evelopment o0 Noung A#ildren
Iit# Aerebral %als": Iorld -ealt# Frgani<ation, 8eneva.

You might also like