You are on page 1of 48

GEJALA PADA SALUARAN NAFAS

Internal Medicine Department


Medical Faculty, Sriwijaya University
Simpton pada saluran pernafasan
Batuk
Sesak nafas
Nyeri dada
Demam





Batuk = Tusif
refleks normal yang melindungi tubuh kita
dan merupakan sebuah gejala penyakit
yang paling umum dimana prevalensinya
dijumpai pada sekitar 20% pada orang
dewasa.
B
A
T
U
K
DEFINISI

Batuk dalam bahasa latin disebut tussis
adalah refleks yg dpt tjd scr tiba-tiba dan
sering berulang-ulang yg bertujuan utk
membantu membersihkan sal. napas dari
lendir, iritasi, partikel asing dan mikroba



Suatu konstraksi spasmodik, seringkali
berulang dan tiba-tiba pada rongga toraks yg
menyebabkan pelepasan udara secara kasar
dari paru-paru dan biasanya disertai dengan
suara yang khas





Reseptor batuk dapat ditemukan pada daerah
Larynx, trakea, Bronkus besar.

Ekspektorasi adalah dahak yang dikeluarkan
pada waktu batuk.

Batuk dapat dengan dahak, tanpa dahak (kering)
atau dengan darah.




Batuk menurut onsetnya dibagi :

Akut ( < 3 minggu )
Sub akut (3-8 minggu)
Kronik (> 8 minggu)

FISIOLOGI BATUK

Batuk merupakan proses fisiologik dari mekanisme
pertahanan paru (melindungi paru dari trauma
mekanik, kimia dan suhu).

Batuk merupakan upaya pertahanan tubuh alamiah
dengan tujuan:
1. Mencegah masuknya benda asing kedalam saluran
pernafasan.
2. Mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal
dari dalam saluran pernafasan.

KLASIFIKASI

Batuk pada dasarnya dapat diklasifikasikan yaitu
batuk produktif dan batuk nonproduktif

Batuk produktif juga disebut sebagai batuk efektif
karena mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru
paru.

Batuk nonproduktif, disebut juga batuk tidak efektif
karena tidak akan mengeluarkan mukus atau sekresi
dari paru paru.

REFLEKS BATUK

Refleks batuk tdd 5 komponen utama yaitu:
1. reseptor batuk
2. serabut saraf aferen
3. pusat batuk
4. susunan saraf eferen
5. efektor
Batuk bermula dari suatu rangsang pada
reseptor batuk
Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin
halus yg terletak baik di dalam maupun di
luar rongga toraks
Dalam rongga toraks antara lain terdapat di
laring, trakea, bronkus dan di pleura
Sejumlah besar reseptor didapat di laring,
trakea, karina dan daerah percabangan
bronkus


Serabut aferen :
cabang nervus vagus, yang mengalirkan
rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura,
lambung dan telinga
Nervus trigeminus menyalurkan rangsang
dari sinus paranasalis
nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang
dari faring
nervus frenikus menyalurkan rangsang dari
perikardium dan diafragma.

Serabut aferen membawa rangsang ini ke
pusat batuk di medula oblongata

Rsg dibawa oleh serabut eferen n. Vagus, n.
Frenikus, n. Interkostal dan lumbar, n.
Trigeminus, n. Fasialis, n. Hipoglosus menuju
ke efektor di laring, trakea, bronkus,
diafragma, otot-otot interkostal dan lain-lain.

Di daerah efektor inilah mekanisme batuk
kemudian terjadi


MEKANISME BATUK


1. Fase Iritasi

2. Fase Inspirasi

3. Fase Kompresi

4. Fase Ekspulsi





FASE IRITASI

Iritasi dari salah satu saraf
sensoris nervus vagus atau
serat afferen cabang faring
dari nervus glosofaringeus,
nervus trigeminus dan
nervus frenikus


FASE INSPIRASI

glotis secara refleks
terbuka lebar akibat
kontraksi otot
abduktor kartilago
aritenoidea.
Inspirasi terjadi
secara dalam dan
cepat, sehingga
udara dengan cepat
dan dalam jumlah
banyak masuk ke
dalam paru.

FASE KOMPRESI
Fase dimulai dengan
kontraksi otot adduktor
kartilago aritenoidea,
glotis tertutup (selama 0,2
detik), otot interkostal dan
abdominal berkontraksi
hingga tekanan rongga
dada menjadi tinggi.



FASE EKSPULSI

Glottis membuka tiba-
tiba sehingga terjadi
pengeluaran udara
dalam jumlah besar
dan berkecepatan
tinggi dari saluran
nafas.

Tekanan intrapulmoner
turun

Diafragma naik secara
tajam

Pengeluaran udara yang
kuat dari paru

Mendorong benda asing
dari saluran nafas
Berbagai jenis gangguan sist. pernapasan dpt mybbk tjdnya
batuk dg ekspektorasi berbeda :


Bronkiektasis & abses paru : batuk dengan dahak purulen,
bau bercampur sedikit darah.

Bronkhitis akut/khronik : batuk denagn dahak warna mukoid
atau kuning kehijauan.
Edema paru : batuk dengan dahak merah muda, encer

Pneumonia : dahak berwarna kecoklatan
Penumonia karena gram (-) : dahak tebal, pus, kemerahan
Thrombo-emboli paru : dahak merah segar.
Tb Paru : batuk kering dan berlanjut dengan batuk dahak
mukoid atau batuk darah
Sesak
Suatu istilah untuk ungkapkan rasa atau sensasi
yang dialami individu dengan keluhan tidak enak
atau tidak nyaman bernafas yang bersifat
subjektif

Adalah kebutuhan oksigen yang tidak tercukupi di
dalam sel, bisa oleh karena inputnya yang kurang
atau kebutuhannya yang meningkat
Derajat Sesak
Tingkat Derajat Kriteria
0 Normal Tidak ada kesulitan bernapss kecuali dengan aktivitas
berat.
1 Ringan Terdapat kesulitan bernapas, napas pendek-pendek
ketika terburu-buru atau ketika berjalan menuju
puncak landai.
2 Sedang Berjalan lebih lambat daripada kebanyakan orang
berusia sama karena sulit bernapas atau harus
berhenti berjalan untuk bernapas.
3 Berat Berhenti berjalan setelah 90 meter untuk bernapas
atau setelah berjalan beberapa menit.
4 Sangat berat Terlalu sulit bernapas bila meninggalkan rumah atau
sulit bernapas ketika memakai baju atau membuka
baju.







Keluhan sesak napas terjadi akut, sub akut, khronik.

Bila terjadi cepat dan mendadak, perlu dipikirkan
corpus alienum pada saluran napas,
asma bronkhial,
bronkhitis akut,
lesi pleura seperti pneumotoraks, hidrotoraks,
pneumonia atau bronkhopneumonia,
trauma pada dada,
edema paru (gagal jantung kiri),
gangguan pusat nafas.


Bila proses sesak nafas terjadi lebih lambat ( sub
akut ) :
maka kemungkinan lesi pada pleura, seperti :
hidrotoraks,
hematoraks,
piotortoraks (empiema toraks)


Sesak napas yang kronik menunjukkan penyakit berjalan
khronik seperti

bronkhitis khronik,
emphysema paru,
tumor saluran napas dan paru,
penebalan dari pleura.



Sesak napas perlu dijelaskan mengenai istilah2 :

Sesak napas berkurang bila penderita duduk (Orthopneu)
Sesak bila melakukan aktivitas (Dispneu deffort)
Sesak napas dengan letak paksa, biasanya lesi di pleura
Sesak terutama pada malam hari (Nocturnal Dispneu)
Sesak bila melakukan aktivitas fisik berat (Exercised)


Kedua jenis sesak ini, yaitu Nocturnal Dispeu dan Exercised
dipneu sering ditemukan pada penderita Asma Bronkhial

ETIOLOGI
1. Penyakit saluran napas
- asma bronkial
- bronkitis kronik
-emfisema
- sumbatan laring
- tertelan benda asing
2. Penyakit parenkimal
- pneumonia
- gagal jantung kongestif
- ARDS
- pulmonary infiltrate with eosinophilia

3. Penyakit vaskular paru
- emboli paru
- cor pulmonale
- hipertensi paru primer
- penyakit veno oklusi paru
4. Penyakit pleura
- pneumothorak
- efusi pleura,hematothoraks
- fibrosis
5. Penyakit dinding paru
- trauma
- penyakit neurologik
- kelainan tulang
PATOFISIOLOGI
1. oksigenasi jaringan menurun
2. kebutuhan oksigen meningkat
3. kerja pernafasan meningkat
4. rangsang pada sistem saraf pusat
5. penyakit neuromuskular
Diagnosis
Pendekatan diagnosis

1. pendekatan terhadap masalah atau sistem
organ yang menyebabkan sesak nafas
2. melakukan pendekatan sistematik atas
dasar sesak nafas akut, sub akut atau kronis
Pendekatan masalah atau sistem
organ
Penyebab sesak nafas berasal dari jantung
- Kegagalan ventrikel kiri
- Kegagalan ventrikel kanan
Penyebab sesak nafas karena gangguan paru
- pneumothoraks
- infeksi paru
- bronkospasme
- emboli paru
- pneumonitis interstisialis (alveolitis)
- ARDS

Pendekatan masalah atau sistem
organlanjutan
Gangguan metabolik
Kelainan darah
Gangguan ginjal
Penyakit saraf dan neuromuskular
Kehamilan
Gangguan psikogenik
Pendekatan sistemik
Sesak akut

-Terjadi dalam jam sampai hari
- Penyakit akut jalan nafas (serangan asma akut),
- parenkim paru ( edema paru akut atau proses
- infeksi akut seperti pneumonia bakterial),
- rongga pleura (pneumothorak)
- pembuluh darah paru (emboli paru)
Pendekatan sistemik
Sesak subakut
- Terjadi subakut dalam hari atau minggu
- Adanya eksaserbasi penyakit pernafasan
sebelumnya (asma atau bronkitis kronik)
- infeksi parenkim yang indolen (pneumonia
pneumocytis carinii pada pasien AIDS)
- proses inflamasi non infeksi secara perlahan
(granulomatosis wagener)
-penyakit neuromuskular (sindroma gulian barre)
- penyakit pleura (efusi pleura)
- penyakit jantung (CHF)

Pendekatan sistemik
Sesak kronik
- terjadi secara kronik (berbulan-bulan atau
bertahun tahun)
- adanya penyakit paru obstruktif kronik, penyakit
paru interstisial kronik atau penyakit jantung
kronik
Anamnesis sesak
Sesaknya sudah berapa lama ?
Apakah sesaknya mengganggu aktifitas/ tidur ?
Apakah sesak bertambah hebat?
Apakah sesak dipengaruhi aktifitas?
Apakah sesak dipengaruhi waktu?
Apakah sesak timbul stlh terpapar dgn eksposure
tertentu (debu, bau atau allergen lainnya)?


Apakah sesak dipengaruhi cuaca?
Apakah sesak disertai mengi?
Apakah penderita makan obat untuk mengurangi
sesak (aminofilin, salbutamol, steroid, inhaler)?
Berapa kali serangan sesak dalam seminggu?
Pertanyaan tambahan
Apakah ada batuk (kering, berdahak,berdarah)?
Apakah ada demam?
Apakah ada riwayat atopi?
Apakah ada riwayat merokok (lama, jenis, jumlah)?
Riwayat kontak dengan penderita batuk lama?
Riwayat kedokter, di rontgen, makan obat lama ?
Apakah sebelumnya ada sakit menelan?
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sesak sejak 1 tahun lalu
Sesak awalnya ringan, dapat melakukan aktifitas.
Tiga bulan terakhir, frekwensi sesak bertambah,
setidaknya satu kali dalam sebulan. Sesak baru
hilang setelah os makan obat dokter
Terkadang napas os berbunyi
2 hari SMRS sesak hebat, batuk berdahak kuning,
demam tinggi. Os berobat ke dokter, dianjurkan MRS
Riwayat Kebiasaan

- Os merokok kretek sejak usia 20 tahun, 2 bungkus
perhari
- Os baru berhenti merokok 6 bulan yang lalu

Nyeri Dada atau sakit dada

Sakit dada biasanya berhubungan dengan gangguan :

pleura
radang paru
Thorombo-emboli
Tuberkulosis
tumor pada satu sisi dan dipengaruhi oleh
pernapasan atau pergerakan rongga dada


Lesi pada parenkim paru umumnya tidak menimbulkan
nyeri kecuali mengenai daerah mediastinum


Sakit / Nyeri dada dapat disebabkan juga oleh :

Neuritis Interkostal
Miositis
Dada kiri karena infark atau Iskhemia Miokard,
Paricarditis, penyakit Esofagus dan Aneurisma Aorta.
Nyeri dada khas serangan jantung
Dada terasa ditekan, diremas, ditindih benda
berat, panas, sesak .
Berkeringat dingin
Cemas
Nyeri menjalar ke leher, rahang, bahu dan
lengan kiri
HR meningkat
Badan lemas
Nyeri dada yang bukan bukan
serangan jantung
Nyeri pada rusuk trauma dada, HZ.
Nyeri pada otot atau tulang kegiatan fisik
yang terlalu berat
Nyeri dada timbul ketika sedang batuk atau
menarik nafas Infeksi sal nafas
Nyeri dada dan sulit bernafas
Pnemothorak




Demam
Adalah reaksi tubuh terhadap masuknya
kuman (infeksi) atau adanya proses
peradangan (inflamasi) yang ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh di atas normal.
Perlu dicari etiologi
Agar terapinya sesuai.
Suhu rektal > 38 C
Suhu Oral > 37,6 C
Suhun aksila > 37,4 C
Demam pada penyakit paru
Pneumonia
Bronkitis
TBC
Emfisema
Kanker paru
TERIMA KASIH

You might also like