You are on page 1of 24

Hidradenitis suppurativa (HS) adalah

gangguan peradangan folikel rambut


kronis, berulang, pada kelenjar apokrin ,
sehingga berpotensi menjadi abses dan
fistula
Berhubungan dengan merokok, obesitas,
dan penyakit radang usus
HS dapat secara signifikan melemahkan,
mengurangi dan menghancurkan kualitas
hidup
Antara 1968 dan 2008, 1.263 pasien HS
telah teridentifikasi
Dari jumlah data tersebut, 268 diantaranya
dikonfirmasi memiliki diagnosis HS untuk
pertama kalinya


Insiden secara signifikan lebih tinggi pada
wanita dibandingkan laki-laki
Insiden tertinggi di antara wanita berusia
20-29 tahun. Demikian pula yang terjadi
pada pria.
Terjadi penurunan insiden secara tajam
pada perempuan setelah usia 49 tahun,
tetapi tidak dialami oleh pria

59,7% dinyatakan sebagai Hurley stadium
I, 38,1% sebagai stadium II, dan 2,2%
stadium III.
Keterlibatan aksila secara signifikan lebih
sering terjadi pada wanita dibandingkan
pria, demikian pula keterlibatan tubuh
bagian atas dan daerah paha.

Sedangkan pria secara signifikan lebih
cenderung memiliki penyakit pada perianal
atau perineum.
Depresi ditemukan pada 115 pasien
(42,9%).

Riwayat memiliki jerawat tampak pada 97
pasien (36,2%). 28,9% diantaranya
jerawat ringan, 40,2% jerawat moderat,
dan 24,7% jerawat berat.
usia, jenis kelamin laki-laki, dan setiap
riwayat merokok menunjukkan suatu
hubungan yang signifikan secara statistik
dengan keparahan penyakit. Namun,
setelah disesuaikan dengan usia, hanya
jenis kelamin laki-laki yang tetap signifikan
berhubungan dengan tingkat keparahan
penyakit (P = 0,015).
Tidak ada hubungan yang signifikan yang
teridentifikasi antara tingkat keparahan
penyakit dengan BMI, depresi, jerawat,
atau penyakit pilonidal

Data prevalensi menunjukan bahwa HS
merupakan penyakit yang umum. Namun,
data penelitian ini menunjukkan bahwa HS
adalah penyakit langka. Penelitian ini
mungkin telah dipengaruhi oleh bias dalam
rujukan dan masalah dalam hal pelaporan
kasus.
Kejadian HS tampaknya meningkat terus
selama empat dekade terakhir. khususnya
perempuan.
Obesitas, merokok, dan kesadaran dan
kemampuan dokter dalam mendiagnosa
penyakit mungkin merupakan semua
faktor yang berperan.

Insiden Puncak HS terjadi pada dekade
ketiga, dengan penurunan tajam setelah
dekade kelima. Ini kemungkinan
disebabkan oleh onset menopause pada
wanita.
Terdapat perbedaan penting antara pria
dan wanita. Keterlibatan aksila, tarsal
depan atas, dan pangkal paha lebih umum
di kalangan wanita, sedangkan
Keterlibatan perianal dan perineal lebih
sering terjadi pada pria. Selain itu, laki-laki
dibandingkan perempuan lebih mungkin
untuk memiliki penyakit Hurley tahap II
atau III.
Hampir 70% pasien merupakan perokok
atau mantan perokok. Hal ini diterima
dengan baik bahwa merokok memicu atau
memperburuk HS.
Tetapi lain halnya oleh Canoui-Poitrine et
al. (2009) dimana ada beberapa bukti
bahwa berhenti merokok justru dapat
meningkatkan HS.

Rata-rata, pasien dalam studi kami adalah
obesitas (rata-rata BMI = 32,6), tetapi tidak
ditemukan korelasi antara BMI dan
penyakit berat lainnya.

Kami hanya mendapat sebuah hubungan HS
dengan penyakit pilonidal yaitu 6%. Hampir
40% dari pasien ternyata terdapat acne
vulgaris saat ini atau sebelumnya. Sulit untuk
menilai keakuratan data tersebut, bahwa
seringkali pasien tidak mencari perawatan
untuk jerawatnya, sehingga jerawatnya tidak
tercantum. Intinya, kami tidak menemukan
korelasi antara keparahan jerawat dengan
keparahan HS.

Lebih dari 40% pasien terdiagnosis
depresi. Hal ini tidak mengherankan,
karena beberapa studi telah menunjukkan
penurunan kualitas hidup pada pasien HS.
Kualitas hidup pada HS juga telah terbukti
berkorelasi dengan tingkat keparahan
penyakit, durasi, nyeri, perubahan yang
berkelanjutan dan lokasi yang mungkin
lebih terlibat.
Data kami memiliki beberapa keterbatasan.
Populasi dipelajari terutama hanya pada
Kaukasia dan terbatas pada Minnesota
Tenggara. Selain itu, kriteria diagnostik yang
ketat yang digunakan, memungkinan ada
kasus HS yang tereksklusi. Salah satunya
adalah keluhan yang telah dirasakan minimal
selama 6 bulan. Hal ini membuat mungkin
awal kasus-kasus yang ringan menjadi
terlewatkan
Catatan medis rawat inap dan rawat jalan
yang diperoleh ditinjau dengan
menggunakan REP.
Semua catatan medis pasien HS untuk
pertama kalinya mulai 1 Januari 1968
hingga 31 Desember 2008 diidentifikasi
dan diambil menggunakan berbagai kode
HICDA (Hospital Adaptation ofthe
International Classification of Diseases)
Data dianalisis dengan menggunakan
paket perangkat lunak SAS versi 9.2
Walaupun pada penelitian kami memiliki
beberapa keterbatasan, kami telah
menunjukkan bahwa HS adalah penyakit
langka, meskipun angka kejadiannya yang
tampaknya meningkat seiring dengan
waktu. Hal ini terkait dengan riwayat
merokok saat ini atau sebelumnya,
obesitas, dan gender.

Selain itu, ada hubungan antara keparahan
HS dan jenis kelamin, serta beratnya HS dan
merokok.
Ada juga perbedaan penting dalam lokasi
keterlibatan antara pria dan wanita.
Pasien HS tampak memiliki tingkat depresi
tinggi. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan
secara prospektif untuk menilai lebih akurat
hasil klinis dan perawatan yang optimal pada
pasien HS.

You might also like