PENDAHULUAN Pendekatan dasar validitas konstrak adalah mengakses sejauh mana test yang dimaksud mengukur sebuah konstrak teoritis atau ciri-sifat. Asesmen ini melibatkan 3 langkah umum, yaitu : pertama, konstruktor tes harus melakukan analisis yang diteliti terhadap cirri-ciri sifat yang diukur. Kedua, mempertimbangkan bagaimana hubungan sifat-ciri itu dengan variabel lain. Ketiga, perancang tes perlu menguji dulu apakah hubungan-hubungan dihipotesiskan benar-benar ada (Foster & Cone, 1995, dikutip oleh Groth-Marnat, 2009). Analisis faktor sangat relevan untuk validasi konstak karena dapat dipakai untuk mengidentifikasi dan mengakses kekuatan relative berbagai ciri-sifat psikologis yang berbeda. Analisis faktor juga dapat dipakai dalam merancang tes untuk mengidentifikasi faktor atau faktor-faktor primer melalui serangkaian test yang berbeda. Dengan demikian, analisis faktor dapat digunakan untuk menyederhanakan sebuah tes atau lebih dengan mengurangi jumlah kategori menjadi beberapa faktor atau beberapa ciri-sifat saja. Berikut ini akan dilakukan uji validitas pada sebuah instumen pengukur gaya kepemimpinan transformasional yang terdiri dari Attributed charisma, Idealized influence dan Inspirational motivation. Total item yang digunakan adalah sebanyak 12 (masing-masing dimensi terdiri dari 4 item). Jumlah sampel uji adalah sebanyak 50 responden yang diambil secara acak dari kerangka sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya.
TEORIONLINE PERSONAL PAPER No. 04/ Jan-2014
Konsep yang diukur : gaya kepemimpinan transformasional. Contoh uji ini hanya menggunakan 3 faktor Attributed charisma (AC); Idealized influence (II); dan Inspirational motivation (IM). Jumlah item : 12 Teknik analisis : Analisis factor (uji validitas) dan cronbach alpha (reliabilitas)
Step 1 Klik Analyze Data Reduction - Factor
TEORIONLINE PERSONAL PAPER No. 04/ Jan-2014 STEP 2 Masukkan seluruh Item ke Kotak Variables
STEP3 Klik Descriptives, berikan tick pada KMO and Bartletts Test of Sphericity. Klik Continue
TEORIONLINE PERSONAL PAPER No. 04/ Jan-2014
STEP 4 Klik Rotations, Pilih Varimax, lalu Continue
STEP5 Klik Scores, lalu beri tick pada Save as Variables. Silahkan dipilih metode mana yang mau digunakan. Klik Continue
STEP6. Klik OK
TEORIONLINE PERSONAL PAPER No. 04/ Jan-2014
HASIL
Nilai Kaiser-Meyer-Olkin MSA (KMO-MSA) sebesar 0,765 sudah menunjukkan bahwa hasil yang baik (> 0.60). Dengan demikian, syarat analisis faktor pertama dapat dipenuhi sehingga dapat dilanjutkan untuk pengujian selanjutnya. Kedua, nilai Bartlett's Test of Sphericity sebesar 415.352 pada signifikansi 0,000. Nilai ini menandakan bahwa faktor pembentuk variabel sudah baik.
Berdasarkan hasil uji total variance explained diketahui bahwa 3 faktor yang digunakan mampu menjelaskan 76.032% dari keseluruhan konstruk kepemimpinan transformasional. Dapat disimpulkan bahwa melalui analisis faktor berhasil dibuktikan bahwa 12 (dua belas) item yang digunakan untuk mengukur variabel kepemimpinan transformasional dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu yaitu faktor 1 yang menjelaskan 39.84% varian, faktor 2 menjelaskan 29.212% varian dan faktor 3 yang menjelaskan 9.979% varian konstrak. KMO and Bartlett's Test .765 415.352 66 .000 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx. Chi-Square df Sig. Bartlett's Test of Sphericity
TEORIONLINE PERSONAL PAPER No. 04/ Jan-2014
Hasil Rotated component matrix menunjukkana bahwa item AC1 AC4 mengelompok pada faktor 1, item II1 II4 mengelompok pada faktor 2 dan item IM1 IM4 mengelompok pada faktor 3. Dari hasil ini jelas dapat disimpulkan bahwa konstrak kepemimpinan transformasional merupakan konstrak multidimensi yang terdiri dari 3 faktor yaitu Attributed charisma (AC); Idealized influence (II) ; dan Inspirational motivation (IM).
UJI RELIABILITAS
Tentang Cronbach Alpha Cronbachs alpha is a measure of internal consistency, that is, how closely related a set of items are as a group. A high value of alpha is often used (along with substantive arguments and possibly other statistical measures) as evidence that the items measure an underlying (or latent) construct. However, a high alpha does not imply that the measure is unidimensional. If, in addition to measuring internal consistency, you wish to provide evidence that the scale in question is unidimensional, additional analyses can be performed. Exploratory factor analysis is one method of checking dimensionality. Technically speaking, Cronbachs alpha is not a statistical test it is a coefficient of reliability (or consistency). Source : http:/ / www.ats.ucla.edu/ stat/ spss/ faq/ alpha.html
TEORIONLINE PERSONAL PAPER No. 04/ Jan-2014 Jadi penjelasan di atas jelas, bahwa Cronbach-Alpha digunakan jika sudah ada bukti bahwa item yang akan diuji memiliki unidimensional. Dalam hal ini, hasil uji analisis factor menunjukkan bahwa item AC1 AC4, II1 II4 dan IM1 IM4 memiliki unidimensional sehingga dapat diuji dengan cronbach alpha.
Klik Analyze Scale Lalu Pilih Reliability Analysis Masukkan item AC1 AC4 ke kotak Items, lalu Klik OK
Hasil
Hasil Cronbach Alpha Koefisien memperlihatkan angka sebesar 0.924. Karena sudah >0.70 maka dapat disimpulkan bahwa item AC1-AC4 memiliki konsistensi yang baik sebagai pengukur dimensi / factor Attributed charisma (karisma/ AC)
Begitu pula dengan hasil uji reliabilitas II dan IM yang masing-masing sebesar 0.896 (II) dan 0.832 (IM).
Reliability Statistics .924 4 Cronbach's Alpha N of Items
TEORIONLINE PERSONAL PAPER No. 04/ Jan-2014 Cronbach alpha AC
Cronbach alpha II
Cronbach alpha IM
Referensi :
Gary Growth Marnat. 2009. Handbook of Psychological Assessment. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi ke 5. Jakarta : Indeks
Reliability Statistics .924 4 Cronbach's Alpha N of Items Reliability Statistics .896 4 Cronbach's Alpha N of Items Reliability Statistics .832 4 Cronbach's Alpha N of Items