You are on page 1of 72

| Palm

| KI Sei Mangkei
Materi
Paparan FGD
PENYEMPURNAAN DAN PENYEPAKATAN
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH
KAWASAN SEI MANGKEI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N G
D I R E K T O R A T P E N A T A A N R U A N G WI L A Y A H N A S I O N A L
PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS
Oleh : Tiar Pandapotan Purba, ST| Agst, 2014
1. Pendahuluan
2. Daftar Sektor Unggulan
3. Tujuan, Kebijakan dan Strategi
4. Rencana Pengembangan Sektor
5. Rencana Pengembangan Ruang
6. Indikasi Program
DAFTAR ISI
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 2
1. Latar Belakang
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran
3. Lingkup Wilayah Studi
4. Kerangka Pekerjaan
5. Kegiatan yang telah dilaksanakan
1. PENDAHULUAN
Stasiun Pematang Siantar
Stasiun Perlanaan,
Bandar, Simalungun
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 3
1. Pendahuluan | Latar Belakang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 4
SASARAN (yang harus dicapai konsultan):
1. Teridentifikasi sektor unggulan Kawasan Sei
Mangkei yang dapat mendorong percepatan
pembangunan;
2. Teridentifikasinya rantai nilai komoditas
unggulan;
3. Teridentifikasinya dampak pengembangan KEK
Sei Mangkei;
4. Terumuskannya tujuan, kebijakan dan strategi
pengembangan Kawasan Sei Mangkei;
5. Terumuskannya rencana pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
6. Teridentifikasinya indikasi program jangka
menengah;
7. Teridentifikasinya prasyarat penunjang
keberhasilan pengembangan KEK Sei Mangkei
meliputi peraturan perundangan, pertanahan,
sumber daya manusia, infrastruktur yang handal.
SASARAN (yang harus dicapai konsultan):
1. Teridentifikasi sektor unggulan Kawasan Sei
Mangkei yang dapat mendorong percepatan
pembangunan;
2. Teridentifikasinya rantai nilai komoditas
unggulan;
3. Teridentifikasinya dampak pengembangan KEK
Sei Mangkei;
4. Terumuskannya tujuan, kebijakan dan strategi
pengembangan Kawasan Sei Mangkei;
5. Terumuskannya rencana pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
6. Teridentifikasinya indikasi program jangka
menengah;
7. Teridentifikasinya prasyarat penunjang
keberhasilan pengembangan KEK Sei Mangkei
meliputi peraturan perundangan, pertanahan,
sumber daya manusia, infrastruktur yang handal.
1. Pendahuluan | Maksud, Tujuan dan Sasaran
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 5
MAKSUD:
Untuk
mendukung
upaya
pengembangan
Kawasan Sei
Mangkei sehingga
dapat memacu
pertumbuhan
ekonomi nasional
MAKSUD:
Untuk
mendukung
upaya
pengembangan
Kawasan Sei
Mangkei sehingga
dapat memacu
pertumbuhan
ekonomi nasional
TUJUAN:
Terumuskannya
rencana
pengembangan
Kawasan Sei
Mangkei.
TUJUAN:
Terumuskannya
rencana
pengembangan
Kawasan Sei
Mangkei.
1. Pendahuluan | Lingkup Wilayah Pengamatan dan Studi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 6
Lingkup wilayah pengamatan: Prov. Sumatera Utara
Lingkup wilayah studi: Kab. Simalungun, Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, Kota Pematang Siantar
Lingkup wilayah pengamatan: Prov. Sumatera Utara
Lingkup wilayah studi: Kab. Simalungun, Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, Kota Pematang Siantar
1. Pendahuluan | Kerangka Pekerjaan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 7
1. Pendahuluan | Keluaran Pekerjaan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 8
1. Dokumen rencana pengembangan kawasan sei mangkei mencakup:
1. Daftar sektor unggulan beserta lokasi pengembangannya;
2. Rencana pengembangan untuk masing-masing sektor;
3. Kebutuhan infrastruktur pendukung;
4. Indikasi program terdiri atas sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan tahap
pengembangan;
2. Dokumen dilengkapi dengan peta skala 1:50.000 meliputi:
1. Peta arahan sistem air baku;
2. Peta arahan sistem pembuangan limbah;
3. Peta rencana struktur ruang; dan
4. Peta rencana pola ruang.
3. Prosiding pembahasan rencana pengembangan wilayah kawasan sei mangkei;
4. Laporan-laporan (lap. Pendahuluan, antara, tiga bulanan, dan akhir).
1. Pendahuluan | Kegiatan yang telah dilaksanakan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 9
No Kegiatan Terlaksana
1 Pembahasan Lap. Pendahuluan;
2 FGD dengan lintas sektor kementerian;
3 FGD dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten
di Kawasan Sei Mangkei;

4 Survei pengumpulan data di Sumatera Utara dan Jakarta
5 Tinjauan terhadap kebijakan pembangunan terkait Kawasan Sei Mangkei
6 Analisis perekonomian wilayah
7 Analisis pengembangan komoditas unggulan
8 Analisis daya dukung lingkungan (air dan lahan);
9 Analisis kebutuhan infrastruktur (perumahan, jaringan transportasi, energi &
kelistrikan, telekomunkasi)

10 Analisis pembiayaan pembangunan;
11 Pembahasan Lap. Antara;
12 Diskusi temu pakar;
13 Penyusunan rencana pengembangan Kawasan Sei Mangkei
14 FGD lintas sektor kementerian (Akhir)
1. Dampak Terhadap Output
Perekonomian (PDB & PDRB)
2. Dampak Terhadap Pendapatan
Masyarakat
3. Dampak Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja
4. Daftar Sektor Unggulan
2. DAMPAK KEK SEI MANGKEI &
SEKTOR UNGGULAN
Perusahaan Unilever
Palm Oil Product
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 10
Kualanamu Airport
1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 11
Penciptaan
Output (Rp. Milyar)
Penciptaan/peningkatan
output perekonomian
secara nilai (Rp. Milyar)
terbesar diterima
oleh Nasional, namun
secara persentase
(Persen) dirasakan oleh
Kab. Simalungun
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun
Pertumbuhan
Ekonomi (Persen)
Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO
Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei,
dan Kab. Simalungun, 2012
DAMPAK TERHADAP OUTPUT PEREKONOMIAN (PDB & PDRB)
1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 12
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun
-
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun
Penciptaan
Pendapatan (Rp. Milyar)
Penciptaan/peningkatan
pendapatan masyarakat
secara nilai (Rp. Milyar)
terbesar diterima
oleh Nasional, namun
secara proporsi diterima
oleh masyarakat Provinsi
Sumut (selain Kaw. Sei
Mangkei) dan
persentase (Persen)
peningkatannya tertinggi
di Kab. Simalungun
Peningkatan
Pendapatan (Persen)
Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO
Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei,
dan Kab. Simalungun, 2012
DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT
1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 13
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun
Penciptaan
Lapangan Kerja (Orang)
Penciptaan lapangan
kerja jumlah (Rp. Milyar)
terbesar diterima
oleh Nasional, namun
secara proporsi diterima
oleh masyarakat di
Kawasan Sei Mangkei ,
dan peningkatan
persentasenya terbesar
terjadi di Kab.
Simalungun
Peningkatan
Lapangan Kerja (Persen)
-
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
Nasional Prov. Sumut Kawasan Sei Mangkei Kab. Simalungun
Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO
Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei,
dan Kab. Simalungun, 2012
DAMPAK TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA
1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 14
Perekonomian Nasional




















Bangunan (12%)
Perdaganagan (9%)
Industri Mesin, Alat-alat dan Perlengkapan Listrik (5%)

Perekonomian Nasional




















Bangunan (12%)
Perdaganagan (9%)
Industri Mesin, Alat-alat dan Perlengkapan Listrik (5%)

Provinsi Sumatera Utara














Perdagangan (12%)
Bangunan (11%)
Industri Makanan, Minuman dan Temb. (10%)

Provinsi Sumatera Utara














Perdagangan (12%)
Bangunan (11%)
Industri Makanan, Minuman dan Temb. (10%)


Kawasan Sei Mangkei







Industri Non Migas (34%)
Jasa Perusahaan (13%)
Bangunan (12,5%)


Kawasan Sei Mangkei







Industri Non Migas (34%)
Jasa Perusahaan (13%)
Bangunan (12,5%)

Kab. Simalungun
Jasa Perusahaan (26%)
Bangunan (20%)
Industri Non Migas (12%)
Kab. Simalungun
Jasa Perusahaan (26%)
Bangunan (20%)
Industri Non Migas (12%)
Sumber: Hasil Pengolahan
dengan IO Nasional, Prov. Sumut,
Kaw. Sei Mangkei, dan Kab.
Simalungun, 2012
DAFTAR SEKTOR UNGGULAN DAN LOKASI
1. Dampak Investasi & Sektor Unggulan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 15
Bangunan
Sumber: Hasil Pengolahan dengan IO Nasional, Prov. Sumut, Kaw. Sei Mangkei, dan Kab. Simalungun, 2012
Jasa
Perusahaan
Industri
Non Migas
Bangunan Tempat Tinggal
Bangunan Bukan Tempat Tinggal
Pras. Pertanian, Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan
Jasa Bangunan, Arsitek, dan Teknik
Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum,
dan Komunikasi, dan Bangunan Lainnya
Jasa Periklanan, Riset Pemasaran, R&D
Jasa Hukum, Akuntansi, dan Pembukuan
Jasa Perusahaan Lainnya
Industri Pengolahan CPO dan Turunannya
Industri Pengolahan Karet dan Turunannya
Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau
Industri Logam Dasar Besi, dan Baja, dll
Karet
Karet Remah dan Asap
Industri
Ban
Industri
Lainnya
Industri
Minyak
Makan
Industri
Barang
Kosmetik
Industri
Sabun dan
Pembersih
Farmasi,
Kimia,
dll
Kelapa Sawit/CPO
DAFTAR SEKTOR UNGGULAN DAN LOKASI
1. Isu Strategis
2. Tujuan, Kebijakan dan Strategi
3. ISU STRATEGIS, TUJUAN KEBIJAKAN
DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Permasalahan Kebijakan Spasial
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 16
3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 17
1.Posisi geografis Kawasan Sei Mangkei dekat dengan jalur perdagangan internasional.
2.Kawasan Sei Mangkei khususnya dan Prov. Sumut umumnya berpotensi untuk
dikembangkan industri hilir kelapa sawit dan karet, karena ketersediaan bahan baku
yang cukup banyak. Selain itu, industri pupuk juga berpotensi dikembangkan
dikarenakan kebutuhan yang cukup besar, untuk mendukung perkebunan kelapa sawit
dan karet, serta industri.
3.Pengembangan KEK Sei Mangkei berpeluang besar meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja baru, khususnya di
Kab. Simalungun dan sekitarnya (Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, dan Kota Pematang
Siantar) dan umumnya di Provinsi Sumatera Utara.
4.Pengembangan KEK Sei Mangkei lebih menguntungkan Prov. Sumut, sehingga
diperkirakan tidak terjadi adanya backwash effect ke Pulau Jawa, sehingga tidak benar
nantinya Pulau Jawa lebih diuntungkan dengan adanya pengembangan KEK Sei Mangkei.
5.Keterlambatan atau bahkan pembatalan pengembangan dan pengoperasian KEK Sei
Mangkei akan menyebabkan opportunity lost yang besar, baik bagi perekonomian Kab.
Simalungun dan sekitarnya, Prov. Sumut, maupun nasional.
6.Terciptanya lapangan pekerjaan baru.
7.Dukungan infrastruktur, baik eksisting maupun yang direncanakan.
3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 18
1. Raperda RTRW Kabupaten Simalungun yang belum dilegalisasi sehingga menyebabkan sulitnya
perubahan status lahan.
2. Kualitas tenaga kerja masih rendah atau tenaga kerja terampil masih terbatas, sehingga
berdampak kecilnya penciptaan output dan lapangan kerja baru di Kawasan Sei Mangkei,
namun masih dinikmati masyarakat Prov. Sumut.
3. 50% CPO nasional dan 70% CPO Sumut diekspor. Utilitisasi terbatas pada industri minyak
goreng dan relatif sedikit untuk sabun dan bahan pembersih, kosmetik, farmasi, dll;
4. 75% karet (nasional & Sumut) diekspor dalam bentuk karet remah dan karet asap. Utilitisasi
terbatas untuk ban dan lainnya.
5. Produktifitas perkebunan rakyat (kelapa sawit dan karet) yang rendah.
6. Adanya persaingan dari kawasan industri sejenis di daerah lain;
7. Terjadi dan akan terjadi penurunan kualitas lingkungan bila KEK Sei Mangkei berkembang;
8. Kinerja Sungai Bah Bolon yang mulai menurun;
9. Sebagian Kawasan Sei Mangkei rawan banjir;
10. Prasarana lalu lintas yang terbatas dan belum merata (jaringan jalan dan terminal).
11. Kualitas jaringan jalur kereta api yang terbatas.
12. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang terkendala legalitas.
13. Pelayanan jaringan gas yang belum berkembang, sedangkan jaringan listrik yang terbatas.
14. Prasarana sumber air yang belum berkembang;
15. Belum adanya dukungan insentif fiskal dari pusat dan daerah;
16. Kelembagaan pendukung KEK belum terbentuk.
3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 19
Mewujudkan Pusat Pengembangan Ekonomi Kelapa Sawit dan
Karet yang Berdaya Saing Internasional dan Optimal dengan Tetap
Menjaga Pelestarian Lingkungan
3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 20
NO KEBIJAKAN STRATEGI
1
Peningkatan nilai tambah
komoditas kelapa sawit dan
karet
a. Meningkatkan intensifikasi perkebunan kelapa sawit dan karet;
b. Mengembangkan industri hilir kelapa sawit dan karet;
c. Mengembangkan dan meningkatkan keterpaduan prasarana dan sarana
industri hilir kelapa sawit dan karet;
d. Menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik untuk industri hilir
kelapa sawit dan karet;
e. Meningkatkan promosi peluang investasi yang menciptakan lapangan
kerja.
2
Pengembangan kegiatan
ekonomi berdaya saing lainnya
pendukung kegiatan utama
kawasan (Tambahan utk zona yg
belum diatur)
a. Mengembangkan sentra pertanian tanaman pangan yang sesuai dengan
potensi lahan untuk mencapai kemandirian pangan masyarakat;
b. Mengembangkan sentra perikanan dengan memperhatikan potensi lestari
yang didukung pengembangan industri pengolahan hasil perikanan;
c. Mengembangkan potensi pariwisata berbasis pariwisata bahari, pariwisata
budaya, dan pariwisata alam dengan memperhatikan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup;
3
Peningkatan pelestarian fungsi
lingkungan hidup melalui
pencegahan dampak negatif
pembangunan yang dapat
menimbulkan penurunan fungsi
lingkungan
a. Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dengan luas paling sedikit 30%
dari luas DAS untuk menjaga kelestarian ekosistem;
b. Mempertahankan dan melindungi kawasan lindung yang masih baik;
c. Mengembalikan fungsi kawasan lindung di dataran tinggi dan dataran
rendah yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya
untuk menjaga keseimbangan lingkungan;
d. Mencegah dan mengendalikan dampak buruk dari kegiatan kelapa sawit
dan karet;
e. Mengembangkan kawasan penyangga antara kawasan industri dengan
kawasan budi daya di sekitarnya.
3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 21
NO KEBIJAKAN STRATEGI
4
Peningkatan fungsi
pusat pelayanan
ekonomi dan sosial yang
merata dan terpadu
a. Mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa yang terintegrasi dengan
pelayanan sekitarnya;
b. Mengembangkan pusat pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kelapa sawit
dan karet skala internasional;
c. Mengembangkan sistem pusat permukiman berbasis klaster (tambahan strategi)
d. Mengembangkan pusat industri hilir kelapa sawit dan karet dengan prinsip
ekoindustri;
e. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan pelayanan pusat perhubungan
nasional;
f. Meningkatkan keterkaitan antara pusat-pusat bahan baku dan industri;
5
Peningkatan kualitas
jaringan transportasi,
jaringan energi, jaringan
telekomunikasi, dan
jaringan sumber daya air
yang berskala
internasional yang
ekokontruksi
a. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi yang terpadu
antara jaringan transportasi darat, jaringan transportasi laut, dan jaringan
transportasi udara;
b. Meningkatkan keterpaduan pelayanan intermoda dan antarmoda;
c. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi listrik, minyak, dan
gas bumi untuk memenuhi kegiatan industri kelapa sawit dan karet serta
masyarakat;
d. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi di seluruh
kawasan;
e. Meningkatkan pengelolaan wilayah sungai berbasis daerah aliran sungai secara
terpadu untuk menjaga konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya
air, dan pengendalian daya rusak air;
f. Meningkatkan kualitas dan jangkauan sistem pengelolaan air minum, sistem
pengelolaan sampah, dan sistem pelayanan air limbah terpadu untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
3. Isu Strategis, Tujuan, Kebijakan dan Strategi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 22
NO KEBIJAKAN STRATEGI
6
Pengembangan
prasarana dan sarana
pertahanan dan
keamanan. (Tambahan
utk zona yg belum
diatur)
a. mengembangkan pangkalan dan/atau markas TNI AL, TNI AD, TNI AU yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana kemiliteran yang memadai untuk
meningkatkan pertahanan dan keamanan
1. Intensifikasi Kelapa Sawit &
Karet
2. Pengembangan Industri Hilir
Kelapa Sawit dan Karet
4. RENCANA PENGEMBANGAN
SEKTOR
Rubber Product
Palm Oil Product
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 23
4. Rencana Pengembangan Sektor
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 24
INTENSIFIKASI KELAPA SAWIT DAN KARET:
1. Tingkat produktivitas kelapa sawit dan karet yang rendah;
2. Intensifikasi tanaman kelapa sawit adalah penerapan best practice
meliputi varietas, pemupukan, pengendalian OPT (organisme
pengganggu), dan panen serta penanganan pasca panen;
3. Intensifikasi tanaman karet adalah penerapan best practice
meliputi: replanting dengan klon unggul, pemupukan,
pengendalian OPT, pemanen dan penanganan pasca panen, serta
perbaikan tata niaga.
4. Rencana Pengembangan Sektor
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 25
PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT DAN KARET:
1. Industri prioritas kelapa sawit:
1. Rafinasi dan minyak goreng;
2. Industri surfaktan dan sabun;
3. Industri margarin, mayonese, coco butter subtitut.
2. Industri prioritas karet:
1. Barang dari karet untuk keperluan rumah tangga;
2. Barang dari karet untuk keperluan industri;
3. Barang dari karet untuk kesehatan;
4. Vulkanisir ban.
4. Rencana Pengembangan Sektor
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 26
MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF DAN MENARIK
UNTUK INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT DAN KARET:
1. Bebas bea impor sehingga tarif final menjadi 0%;
2. Pajak ekspor barang jadi lebih kecil dibandingkan ekspor bahan
baku;
3. Restitusi (pengembalian) bea impor pada importasi bahan dan
barang yang dibutuhkan untuk proses manufaktur, pembebasan
pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan;
4. Perusahaan industri hilir yang berlokasi di kawasan ini diberikan
insentif-insentif khusus.
4. Rencana Pengembangan Sektor
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 27
MENINGKATKAN PROMOSI PELUANG INVESTASI:
1. Bebas bea impor sehingga tarif final menjadi 0%;
2. Menyusun profil peluang investasi industri prioritas;
3. Menentukan target promosi (daerah atau negara) yang
berpeluang kerja sama investasi;
4. Promosi dengan berbagai bentuk dan media.
Pengembangan Pendidikan
Teknologi Tinggi Berbasis Sektor
Unggulan
5. RENCANA PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Ex. Gajah Tunggal Politeknik
Ex. Chemical Politechnic
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 28
5. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | 29
1. Rencana pengembangan pendidikan terkait
perkebunan dan industri hilir kelapa sawit
meliputi:
1. Rencana pengembangan SMK bidang
perkebunan di Kota Pematang Siantar dan
Kawasan Perkotaan Perdagangan (Kab
Simalungun);
2. Rencana pengembangan politeknik
bidang perkebunan di Kota Pematang
Siantar.
2. Pengembangan balai latihan kerja (BLK)
terkait perkebunan dan industri di
Perdagangan (Kab Simalungun) atau
Indrapura (Kab Batu Bara).
1. Perwujudan Struktur Ruang
1. Rencana Pengembangan Sistem Pusat Pusat
Kegiatan
2. Rencana Pengembangan Jaringan Transportasi
3. Rencana Pengembangan Jaringan Energi (Listrik
dan Gas)
4. Rencana Pengembangan Jaringan
Telekomunikasi
5. Rencana Pengembangan Jaringan SDA
6. Rencana Pengembangan Jaringan Pengelolaan
Lingkungan
2. Perwujudan Rencana Pola Ruang
1. Zona Budidaya
2. Zona Lindung
6. RENCANA STRUKTUR DAN POLA RUANG
Bah Bolon River Rafting
Rumah Bolon, Simalungun
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | 30
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | TIPOLOGI KSN Ekonomi (NON KAPET)
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 31
Ketentuan Umum Penentuan Muatan RTR KSN Berdasarkan Tipologi KSN
Sesuai dengan PERMEN PU No 15 Tahun 2012, tentang Pedoman RTR KSN. Disebutkan bahwa
ketentuan umum penentuan muatan RTR KSN berdasarkan tipologi KSN dimana KEK Sei Mangkei
merupakan salah satu kawasan yang masuk dalam tipologi Kawasan Ekonomi dengan perlakuan
khusus (NON KAPET), maka ;
Tipolog
i
Bentuk Deliniasi
Fokus
Penangan
an
Muatan Rencana Tata Ruang
Tujuan,
Kebijakan
dan Strategi
Penataan
Ruang
Konsep Pengembangan
Arahan
Pemanfaa
tan ruang
Arahan
Pengendalia
n Ruang
Pengelolaa
n
Rencana
Struktur
Ruang
Rencana
Pola Ruang
Kawasa
n
Ekono
mi
dengan
perlaku
an
khusus
(NON
KAPET)
ditentuka
n
sebagai
KSN
dengan
bentuk
berbasis
kawasan/
objek
strategis
Ditentuka
n dengan
memperh
atikan
kawasan
inti
Dan
kawasan
Penyangg
a
difokuskan
dalam
rangka
mewujudkan
kawasan
ekonomi
dengan
batas area
tertentu yang
mampu
berdaya
saing
internasional
melalui
insentif
fiskal dan
nonfiskal,
serta
dukungan
sistem
jaringan
prasarana
yang
handal
Difokuskan
pada:
Penetapan
kegiatan
ekonomi
ketenagak
erjaan,
Sistem
prasarana,
dan
Pelindunga
n Kawasan
difokuskan
pada:
Pusat
kegiatan
perekon
omian,
Sistem
pusat
pelayana
n,dan
Sistem
jaringa
Prasaran
a
difokuskan
pada:
Penentu
an zona
pada
kawasan
inti, dan
Penentu
an zona
pada
kawasan
Penyang
ga
difokuska
n pada
perwujud
an
fungsi
kawasan
ekonomi
dengan
fasilitas
fiskal dan
nonfiskal
agar
memiliki
dayasaing
internasio
nal
difokuskan
pada:
Arahan
peratura
zonasi,
Arahan
perizinan,
Arahan
pemberia
n insentif
dan
disinsentif
, dan
Arahan
pengenaa
n Sanksi
dilakukan oleh:
pusat
(lembaga
pusatyang
menangani
pengemban
gan
ekonomi
khusus)
Daerah
(lembaga
daerah
yang
menangani
pengelolaa
n
ekonomi
khusus)
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | TIPOLOGI KSN Ekonomi (NON KAPET)
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 32
Ketentuan Umum Penentuan Muatan RTR KSN Berdasarkan Tipologi KSN
1. Sesuai dengan PERMEN PU No 15 Tahun 2012, tentang Pedoman RTR KSN. Disebutkan bahwa ketentuan
umum penentuan muatan RTR KSN berdasarkan tipologi KSN dimana KEK Sei Mangkei merupakan salah satu
kawasan yang masuk dalam tipologi Kawasan Ekonomi dengan perlakuan khusus (NON KAPET), maka ;
2. Kawasan yang disebut sebagai inti dalam penentuan Zona Pola Ruangnya adalah Kawasan KEK Sei Mangkei
seluas 2002,77 Ha. Sedangkan yang dimaksud dengan Kawasan Penyangga adalah Kawasan Sekitar KEK Sei
Mangkei, yang meliputi ;
1. Seluruh wilayah Kabupaten Batu Bara;
2. Sebagian wilayah Kabupaten Asahan;
3. Sebagian wilayah Kabupaten Simalungun; dan
4. Seluruh wilayah Kota Pematang Siantar.
3. Untuk itu, penentuan zona pada KAWASAN INTI mengikuti sistem zonasi yang telah dirancangkan didalam
Master Plan KEK Sei Mangkei
4. Sedangkan penentuan zona pada KAWASAN PENYANGGA melalui rencana pengembangan wilayah Kawasan
Sei Mangkei yang mengacu kepada PERMEN PU No 15 Tahun 2012.


Penyangga
Kota Pematang Siantar
Penyangga
Kab Batu Bara
Penyangga
Kab Simalungun
Penyangga
Kab Asahan
Inti
KEK Sei Mangkei
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Perkotaan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 33
1. Rencana Sistem Pusat Perkotaan Nasional & Provinsi
NO. PROVINSI PKN PKW PKSN
1 Sumatera Utara Mebidangro (I/C/3) 1. Tebing Tinggi (II/C/1)
2. Sidikalang (II/B)
3. Pematang Siantar (I/C/1)
4. Balige (II/C/1)
5. Rantau Prapat (I/C/1)
6. Kisaran (II/C/1)
7. Gunung Sitoli (I/D/1),
(II/C/1)
8. Padang Sidempuan (II/C/1)
9. Sibolga (I/C/1)
NO. LOKASI PKN PKW PKWp PKL
1 Kota Medan Mebidangro
(I/C/3)

2 Kota Binjai Mebidangro
(I/C/3)

3 Kab. Karo Mebidangro
(I/C/3)
Kabanjahe (III/E/3),
Berastagi (III/E/3), Merek
(II/B), Tiga Binanga (III/E/2),
Kuta Buluh (III/E/2)
4 Kab. Deli Serdang Mebidangro
(I/C/3)

5 Kota Pematangsiantar Pematangsiantar (I/E/1)
6 Kab. Asahan Kisaran (II/E/1) Simpang Empat (III/E/2)
7 Kab. Simalungun Perdagangan (III/E/2),
Saribudolok (III/E/1),
Pematang Raya (III/E/2),
Parapat (III/E/3)
8 Kab. Batu Bara Limapuluh (III/E/3),
Indrapura (III/E/3)
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Perkotaan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 34
1. Peta Rencana Sistem Pusat Perkotaan Kawasan
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 35
1. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Kota Pematang Siantar
Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan
Industri Industri pengolahan
yang berteknologi
tinggi, berdaya saing,
padat modal, dan
pengelolaan limbah
terpadu
Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir; Kelurahan
Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.
1. Kecamatan Siantar Martoba
2. Kecamatan Siantar Martoba
3. Kecamatan Siantar Martoba
4. Kecamatan Siantar Timur
Industri sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun
Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir
Kota Pematang Siantar
Industri Kecil di Kelurahan Setia Negara Kota Pematang Siantar
Pariwisata Fungsi pariwisata situs
budaya
1. Kelurahan Simalungun meliputi kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar,
Museum Simalungun, dan
2. Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi.
3. Bangunan bersejarah (heritage) meliputi : Balai Kota di Kelurahan Proklamasi;
Gedung Juang di Kelurahan Proklamasi; Tugu Taman bunga di Kelurahan
Proklamasi; Kawasan Hotel Bersejarah di Kelurahan Proklamasi; Kawasan Stasiun
Kereta Api di Kelurahan Proklamasi; Kawasan Rumah Sakit Umum di Kelurahan
Simalungun; Bangunan Gereja di Kelurahan Teladan; Bangunan Gereja Katholik St.
Laurentius di Kelurahan Karo; Kawasan Gereja HKBP di Kelurahan Kristen; Kantor
Pusat GKPS di Kelurahan Bane; Kantor Pusat Gereja Pentakosta di Kelurahan Karo;
Kantor Pusat Gereja HKI di Kelurahan Pardamean; Kantor Pusat Gereja GKPI di
Kelurahan Teladan; Kawasan Mesjid Raya di Kelurahan Timbanggalung; Patung
Dewi Kwan Im di Kelurahan Karo; dan Vihara di Kelurahan Melayu.
Kota Pematang Siantar

Fungsi pariwisata alam Pariwisata alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma dan
kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.
Kota Pematang Siantar
Fungsi pariwisata
buatan
Pariwisata buatan meliputi :
1. Taman Hewan di Kelurahan Teladan;
2. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan;
3. Kawasan Taman Bunga di Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;
4. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara;
5. Pengembangan kawasan wisata seluas 5 (lima) hektar di Kelurahan Simarimbun
Kecamatan Siantar Marimbun; dan
6. Pengembangan pusat jajanan di Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.
Kota Pematang Siantar

Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 36
1. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Kota Pematang Siantar
Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan
fungsi pendukung berupa
permukiman
1. Kawasan Pusat Perbelanjaan di Kecamatan Siantar Utara;
Kecamatan Siantar Timur; Kecamatan Siantar Selatan;
Kecamatan Siantar Barat; dan Kecamatan Siantar Marimbun
2. Kawasan Toko modern di Kecamatan Siantar Utara;
Kecamatan Siantar Timur; Kecamatan Siantar Selatan;
Kecamatan Siantar Barat; Kecamatan Siantar Marimbun;
Kecamatan Siantar Sitalasari; dan Kecamatan Siantar Martoba
3. Pasar tradisional, meliputi : Pasar Horas di Kecamatan Siantar
Barat; Pasar Dwikora di Kecamatan Siantar Utara; dan Pasar
Regional Agroindustri Parluasan di Kecamatan Siantar Utara
Kota Pematang Siantar

Transportasi Simpul transportasi udara
dan simpul transportasi
darat untuk mendukung
perpindahan penumpang
dan barang
1. Terminal penumpang tipe A Sarantama
2. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Dwikora
3. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara
4. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu
5. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir,
6. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Nagahuta
7. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane
8. Stasiun Proklamasi
9. Stasiun Kereta Api Khusus Barang

1. Kecamatan Siantar Martoba
2. Kecamatan Siantar Barat
3. Kecamatan Siantar Sitalasari
4. Kecamatan Siantar Timur
5. Kecamatan Siantar Martoba
6. Kecamatan Siantar Marimbun
7. Kecamatan Siantar Utara
8. Kecamatan Siantar Barat
9. Kecamatan Siantar Barat

Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan
berkualitas internasional
dan fungsi pendukung
pelayanan perkotaan
1. Kecamatan Siantar Utara,
2. Kecamatan Siantar Timur,
3. Kecamatan Siantar Selatan,
4. Kecamatan Siantar Barat,
5. Kecamatan Siantar Marimbun
Pendidikan Pusat kegiatan pendidikan
dan social budaya
berkualitas internasional
dan fungsi pendukung
pelayanan perkotaan
1. Kecamatan Siantar Utara,
2. Kecamatan Siantar Timur,
3. Kecamatan Siantar Selatan,
4. Kecamatan Siantar Barat,
5. Kecamatan Siantar Marimbun
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 37
2. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun
Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi
Industri Industri pengolahan yang berteknologi
tinggi, berdaya saing, padat modal, dan
pengelolaan limbah terpadu
1. Industri Sei Mangkei

Kecamatan Bosar Maligas
Industri pengolahan (CPO) skala kecil 1. Industri (CPO) di Pematang Bandar
2. Industri (CPO) di Bandar Haluan
1. Kecamatan Pematang Bandar
2. Kecamatan Bandar Haluan
Pariwisata Pariwisata mancanegara (Danau Toba) dan
Domestik dan fungsi pendukung berupa
permukiman, perdagangan dan jasa
Kawasan tepi Danau Toba 1. Kecamatan Dolok Pardamean,
2. Kecamatan Pematang Sidamanik,
3. Kecamatan Girsang Sipangan
Bolon.
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan fungsi
pendukung berupa permukiman
Kawasan perdagangan jasa skala
kabupaten dan antar kecamatan
1. Kecamatan Raya,
2. Kecamatan Bandar,
3. Kecamatan Girsang Sipangan
Bolon,
4. Kecamatan Silimahuta
Transportasi Simpul transportasi udara dan simpul
transportasi darat untuk mendukung
perpindahan penumpang dan barang
1. Bandar Udara Simalungun (Perintis)
2. Terminal Tipe B Perdagangan
3. Terminal Barang Perdagangan
4. Terminal CPO/TBS Sawit, KI Sei
Mangkei
5. Stasiun Perlanaan
6. Stasiun Bandar Tinggi
7. Stasiun Serbelawan
8. Stasiun Sei Mangkei (Rencana)
9. Stasiun Purbasari (Rencana)
1. Kecamatan Jawa Maraja Bah
Jambi/Nagojor
2. Kecamatan Bandar
3. Kecamatan Bandar
4. Kecamatan Bosar Maligas
5. Kecamatan Bandar
6. Kecamatan Bandar Marsilam
7. Kecamatan Dolok Batunanggar
8. Kecamatan Bosar Maligas
9. Kecamatan Tapian Dolog
Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan berkualitas
internasional dan fungsi pendukung
pelayanan perkotaan
Semua kecamatan yang masuk dalam
deliniasi kawasan RPW Sei Mangkei
Pendidikan, Sosial dan Budaya Pusat kegiatan pendidikan dan social
budaya berkualitas internasional dan
fungsi pendukung pelayanan perkotaan
Semua kecamatan yang masuk dalam
deliniasi kawasan RPW Sei Mangkei
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 38
3. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Kabupaten Batu Bara
Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi
Industri Pengembangan, peningkatan dan pemantapan
pusat kegiatan industri berdaya saing nasional
dan internasional KI Kuala Tanjung
1. Kawasan Industri Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras,
Kecamatan Sei Suka

Pariwisata Fungsi kegiatan MICE skala internasional dan
nasional
Indrapura Kecamatan Indrapura
Fungsi kegiatan wisata budaya Kawasan Cagar Budaya (CB) dan Ilmu Pengetahuan
meliputi Kawasan Istana Lima, Kawasan Istana
Mariam, Kawasan Permukiman Nelayan, Kawasan
Pusat Pemerintahan Berciri Arsitektur Melayu
Kecamatan Talawi, Kecamatan Limapuluh
Kecamatan Tanjung Tiram

Fungsi kegiatan wisata bahari dan satwa 1. Pengungsian satwa dan terumbu karang
2. Wisata bahari
1. Kecamatan Sei Suka
2. Kecamatan Lima Puluh, Talawi dan Air Putih
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan fungsi pendukung
berupa permukiman
Kawasan Perdagangan dan Jasa di Air Putih, Lima
Puluh, Sei Suka, dan Tanjung Tiram
1. Kecamatan Air Putih,
2. Kecamatan Lima Puluh,
3. Kecamatan Sei Suka dan
4. Kecamatan Tanjung Tiram
Transportasi Simpul transportasi laut, udara dan simpul
transportasi darat untuk mendukung
perpindahan penumpang dan barang
1. Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan
Utama Hub
2. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai
Pengumpan Regional
3. Pelabuhan Pangkalan Dodek sebagai
Pengumpan Regional
4. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan Lokal
5. Terminal tipe B Indrapura
6. Terminal Barang di Kuala Tanjung
7. Stasiun Siajam
8. Stasiun Bandar Tinggi
9. Stasiun Tanjung Kasau
10. Stasiun Mangkai Lama (Rencana)
11. Stasiun Kuala Tanjung (Rencana)
12. Stasiun Perupuk (Rencana)
1. Kecamatan Sei Suka
2. Kecamatan Tanjung Tiram
3. Kecamatan Medang Deras
4. Kecamatan Lima Puluh
5. Kecamatan Air Putih
6. Kecamatan Sei Suka

Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan berkualitas
internasional dan fungsi pendukung pelayanan
perkotaan
Kecamatan Air Putih, Kecamatan Limapuluh,
Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan
Tanjung Tiram
Pendidikan, Sosial dan Budaya Pusat kegiatan pendidikan dan social budaya
berkualitas internasional dan fungsi
pendukung pelayanan perkotaan
Kecamatan Air Putih, Kecamatan Limapuluh,
Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan
Tanjung Tiram
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 39
4. Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan
Pusat Kegiatan Fungsi Kawasan Lokasi
Pariwisata

Fungsi kegiatan wisata budaya 1. Kawasan Cagar Budaya Patung Raja
Nabaruton Sitorus Pane, Patung Naga
Uhun, Patung Raja Manurung, Patung
Raja Imbalo
2. Kawasan Makam Syekh Silau

1. Kecamatan Buntu Pane
2. Kecamatan Silau Laut
Fungsi kegiatan wisata Flora Fauna dan
Belanja
1. Kawasan Wisata Flora dan Fauna Desa
Silau Baru
2. Kawasan Wisata Belanja Sepatu Bunut
1. Kecamatam Silau Laut
2. Kecamatan Kisaran Barat
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan jasa dan fungsi
pendukung berupa permukiman
Kawasan Perdagangan dan Jasa Kisaran
Barat, Kecamatan Rawang Panca Arga

Transportasi Simpul transportasi laut, dan simpul
transportasi darat untuk mendukung
perpindahan penumpang dan barang
1. Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai
Asahan
2. Terminal tipe A Kisaran

Kesehatan Pusat kegiatan kesehatan berkualitas
internasional dan fungsi pendukung
pelayanan perkotaan
Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan
Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,
Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan
Rawang Panca Arga,
Kecamatan Silau Laut

Pendidikan, Sosial dan Budaya Pusat kegiatan pendidikan dan social
budaya berkualitas internasional dan
fungsi pendukung pelayanan perkotaan
Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan
Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,
Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan
Rawang Panca Arga,
Kecamatan Silau Laut
Pertahanan dan Keamanan Fungsi pusat kegiatan pertahanan dan
keamanan dengan fungsi utama
pertahanan dan keamanan Negara dan
fungsi pendukung menjaga kedaulatan
Negara RI meliputi pertahanan laut dan
udara
Kawasan Pertahanan dan Keamanan Silau
Laut
Kecamatan Silau Laut
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Sistem Pusat Kegiatan Kawasan
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 40
1. Rencana Jaringan Transportasi di Kota Pematang Siantar
JARINGAN TRANSPOTASI DARAT
JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER (poros/penghubung antar kota),
meliputi:
1. Ruas Jalan Batas Kabupaten Deli Serdang Batas Kota Pematang
Siantar (15,067 km)
2. Ruas Jalan Ke Medan (4,526 km)
3. Ruas Jalan Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km)
4. Ruas Jalan Kota Pematang Siantar Parapat (38,079 km)
5. Ruas Jalan Ke Parapat (P Siantar) (5,032 km)
JARINGAN JALAN ARTERI SEKUNDER, meliputi seluruh ruas jalan dalam
wilayah Kota Pematang Siantar.
1. Ruas Jalan Sisingamangaraja;
2. Ruas Jalan Merdeka;
3. Ruas Jalan Sutomo;
4. Ruas Jalan Sudirman;
5. Ruas Jalan Gereja; dan
6. Ruas Jalan DI Panjaitan.
JARINGAN JALAN STRATEGIS NASIONAL meliputi Ruas Jalan Lingkar
Pematang Siantar (16,3 Km)
JARINGAN JALAN KOLEKTOR SEKUNDER, meliputi seluruh ruas jalan
dalam wilayah Kota Pematang Siantar.
1. Ruas Jalan Seram;
2. Ruas Jalan Rajamin Purba;
3. Ruas Jalan Dahlia;
4. Ruas Jalan Kartini;
5. Ruas Jalan Sudirman;
6. Ruas Jalan Merdeka Lapangan Merdeka;
7. Ruas Jalan DR. Sutomo Lapangan Merdeka;
8. Ruas Jalan Ade Irma Suryani;
9. Ruas Jalan Pendidikan;
10. Ruas Jalan Patuan Anggi;
11. Ruas Jalan Setia Negara;
12. Ruas Jalan HOS Cokroaminoto;
13. Ruas Jalan Sibolga;
14. Ruas Jalan Narumonda;
15. Ruas Jalan Pendeta J Sihombing;
16. Ruas Jalan Rakuta Sembiring;
17. Ruas Jalan ABRI Masuk Desa 1981; dan
18. Ruas Jalan Pdt. J. Wismar Saragih.

JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN ruas Kota Tebing Tinggi Kota
Pematangsiantar Parapat Sibolga;
JARINGAN JALAN KP1, Ruas Jalan Sangnaualuh - batas Kabupaten
Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;
JARINGAN JALAN KOLEKTOR PRIMER 2 (KP2), meliputi;
1. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas Kabupaten Simalungun
sebagai Kolektor Primer 2;
2. Ruas Jalan Melanton Siregar batas Kabupaten Simalungun sebagai
Kolektor Primer 2;
JARINGAN JALAN KOLEKTOR PRIMER 3 (KP3), meliputi Ruas Jalan
Sidamanik batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 41
1. Rencana Jaringan Transportasi di Kota Pematang Siantar
JARINGAN TRANSPOTASI DARAT
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN meliputi:
1. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal
2. Terminal penumpang tipe A Sarantama
3. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Dwikora
4. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara
5. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu
6. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir,
7. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Nagahuta
8. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane
JARINGAN JALUR PERKERETAPIAN PERKOTAAN, meliputi
1. Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan
2. Jaringan kereta api ruas Kota Pematangsiantar Perlanaan Sei
Mangke;
3. Stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi
4. Stasiun kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar
Martoba
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 42
1. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Kota Pematang Siantar
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 43
2. Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun
JARINGAN TRANSPOTASI DARAT
JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN, meliputi :
1. Tebing tinggi, Pematang Siantar Parapat Tarutung Sibolga
2. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) Perdagangan (Kab Simalungun) -
Kisaran (Kab Asahan)
JARINGAN JALAN KOLEKTOR TIGA (3), meliputi seluruh ruas jalan di
wilayah kabupaten simalungun, yakni:
1. Perdagangan Simpang Mayang Boluk Hutabayu Raja;
2. Perdagangan Simpang Mayang Simpang Pasar Baru Pasar Baru;
3. Simpang Haranggaol Haranggaol; dan
4. Tebing Tinggi Sipispis Sindar Raya Pamatang Raya Bittang
Mariah Bah Bolon Sipintu Angin Tigaras.
JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER (poros/penghubung antar kota),
meliputi:
1. Tebing tinggi- Pematang Siantar Parapat Balige Tarutung - Sibolga
JARINGAN JALAN KOLEKTOR EMPAT (4), meliputi seluruh ruas wilayah
kabupaten simalungun, yakni:
1. Simpang Nagojor Nagojor Hutabayu Raja;
2. Simpang Simarimbun Sarimatondang Sait Buttu Gorbus;
3. Pasar Baru Ujung Padang ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu
Bara;
4. Pamatang Tanah Jawa Hutabayu Raja;
5. Simpang Dolog Merangir Serbelawan Simpang Mangga Naga Jaya
Tugu Sujono Pamatang Bandar ke Pajak Nagori; dan
6. Panombeian Parbagotan Simpang Panei.

JARINGAN JALAN STRATEGIS NASIONAL, meliputi ;
1. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) Perdagangan (Kab Simalungun)
Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
2. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Perdagangan (Kab Simalungun) Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
JARINGAN JALAN KOLEKTOR DUA (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah
kabupaten simalungun, yakni:
1. Tebing Tinggi Sei Langgei Perdagangan ke arah Limapuluh
Kabupaten Batu Bara;
2. Kota Pematang Siantar Pamatang Tanah Jawa Buttu Bayu ke arah
Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.
3. Lubuk Pakam Saran Padang Saribu Dolog Tiga Runggu Parik
Sabungan Tanjung Dolog;
4. Kota Pematang Siantar Panei Tongah Pamatang Raya Tiga
Runggu;
5. Saribu Dolog Silimakuta Barat ke arah Merek Kabupaten Karo;
6. Pamatang Raya Sindar Raya ke arah Kota Tebing Tinggi;
7. Pamatang Raya Nagori Dolog ke arah Dolok Masihul; dan
8. Kota Pematang Siantar Dolog Marlawan Perdagangan.
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 44
2. Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun
JARINGAN TRANSPOTASI DARAT
JARINGAN JALAN LOKAL PRIMER, meliputi seluruh ruas jalan di
wilayah kabupaten simalungun.
1. Perdagangan Simpang Mayang Boluk Hutabayu Raja;
2. Perdagangan Simpang Mayang Simpang Pasar Baru Pasar
Baru;
3. Simpang Haranggaol Haranggaol;
4. Simpang Nagojor Nagojor Hutabayu Raja;
5. Simpang Simarimbun Sarimatondang Sait Buttu Gorbus;
6. Pasar Baru Ujung Padang ke arah Sei Bejangkar Kabupaten
Batu Bara;
7. Pamatang Tanah Jawa Hutabayu Raja;
8. Simpang Dolog Merangir Serbelawan Simpang Mangga
Nagori Jaya Tugu Sujono Pamatang Bandar ke Pajak
Nagori; dan
9. Panombeian Parbagotan Simpang Panei.
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN meliput:
1. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal
2. Terminal tipe B Perdagangan
3. Terminal Barang Perdagangan
4. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and
CPO), kawasan Sei Mangkei
JARINGAN JALUR PERKERETAPIAN PERKOTAAN, meliputi:
1. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab.
Batu Bara;
2. Perlanaan Sei Mangkei Pematang Siantar.
3. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar
4. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam;
5. Stasiun Serbelawan Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
6. (Rencana) Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan
Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian Dolog.
JARINGAN TRANSPORTASI UDARA
Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan
sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah
Jambi/Nagojor
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 45
2. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 46
3. Rencana Jaringan Transportasi di Wilayah Kabupaten Batu Bara
JARINGAN TRANSPOTASI DARAT
JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER, meliputi:
1. Tanjung Kasau Indrapura (I/A/1) (10,329 Km)
2. Indrapura Limapuluh (I/A/1) (15,837 Km)
3. Lima Puluh - Sei Bejangkar (I/A/1) (18,332 Km)

JARINGAN JALAN STRATEGIS PROVINSI, meliputi :
1. Peningkatan status jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur
pantai timur (Susur Pantai Timur Dari Ruas Kabupaten Langkat
Hingga Labuhan Batu) (518,256 Km)
2. Jalan Simpang Mayang Pasar Baru
3. Jalan Simpang Kedai Siara Perupuk
4. Jalan Sei Bejangkar Tanjung Tiram
JARINGAN JALAN STRATEGIS NASIONAL, meliputi ;
1. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) Perdagangan (Kab Simalungun)
Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
2. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Indrapura Kuala Tanjung
3. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Perdagangan (Kab Simalungun) Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN;
Kisaran Tebing Tinggi (I/6) (I/G/2)
JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di
wilayah Kabupaten Batu Bara;
1. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)
2. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)
JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram
(12,65 Km)
JARINGAN JALUR KERETA API meliputi:
1. Jalur kereta api antar kota di pantai timur, yang menghubungkan batas Aceh Besitang Binjai Medan Lubuk Pakam Tebingtinggi Kisaran
Rantauprapat batas Riau;
2. Jalur kereta api antar kota, Tebing Tinggi Pematangsiantar, Kisaran Tanjungbalai, Medan Deli Tua, Merek Pematang Siantar, dan Medan
Pancur Batu;
3. Jalur kereta api antar kota bagian barat yang menghubungkan batas Aceh Sibolga batas Sumatera Barat;
4. Jalur kereta api antar kota di bagian tengah utara yang menghubungkan Rantauprapat Gunung Tua Padangsidimpuan Sibolga;
5. Jalur kereta api Medan Belawan Gabion (Pelabuhan Peti Kemas), Sei Mangke - Bandar Tinggi Pelabuhan Kuala Tanjung, Kisaran
Pelabuhan Tanjung Tiram, Rantauprapat Aek Nabara Negeri Lama Labuhan Bilik, Perlanaan Gunung Bayu (Sei Mangkei), Aras Kabu
Bandara Kuala Namu;

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 47
3. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Wilayah Kabupaten Batu Bara
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 48
4. Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan
JARINGAN TRANSPOTASI DARAT
JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER, meliputi:
ruas jalan Labuan Batu Utara Asahan Batubara;
JARINGAN JALAN BEBAS HAMBATAN;
jalan bebas hambatan Kisaran Tebing Tinggi, Rantau Prapat Kisaran;
JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP1, meliputi seluruh jaringan jalan di
wilayah Kabupaten ;
ruas jalan Asahan Kota Tanjung Balai;

JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di
wilayah Kabupaten ;
1. Ruas Jalan Kisaran Simalungun;
2. Ruas Jalan BP Mandoge Buntu Pane; dan
3. Jalan Toba Samosir Pulau Rakyat.
JARINGAN JALAN KOLEKTOR KP3, meliputi
1. Rencana peningkatan status jalan di ruas Simpang Membod
Bandar Pulau, Simpang BW Air Baku;
2. Rencana pembangunan jalan alternatif menuju Kota Tanjung Balai -
Pelabuhan Bagan Asahan;
3. Rencana pembangunan dan peningkatan Jalan Sei Kepayang Barat
Labuan Batu Utara;
4. Rencana pembangunan Jalan Ring Road Aek Kanopan;
5. Rencana pembangunan Jalan Jalur Pantai Bagan Asahan;
6. Pembangunan jalan menuju Pelabuhan Bagan Asahan dari Simpang
Pardomuan menuju Sei Lama, lanjut ke Pasar II Kecamatan Air
Joman dengan pembangunan satu buah jembatan Sei Silau 3;
7. Rencana Jalur Pantai menuju pelabuhan Bagan Asahan dengan rute
yaitu Bagan Asahan, Kembilik, Pematang Sungai Baru, Silo Baru, Silo
Bonto, Pematang Pao, Panca Arga dan Sei Beluru (Tanjung Balai -
Silau Laut); dan
8. Peningkatan dan pembangunan Akses Jalan pendukung pelabuhan
melalui Jalan Lingkar Tanjung Balai menuju Simpang Empat.
JARINGAN JALUR KERETA API meliputi:
1. Pengembangan jaringan sebagai bagian Trans Asian Railway yang
meliputi batas NAD Pangkalan Susu Medan Rantau Prapat;
2. Pemantapan jalur kereta api antar kota di pantai timur yang
menghubungkan batas NAD Medan Lubuk Pakam Tebing Tinggi
Kisaran Rantau Prapat batas Riau;
3. Pembangunan jalur transportasi kereta api antar kota Kisaran
Tanjung Balai;
4. Pengembangan simpul kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar
kota di Kisaran; dan
5. Pembangunan Jalur kereta api melalui pesisir utara yang
menguhubungkan Kabupaten Batubara dengan Kabupaten Asahan
menuju Pelabuhan Bagan Asahan.

TERMINAL
1. Terminal tipe B Kisaran menjadi terminal penumpang tipe A;
2. Pembangunan terminal penumpang tipe C di BP Mandoge;
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 2. Jaringan Transportasi Kawasan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 49
4. Peta Rencana Jaringan Transportasi di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 3. Jaringan Energi (Listrik & Gas)
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 50
1. Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik & Gas) di RPW Kawasan Sei Mangkei
WILAYAK KOTA PEMATANG SIANTAR
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
1. Pembangkit listrik yang melayani Kota Pematang Siantar meliputi
PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan
PLTD Titi Kuning
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah
Bolon,
3. Pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan bioenergi
dengan memanfaatkan sampah pertanian pada lokasi kegiatan agro
industri.
Jaringan transmisi SUTT Pematang Siantar Sei Mangkei Kuala Tanjung
(150/20 kV)
JARINGAN DISTRIBUSI GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO
Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kota Pematang Siantar Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kota
Pematang Siantar berada di Kabupaten Simalungun
WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
1. Pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan PLTBG 2,2 MW di
Kawasan KEK Sei Mangkei
2. Pembangunan pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20 MW
3. Pembangunan PLTA Silau II (2 x 3.75 MW)
4. Pembangunan PLTM Karai 1 (7,5 MW)
5. Pembangunan PLTM Karai 7 (5,65 MW)
6. Pembangunan PLTM Karai 12 (5 MW)
7. Pembangunan PLTM Karai 13 (8 MW)
1. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
2. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Simalungun
JARINGAN DISTRIBUSI GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO
1. Rencana Gardu Induk (GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)
2. Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kabupaten Simalungun
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 3. Jaringan Energi (Listrik & Gas)
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 51
2. Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik & Gas) di RPW Kawasan Sei Mangkei
WILAYAH KABUPATEN BATU BARA
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
1. Rencana pembangunan PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5
MW di tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).

1. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
2. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Batu
Bara
JARINGAN PIPA GAS GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO
Jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu Bara, meliputi;
1. Medan Kuala Tanjung, jaringan distribusi Medan, Tebing
Tinggi, Pematang Siantar, dan Asahan
2. Duri Dumai Medan, jaringan distribusi Medan, Pematang
Siantar dan Asahan.

1. Gardu Induk Kuala Tanjung
2. Rencana Gardu Induk (GI) Lima Puluh
3. Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang
melayani Kabupaten Batu Bara
SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
1. PLTA Asahan 1 (180 MW)
2. PLTP Simbolon (2 x 55 MW)
3. PLTA Asahan III (174 MW)
1. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
2. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Asahan
JARINGAN DISTRIBUSI GARDU INDUK, DISTRIBUSI dan TRAFO
1. Gardu Induk (GI) Kisaran
2. Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang
melayani Kabupaten Asahan
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 3. Jaringan Energi (Listrik & Gas)
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 52
2. Peta Rencana Sistem Jaringan Energi (Listrik & Gas) di RPW Kawasan Sei Mangkei
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Telekomunikasi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 53
1. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi di RPW Kawasan Sei Mangkei
WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN
1. Jaringan teresterial dan satelit
2. STO Kelurahan Proklamasi
1. Jaringan teresterial dan satelit
2. STO Perdagangan, Sei Mangkei
WILAYAH KABUPATEN BATU BARA SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN
1. Jaringan teresterial dan satelit
2. Pengembangan STO
1. Jaringan teresterial dan satelit
2. Pengembangan STO
Base Transceiver Station
Sentral Telepon Otomat
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Telekomunikasi
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 54
1. Peta Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi di RPW Kawasan Sei Mangkei
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Sumber Daya Air
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 55
1. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air di RPW Kawasan Sei Mangkei
WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN
WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI :
1. Wilayah Sungai Bah Bolon dan CAT (Cekungan Air Tanah)
Medan
2. Daerah Aliran Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi :
Sungai Bah Bolon, Sungai Bah Biak dan Sungai Bah
Sibarambang; dan
3. Daerah Aliran Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi :
Sungai Bah Kapul dan Sigulang-gulang.

MATA AIR dan SUMUR DALAM :
Sumur Dalam dan Mata Air dari DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul
WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI :
1. sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare

MATA AIR dan SUMUR DALAM :
1. Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS
Bolon)

WADUK
Waduk Bah Bolon
WILAYAH KABUPATEN BATU BARA SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN
WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI :
1. Sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare

MATA AIR dan SUMUR DALAM :
1. Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS
Sipare-Pare, DAS Bolon)

WILAYAH SUNGAI dan DAERAH ALIRAN SUNGAI :
1. sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung

MATA AIR dan SUMUR DALAM :
1. Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS
Sungai Tanjung)

JARINGAN IRIGASI
1. Daerah Irigasi Silo Buntu
2. Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan provinsi
3. Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan kabupaten

PRASARANA SUMBER DAYA AIR
1. Sistem pengendalian banjir sungai asahan
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Sumber Daya Air
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 56
1. Peta Wilayah Sungai (WS) di RPW Kawasan Sei Mangkei
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Sumber Daya Air
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 57
1. Peta DAS di RPW Kawasan Sei Mangkei
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Pengelolaan Lingk
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 58
1. Rencana Sistem Jaringan Pengelolaan Lingkungan di RPW Kawasan Sei Mangkei
WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR
SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN
Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata air (DAS Bah Bolon dan
DAS Bah Kapul). Mata Air meliputi :
1. Mata air Mual Goit di Kelurahan Simarimbun;
2. Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan Simarimbun;
3. Mata air Pancur Lima di Kelurahan Setia Negara;
4. Mata air Silumangi di Jalan Marihat Kelurahan Mekar Nauli;
5. Rencana produksi mata air Bah Sikam di Jalan Bah Kora
Kelurahan Pematang Marihat; dan
6. Rencana produksi mata air Aek Nauli.

SUMUR POMPA AIR TANAH DALAM
Sumur Pompa Air Tanah Dalam (ATD):
1. Mata Air Simarito Kelurahan Martimbang;
2. Jalan Sabang Merauke Kelurahan Simalungun;
3. Jalan Patuan Anggi Kelurahan Nagapitu;
4. Jalan Raya dengan Kelurahan Simarito;
5. Jalan Kertas Kelurahan Siopat Suhu;
6. Simarimbun Dolok Kelurahan Simarimbun;
7. Nommensen Kelurahan Siopat Suhu;
8. Timbang Galung Kelurahan Simarito;
9. Jalan Jambu Kelurahan Sukamaju;
10. Jalan Bakung Kelurahan Simarito;
11. Batu III Kelurahan Setia Negara; dan
12. Kompleks SMP Negeri I Kelurahan Pahlawan.

UNIT PRODUKSI AIR MINUM
UP air minum Tirta Uli Pematang Siantar
JARINGAN DRAINASE
Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan
sekunder

JARINGAN AIR LIMBAH
pembangunan IPAL & IPLT di Kecamatan Siantar Martoba
instalasi pengolahan limbah B3 di Kecamatan Siantar Selatan.

TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH
1. TPA (Lama) di Kelurahan Tanjung Pinggir
2. TPST dan SPA (Stasiun Peralihan Antara) di Kelurahan
Sukadame

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Pengelolaan Lingk
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 59
1. Rencana Sistem Jaringan Pengelolaan Lingkungan di RPW Kawasan Sei Mangkei
SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN
SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN
Jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten
Simalungun yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-Pare
DAS Bolon dan DAS Kiri)

UNIT PRODUKSI AIR MINUM
UP air minum Tirta Lihou
JARINGAN DRAINASE
Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder

JARINGAN AIR LIMBAH
pembangunan IPAL di Kota Perdagangan
instalasi pengolahan limbah B3

TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH
1. TPA Regional

WILAYAH KABUPATEN BATU BARA
SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN
Jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Batu
Bara yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Silau Botno, DAS
Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)

UNIT PRODUKSI AIR MINUM
UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab Asahan)
JARINGAN DRAINASE
Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder

JARINGAN AIR LIMBAH
pembangunan IPAL di Indrapura dan Kuala Tanjung
instalasi pengolahan limbah B3

TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH
1. TPA Desa Bogak, TPA Dasar Pasar Lapan dan TPA Desa Tanah Itam
SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN
SPAM, AIR BAKU dan JARINGAN PERPIPAAN
Jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten
Asahan yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Asahan, DAS
Hapal, DAS Sungai Tanjung)

UNIT PRODUKSI AIR MINUM
UP air minum Tirta Asahan
JARINGAN DRAINASE
Sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder

JARINGAN AIR LIMBAH
Pembangunan IPAL & IPLT di Kecamatan Meranti
Pembangunan instalasi pengolahan limbah B3

TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH
1. TPA Regional di Kecamatan Silau Laut
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 4. Jaringan Pengelolaan Lingk
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 60
1. Peta Rencana Sistem Jaringan Pengelolaan Lingkungan di RPW Kawasan Sei Mangkei
Tampilkan dalam symbol yang dominan dan tegas
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Pola Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 61
1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di RPW Kawasan Sei Mangkei
SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIMALUNGUN
ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA
1. L1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap
Kawasan dibawahnya
2. L2 Kawasan Perlindungan Setempat
3. L3 Suaka Alam, Kawasan Konservasi, Cagar Budaya, Pelestarian
Alam
4. L4 Kawasan Rawan Bencana
5. L5 Kawasan Lindung Geologi
1. B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2. B2 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat
3. B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
4. B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
5. B5 Kawasan Peruntukan Perikanan
6. B6 Kawasan Peruntukan Pertambangan
7. B7 Kawasan Peruntukan Industri
8. B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata
9. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman
10. B10 Kawasan Peruntukan Peternakan
11. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan
Keamanan serta Transportasi

WILAYAH KOTA PEMATANG SIANTAR
ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA
1. L2 Kawasan Perlindungan Setempat
2. L3 Kawasan Konservasi, Cagar Budaya
3. L4 Kawasan Rawan Bencana

1. B7 Kawasan Peruntukan Industri
2. B8 Kawasan Pariwisata
3. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman
4. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan
Keamanan serta Transportasi

6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 62
1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya Pengembangan Kawasan Sei Mangkei
Tampilkan tabel
Zona | Nama Zona | Luas (draf)
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 63
1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Kota Pematang Siantar
Tampilkan tabel
Zona | Nama Zona | Luas (draf)
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 64
2. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun
Tampilkan tabel
Zona | Nama Zona | Luas (draf)
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Pola Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 65
1. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di RPW Kawasan Sei Mangkei
WILAYAH KABUPATEN BATU BARA
ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA
1. L1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
dibawahnya
2. L2 Kawasan Perlindungan Setempat
3. L3 Kawasan Konservasi, Pelestarian Alam
4. L4 Kawasan Rawan Bencana
1. B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2. B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
3. B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
4. B5 Kawasan Peruntukan Perikanan
5. B7 Kawasan Peruntukan Industri
6. B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata
7. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman
8. B10 Kawasan Peruntukan Peternakan
9. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial dan Transportasi
SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN ASAHAN
ZONA LINDUNG ZONA BUDIDAYA
1. L1 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan
dibawahnya
2. L2 Kawasan Perlindungan Setempat
3. L3 Kawasan Konservasi dan Cagar Budaya
4. L4 Kawasan Rawan Bencana
5. L5 Kawasan Lindung Geologi
1. B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2. B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
3. B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
4. B9 Kawasan Peruntukan Permukiman
5. B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan
Negara serta Transportasi
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 66
2. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Wilayah Kabupaten Batu Bara
Tampilkan tabel
Zona | Nama Zona | Luas (draf)
6. Rencana Struktur dan Pola Ruang | 1. Peta Pola Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 67
2. Rencana Zona Lindung dan Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan
Tampilkan tabel
Zona | Nama Zona | Luas (draf)
1. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang
Kota Pematang Siantar
2. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang
Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun
3. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang
Kabupaten Batu Bara
4. Perwujudan Rencana Struktur & Pola Ruang
Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan
7. INDIKASI PROGRAM UTAMA
Rencana Tata Ruang
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 68
7. Indikasi Program Utama..Lampiran
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 69
Lampiran
1. Peraturan Perundangan
2. Pertanahan
3. Sumber Daya Manusia
4. Infrastruktur
8. PRASYARAT KEBERHASILAN
Prasyarat Keberhasilan
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 70
8. Prasyarat Keberhasilan Pengembangan Kawasan KEK Sei Mangkei
Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional | Hal 71
PERATURAN PERUNDANGAN PERTANAHAN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Penetapan holding zone, terhadap kawasan hutan
berdasarkan SK No 44 /menhut- II/2005
2. Penetapan Ranperda RTRW Kota Pematang Siantar,
Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batu Bara dan
Kabupaten Asahan
3. Penetapan Ranperda RTRW Provinsi Sumatera Utara.
4. Dukungan Surat Rekomendasi dari Bupati dan Gubernur
dalam upaya percepatan pengembangan Kawasan KEK Sei
Mangkei
1. Perubahan HGU menjadi HPL, tanpa
menunggu Perda RTRW Provinsi Sumatera
Utara Selesai, dengan syarat telah
diakomodasi didalam RTRW PROVSU.
2. Dukungan surat rekomendasi GUBSU No.
650/2162 Tanggal 7 Maret 2011
3. BPN dapat memproses perubahan lahan dari
HGU menjadi HPL, dimana PT PTPN III melepas
HGU.
1. Pengembangan dan peningkatan sumber daya
menusia melalui institusi pendidikan tingkat SMK
berbasis perkebunan
1. Dikembangkan di Kab Simalungun & Batu
Bara
2. Bekerjasama dengan Institut Pertanian
Bogor (IPB) dan Malaysia
2. Pengembangan dan peningkatan sumber daya
manusia melalui institusi pendidikan teknologi tinggi
di Perguruan Tinggi berbasis bioteknologi
perkebunan, kimia, industri, mesin, pemasaran,
impor ekspor dan teknologi infrastruktur (sipil)
1. Dikembangkan di Kota Pematangsiantar,
dan Medan
2. Bekerjasama dengan institusi lainnya di
Nasional dan Internasional (Malaysia dan
Thailand)
3. Pengembangan dan peningkatan sumber daya
manusia bidang pelayanan (services) budaya,
pariwisata alam dan wisata buatan melalui institusi
pendidikan kepariwisataan.
1. Di Kembangkan di Kab Batu Bara dan
Asahan
2. Bekerjasama dengan institusi lainnya di
Nasional dan Internasional (Malaysia dan
Thailand)
DUKUNGAN PERATURAN PERUNDANGAN berupa :
1. UU No. 39/2009.
2. Perpres No. 33/2010.
3. Kepres No. 8/2010.
4. PP 29 2012 Sei Mangkei.
5. PP 43 2010 Tata Cara Penetapan Kawasan Khusus.
6. PP 100 2012 Tentang, Perubahan Atas PP No 2/2011
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.
7. PP No 2/2011, tentang Penyelenggaraan KEK.
8. Permenko Nomor 7/2011, tentang Pedoman Pengusulan
Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus.
9. Permenko Nomor 8/2011., tentang Pedoman Evaluasi Usulan
Pembentukan KEK
DUKUNGAN FASILITAS PAJAK, IMPOR DAN PERIJINAN berupa :
1. Fasilitas PPh dan tambahan fasilitas sesuai zona
2. Pengurangan pajak bumi dan bangunan
3. Fasilitas impor barang berupa ;
1. Penangguhan bea masuk
2. Pembebasan cukai
3. Tidak dipungut PPn dan atau PPnBM
4. Tidak dipungut PPh impor
4. Kemudahan/keringanan berupa;
1. Perijinan usaha.
2. Pelabuhan.
3. Keimigrasian.
4. Keamanan.
INFRASTRUKTUR
1. Dukungan investasi berupa pembangunan jaringan transportasi darat, laut dan udara yang handal berkualitas
internasional
2. Dukungan investasi berupa pembangunan jaringan energi (Minyak, Gas, Kelistrikan) oleh PLN dan Swasta
dalam upaya mendukung gerak ekonomi kawasan.
3. Dukungan investasi berupa pembangunan system jaringan sumber daya air yang mantab sebagai upaya
mendukung kebutuhan air di kawasan.
4. Dukungan investasi berupa pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan skala kawasan (TPA,
IPLT dan Pengelolaan Limbah B3)
5. Dukungan investasi berupa pembangunan jaringan telekomunikasi yang handal.
TERIMA KASIH
Mohon Masukan dan Saran
PT. Prospera Consulting Engineers
Jalan Dempo III/4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp. 021 7243627, Email : prospera_ce@yahoo.com

You might also like