Pola-pola pertumbuhan berbeda secara individual, sebagian besar dikarenakan keturunan tetapi pengalaman lingkungan juga berpengaruh sampai tingkat tertentu. Adapula keterbelakangan pertumbuhan dikarenakan masalah bawaan, masalah fisik yang berkembang pada masa anak-anak atau masalah sentuhan emosional (emotional deprivation) yang disebut Deprivation Dwarfisme.
Otak Otak ialah aspek kunci pertumbuhan. Pada usia 5 tahun, otak mencapai ukuran otak dewasa. Beberapa otak ukurannya meningkat karena jumlah dan ukuran urat syaraf dan myelination. Bertambah matangnya otak berperan besar untuk kemampuan-kemampuan kognitif anak.
Perkembangan Motorik - Keterampilan Motorik Kasar Keterampilan motorik kasar meningkat secara dramatis selama masa awal anak-anak. Anak menjadi lebih aktif dan berani dari titik lain manapun pada siklus kehidupan. Seperti melompat, berlari kencang dan gerakan-gerakan yang beresiko. - Keterampilan Motorik Halus Meningkat secara substansial selama masa awal anak-anak. Maksudnya setiap tahunnya perkembangan koordinasi motorik halus anak-anak semakin meningkat. Seperti pada umur 3 tahun, menempatkan potongan menara balok dengan kasar. Meningkat pada usia 4 tahun, sulit membangun menara balok dengan sempurna, pada usia 5 tahun menara balok tidak lagi menarik melainkan ingin membangun rumah seperti halnya orang dewasa. - Kekidalan Anak-anak pada umumnya diajarkan menggunakan tangan kanan. Dewasa ini anak-anak diijinkan menggunakan tangan yang mereka sukai. Anak-anak kidal sama kompeten dan intelektualnya dengan anak-anak tangan kanan.
Gizi - Kebutuhan Energi Kebutuhan energi bertambah ketika anak melalui tahun-tahun masa anak-anak. Kebutuhan energi berbeda sesuai dengan metabolisme basal, tingkat pertumbuhan, dan level aktivitas. - Perilaku Makan Ada sejumlah hal rutin sehari-hari dalam perilaku makan yang diikuti oleh anak berusia 3, 4 dan 5 tahun. Banyak orang tua membesarkan anak mereka dengan makanan yang terlalu banyak lemak dan gula. Makanan anak-anak harus mengandung proporsi yang seimbang antara lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, makan terlalu banyak manisan seringkali merupakan faktor penyumbang bagi masalah makan pada masa awal anak-anak. Keadaan Penyakit dan Kesehatan Anak-Anak Penyebab utama kematian pada masa anak-anak awal ialah kekurangan air dan kekurangan gizi sehingga menyebabkan diare. Hal itu seharusnya dapat diselamatkan dengan oral rehydration therapy (ORT), yakni suatu metode penyembuhan dengan menggunakan berbagai teknik mencegah kekurangan cairan dengan memberi cairan melalui mulut kepada anak. Selain itu orang tua dapat meningkatkan kesehatan anak dengan cara membatasi jarak kelahiran secara memadai, merawat kehamilan dengan baik, memberi ASI, imunisasi, memberi makanan khusus selama dan setelah sakit, dan memeriksa berat badan anak secara teratur agar dapat mengatasi banyak penyebab kekurangan gizi dan pertumbuhan yang buruk.
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA AWAL ANAK-ANAK Tahap Pemikiran Praoperasional Piaget Tahap pra-operasional kira-kira rentang usia 2-7 tahun, pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrime kuat dan kemudian lemah, serta kepercayaan terhadap hal-hal magis terbentuk. Pemikiran pra-operasional tidak lain adalah masa tunggu yang longgar bagi pemikiran operasional, walaupun label pada masa pra-operasional menekankan bahwa anak pada tahap ini belum berpikir secara operasional. Operasi (operations) ialah perangkat tindakan terinternalisasi yang memungkinkan anak melakukan secara mental apa yang telah dilakukan fisik sebelumnya. Operasi sangat terorganisasi dan sesuai dengan aturan-aturan dari prinsip-prinsip logika tersebut. Sedangkan tahap pemikiran pra-operasional kacau dan tidak terorganisasi dengan baik. Pemikiran pra-operasional adalah awal kemampuan untuk merekonstruksi pada tingkat pemikiran apa yang telah dilakukan di dalam perilaku. Pemikiran pra-operasional dapat dibagi menjadi dua subtahap: 1. Subtahap Fungsi Simbolis Subtahap Fungsi Simbolis (Symbolic function subtage) ialah subtahap pertama pra- operasional yang terjadi kira-kira usia 2-4 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan membayangkan secara mental obyek-obyek yang tidak ada. Kemampuan tersebut disebut Fungsi Simbolis contohnya ketika anak disuruh menggambar maka gambar yang dibuat belum realistis. Pemikiran egosentrisme maksudnya egosentrisme adalah suatu ciri pemikiran pra- operasional yang menonjol, suatu ketidakmampuan untuk membedakan antara perspektif seseorang dengan perspektif orang lain, misalnya ketika percakapan melalui telepon berikut antara Mary usia 4 tahun dengan ayahnya di kantor, menunjukkan tipe pemikiran egosentris Mary: Ayah: Mary, ibu ada? Mary: (menganguk sambil diam) Ayah: Mary, bisa ayah bicara dengan ibu? Mary: (menganguk lagi sambil diam) Respon Mary bersifat egosentris dalam arti ia tidak dapat melihat perspektif ayahnya sebelum menjawab. Pemikir yang tidak egosentris seharusnya menjawab secara verbal. Kemudian Pemikiran Animisme maksudnya keyakinan bahwa obyek yang tidak bergerak memiliki kualitas semacam kehidupan dan dapat bertindak. Contohnya Ma, dinding nakal deh, kepala ku sakit nih gara-gara dinding. 2. Subtahap Pemikiran Intuitif. Subtahap ini terjadi kira-kira antara usia 4 hingga 7 tahun. Disebut intuitif karena anak- anak tampaknya begitu yakin akan pengetahuan mereka, tetapi belum begitu yakin bagaimana mereka tahu apa yang mereka tahu itu. Maksudnya, mereka mengatakan mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. Anak pra-operasional kurang konservasi dan menanyakan banyak pertanyaan. Karakteristik pemikiran pra-operasional yang disebut centration maksudnya pemusatan perhatian terhadap suatu karakteristik yang mengesampingkan semua karakteristik yang lain. Centration terbukti paling jelas pada anak-anak kecil yang kekurangan conservation. Conservation sendiri adalah suatu keyakinan akan keabadian atribut obyek atau situasi tertentu terlepas dari perubahan yang bersifat dangkal. Misalnya, orang dewasa mengerti bahwa sejumlah cairan tertentu tetap sama jumlahnya tanpa memandang wadahnya, sebaliknya anak-anak kecil akan tertipu oleh tinggi cairan pada wadahnya. Karakteristik lain anak- anak pra-operasional ialah mereka menanyakan serentetan pertanyaan. Sehingga dapat disimpulkan 4 karakteristik pemikiran pra-operasional yaitu Lebih simbolis daripada pemikiran sensori-motorik, Ketidakmampuan untuk mengaitkan dalam operasi, tidak dapat mengubah tindakan secara mental; kurangnya keterampilan konservasi, egosentris (ketidakmampuan membedakan perspektifnya sendiri dengan perspektif orang lain) dan lebih bersifat intuitif daripada logis. Pemrosesan Informasi - Perhatian Perhatian anak secara dramatis meningkat selama masa awal anak-anak. Habituation dapat digambarkan sebagai hilangnya perhatian, sedangkan Dishabituation dapat digambarkan sebagai pulihnya perhatian. Pentingnya aspek aspek perhatian ini pada bayi selama tahun tahun prasekolah ketika diukur pada 6 bulan pertama masa bayi, berkaitan dengan tingginya kecerdasan pada tahun tahun prasekolah. Salah satu kekurangan dalam perhatian selama tahun tahun prasekolah menyangkut dimensi dimensi tersebut yang menonjol dibandingkan dengan dimensi yang relevan untuk memecahkan masalah / mengerjakan tugas dengan baik. Anak anak mengikuti secara lebih efisien dimensi dimensi tugas yang relevan seperti pengarahan bagi pemecahan masalah. Para development yakin perubahan ini mencerminkan suatu pergeseran pengendalian kognitif perhatian sehingga anak anak bertindak kurang impulsif dan lebih banyak. Ciri-ciri tugas yang sangat menonjol seperti kelucuan badut yang menonjol dan menarik perhatian, sedangkan dimensi tugas yang relevan seperti pengarahan bagi pemecahan masalah. - Memori (ingatan) Ingatan adalah suatu proses sentral dalam perkembangan kognitif anak; ingatan meliputi penyimpanan informasi terus-menerus. Ingatan pada tahun-tahun prasekolah ialah ingatan jangka pendek (short-term memory). Dalam ingatan jangka pendek individu menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik dengan asumsi tidak ada latihan atau pengulangan. Kecepatan anak dalam memproses informasi merupakan suatu aspek penting dari kemampuan kognitif anak. Rentangan ingatan bertambah secara substansial pada masa awal anak-anak. Meningkatnya kecepatan pemrosesan berkaitan dengan peningkatan ingatan anak-anak. - Analisis Tugas Tekanan penting lainnya di dalam perspektif pemrosesan informasi ialah mengidentifikasi komponen-komponen tugas yang akan dilaksanakan oleh anak. Dengan menyederhanakan masalah dan membuat dimensi-dimensinya lebih mudah dipahami oleh anak-anak kecil. Para peneliti mendemonstrasikan bahwa anak-anak prasekolah dapat bernalar tentang silogisme (sejenis masalah penalaran yang terdiri atas dua premis, atau pernyataan yang dianggap benar, ditambah suatu kesimpulan). Contoh silogisme yang sederhana dan menarik setiap Banga pasti Ungu, Binatang-binatang yang berwarna ungu selalu bersin kepada manusia. Apakah semua Banga bersin kepada manusia? - Teori Pikiran Anak Anak-anak kecil bertanya-tanya tentang hakekat pikiran manusia. Anak-anak mengembangkan suatu kesadaran anak bahwa pikiran itu ada pada usia 2 atau 3 tahun, anak-anak mengacu pada kebutuhan, emosi, dan keadaan mental misalnya Aku membutuhkan ibu, Tom merasa sedih dan Aku lupa boneka ku. Istilah kognitif (mengetahui, mengingat dan berpikir) biasanya muncul setelah istilah emosional. Pada usia 2-3 tahun, anak-anak mengembangkan pengetahuan bahwa manusia bisa dikaitkan secara kognitif atau memiliki keterkaitan dengan dunia fisik dengan obyek-obyek dan peristiwa- peristiwa di dunia luar dengan cara seperti melihat, mendengar, menyukai, menginginkan, dan takut akan objek-objek. Misalnya bila Ann mau mencari mainannya, tetapi tidak dapat menemukannya di suatu tempat, anak-anak meramalkan ia akan sedih dan mencarinya di tempat lain. Akan tetapi, mereka tidak tahu bahwa keyakinan Ann akan kemungkinan lokasi (probabilitas tempat lain) mempengaruhi ke mana ia akan mencari. Anak kecil juga mengembangkan suatu pemahaman bahwa pikiran terpisah dari dunia fisik, mereka mengerti bahwa pikiran berbeda dengan batu karang. Misalnya anak berusia 3 tahun tahu bahwa mereka dapat membayangkan hal-hal yang tidak ada, seperti raksasa, hantu atau ular naga. Anak kecil mengembangkan suatu pemahaman bahwa pikiran dapat menjelaskan obyek dan peristiwa secara akurat atau tidak akurat. Pemahaman akan keyakinan yang keliru biasanya muncul pada anak berusia 4 atau 5 tahun, tetapi tidak pada anak-anak berusia 3 tahun, misalnya seorang anak laki-laki menyimpan cokelat di dalam lemari dan kemudian pergi bermain ke luar. Sementara ia diluar, ibunya memindahkan cokelat itu ke lemari hijau. Ketika si anak kembali kerumah dan menginginkan cokelatnya kembali, Anak berusia 3 tahun ditanya kemana si anak akan mencarinya? Biasanya mengatakan lemari hijau dimana cokelat ku berada. Walaupun si anak tidak tahu bahwa cokelat sudah dipindahkan. Dengan demikian, anak-anak berusia 3 tahun tidak dapat memahami bahwa seseorang bertindak berdasarkan atas apa yang ia yakini sebagai kebenaran ketimbang apa yang mereka tahu sebagai kebenaran di dalam kenyataan. Sebaliknya, anak-anak berusia 4 dan 5 tahun biasanya memahami keyakinan-keyakinan yang keliru, sehingga anak usia 4 tahun akan menjawab bahwa ketika anak kembali kerumah ia akan mencari ke lemari pertama saat dimana ia meletakkan cokelatnya. Terakhir, anak kecil juga mengembangkan suatu pemahaman bahwa pikiran secara aktif menengahi interpretasi tentang realitas dan emosi yang dialami. Misalnya, anak berusia 6 tahun tidak memahami mengapa seorang anak sedih atau takut ketika teman-temannya menyarankannya mengendarai sepeda padahal anak itu sebelumnya hampir saja ditabrak oleh mobil ketika ia tidak dapat menghentikan sepedanya karena kakinya terlalu pendek. Perkembangan Bahasa Pemahaman anak-anak berusia muda kadang-kadang melampaui kemampuan bicara mereka seperti Angin membelitku!. Namun dari sudut pandang anak kecil, mereka tidak salah. Mereka menggunakan cara anak kecil dalam merasakan dan memahami dunia mereka pada masa perkembangannya. - Elaborasi Tahap-tahap Brown Brown meyakini bahwa panjang rata-rata pengucapan (MLU/ mean length of utterance) merupakan indeks yang baik untuk melihat kematangan bahasa seorang anak. Ia mengidentifikasi ada lima tahap perkembangan bahasa seorang anak berdasarkan MLU: 1. Berlangsung sejak usia 12 sampai 26 bulan, MLU-nya ialah 1,00 sampai 2,00. Perbendaharaan kata, utamanya terdiri atas kata benda dan kata kerja, dengan sedikit kata sifat dan kata bantu. Urutan kata diperhatikan. Kalimat-kalimat khasnya adalah Dada mama Dada papa anjing besar. 2. Berlangsung sejak usia 27 sampai 30 bulan, MLU-nya adalah 2,00 sampai 2,50. kata-kata majemuk dibentuk secara tepat. Dalam bahasa inggris, ia sudah bisa menggunakan past tense, kata be, the, a, an dan juga beberapa proposisi. Kalimat-kalimat khasnya adalah boneka tidur mereka cantik susu habis. 3. Berlangsung pada usia 31 sampai 34 bulan, MLU-nya ialah 2,50 sampai 3,00. pertanyaan ya- tidak mulai muncul. Dalam bahasa inggris, pertanyaan-pertanyaan wh- (where, who, what) berkembang, kata-kata negative (no, not, non) digunakan, dan begitu juga kata-kata penting atau imperative (perintah atau permohonan). Kalimat-kalimat khasnya adalah Ayah pulang Susie nggak mau susu. 4. Berlangsung sejak usia 35 sampai 40 bulan, MLU-nya adalah 3,00 sampai 3,75. suatu kalimat yang diucapkan kadang-kadang terkait dengan kalimat lain. Kalimat-kalimat khasnya meliputi Kukira itu merah tahu apa yang kulihat?. 5. Berlangsung sejak usia 41 sampai 46 bulan, MLU-nya adalah 3,75 sampai 4,50. Kalimat-kalimat sederhana dan hubungan-hubungan proposisi terkoordinasi. Kalimat-kalimat khususnya adalah aku ke rumah Bob dan makan eskrim aku mau kelinci karena lucu.
- Sistem Aturan Bahasa meliputi suatu sistem simbol yang kita gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Sistem itu ditandai oleh penciptaan yang tidak pernah berhenti dan adanya sistem atau aturan. Sistem atau aturan itu meliputi morfologi yaitu mengacu kepada ketentuan-ketentuan pengkombinasian morfem; morfem ialah rangkaian bunyi-bunyian terkecil yang memberi makna kepada apa yang kita ucapkan dan dengar. Perubahan morfologi pada masa awal anak-anak tampak pada generalisasi aturan yang berlebihan ketika anak-anak bergerak melalui percakapan dua kata, ada bukti yang kuat bahwa mereka mengetahui aturan-aturan morfologi misalnya goed sebagai pengganti went. Sintaksis melibatkan bagaimana kata-kata dikombinasikan untuk membentuk ungkapan dan kalimat yang dapat diterima ketika anak-anak memasuki tahun-tahun sekolah dasar mereka menjadi terampil menggunakan aturan-aturan sintaksis untuk membangun kalimat-kalimat yang lebih panjang dan lebih kompleks contohnya I dont want you to use my bike ialah contoh yang mengesankan bagaimana anak dapat menggunakan sintaks untuk mengkombinasikan gagasan-gagasan ke dalam suatu kalimat tunggal. Semantic mengacu kepada makna kata dan kalimat, Ketika anak-anak melampaui tahap dua kata, pengetahuan mereka tentang makna juga berkembang dengan pesat. Pengucapan perbendaharaan kata seorang anak berusia enam tahun terentang dari 8000 hingga 14.000 kata. Perangkat terakhir adalah pragmatik yaitu kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan keinginan, terdapat perbedaan individual yang besar di dalam pembicaraan anak prasekolah tentang orang dan benda-benda imajiner. Pada usia tiga tahun, anak-anak meningkatkan kemampuan berbicaranya tentang sesuatu yang tidak hadir secara fisik; yaitu mereka meningkatkan penguasaan karakteristik bahasa yang dikenal sebagai displacement.
Teori Perkembangan Vygotsky - Zona Perkembangan Proximal (zone of proximal development, ZPD) ialah istilah untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi dapat dikuasai oleh bantuan dan bimbingan dari orang-orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil. ZPD menekankan bahwa pembelajaran adalah suatu peristiwa sosial yang bersifat interpersonal dan dinamis yang tergantung pada yang paling sedikit dua pikiran, dimana yang satu lebih berilmu atau lebih terlatih dari yang lain. Misalnya pembelajaran oleh anak kecil yang baru belajar berjalan adalah contoh ZPD bekerja. Guru harus memiliki pengetahuan untuk melatihkan keterampilan yang menjadi target pada setiap tingkat yang dipersyaratkan oleh aktivitas tersebut. Hubungan timbal balik antara anak yang baru berjalan dan guru disesuaikan secara dinamis ketika pembagian kerja dibandingkan dan ditujukan untuk meningkatkan peran pencapaian tujuan rekan yang lebih lemah. - Bahasa dan Pemikiran Ada dua prinsip yang mempengaruhi pemikiran dan bahasa, Pertama, semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal atau sosial. Kedua, Anak-anak harus berkomunisasi secara eksternal dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan bicara secara eksternal ke internal berlangsung. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial sementara Piaget menekankan percakapan anak yang egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan untuk mengarahkan diri mereka. Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka. - Kebudayaan dan Masyarakat Teori Vygotsky menekankan bagaimana pikiran anak berkembang dalam konteks dunia sosial budaya. Keterampilan kognitif berkembang melalui interaksi sosial yang melekat dalam suatu latar belakang kebudayaan.
Pendidikan Masa Awal Anak-anak - Taman kanak kanak yang berpusat pada anak Maksudnya adalah pendidikan melibatkan seluruh anak dan mencakup kepedulian akan perkembangan fisik, kognitif dan sosial anak. Pembelajaran di organisasikan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan, minat dan gaya belajar anak. Penekanannya pada proses belajar dan bukan pada apa yang dipelajari. Mencoba, menjelajahi, menemukan, menguji-coba, merestrukrisasi, berbicara, dan mendengar ialah kata-kata yang menggambarkan program taman kanak-kanak yang bagus. Taman kanak-kanak yang berpusat pada anak meliputi pendidikan anak secara menyeluruh, dengan penekanan pada variasi individual, proses belajar, dan pentingnya permainan dalam perkembangan. - Praktik praktik yang cocok dan tidak cocok menurut Teori Perkembangan dalam pendidikan anak anak kecil. Praktek yang cocok didasarkan pada pengetahuan tentang karakteristik perkembangan anak dalam suatu rentang usia (kecocokan usia) dan juga keunikan anak (kecocokan individu). Praktek yang tidak cocok mengabaikan pendekatan konkret dan langsung. Pengajaran langsung sebagian besar melalui kegiatan-kegiatan abstrak, kertas pensil yang diberikan diyakini sebagai praktek yang tidak cocok (developmentally appropriate practice). NAEYC (National Association for the Education of Young Children) adalah pendukung kuat praktek yang cocok dan telah mengembangkan rekomendasi yang ekstensif bagi pelaksanaannya. Anak-anak yang mengikuti TK yang cocok menurut teori perkembangan memperlihatkan perilaku kelas yang lebih cocok, memiliki catatan perilaku yang lebih baik, dan kebiasaan bekerja-belajar yang lebih baik di kelas satu dibandingkan anak yang mengikuti TK yang tidak cocok menurut teori perkembangan. - Pentingnya anak anak masuk prasekolah sebelum Taman Kanak Kanak Orang tua dapat mendidik anak kecil mereka sama efektifnya dengan sekolah. Namun, banyak orangtua tidak memiliki komitmen, waktu, energi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memberi anak-anak mereka suatu lingkungan yang mendekati program pendidikan masa awal anak-anak yang kompeten. Orang tua terlalu sering melihat pendidikan sebagai suatu perlombaan dan pendidikan seharusnya tidak membosankan bagi anak-anak kecil. Prasekolah publik tampil dalam banyak rupa. Suatu keprihatinan ialah prasekolah seharusnya tidak sekadar versi lain dari sekolah dasar. Pendidikan masa awal anak-anak memiliki beberapa isu yang bertumpang tindih dengan isu level persekolahan yang lebih tinggi, tetapi di dalam banyak hal agenda pendidikan masa awal anak-anak adalah berbeda. - Pengaruh pendidikan masa awal anak anak terhadap perkembangan anak Suatu tinjauan tentang pengaruh pendidikan masa awal anak-anak menyimpulkan bahwa anak- anak yang mengikuti prasekolah atau TK berinteraksi lebih banyak dengan rekan sebayanya, secara positif maupun negatif, kurang kooperatif dan kurang responsif terhadap orang-orang dewasa dibanding anak-anak yang diasuh dirumah, lebih berkompeten dan dewasa secara sosial dalam arti mereka lebih percaya diri, mandiri, mengekspresikan diri secara verbal, mengetahui dunia sosial, bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sosial dan keadaan yang tidak menyenangkan dan menyesuaikan diri dengan lebih baik ketika mereka masuk sekolah (misalnya memperlihatkan ketekunan dalam melaksanakan tugas, kepemimpinan dan arah tujuan), kurang berkompeten secara sosial dalam arti kurang sopan, kurang tunduk terhadap tuntutan guru, lebih berisik, lebih agresif dan lebih bossy, utamanya bila sekolah atau keluarga mendukung perilaku seperti itu. Pengaruh menyeluruh tampaknya positif, tetapi ukuran-ukuran hasil mengungkapkan bidang- bidang di mana kompetensi sosial lebih positif, yang lain kurang positif. - Pendidikan bagi anak-anak kecil yang kurang beruntung Pendidikan pengganti (compensatory education) mencoba memecahkan siklus kemiskinan anak kecil di Amerika Serikat dengan program-program seperti Head Start (suatu program pendidikan pengganti yang dirancang untuk memberi peluang kepada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah untuk memperoleh keterampilan-keterampilan dan pengalaman yang penting agar berhasil di sekolah) dan Follow Start (dilaksanakan tahun 1967 sebagai suatu tambahan bagi Project Head Start. Dalam project Follow Throught, jenis-jenis program pendidikan yang berbeda diselenggarakan untuk menentukan program-program mana yang paling efektif). Studi-studi jangka panjang menunjukkan bahwa program-program prasekolah model memiliki pengaruh perkembangan yang positif.