Professional Documents
Culture Documents
3
• Dibawah ini kategori sebeb2
jejas,kematian dan adaptasi sel:
– Hipoksia
– Obat dan bahan kimia
– Agen fisis
– Agen mikrobiologi
– Immunologik
– Kelainan genetika
– Ketidakseimbangan nutrisi
– Penuaan.
4
Hipoksia
– Hilangnya suplai darah
• Penyempitan pembuluh darah
– Oksigenasi tidak adekuat
• Kegagalan sisten kardiorespirasi:
– Gagal jantung
– Penyakit paru
– Hilang/berkurangnya oxygen carrying
capacity
• Keracunan CO HbCO stabil
5
– Urutan perubahan struktur pada ischemia
/hipoksia :
• Reversible cell injury
• Irreversible injury
6
Bahan kimia dan obat-obatan
– Bahan toksik kemtian sel sampai kematian individu
– Bahan nontokisk berakibat cidera pada kondisi
tetentu, glukosa pada kondisi tertentu berakibat
cidera sel karena tekanan osmotik tinggi
Bahan kimia mempunyai target tertentu
menyangkut absorpsi, transportasi,
metabolisme, serta ekskresinya
- barbiturat berakibat kerusakan hati
karena didegradsi/dimetabolisir dihati
- merkuriklorida diserap dilambung, dieksresi
lewat kolon dan ginjal, sehingga organ tersbut yang
menderita
7
Agen fisis
Dingin
– vasokonstriksi aliran darah << , bila terus
koagulasi intravaskuler sampai kristalisasi
bahan intravaskuler
Panas
– Hipermetabolisme sampai nekrosis akibat
kebakaran
Tekanan atmosfer penyakit Caisson
Listrik -> luka bakar sampai terjadi aritmia
kordis akibat gangguan listrik jantung
8
Agen mikrobiologi
– Virus:
• Cytolytic/cytopatic kematian sel
• Oncogenik -> replikasi sampi terjadi tumor
– Bakteri
• Eksotoksin cidera tempat jauh
• Endotoksin bersamaan disintegrasi organisme
• Lecitinase kerusakan membran sel
• Hemolisin -> hemolisis
– Jamur
• candida
- Parasit
- Ameba, malaria, toksoplasma
– Cacing
• Filaria dll
9
Mekanisme immunologik
– immunologi
• Reaksi anafilaksis
Kerusakan genetik
– Defect congenital
– Hemoglobin S pada sickle cell anemia
Nutrisi imbalance
– Defisiensi protein kalori terutama di negara
berkembang
– Atherosclerosis -> negara maju
Proses penuaan
akumulasi jejas subletal -> respon sel thd jejas
menurun
10
• Mekanisme umum dari sel cidera dan
nekrosis
– Mekanisme molekuler yang bertanggung
jawab sel cidera sampai sel mati sangat
komplek dengan banyak sebab
– Yang perlu diperhatikan hal dibawah :
* Sistem intraseluler yang peka terhadap jejas :
– Maintenance integritas membran sel
– Respirasi aerobic
– Sintesis enzim
– Perawatan apparatus genetik
* Struktur dan biokhemis elemen-elemen sel
berhubungan erat, hingga lesi satu lokus akan
cepat meluas
11
* Perubahan morfologi baru nampak setelah terjadi
gangguan sistem biokhemis
* Reaksi sel terhadap jejas tergantung tipe,lamanya
dan berat ringannya jejas.:
– Cyanide inaktivasi oksidasi
– Fluoroasetat mempengaruhi siklus asam sitrat
– Clostridium perfingen mengeluarkan phospholipase->
fosfolipid membran sel rusak
* Tipe sel,kondisi dan kemampuan adaptasi sel juga
mempengaruhi respon sel
12
• Mekanisme biokhemis penting sebagai
perantara sel cidera dan sel mati :
– Oksigen dan radikal bebas derivat oksigen
– Hilang homeostasis dari kalsium
– ATP depletion
– Defect permeabilitas membran
Penyebab umum dari sel cidera :
1. hipoksia/iskhemia
2. radikal bebas
3. toksin
13
14
15
• Mekanisme cidera irreversible:
• Ketidakmampuan untuk mengembalikan
disfungsi mitokondria
• Kerusakan dalam dari fungsi membran
Mekanisme yang menyokong kerusakan
membran :
– 1. fosfolipid hilang progresif
– 2. abnormalitas sitoskeleton
– 3. radikal bebas oksigen product dari
kerusakan lipid
– 4. hilangnya asam amino intraseluler
16
• Radikal bebas dari oksigen yang penting :
– Superokside : O 2-
– Hidrogenperoksida : H2 O2
– Ion hidroksil : OH *
• Hidrogen peroksida terbentuk normal dalam sel
O2- + O 2- + 2 H + SOD H 2O2 + O2
• Superoksid { O2- } terbentuk langsung saat
autooksidasi di mitokondris dengan enzym,
seperti xanthine oxidase, cytochrome P-450, dll
• Hidroksil [OH *] terbentuk :
- hidrolisis air akibat radiasi ion:
H2O H* + OH*
- Fenton reaksi :
Fe++ + H2 O2 ---
--- Fe
+++ + OH * + OH –
- Haber-Weiss reaksi
H2 O2 + O2- ---
--- OH * + OH – + O
2
17
• Jejas kimia :
– Merkuri chlorida berikatan dengan sulfidril
membran sel
– Sianida langsung menyebabkan kerusakan
mitokondria
– CCl4 terbentuk lipid peroksidasi hingga terjadi
perlemakan
– Acetaminophen [tylenol : menghasilkan
metabolit toksik poada hati
18
19
• Sublethal injury [reversible injury]:
– Hydropic change= cellular swelling
[Dedegnerasi hidropik]:
• Sel membengkak, sitoplasma pucat karena
mengandung air, selanjutnya terjadi pembengkakan
organela, sitplasma akhirnya bervakuola, umumnya
akibat hipoksia[keracunan], proses ini reversibel,
dapat irreversibel bila penybabnya persisten,
ultrastruktur nampak membran [ blebbing, bluntuing
dan distorsi micrivilli], mitokondria [ masa amorp
samall fosfolipid dan memadat], endoplasmic
reticulum[ dilatasi, disagregasi polisom], inti
[ disintegrasi elemen fibriler]
– Fatty change:
• Akumulasi dari titik lemak hasil dari gangguan fungsi
ribosom, umumnya mengenai hati akibat
hipoksia/alkohol dll, bintik lemak bersatu jadi
vakuola akhirnya mendesak inti ketepi, perlemakan
yang sedang dan ringan reversibel, tetapi perlemakan
berat irreversibel
20
• Nekrosis :
• Nekrosis mencerminkan perubahan morfologi
setelah sel mati
• Sel mati baru dapat dilihat setelah sel tersebut
mengalami degradasi dari enzym akibat jejas
lethal
• Jaringan yang diberi formalin mati tapi tidak
mengalami degradasi
Jenis nekrosis:
digesti enzym nekrosis lliquifaksi
denaturasi protein nekrosis koagulasi
Tanda nekrosis piknotis, karioreksis, kariolisis
21
• Macam nekrosis yang dikenal diklinik:
– Nekrosis koagulasi
– Nekrosis liquefaksi
– Nekrosis kaseosa
– Nekrosis lemak / Enzymatic fat necrosis
– Nekrosis fibrinoid
– Nekrosis gangrenosa
– Apoptosis :
• Suatu bentuk sel mati dengan tujuan untuk
meeliminasi sel host yang tidak dipakai
22
• Apoptosis :
– Terjadi selama perkembangan
– Mekanisme homeostasis untuk menjaga
populasi sel dalam jaringan
– Mekanisme pertahanan pada reaksi
immunologi
– Terjadi ketika sel rusak karena penyakit atau
agen yang merugikan]
– Pada proses penuaan
23
• Morfologi apoptosis:
– Pengerutan sel termasuk pemadatan organela
– Kondensasi kromatin, kromatin agregasi ditepi
pada membran, inti dapat pecah menjadi
fragmen
– Terjadi apoptosis bodies
– Fagositosis apoptosis bodies oleh sel
didekatnya atau makrofag
24
25
26
27
28
• Akumulasi intraseluler :
• Salah satu manifestasi gangguan metabolisme
adalah akumulasi jumlah abnormal suatu bahan:
• Akumulasi bahan bahan seluler normal yang
berlebihan :
– Air, lipid, protein dan kabohidrat
• Bahan abnormal dapat eksogenous maupun
endogenous:
– Mineral atau produk metabolisme
• Pigmen
29
30
31
32
• Kalsifikasi :
– Penimbunan kalsium pada organ/jaringan :
• Kalsifikasi distrofik :
– Pengapuran pada organ yang telah mati
[dsitrofik]
Lithopedion, arteriosklerosis, pangapuran
pada tumor
• Kalsifikasi matastatik :
– Pengapuran yang terjadi akibat kadar kalsium
darah yang tinggi :
Hiperparatiroidisme, plasmasitoma,
• Kalsifilaksis
• kalsinosis
33
• Proses adaptasi :
– Hipertropi
– Hiperplasi
– Atrofi
– Metaplasi
– Displasi ?
34
Hipertrophy
• Hipertrofi mencerminkan kenaikan ukuran
cell dengan akibat kenaikan ukuran organ
atau jaringan :
• Pada hipertrofi tidak terjadi penambahan
cell
• Kenaikan ukuran sel bukan karena intake
cairan yang bertambah[edema] tetapi
sintesa dari komponen struktur sel
35
Hiperplasi
• Penambahan jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan,
berakibat kenaikan volume organ/jaringan tersebut
• Hiperplasi terjadi bila sel mampu melakukan sintesa DNA
dan memungkinkan terjadi pembelahan sel
• Hiperplasi dapat terjadi:
– Fisiologis:
• Hiperplasi hormonal:
– Proliferasi kelenjar susu pada pubertas dan
kehamilan
– Uterus yang membesar pada kehamilan
• Hiperplasi kompensatoir
– Partial hepatektomi
– Patologis:
• Kelebihan stimulasi hormon[hiperplasi endometrium]
• Efek growth factor pada target cells
38
W
A
S
S
A
L
A
M