You are on page 1of 3

Vaksinasi Rekomendasi IDAI 2014 & Permenkes RI 42/2013

August 8, 2013 at 9:56pm


Vaksinasi di Posyandu --> Gratis karena 100% disubsidi pemerintah. Jadwal imunisasi ini mengikuti
aturan UCI (Universal Child Immunization) - yang tujuannya mengejar cakupan imunisasi sesegera
mungkin, 5 vaksin (dasar) sebelum anak berusia 1 tahun
Hepatitis B: diberikan saat lahir (dg uniject), umur 2, 3, 4 bulan (bersamaan dengan DTP Combo),
harus diberikan dalam 12 jam pertama. Aman diberikan pada semua bayi di atas 1.500 gram. (dulu
batasnya berat lahir 2.000 gram).
Polio oral: diberikan saat lahir (pulang dari Rumah Sakit), umur 2,3,4 bulan
BCG: diberikan saat usia 1 bulan
DTP Combo Hepatitis B: diberikan umur 2, 3, 4 bulan
Campak: diberikan pada usia 9 bulan
Ikatan Dokter Anak Indonesia mengeluarkan jadwal imunisasi (vaksinasi) lengkap untuk anak
Indonesia, tidak hanya terbatas pada vaksin gratis di atas, namun diperluas banyak vaksin lainnya.
Sifatnya wajib, tidak lagi dianjurkan, karena setiap anak Indonesia punya HAK untuk sehat dan
kebal terhadap penyakit2 di bawah ini. Karena tidak (belum) disubsidi pemerintah maka orang tua
harus membayar untuk mendapatkan vaksin ini.

HIB (Hemophyllus influenza tipe B) Diberikan pada 2, 4, 6, 15-18 bulan (total 4 kali vaksinasi).
Mencegah radang paru (pneumonia), radang telinga tengah (otitis media) yang berisiko tuli konduksi
pada anak, epiglotitis, radang selaput otak (meningitis) yang bila berkomplikasi menjadi ensefalitis
(radang otak) menyebabkan kematian/cacat otak. Contoh merek vaksin: Hiberix
PCV (Pneumokokus). Diberikan pada usia 2, 4, 6, 12-15 bulan (total 4 kali pemberian vaksinasi).
Spektrum penyakit yang bisa dicegah sama dengan HIB (meningitis, pneumonia) ditambah
mencegah bakteremia/sepsis (yaitu infeksi berat bakteri dalam darah).
Rotavirus Mencegah spektrum penyakit karena virus rota berupa diare rotavirus, meningitis dan
miokarditis karena rotavirus. Efektif diberikan sedini mungkin, namun tidak efektif pada anak di atas
usia 1 tahun. Mencegah diare pada usia balita. Diberikan pada usia 2 bulan dan 4 bulan (rotarix
Glaxo), atau 2,4,6 bulan (rotate MSD)
Influenza Mencegah spectrum influenza pada bayi dan anak, dan mengurangi frekuensi dan
beratnya common cold (selesma) yang disebabkan rhinovirus. Diberikan mulai umur 6 bulan sampai
usia dewasa, satu kali setahun
MMR Mencegah Measles (campak), Mumps (gondongan/parotitis/bof), Rubella (campak Jerman).
Diberikan pada usia 15 bulan dan 5-6 tahun (total 2 kali pemberian). Tidak terbukti menyebabkan
anak autis.
Tifoid. Mencegah demam tifoid, diberikan mulai anak berusia 2 tahun, diulang setiap 3 tahun
Hepatitis A Mencegah hepatitis A akut. Diberikan mulai usia 2 tahun, diberikan 2 kali, dengan
interval 6-12 bulan (jarak vaksin berikutnya).
Varisela - Memberikan perlindungan seumur hidup terhadap virus varisela zoster (termasuk
mencegah Herpes Zoster) dengan 1 kali pemberian vaksin mulai anak usia 1 tahun.
HPV (Human Papilloma Virus) hanya pada perempuan mulai usia 10 tahun ke atas. Mencegah
kanker cervix (kanker leher rahim). Diberikan 3 kali dengan interval 1 bulan, dan 6 bulan.
IDAI juga merekomendasikan booster vaksin yang di Posyandu agar kadar immunoglobulin tetap
berada pada level protektif (sudah di luar program Posyandu juga).
Polio perlu ulangan pada 18-24 bulan dan 6 tahun
DTP perlu diulang pada 18-24 bulan, 5 tahun, 10 tahun (Td) dan 18 tahun (Td)
Campak diulang pada umur 24 bulan, 6 tahun. Jika anak sudah mendapat vaksin MMR pada usia 15
bulan, campak 24 bulan tak usah diberikan

Jadwal baru IDAI sedikit berbeda dengan jadwal imunisasi di Posyandu --> agar respons imun lebih
baik
- BCG: dianjurkan di umur 0-2 bulan, namun paling optimal di usia 2 bulan
- Hepatitis B usia 1 bulan tetap diberikan
- DTP dan Polio : dianjurkan pada usia 2, 4, 6 bulan (selisih 2 bulan), bukan di 2,3, 4 bulan. Setiap
anak diharapkan mendapat minimal 1x vaksin polio injeksi (biasanya gabungan dengan vaksin lain
spt Infanrix HIB yang berisi Polio injeksi, HIB, dan DTP yang tak panas).

Khusus pada bayi yang lahir dari ibu dengan Hepatitis B
- Perlu sekali diberikan Imunoglobulin Hepatitis B (Hyperhep-B) sebagai pembunuh virus yang siap
tempur untuk mematikan virus hepatitis yang sudah masuk ke bayi (penularan via cairan tubuh:
darah, lendir vagina, ketuban, keringat, dan ASI). Berikan sedini mungkin < 48 jam pertama sesudah
bayi lahir agar efektif (sembari diberikan vaksin hepatitis B program pemerintah).
- Vaksin hepatitis B umur 1 bulan harus tetap diberi, tidak menunggu DTP Combo 2 bulan, agar
imunitas segera terbentuk. Pada bayi prematur/berat lahir < 2.000 gram pun tetap diberikan segera
sesudah lahir, ulangan saat bayi berat badan mencapai 2 kg, dan selanjutnya sesuai jadwal IDAI.
- Dengan 2 vaksinasi tadi (vaksin hepatitis B dan Imunoglobulin Hepatitis B) akan memberikan
perlindungan > 90% terhadap kemungkinan bayi terinfeksi hepatitis B yang berisiko tinggi menjadi
kanker hati di usia remaja.
- Harga vaksin ini Rp 2,2 juta, hanya diberikan 1 kali
- Vaksin hepatitis B dan Imunoglobulin Hepatitis B, aman diberikan pada semua bayi > 1.500 gram.

Pertanyaan yang sering ditanyakan:
1. Anak saya batuk pilek tapi ga demam, bolehkah imunisasi?- Boleh. Sebetulnya demam ringanpun
boleh imunisasi tapi takutnya akan rancu dengan demam yg timbul akibat imunisasinya.
2. Anak saya ketinggalan imunisasi x nya, sekarang umur sekian, masih bisa diberikan tidak?- Bisa.
Hanya rotavirus yang harus selesai maksimal usia 32 minggu utk rotateq, dan 24 minggu utk rotarix.
Kedua vaksin rotavirus harus sudah dimulai sebelum usia 14 minggu. Banyak vaksin lain yg malah
masih diberikan pad orang dewasa.Utk imunisasi campak yg tertinggal, bila terlewat hingga usia
lebih dari 1 tahun sebaiknya kejar ketinggalan langsung dengan imunisasi MMR.
3. Saya ditawari vaksin x, pentingkah?- semua vaksin penting. Vaksin hanya dibuat utk penyakit2
penting yg membahayakan karena angka kematiannya atau angka kecacatannya tinggi. Penyakit
ecek2 biarpun menyebalkan tidak akan dibuat vaksinnya.
4. Kenapa utk penyakit2 berbahaya seperti penyakit x,y,z tidak ada vaksinnya?- banyak penyakit
berbahaya sedang diteliti vaksinnya, tp seringkali kendalanya banyak. Jadi sabar saja, seandainya
vaksinnya sudah ditemukan pasti akan dilaunching ke masyarakat.
5. Saya dengar vaksin x punya efek samping yg berbahaya. Amankah vaksin x? - penelitian terhadap
vaksin bisa dibilang adlaah penelitian paling mendalam terhadap suatu obat. Vaksin akan
dilaunching kalau terbukti efektif dan aman dalam penelitian sevelum dijual. Efek samping vaksin
kadang kala baru terlihat setelah dipakai oleh jutaan pemakai. Bila efek samping tersebut berbahaya
maka pasti vaksin tersebut ditarik dari peredaran dan diteliti lagi hingga ditemukan vaksin yg lebih
aman.
6. Bolehkah imunisasi dengan vaksin yg berbeda merk?- sebaiknya pakai vaksin yg sama merknya,
tapi berbagai vaksin sudah diteliti apakah bisa berganti2 merk dan ternyata bisa dilakukan
pergantian merk bila terpaksa karena hasil penelitian mendapatkan hasil kadar antibodi yg masih
adekuat utk perlindungan walaupun tidak optimal. Sejauh ini yg masih tidak boleh berbeda merk
adalah imunisasi rotavirus dan pneumokokus.
7. Suntikan BCG anak saya tidak meninggalkan bekas. Haruskah diulang?- bila yakin sudah
disuntikkan dan kualitas vaksin yg dipakai memang masih bagus maka tidak usah diulang.
8. Anak saya sudah terkena campak. Apakah masih perlu imunisasi campak?- masih. Karena banyak
penyakit dengan tampilan mirip campak dan bahkan dokterpun sering tertipu. Jadi tetap berikan
imunisasi campak biarpun anak anda sudah terkena "campak".

You might also like