You are on page 1of 9

Laporan kunjungan Rumah

Puskesmas : Loji, Karawang


Tgl kunjungan rumah : 26 April 2014

I. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. MT
b. Umur : 49 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Pendidikan : SD
f. Alamat : Desa Cicau Rt 07/02 Kec. Kab. Karawang

II. Riwayat Biologis Keluarga
a. Keadaan kesehatan sekarang : sedang
b. Kebersihan perorangan : sedang
c. Penyakit yang sering diderita : diabetes mellitus
d. Penyakit keturunan : diabetes mellitus
e. Penyakit kronis/menular : tidak ada
f. Kecacatan anggota keluarga : tidak ada
g. Pola makan : sedang
h. Pola istirahat : baik
i. Jumlah anggota keluarga : 8 orang


III. Psikologis Keluarga
a. Kebiasaan buruk : tidak ada
b. Pengambilan keputusan : suami
c. Ketergantungan obat : tidak ada
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas, Mantri
e. Pola rekreasi : kurang


IV. Keadaan Rumah/ Lingkungan
a. Jenis bangunan : permanen
b. Lantai rumah : semen
c. Luas rumah : 9x6 m
d. Penerangan : sedang
e. Kebersihan : sedang
f. Ventilasi : sedang
g. Dapur : ada
h. Jamban keluarga : ada
i. Sumber air minum : sumur dan ledeng
j. Sumber pencemaran air : tidak ada
k. Pemanfaatan pekarangan : tidak ada
l. Sistem pembuangan air limbah : ada
m. Tempat pembuangan sampah : ada
n. Sanitasi lingkungan : sedang

V. Spiritual Keluarga
a. Ketaatan beribadah : baik
b. Keyakinan tentang kesehatan : cukup

VI. Keadaan Sosial Keluarga
a. Tingkat pendidikan : rendah
b. Hubungan antar anggota keluarga : baik
c. Hubungan dengan orang lain : baik
d. Kegiatan organisasi sosial : kurang
e. Keadaan ekonomi : kurang

VII. Kultural Keluarga
a. Adat yang berpengaruh : Sunda
b. Lain-lain : tidak ada




VIII. Daftar Anggota Keluarga



Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan 2 : Pasien
No Nama Hubungan
dengan KK
Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan

Pekerjaan
Agama
1 SH KK L 59 thn STM Pensiun Islam
2 MT Istri P 49 thn SD Ibu rumah
tangga
Islam
3 TH Anak L 28 thn SMP Wiraswast
a
Islam
4 MP Anak P 25 thn SMU Wiraswast
a
Islam
5 PNN Anak P 19 thn SMU Pelajar Islam
6 PPN anak P 18 thn SMU Pelajar Islam
7 RN anak P 14 thn SMP Pelajar Islam
8 YN anak P 11 thn SD Pelajar Islam

IX. Keluhan Utama
Badan lemas sejak 2 hari yang lalu

X. Keluhan Tambahan
Sering merasa haus, sering kencing malam hari, kesemutan di kaki, ingin periksa gula
darah




1
3
2
4 5 6 7 8
XI. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengatakan ia sering merasa haus dan sering
buang air kecil terutama pada malam hari, adanya nyeri pada BAK disangkal, adanya
demam disangkal.
Sejak 2 hari yang lalu pasien merasa badannya lemas dan mudah lelah. Pasien
mengatakan makan dan minumnya baik. Adanya mual, muntah, buang-buang air
disangkal. Pasien juga mengeluh kakinya sering kesemutan. Pasien mengatakan ia
ingin memeriksakan gula darahnya karena sudah lama ia belum memeriksa gula
darahnya lagi.
Pasien memiliki riwayat kencing manis sejak umur 40 tahun. Sejak saat itu,
pasien selalu konsumsi obat-obat, tidak pernah pantang dalam makan, tidak kontrol
kencing manis secara rutin, serta olahraga secara teratur. Ayah dan ibu pasien juga
menderita kencing manis.

XII. Riwayat Penyakit Dahulu
Pada umur 40 tahun, Os sering mengalami gejala yaitu: sering lemas, sakit
kepala, berat badan menurun yang tidak seimbang dengan nafsu makan yang
bertambah. Os lalu pergi ke Puskesmas dicek GDS dan hasilnya 265 mg /dl,
kemudian Os dirujuk ke lab untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Os mengaku
dalam keluarganya juga ada pengidap diabetes mellitus yaitu ayahnya yang sudah
meninggal.

XIII. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
- Keadaan gizi : Cukup
- Tekanan Darah : 110/ 80 mmHg
- Nadi : 78 kali / menit
- Pernapasan : 20 kali / menit
- Suhu : 36,7
o
C
- Berat badan : 58 kg
- Tinggi badan : 150 cm

Status Gizi

= = 25,8
IMT normal : 18,523 kg/m
2

Status gizi = lebih
Keadaan Regional
- Kepala : normocephali, rambut memutih, merata, tidak mudah di
cabut.
- Kulit : kuning langsat, ikterik (-), sianosis (-).
- Mata : kelopak mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+,
pupil bulat, isokor, air mata +/+, shadow test +/+.
- Telinga : bentuk simetris dan tidak ada kelainan, serumen -/-, membran
timpani sulit di nilai.
- Hidung : bentuk normal, deviasi septum (-), mukosa tidak hiperemis,
sekret (-), nafas cuping hidung (-), epistaksis (-).
- Mulut : bibir tidak pucat, sianosis (-), mukosa bibir basah, lidah tidak
kotor, tremor (-)
- Tenggorokan : faring tidak hiperemis, uvula di tengah, tonsil T1-T1 tenang,
tidak terdapat bercak putih.
- Leher : tidak teraba kelenjar getah bening.
- Thoraks
o Paru
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis, tidak ada retraksi
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : suara napas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
o Jantung
Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis teraba pada ICS IV linea midclavicula
sinistra, tidak kuat angkat
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
- Abdomen
Inspeksi : cembung, sikatriks (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-),
turgor baik
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
- Ekstremitas : akral hangat, edema (-)

XIV. Diagnosis Penyakit
Diabetes mellitus tipe II
Obesitas

XV. Diagnosis Keluarga
Diabetes mellitus tipe II

XVI. Anjuran Penatalaksanaan penyakit :
Promotif : Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada pasien tentang
diabetes mellitus; komplikasi penyakit. Serta penyuluhan tentang
penatalaksaan hidup sehari-hari mengenai diabetes mellitus dan
pentingnya konsumsi obat secara teratur.
Preventif :
A. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada kelompok
yang memiliki faktor risiko, yakni anak-anak pasien, melalui pola makan
seimbang, membatasi konsumsi karbohidrat dan gula serta memperbanyak
konsumsi serat. Selain makanan, cara hidup berisiko lainnya harus
dihindari. Jaga berat badan agar tidak gemuk lagi, bahkan harus
mengurangi berat badannya dengan olah raga teratur. Memotivasi pasien
agar mau berobat dan mengontrol gula darahnya secara teratur
B. Pencegahan sekunder
Menemukan pengidap DM sedini mungkin, misalnya dengan tes
penyaringan terutama pada populasi risiko tinggi. Dengan demikian pasien
diabetes yang sebelumnya tidak terdiagnosis dapat terjaring sehingga
dapat dilakukan upaya untuk merncegah komplikasi. Dilakukan evaluasi
berkala :
- Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam sesudah
makan sesuai dengan kebutuhan.
- Pemeriksaan A1C dilakukan setiap (3-6) bulan.
- Setiap 1 (satu) tahun dilakukan pemeriksaan:
Jasmani lengkap
Mikroalbuminuria
Kreatinin
Albumin / globulin dan ALT
Kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan
trigliserid
C. Pencegahan Tersier
Dilakukan pencegahan tersier kepada pasien agar tidak timbul
kecacatan akibat komplikasi Dalam hal ini perlu dilakukan penyuluhan
untuk meningkatkan motivasi pasien untuk mengendalikan diabetesnya.
Kuratif :
a. Medikamentosa :
- Glibenclamid 1 x 1
- Metformin 3 x 1
b. Non-medikamentosa :
- Istirahat yang cukup
- Banyak minum air
- Latihan jasmani teratur
- Memakai sepatu yang nyaman
- Diet sehat dan seimbang
Kalori 30 kal/ kgBB/ hari
* Karbohidrat 45-65% (hindari sukrosa).
* Protein 10-20%.
* Lemak 20-25% (kolesterol <300 mg/hari).
* Makan besar: pagi (25%), siang (30%), malam
(20%).
Snack 2x antara makan besar (10-15%)
XVI. Prognosis
Penyakit : dubia ad bonam
Keluarga : dubia ad bonam
Masyarakat : bonam
XVII. Resume
Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 29 Desember 2012,
didapatkan bahwa pasien : perempuan, 49 tahun, menderita diabetes mellitus tipe II.
Pasien memberi perhatian yang cukup baik akan keadaan kesehatan dirinya dan
anggota keluarganya. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki 6 orang
anak, 1 laki-laki dan 5 perempuan, yang sudah bekerja ada 2 orang.
Rumah pasien tergolong rumah yang cukup sehat dilihat ventilasi cukup
memadai. Penerangan dan kebersihan rumah cukup baik. Terdapat dapur dan jamban
dalam rumah pasien yang letaknya saling berhadapan. Pasien dan keluarganya
menggunakan air sumur dan ledeng sebagai sumber air minum dan mandi. Tidak
ditemukan sumber pencemaran air. Terdapat pembuangan sistem pembuangan air
limbah dan sampah di depan rumah pasien. Rumah pasien terdapat pekarangan yang
dapat dimanfaatkan dengan menanam pohon jambu air.
Ditinjau dari spiritual keluarga keluarga pasien merupakan keluarga yang cukup
taat beribadah beragama Islam. Keluarga pasien yaitu ayah dan ibunya menderita
kencing manis juga.
Saat ini kondisi pasien kurang baik. Pasien mengeluh badannya lemas sejak 2
hari yang lalu. Untuk mencapai tingkat kesehatan yang lebih optimal hendaknya
didukung pula oleh kondisi rumah yang lebih sehat, kebersihan diri yang lebih baik,
lebih memperhatikan pakaian dan sepatu yang nyaman, cukupnya asupan gizi, serta
mengontrol pola makan dan berolah raga secara teratur.












LAMPIRAN

You might also like