kegawatdaruratan medis yang ditemui sepanjang tahun (zampaglione et al.1996) Sekitar 8% dari seluruh penderita hipertensi akan mengalami krisis hipertensi Pengobatan yang baik dan teratur dapat mencegah insiden krisis hipertensi menjadi kurang dari 1%
Definisi : suatu keadaan peningkatan tekanan darah mendadak (>180/120mmHg) pada penderita hipertensi yang memerlukan penanganan segera Hipertensi krisis 1. Peningkatan tekanan darah mendadak 2. Biasanya sistolik >180 dan/atau diastolik >120mmHg 3. Memerlukan penanganan segera Apakah disertai kerusakan organ? Ditemukan gejala-gejala : penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, sakit kepala, kejang-kejang, sesak nafas, nyeri dada, edema/ perdarahan pupil, dll Ya
Hipertensi urgensi (tidak ada kerusakan organ) Penurunan TD 24- 48jam Obat oral Klasifikasi Hipertensi Krisis Hipertensi krisis Hipertensi emergensi Hipertensi urgensi Disertai kerusakan organ Penurunan tekanan darah dalam menit/jam Obat-obat parenteral Tidak disertai kerusakan organ Penurunan tekanan darah dalam 24-48 jam Obat-obatan oral Komplikasi Hipertensi Emergensi End-organ Damage Type No of Cases (%) Cerebral infraction 26 (24.5) ICH or SAH 5 (4.5) Hypertensive encephalopathy 18 (16.3) Acute pulmonary edema 24 (22.5) Acute CHF 15 (14.3) AMI or UAP 13 (12.0) Eclampsia 5 (4.5) Aortic dissection 2 (2.0) Presentasi Klinik 25 % 5% 16% 23% Managemen Terapi PRINSIP Tekanan darah yang sangat tinggi harus segera diturunkan bila ditunda bisa memperburuk keadaan (target organ) tetapi penurunan TD yang agresif berakibat berkurangnya perfusi ke organ-organ vital terutama : otak, jantung dan ginjal.
Tatalaksana Hipertensi Emergensi 1. Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di RS dengan monitoring yang memadai (ICU/IMC) 2. Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin 3. Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sbb : a. 5 menit sampai 2 jam pertama tekanan darah rata-rata diturunkan 20-25% dari AMP b. 2-6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160/100 mmHg c. 24-48 jam berikutnya diturunkan sampai < 140/90 mmHg bila tidak ada gejala iskemia organ Syarat Obat Ideal untuk Hipertensi Emergensi Kerja cepat dan stabil Pemberian parenteral Dapat dititrasi Tidak menyebabkan iskemia organ OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK HIPERTENSI EMERGENSI MENURUT JNC 7 Obat Dosis Mula Kerja Lama Kerja Sodium nitroprusside 0.25-10 ugr/kg/min Immediate 1-2 minutes after infusion stopped Nitroglycerin 5-500 ug/min 1-3 minutes 5-10 minutes Labetolol HCl 20-80 mg every 10-15 min or 0.5-2 mg/min 5-10 minutes 3-6 minutes Fenoldopan HCl 0.1-0.3 ug/kg/min <5 minutes 30-60 minutes Nicardipine HCl (Perdipine) 5-15 mg/h 5-10 minutes 15-90 minutes Esmolol HCl 250-500 ug/kg/min IV bolus, then 50-100 ug/kg/min by infusion; may repeat bolus after 5 minutes or increase infusion to 300 ug/min 1-2 minutes 10-30 minutes JNC 7, 2003 Chobanian AV et al, The JNC 7 report, JAMA 2003;389-2560-70 Perdipine direkomendasikan oleh CHEST 2007 untuk kasus2 sbb: Edema paru akut / disfungsi sistolik Ensefalopati hipertensi Diseksi Aorta Akut Preeklampsia, eklampsia Gagal ginjal akut/ anemia mikroangiopatik Krisis simpatis/ overdosis kokain Hipertensi postoperative Stroke iskemik akut/ perdarahan intraserebral Marik Paul E, Varon Joseph, CHEST 2007;131:1949-62 OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN PADA HIPERTENSI EMERGENSI MENURUT KONSENSUS INASH 2008 Obat Sediaan Perhatian Clonidine 150 mcg/ampul Tidak boleh dihentikan mendadak karena bahaya rebound Diltiazem 10 mg dan 50 mg/ampul Hati-hati pada penderita gangguan konduksi jantung dan gagal jantung Nicardipine (Perdipine) 2 mg dan 10 mg/ amp - Labetalol Belum beredar di Indonesia - Nitroprusside Belum beredar di Indonesia - INASH, 2008 Nifedipine Pemberian Nifedipine secara sublingual tidak direkomendasikan untuk Hipertensi Emergensi oleh FDA dan sejak JNC VI
Dapat terjadi penurunan tekanan darah yang tiba-tiba dan tidak terkontrol yang akan menyebabkan kejadian iskemik di otak,ginjal, dan jantung CHEST 2007 Marik Paul E, Varon Joseph, CHEST 2007;131:1949-62 Perbandingan Calcium Antagonist Drug
Coronary Vasodilation Suppression of Cardiac Contractility Suppression of SA Node Suppression of AV Node Verapamil (phenylalkylamine) ++++
++++
+++++
+++++
Diltiazem (benzothiazepin) +++
++ +++++
++++
+++++
0
+ 0
Nicardipine (dihydropyridine) Kerins DM. Goodman Gilmans.10th ed.2001:843-70 IV Nicardipine 5 mg/jam Titrasi 2,5 mg/jam tiap 15 menit Hingga tekanan darah diharapkan tercapai Dosis maksimum 15 mg/jam Setelah tercapai dosis diturunkan 2,5mg/jam tiap 15 menit sampai tekanan darah yang diharapkan tercapai atau obat dihentikan Critical care Med 2010 ; 38:637-48 Kerja CCB gol Dihydropiridine BP CO SVR SV f = X X BP = Blood Pressure / Tekanan Darah CO = Cardiac Output / Curah Jantung SVR= Systemic Vascular Resistence :komponen utama terjadi Hip akut SV = Stroke Volume f = Frekuensi Non dihydropiridine dihydropiridine