You are on page 1of 13

SIKAP MENJELASKAN PADA DOKTER DAN

PERTANGGUNGJAWABAN LEGAL DALAM PENENTUAN


PERKARA MALPRAKTEK PADA KASUS-KASUS MEDIS DI
JEPANG
Tomoko Hamasaki
1
dan Akihito Hagihara
2*
Abstrak :
Latar belakan : Tugas seorang dokter untuk memberikan penjelasan yang memadai kepada
pasien dapat dilihat dari informed consent dan kewajiban dokter dalam memberikan
informasi kepada pasien. Namun, temuan yang didapat sangatlah terbatas sehubungan
dengan sikap dokter dalam memberikan penjelasan yang spesifik dan apa yang mungkin
dianggap sebagai pelanggaran dari kewajiban dokter untuk menjelaskan dalam pengaturan
medis yang sebenarnya. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi sikap menjelaskan
pada dokter yang mungkin berkaitan dengan tanggung jawab hukum dokter.
Met!"e : Kami menganalisis keputusan hukum atas kasus malpraktek medis antara !!" dan
#""! di mana masalah pentingnya adalah tugas dokter untuk menjelaskan $%&& kasus'. (ntuk
mengidentifikasi faktor)faktor yang berhubungan dengan pelanggaran tugas dokter dalam
menjelaskan, analisis dilakukan berdasarkan pelanggaran yang diakui berkaitan dengan
tugas dokter untuk menjelaskan kepada pasien sesuai dengan keputusan pengadilan. *elain
itu, untuk mengidentifikasi prediktor sikap dokter dalam pelanggaran tugas untuk
menjelaskan, dilakukan analisis regresi logistik.
#as$l : Ketika penjelasan dokter diberikan sebelum pengobatan atau operasi $p + ",""&',
ketika penjelasan itu sesuai atau spesifik $p + ","""', dan ketika persetujuan pasien diperoleh
$p + ",""#', penjelasan itu lebih ke,il kemungkinannya untuk dianggap tidak memadai atau
sebagai pelanggaran kewajiban dokter untuk menjelaskan. -aktor pasien yang berhubungan
dengan penjelasan dokter yang bermasalah se,ara hukum adalah usia pasien dan jenis
kelamin. *alah satu faktor dokter yang terkait dengan penjelasan dokter yang bermasalah
se,ara hukum, yaitu jumlah dokter yang terlibat dalam perawatan pasien.
Kes$%&'lan : Temuan ini mungkin sangat berguna dalam memperbaiki komunikasi dokter)
pasien dalam pengaturan medis.
LATAR BELAKANG
Penjelasan dokter kepada pasien dan pemahaman pasien terhadap penjelasan tersebut
dalam medis pengaturan telah menjadi semakin penting pada tahun)tahun terakhir ini. Telah
dilaporkan bahwa penjelasan dokter dan tingkat pemahaman pasien adalah berhubungan
dengan kepuasan pasien, kepatuhan pasien dalam pengobatan, dan hasil pengobatan .)%/.
*elain itu, dapat dilihat dalam beberapa tahun terakhir bahwa penjelasan yang tidak tepat oleh
dokter dapat menyebabkan persengketaan medis .0)!/. 1engan demikian, sikap
1
menjelaskan pada dokter memainkan peran penting dalam meningkatkan kepuasan
pasien, men,egah persengketaan medis, dan meningkatkan efekti2itas pengobatan.
Tujuan dari penjelasan dokter adalah untuk memperoleh persetujuan pasien dalam
kasus perawatan in2asif, untuk menjamin hak pasien dalam menentukan nasib sendiri, untuk
menjelaskan faktor yang berhubungan dengan hasil negatif pada perawatan medis pasien, dan
memberikan bimbingan tentang perawatan medis ."/. *e,ara hukum, tugas dokter untuk
menjelaskan berasal dari doktrin informed consent dan kewajiban dokter dalam
mengungkapkan informasi kepada pasien. 1engan demikian, karena penjelasan dokter untuk
pasien diperlukan se,ara hukum, penjelasan yang tidak tepat atau tidak memadai merupakan
pelanggaran kewajiban dalam pengungkapan tersebut.
3enurut sur2ei kami pada litigasi malpraktik medis dalam beberapa tahun terakhir
di 4epang, kasus)kasus yang berfokus pada penjelasan dokter kepada pasien telah meningkat.
Ketika dokter memberikan sebuah penjelasan yang tidak men,ukupi kepada pasien, dokter
dianggap telah memberikan perawatan di bawah standar, bahkan jika tidak ada kesalahan
sehubungan dengan penilaian medisnya atau keterampilan medisnya sendiri. 5al ini karena
penjelasan yang tidak men,ukupi oleh dokter berarti kegagalan untuk memenuhi kewajiban
dokter bila dilihat dari kontrak medis antara dokter dan pasien.
*ebagai ,ontoh, kriteria yang rele2an untuk tingkat penjelasan dokter ini saja telah
menjadi masalah. Kriteria pertama adalah penjelasan harus sama komprehensifnya dengan
yang seharusnya akan diberikan dokter dalam situasi yang sama $6Teori Kriteria 1okter yang
7asional6' .)%/. Kriteria kedua adalah bahwa dokter menjelaskan sebanyak yang pasien
inginkan $6Teori Kriteria Pasien yang Konkrit6' .)%/. Kriteria ketiga terdiri dari kombinasi
kriteria yang pertama dan kedua : penjelasan umum yang seorang dokter akan berikan dan
sebanyak yang pasien ingin tahu.
3eskipun kriteria ini mungkin sangat berguna dalam menge2aluasi apakah
penjelasan seorang dokter untuk pasien yang tepat atau tidak, namun kriteria)kriteria tersebut
masih terlalu abstrak untuk dokter praktek. 8ahkan, kriteria abstrak tentang penjelasan dokter
kepada pasien ,enderung tidak berguna untuk para profesional di bidang kesehatan yang
terlibat dalam praktek medis. *ampai saat ini, belum ada temuan yang telah membahas
tentang sikap menjelaskan dokter tertentu yang mana kemungkinan dapat dianggap sebagai
pelanggaran dari tugas pengungkapan yang dapat die2aluasi dalam pengaturan medis yang
sebenarnya.
4umlah klaim malpraktek medis mengalami peningkatan sejak semester kedua tahun
!!")an di 4epang, dan tren ini sebagian karena pelanggaran kewajiban dokter dalam
mengungkapkan informasi pada pasien .0/. *eperti disebutkan, temuan yang terkait dengan
sikap menjelaskan pada dokter sangat terbatas di 4epang . Karena keputusan dalam kasus
perkara malpraktek medis memberikan informasi yang berguna tentang interaksi dokter)
pasien, kami telah menganalisis kasus)kasus perkara malpraktek medis di 4epang .9):/.
Kami telah memeriksa hubungan antara sikap menjelaskan dokter dan tanggung jawab
hukum dokter, dan telah mengidentifikasi hubungan antara ,ara tertentu dalam mendengarkan
atau berbi,ara kepada pasien atau keluarga pasien dan penentuan atas tindakan perawatan
yang lalai .;/. Namun, beberapa masalah tetap dengan menghormati temuan)temuan ini.
Pertama, kasus yang diputuskan untuk dianalisis dalam penelitian tersebut bukanlah kasus)
kasus penting di mana isu pentingnya adalah tugas dokter dalam mengungkapkan informasi.
Kedua, 2ariabel yang berhubungan dengan interaksi dokter pasien yang sangat terbatas
2
jumlahnya. Ketiga, kurang ,ukupnya jumlah kasus)kasus perkara malpraktek medis untuk
memberikan temuan)temuan yang tidak bias.
Penelitian ini mengambil isu)isu di atas menjadi pertimbangan dan berbeda dari
penelitian kami sebelumnya sebagai berikut .9/. Pertama, kami telah meningkatkan jumlah
kasus malpraktik medis yang telah diputuskan di 4epang dimana masalah utamanya adalah
kewajiban dokter untuk menjelaskan kepada pasien, dengan memperpanjang periode waktu
di mana keputusan medis kasus litigasi dibuat. Kedua, kami telah menambahkan 2ariabel
yang lebih potensial berkaitan dengan sikap menjelaskan dokter untuk membuat pemilihan
2ariabel se)komprehensif mungkin. <ontoh 2ariabel yang ditambahkan termasuk berapa kali
dokter hadir dan apakah persetujuan diberikan oleh pasien atau keluarga pasien.
Ketiga, untuk mengidentifikasi prediktor sikap dokter mengenai pelanggaran atas
tugas untuk menjelaskan, kita telah menganalisis faktor)faktor pasien dan dokter yang
berhubungan dengan sikap menjelaskan dokter.
1engan menggunakan susunan data kami, kami mengidentifikasi sikap menjelaskan
dokter tertentu yang mungkin berhubungan dengan tanggung jawab hukum dokter. Temuan
kami mungkin sangatlah berguna untuk meningkatkan kemampuan menjelaskan dokter
kepada pasien dalam pengaturan medis.
METODE
() S'%ber Data
Kami menganalisa dari kepurusan)keputusan sah mengenai kasus malpraktek medis.
*e,ara spesifik, keputusan)keputusan ini dikumpulkan untuk proses hukum mengenai kasus
malpraktek medis yang dilaporkan dari tahun !!" sampai #""! pada Henrei Jiho dan
Hanrei Taimizu, ,atatan),atatan kasus berat dimana telah diproses se,ara hukum di 4epang=
kasus)kasus yang diperiksa merupakan salah satu isu yang sangat penting yaitu mengenai
kewajiban seorang dokter dalam memberikan penjelasan medis $%&& kasus'.
1ibawah pengawasan salah satu penulis $T5', satu mahasiswa yang sudah lulus dan
dua mahasiswa yang masih belajar di Kyushu 1ental <ollege memba,a keputusan)keputusan
ini dengan teliti. *ebelum memba,anya, mereka diberikan bimbingan mengenai struktur
formulir pembuatan keputusan, 2ariabel)2ariabel yang berhubungan dengan keputusan)
keputusan dokter, dan faktor)faktor dari pasien dan doktern. *alah satu penulis $T5'
memba,a semua keputusan)keputusan, dan setiap mahasiswa memba,a sepertiga dari
keputusan)keputusan termasuk yang dianalisis dengan ,ermat. *etelah selesai memba,a
keputusan)keputusan, isi dari masing)masing keputusan diringkas menggunakan 2ariabel)
2ariabel penelitian, dan data-base yang terdiri dari isi maing)masing keputusan $n + %&&'
yang dibuat.
3
(ntuk menguji 2aliditas pengkodean data, >lat ukur persetujuan kappa dihitung
sehubungan sembilan 2ariabel mengenai penjelasan dokter. *ehubungan dengan sembilan
2ariabel, terlihat pada Tabel , pengukuran kappa dari penilaian persetujuan antara penulis
$T5' dan tiga orang mahasiswa dihitung. Kami mendapatkan nilai ".;%, .", dan ." untuk
2ariabel pertama $tujuan dari pemberian penjelasan'= ".!%, ".!:, dan ".;; untuk 2ariabel
kedua $isu mengenai penjelasan dokter= apakah penjelasan dokter salah, kurang lengkap, dan
nihil'= ".!0, ".!0, dan ".; untuk 2ariabel ketiga $waktu penjelasan dokter'= ".!0, ."", ".;
untuk 2ariabel keempat $siapa yang menerima penjelasan dokter'= ".;%, ".!:, dan ".;; untuk
2ariabel kelima $sikap dokter dalam memberikan penjelasan: apakah penjelasan dokter yang
sampai kepasien dengan atau tidak adanya dokumen, pamflet, ?)rays, model, atau alat
peragaan lainnya'= ".!", ."", dan ".;; untuk 2ariabel keenam $sikap dokter dalam
memberikan penjelasan ke keluarga pasien dengan atau tidak adanya dokumen, pamflet, ?)
ray, model, atau alat peragaan lainnya'= ".:;, ."", dan ."" untuk 2ariabel ketujuh $tingkatan
penjelasan dokter ke pasien: apakah penjelasan dokter ke pasien ,ukup sesuai dan spesifik'=
".;;, ."", dan ."" untuk 2ariabel kedelapan $tingkatan penjelasan dokter ke pasien: apakah
penjelasan dokter ke keluarga pasien ,ukup sesuai dan spesifik'= dan ".;:, ".;, dan ".;%
untuk 2ariabel kesembilan $lokasi penjelasan dokter'. Penemuan ini mengindikasikan baiknya
persetujuan antara penilai. 1alam kasus ini dimana pengkodean antar penilai, kasus
didiskusikan berdasarkan kriteria pengkodean dan konsensus telah terpenuhi.
4
*) +ar$abel Penel$t$an
Tabel # menunjukan 2ariabel yang berkenaan dengan karakteristik pasien dan dokter.
Pada karakteristik pasien, jenis penatalaksanaan memiliki dua pembagian= elektif atau
bukan gawat darurat dan lain)lain.
Tugas dokter untuk memberikan penjelasan ke pasien pada kegiatan operasi plastik,
dimana merupakan penatalaksanaan yang elektif, sangat dinilai .!/. Terdapat perbedaan
antara penatalaksanaan bedah plastik dengan penatalaksanaan medis lainnya dalam prosedur
penjelasan dokter ke pasien. 1engan demikian, dibuat dua kategori dari jenis
penatalaksanaan. 1erajat luka dibagi lagimenjadi dua subkategori yaitu meninggal dan
lain)lain. lain)lain termasuk luka sementara atau sembuh dan luka permanen atau tidak
sembuh.
Telah dilaporkan bahwa komunikasi dokter)pasien yang buruk diprediksi dari klaim
kesehatan pada para internist, tapi tidak pada para dokter bedah.:/. 8erdasarkan penemuan
ini, institusi tempat pasien dirawat dibagi menjadi dua subkategori, sistem operasi dan
lain)lain. 4enis fasilitas kesehatan diklasifikasikan menjadi klinik atau sumah sakit
berdasarkan penemuan keputusan spesifik dimana, menurut hukum kesehatan di 4epang,
institusi kesehatan wajib memiliki #" atau lebih tempat tidur untuk rawat inap disebut
rumah sakit, dan institusi kesehatan wajib memiliki krang dari sama dengan ! tempat tidur
untuk rawat inap disebut klinik $5ukum Kesehatan, >rtikel 9. 5ukum No. #9, !0;'. Ketika
penatalaksanaan yang sesuai belum menjadi standar medis pada saat penatalaksanaan,
tingkatan penjelasan dokter mengenai penatalaksanaan tidak perlu lebih tinggi dari kasus
standar yang sudah ada. *tandar 3edis adalah penilaian pengadilan sehubungan dengan
apakah penatalaksanaa dibuat sebagai standar medis, dan dua penilaian yang memungkinkan=
pelayanan standar dan bukan pelayanan standar.
5
Tabel % mengurutkan 2ariabel mengenai sikap dokter dalam memberikan penjelasan.
tujuan dari penjelasan dibagi menjadi dua subkategori= penjelasan untuk mendapatkan
persetujuan pasien dan lain)lain. Pada umumnya, tujian dari penjelasan dokter adalah ./
untuk mendapatkan persetujuan pasien, .#/ untuk memberikan arahan pada penatalaksanaan
medis, dan .%/ untuk memberikan penjelasan post)penatalaksanaan. 1engan ini, penjelasan
yang diberikan untuk mendapatkan persetujuan pasien berhubungan pada hak pasien dalam
pengambilan keputusan sendiri, menunjukkan bahwa penjelasan untuk tujuan ini berbeda dari
tujuan lain. 1engan demikian, tujuan penjelasan dibagi menjadi dua subkategori yaitu
penjelasan untuk mendapatkan persetujuan pasien dan lain)lain. @aktu penjelasan
dokter dibagi menjadi dua kategori menurut kapan diberikannya penjelasan tersebut=
sebelum penatalaksanaan atau operasi dan setelah penatalasanaan atau operasi.
Pada aturan medis di 4epang, keluarga pasien juga memiliki peran penting dalam
menerima penjelasan dokter. 1engan demikian, siapa yang menerima penjelasan dokter
dibagi menjadi tiga kategori: hanya pasien, pasien dan keluarga pasien, dan hanya
keluarga pasien. *ikap dokter dalam memberikan penjelasan kepada pasien dan *ikap
dokter dalam memberikan penjelasan kepada keluarga pasien dibagi menjadi dua
subkategori: hanya lisan dan lisan dan metode lainnya. 3etode lainnya termasuk
dokumen dan pamflet. *edangkan tingkatan penjelasan dokter ke pasien dan tingkatan
penjelasan dokter ke keluarga pasien, penjelasan diklasifikasikan menjadi sesuai dan
spesifik atau tidak sesuai dan spesifik menurut penilaian penilai mengenai rele2ansi dan
spesifikasi dari penjelasan.
Aokasi penjelasan dokter diklasifikasikan menjadi ruang rawat inap atau klinik
rawat jalan. Penatalaksanaan sangat berhubungan dekat dengan kehidupan atau kesehatan,
sehingga sangat memungkinkan dokter untuk memberikan penjelasan dengan lengkap apa
yang terjadi pada pasien. Bleh karena itu, isi dari penjelasan dokter dikategorikan menjadi
berhubungan dengan operasi dan lain)lain. 3asalah persetujuan dari pasien dan keluarga
pasien dibagi menjadi dua subkategori, dengan persetujuan dan tanpa persetujuan, dalam
hal persetujuan pasien dan keluarga pasien. *ehubungan dengan persetujuan tertulis oleh
pasien dan keluarga pasien, ketika keberadaan dokumen persetujuan jalas, persetujuan
diklasifikasikan sebagai ada. Cang terakhir, hari saat penjelasan dokter berkenaan dengan
hari dimana penjelasan dokter lengkap, dan ini dikategorikan menjadi pada hari yang sama
bila dokter memberikan penjelasan dengan lengkap pada hari yang sama dengan
dilakukannya operasi atau penatalaksanaan dan tidak pada hari yang sama bila penjelasan
dokter lengkap pada hari sebelum dilakukannya operasi atau penatalaksanaan.
ANALISIS STATISTIK
6
(ntuk menge2aluasi hubungan antara karakteristik pasien, karakteristik dokter, sikap
terhadap penjelasan dokter, dan kewajiban dokter dalam menjelaskan, Peneliti menggunakan
test untuk 2ariabel kontinyu dan uji ,# untuk kategoris 2ariabel yang digunakan. (ntuk
mengidentifikasi faktor)faktor yang berhubungan dengan pelanggaran kewajiban dokter
dalam menjelaskan, analisis yang dilakukan berdasarkan status pelanggaran yang diakui
sehubungan dengan tugas dokter untuk menjelaskan kepada pasien sesuai dengan keputusan
pengadilan. *elain itu, untuk mengidentifikasi predi,tor sikap dokter yang melanggar
kewajiban, dilakukan analisis regresi logistik. 1alam analisis kasus di mana pasien adalah
berusia 0 tahun atau usia lebih muda dikeluarkan, karena dalam kasus ini, penerima
penjelasan dokter kemungkinan orang tua pasien. 3eskipun usia pasien adalah terbukti
menjadi prediksi signifikan dari sikap dokter tapi akan sulit untuk menafsirkan hasil ketika
termasuk pasien muda. *tatistik paket perangkat lunak P>*@ $untuk 3a,, 2er.;' digunakan
untuk analisis.
#ASIL
Tabel % menunjukkan bahwa jumlah kasus pada keputusan pengadilan. Pertanggung
jawaban dokter pada pengadilan terdapat #& kasus, dan tidak ada pelanggaran ditemukan
9". Pada kelompok sebelumnya, 6pelaporan pelanggaran terhadap tugas dokter dalam
menjelaskan6 terdapat di pengadilan sebanyak 09 kasus, dan pelaporan terhadap hanya
kesalahan dokter terdapat dalam : kasus. 6 Kesalahan dokter6 adalah diartikan sebagai
kesalahan dokter dalam teknis pemeriksaan, kesalahan dalam pendapat dokter atau
keduanya.
Tabel # menunjukkan pre2alensi dari semua 2ariabel. 7ata)rata umur pasien adalah
%:,# tahun, dan 9,9 D dari mereka adalah laki)laki. Elektif atau bukan gawat darurat atau
perawatan yang dibutuhka merupakan !D dari semua kasus, dan kebutuhan luntuk
perawatan meningkat !D. 1engan luka hebat 0%,: D dari semua kasus berakhir dengan
kematian. Perbandingan dari semua kasus yaitu termasuk pertanyaan pasien adalah #;,9D
1epartemen bedah yaitu termasuk dengan perawatan pasien adalah %0D dari semua kasus.
3enimbang jenis fasilitas medis, perbandingan antara rumah sakit dan klinik adalah :;,%D
dan #,:D Perbandingan pada perawatan pasien yaitu dua atau lebih dokter adalah 0&,0D
dari semua kasus.
Tabel data 2ariabel yang berhubungan dengan sikap penjelasan dokter. 3engenai
maksud penjelasan dokter. &:D merupakan penjelasan yang diperoleh dari iFin pasien.
*ementara sebagian besar penjelasan dokter dibuat untuk mendapatkan persetujuan pasien
yang dikirim oleh pasien sebelum pengobatan, beberapa penjelasan dibuat setelah
memberikan perawatan darurat. 1engan sehubungan waktu penjelasan, :!,"D dari
penjelasan diberikan sebelum pengobatan atau operasi. Penjelasan dokter yang diberikan
kepada pasien ketika sendirian adalah %;,0D dari semua kasus, dan untuk kedua pasien dan
keluarga atau keluarga sendirian adalah &,&D dari semua kasus. 8erkenaan dengan ,ara
penjelasan, yaitu penjelasan lisan saja diberikan dalam :9,;D dari semua kasus, sedangkan
penjelasan digunakan metode lisan dan lainnya #0,#D dari semua kasus. 1engan
sehubungan yang penjelasan dokter kepada keluarga se,ara lisan penjelasan sendiri
menyumbang ;,&D dari kasus. Tentang tingkat penjelasan dokter kepada pasien, %%,"D
kasus yang rele2an dengan informasi spesifik. Penjelasan yang terjadi di rawat inap adalah
90,0D kasus dan isi dari penjelasan yang terkait dengan operasi adalah %&,D dari kasus.
Perbandingan ketika dokter yang menjelaskan hanya sekali adalah 0%,D. Persetujuan pasien
diperoleh pada !",0D dari semua kasus, dan persetujuan tertulis diperoleh pada 9#,%D dari
7
semua kasus. >khirnya, penjelasan dokter terjadi pada hari yang sama sebagai pengobatan
atau operasi pada #,D dari semua kasus.
Tabel 0 menunjukkan proporsi semua penjelasan yang diwakili oleh masing)masing
dari & sikap ini ditunjukkan dalam tanda kurung, antara kelompok lalai dan kelompok non)
lalai. *ehubungan dengan waktu dari penjelasan dokter, proporsi penjelasan yang diberikan
sebelum pengobatan atau operasi se,ara signifikan lebih banyak yang menjawab 6ya6
daripada 6tidak6 $p + ",""&'. 8erkenaan dengan tingkat penjelasan dokter kepada pasien dan
keluarga, Perbandingan 6sesuai dan spesifik se,ara signifikan lebih banyak yang menjawab
6ya6 daripada kelompok 6tidak6 $p G","" untuk keduanya'. *ehubungan dengan lokasi
penjelasan dokter, perbandingan 6rawat jalan lingkungan6 adalah signifikan lebih besar pada
6ya6 daripada kelompok 6tidak6 $p G",""'. 3engenai persetujuan pasien, perbandingan
perawatan yang dilakukan tanpa persetujuan pasien se,ara signifikan lebih banyak dalam
6ya6 daripada kelompok 6tidak $p + ",""#'. 8erkenaan dengan waktunya penjelasan dokter,
perbandingan penjelasan yang terjadi pada hari yang sama se,ara signifikan lebih banyak
dalam 6ya6 daripada kelompok 6tidak $p +",""0'.
>khirnya, karena enam sikap penjelasan dokter ini terkait dengan tanggung jawab
hukum dalam menjelaskan kepada pasien, untuk mengidentifikasi pasien yang rele2an atau
karakteristik dokter, kami melakukan regresi logistik analisis dengan pasien dan karakteristik
dokter sebagai 2ariabel penjelas dan penjelasan dokter sebagai 2ariabel dependen $Tabel 9'.
*ebagaimana dijelaskan di bagian metode, kasus di mana pasien adalah berusia 0 tahun atau
lebih muda $#%D dari semua kasus' yang dikeluarkan dari analisis.
>kibatnya, 6jumlah dokter6 ditemukan se,ara signifikan berhubungan dengan
penjelasan dokter sikap. *elain itu, 6usia pasien6 dan 6gender pasien6 juga bermakna
dikaitkan dengan sikap jelas dokter $Tabel 9'.
8
9
DISKUSI
1alam penelitian ini memutuskan perkara masalah malpraktek medik, dimana
masalah utamanya dalah tugas dokter dalam memberikan penjelasan yang diteliti di negara
4epang, kami menjelaskan hubungan antara sikap dokter pada pasien dalam memberikan
penjelasan dan pertanggung jawaban penjelasan tersebut di mata hukum. *etelah
mengidentifikasi sikap dokter dalam memberikan penjelasan yang dianggap menjadi suatu
perkara dalam menjalankan tugasnya, dengan itu kami mengidentifikasi karakteristik pasien
dan dokter yang berhubungan dengan sikap dalam memberikan penjelasan.
*ebelum mendiskusikan temuan kami, kami harus memeriksa 2aliditas dari
pengkodean data dibawah pengawasan penulis. 3eskipun mahasiswa -KH sudah memba,a
dan mengkode kesimpulannya, kami per,aya bahwa tidak akan ada masalah sehubungan
dengan prosedur pengkodean dengan alasan apapun. Pertama, salah satu penulis yang ahli
dalam hukum kedokteran,pada sesi diskusi mengajari mahasiswa atas struktur dari bentuk
keputusan dan 2ariabel yang berhubungan dengan penjelasan dokter sebelum pemba,aan
keputusan. Kedua, 2ariabel dalam keputusan sudah di,ek dan di kode menggunakan kriteria
objektif. Ketiga, pengukuran kappa dari persetujuan antara mahasiswa -KH dan salah satu
penulis yang berkompeten, mengindikasikan bahwa pengkodean tersebut adalah 2alid.
() #'b'nan antara s$ka& "!kter "ala% %e%ber$kan keteranan ke&a"a &as$en "an
tan'n ,a-ab .'k'%n/a
8eberapa roporsi kasus yang sudah mendapatkan iFin dari pasien se,ara signifikan
lebih banyak pada kelompok yg tidak ada pelanggaran atas kewajiban dokter dalam
memberikan penjelasan dibandingkan dengan kelompok dengan perlanggaran. 3enariknya,
iFin tertulis dari pasien atau keluarga pasien terlihat tidak ada hubungan dengan tanggung
jawab hukum pada dokter. Pengadilan di amerika juga telah memutuskan bahwa iFin tertulis
dari pasien ataupun keluarga pasien tidak perlu bukti dalam menunjang dokter dalam
tanggung jawab hukum malpraktek medik. Isu yang sangat penting dalam memutuskan
apakah terdakwa lalai, apakah dokter menyediakan penjelasan kepada pasien dalam
merespon pertanyan pasien didalam kasus tersebut. Temuan saat ini adalah sangat konsisten
dengn situasi di amerika. 5asil meyarankan bahwa iFin aktual pasien adalah lebih penting
dibandingkan form iFin tertulis yang partikular.
Kedua, frekuensi penjelasan dokter dihubungkan dengan pertanggungjawaban hukum
dalam penjelasannya. 8agaimanapun, saat penjelasan dari dokter dan terapiJpembedahan
dilakuakan pada hari yang sama, sikap penjelasan lebih dianggap sebagai perkara dalam
tugas untuk memberi keterangan. Ini meyarankan bahwa pentingnya untuk memberikan
pasien ,ukup waktu untuk memikirkan pilihan terapi setelah mereka diberi penjelasan oleh
dokter. 1alam situasi sebenarnya, dokter mungkin terburu)buru dan terlalu sibuk untuk
menjelaskan pemilihan terapi se,ara baik. *ejak, pada banyak kasus, pasien yang kurang
mengerti tentang kedokteran, dan se,ara mental dan fisik yang tidak stabil, susah bagi pasien
untuk memutuskan pilhan terapi yang adekuat dalam jangka waktu dekat. (ntuk itu, saat
yang memungkinkan, dokter seharusnya menghindari terapi ataupun pembedahan pada hari
yang sama saat memberikan penjelasan. 1alam kenyataanya, bagaimanapun terapi pada hari
yg sama lebih penting ketika saat menemukan kasus emergensi. Ketika dokter harus
memberikan penjelasan kepada pasien setalah terapi pada kasus emergensi, mereka harus
mengenal resiko yang mun,ul setelah penjelasan terapi dan men,oba unutuk meberikan
penjelasan yang sepsifik dan rele2an terhadap terapi dan penyakitnya.
10
*elanjutnya, hasil memprlihatkan bahwa proporsi dari pengakuan pelanggaran
kewajiban dokter dalam menjelaskan adalah rendah ketika penjelasan tersbut diberikan
sebelum terapi dan pembedahan $Tabel 0'. Ini memperlihatkan pentingnya penjelasan
terhadap prosedur atau regimen sebelum melakukan dan mengaturnya. 1itambah lagi,
meskipun penjelasan dokter yang tidak rele2an dan tidak spesifik kepada pasien atau
keluarga pasien lebih mungkin dinilai sebagai pelanggaran pada tugas dokter dalam
memberikan peenjelasan, sikap dari penjelasan dokter $ lisan,tertulis' dilihat tidak ada
hubungannya dengan keputusan pengadilan.
*ehubungan dari isi penjelasan dari dokter, berbagai pandangan telah ditawarkan.
*ebagai ,ontoh, di Inggris, dimana dokter hanya ditempatkan untuk memebrikan
penjelasan yang bersifat umum atau tidak spesifik, permintaan untuk memberikan
penjelasan yang rele2an dan spesifik telah meningkat di akhir tahun ini. 1i 4epang, le2el
penjelasan dari dokter telah diserahkan kepada kebijakasanaan dokter. 8agaimanapun, dalam
beberapa kasus sidang malpraktek medis, diputuskan bahwa penjelasan dokter harus
spesifik dan ,ukup rele2an untuk dimengerti oleh pasien, seperti pertimbangan terapi dan
penyakit. Keputusan ini memperlihatkan efek terhadap sidang kasus malpraktek di 4epang.
Penemuan kami menunjukkan bahwa penjelasan dokter ke pasien harus spesifik atau rele2an,
konsisten dengan keputusan yang sudah diambil.
*) Karakter$st$k &as$en "an "!kter terka$t &en,elasan %asala. se0ara leal
8eberapa penelitian sudah meneliti hubungan antara sifat pasien dan sikap dalam
penjelasan masalah se,ara legal oleh dokter dalam hokum kedokteran .#%/. Pada penelitian
ini usia dan jenis kelamin pasien dikaitkan dengan sikap dalam penjelasan masalah se,ara
legal. Pertama, berkaitan dengan usia, semakin tua usia pasien, umumnya penjelasan dokter
semakin spesifik $Tabel 9'. 5al ini menunjukkan bahwa dokter ,enderung memberikan
penjelasan yang tidak lengkap, sadar maupun tidak sadar, pada pasien dengan usia lebih
muda. 1alam prakteknya, dokter seharusnya memberikan penjelasan yang sama tanpa
membedakan usia pasien, dan pasien dengan usia muda seharusnya menanyakan detail lebih
lanjut bila mereka tidak mengerti dengan penjelasan dokter. Penjelasan lainnya juga
memungkinkan, pasien dengan usia lebih tua kemungkinan tidak akan mengeluh lebih
dibandingkan dengan pasien usia muda, sehingga mendorong penjelasan lebih dari dokter)
dokter mereka. Pada kasus ini juga, implikasi praktek adalah dokter seharusnya memberikan
penjelasan yang sama tanpa membedakan usia pasien.
Kedua, jenis kelamin pasien adalah prediksi yang penting dalam persetujuan pasien
$Tabel 9'. Tatalaksana maupun tindakan pembedahan yang ditunjukkan tanpa persetujuan
pasien umumnya ditemukan pada pasien wanita. 5al ini kemungkinan karena banyak pasien
wanita ditangani selama persalinan. Pada banyak kasus, diputuskan bahwa seharusnya dokter
telah memperoleh persetujuan dari pasien, bukan dari keluarganya, segera setelah melahirkan.
Telah dilaporkan bahwa komunikasi merupakan faktor penting dalam penurunan jumlah
perkara pengadilan bidang obstetri dan ginekologi .#0/. 3eskipun jumlah sengketa medis
terus meningkat di bidang obstetri dan ginekologi, perkara pangadilan memungkinkan untuk
diturunkan dengan ,ara mendapatkan persetujuan pasien segera setelah melahirkan,
setidaknya ketika masalah penting dalam kasus adalah kewajiban dokter untuk menjelaskan.
*elanjutnya adalah pertimbangan dari segi karakteristik dokter. Pelanggaran
kewajiban lebih mungkin ditemukan ketika dua atau lebih dokter terlibat dalam penanganan
pasien, dan lebih jarang ditemukan ketika fasilitas kesehatan yang digunakan adalah rumah
sakit, ketika dokter menjelaskan sebelum dilakukan tatalaksana maupun tindakan
11
pembedahan, ketika penjelasan dokter kepada pasien dan pihak keluarga rele2an dan spesifik,
ketika dokter memberikan penjelasan di bangsal rawat inap, dan pemberian penjelasan pada
hari yang berbeda dengan hari dilakukan tatalaksana ataupun tindakan pembedahan $Tabel 9'.
Temuan ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan antara rumah sakit dan klinik dalam
hal pelayanan kesehatan dan karakteristik demografi pasien. Pentingnya penjelasan yang
diberikan oleh dokter bias dengan lebih baik dan lebih tegas ditunjukkan di rumah sakit
dibandingkan klinik.
KETERBATASAN PENELITIAN DAN MASALA# DI MASA
MENDATANG
Pada akhirnya, kita bahas mengenai keterbatasan dalam penilitian dan permasalahan
di masa mendatang. Pertama, penelitian ini tidak berurusan dengan semua keputusan
pengadian mengenai pelanggaran kewajiban dokter untuk memberikan penjelasan selama
periode penelitian di 4epang. Bleh karena itu, bias mungkin akan terjadi karena keputuan
yang dipubikasikan pada laporan kasus sesuai dengan aktualitas dan interpretasi baru undang)
undang.
Kenyataannya, keputusan yang disukai pasien dalam litigasi malapraktik medis umum
di 4epang antara tahun !:& dan !;: hanya berjumlah %:.%D dari kasus .&/, sedangkan
pada penelitian ini sebesar 9!D. Perbedaan proporsi dalam keputusan yang menguntungkan
pasien menunjukkan pentingnya penjelasan yang diberikan dokter kepada pasien. Bleh
karena itu, kasus)kasus yang melibatkan pelanggaran.
kewajiban dokter dalam memberi penjelasan kepada pasien, lebih sering diputuskan
sesuka pasien. Namun, karena jenis keputusan digunakan untuk analisis di sini mungkin
berbeda dari substansi keutusan dari sengketa medis se,ara umum, perbandingan dari
proporsi mungkin tidak bermakna. 1engan demikian, kehatian)hatian diperlukan dalam
mengganggap keabsahan eksternal dari temuan ini.
Terlepas dari masalah ini, faktor sengketa medis diungkapkan di litigasi kasus
malpraktik kedokteran memiliki implikasi praktek. 8eberapa temuan sudah berdasarkan
analisis kuantitatif dari penetapan litigasi malpraktik kedokteran di 4epang. *elain itu, akibat
kasus yang diputuskan dalam masalah penting adalah kewajiban dokter dalam memberikan
penjelasan dianalisis dalam penelitian ini, temuan kami memiliki implikasi praktek akibat
kewajiban dokter dalam memberikan penjelasan kepada pasien mungkin akan menjadi
masalah penting pada interaksi antar pasien. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memastikan 2aliditas dari hasil penelitian ini.
KESIMPULAN
Poin)poin berikut kami tunjukkan dalam penelitian ini. $' 8ila penjelasan dokter
diberikan sebelum tatalaksana atau tindakan pembedahan, ketika penjelasan dokter rele2an
atau spesifik, dan ketika persetujuan pasien diperoleh, penjelasan tersebut memiliki
kemungkinan lebih ke,il untuk dianggap sebagai pelanggaran dari tugas dokter untuk
menjelaskan. $#' <ara dokter dalam menjelaskan, frekuensi penjelasan dan persetujuan
tertulis dari pasien maupun keluarga tidak berhubungan dengan putusan pengadilan. $%'
-aktor dari pasien yang berhubungan dengan penjelasan masalah se,ara legal adalah usia dan
jenis kelamin pasien. $0' -aktor dokter berhubungan dengan penjelasan masalah se,ara legal
adalah jumlah dokter yang terlibat dalam penanganan pasien. Kesimpulannya, karakteristik
12
dari sikap dokter dalam memberikan penjelasan terkait dengan kewajiban hukum untuk
menjelaskan kepada pasien diungkapkan. 1okter harus menyadari faktor)faktor terkait
dengan pelanggaran kewajiban dalam menjelaskan, termasuk jenis kelamin dan usia pasien,
jumlah dokter dalam penanganan pasien, ukuran fasilitas medis, dan apakah penjelasan
diberikan sebelum atau pada hari perawatan.
Temuan ini diharapkan dapat membantu para dokter untuk memberikan penjelasan
yang tepat kepada pasien.

13

You might also like