You are on page 1of 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ovarium Normal
2.1.1. Anatomi Ovarium
Gambar 1. Struktur anatomi ovarium
5
Sepasang ovarium wanita dewasa berukuran sebesar ibu jari tangan dan
terletak di rongga pelvis minor, masing-masing berukuran panjang 2,5-5 cm, tebal
1,5-3 cm dan lebar 0,7-1,5 cm dengan berat sekitar -! gram. "varium memiliki
dua permukaan #medial dan lateral$, dua tepi #anterior atau mesovarium dan
3
posterior %ang bebas$ dan dua kutub #bagian tubal atau atas dan bagian uterus
atau bawa&$.
',7,!
(ada posisi uterus dan adneksa normal, aksis panjang ovarium &ampir
vertikal tapi terkadang dapat menekuk ke depan berada di depan uterus.
(ermukaan medialn%a licin, sedangkan pada posteriorn%a terdapat ban%ak parut
atau penonjolan %ang menunjukkan posisi perkembangan )olikel dan posisi )olikel
%ang ruptur. (ermukaan lateral meng&adap ke dinding pelvis pada )ossa ovarii.
*ossa ini dibatasi ole& peritoneum dan pada bagian atasn%a dibatasi ole&
pembulu& dara& iliaka eksterna di bawa& nervus dan pembulu& dara& obturator,
pada batas posterior dibentuk ole& ureter dan pembulu& dara& uterus sedangkan di
anteriorn%a melekat pada ligamen. +ipatan %ang meng&ubungkan lapisan
belakang ligamentum latum dan ovarium dinamakan mesovarium. ,esovarium
merupakan lipatan peritoneum %ang membungkus dan melekatkan ovarium pada
lapisan posterosuperior ligamen dan tempat masukn%a pembulu& dara&, sara) dan
lim)e menuju ovarium. "varium ber&ubungan dengan uterus melalui ligamentum
ovarii proprium.
',!
"varium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar
ovarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi ole& peritoneum. -agian
ovarium kecil berada dalam ligamentum latum #&ilus ovarii$ dimana masuk
pembulu&-pembulu& dara& dan sara) ke ovarium. .rteri ovarii merupakan ateri
utama %ang memperdara&i ovarium. /edua arteri merupakan cabang dari aorta
abdominal. 0amba&an aliran dara& berasal dari anastomosis arteri uterina cabang
arteri ovarii sepanjang tepi ovarium. /apiler dari arteri %ang memasuki &ilus
berbentuk sentri)ugal. (erjalanan vena mengikuti arteri, setela& memasuki &ilus

membentuk pleksus pampini)ormis di antara lapisan mesovarium. Sel otot polos


tersebar di antara pleksus memberikan gambaran struktur erektil.
',!
.liran pembulu& lim)e berada pada retroperitoneal, bersama dengan aliran
lim)e dari tuba dan uterus menuju lim)a node lumbal sepanjang aorta in)erior %ang
menuju ginjal. 1istribusi saluran lim)e pada ovarium sangat luas se&ingga dapat
men%ediakan suplai cairan ter&adap perkembangan )olikel preovulasi. Sedangkan
persara)an ovarium berasal dari jaras simpatik lumbosakral dan melewati gonad
bersama arteri ovarii.
'
2.1.2. Histologis Ovarium
Gambar 2. (erkembangan )olikel ovarium
3
-agian ovarium %ang berada di dalam cavum peritonei dilapisi ole& epitel
kubik-silindrik %ang disebut epit&elium germinativum. 1i bawa& epitel ini
terdapat tunika albuginea dan di bawa&n%a lagi baru ditemukan lapisan tempat
)olikel2)olikel primordial.
!
"varium terdiri atas korteks dan medula. ,edula terdiri dari jaringan ikat,
sel otot polos serta sejumla& pembulu& dara&, sara) dan lim)e. Sedangkan korteks
5
terdiri dari stroma dengan ban%ak pembulu& dara& dan )olikel #sel epitel %ang di
dalamn%a terdapat oosit$ dalam berbagai tingkat perkembangan. 0iap bulan satu
)olikel, kadang-kadang dua )olikel, berkembang menjadi )olikel de Graaf.
Semakin matang )olikel semakin membesar dan menonjol ke permukaan ovarium
%ang pada mata telanjang dapat tampak dengan jelas dan disebut sebagai )olikel
de Graaf. -ila )olikel %ang tela& matang ini terisi dengan likuour )olikuli %ang
mengandung estrogen, )olikel akan peca& mengeluarkan sel ovum lalu menjadi
korpus luteum %ang kemudian digantikan ole& jaringan parut membentuk korpus
albikans.
',7,!
2.1.3. isiologis Ovarium
1alam endokrinologi reproduksi wanita, ovarium meiliki dua )ungsi
utama, %aitu3 #1$ )ungsi proli)erati) #generati)$3 sebagai sumber ovum selama masa
reproduksi, dimana pada ovarium terjadi perkembangan )olikel, ovulasi dan
pembentukan korpus luteum4 dan #2$ )ungsi sekretorik #vegetati)$3 membentuk
&ormon estrogen, progesteron, dan sedikit androgen.
!
2.2. !"#inisi Kista Ovarium
/ista ovarium adala& suatu kantong abnormal %ang berisi cairan atau
material semicair %ang tumbu& pada ovarium. /ista termasuk tumor jinak %ang
terbungkus ole& selaput semacam jaringan. /ista dapat berisi udara, cairan kental,
maupun nana&. /umpulan sel-sel tumor itu terpisa& dengan jaringan normal di
sekitarn%a dan tidak dapat men%ebar ke bagian tubu& lainn%a.
!,5
2.3. Insi$"nsi Kista Ovarium
1i .merika Serikat, kista ovarium ditemukan lewat pemeriksaan 6S7
transvaginal &ampir pada semua wanita premenopause dan mencapai 1,!8 pada
wanita postmenopause. /eban%akan kista merupakan kista )ungsional dan jinak.
'
/ista ovarium )ungsional terjadi pada semua umur, tetapi keban%akan pada wanita
masa reproduksi dan jarang terjadi setela& masa menopouse. 0eratoma kistik
matur atau dermoid ditemukan pada lebi& dari 108 semua neoplasma ovarium.
Sedangkan insidensi karsinoma ovarium sekitar 15 kasus tiap 100.000 wanita per
ta&un. Setiap ta&unn%a, karsinoma ovarium terdiagnosis pada 22.000 wanita dan
men%ebabkan 1'.000 kematian. 0umor ovarium %ang paling ganas adala&
kistadenokarsinoma epitel ovarium.
!,5
/ista jinak ovarium jarang men%ebabkan kematian namun dapat
menimbulkan rasa tidak n%aman ba&kan n%eri akibat tertekann%a struktur sekitar,
torsi, ruptur, perdara&an #di dalam atau di luar kista$ serta perdara&an abnormal
uterus. /istadenoma musin dapat men%ebabkan akumulasi cairan musin di dalam
abdomen %ang dikenal sebagai pseudom%9oma peritonei %ang sering bersi)at
)atal. ,ortalitas ber&ubungan dengan karsinoma ovarium, %akni ter&adap stadium
pada saat terdiagnosis.
!,5
0umor kistik ovarium ganas dapat men%ebabkan morbiditas %ang berat,
termasuk n%eri, distesi abdomen, obstruksi usus, mual-munta&, kakeksia,
perdara&an uterus abnormal, trombosis vena dalam dan dispnea. 0umor kistik sel
granulosa mensekresi estrogen %ang men%ebabkan perdara&an postmenopausal
dan pubertas prekoks pada pasien muda.
5
/istadenokarsinoma ovarium merupakan satu-satun%a kista %ang
ber&ubungan dengan perbedaan ras. :anita dari ;ropa barat dan utara serta
.merika utara lebi& sering dibandingkan wanita dari .sia, .)rika dan .merika
latin. 1i .S, pada surveilans insidensi terkait usia menunjukkan ba&wa
didapatkan paling ban%ak pada wanita .merika <ndian, kemudian wanita kulit
7
puti&, wanita =ietnam, >ispanik dan >awaii. <nsidensi terenda& pada wanita
/orea dan ?&ina.
5
6ntuk usia 30-5 ta&un, insidensi tertinggi pada wanita kulit puti&, diikuti
ole& wanita @epang, >ispanik, dan *ilipina. 6ntuk usia 55-'5 ta&un, insidensi
tertinggi pada wanita kulit puti&, diikuti ole& wanita >ispanik dan @epang.
1iantara wanita usia 70 ke atas, insidensi tertinggi pada wanita kulit puti&, diikuti
ole& keturunan .)rika dan wanita >ispanik.
5
/ista )ungsional ovarium dapat terjadi pada wanita segala usia #termasuk
saat intra uterin$, namun paling ban%ak ditemukan terutama pada usia reproduksi
dan jarang terjadi setela& menopause. /eban%akann%a adala& kista )ungsional
#)isiologis$ %ang dapat &ilang sendiri dalam beberapa minggu tanpa intervensi
k&usus. /ista luteal terjadi setela& ovulasi pada wanita usia reproduksi. <nsidensi
kistadenokarsinoma ovarium, se9 cord stromal tumors dan tumor mesenkimal
meningkat tajam di usia '0an. 0umor dengan potensi keganasan renda& rata-rata
pada usia ta&un.
!,5,10
2.%. Pato#isiologi Kista Ovarium
Sampai sekarang ini pen%ebab dari kista ovarium belum sepenu&n%a
dimengerti, tetapi beberapa teori men%ebutkan adan%a gangguan dalam
pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik ovarium-&ipotalamus.
-eberapa dari literatur men%ebutkan ba&wa pen%ebab terbentukn%a kista pada
ovarium adala& gagaln%a sel telur #)olikel$ untuk berovulasi. *ungsi ovarium %ang
normal tergantung kepada sejumla& &ormon dan kegagalan pembentukan sala&
satu &ormon tersebut bisa mempengaru&i )ungsi ovarium. "varium tidak akan
ber)ungsi secara normal jika tubu& wanita tidak meng&asilkan &ormon &ipo)isis
dalam jumla& %ang tepat. *ungsi ovarium %ang abnormal kadang men%ebabkan
!
penimbunan )olikel %ang terbentuk secara tidak sempurna di ovarium. *olikel
tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, karena itu
terbentuk kista di dalam ovarium.
!
/ista )ungsional multipel dapat terjadi akibat berlebi&n%a stimulasi atau
sensiti)itas gonadotropin. (ada neoplasia tro)oblastik getasional #mola
&idatidi)orm dan koriokarsinoma$ dan jarang pada ke&amilan multipel atau
diabetik, &?7 menstimulasi gonadotropin. /ondisi ini disebut hyperreactio
luteinalis. (asien %ang sedang dalam perawatan in)ertilitas melalui induksi ovulasi
dengan gonadotropin atau klomi)en sitrat atau letroAole dapat terjadi kista akibat
sindrom &iperstimulasi ovarium. 0amo9i)en dapat men%ebabkan kista )ungsional
jinak %ang biasan%a meng&ilang setela& peng&entian pemberian tamo9i)en. *aktor
risiko ter&adap kistadenokarsinoma ovarium meliputi riwa%at keluarga, usia
lanjut, ras kulit puti&, in)ertilitas, nuliparitas, riwa%at ca-mammae dan mutasi gen
BRCA.
5
Setiap bulan, pada ovarium normal terjadi perkembangan )olikel. (ada
pertenga&an siklus &aid, satu )olikel dominan %ang berukuran &ingga 2,! cm
mengeluarkan oosit matur. *olikel %ang ruptur tersebut menjadi korpus luteum
%ang bila matur berukuran 1,5-2 cm dengan struktur kista di tenga&n%a. @ika tidak
terjadi )ertilisasi oosit, korpus tersebut mengalami )ibrosis dan ukurann%a
men%usut. Bamun jikaterjadi )ertilisasi, korpus luteum awaln%a membesar lalu
kemudian mengecil selama ke&amilan.
5
.pabila )olikel pada ovarium tidak peca& dan mengeluarkan sel ovum
#tidak terjadi ovulasi$, maka cairann%a akan berta&an dalam kantong )olikel dan
dapat membentuk kista. /etika )olikel sedang bertumbu&, pada ovarium normal
dapat terbentuk kista kecil #C1,5 inc&i$.
10
5
/ista ovarium %ang tumbu& dari proses ovulasi normal disebut sebagai
kista )ungsional dan bersi)at jinak, dapat berupa kista )olikular atau luteal dan
terkadang disebut kista teka lutein. /ista ini distimulasi ole& gonadotropin
termasuk follicle-stimulating hormone #*S>$ dan human chorionic gonadotropin
#&?7$.
10
/ista )ungsional multipel dapat terbentuk akibat stimulasi atau sensiti)itas
gonadotropin %ang berlebi&an. (ada neoplasma tro)oblastik gestasional
#koriokarsinoma dan mola &idatidosa$ dan terkadang pada ke&amilan diabetik dan
multipel, &?7 men%ebabkan kondisi %ang disebut hyperreactio luteinalis. (ada
pasien %ang dalam perawatan in)ertilitas, induksi ovulasi dengan gonadotropin
#*S> dan +>$, jarang dengan klomi)en sitrat, dapat men%ebabkan sindroma
&iperstimulasi ovarium k&ususn%a jika bersamaan dengan pemberian &?7.
5
/ista neoplastik tumbu& dari sel %ang tumbu& secara berlebi&an dalam
ovarium, baik jinak atau ganas. Beoplasma ganas dapat tumbu& dari semua jenis
sel dan jaringan ovarium, paling sering dari epitel permukaan #mesotelium$ %ang
keban%akann%a berbentuk kista. Sedangkan neoplasma jinak ovarium
keban%akann%a berupa kistadenoma musin dan serous. 0umor ganas ovarium lain
%ang dapat berbentuk kista adala& tumor sel granulosa dari sel stroma sex cord
dan tumor sel germinal dari sel germinal primordial. 0eratoma merupakan tumor
sel germinal %ang terdiri dari 3 elemen lapisan germinal embrionik3 ektoderm,
endoderm dan mesoderm. ;ndometrioma adala& kista %ang berisi dara& dari
endometrium ektopik.
5
2.&. 'a(am Kista Ovarium
2.&.1. Kista Ovarium Non N"o)lasti*
1. Kista ungsional
10
0ipe terban%ak dari kista ovarium adala& kista )ungsional, biasa disebut
kista )isiologik %ang berarti non-patogenik. /ista normal ini akan mengecil dan
meng&ilang dengan sendirin%a dalam kurun waktu 2-3 siklus menstruasi. 0erdapat
2 macam kista )ungsional3 kista )olikuler dan kista korpus luteum.
!
a. /ista *olikuler
/ista )olikular umum ditemui pada usia reproduksi dan ber&ubungan dengan
abnormalitas penglepasan gonadotropin dari &ipo)isis anterior. >ormon *S>
#follicle-stimulating hormone$ bertanggungjawab ter&adap perkembangan
)olikel ovarium, sedangkan &ormon +> #luteinezing hormone$ ter&adap
terjadin%a ovulasi dan perkembangan )olikel menjadi korpus luteum %ang
nantin%a akan memproduksi progesteron.
!,5,11
*olikel sebagai pen%impan sel ovum akan mengeluarkan sel ovum
pada saat ovulasi bilamana ada rangsangan +>. (engeluaran &ormon diatur
ole& kelenjar &ipo)isis di otak. -ilamana semuan%a berjalan lancar sel ovum
akan dilepaskan dan memulai perjalanann%a ke tuba ovarium untuk dibua&i.
/ista )olikuler terbentuk jika lonjakan +> tidak terjadi dan reaksi rantai
ovulasi tidak dimulai, se&ingga )olikel tidak peca& atau melepaskan sel ovum
dan ba&kan )olikel tumbu& terus &ingga menjadi sebua& kista, atau terjadi
involusi pada )olikel matur.
!,5,10,11,12
/ista )olikular dapat tumbu& &ingga diameter 2,3 inc&i. /ista )olikuler
biasan%a tidak berba&a%a dan sering &ilang dengan sendirin%a antara 2-3
siklus menstruasi. Dupturn%a kista ini dapat memberikan gejala n%eri &ebat
pada sisi ovarium dimana kista tumbu&. B%eri %ang tajam tersebut juga
disebut Mittelschmerz #ba&asa jerman3 pertenga&an dan n%eri$, n%eri pada
11
pertenga&an siklus &aid #waktu ovulasi$. >an%a sekitar seperempat wanita
dengan kista ini %ang mengelu& n%eri, biasan%a kista ini tidak bergejala.
10-12
b. /ista /orpus luteum
-ilamana lonjakan +> terjadi dan sel ovum dilepaskan, rantai
peristiwa lain dimulai. *olikel kemudian bereaksi ter&adap +> dengan
meng&asilkan &ormon estrogen dan progesteron dalam jumla& besar sebagai
persiapan untuk pembua&an. (eruba&an dalam )olikel ini disebut sebagai
korpus luteum. 0etapi kadang-kadang setela& sel telur dilepaskan, lubang
keluarn%a tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamn%a,
men%ebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista.
11
*rekuensi kista korpus luteum lebi& jarang dibandingkan kista )olikel,
namun ukurann%a dapat lebi& besar dari kista )olikel.
13
,eski kista ini
biasan%a &ilang dengan sendirin%a dalam beberapa minggu, tetapi kista ini
dapat tumbu& &ingga -5 inci #10 cm$ diametern%a dan berpotensi untuk
berdara& dengan sendirin%a atau mendesak ovarium %ang men%ebabkan n%eri
panggul atau n%eri perut. @ika kista ini berisi dara&, kista ini dapat peca& dan
men%ebabkan perdara&an intestinal dan n%eri tajam %ang tiba-tiba.
10,11
/ista korpus lutein dapat menimbulkan gangguan &aid berupa
amenore diikuti perdara&an %ang tidak teratur. .dan%a kista dapat pula
menimbulkan rasa berat di perut bawa&. (erdara&an berulang dalam kista
dapat men%ebabkan ruptur. .pabila &al ini terjadi bersamaan #n%eri perut
bawa& mendadak dengan riwa%at amenore$ sering meninmbulkan kesulitan
dalam diagnosis banding ke&amilan ektopik terganggu.
13
2. Kista T"*a +ut"in
-iasan%a kista korpus lutein ditemukan &an%a pada satu sisi, pembesaran
ovarium bilateral akibat sejumla& kista )olikel lutein umumn%a ditemukan pada
12
kista teka lutein. /ondisi ini sering disebabkan ole& meningkatn%a kadar &?7 di
sirkulasi, seperti pada gestasi multipel, pen%akit tro)oblastik gestasional dan
sensitisasi D> dengan &idrops )etalis.
,!,10,11
(ada pemeriksaan mikroskopik terli&at
luteinisasi sel-sel teka. Sel granulosa dapat pula menunjukkan luteinisasi tetapi
seringkali meng&ilang karena atresia. 1engan &ilangn%a pen%ebab #seperti mola
atau koriokarsinoma$ ovarium dapat mengecil spontan.
13
a. /ista >emoragik
/ista tipe )ungsional ini terbentuk apabila terjadi perdara&an di dalam
kista. 7ejalan%a seperti n%eri abdomen pada satu sisi.
10
b. /ista <nklusi 7erminal
/ista inklusi germinal terbentuk dari lipatan ke dalam #invaginasi dan
isolasi$ bagian-bagian kecil dari epitel germinativum pada permukaan
ovarium setela& ovulasi. /ista ini lebi& ban%ak ditemukan pada wanita %ang
lanjut usian%a dan besarn%a jarang melebi&i 1 cm, namun tidak ada bukti
%ang mendukung &ubungan antara kista inklusi germinal ini dengan
neoplasma epitel ovarium baik jinak maupun ganas.
11,13
/ista terletak di
bawa& permukaan ovarium, dindingn%a terdiri atas satu lapis epitel kuboid
dengan isi cairan jerni& dan serous.
13
c. /ista ;ndometrium
,erupakan bagian dari endometriosis dimana kista terbentuk dari
jaringan endometriosis #jaringan endometrium %ang berada di ovarium$.
!,11,13
;ndometriosis merupakan kondisi dimana jaringan dan kelenjar endometrium
berada di luar uterus. /ista ini sering terisi dara& %ang coklat kemera&an
#kista coklat$, berukuran 0,75-! inc&i, didapatkan pada wanita usia reproduksi
dan dapat men%ebabkan n%eri pelvis kronis %ang ber&ubungan dengan
menstruasi.

;ndometriosis umum ditemukan pada ovarium4 ketika siklus
13
perdara&an terjadi terbentuk kista endometriotik atau endometrioma. B%eri
pada endometrioma ovarium sama seperti n%eri pada endometriosis. (ada
pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik %ang di)us, ec&o
%ang renda& se&ingga memberikan kesan %ang padat.
,!,11
d. Polycystic-appearing oary
1idiagnosis berdasarkan ukuran pembesarann%a #biasan%a dua kali
normal$ dengan kista-kista kecil di sekitar ovarium luar. >al ini dapat
ditemukan pada wanita se&at maupun wanita dengan gangguan &ormonal.
/ista ini berbeda dari (?"S #Polycystic oarian syndrome$ dimana terdapat
risiko kardiovaskular dan metabolik %ang berkaitan dengan resistensi insulin
termasuk peningkatan toleransi glukosa, diabetes tipe 2 dan &ipertensi. (?"S
juga ber&ubungan dengan in)ertilitas, perdara&an abnormal, keguguran dan
peningkatan risiko kanker endometrium.
10
e. /ista !tein-"eenthal
"varium mengandung multipel )olikel kista %ang berukuran 2-5 mm
men%ebabkan ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar #kapsul$ %ang
tebal %ang dapat meng&alangi terjadin%a ovulasi.
!
/ista ini disebut juga
sindrom ovarium polikistik.
10
0erjadi akibat anovulasi kronik dan ovarium
polikistik. Sindroma ovarium polikistik sering pada wanita usia 20 ta&unan
dengan riwa%at obesitas premenars, amenore postmenars, in)ertilitas dan
peningkatan poduksi &ormon androgen. >iperestrogenisme jarang terjadi,
ditunjukkan dengan menometroragi dengan atau tanpa &iperplasia
endometrium atau karsinoma endometrium. (enanganan ditujukan untuk
menormalkan siklus kadar gonadotropin &ipo)isis dan melindungi
endometrium dari strogen berlebi&.
11
1
2.&.2. Kista Ovarium N"o)lasti* Jina*
1. Kistoma Ovarii Sim)l"*s
/ista dengan permukaan rata dan &alus, biasan%a bertangkai dan bilateral.
1inding kista tipis dengan cairan kuning jerni&-serous. /arena adan%a tangkai,
dapat terjadi torsi. 1iduga kista ini merupakan kistadenoma serosum %ang
ke&ilangan epitel kelenjarn%a ber&ubungan dengan tekanan cairan dalam kista.
13
2. Kista$"noma Ovarii 'usinosum
.sal tumor belum pasti, menurut ,e%er mungkin berasal dari suatu
teratoma dimana dalam perkembangann%a sala& satu elemen mengala&kan %ang
lainn%a. .da juga %ang berpendapat ba&wa asaln%a adala& epitel germinativum.
/ista ini merupakan 08 dari seluru& neoplasma ovarium dan sering ditemukan
bersama dengan kistadenoma serosum.
1
/ista ini biasan%a berbentuk multilokuler,
108 dapat tumbu& menjadi besar #berukuran sampai lebi& dari 12 inc&i$ dan
mengganggu organ perut lainn%a.
!,10
3. Kista$"noma Ovarii S"rosum
6mumn%a para penulis berpendapat asaln%a adala& epitel permukaan
ovarium #sel germinativum$ dan ukurann%a tidak sebesar kistadenoma
musinosum. +aAimn%a kista ini berongga satu, namun dapat pula multilokuler.
?iri k&as kista ini adala& potensi pertumbu&an papiler ke dalam rongga kista
sebesar 508, dan pertumbu&an ke luar kista sebesar 58. <si kista cair, kuning,
terkadang coklat karena bercampur dara&.
!,10
%. Kista !"rmoi$
,erupakan kista tipe tumor jinak %ang juga disebut teratoma kistik matur.
/ista abnormal ini biasan%a tumbu& &ingga diameter ' inc&i dan mengenai wanita
muda.
!
/ista dermoid berisi ragam jenis jaringan seperti lemak, tulang, rambut,
kuku, kulit, gigi dan kartilago dimana struktur ektodermal dengan di)erensiasi
sempurna mendominasi dibandingkan elemen entodermal dan mesodermal.
13

15
/ista inimerupakan 108 dari seluru& neoplasma kistik ovarium. ,eskipun
paling sering ditemukan pada wanita muda, kista ini dapat terjadi sejak masa
kecil, ba&kan mungkin suda& dibawa dalam kandungan ibun%a. /ista ini biasan%a
sering tidak membawa gejala, tetapi dapat bertamba& besar dan menimbulkan
n%eri. /ista ini dapat meradang atau ba&kan terputar #torsi ovarium$ se&ingga
menekan aliran dara&n%a dan men%ebabkan n%eri perut &ebat.
!,13
0erjadi karena jaringan dalam telur %ang tidak dibua&i kemudian tumbu&
menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. /ista dapat terjadi pada
kedua indung telur dan biasan%a tanpa gejala. 0imbul gejala rasa sakit bila kista
terpuntirE peca&.
1,15

Sebenarn%a kista dermoid iala& satu teratoma kistik %ang jinak
dimanastruktur-struktur ektodermal dengan di)erensiasi sempurna, seperti epitel
kulit,rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna puti& kuning
men%erupailemak nampak lebi& menonjol daripada elemen-elemen entoderm
danmesoderm. 0entang &istogenesis kista dermoid, teori %ang paling
ban%ak dianut iala& ba&wa tumor berasal dari sel telur melalui proses
partenogenesis.
1,15
1'
0umor ini merupakan 108 dari seluru& neoplasma ovarium %angkistik,
dan paling sering ditemukan pada wanita %ang masi& muda. 1itaksir 258 dari
semua kista dermoid bilateral, laAimn%a dijumpai pada masareproduksi walaupun
kista dermoid dapat ditemukan pula pada anak kecil.0umor ini dapat mencapai
ukuran %ang sangat besar, se&ingga beratn%amencapai beberapa kilogram.
1,15
*rekuensi kista dermoid di beberapa ruma& sakit di <ndonesia iala&sebagai
berikut 3 Sapardan mencatat angka 1',584 1jaswadi 15,184 >ariadidan 7unawan
masing-masing 11,18 dan 13,58 di antara penderita dengantumor ovarium.
Sebelum perang dunia <<, ;erland dan =os #1535$ melaporkan)rekuensi kista
dermoid sebesar 3,!8 dari 51 tumor ovarium %ang diperiksadi Bederlands-
<ndisc& /anker <nstituut di -andung, diantaran%a satu kasus pada anak umur 13
ta&un.
1,15
0idak ada ciri-ciri %ang k&as pada kista dermoid. 1inding kistakeli&atan
puti&, keabu-abuan, dan agak tipis. /onsistensi tumor sebagiankistik ken%al, di
bagian lain padat. Sepintas lalu keli&atan seperti kista berongga satu, akan tetapi
bila dibela&, biasan%a nampak satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam
dindingn%a. (ada umumn%a terdapat satudaera& pada dinding bagian dalam %ang
menonjol dan padat.0umor mengandung elemen-elemen ektodermal, mesodermal
danentodermal. ,aka dapat ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea,
gigi#ektodermal$, tulang rawan, serat otot jaringan ikat #mesodermal$, dan
mukosatraktus gastrointestinalis, epitel saluran pernapasan, dan jaringan
tiroid#entodermal$. -a&an %ang terdapat dalam rongga kista iala& produk
darikelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan
17
rambut. Dambut ini terdapat beberapa serat saja, tetapi dapat pula
merupakangelondongan seperti konde.
1,5

(ada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala n%eri
mendadak di perut bagian bawa&. .da kemungkinan pula terjadin%a
sobekandinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga
peritoneum.(eruba&an keganasan agak jarang, kira-kira dalam 1,58 dari semua
kistadermoid, dan biasan%a pada wanita lewat menopause. Fang tersering
adala&karsinoma epidermoid %ang tumbu& dari sala& satu elemen ektodermal.
.dakemungkina pula ba&wa satu elemen tumbu& lebi& cepat dan
men%ebabkanterjadin%a tumor %ang k&as.
1,15
2.&.3. Kista Ovarium N"o)lasti* Ganas
1. Kista$"no*arsinoma 'usinosum
(ada kista kadang ditemukan daera&-daera& padat dengan pertumbu&an
papiler %ang setela& diteliti ten%ata di tempat itu ditemukan tanda-tanda
keganasan. /eganasan ini terdapat sekitar 5-108 dari kistadenoma musinosum.
/istadenokarsinoma papili)erum pseudo-musinosa adala& sala& satu varian
dengan kemungkinan pen%ebaran lokal %ang tinggi.
13
2. Kista$"no*arsinoma S"rosum
Secara makroskopik, kistadenoma serosum dengan pertumbu&an papiler
tidak dapat dibedakan antara jenis ganas dan jinak, ba&kan dengan pemeriksaan
mikroskopik pun tidak selalu dapat dipastikan. (ada papil dapat ditemukan
endapan kalsium dalam stroma #psamoma$ %ang menunjukkan ba&wa kista
tersebut adala& kistadenoma ovarii serosum papili)erum, tetapi tidak dapat
mmemastikan ba&wa kista itu ganas. 1engan demikian, garis pemisa& antara
kistadenoa ovarii papili)erum %ang ganas dan jinak sukar ditentukan.
13
1!
Bamun apabila secara mikroskopik ditemukan pertumbu&an papiler,
proli)erasi dan strati)ikasi epitel serta anaplasi dan mitosis pada sel, maka
digolongkan ke dalam kista ganas.
13
2.,. 'ani#"stasi Klinis Kista Ovarium
/eban%akan kista ovarium bersi)at asimptomatik terutama %ang berukuran
kecil, ba&kan kista %ang ganas pun umumn%a tidak bergejala sampai mencapai
stadium lanjut.
!,10
Sebagian gejala dan tanda merupakan akibat dari pertumbu&an,
aktivitas endokrin atau komplikasi tumor tersebut.
1
/ista ovarium menimbulkan
gejala n%eri jika terdorong ke struktur sekitarn%a, ruptur dan perdara&an. 7ejala-
gejala %ang dapat ditimbulkan ole& kista ovarium adala&3
!,10
- /etidakaturan siklus &aid dan perdara&an abnormal pervaginam. (ada wanita
muda dapat terjadi pubertas prekoks dan menars onset dini.
- B%eri pinggul, bersi)at tumpul %ang menetap atau intermittent %ang
menjalar ke belakang dan pa&a.
- B%eri jika bersenggama k&ususn%a dengan penetrasi %ang dalam.
;ndometrioma ber&ubungan dengan endometriosis %ang men%ebabkan trias
klasik3 n%eri &aid dan berat serta dispareunia.
- Dasa tidak n%aman ataupun n%eri pada perut bawa&. 0orsi atau ruptur dapat
men%ebabkan n%eri %ang lebi& &ebat.
- B%eri pada pergerakan perut.
- ,ual, munta&, perut terasa penu&.
- (enekanan pada kandung kemi& dapat men%ebabkan kelu&an miksi begitu
juga ter&adap usus.
2.-. P"m"ri*saan isi* Kista Ovarium
,eskipun ovarium normal dapat teraba pada pemeriksaan pelvik pada
wanita premenopause %ang kurus, teraban%a ovarium &arus pula dipertimbangkan
sebagai abnormalitas pada wanita postmenopause. (ada pasien gemuk, perabaan
kista lebi& sulit dilakukan.
10
.pabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga
15
perut bawa& dan atau di rongga panggul, maka setela& diteliti si)atn%a #besar,
lokalisasi, permukaan, konsistensi, mobilitas$ perlu ditentukan jenis tumor
tersebut.
13
(ada tumor ovarium biasan%a uterus dapat diraba tersendiri terpisa& dari
tumor. @ika tumor ovarium letakn%a di garis tenga& dalam rongga perut bagian
bawa& dan konsistensin%a kistik, perlu dipikirkan adan%a ke&amilan ataun
kandung kencing %ang penu&.
13

0erkadang besar kista dapat dengan muda& terli&at dari luar dengan
perabaan ken%al, serviks dan uterus terdorong ke sala& satu sisi. /ista %ang besar
dapat teraba pada pemeriksaan abdomen.
!
1i negara-negara berkembang, tumor
ovarium sering menjadi besar se&ingga mengisi seluru& perut. 1alam &al ini
tumor itu sendiri atau gross ascites dapat menggangu palpasi massa intra-
abdominal.
5,13
,assa lain dapat teraba, seperti jaringan )ibroid dan nodul pada ligamen
uterosakral %ang menunjukkan endometriosis atau keganasan. (en%akit keganasan
ber&ubungan dengan penurunan berat badan dan kakeksia, lim)adenopati le&er,
na)as pendek dan tanda e)usi pleura.
5
.pabila suda& ditentukan ba&wa tumor %ang ditemukan adala& tumor
ovarium maka perlu diketa&ui apaka& tumor tersebut bersi)at neoplastik atau
bukan. 0umor non neoplastik akibat peradangan umumn%a dalam anamnesis
mengara& kepada gejala peradangan genital, dan pemeiksaan tumor tidak dapat
digerakkkan karena perlekatan. /ista non neoplastik umumn%a tidak membesar
dan dapat meng&ilang sendiri. @ika tumor ovarium bersi)at neoplastik maka &arus
ditentukan apakan bersi)at jinak atau ganas. 0idak jarang &al ini pun tidak dapat
20
dipastikan sebelum dilakukan operasi, tetapi pemeriksaan %ang cermat dapat
membantu.
13
2... P"m"ri*saan P"nun/ang Kista Ovarium
1. P"m"ri*saan +ab
0idak ada pemeriksaan laboratorium %ang bersi)at diagnostik untuk kista
ovarium. Cancer antigen #$% &CA#$%' merupakan protein %ang diekspresikan
pada membran sel ovarium normal dan juga karsinoma ovarium. /adar serum
kurang dari 35 6Em+ merupakan kadar normal. Sedangkan peningkatan nilai
?.125 didapatkan pada !58 pasien dengan karsinoma epitel ovarium. ,eskipun
demikian, &an%a 508 pasien dengan stadium < %ang kadar ?.125 n%a mengalami
peningkatan. /adar ?.125 juga dapat meningkat pada pasien dengan keganasan
lainn%a, dan kelainan ovarium %ang jinak ba&kan pada '8 populasi se&at.
(enemuan peningkatan kadar ?.125 dapat bermakna jika dikombinasikan dengan
pemeriksaan 6S7 pada wanita postmenopause dengan kista ovarium.
5

0umor marker lainn%a %ang dapat meningkat antara lain3 serum in&ibin
pada tumor sel granulosa, alp&a-)etoprotein pada tumor endodermal sinus, lactic
dehydrogenase pada disgerminoma, serta alp&a-)etoprotein dan G-&?7 pada
karsinoma embrional.
5
2. P"n(itraan
a. Ultrasonography (USG)
,erupakan penunjang utama dalam diagnosis kista ovarium. (ada
6S7, kista ovarium akan terli&at sebagai struktur kistik %ang bulat
#kadang-kadang oval$ dan terli&at sangat echolucent dengan dinding %ang
tipisEtegasElicin, dan di tepi belakang kista nampak ba%angan ec&o %ang
21
lebi& puti& dari dinding depann%a. /ista ini dapat bersi)at unilokuler #tidak
bersepta$ atau multilokuler #bersepta-septa$. /adang-kadang terli&at
bintik-bintik ec&o %ang &alus-&alus #internal ec&oes$ di dalam kista %ang
berasal dari elemen-elemen dara& di dalam kista.
!,5
/ista simpel berbentuk unilokular dengan dinding tipis dan sebua&
cavitas tanpa internal ec&o. /eban%akann%a merupakan kista )ungsional
)olikular atau luteal, atau kistadenoma serous atau kista inklusi. /ista
kompleks memiliki lebi& dari satu kompartment #multilokular$, dinding
lebi& tebal, papul menempel ke dalam lumen atau pada permukaan, atau
dengan isi kista %ang abnormal. /ista &emoragik, endometrioma dan
dermoid cenderung memiliki karakteristik k&usus pada 6S7 se&ingga
dapat dibedakan dari kista kompleks ganas.
5
7ambaran 6S7 kista dermiod menunjukkan komponen %ang padat
%ang dikelilingi dengan kalsi)ikasi. Sedangkan pada kista endometriosis
menunjukkan karakteristik %ang di)us, lo( leel echoes pada endometrium
%ang memberikan gambaran %ang padat. (olikistik ovarium menunjukkan
jumla& )olikel peri)er dan &iperec&oid stroma. Bamun 6S7 tidak dapat
membedakan dengan baik &idrosalpin9, paraovarian dan kista tuba dari
kista ovarium.
!
;ndovaginal Sonogram3 pemeriksaan ini dapat memperli&atkan
secara detail struktur pelvis. (emeriksaan ini dilakukan dengan cara
endovaginal dan dalam keadaan vesica urinaria kosong.
!,5
0ransabdominal Sonogram3 lebi& baik dibandingkan endovaginal
ultrasonography untuk mengevaluasi besarn%a massa serta struktur intra
abdominal lainn%a seperti ginjal, &ati dan asites. S%arat pemeriksaan
22
transabdominal sonogram dilakukan dalam keadaan vesica urinaria
terisiEpenu&.
!,5
b. Doppler Flow
(emeriksaan ini dapat mendeteksi aliran dara& di dalam dinding
kista dan sekitarn%a, termasuk permukaan tumor, septa, bagian solid di
dalam tumor dan stroma peritumor ovarium. (rinsipn%a, pembulu& dara&
baru pada tumor memiliki resistensi %ang lebi& renda& ter&adap aliran
dara& karena kurangn%a sel otot polos pada dindingn%a. >al ini dapat
di&itung melalui indeks pulsatilitas atau resisti). ;stimasi indeks resisti)
dibatasi untuk wanita premenopause karena besarn%a overlapping aliran
dengan resistensi renda& pada tumor dan kanker dini. (enentuan ada
tidakn%a aliran dara& di dalam kista dapat membantu diagnosis, misaln%a,
kista &emoragik memiliki septa internal tanpa aliran dara&.
5
c. '0I
,D< dengan kontras gadolinium dapat mempertegas gambaran jika
pada pemeriksaan 6S7 masi& meragukan. 7ambaran ,D< lebi& jelas
memperli&atkan jaringan &alus dibandingkan dengan ?0-scan, serta
ketelitian dalam mengidenti)ikasi lemak dan produk dara&. ?0-Scan dapat
pemberian petunjuk tentang organ asal dari massa %ang ada. Bamun
demikian, ,D< tidak terlalu dibutu&kan dalam ban%ak kasus.
!,5
d. 1T2s(an
?0 scanning masi& kurang e)ekti) dibandingkan 6S7 dan ,D<
dalam pencitraan kista ovarium dan massa pelvik. ?0 scan dapat
23
digunakan untuk pemeriksaan intra-abdominal dan retroperitoneum pada
kasus keganasan ovarium. 6S7 dan ,D< jau& lebi& baik dalam
mengidenti)ikasi kista ovarium dan massaEtumor pelvis dibandingkan
dengan ?0-Scan.
!,5
3. Histologi*
1iagnosis pasti semua kista ovarium dibuat berdasarkan pemeriksaan
&istologis.
5
2.3. !iagnosis Ban$ing Kista Ovarium
1iagnosis pasti tidak dapat dili&at dari gejala-gejala saja. /arena ban%ak
pen%akit dengan gejala %ang sama pada kista ovarium, diantaran%a adala&3
!
1. <n)lamasi (elvik #(<1$
(ada pemeriksaan endovaginal sonogram, memperli&atkan secara relati)
pembesaran ovarium kiri #pada pasien dengan kelu&an n%eri$.
2. ;ndometriosis
(ada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik %ang di)us,
ec&o %ang renda& se&ingga memberikan kesan %ang padat.
3. /e&amilan ;ktopik
(ada pemeriksaan endovaginal sonogram memperli&atkan ring sign pada
tuba, dengan dinding %ang tebal disertai cairan %ang bebas disekitarn%a.
. /anker "varium
(ada pemeriksaan transaginal ultrasound didapatkan dinding tebal dan
ireguler.
2.14. P"natala*sanaan Kista Ovarium
1 P"n$"*atan 5*s)"*tati#
1apat dipakai sebagai prinsip ba&wa tumor ovarium neoplastik
memerlukan operasi dan tumor ovarium non neoplastik tidak. @ika tumor ovarium
tidak memberikan kelu&an pada pasien dan besarn%a kurang dari 5 cm,
kemungkinan besar tumor tersebut adala& kista )olikel atau kista korpus lutein
2
#tumor ovarium non neoplastik$.
1
/eban%akan pasien dengan kista simpel
berdasarkan 6S7 tidak memerlukan perawatan.
5
(ada pasien postmenopause, kista simpel persisten %ang lebi& kecil dari 5
cm dengan nilai ?.125 normal dimonitor dengan pemeriksaan 6S7 serial.
!,5
-eberapa bukti menunjukkan ba&wa &al ini dapat dilakukan ba&kan untuk kista
ukuran &ingga 10 cm. :anita premenopause tanpa gejala dengan kista simpel
ukuran kurang dari ! cm pada 6S7 dan nilai ?.125 normal dimonitor dengan
pemeriksaan 6S7 serial dalam !-12 minggu. 0erapi &ormon tidak membantu
menekan stimulasi ovarium ole& gonadotropin.
5
0idak jarang kista tersebut meng&ilang dimana pada pemeriksaan 6S7
ulang setela& beberapa minggu ditemukan ovarium %ang besarn%a normal. "le&
sebab itu &endakn%a diambil sikap menunggu selama 2-3 bulan sementara
dilakukan pemeriksaan ginekologik berulang.
13
2. Pil Kontras")si
,eskipun keban%akan kista )ungsional dapat mengecil sendiri, kontrasepsi
oral dapat digunakan untuk mempercepat prosesn%a. (emakaian pil kontrasepsi
juga mengurangi peluang pertumbu&an kista.
!,11
/ista ovarium dapat direduksi dengan membuat tubu& seola&-ola& dalam
kondisi &amil. /etika tubu& dalam keadaan &amil, ovulasi tidak terjadi dan tidak
ada )olikel %ang terbentuk se&ingga kista ovarium tidak terbentuk pula. >al ini
dapat dilakukan dengan memberikan &ormon progesteron %ang ole& tubu&
diproduksi untuk mempersiapkan ke&amilan setela& terjadi ovulasi #pro berarti
untuk, gesteron berarti gestasi$. (rogesteron secara tidak langsung memberikan
sin%al kepada ovarium untuk ber&enti memproduksi sel ovum dan meng&entikan
pertumbu&an kista ovarium dari )olikel ovarium %ang belum peca&.
12
25
@ika progesteron diberikan sebelum terjadi ovulasi maka kadar +> akan
di&ambat %ang berdampak pada tidak terjadin%a ovulasi #sama seperti e)ek pil
kontrasepsi$. (emberian progesteron pada &ari ke 10-2' siklus &aid dapat
menekan kadar +> dan e)ekn%a se&ingga tidak terjadi stimulasi perkembangan
kista se&ingga kista dapat mengecil.
12
Bamun demikian, ,ac/enna dkk #2000$ dalam penelitiann%a
men%ebutkan ba&wa pemberian kontrasepsi oral dalam penanganan kista ovarium
)ungsional sama e)ekti)n%a dengan terapi ekspektati) dimana kista meng&ilang
secara spontan setela& siklus kedua.
1
3. Tin$a*an O)"rati#
>an%a sekitar 108 kista ovarium post menopausal adala& kista
)ungsional, 508 sisan%a adala& tumor dengan kista baik jinak maupun ganas.
11
(ada kista simpel persisten dengan ukuran lebi& besar dari 5-10 cm serta kista
ovarium kompleks dapat dilakukan tindakan operati).
5
@ika kista tidak meng&ilang setela& beberapa episode menstruasi, kista
semakin besar, n%eri pada masa postmenopouse, dokter &arus segera
mengangkatn%a. .da 2 tindakan beda& %ang utama, %aitu3 laparoskopi dan
laparotomi.
!
+aparoskopi dilakukan untuk pasien tanpa keganasan, %akni pasien
dengan dermoid atau endometrioma, kista )ungsional atau kista simpel %ang
bergejala dan tidak berkurang dengan perawatan konservati), serta kasus dengan
gejala akut. Secara umum, kista &arus dapat diangkat secara intak. Sedangkan
laparotomi dilakukan pada pasien %ang dipertimbangkan memiliki risiko
keganasan atau untuk pasien dengan kista benign-appearing %ang tidak dapat
diangkat secara intak dengan laparoskopi.
5
0ujuan dari laparoskopi dan laparotomi adala&3
5
2'
- 6ntuk memastikan diagnosis kista ovarium
- 6ntuk menilai apaka& kista ganas atau tidak
- 6ntuk mendapatkan cairan dari pencucian peritoneal guna pemeriksaan
sitologi
- 6ntuk mengangkat keseluru&an kista secara intak guna pemeriksaan
patologik termasuk pemeriksaan frozen section
- 6ntuk menilai ovarium sisi lainn%a dan organ abdominal lainn%a
0indakan operati) pada tumor ovarium neoplastik jinak adala&
pengangkatan tumor dengan reseksi pada bagian ovarium %ang mengandung
tumor. -ila terlalu besar atau disertai komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan
ovarium, biasan%a disertai pengangkatan tuba #salpingo-oo)orektomi$.
13
;ksisi
kista saja dengan membiarkan ovarium dapat pula dilakukan pada pasien %ang
meng&endaki ovariumn%a tidak diangkat untuk alasan tertentu, misaln%a pada
kasus endometrioma, dermoid dan kista )ungsional.
5
@ika kista ovarium jinak, pengangkatan ovarium sisi lainn%a mesti
dipertimbangkan pada wanita postmenopause, perimenopause dan premenopause
usia di atas 35 ta&un %ang tidak berencana memiliki anak lagi dan pasien %ang
memiliki risiko tinggi keganasan ovarium. Sebelumn%a &arus dibicarakan da&ulu
#informed consent$ dengan pasien.
5
@ika terdapat keganasan, operasi %ang tepat adala& &isterektomi dan
salpingo-oo)orektomi bilateral. 0api untuk wanit muda %ang masi& ingin &amil
dan dengan tingkat keganasan tumor renda& #misaln%a tumor sel granulosa$ dapat
dilakukan operasi %ang tidak terlalu radikal.
13
%. !i"t
0idak ada restriksi diet tertentu untuk pasien dengan kista ovarium #sama
seperti wanita normalE se&at lainn%a$.
5
&. P"n("ga6an T"r6a$a) K"ganasan
3
27
- (enggunaan ter&adap pil kontrasepsi membantu melindungi ter&adap
perkembangan kista )ungsional. Diwa%at penggunaan pil kontrasepsi dalam
15 ta&un dapat menurunkan risiko kistadenokarsinoma ovarium.
- ,enjalani pemeriksaan ginekologik ta&unan. -elum ada tes skrining untuk
kistadenokarsinoma ovarium, tetapi wanita risiko tinggi berdasarkan riwa%at
pen%akit keluarga atau riwa%at ca-mammae sebelumn%a mesti menjalani
pemeriksaan 6S7 ta&unan dan pemeriksaan ?.125.
- :anita risiko tinggi kistadenokarsinoma ovarium dapat ditawarkan tindakan
operati) berupa oo)orektomi sebagai pro)ilaksis ter&adap kanker ovarium
#bukan karsinoma peritoneal$.
2.11. Kom)li*asi Kista Ovarium
1. P"r$ara6an K" !alam Kista 7H"moragi*8
-iasan%a terjadi sedikit-sedikit se&ingga berangsur-angsur men%ebabkan
pembesaran kista, dan &an%a menimbulkan gejala-gejala minimal. .kan tetapi bila
perdara&an terjadi tiba-tiba dan dalam jumla& ban%ak akan terjadi distensi cepat
dari kista %ang menimbulkan n%eri perut mendadak.
!,5,13
2. Putaran Tang*ai 7Torsi8
1apat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm akan tetapi
%ang belum amat besar se&ingga gerakan terbatas. /ondisi %ang mempermuda&
terjadi torsi adala& ke&amilan, karena uterus %ang membesar pada ke&amilan
dapat menguba& letak tumor dan sesuda& persalinan dapat terjadi peruba&an
mendadak dalam rongga perut.
!,5,13
(utaran tangkai dapat men%ebabkan gangguan sirkulasi dan menimbulkan
tarikan pada ligamentum in)undibulum pelvikum ter&adap peritoneum parietal
dan menimbulkan rasa sakit. /arena vena lebi& muda& tertekan, maka akan terjadi
2!
bendungan di dalam tumor se&ingga tumor membesar dan terjadi perdara&an di
dalamn%a. .kibatn%a dapat timbul nekrosis &emoragik dan robekan dinding kista
dengan perdara&an intraabdominal atau peradangan sekunder.
!,13
3. In#"*si S"*un$"r
1apat terjadi bila di dekat tumor ada sumber kuman patogen seperti
apendisitis, divertikulitis atau sal)ingitis akut. /ista dermoid cenderung
mengalami peradangan disusul dengan pernana&an.
13
%. 0ob"* !in$ing Kista 70u)tur8
0erjadi pada torsi tangkai atau akibat trauma. /alau kista &an%a
mengandung cairan serous, rasa n%eri akibat robekan atau iritasi peritoneum
segera berkurang. 0etapi bila robekan pada dinding kista disertai &emoragi %ang
timbul secara akut, maka perdara&an bebas dapat berlangsung terus-menerus ke
dalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa n%eri terus-menerus disertai
tanda-tanda akut abdomen.
!,5,13
&. P"ruba6an '"n/a$i K"ganasan
,assa kista ovarium %ang berkembang setela& masa menopause besar
kemungkinan untuk beruba& menjadi kanker #maligna$. *aktor inila& %ang
men%ebabkan pemeriksaan pelvik menjadi penting.
!
1apat terjadi pada beberapa
kista jinak, seperti kistadenoma ovarii serosum, kistadenoma ovarii mucinosum
dan kista dermoid. "le& sebab itu setela& tumor itu diangkat pada operasi, perlu
pemeriksaan mikroskopik %ang seksama ter&adap kemungkinan peruba&an
keganasan. .dan%a asites dan metastasis dapat memperkuat diagnosis keganasan.
1
,eskipun potensi kistadenoma ovarium menjadi malignansi tela&
diprediksi namun &ingga sekarang masi& belum terbukti. (eruba&an ke ara&
malignansi terjadi pada sedikit kasus kista dermoid dan endometrioma.
5
2.12. Prognosis Kista Ovarium
25
/ista ovarium )ungsional dapat &ilang sendiri setela& 2-3 siklus. -egitu
pula kista ovarium jinak %ang memiliki prognosis sangat baik.
!,5
,ortalitas
ber&ubungan dengan karsinoma ovarium %akni ter&adap stadium pada saat
diagnosis, sedangkan pasien ini keban%akann%a datang dan terdiagnosis dalam
keadaan lanjut. .ngka rata-rata 5-years surial rate adala& 1,'8 bervariasi
antara !',58 untuk stadium <a *<7" &)nternational *ederation of Gynecology
and +bstetrics' dan 11,18 untuk stadium <=.
5
/eban%akan tumor sel germinal terdiagnosis pada stadium awal dan
memiliki outcome %ang sangat baik. 1isgerminoma stadium lanjut memiliki
outcome %ang lebi& baik dibandingkan tumor nondisgerminoma. .ngka 5-FSD
tumor sel granulosa berkisar sekitar !28, sedangkan karsinoma sel skuamosa
%ang berasal dari kista dermoid memiliki outcome %ang sangat jelek.
5
:alaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium tela& dilakukan
dengan prosedur %ang benar namun &asil pengobatann%a sampai sekarang ini
belum sangat menggembirakan termasuk pengobatan %ang dilakukan di pusat
kanker terkemuka di dunia sekalipun. .ngka 5-FSD penderita kanker ovarium
stadium lanjut &an%a kira-kira 20-308.
!
2.13. Kista Ovarium )a$a K"6amilan
1engan adan%a pemeriksaan 6S7 rutin, kista ovarium sering terdiagnosis
pada ke&amilan. /omplikasi %ang dapat terjadi adala& obstruksi pada persalinan
nantin%a. ;valuasi kista dilakukan sama seperti evaluasi pada wanita tidak &amil,
dengan 6S7 dan nilai ?.125. ,D< lebi& dipili& daripada ?0-scan, namun
keduan%a tetap &arus di&indari pada ke&amilan trimester pertama.
5
/ista simpel jinak tetap dimonitor meskipun keban%akann%a meng&ilang
secara spontan. /ista persisten ukuran 5-10 cm atau kista simtomatik atau kista
%ang dicurigai ganas dapat diangkat pada trimester kedua ke&amilan.
5
30
2.1% Kista Ovarium P"rmagna
Seperti %ang tela& dijelaskan sebelumn%a, ba&wa /istoma ovarii dapat
dide)inisikan sebagai terjadin%a pembesaran ovarium %ang bersi)at )ungsional
atau dis)ungsonal, berupa kistik, padat atau campuran kistik padat dan dapat
bersi)at neoplastik maupun non neoplastik.
1
(enegakan diagnosis kistoma ovarium dapat berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan )isik, &ingga pemeriksaan penunjang %ang cermat. .namnesis dapat
meliputi usia dan status menopause pasien &ingga gejala-gejala %ang timbul %ang
dirasakan secara sub%ekti) ole& pasien.
1
-erikutn%a, melalui pemeriksaan penunjang, dapat berupa pemeriksaan
6S7 guna menentukan lokasi bilateralEunilateral, ukuran dari massa,&ingga
tingkat serologik marker. 6kuran pada kistoma ovarium memegang peranan
penting dalam penegakan diagnosis secara klinis. -ila diameter kista kurang dari
delapan sentimeter, dapat disebut sebagai kista )ungsional. Bamun, apabila
berukuran lebi& dari delapan sentimeter, dapat disebut sebagai kista neoplastik
%ang berpotensi terjadin%a keganasan. /istoma ovarii permagna merupakan sala&
satu jenis tumor ovarium neoplastik. (ada suatu laporan kasus kista ovarium
permagna dengan nama lain Hgiant ovar% c%stI secara klinis didapatkan diameter
kista lebi& dari 15 cm. 6kuran diameter kista %ang besar tentu saja akan dapat
memberikan gangguan bagi organ disekitarn%a. Seringkali ditemukan adan%a
gangguan dari pola buang air besar dan juga miksi.
1'
6S7 ber)ungsi untuk mengeta&ui massa %ang terdapat dalam abdomen,
darimana asal massa tersebut apaka& dari uterus atau dari indung telur. (ada
31
kistoma ovarium permagna temuan klinis berupa diameter kista %ang lebi& dari 15
cm akan didukung ole& temuan 6S7 %ang menunjukkan &asil terdapat massa
kistik dengan besar %ang tak terjangkau transducer pada parametrium %ang meluas
&ingga epigastric.
1'
(enatalaksanaan dari kista ovarii permagna adala& dengan operasi
pengangkatan kista untuk meng&ilangkan penekanan %ang ditimbulkan kista
ter&adap organ disekitarn%a serta meng&indari komplikasi kista %ang mungkin
terjadi. Sebelum operasi pengangkatan kista dilakukan perlu diper&atikan kondisi
umum pasien, apabila pasien keadaan umumn%a kurang baik maka perlu
diperbaiki keadaan umumn%a terlebi& da&ulu sebelum dilakukan pengangkatan
kista. 0indakan operasi %ang dapat dilakukan adala& 0otal .bdominal
>isterektomi dan sal)ingooo)orektomi bilateral.
1'
32

You might also like