You are on page 1of 3

TEORIONLINE PERSONAL PAPER

No. 05/ Jan-2014


1


Path Goal Theory of Leadership

Hendryadi
www.teorionline.net
Phone : 021 9229 0445 / 0856 9752 3260
Email : hendry.basrah@gmail.com



Abstract
Path Goal theory (teori jalur tujuan) dari kepemimpinan telah dikembangkan untuk
menjelaskan bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi kepuasan dan
kinerja bawahannya. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh Evans (1970) dan
House (1971). House (1971) memformulasikan teori ini dengan versi yang lebih teliti
dengan menyertakan variabel situasional. Teori tersebut semakin dimurnikan oleh
beberapa penulis seperti Evans (1974); House dan Dessler (1974); House dan
Mitchell (1974; dan House (1996).
Konsep Path Goal Theory of Leadership
Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka
berikan terhadap motivasi para pengikur, kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap
sebagai path-goal karena terfokus pada bagaimana pemimpim mempengaruhi
persepsi dari pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan
jalur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Ivancevich, dkk, 2007:205).
Dasar dari path goal adalah teori motivasi ekspektansi. Teori awal dari path goal
menyatakan bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang bagus dalam
memberikan imbalan pada bawahan dan membuat imbalan tersebut dalam satu
kesatuan (contingent) dengan pencapaian bawahan terhadap tujuan sepsifik.
Perkembangan awal teori path goal menyebutkan empat gaya perilaku spesifik dari
seorang pemimpin meliputi direktif, suportif, partisipatif, dan berorientasi
pencapaian dan tiga sikap bawahan meliputi kepuasan kerja, penerimaan terhadap
pimpinan, dan harapan mengenai hubungan antara usaha kinerja-imbalan.
Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh
pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan
diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi
eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang
berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi.



TEORIONLINE PERSONAL PAPER
No. 05/ Jan-2014
2

Variabel Situasional
Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas
pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/ karyawan dan lingkungan
internal organisasi seperti misalnya peraturan dan prosedur yang ada. Walaupun
model kepemimpinan kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan model-
model sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi, namun
demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang
kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin
dan variabel situasional.
Variabel moderator yaitu karakteristik pribadi yang penting adalah persepsi
bawahan mengenai kemampuan mereka sendiri. Semakin tinggi tingkat persepsi
bawahan terhadap kemampuan mereka memenuhi tuntutan tugas, semakin kecil
kemungkinan bawahan menerima gaya kepemimpinan direktif. Dengan demikian,
gaya kepemimpinan direktif dianggap sebagai hal yang mubazir. Selain itu,
ditemukan bahwa locus of control mempengarui respon. Individu yang memiliki
locus of control internal biasanya akan lebih puas dengan gaya partisipatif,
sedangkan individu dengan locus of control eksternal biasanya lebih puas dengan
gaya kepemimpinan direktif (dalam Ivancevich, dkk, 2007:205)
Penelitian Mengenai Teori Path-Goal dan Kritik
Penelitian yang dilakukan untuk menguji teori path goal antara lain dilakukan oleh
Wofford dan Liska (1993) yang meninjau 120 studi survey mengenai teori ini dan
melakukan sebuah meta analisis yang memberikan hasil bagi perilaku tugas dan
hubungan. Podsakof, dkk (1995) juga melalukan sebuah tinjauan luas atas penelitian
mengenai variabel moderator dalam kepemimpinan.
Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh teori ini seperti dijelaskan oleh Yukl
(2005:260) antara lain penggunaan teori harapan sebagai dasar utama untuk
menjelaskan pengaruh pemimpin. Model keputusan rasional ini memberikan
gambaran mengenai perilaku manusia yang terlalu kompleks dan kelihatan tidak
realistis (Behling & Starke, 1973; Mitchell, 1974; Schriesheim & Kerr, 1977). Teori
harapan tidak mempertimbangkan reaksi emosional terhadap dilemma keputusan,
seperti penolakan atau distorsi dari informasi yang relevan tentang harapan dan
valensi.
Keterbatasan lainnya adalah kepercayaan pada kategoru luas dari perilaku pemimpin
yang tidak terlalu sesuai dengan proses yang menengahi. Lebih mudah membuat
hubungan antara perilaku pemimpin dengan motivasi bawahan dengan
menggunakan perilaku khusus seperti menjernihkan harapan peran, mengakui
keberhasilan, memberikan penghargaan yang berhubungan, membuat model
perilaku agar mudah ditiru oleh bawahan dan menyampaikan harapan yang tinggi
tentang kinerja bawahan (dalam Yukl, 2005:260). Meski dalam revisi terbarunya,
House (1996) menambahkan beberapa perilaku khusus dalam upayanya untuk
memperbaiki keterbatasan ini, namun teori ini terus memperlakukan setiap perilaku
kepemimpinan secara terpisah, tanpa membahas mengenai kemungkinan interaksi


TEORIONLINE PERSONAL PAPER
No. 05/ Jan-2014
3

antar perilaku atau interaksi dengan lebih dari satu jenis variabel situasional
(Osborn, 1974, dalam Yukl, 2005).
Rangkuman
Meski terdapat banyak keterbatasan, teori jalur tujuan telah membuat kontribusi
yang penting bagi studi kepemimpinan dengan memberikan sebuah kerangka kerja
konseptual untuk memandu para peneliti agar dapat mengidentifikasikan variabel
situasinonal yang berpotensi relevan. Dari sisi positif, model ini merupakan
perbaikan dari teori trait dan perilaku. Model ini berusaha menunjukkan faktor mana
yang mempengaruhi motivasi untuk melakukan kinerja. Selain itu, pendekatan ini
memperkenalkan faktor situasi dan perbedaan individu dalam menjelaskan
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan aspek sikap (motivasi, penerimaan dan
kepercayaan).
Referensi
Mengenai teori harapan bisa dilihat di :
http:/ / teorionline.wordpress.com/ 2010/ 01/ 26/ motivasi-dalam-pendekatan-
diagnosik/
Chester Schriesheim and Mary Ann Von Glinow. (1977). The Path-Goal Theory of
Leadership: A Theoretical and Empirical Analysis. The Academy of Management
Journal, Vol. 20, No. 3 (Sep., 1977), pp. 398-405
Ivancevich, dkk. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga.
Robert J. House. 1971. A Path Goal Theory of Leader Effectiveness. Administrative
Science Quarterly, Vol. 16, No. 3 (Sep., 1971), pp. 321-339.
Yukl. 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta : Index

You might also like