You are on page 1of 7

KOLESTEROL

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada
membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolesterol merupakan sejenis lipid yang
merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang
disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas
4 cincin atom karbon.

Nama IUPAC : (3)-cholest-5-en-3-ol
Identifikasi
Rumus molekul C
27
H
46
O
Massa molar 386.65 g/mol
Penampilan Bubuk Kristal berwarna putih
Densitas 1.052 g/cm
3

Titik lebur 148150 C
Titik didih 360 C
Kelarutan dalam
air
0.095 mg/L (30 C)
Kelarutan soluble in acetone, benzene, chloroform, ethanol, ether, hexane,
isopropyl myristate, methanol

Kolesterol sangat dibutuhkan bagi tubuh dan digunakan untuk membentuk membran sel,
memproduksi hormon seks dan membentuk asam empedu, yang diperlukan untuk mencerna
lemak. Kolesterol sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesehataan yang optimal. Bila kadar
kolesterol didalam darah terlalu tinggi akan terjadi pengendapan pada dinding pembuluh darah,
dan ini dapat mengakibatkan resiko tinggi terhadap penyakit jantung.
Ada beberapa jenis kolesterol, yaitu :
- Kolesterol kilomikron
- Very low density lipoprotein (VLDL)
- Low density lipoprotein (LDL)
- High density lipoprotein (HDL)
- Kolesterol total
- dan Trigliserida

A. Pembentukan kolesterol
Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut kolesterol
eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel tubuh disebut kolesterol
endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma
dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang
sesuai dengan kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari
zat yang berstruktur dasar inti sterol ini (Gambar 1)


Gambar 1. Struktur kolesterol


Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama (King, 2010) antara lain :
1.Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA).
2.Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate
3.Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl pyrophosphate (IPP),
bersamaan dengan hilangnya CO2.
4.IPP diubah menjadi squalene
5.Squalene diubah menjadi kolesterol.

Gambar 2. Biosintesis kolesterol


B. Transpor Kolesterol
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati dan jaringan
adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dan disimpan. Lipid
plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid (30%), kolesterol (14%), ester kolesterol
(36%) dan asam lemak bebas (4%). Lipid diangkut didalam plasma sebagai lipoprotein (Gambar
3). Empat kelompok utama lipoprotein penting yaitu : kilomikron, VLDL, LDL dan HDL.
Kilomikron mengangkut lipid yang dihasilkan dari pencernaan dan penyerapan; VLDL
mengangkut triasilgliserol dari hati; LDL menyalurkan kolesterol ke jaringan, dan HDL
membawa kolesterol ke jaringan dan mengembalikannya ke hati untuk diekskresikan dalam
proses yang dikenal sebagai transpor kolesterol terbalik .

C. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Kolesterol Plasma.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi plasma adalah : Konsumsi kolesterol
yang berfungsi sebagai kontrol umpan balik instrinsik, diet tinggi lemak yang jenuh, diet lemak
tidak jenuh akan menekan konsentrasi kolesterol plasma, kekurangan insulin atau hormon
steroid akan meningkatkan konsentrasi kolesterol darah sedangkan kelebihan hormon steroid
akan menurunkan konsentrasi kolesterol plasma.

D. Manfaat Khusus Kolesterol
Sejauh ini manfaat kolesterol nonmembran yang paling banyak dalam tubuh adalah untuk
membentuk asam kolat di dalam hati. Sebanyak 80 persen kolesterol dikonversi menjadi asam
kolat. Kolesterol berkonjugasi dengan zat lain membentuk garam empedu, yang membantu
pencernaan dan absorbsi lemak.
Sebagian kecil dari kolesterol dipakai oleh kelenjar adrenal untuk membentuk hormon
adrenokortikal; ovarium, untuk membentuk progesteron dan estrogen; dan oleh testis untuk
membentuk testosteron. Kelenjar-kelenjar ini juga dapat membentuk sterol sendiri dan kemudian
membentuk hormon dari sterol tersebut.
Sejumlah besar kolesterol diendapkan dalam lapisan korneum kulit. Hal ini bersama
dengan lemak lainnya, membuat kulit lebih resisten terhadap absorbsi zat yang larut dalam air
dan juga kerja dari berbagai zat kimia, karena kolesterol dan lemak lain sangat tidak berdaya
terhadap zat-zat seperti asam lemak dan berbagai pelarut, yang bila tidak dapat lebih mudah
menembus tubuh. Juga, zat lemak ini membantu mencegah evaporasi air dari kulit; tanpa
proteksi ini jumlah evaporasi (seperti terjadi pada pasien yang kehilangan kulitnya karena luka
bakar) dapat mencapai 5 sampai 10 liter setiap hari sedangkan kehilangan yang biasa hanya 300
sampai 400 ml.

E. Fungsi Struktural Sellular Kolesterol dan Fosfolipid
Kolesterol dan fosfolipid bersama-sama membentuk struktural khusus di seluruh sel
tubuh, terutama untuk pembentukan membran. Sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid terdapat
dalam sel membran dan membran organel bagian dalam dari semua sel. Perlu juga diketahui
bahwa rasio jumlah kolesterol dan fosfolipid teruma penting untuk menentukan kandungan
cairan sel membran.
Untuk membentuk membran, harus tersedia zat yang tidak larut dalam air. Umumnya,
satu-satunya zat dalam tubuh yang tidak larut dalam air (selain zat anorganik tulang) adalah lipid
dan beberapa protein. Jadi, integritas fisik sel di semua tempat dalam tubuh didasarkan terutama
pada fosfolipid, kolesterol, dan protein tidak larut tertentu. Muatan polar pada fosfolipid juga
mengurangi tegangan antar permukaan antara membran dan cairan sekitarnya.
Fakta lain yang menunjukkan pentingnya kolesterol dan fosfolipid untuk pembentukan
struktur elemen sel adalah kecepatan pergantian yang diukur dalam bulanan atau tahunan.
Misalnya, fungsi kolesterol dan fosfolipid di dalam sel otak terutama berhubungan dengan sifat
fisik keduanya yang tidak dapat dirusak.



F. Bahaya Kolesterol
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat membentuk endapan pada dinding
pembuluh darah. Sebagai kolesterol baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta
fosolipida dari darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati.
Kemudian lemak akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar
HDL tinggi justru dianggap baik.

Gambar arteri dalam tubuh manusia yang terdapat kolesterol
Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel perusak
menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak, yang memperkecil diameter
pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein akan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium
dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa terjadi atherosclerosis (pengerasan dan
penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh
terhambat. Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan gangguan lain.
Kolesterol dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL (kolesterol
jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan
kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga
pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah mengapa, kolesterol menjadi
salah satu faktor resiko penyakit jantung.

Tabel klasifikasi LDL dan HDL
Dulu, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bisa terjadi pada usia 50 tahun ke atas.
Namun sekarang, penelitian tahun 2004 di Indonesia menunjukkan bahwa 9,3%
hiperkolesterolemia terjadi di usia muda yakni 25-34 tahun. Tidak mengherankan, National
Heart, Lung and Blood Institute di Amerika Serikat menganjurkan untuk rutin memeriksa kadar
kolesterol selewat usia 20 tahun. Tujuannya memperkirakan resiko terhadap penyakit jantung.
Seberapa sering kita perlu memeriksa kadar kolesterol? Berbeda untuk tiap orang, sesuai
dengan kondisinya. Di usia dewasa (20 tahun), disarankan untuk melakukan pemeriksaan
setidaknya 1 x dalam lima tahun, biasanya mencakup pemeriksaan kolesterol LDL, HDL, dan
total kolesterol, serta dikombinasi dengan tes trigliserida. Ini sering disebut tes profil lipid
(lemak).
Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga akan mengakibatkan
hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal,
gangguan hati, diabetes, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol
tinggi pun mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah.

Source :
http://penyakitkolesterol.org/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol

You might also like