A. Kajian Teori 1. Motivasi dan Prestasi Belajar Pendidikan Kear!ane!araan Te"a #lo$alisasi a. Pembelajaran PKn Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh UUD 19!. "al ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Depdiknas #$%%!& '( bahwa & Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi indi)idu warga negara *ndonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan Kewarganegaraan #PKn( merupakan satu dari 11 #sebelas( mata pelajaran yang diajarkan di +ekolah Dasar. ,ahmat, dkk #$%%9( mengemukakan bahwa sebagai mata pelajaran di +ekolah Dasar, PKn mempunyai misi sebagai pendidikan nilai Pancasila dan kewarganegaraan untuk warga negara muda usia +D-.*. +ecara ontologis, mata pelajaran ini berangkat dari nilai- nilai Pancasila dan konsepsi kewarganegaraan. +ecara epistemologis, mata pelajaran ini merupakan program pengembangan indi)idu, dan secara aksiologis, mata pelajaran ini bertujuan untuk pendewasaan peserta didik sebagai anggota masyarakat, warga negara dan komponen bangsa *ndonesia. Pendidikan Kewarganegaraan atau disingkat PKn, merupakan bidang studi yang bersi/at multi/aset dengan konteks lintas keilmuan. 0amun secara /ilsa/at keilmuan, ia memiliki 1 ontologi pokok ilmu politik khususnya konsep 2political democracy untuk aspek 2duties and right citizens3 #4hreshore&1556(. Dari ontologi pokok inilah berkembang konsep 2Civics3, yang secara har/iah diambil dari bahasa latin 2civicus3 yang artinya warga negara pada jaman 7unani kuno, yang kemudian diakui secara akademis sebagai embrionya civic education3, yang selanjutnya di *ndonesia diadaptasi menjadi 2pendidikan kewarganegaraan3 #PKn(. +ecara epistemologis, PKn sebagai suatu bidang keilmuan merupakan pengembangan dari salah satu dari lima tradisi 2social studies3, yakni 2citizenship transmission3 #8arr, 8arrt, dan +hermis&1995(. Dikemukakan pula oleh 9inataputra #$%%1(, bahwa saat ini tradisi itu sudah berkembang pesat menjadi suatu 2body o/ knowledge3 yang dikenal dan memiliki paradigma sistemik , yang di dalamnya terdapat tiga domain 2citizenship education3, yakni & domain akademis, domain kurikuler dan domain sosial kultural. Ketiga domain itu satu sama lain saling memiliki keterkaitan struktural dan /ungsional yang diikat oleh konsepsi 2civic virtue and culture3 yang mencakup 2civic knowledge, civic disposition, civic skills, civic confidence, civic commitment, dan civic competence3 #44:& 1995&11(.oleh karena itu, ontologi PK0 saat ini benar- benar bersi/at multi/aset-multi dimensional. +i/at multidimensionalitas inilah yang membuat bidang studi PKn dapat disikapi sebagai & pendidikan kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan nilai dan moral, pendidikan kebangsaan, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan hukum dan hak a;asi manusia, dan pendidikan demokrasi. 8agi *nndonesia, arah pengembangan PKn tidak boleh keluar dari landasan ideologis Pancasila, landasan konstitusional UUD 19!, dan landasan operasional Undang-undang +isdiknas yang berlaku saat ini, yakni UU 0omor $% tahun $%%'.#,ahmat, dkk., $%%9& ( 5 +ebagai mata pelajaran di +ekolah Dasar, PKn mempunyai misi sebagai pendidikan nilai Pancasila dan kewarganegaraan untuk warga negara muda usia +D-.*. +ecara ontologis, mata pelajaran ini berangkat dari nilai-nilai Pancasila dan konsepsi kewarganegaraan. +ecara epistemologis, mata pelajaran ini merupakan program pengembangan indi)idu, dan secar aksiologis, mata pelajaran ini bertujuan untuk pendewasaan peserta didik sebagai anggota masyarakat, warga negara dan komponen bangsa *ndonesia. <ujuan akhir dari pendidikan kewarganegaraan di +ekolah Dasar adalah tumbuh- kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi, dan kreati)itas sosial dalam konteks kehidupan bermasyarakat secara tertib, damai, dan kreati/. Para peserta didik dikondisikan untuk selalu bersikap kritis dan berperilaku kreati/ sebagai anggota keluarga, warga sekolah, anggota masyarakat, warga negara, dan umat manusia di lingkungannya yang cerdas dan baik. Proses pembelajaran diorganisasikan dalam bentuk belajar sambil berbuat #learning by doing(, belajar memecahkan masalah sosial #social problem solving learning(, belajar melalui perlibatan social (socio-participatory learning(, dan belajar melalui interaksi sosial-kultural sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat. 8erdasarkan pendapat di atas jelas bagi kita bahwa PKn bertujuan mengembangkan potensi indi)idu warga negara, dengan demikian maka seorang guru PKn haruslah menjadi guru yang berkualitas dan pro/esional, sebab jika guru tidak berkualitas tentu tujuan PKn itu sendiri tidak tercapai. +ecara garis besar mata pelajaran Kewarganegaraan memiliki ' dimensi yaitu & 1. Dimensi Pengetahuan Kewarganegaraan #Civics Knowledge( yang mencakup bidang politik, hukum dan moral. $. Dimensi Keterampilan Kewarganegaraan #Civics kills( meliputi keterampilan partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 9 '. Dimensi 0ilai-nilai Kewarganegaraan #Civics !alues( mencakup antara lain percaya diri, penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur. #Depdiknas $%%' & ( 8erdasarkan uraian di atas peneliti berpendapat bahwa dalam mata pelajaran Kewarganegaraan seorang siswa bukan saja menerima pelajaran berupa pengetahuan, tetapi pada diri siswa juga harus berkembang sikap, keterampilan dan nilai-nilai. +esuai dengan Depdiknas #$%%! & ''( yang menyatakan bahwa tujuan PKn untuk setiap jenjang pendidikan yaitu mengembangkan kecerdasan warga negara yang diwujudkan melalui pemahaman, keterampilan sosial dan intelektuan, serta berprestasi dalam memecahkan masalah di lingkungannya. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Kewarganegaraan tersebut, maka guru berupaya melalui kualitas pembelajaran yang dikelolanya, upaya ini bisa dicapai jika siswa mau belajar. Dalam belajar inilah guru berusaha mengarahkan dan membentuk sikap serta perilaku siswa sebagai mana yang dikehendaki dalam pembelajaran PKn. b. Prestasi 8elajar 1( Pengertian Prestasi 8elajar Prestasi belajar adalah merujuk pada apa yang mampu dilakukan oleh seseorang dan seberapa baik ia melakukannya dengan menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan #+yai/udin, $%%'&5(. Pengertian prestasi belajar di dalam kamus 8ahasa *ndonesia adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang la;imnya ditunjukkan oleh nilai atau angka nilai yang diberikan oleh guru #Partanto, Prus = > 8arry, .. Dahlan,199&6$'(. Kebutuhan berprestasi pertamakali oleh "enry .urray pada tahun 19'5 dalam bukunya e?ploration in personality. .urray mende/inisikan kebutuhan berprestasi sebagai keinginan atau melakukan sesuatu yang sulit seperti memanipulasi dan mengorganisasikan objek-objek /isik, gagasan atau masyarakat. 1% Prestasi yang tinggi dalam konsep .urray adalah ambisi dan batas kompetensi untuk menjadi sukses #@aily, +.0.A. $%%$&15(. Bemar "amalik #1951& !(, mengemukakan bahwa Prestasi belajar itu adalah hal-hal yang telah dicapai setelah ia belajar. 0asrun "arahap dkk memberikan pengertian prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang berkenaandengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum #+yai/ul 8ahri,199&$1(. .enurut +umadi +uryabrata #1995( prestasi belajar adalah sebagai hasil perubahan kemampuan kogniti/, a/ekti/, dan psikomotorik. Prestasi belajar adalah hasil suatu penilaian di bidang pengetahuan ketrampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai #9.+.9inkel, 1959& 1%$(. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh prestasi yang diperoleh selama satu semester yang sudah disimpulkan dalam bentuk nilai akhir yang dimasukkan ke dalam raport. Prestasi belajar merupakan suatu hasil usaha belajar ilmu pengetahuan yang hasil akhirnya di tunjukkan dengan nilai atau angka. Dalam penelitian ini peneliti memilih teori dari 9.+. 9inkel karena teori mencakup semua aspek dan mudah untuk dimengerti. Dalam Kamus 8esar 8ahasa *ndonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan #Depdiknas, $%%'&59!(. *stilah prestasi sangat banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan antara lain dalam bidang kesenian, olahraga, pendidikan, dan pengajaran. 8elajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan indi)idu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman indi)idu dalam lingkungannya. Dengan demikian belajar dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja, sepanjang adanya perubahan tingkah laku dan hasil 11 pengalaman indi)idu dengan lingkungannya. Dengan belajar maka manusia akan mengalami perubahan kualitati/ sehingga perbuatan, sikap dan tingkah lakunya akan berkembang. 8elajar yang merupakan akti/itas, pasti memiliki /aktor yang berpengaruh. Pengaruh positi/ membuat belajar menjadi lebih berhasil dan pengaruh negati/ akan membuat belajar kurang berhasil. .enurut <abrani ,usyam, =tasy Kusnidar, Caenal =ri/in, #1956 & 61( bahwa& Prestasi belajar yang dicapai indi)idu merupakan interaksi antara berbagai /aktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam #/aktor intern( maupun /aktor dari luar indi)idu #ekstern(. Dadi yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan akti)itas belajar. +eseorang yang mengalami proses belajar supaya berhasil sesuai dengan apa yang harus dicapai, perlulah kiranya memperhatikan beberapa /aktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. $( Unsur Pokok Prestasi 8elajar 8anyak akti)itas manusia disejajarkan dengan belajar. "ampir setiap orang menyetujuinya bahwa perbuatan belajar seperti mendapat macam-macam sikap sosial memperoleh keterampilan disebut belajar #+umadi +uyabrata, 1911&$!%(. +ejalan dengan itu 9itherington berpendapat bahwa belajar adalah usaha perubahan di dalam kepribadian, yang menyatakan diri sebagai pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian atau pengertian. c. .oti)asi +eorang siswa akan dapat melakukan kegiatan belajarnya dengan baik dan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi pula apabila siswa selalu diberikan moti)asi yang baik dari orang tua maupun dari guru. Untuk itu orang tua harus mampu memberikan dorongan dan memberikan moti)asi yang baik kepada siswa. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai orang yang penuh antusias dan tekun dalam melakukan segala akti)itasnya. 1$ .oti)asi sering disebut orang dengan moti/ saja untuk menunjukkan mengapa seseorang berbuat sesuatu. .oti)asi dan moti/ adalah dua istilah yang sulit dibedakan dan tidak jarang orang memakai istilah yang berbeda ini menjadi sama dalam pemakaian kata atau kalimat baik dalam segi ucapan maupun tulisan untuk mencapai jawaban antara kata moti/ dan moti)asi ini terlebih dahulu harus tahu secara jelas pengertian dari dua istilah tersebut. .oti)asi, sikap, minat, yang memberikan kemungkinan untuk mendorong seseorang dalam berbuat dan tingkah laku. Untuk mendorong seseorang mencapai akti)itas dari tujuan yang diinginkan. .enurut +umadi #199%& 1%( dalam buku Psikologi Pendidikan, moti/ adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong indi)idu untuk melakukan akti)itas tertentu guna mencapai tujuan. Dalam pengertian ini moti/ bukanlah hal yang dapat diamati, akan tetapi dapat diketahui karena adanya suatu akti)itas itu dapat kita lihat atau saksikan. +edangkan pengertian moti)asi hampir sama dengan pengertian moti/ yang berbeda hanya kalimatnya saja. +ebagaimana pengertian moti)asi yang dikemukakan oleh .artin "andoko, moti)asi adalah suatu tenaga atau /aktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mangarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku #"andoko, 199$& 9(. .oti)asi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam moti)asi terkandung adanya keinginan yang mengakti/kan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku indi)idu belajar #Dimyati,1999&5%(. .oti)asi dapat dide/inisikan dengan segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan #=bdul ,.+, $%%5&15$(. Bemar "amalik #$%%1&1!5( menyatakan bahwa moti)asi adalah perubahan energi dalam diri #pribadi( seseorang yang ditandai dengan 1' timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. .enurut Ustman 0ajati, moti)asi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan akti)itas pada makhluk hidup, yang menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu #"amalik,$%%1&15'(. +artain menggunakan kata moti)asi atau dorongan sebagai suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadapsuatu tujuan #goal( atau perangsang #incenti)e( #Purwanto, 1955&1%(. "oyt dan .iskel memandang moti)asi sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan- kebutuhan, pernyataan-pernyataan ketegangan #tension states(, atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan- kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian tujuan-tujuan personal #=bdul ,.+, $%%5&15(. .oti)asi, sikap dan minat yang memberikan kemungkinan untuk mendorong dalam berbuat dan bertingkah laku. Untuk mendorong seseorang mencapai akti)itas dari tujuan yang diinginkan. 9inkel #9.+ 9inkel, 1996&1!1( menyatakan bahwa moti)asi adalah moti/ yang sudah menjadi akti/ pada saat tertentu. +edangkan maksud dari moti/ adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. .oti)asi merupakan pendorongan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu #Purwanto, $%%&11(. Dames B. 9hitteker #dalam 9asty +oemanto, 199%&19'( memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan moti)asi di bidang psikologi, menurutnya moti)asi ialah kondisi atau keadaan yang mengakibatkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh moti)asi tersebut. +edangkan +umadi +uryabrata #$%%$&11( mengatakan moti)asi sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk akti)itas nyata untuk mencapai tujuan tertentu untuk memperoleh suatu 1 pengetahuan dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kogniti/, a/ekti/, dan psikomotorik. +etelah mengetahui de/inisi moti)asi dan belajar, untuk lebih jelas maka terdapat suatu pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai moti)asi belajar. Dimyati dan .ujiono #1999E91( memberikan pengertian bahwa moti)asi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya yang terpengaruh oleh kondisi /isiologis dan kematangan psikologis siswa. +edangkan menurut +ardiman #199$E1'( mendeskripsikan bahwa moti)asi belajar merupakan /aktor psikis yang bersi/at non intelektual, peranan yang khas adalah dalam hal menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. +iswa yang mempunyai moti)asi belajar kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. .oti)asi belajar menurut 9.+.9inkel #1991&9$( adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Dapat diambil pengertian bahwa moti)asi belajar adalah suatu usaha untuk mendorong keinginan indi)idu agar tercapai suatu hasil yang diinginkan dalam belajar. .oti)asi belajar merupakan hal yang sangat penting dalam pelajaran di sekolah. +eseorang akan berhasil apabila dalam belajar, kalau pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan moti)asi belajar. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa moti)asi belajar adalah suatu dorongan atau keinginan kuat untuk belajar yang terpengaruh oleh kondisi psikologis dan /isiologis, untuk melakukan suatu tujuan yang sudah ditentukan. Dadi seseorang akan berhasil jika melakukan suatu usaha dengan perasaan senang dan tumbuh kegairahan dalam belajar, keinginan yang kuat untuk melakukan tujuan dan mendapatkan hasil yang baik. Dalam proses belajar, moti)asi belajar sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai moti)asi dalam belajar, tidak akan mungkin 1! melakukan akti)itas belajar. Dasar pertimbangan pemilihan teori moti)asi menggunakan teori dari 9.+. 9inkel, alasan mengapa dalam penelitian peneliti memilih teori dari 9.+.9inkel ini karena teorinya cukup sederhana, penjelasan yang singkat akan tetapi sudah mencakup semua dan kalimatnya mudah dipahami. d. .etode Pembelajaran Upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat dilakukan melalui upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Dalam perbaikan proses belajar mengajar ini peran guru sangat penting. Bleh karena itu sepatutnya guru atau pengajar mampu mencari strategi yang dipandang dapat membelajarkan siswa melalui proses belajar mengajar yang dilaksanakannya, agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara e/ekti/, dan hasil belajarnya diharapkan dapat lebih ditingkatkan. +etiap proses belajar mengajar menuntut suatu strategi tertentu, strategi belajar mengajar mempunyai hubungan yang erat dengan metode pembelajaran. "al ini dirumuskan oleh Drs. :. Kusmana #195! & 56( adalah sebagai berikut & +trategi belajar mengajar yang pada hakikatnya adalah perancang prosedur dan langkah-langkah yang akan ditempuh guna mencapai tujuan pengajaran tertentu, oleh karena itu perancangan dan pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar harus dilandasi oleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan penggunaan metode pembelajaran yang memadai. =dapun metode pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar, karena pada saat diterapkan suatu metode pembelajaran oleh guru, di pihak lain ada siswa yang melakukan kegiatan belajar, dalam hal ini 9inarno +urakhmad #1956 & 96( mengemukakan istilah 2.etode interaksi mengajar dan belajar3, yang mengandung pengertian sebagai berikut & .etode adalah cara yang didalam /ungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, hal ini berlaku bagi guru #metode pembelajaran( 16 maupun bagi murid #metode belajar(. .akin baik metode itu makin e/ekti/ pula pencapaiannya. +edangkan menurut "usein =latas #195$ & 1(. yang dimaksud dengan metode adalah suatu usaha atau cara yang telah dipikirkan matang- matang, disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan biaya yang memadai. %. Metode Disk&si a. Kegiatan 8elajar .engajar. Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dan peserta didik dalam suatu situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang diterapkan. +eorang guru dituntut kemampuannya untuk menggunakan berbagai metode mengajar secara ber)ariasi. .etode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar- benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar mengajar dan tercapainya prestasi belajar yang memuaskan. Penelitian ini menggunakan salah satu metode yang dirasa sesuai untuk menangani permasalahan yang terjadi pada keberhasilan belajar. .aka pada bab ini penulis tuangkan beberapa hal yang mendukung digunakannya metode diskusi dalam penelitian <indakan Kelas ini. +egala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. +emua komponen pengajaran akan berproses di dalamnya . Komponen inti adalah guru dan anak didik melakukan kegiatan dengan tugas dan tanggung jawab dalam kebersamaan berlandaskan interaksi normati/ untuk bersama-sama mencapai tujuan pembelajaran. Dari berbagai metode mengajar yang ada, maka metode mengajar yang dirasa tepat untuk materi Perkembangan <eknologi Komunikasi adalah metode diskusi. Karena dengan menggunakan metode 11 diskusi pembelajaran menuntut keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, apabila menggunakan metode diskusi kelompok diharapkan siswa dapat berpikir secara lebih kritis serta mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan baik. +elain itu pun, dengan menggunakan metode diskusi maka beberapa tujuan pendidikan akan tercapai lebih e/ekti/. Karena dalam metode diskusi ada beberapa keterampilan yang dapat dikembangkan yaitu, keterampilan berbicara, mengungkapkan pendapat, keterampilan berbahasa, sopan santun dalam mengajukan perbedaan pendapat serta keterampilan berinteraksi sosial. .engajar perkembangan alat komunikasi pada tingkat sekolah dasar memerlukan stimulan yang besar serta berbagai )ariasi pendekatan untuk mendapatkan partisipasi peserta didik. =kan tetapi kondisi kelas juga harus tetap dijaga supaya tidak kehilangan kendali dan disiplin. +elain itu diharapkan juga pengajar harus selalu antusias dalam menambah pengetahuan pribadinya terhadap pengetahuan perkembangan alat komunikasi. "al ini dimaksudkan untuk menghindarkan suasana kelas yang pasi/ dan membosankan. .enurut "artono Kasmadi #$%%1 & 1!$( ada tiga kegiatan yangdapat diterapkan oleh guru perkembangan alat komunikasi untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kelas, yaitu & #1( partisipasi peserta didik melalui keterampilan latihan, #$( partisipasi peserta didik melalui penelitian, dan #'( partisipasi peserta didik melalui Diskusi. Dalam partisipasi peserta didik melalui keterampilan latihan, yang bisa dilakukan ialah dengan membuat catatan. "al ini disebabkan karena buku catatan mampu menyimpan semua hasil belajar di kelas, seperti ringkasan, gra/ik dan gambar. Dalam partisipasi peserta didik melalui penelitian, yang dilakukan berupa pengembangan bahan pelajaran dengan membuat suatu kegiatan 15 proyek yang dapat memberikan moti)asi kepada peserta didik yang 3enggan3 mempelajari perkembangan alat komunikasi. +edangkan dalam partisipasi peserta didik dilakukan melalui diskusi merupakan salah satu hasil yang dapat melatih kemampuan mental peserta didik dalam menghadapi situasi tertentu, karena mental merupakan isi penting dalam perkembangan peserta didik. Peserta didik yang akti/ dalam kegiatan ini akan terlatih berpikir kritis dan mengembangkan kerangka jiwanya untuk menghadapi setiap masalah, membentuk pengertian terhadap /akta perkembangan alat komunikasi dan melatih dirinya untuk membuat suatu kesimpulan. 8ahannya tidak berbentuk permasalahan atau pertanyaan saja, tetapi dapat pula berupa diskusi setelah mereka mengamati suatu model perkembangan alat komunikasi yang diperagakan oleh temannya. b. Pembelajaran PK0 dengan Penerapan .etode Diskusi .etode dalam pengajaran PK0 tidak terbatas jumlahnya. Pada prinsipnya penggunaan metode pengajaran berkaitan erat dengan materi dan pokok bahasan yang disampaikan. +etiap metode mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing. +uatu metode dipandang tepat untuk suatu situasi namun dapat dirasa kurang tepat untuk situasi lain. Pembelajaran sering dilakukan dengan menggunakan berbagai metode secara ber)ariasi, sehingga tidak terasa monoton dan menjemukan. =kan tetapi satu metode penggunaannya bisa berdiri sendiri, tergantung pada pertimbangan berdasar situasi pembelajaran yang rele)an #=li,1951&15(. .etode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan #"asibuan dan .oedjiono, 199'&1'(. 8egitu juga Pasaribu dan +imandjuntak #1956&56( berpendapat bahwa metode Diskusi adalah cara penyampaian in/ormasi dan 19 pengetahuan kepada peserta didik secara lisan, atau tertulis. .etode Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan cara guru memberi penjelasan dengan dua pihak - lebih untuk mencapai tujuan pengajaran # +ugito, 199 & '1 ( Dari tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode Diskusi adalah suatu penyampaian atau penyajian materi pelajaran dari guru kepada peserta didik yang dilakukan secara lisan di dalam proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pengajaran. +edangkan yang dimaksud dengan metode Diskusi adalah suatu cara penyampaian in/ormasi atau materi pelajaran yang selain dilakukan secara lisan, juga di)ariasikan #dikombinasikan( penggunaannya dengan cara penyampaian lain, seperti & tanya jawab, pemberian tugas dan sebagainya. =danya kombinasi dari beberapa metode ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai oleh peserta didik, untuk merangsang peserta didik akti/ dan untuk lebih memantapkan penguasaan peserta didik terhadap bahan-materi yang telah disampaikan sehingga dapat berpengaruh baik terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik # +udjarna, $%%% & 91 ( .etode diskusi merupakan rancangan yang menyeluruh mengenai kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peserta didik dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru didasarkan pada pendekatan # aproach ( dalam mengajarkan suatu materi pelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran #*main dkk, 1991 & 1' ( =da beberapa alasan mengapa guru memakai berbagai macam metode mengajar, di antaranya adalah & #1( menambah pengalaman, #$( mencegah dan mengurangi kelelahan dan kebosanan, #'( membangkitkan minat dan perhatian, #( membina kerja sama, dan #!( meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran #Karo F Karo, 1991 & 91 F 95 ( $% .etode Diskusi sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran PKn, karena kegiatan besar materinya adalah bersi/at ha/alan. Bleh karena itu dengan diterapkannya metode ini diharapkan dapat menghilangkan rasa jenuh dan bosan pada diri peserta didik terhadap materi pelajaran, sehingga peserta didik akan lebih termoti)asi secara akti/ dalam belajar demi terwujudnya pola interaksi edukati/ dalam pembelajaran perkembangan alat komunikasi yang berpengaruh pula terhadap hasil belajar yang diraih peserta didik. =dapun metode diskusi yang peneliti gunakan dalam pembelajaran PK0 di antaranya adalah & 1( .odel tanya jawab =dalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan guru mengadakan tanya jawab secara lisan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pengajaran $( .odel pemberian tugas =dalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh adanya cara penyajian bahan pelajaran di mana guru menugaskan peserta didik mempelajari sesuatu yang kemudian harus dipertanggungjawabkan Penggunaan metode diskusi dalam rangka D=P #Dasar =nalisis Penilaian ( sebenarnya bukan saja sebagai salah satu cara menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik yang bersi/at problematis, tetapi juga melatih anak dalam kehidupan sehari-ari untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan membentuk kompetensi-kompetensi sosial yang dibutuhkan..etode diskusi diartikan sebagai siasat 2Penyampaian bahan pengajaran yang melibatkan peserta didik yang bersi/at untuk membicarakan dan menentukan alternati/ pemecahan suatu topik bahasan yang bersi/at problematis.3 Guru, peserta didik, atau $1 kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi. #Djajadisastra, 199$ & 1%(. .etode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan peserta didik atau kelompok belajar untuk melaksanakan percakapan ilmiah untuk mencari kebenaran dalam rangka mewujudkan tujuan pengajaran #Karo- karo, 1995 & $!(. Pendapat tersebut didukung oleh +yai/ul 8ahri yang menyatakan metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran di mana peserta didik dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersi/at problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama #8ahri, 1991 & 99(. .etode diskusi dalam batas tertentu dapat dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. Diskusi merupakan suatu pengalaman belajar yang melibatkan dua atau lebih indi)idu dan saling berhadapan muka serta berinteraksi secara )erbal mengenai tujuan dan sasaran tertentu melalui tukar menukar in/ormasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah #9ahab, 1996 & '$%(. Dalam kelas yang bayak jumlah peserta didiknya, metode ini tidak memungkinkan dilakukan secara klasikal. .etode ini bisa dilaksanakan secara e/ekti/ apabila kelas yang besar jumlahnya dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang memungkinkan semua peserta didik bisa berpartisipasi secara akti/ dalam pelaksanaannya. 7ang perlu diperhatikan dalam diskusi agar dapat e/ekti/ e/isien adalah, guru harus sering menjalankan /ungsinya sebagai pembimbing sebagaimana dikemukakan oleh 8ahri + #$%%!&1!9( adalah & 1( Diskusi harus dilakukan dalam suasana terbuka Diskusi yang baik harus dilaksanakan dalam suasana bebas dan terpimpin, suasana intim yang ditandai dengan kehangatan $$ antar pribadi, kesediaan menerima pendapat orang lain, menghargai pendapat orang, antusias terhadap topik diskusi, memiliki kesempatan untuk berpartisipasi, dan menikmati diskusi. $( Perlunya Perencanaan a( Pemilihan topik atau masalah yang akan didiskusikan. Untuk ini tiga hal yang perlu dipertimbangkan adalah minat anak didik, kemampuan anak didik dan bermakna. b( Dapat memastikan bahwa guru dan anak didik telah memiliki latar belakang in/ormasi untuk mendiskusikan topik secara baik. c( "arus dipersiapkan secara baik, pertanyaan kunci dan bahan yang tepat untuk mengatur diskusi. d( Dalam mempersiapkan diskusi, ditetapkan dulu besar kelompok, dan pengaturan tempat duduk. Pengalaman berdiskusi banyak memberikan keuntungan kepada peserta didik. "al ini disampaikan antara lain oleh bukti yang menunjukkan kelebihan-kelebihan metode diskusi antara lain disajikan adalah & 1( Dapat ber/ungsi mengulangi bahan pelajaran yang telah disajikan. $( Dapat menumbuhkan dan memperkembangkan sikap dan cara berpikir ilmiah, '( Dapat membina para pelajar, ( Dapat memperkecil atau menghilangkan rasa malu - takut serta dapat memupuk keberanian peserta didik, !( .emupuk kerja sama, toleransi, dan rasa sosial #Karo- karo, 1995 & $6(. Kebaikan-kebaikan metode diskusi yang tersebut di atas didukung oleh =. =;i; 9ahab dengan menyebutkan keuntungan-keuntungan penggunaan metode diskusi, antara $' lain & siswa akan memperoleh berbagai in/ormasi dalam memecahkan suatu masalah, dapat meningkatkan kepahaman siswa terhadap masalah-masalah penting, dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi serta dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam perencanaan dan pengambilan keputusan #9ahab, 1995 & '$%(. +eorang guru tidak hanya memberikan bahan in/ormasi kemudian peserta didik dibiarkan mencari pemecahan sendiri, akan tetapi mereka bisa secara bersama-sama melontarkan berbagai buah pikiran untuk kemudian dicari kesepakatan dalam mengambil keputusan. Kebaikan metode ini dalam proses pembelajaran adalah bahwa guru tidak mendominasi pembicaraan, atau bahkan bisa sekedar sebagai stimulus, in/orman, dan moti)ator dalam seluruh rangkaian kegiatan. @ebih lanjut =. =;i; 9ahab mengemukakan bahwa diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok besar dan dapat pula dalam kelompok kecil. Kegiatan dalam kelompok, walaupun terjadi interaksi dan tukar menukar in/ormasi belum tentu disebut bila tidak memenuhi persyaratan tertentu. Kegiatan dan percakapan dalam kelompok baru dapat disebut diskusi bila memenuhi syarat-syarat & 1( .elibatkan kelompok yang terdiri dari ! sampai 6 anggota, $( 8erlangsung dalam interaksi tatap muka secara in/ormal di mana semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk melihat, mendengar serta berkomunikasi secara bebas dan langsung, '( .empunyai tujuan yang ingin dicapai antar anggota kelompok, ( .elalui proses yang teratur dan sistematis menuju suatu kesimpulan. $ Dari berbagai macam modal metode diskusi, Penelitian ini menggunakan metode diskusi dengan alasan & 1( .etode diskusi memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalahE $( .etode diskusi dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensi/ mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalahE '( .etode diskusi memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai indi)idu serta kebutuhan belajarnya. c. Keunggulan dan kelemahan Penerapan .etode Diskusi dalam Pembelajaran PKn +eperti halnya dengan metode yang lain, metode diskusi kelompok juga mempunyai keunggulan dan kelemahan. .enurut ,oestiyah, keunggulan dan kelemahan dari metode diskusi kelompok tersebut adalah sebagai berikut & 1( Keunggulan metode diskusi kelompok & a( .empertinggi partisipasi siswa secara indi)idual b( .empertinggi kegiatan kelas sebagai keseluruhan dan kesatuan c( Pengembangan rasa sosial, d( .emberikan kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat, karena saling membantu menyelesaikan soal, mendorong rasa kesatuan e( .erupakan pendekatan yang demokratis, memperluas pandangan, menghayati kepemimpinan bersama F sama, membantu mengembangkan kepemimpinan. #,oestiyah, $%%5&!( $( Kelemahan-kelemahan metode diskusi kelompok adalah & $! a( <erjadinya banyak pandangan yang terkadang sulit untuk disatukan, sehingga dapat memboroskan waktu, b( <idak dapat dipakai pada kelompok yang besar, c( Peserta mendapat in/ormasi yang terbatas, d( Diskusi mudah terjerumus, e( .ungkin dikuasai orang-orang yang suka bicara. #,oestiyah, $%%5&6( d. @angkah-langkah Penerapan .etode Diskusi dalam Pembelajaran PKn "al-hal yang harus dipertimbangkan sebelum melaksanakan proses diskusi sehingga diskusi berjalan dengan baik menurut ,oestiyah adalah & 1( Diskusi harus dilaksanakan dengan pembahasan menyangkut hal-hal yang menarik minat siswa $( .asalah yang dibahas mengandung banyak jawaban yang dapat dijamin kebenarannya '( Diskusi harus dapat merangsang kemampuan berpikir logis dalam membandingkan suatu masalah. #,oestiyah, $%%5&1( @angkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan diskusi kelompok, salah satu di antaranya diuraikan oleh Karo-karo sebagai berikut & 1( Pertama & guru mengemukakah masalah yang akan didiskusikan, apa tujuan masalah itu didiskusikan dan garis besar dalam pemecahan masalah, $( Kedua & pelajar F pelajar #di bawah pimpinan guru( membentukkelompok F kelompok diskusi, '( Ketiga & pelajar F pelajar berdiskusi dalam kelompoknya. Pada waktu pelajaran diskusi, guru berkeliling untuk menjaga ketertiban atau mendorong pelajar misalnya mengarahkan diskusi dan menjawab pertanyaan, $6 ( Keempat & Kelompok-kelompok diskusi melaporkan hasil yang telah dicapainya, hasil-hasil yang telah dilaporkan itu ditanggapi atau dinyatakan oleh anggota dari kelompok lain. <anggapan atau pertanyaan ini pada akhirnya harus ditanggapi atau dijawab oleh guru agar pelajar mengetahui mana yang benar - salah, !( Kelima & pelajar F pelajar mencatat hasil diskusi # Karo-karo, 1995 & $1(. .emberikan tugas kepada peserta didik merupakan hal penting baik untuk melatih keterampilan dan kedisiplinan. 0amun dalam memberikan tugas, guru sangat dianjurkan memperhatikan hal-hal sebagai berikut & 1( <ugas yang diberikan harus berhubungan erat dengan materi pelajaran yang telah disajikan $( b( <ugas yang diberikan harus sesuai dengan kesanggupan ranah ciptaan dan ranah rasa siswa dalam arti tidak berlawanan dengan sikap dan perasaan batinya sehingga ia dapat melaksanakan tugas tersebut dengan senang hati. '( <ugas yang diberikan harus sesuai dengan kesanggupan ranah ciptaan peserta didik dan ranah karsa peserta didik ( <ugas yang diberikan harus jelas baik )olume maupun batas waktu penyelesaiannya #derajat , 1995& '1'( .etode diskusi diartikan sebagai siasat 3 Penyampaian bahan pengajaran yang melibatkan peserta didik yang bersi/at untuk membicarakan dan menemukan alternati/ pemecahan suatu topik bahasan yang bersi/at problematik. Guru, peserta didik, atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi. .etode diskusi bertujuan untuk & 1( .elatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya. $( .elatih dan membentuk kestabilan sosial emosional. $1 '( .engembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positi/. ( .engembangkan keberanian peserta didik dalam mengemukakah pendapat. !( .enggambarkan sikap terhadap isu-isu kontro)ersial 6( .elatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah. 1( .encari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan- pertimbangan pendapat yang memungkinkan munculnya perbedaan satu dengan yang lain. 5( .elatih diri menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah, karena permasalahan-permasalahan yang ada dimengerti dan dipahami secara bersama-sama , sehingga bukanmerupakan paksaan atau terpaksa menerima kekalahan dalam pemungutan suara atau pengambil alih keputusan. 9( .emberikan suasana kelas menjadi hidup, mendekati suasana kehidupan sehari-hari yang sesungguhnya. .enurut .ujiono, metode diskusi adalah /ormat belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antar anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar bersama-sama. Guru di sini dituntut untuk mampu melibatkan keakti/an anak bekerja sama dan berkolaborasi dalam kelompok. Penerapan metode diskusi menurut guru tidak dapat mengelompokkan peserta didik secara akti/ dan proporsional disebabkan beberapa /aktor & 1( Aasilitas yang tersedia $( Perbedaan indi)idual dalam minat belajar dan kemampuan belajar '( Denis pekerjaan yang diberikan ( 9ilayah tempat tinggal peserta didik $5 !( .emperbesar partisipasi peserta didik dalam kelompok .etode diskusi digunakan karena beberapa alasan sebagai berikut& 1( <opik bahasan bersi/at problematis $( .erangsang peserta didik terlibat secara akti/ dalam perdebatan ilmiah '( .elatih peserta didik untuk berpikir kritis dan terbuka ( .engembangkan suasana demokratis dan melatih peserta didik berjiwa besar !( Peserta didik memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang masalah yang dijadikan topik diskusi. 6( Peserta didik memiliki pengetahuan tentang masalah yang akan didiskusikan 1( .asalah yang didiskusikan memiliki hubungan dengan masalah-masalah lain. Kekuatan dari penggunaan metode metode diskusi dalam pembelajaran adalah & 1( Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara akti/ baik sebagai partisipan, penanya, penyanggah maupun sebagai ketua atau moderator diskusi $( .enimbulkan kreati)itas dalam ide, pendapat, prakarsa, maupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah '( .enumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan partisipasi demokratis ( .elatih kestabilan emosi dengan menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak memaksakan pendapat sendiri sehingga !( tercipta sikap memberi menerima 6( Keputusan hasil kelompok akan lebih baik daripada hasil pemikiran sendiri $9 .etode diskusi merupakan salah satu metode yang dapat dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah. :/ekti)itas penggunaannya dapat dilihat dari hasil prestasi peserta didik, yaitu dengan membandingkan mereka yang memakai metode ini dan yang tidak memakainya. Bleh karena itu penggunaan metode ini cukup rele)an untuk diteliti mengingat metode ini bisa dilakukan pada semua kalangan tanpa mempertimbangkan usia atau latar belakang. "anya saja dalam penggunaan metode ini perlu dipertimbangkan segi waktu dan tempat yang representati/ . B. Hasil Penelitian 'an! Relevan +ebagai kajian literatur dalam penulisan laporan pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menggunakan beberapa hasil penelitian yang dilaksanakan oleh pihak lain yang rele)an dengan judul penelitian yang penulis lakukan, antara lain penelitian yang dilakukan Korawati, @ilirna 8udi. $%1%. "mplementasi #etode $iskusi pada %embela&aran %Kn 'ntuk #eningkatkan (asil )ela&ar iswa* Penelitian <indakan Kelas <erhadap +iswa Kelas *H +D 0egeri +ukagalih H <arogong Kidul-Garut. Dari hasil penelitian siklus satu, terdapat 11 orang hasil belajarnya masih kurang dan belum ada siswa yang mendapat hasil belajar baik sekali. Pada siklus dua, terdapat satu orang yang hasil belajarnya masih kurang dan tiga orang mendapat hasil belajar baik sekali. +edangkan pada siklus tiga, sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat hasil belajar kurang baik dan 1 orang mendapat hasil belajar baik sekali. "al ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari siklus ke siklus sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar PK0 dan penelitian yang dilakukan oleh =gus, 0ursaadah. $%1%. %enerapan #etode $iskusi pada %embela&aran %Kn +ema %roklmasi Kemerdekaan dalam #eningkatkan (asil )ela&ar iswa. #Penelitian <indakan Kelas terhadap +iswa Kelas *H +D 0egeri <egalsari Kecamatan 4ikalongkulon Kabupaten 4ianjur <ahun =jaran ..............(. "asil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus * ini yang diperoleh dari akti)itas '% guru adalah $,!1 atau dikatagorikan sedang dan akti)itas siswa yang diperoleh dari siklus * adalah $,55 atau dikatagorikan sedang. Pada siklus ** ini yang diperoleh dari akti)itas guru adalah ',$ atau dikatagorikan baik dan akti)itas siswa yang diperoleh dari siklus ** adalah ',$ atau dikatagorikan sangat baik hal ini terbukti bahwa penerapan metode diskusi dapat meningkatkan akti)itas pembelajaran. Penerapan metode diskusi pada pembelajaran PK0 dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dari hasil belajar siswa pada siklus 1 hasil belajar siswa rata-rata 11,!' dan Pada siklus ** hasil belajar siswa rata-rata 5,61.Penerapan metode diskusi pada pembelajaran PK0 dapat meningkatkan hasil belajar siswa terbukti dari hasil belajar tiap siklus mengalami peningkatan yang signi/ikan (. Keran!ka Ber)ikir Pembelajaran PKn di sekolah dasar jika hanya disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan membosankan. Dalam hal ini diperlukan oleh seorang guru untuk mempertimbangkan model pembelajaran lain yang e/ekti/ dan tepat. Pengalaman yang diperoleh oleh siswa dan hasil pemberitahuan orang lain seperti hasil penuturan guru hanya akan mampir sesaat untuk diingat dan setelah itu dilupakan. Bleh karena itu, dalam konteks kurikulum yang berlaku saat ini di +D membelajarkan siswa tidak cukup hanya dengan memberitahukan akan tetapi mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai akti)itas yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi sehingga hasil akhir proses pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Kenyataan ini terjadi pada siswa kelas *H +D0 ..............Kecamatan .............. <ahun Pelajaran .............. di mana moti)asi dan prestasi belajarnya rendah khususnya pada pembelajaran PKn materi globalisasi. <ujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan moti)asi dan hasil belajar siswa belajar sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai, memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan memberikan pengalaman nyata '1 kepada siswa tentang konsep pembelajaran yang diterimanya sehingga proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta tercapainya tujuan pelaksanaan proses pembelajaran. Kondisi akhir yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan moti)asi dan hasil belajar siswa belajar sehingga tingkat ketuntasan belajar siswa dapat tercapai, memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dan memberikan pengalaman nyata kepada siswa tentang konsep pembelajaran yang diterimanya sehingga proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik serta tercapainya tujuan pelaksanaan proses pembelajaran. Gambaran singkat mengenai kerangka berpikir penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dalam bagan kerangka berpikir di bawah ini & '$ Kondisi =wal <indakan #,ction( Guru belum menggunakan metode diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran .oti)asi dan prestasi siswa belum maksimal Guru melaksanakan metode diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran Sikl&s I Guru dan siswa melaksanakan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran, namun hasil kurang maksimal karena jumlah anggota kelompok diskusi masih terlalu banyak. Sikl&s II Guru dan siswa melaksanakan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memperkecil jumlah anggota kelompok dilanjutkan dengan pelaksanaan diskusi kelas untuk membahas kesimpulan akhir kegiatan pembelajaran Gambar $.1 Kerangka 8erpikir Penelitian <indakan Kelas D. Hi)otesis Tindakan 8erdasarkan kerangka berpikir sebagaimana tersebut di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut & 1. Penggunaan metode diskusi pada pembelajaran PKn materi globalisasi yang terjadi dapat meningkatkan moti)asi belajar siswa kelas *H +D0 .............. Kecamatan .............. <ahun Pelajaran ............... $. Penggunaan metode diskusi pada pembelajaran PKn materi globalisasi yang terjadi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas *H +D0 .............. Kecamatan .............. <ahun Pelajaran ............... '' Kondisi =khir .oti)asi dan prestasi belajar siswa meningkat