You are on page 1of 25

Ns. Irna Megawaty, S.

Kep
MANAJEMEN NYERI
NYERI
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat
subjektif dan hanya orang yang mengalaminya yang
dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan
tersebut



Nyeri akut
Nyeri kronis
Menemonik pengkajian nyeri
P Provoking Pemicu
Q Quality Kualitas
R Region Daerah
S Severity Keganasan/intensitas
T Time waktu
Pengkajian Nyeri
wawancara
Pemeriksaan fisik
Riwayat nyeri
Beri kesempatan kpd pasien mengungkapkan cara pandang
thd nyerikoping
Aspek yang dikaji :
1. Lokasi
2. Intensitas nyeri
3. Kualitas nyeri
4. Pola
5. Faktor presipitasi
6. Gejala yang menyertai
7. Pengaruh pada aktifitas sehari-hari
8. Sumber koping
9. Respon efektif
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Skala Keterangan
0 Tidak nyeri
1 3 Nyeri ringan
4 6 Nyeri sedang
7 9 Sangat nyeri tapi masih terkontrol
10 Sangat nyeri dan tak terkontrol
Tindakan keperawatan yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman
DISTRAKSI MASASE RELAKSASI
KOMPRES KOLABORASI
DISTRAKSI
DISTRAKSI PERNAPASAN
Bernapas ritmis
Prosedur Pelaksanaan
1. BHSP
2. Jlskan tujuan prosedur
3. Minta pasien duduk a/ mengambil posisi yang nyaman
sambil memangdang fokus pd satu objek a/
memejamkan mata.
4. Minta pasien u/ mnrik npas dlm scr perlahan sambil
mnghtung hingga 4, dan menghembuskan melalui
mulut.lnjutkn tndkn trsbt hingga trbntuk pola napas
ritmis.
5. Selama prosedur anjurkan px u/ berkonsentrasi pada
sensasi pernapasan, dan trhdp gmbar yang memberi
ketenangan.
6. Kaji kmbali skala nyeri




Bernapas Ritmis dan Masase
Distraksi Pendengaran
1. BHSP
2. Jlskan tujuan prosedur
3. Minta pasien duduk a/ mengambil posisi yang nyaman
4. Pilih musik yang sesuai dengan selera pasien, perawat
mempertimbangkan usia dan latar belakang
5. Gunakan earphone supaya tidak mengganggu pasien atau
staf yang lain dan membantu pasien berkonsentrasi pada
musik
6. Pastikan tombol-tombol kontrol di radio atau pesawat tape
mudah ditekan, dimanipulasi, dan dibedakan
7. Tingkatkan volume musik jika intensitas nyeri bertambah
dan kurangi jika intensitas nyeri bkrang
8. Prosedur blngsung slama min.15 mnit
9. Kaji kembali skala nyeri
Imajinasi terbimbing (Guided Imaginery)
Masase
Pengertian
Pengurutan dan pemijatan yang menstimulasi
sirkulasi darah serta metabolisme dalam jaringan.
Tujuan
- Mengurangi ketegangan otot
- Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis
- Mengkaji kondisi kulit
- Meningkatkan sirkulasi/peredaran darah pada area
yang dimasase.
Persiapan Alat
- Pelumas (minyak hangat/lotion)
- Handuk

Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
2. Identifikasi klien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur
4. Cuci tangan
5. Atur klien dalam posisi telungkup. Jika tidak bisa, dapat
diatur dengan posisi miring.
6. Letakkan Sebuah bantal kecil di bawah perut klien untuk
menjaga posisi yang tepat
7. Tuangkan sedikit lotion ke tangan. Usap kedua tangan
sehingga lotion rata pada permukaan tangan.
8. Lakukan masase pada punggung. Masase dilakuka dengan
menggunakan jari-jari dan telapak tangan, dan tekanan
yang halus. Selama 5-10 menit

9. Metode masase :
Teknik masase dengan gerakan tangan selang-
seling (tekanan pendek, cepat, dan bergantian
tangan) dengan menggunakan telapak tangan
dan jari dsengan memberikan tekanan ringan.
Dilakukan bila terjadi nyeri pinggang.
teknik remasan (mengusapa otot bahu), dapat
dilakukan bila nyeri terjadi pada daerah sekitar
bahu.
Teknik masase dengan gerakan menggesek
dengan menggunakan ibu jari dan gerakan
memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri
dirasakan didaerah punggung

WARNING!!!
1. Masase dapat dilakukan menjelang atau npada saat pasien mandi,
sebelum tidur atau ketika pasien menghendaki
2. Masase dilakukan slama 5-10 menit
3. Efek relaksasi dapat dicapai maksimal jika masase dilakukan
sesuai dengan gerakan pernafasan
4. Perhatiakan kemungkinan alergi terhadap pelumas a/ lotion yang
digunakan.
5. Hindari pemijatan di daerah yang tampak kemnerahan kecuali
kemerahan hilang ketika masase dilakukan
6. Masase juga dapat dilakukan di area leher, lengan dan tungkai.
7. Masase dapat menjadi kontraindikasi pd klien yg mengalami
imobilitas derajat ttntu, yg di duga mngalami penggumpalan
darah
RELAKSASI
Metode yg efektif u/ m,engatasi nyeri kronis.
Mengurangi ketegangan otot, kejenuhan dan
ansietas.

3 Hal utama pd relaksaasi:
posisi pasien,
pikiran yg bistirahat,
lingk. Yg tenag.

Prosedur pelaksanaan
1. BHSP
2. Jlskan t7an prosedur n tindkn yg dlakukan
3. Minta pasien u/ ddk a/ mngambil posisi yg nyaman, relaks, & tnpa
beban
4. Minta px u/ mngambil nafas dlm melalui hidung sehingga rongga paru
terisi udara bersih, kemudian menghembuskanx melalui mulut scara
perlahan dan membayangkanx kluar dr bag, tubuh. Bersamnaan dengan
hal ioni minta pasien untuk memusatkan perhatian dan
menikmatiperasaan yang mincul saat otot pasien menjadi lemas dan
rileks
5. Pasien bernapas dengan irama yang normal beberapa saat (sekitar 1-2
menit)
6. Pasien bernapas dalam kemudian menghembuskan perlahan, dan
merasakan saat ini udara mengalir dari tangan kaki menuju paru,
kemudian udara dibuang keluar.
7. Pasien diminta untuk memusatkan perhatian pada kaki tangan, udara
yang dikeluarkan dan merasakan kehagatan.
8. Pasien mengulang no.5 dengan memusatkan perhatian pada kaki
tangan, punggung, perut, bagian tubuh yg lain
9. Setelah pasien merasa rileks, perlahan-lahan irama pernapasan
ditambah. Gunakan pernapasan dada atau abdomen. Bila frekuensi nyeri
bertambah, gunakan pernapasan dangkal dg frekuensi yg lebih cepat.
10. Kaji kembali skala nyeri


KOMPRES
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan
menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan
hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Tujuan pemberian kompres
kompres panas
memperlancar sirkulasi darah
mengurangi rasa sakit
memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
merangsang peristatik usus
Kompres dingin
menurunkan suhu tubuh
mencegah peradangan meluas
mengurangi kongesti
mengurangi perdarahan setempat
mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

INDIKASI
Kompres panas
klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
klien dengan perut kembung
klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang
persendian
sepasme otot
adanya abses, hematoma
Kompres dingin
klien dengan suhu tubuh yang tinggi
klien dengan batuk dan muntah darah
Pascatonsilektomi
radang, memar

Prosedur pelaksanaan
Kompres Dingin Basah Dengan Larutan Obat Anti Septic
A. Persiapan Alat :
Mangkok bertutup steril
Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan
Cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan
betadin
Pembalut bila perlu
Perlak dan pengalas
Sampiran bila perlu
B. Prosedur Pelaksanaan :
Dekatkan alat ke dekat klien
Pasang sampiran
Cuci tangan
Pasang perlak pada area yang akan di kompres
Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
Tuangkan cairan kedalam mangok steril
Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
Peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
Rapikan posisi klien
Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
Cuci tangan
Dokumentasikn
C. Hal yang perhatikan
Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
Pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam
Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi
segera laporkan
Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan
lama, tutupi dengan kapas sublimat


Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa/Air Es
A. Persiapan Alat :
Kom kecil berisi air biasa/air es
Perlak pengalas
Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
Sampiran bila perlu
Selimut bila perlu
B. Prosedur :
Dekatkan alat-alat ke klien
Pasang sampiran bila perlu
Cuci tngan
Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah
terendam dalam air biasa atau air es.
Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
Cuci tangan
Dokumentasikan

C. Hal yang harus diperhatikan:
Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat
paha dan ketiak
Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut
diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan
perut klien agar seprei atas tidak basah

Kompres Dingin Kering Dengan Kirbat Es (Eskap)
A. Persiapan Alat :
Kirbat es/eskap dengan sarungnya
Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak
cepat mencair
Air dalam kom
Lap kerja
Perlak pengalas
B. Prosedur :
Bawa alat-alat ke dekat klien
Cuci tangan
Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat
tersebut
Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
Angkat eskap bila sudah selesai
Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
Cuci tangan
Dokumentasikan

C. Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan

Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di
angkat
Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap
keberadaan iritasi dan lain-lain
Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu
tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun
kompres di hentikan
Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti (bila
perlu)


Kolaborasi
Krim yg mengandung mentol,
exp: balsem
Krim
analgesik
Iritan yg menghambat persepsi nyeri
dgn memindahkan perhatian pasien ke
sensasi yg dihasilkan
Counter
iritant
Analgesik:
1. Analkgesik narkotik (opioid): morfin
dan kodein
2. Analgesik non- narkotik: aspirin dan
aseminofen.
WARNING!!!
PERHATIKAN EFEK DARI OBAT

Pemberian
analgesik

You might also like