You are on page 1of 6

File-Syafaat-Hal 1

Hadirin yang dirahmati Allah Swt


Pada pagi hari ini kita bersama-sama melaksanakan Sholat Idhul Fitri,
setelah sebulan penuh kita menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan. Pada kesempatan
ini kami mengingatkan pada diri saya pribadi dan utamanya kepada jamaah Sholat
Idhul Fitri yang berbahagia, agar kita selalu bertaqwa kepada Allah SWT, dengan
sebenar-benar taqwa, taqwa bukan sekedar di bulan Ramadhan saja,namun juga
pada bulan-bulan sesudah Ramadhan.
File-Syafaat-Hal 2
Apabila kita renungkan ibadah selama dibulan Ramadhan, terutama
ibadah puasa, nyatalah bahwa puasa itu mengandung aspek ibadah fisik (Ibadah al
badaniyah) dan ibadah Mental (Ibadah al ruhiyah). Dengan ibadah fisik dimaksudkan
bahwa kita dengan sengaja menahan lapar dan dahaga, sejak terbit fajar sampai
terbenam matahari, dengan niat semata-mata karena menjalankan perintah Allah.
Sedangkan Ibadah mental dalam arti kerelaan kita menyesuaikan sikap, tutur kata,
dan kepribadian kita dengan nilai-nilai akhlakul karimah yang diajarkan Islam.
Lebih jauh kita melihat signifikasi spiritual yang paling utama dalam puasa yaitu bahwa
manusia mematuhi perintah Tuhan secara sadar, tetapi selain itu puasa adalah cara
untuk melepaskan diri dari keinginan hewani dan menyadari bahwa manusia lebih dari
sekedar hewan. Selama manusia hanya menuruti hawa nafsu dan kecenderungannya
saja ,maka ia hanya akan sedikit berbeda dari binatang, kecuali hanya binatang-
binatang itu tidak mempunyai dosa dan tidak terikat pada sifat mereka,sedangkan
manusia tidak.
Meskipun seorang muslim yang menjalankan Ibadah Ramadhan
memperoleh penghayatan spiritual yang cukup berarti, yang menambah kedekatan
dirinya kepada Allah SWT, tidaklah ada jaminan bahwa ia akan tetap terus-menerus
dalam suasana demikian.Hal ini disebabkan karena dalam diri manusia itu terdapat
berbagai dorongan yang selalu menimbulkan konflik batiniyah, ada dorongan berbuat
amal kebajikan, dan ada pula dorongan untuk berbuat kejahatan. Mudah-mudahan
ibadah puasa kita dibulan Ramadhan memberi dorongan kepada diri kita untuk
berbuat baik, dan mudah-mudahan dorongan itu tidak berubah sampai datang
Ramadhan tahun depan. Sebab perang melawan hawa nafsu lebih berat daripada
perang melawan kaum kafir, ,sebagaimana hadist nabi :
Artinya : Bersabda Rasulullah Saw, Kita telah pergi dari perng kecil menuju ke
peperangan yang lebih besar,Bertanya para Sahabat,bagaimana
perang besar itu ya Rasulullah,bersabda Nabi,jihat melawan nafsu
(HR Bukhori).
File-Syafaat-Hal 3
Hadirin jamaah Idhul Fitri yang berbahagia
Pada tahun ini, di bulan Ramadhan ini kita bangsa Indonesia juga
melaksanakan pelaksanaan Demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,
tentunya diantara kita terjadi perbedaan pilihan dalam menentukan siapa yang paling
diinginkan untuk menjadi pimpinan puncak di negeri ini. Dalam sebuah pemilihan
umum tentunya hal yang biasa jika terjadi sedikit perbedaan mengenai cara pandang
kita terhadap pilihan kita, dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk saling
menghormati perbedaan pilihan kita. Dalam sebuah pemilihan yang dilakukan oleh
rakyat, yang terpilih belum tentu lebih baik daripada yang tidak terpilih, namun yang
terpilih adalah yang dapat menghimpun suara yang paling banyak diantara pada
pesaingnya. Maka tidak sepantasnya para pendukung saling mengolok olok
pendukung lainnya, karena hal itu dapat menambah dosa, dan mengurangi pahala kita,
terutama di bulan Ramadhan dimana segala amal perbuatan kita dilipat gandakan
pahala dan dosanya.
Hadiri Jamaah Idhul Fitri Yang dirahmati Allah
Seperti kita ketahui, dosa yang diampuni itu, hanyalah dosa yang berhubungan
langsung dengan Allah. Sementara masih ada dosa lain yang berkaitan dengan
sesama kita, antar kita, dimana ampunan Allah bergantung pada pemaafan masing-
masing kita yang bersangkutan. Oleh karenanya untuk menyempurnakan ketidak
berdosaan kita, setelah shalat idul fitri ditradisikanlah halal bihalal, sini menghalalkan
dan memaafkan situ, situ menghalalkan dan memaafkan sini.
Dengan demikian pada Idhl Fitri kali ini diharapkan semua macam dosa apapun lebur
dan kita kembali sebagaimana fitrah kita, mulus tanpa dosa bagaikan seorang bayi.
Tidakkah kita tak ingin menjadi pailit kelak di hari kemudian ......? Seperti digambarkan
oleh Rasulullah saw. dalam hadits shohihnya tentang orang yang bangkrut,
disampaikan bahwa Orang yang benar-benar pailit ialah orang yang di hari kiamat
dengan membawa banyak pahala shalat, puasa dan zakat; tapi (sementara itu)
datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia banyak mencaci,
menuduh, memakan harta orang lain tanpa hak, melukai, dan memukul orang lain.
Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada orang yang didzalimi tersebut.
Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi
File-Syafaat-Hal 4
tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (yang pernah di dzaliminya) dan
ditimpakan kepadanya. Kemudian dicampakkanlah ia ke api neraka. Naudzubillah
Ternyata mulut, tangan, kaki, perut dan anggota tubuh kita yang biasa kita gunakan
untuk beribadah, bersujud, berdzikir, berpuasa, memberikan zakat, dapat membuat
kita pailit kelak. Tidak hanya menghabiskan modal pahala yang kita tumpuk sepanjang
umur kita tapi bahkan dapat menarik kepada kita kerugian orang lain. Ini semua
tentunya gara-gara kita terlalu meremehkan dosa dan kesalahan terhadap sesama.
Oleh karenanya, apabila kita memuliakan Tuhan, maka termasuk yang dimuliakan
Tuhan ialah manusia.
Hadirin Yang dirahmati Allah
Dalam suasana idhul fitri inilah kesempatan baik bagi Umat Islam untuk bersilaturahim
sesama Umat Islam, untuk saling maaf memaafkan, sehingga kita tidak bangkrut
diakhirat kelak, jika dalam waktu waktu yang dahulu kita saling banyak berbuat
kesalahan terhadap keluarga, masyarakat, atau kita saling menghujat, salin mencari
cari kesalahan orang lain, atau bahkan memprovokasi masyarakat untuk memusuhi
orang lain, baik melalui perkataan, status pada Dunia Maya atau sosial media, SMS,
selebaran selebaran, atau memusuhi penguasa pemerintahan yang sah, mengadu
domba sesama masyarakat, utamanya umat Islam, maka saat inilah waktunya untuk
meminta maaf, sebab yang paling baik adalah siapa yang paling dahulu meminta maaf.
Firman Allah Surat An Nahl ayat 97 berbunyi :
Artinya : Barang siapa beramal Sholeh dari golongan laki-laki atau perempuan
maka kami berikan kepadanya kemakmuran hidup yang baik dan
sesungguhnya nanti kami balas dengan balasan yang lebih baik
daripada amalnya
File-Syafaat-Hal 5
Marilah kita Berdoa, semoga segala dosa kita diampuni oleh Allah SWT, para pemimpin
Bangsa Indonesia diberi kekuatan untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang mendiri
dan lebih sejahtera dalam suasana yang lebih Islami, dan semoga umat Islam dipenjuru dunia,
terutama di Jalur Gaza Palestina segera diberi kedamaian dan Kemerdekaan di Negaranya.
File-Syafaat-Hal 6

You might also like