You are on page 1of 16

REFERAT

GAGAL GIJAL AKUT PADA KEJEGKOLA


ur Rahmat Wibowo, S.Ked
KEPAITERAA KLIIK
PROGRAM STUDI PEDIDIKA DOKTER
UIVERSITAS TAJUGPURA
GAGAL GIJAL AKUT PADA KEJEGKOLA


Oleh
ur Rahmat Wibowo, S.Ked
I11106029



Pembimbing

dr. Bambang S, Sp. PD




KEPAITERAA KLIIK ILMU PEYAKIT DALAM
PROGRAM STUDI PEDIDIKA DOKTER
UIVERSITAS TAJUGPURA
RSU DOKTER SOEDARSO
POTIAAK
2011

1



GAGAL GIJAL AKUT PADA KEJEGKOLA
DALAM
2

LEMBAR PERSETUJUA

Telah disetujui Referat dengan judul :

Gagal Ginjal Akut Pada Kejengkolan

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Mayor Ilmu Penyakit Dalam


Pontianak, 14 Mei 2011
Pembimbing Referat,



dr. Bambang S.N, Sp.PD
NIP. 195112181978111001
Disusun oleh :



Nur Rahmat Wibowo,S.Ked
NIM: I11106029












3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN. ii
DAFTAR ISI .. iii
BAB I. PENDAHULUAN . 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2
II. 1 Gagal ginjal Akut. 2
Definisi... 2
Epidemiologi 4
Etiologi dan Klasifikasi Gagal Ginjal Akut. 4
II.2 Kejengkolan/Keracunan Jengkol 6
Definisi 6
Patofisiologi. 7
Gejala Klinis. 9
Diagnosis. 10
Penatalaksanaan.. 10
Komplikasi.. 11
Prognosis. 11
BAB III. KESIMPULAN 12
DAFTAR PUSTAKA . 13




4

BAB I
PEDAHULUA
Gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) yang dulu disebut acute
renal failure (ARF) dapat diartikan sebagai penurunan cepat/tiba-tiba atau parah
pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan
konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN (blood
Urea itrogen). Setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN kembali
normal, sehingga yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal adalah
penurunan produksi urin.
1

Angka kematian di AS akibat gagal ginjal akut berkisar antara 20-90%.
Kematian di dalam RS 40-50% dan di ICU sebesar 70-89%. Kenaikan 0,3 mg/dL
kreatinin serum merupakan prognostik penting yang signifikan. Peningkatan
kadar kreatinin juga bisa disebabkan oleh obat-obatan (misalnya cimetidine dan
trimethoprime) yang menghambat sekresi tubular ginjal. Peningkatan nilai BUN
juga dapat terjadi tanpa disertai kerusakan ginjal, seperti pada perdarahan mukosa
atau saluran pencernaan, penggunaan steroid, pemasukan protein. Oleh karena itu
diperlukan pengkajian yang hati-hati dalam menentukan apakah seseorang terkena
kerusakan ginjal atau tidak.
2
Keracunan jengkol atau kejengkolan merupakan salah satu sebab gagal ginjal
akut (acute kidney disease), akan tetapi kematian yang disebabkan oleh keracunan
ini jarang sekali terjadi. Penetapan diagnosis keracunan jengkol bagi seorang
dokter yang pemah melihat kasus keracunan jengkol dan pernah mencium bau
khas jengkol memang tidak terlalu sulit. Anamnesa yang cukup teliti akan
mengungkapkan bahwa gejal gejala keracunan timbul beberapa waktu setelah
memakan buah jengkol. Pengobatannyapun tidak terlalu sulit. Dalam rumah sakit
diusahakan agar diuresis dapat berlangsung kembali melalui pemberian cairan
melalui infus yang dibuat sedikit alkalis dengan natrium bikarbonat.
3

5

BAB II
TIJAUA PUSTAKA
2.1 Gagal Ginjal Akut
2.1.1 Definisi Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut merupakan suatu sindrom klinik akibat adanya
gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam
sampai beberapa hari) yang menyebabkan retensi sisa metabolisme nitrogen
(urea-kreatinin) dan non-nitrogen, dengan atau tanpa disertai
oliguri.tergantung dari keparahan dan lamanya gangguan fungsi ginjal, retensi
sisa metabolisme tersebut dapat disertai dengan gangguan metabolik lainnya
seperti asidosis dan hiperkalemia, gangguan keseimbangan cairan serta
dampak terhadap berbagai organ tubuh lainnya.
4
Diagnosis gagal ginjal akut berdasarkan pemeriksaan laboratorium
ditegakkan bila terjadi peningkatan secara mendadak kreatinin serum 0,5
mg% pada pasien dengan kadar kreatinin awal < 2,5 mg% atau peningkatan
> 20% bila kreatinin awal > 2,5 mg%. Dengan demikian gagal ginjal akut
pada gagal ginjal kronis (acute on chronic renal disease) telah termasuk
dalam definisi ini.
4
The Acute Dialysis Quality Initiations Group membuat RIFLE Sistem
yang mengklasifikasikan Gagal ginjal akut kedalam tiga kategori menurut
beratnya (Risk Injury Failure) serta dua kategori akibat klinik (Loss dan End-
Stage Renal Disease). System RIFLE ini selanjutnya diperbaiki oleh Acute
Kidney Injury etwork (AKIN) pada tahun 2005 yang bekerjasama dengan
ephrology and Critical Care Societies.
5,6




6



















Gambar 1. Kriteria RIFLE untuk diagnosis Gagal Ginjal Akut
6




7

Tabel 1. Sistem AKIN Staging untuk diagnosis Gagal Ginjal Akut
6










2.1.2 Epidemiologi
Berdasarkan sejumlah besar penelitian yang telah dilakukan
mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan angka kejadian pada Acute
Kidney Injury (AKI) serta mempunyai hubungan dengan tingginya tingkat
angka kesakitan dan kematian yang terjadi di seluruh dunia. Rata-rata pasien
yang dirawat di rumah sakit dengan AKI antara 3,2 sampai 20% dan AKI
yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) telah dilaporkan antara 22 sampai
67%.
6,7
Angka kematian di AS akibat gagal ginjal akut berkisar antara 20-
90%. Kematian di dalam RS 40-50% dan di ICU sebesar 70-89%.
7

2.1.3 Etiologi dan Klasifikasi Gagal Ginjal
Penyebab gagal ginjal akut secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu pre-renal (gagal ginjal sirkulatorik), renal (gagal ginjal intrinsik), dan
post-renal (uropati obstruksi akut). Penyebab pre-renal adalah hipoperfusi
ginjal, ini disebabkan oleh:
1,2

8

1. Hipovolemia, penyebab hipovolemi misalnya pada perdarahan, luka bakar,
diare, asupan kurang, pemakaian diuretic yang berlebihan. Kurang lebih
sekitar 3% neonatus masuk di ICU akibat gagal ginjal prerenal.
2. Penurunan curah jantung pada gagal jantung kongestif, infark miokardium,
tamponade jantung, dan emboli paru.
3. Vasodilatasi perifer terjadi pada syok septik, anafilaksis dan cedera, dan
pemberian obat antihipertensi.
4. Gangguan pada pembuluh darah ginjal, terjadi pada proses pembedahan,
penggunaan obat anestesi, obat penghambat prostaglandin, sindrom
hepato-renal, obstruksi pembuluh darah ginjal, disebabkan karena adanya
stenosis arteri ginjal,embolisme, trombosis, dan vaskulitis.
5. Pada wanita hamil disebabkan oleh sindrom HELLP, perlengketan
plasenta dan perdarahan psotpartum yang biasanya terjadi pada trimester
3.
Penyebab gagal ginjal pada renal (gagal ginjal intrinsik) dibagi antara
lain.
1,2
1. Kelainan pembuluh darah ginjal, terjadi pada hipertensi maligna, emboli
kolesterol, vaskulitis, purpura, trombositopenia trombotik, sindrom uremia
hemolitik, krisis ginjal, scleroderma, dan toksemia kehamilan.
2. Penyakit pada glomerolus, terjadi pada pascainfeksi akut,
glomerulonefritis, proliferatif difus dan progresif, lupus eritematosus
sistemik, endokarditis infektif, sindrom Goodpasture, dan vaskulitis.
3. Nekrosis tubulus akut akibat iskemia, zat nefrotksik (aminoglikosida,
sefalosporin, siklosporin, amfoterisin B, asiklovir, pentamidin, obat
kemoterapi, zat warna kontras radiografik, logam berat, hidrokarbon,
anaestetik), rabdomiolisis dengan mioglobulinuria, hemolisis dengan
hemoglobulinuria, hiperkalsemia, protein mieloma, nefropati rantai ringan,
4. Penyakit interstisial pada nefritis interstisial alergi (antibiotika, diuretic,
allopurinol, rifampin, fenitoin, simetidin, NSAID), infeksi (stafilokokus,
bakteri gram negatif, leptospirosis, bruselosis, virus, jamur, basil tahan
asam) dan penyakit infiltratif (leukemia, limfoma, sarkoidosis).

5. Nefrotoksik endogen
- Pigmen intratubular: hemoglobin, mioglobin
- Protein intratubular : mieloma multiple
- Kristal intratubular: kristal asam urat

Penyebab gagal ginjal post
1. Obstruksi uretra: striktur uretra
2. Obstruksi aliran keluar kandung kemih: hipertofi prostat, karsinoma
prostat
3. Obstruksi ureter bilateral (unilateral jika satu ginjal berfungsi):
- intraureter: batu, bekuan darah
- ekstraureter (kompresi): fibrosis retroperitoneal, n
kemih, prostat, atau serviks.
4. Kandung kemih neurogenik.

2.2 Kejengkolan/Keracunan Jengkol
2.2.1 Definisi
Asam jengkol atau
Djenkolsaure (Jerman) adalah sejenis asam amino berunsur belerang (S) yang
terdapat di dalam buah jengkol dalam bentuk bebas; tidak sebagai unsur
dalam protein atau bentuk terikat lain. Asam
memang merupakan unsur
juga dalam alam asam
yaitu asam-asam amino non





Nefrotoksik endogen
Pigmen intratubular: hemoglobin, mioglobin
Protein intratubular : mieloma multiple
Kristal intratubular: kristal asam urat
Penyebab gagal ginjal post-renal.
4
: striktur uretra
Obstruksi aliran keluar kandung kemih: hipertofi prostat, karsinoma
Obstruksi ureter bilateral (unilateral jika satu ginjal berfungsi):
intraureter: batu, bekuan darah
ekstraureter (kompresi): fibrosis retroperitoneal, neoplasma kandung
kemih, prostat, atau serviks.
4. Kandung kemih neurogenik.
2.2 Kejengkolan/Keracunan Jengkol
Asam jengkol atau djenkolzuur (Belanda), djenkolic acid (Inggris) atau
(Jerman) adalah sejenis asam amino berunsur belerang (S) yang
terdapat di dalam buah jengkol dalam bentuk bebas; tidak sebagai unsur
dalam protein atau bentuk terikat lain. Asam-asam amino dalam alam
memang merupakan unsur-unsur penyusun protein. Akan tetapi ditemukan
juga dalam alam asam-asam amino yang tidak merupakan bagian dari protein,
asam amino non-protein, seperti citrulline, ornithine.
3
Gambar 3. Struktur kimia asam jengkol
9
9
Obstruksi aliran keluar kandung kemih: hipertofi prostat, karsinoma

eoplasma kandung
(Inggris) atau
(Jerman) adalah sejenis asam amino berunsur belerang (S) yang
terdapat di dalam buah jengkol dalam bentuk bebas; tidak sebagai unsur
asam amino dalam alam
api ditemukan
asam amino yang tidak merupakan bagian dari protein,
10

Bila seseorang memakan buah jengkol, maka asam jengkol akan ikut
termakan. Oleh karena di dalam buah sudah berbentuk asam amino bebas,
maka untuk penyerapannya tidak perlu mengalami hidrolisa, seperti asam-
asam amino yang merupakan unsur-unsur protein. Ini dapat dilihat dari fakta
bahwa dalam waktu yang cukup singkat, kadang-kadang kurang dari dua jam
setelah memakan buah jengkol, asam amino ini sudah dapat ditemukan di
dalam urin pemakan buah.
3
Untuk lebih memahami pengendapan kristal-kristal asam jengkol di
dalam ginjal perlu diketahui lebih dahulu beberapa sifat kimia asam jengkol.
Asam jengkol memiliki titik leleh (Melting point) setinggi 300-330" C
(decomp). Membentuk kristal-kristal tak berwarna, yang berbentuk jarum
atau gelondong (spindle). Asam jengkol tidak berbau. Bau jengkol yang khas
tidak disebabkan oleh asam jengkol, akan tetapi oleh hasil uraian asam
jengkol. Sebagai asam amino, asam jengkol bersifat amfoter, yaitu dapat larut
dalam asam atau alkali. Akan tetapi oleh karena memiliki struktur kimia yang
mirip sekali dengan cystine, yang juga suatu asam amino berunsur belerang,
maka seperti juga cystine asam jengkol tidak atau sulit sekali larut dalam air
dengan kurun pH biologik.
3


2.2.2 Patofisiologi Gagal Ginjal Akut Pada Keracunan Jengkol
Gagal ginjal akut yang terjadi pada keracunan jengkol termasuk gagal
ginjal renal yang disebabkan oleh obstruksi intra renal akibat deposisi kristal
asam jengkol pada ginjal.
4
Menurut Oen L.H. dari Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, keracunan jengkol merupakan salah satu sebab gagal
ginjal akut (acute kidney disease). Telah disepakati oleh para peneliti bahwa
keracunan jengkol disebabkan oleh pengendapan kristal-kristal asam
jengkolat di dalam saluran-saluran traktus urogenitalis, sehingga
menyebabkan penyumbatan mekanis. Pada pemeriksaan urine dengan
11

mikroskop dapat ditemukan hablur asam jengkol berupa jarum runcing yang
kadang-kadang bergumpal menjadi ikatan atau berupa roset.
10
Di dalam ginjal molekul asam jengkol dapat melewati membran
semipermeabel dari glomerulus. Dari penelitian-penelitian dengan cara
ultrafiltrasi dan dialisa keseimbangan (equilibration dialysis) diperoleh bukti-
bukti bahwa asam jengkol di dalam darah terdapat dalam bentuk larut, yaitu
terikat dengan albumin serum. Albumin sendiri tidak dapat melewati
membran ini oleh karena memiliki molekul yang terlampau besar. Jadi
kompleks albumin serum dan asam jengkol berdisosiasi sehingga
menghasilkan albumin serum dan asam jengkol bebas dan asam jengkol yang
bebas ini melewati membran glomerulus dan terdapat dalam ultrafiltrat
glomerulus. Masih terdapat kemungkinan bahwa selain filtrasi lewat
glomerulus terjadi juga sekresi asam jengkol secara aktif lewat tubuli ginjal,
akan tetapi hal ini masih perlu pembuktian lebih lanjut.
3
Ditemukannya berbagai zat yang seharusnya tidak larut dalam air akan
tetapi dapat diangkut dalam keadaan larut oleh darah memang bukan hal yang
baru. Telah diketahui sejak lama, bahwa zat-zat yang hanya dapat larut dalam
lemak atau pelarut-pelarut lemak, seperti caroten, bilirubin, steroid dan
berbagai jenis obat bereaksi dengan protein dalam darah membentuk
kompleks yang larut dalam darah, sehingga memungkinkan pengangkutannya
. Ikatan semacam ini bukan merupakan ikatan kimia, akan tetapi lebih berupa
ikatan fisik yang mudah terurai kembali tergantung dari suasana lingkungan.
3
Menurut hasil penelitian yang dilakukan pakar medis asal Jerman, dalam
sekeping biji jengkol terdapat ikatan organik yang disebut asam jengkol atau
jengkolic acid. Asam jengkol ini bersifat amphoter, bisa berbentuk ion pada
reaksi biasa, tapi juga bersifat molekul netral pada reaksi netral (dengan pH
sekitar 7.0). Ion asam jengkol sedikit larut pada reaksi asam dan reaksi basa,
tetapi menjadi kristal yang tidak larut di dalam air pada pH (derajat
keasaman) netral.
11
12

Asam jengkol yang sekarang terdapat dalam ultrafiltrat mudah sekali
menghablur menjadi kristal oleh karena tidak terdapat lagi protein yang
membuatnya lebih larut seperti terjadi di dalam darah. Apalagi di dalam
perjalanan selanjutnya terjadi penyerapan kembali sejumlah air oleh bagian
menurun dari lekuk Henle. Kesemuanya ini menyebabkan asam jengkol
mencapai titik kejenuhan (oversaturated) dan mengendaplahasam jengkol
sebagai kristal-kristal berbentuk jarum-jarum yang tajam.
3
Kristal asam jengkol itu berbentuk jarum mikroskopik yang sangat tajam
kedua ujungnya. Bentuknya seperti jarum-jarum halus. Ujung jarum yang luar
biasa tajam ini menusuk-nusuk dinding saluran air seni, sehingga
menimbulkan rasa sakit dan pegal luar biasa. Tusukan-tusukan itu juga yang
membuat saluran buang air seni mengkerut, sehingga jarum mikroskopik
dapat menusuk labih dalam dan lebih dalam lagi.
11
Setelah itu, terjadilah penyumbatan air seni, sebuah gejala dengan anuria
(tak keluar kencing). Lazimnya, luka bekas tusukan itu juga mengeluarkan
darah sehingga menyebabkan hematuria alias kencing darah. Memang,
setelah melalui masa-masa menyakitkan selama berjam-jam, lambat laun air
seni akan kembali normal. Endapan kristal asam jengkol pun larut kembali,
diikuti oleh hilangnya rasa sakit.
11

2.2.3 Gejala Klinis Keracunan Jengkol
Ada beberapa tanda dan gejala keracunan jengkol. Menurut Dr. Murniati
Manik, M.Sc. Sp.KK, dari Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Univesitas
Sumatra Utara, gejala yang timbul disebabkan oleh hablur (kristal) asam
jengkol yang menyumbat tractus urinarius. Keluhan pada umumnya timbul
dalam waktu 5-12 jam setelah memakan jengkol. Keluhan yang tercepat 2
jam dan yang terlambat 36 jam sesudah makan biji jengkol.
10
Gejala paling umum ditandai dengan nyeri perut, kadang disertai muntah,
adanya serangan kolik pada waktu berkemih, munculnya gangguan
pengeluaran urine (disuria), dan hematuria (darah dalam urine). Volume air
13

kemih juga berkurang bahkan sampai terjadi anuria. Kadang-kadang terdapat
hematuria. Napas, mulut, dan urine berbau jengkol. Pada keracunan yang
lebih berat, penderita bahkan tidak bisa kencing sama sekali.
10
Jika gejalanya berlanjut, dapat terjadi gagal ginjal akut ditandai dengan
fase oliguri (sekresi jumlah urin berkurang dalam hubungannya dengan
asupan cairan). Memang, belum ada data yang menyebutkan ada orang
meninggal karena keracunan jengkol, namun munculnya gejala-gejala
tersebut sudah cukup membuat orang yang mengalaminya menderita.


2.2. 4 Diagnosis
Penetapan diagnosis keracunan jengkol bagi seorang dokter yang pemah
melihat kasus keracunan jengkol dan pernah mencium bau khas jengkol
memang tidak terlalu sulit. Anamnesa yang cukup teliti akan mengungkapkan
bahwa gejalagejala keracunan timbul beberapa waktu setelah memakan buah
jengkol.
3
Gejala paling umum ditandai dengan nyeri perut, kadang disertai muntah,
adanya serangan kolik pada waktu berkemih, munculnya gangguan
pengeluaran urine (disuria), dan hematuria (darah dalam urine). Volume air
kemih juga berkurang bahkan sampai terjadi anuria. Kadang-kadang terdapat
hematuria. Napas, mulut, dan urine berbau jengkol. Pada keracunan yang
lebih berat, penderita bahkan tidak bisa kencing sama sekali.
10
Pada pemeriksaan urine dengan mikroskop dapat ditemukan hablur asam
jengkol berupa jarum runcing yang kadang-kadang bergumpal menjadi ikatan
atau berupa roset.
10

2.2. 5 Penatalaksanaan
Jika gejala penyakit ringan (muntah, sakit perut atau pinggang saja),
penderita tidak perlu dirawat, cukup dianjurkan agar banyak minum air serta
memberikan natrium bikarbonat saja (air bersoda). Bila gejala penyakit sudah
14

pada tahap lebih berat (oliguria, hematuria, anuria, dan tidak dapat minum)
penderita perlu dirawat dan diberi infus natrium bikarbonat dalam larutan
glukosa 5 persen. Sedangkan jika terjadi gagal ginjal akut, penderita harus
diberi natrium bikarbonat lewat infus dengan dosis sesuai analisis gas
darah.
10,11
Pengobatan keracunan jengkol dilakukan dengan pemberian cairan
melalui infus dengan maksud membangkitkan kembali diuresis. Penambahan
natrium bikarbonat akan mempermudah larutnya kembali kristal-kristal asam
jengkol untuk diekskresikan dengan urin.
3
2.2.6 Komplikasi
Komplikasi yang paling sering terjadi pada keracunan jengkol adalah
terjadinya gagal ginjal akut, perdarahan pada saluran kencing (hematuria),
kesulitan di dalam berkemih dengan jumlah urine yang sedikit (oliguria
sampai anuria).
3,10,11
2.2. 7 Prognosis
Prognosis Gagal ginjal akut pada keracunan jengkol umumnya baik.
Dengan penanganan yang tepat ginjal dapat kembali berfungsi dengan
normal. Belum ada data yang menyebutkan bahwa terdapat kasus orang yang
meninggal karena keracunan jengkol.
3,10,11







15

BAB III
KESIMPULA
Keracunan jengkol merupakan salah satu sebab gagal ginjal akut (acute
kidney disease). Telah disepakati oleh para peneliti bahwa keracunan jengkol
disebabkan oleh pengendapan kristal-kristal asam jengkolat di dalam saluran-
saluran traktus urogenitalis, sehingga menyebabkan penyumbatan mekanis.
Pada pemeriksaan urine dengan mikroskop dapat ditemukan hablur asam
jengkol berupa jarum runcing yang kadang-kadang bergumpal menjadi ikatan
atau berupa roset.
Pengobatan keracunan jengkol dilakukan dengan pemberian cairan
melalui infus dengan maksud membangkitkan kembali diuresis. Penambahan
natrium bikarbonat akan mempermudah larutnya kembali kristal-kristal asam
jengkol tersebut untuk selanjutnya diekskresikan dengan urin.













16

DAFTAR PUSTAKA
1. Choudhurry D. Acute Kidney Injury: Current Perspectives. Postgraduate
Medicine 2010; 122(6): 2939.
2. Annonymous. Renal failure 2009 : (online), (http://wikipedia.com, diakses
20 januari 2010).
3. Oen LH. Peranan Asam Jengkol Pada Keracunan Buah Jengkol. Dalam
Simposium Nasional Masalah Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih di
Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran 1982; 28:5960.
4. Markum,M.H.S. Gagal Ginjal Akut. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
editors. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke-4. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, 2006.
5. Murugan R and Kellum JA. Acute kidney injury: whats the prognosis?.
at. Rev. ephrol 2011;7: 209217.
6. Akcay A, Turkmen K, Lee DW, Edelstein CL. Update On The Diagnosis
And Management Of Acute Kidney Injury. International Journal of
ephrology and Renovascular Disease 2010;3:129140.
7. Acute Kidney InjuryUnited States Renal Data System 2009 Annual
Data Report. United States Renal Data System [online],
http://www.usrds.org/2009/pdf/V1_08_09.PDF (2009).
8. Hasbi AR. Gagal Ginjal Akut: Tinjauan Pustaka. Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. 2010.
9. Annonymous. Asam Jengkol 2011 : (online), (http://wikipedia.com,
diakses 20 januari 2010).
10. http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/biang-keracunan-jengkol/.
Di unduh pada tanggal 9 Mei 2011.
11. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/01/10/penyakit-khas-
indonesia-jengkolan. Di unduh pada tanggal 9 Mei 2011.

You might also like