Jurnal Ilmiah Tamaddun, ISSN. 0216-809, Vol.8 No.1, Juni 2011
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE ALAMIAH BAGI MURID SEKOLAH DASAR DI TANA TORAJA
Anastasia Baan Daud Rodi Dosen Universitas Kristen Indonesia Toraja
Abstrak
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Penerapan Metode Alamiah bagi Murid Sekolah Dasar di Tana Toraja. 2010. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana penerapan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? (2) bagaimana meningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? (3) sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? (4) Teknik pembelajaran yang digunakan selama ini belum memberi hasil seperti yang diharapkan, untuk itu perlu kreasi-kreasi teknik pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia agar hasil yang diharapkan tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan penerapan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid sekolah dasar di tana Toraja, (2) Untuk mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja, (3) Untuk mendeskripsikan sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja, (4) Untuk memberi kreasi- kreasi metode pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia agar hasil yang diharapkan tercapai. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) pengembangan ilmu pengetahuan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, (2) pemecahan masalah kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, (3) pengembangan bahan ajar materi kuliah jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, program studi Bahasa Indonesia. Lokasi Penelitiann dilakukan di sekolah dasar pada kecamatan Sangalla Utara. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan (1) lembar observasi sebagai pedoman pengamatan, untuk mengamati sistuasi proses pembelajaran yang dilakukan peneliti menyangkut kemampuan guru mengelola kelas, penguasaan materi ajar, desain pembelajaran, dan keterampilan mengajar, serta keterkaitan antara perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran, (2) Lembar penelitian proses, untuk memperoleh data tentang sejauh mana kualitas pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapkan metode alamiah, (3) Catatan lapangan, untuk menyempurnakan data atau sebagian pendukung dalam memudahkan analisis dan refleksi, (4) Lembar informasi balikan dari siswa (angket), untuk memperoleh data sejauh mana kemenarikan penerapan metode alamiah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia. Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif. Hasil penelitian terhadap implementasi dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 6,73, sedangkan
2
pada siswa SDN 323 Bebo adalah 6,80. Pada siklus II mengalami peningkatan di mana nilai rata-rata siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 8,83, sedangkan pada siswa SDN 323 Bebo, juga meningkat menjadi 8,54. Peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa selama pembelajaran mulai tampak pada kegiatan pembahasan materi pada siklus I. Meskipun motivasi belajar siswa masih mengalami hambatan pada awalnya namun terus meningkat secara bergradasi.
Kata Kunci : kualitas pembelajaran, metode alamiah, bahasa Indonesia
A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa melibatkan sekurang-kurangnya tiga disiplin, yakni (1) linguistik, (2) psikologi, dan (3) ilmu pendidikan. Ilmu linguistik memberi informasi kepada kita mengenai bahasa secara umum dan mengenai bahasa-bbahasa tertentu. Ilmu psikologi menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan ilmu pendidikan atau pedagogi memungkinkan kita untuk meramu dari ilmu linguistik dan ilmu psikologi. Berdasarkan penilaian para pengamat bahasa yang banyak dilontarkan melalui media informasi seperti surat kabar kompas (tgl. 1/12/2008) bahwa tujuan yang telah ditentukan dalam kurikulum belum tercapai sebagai mana yang diharapkan. Salah satu penyebabnya adalah peran guru dalam mengkreasikan pembelajaran masih kurang atau belum optimal. Mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia tentu memerlukan suatu metode. Pemilihan suatu metode merupakan salah satu unsur yang menentukan keberhasilan dalam belajar. Untuk mengoptimalkan pembelajaran yang efektif dan berhasil guna, perlu dicapai dan ditampilkan alternatif metode yang menggunakan teknik pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan karakteristik atau spesifikasi setiap materi. Pembelajaran dalam bentuk kreasi-kreasi inovatif dan variatif mempersiapkan siswa secara psikologis untuk berpartisipasi dan kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga siswa mampu mengaplikasikan keterampilan berbahasa khususnya keterampilan berbicara. Berdasarkan hasil penelitian terhadap metode bermain peran dan audiolingual, terbukti bahwa metode tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya pada proses pembelajaran bahasa Indonesia. Untuk menambah pembendaharaan metode yang telah diteliti tersebut, maka peneliti mencoba meneliti model pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah. Metode ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam meningkatkan kualitas belajar bahasa Indonesia murid sekolah dasar. Oleh karena penelitian ini penelitian tindakan kelas, maka kerjasama (kolaborasi) antara peneliti dan guru sangat penting dalam bersama-sama menggali dan mengkaji permasalahan, menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan tindakan, dan menganalisis data (Suharjono, 2008).Melalui metode alamiah, mengajar bahasa baru itu harus sesuai dengan kebiasaan belajar berbahasa sesungguhnya sebagaimana yang dilalui oleh anak-anak belajar bahasa ibunya. Pada tahap pertama bahasa diajarkan kepada anak tanpa menggunakan bahasa ibunya, ditunjukkan benda atau gambar-gambar bila mengajarkan kata-kata bersangkutan (alat peraga). Penggunaan bahasa metode ilmiah, bahasa lisan diajarkan terlebih dahulu sebelum diperkenalkan bahasa tulis. Atau dengan kata lain, setelah bahasa lisan dikuasai siswa, barulah pelajaran dilanjutkan dengan membaca dan menulis. Batasan Masalah
3
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, makayang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa sekolah dasar di Tana Toraja.
Rumusan Masalah Bagaimana penerapan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? Bagaimana meningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? Sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid sekolah dasar di Tana Toraja? Teknik pembelajaran yang digunakan selama ini belum memberi hasil seperti yang diharapkan, untuk itu perlu kreasi-kreasi teknik pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia agar hasil yang diharapkan tercapai.
B. TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Pembelajaran
Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan. Secara definitiv efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Kualitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai factor di dalam maupun di luar seseorang. Dengan demikian kualitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitasnya, akan tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu, kualitas juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang (Hamsa, 2007) Kualitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberi gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap tujuan-tujuan yang akan dicapai. Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu (Wina Sanjaya, 2008). Dengan demikian yang dimaksud dengan kualitas belajar menurut Pinontoan, 2008 adalah Tingakat pencapaian tujuan pembelajaran termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Dengan pemahaman tersebut di atas, maka dapat dikemukakan aspek-aspek kualitas belajar sebagai berikut: (1) peningkatan pengetahuan (2) peningkatan keterampilan (3) perubahan sikap (4) perilaku (5) kemampuan adaptasi (6) peningkatan integrasi (7) peningkatan partisipan (8) peningkatan interaksi kultural Pembelajaran Bahasa Indonesia
4
Belajar dapat dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Belajar di sekolah umumnya dilaksanakan secara terprogram dan terkontrol atau mengacu pada kurikulum yang telah diciptakan. Suatu kegiatan yang membantu siswa untuk mencapai tujuan belajar secara terprogram dan terkontrol disebut kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran umumnya dibatasi oleh materi tersebut, oleh karena itu seorang guru harus menyusun perencanaan pembelajaran sesuai dengan materi dan waktu yang telah ditetapkan dalam kurikulum (Dina Gasong, 2008) Pembelajarn bahasa Indonesia adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada . kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Metode Alamiah
Menurut Pranowo, 2008: Ciri metode Alamiah (1) pengajaran langsung kepada benda atau menggunakan gambar, (2) kata-kata baru diajarkan berdasarkan pengetahuan si terdidik mengenai kata lama, (3) tidak ada terjemahan, (4) kesalahan berbahasa segera diberitahukan, (5) kamus dapat digunakan untuk mengingat kata-kata yang telah dilupakan, (6) tahap pengajaran yaitu menyimak berbicara, membaca, menulis, dan tatabahasa. Sejalan dengan pendapat tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa metode alamiah biasanya dimulai dari pertanyaan tentang objek dan gambar-gambar. Kata-kata baru dijelaskan dengan kata-kata yang diperoleh. Makna diajarkan lewat kesimpulan yang diperoleh siswa berdasarkan situasi.Tidak ada penggunaan bahasa pertama (bahasa ibu), tidak ada terjemahan. Kamus digunakan untuk mencari makna kata yang dilupakan, dan urutan penyampaian ialah dengar, bicara, baca, tulis, dan tatabahasa.
2.3.1 Prosedur Pelaksanaan Metode Alamiah: Mulailah dengan perintah-perintah RFT (Responsi Fisik Total). Mula-mula perintah- perintah itu agak sederhana. Pakailah RFT untuk mengajarkan nama-nama bagian tubuh dan memperkenalkan angka- angka dan urutan. Perkenalkanlah alat-alat dan benda-benda kelas di dalam perintah. Gunakan nama-nama karakteristik fisik dan pakaian untuk mengenali anggota kelas dengan nama. Gunakan sarana visual, khususnya majalah bergambar, untuk memperkenalkan kosakata baru dan disambung dengan kegiatan-kegiatan yang hanya membutuhkan nama-nama siswa sebagai respons. Gabungkan pemakaian gambar dengan RFT. Gabungkan observasi-observasi mengenai gambar-gambar dengan perintah-perintah dan kondisional-kondisional. Dengan menggunakan beberapa gambar, seluruh para siswa menunjukkan pada gambar yang diberikan (Sardiman, 2007)
Proses yang dilalui siswa dalam belajar melalui penerapan metode alamiah, yakni: Mula-mula yang dipelajari siswa ialah kelompok-kelompok bunyi yang umum, bukan bunyi yang terpisah.
5
Setiap kata yang dipelajari oleh siswa selalu dalam hubungan pemakaiannya, siswa melihat sesuatu benda sambil menunjuknya, menyentuhnya, merabanya, memakainya, mencium baunya. Siswa sering diliputi dengan perasaan ingin tahu sehingga setiap saat selalu ada paksaan/dorongan ingin tahu atau dorongan untuk ingin tahu atau dorongan untuk belajar. Untuk keperluan itu ia terpaksa menggunakan bahasa. Proses belajar anak berlangsung dengan penuh berbagai ragam/variasi dan untuk semua itu dilakukan dengan penuh perhatian. Situasi belajar selalu hidup, mereka belajar sambil bermain di mana teman sepermainannya adalah teman sekitarnya dan gurunya sehingga siswa menjadi tidak bosan, dan apa yang telah dipelajarinya susah untuk terlupakan. Bahasa yang dipelajarinya adalah bahasa hidup, bahasa yang terpakai sehari-hari dalam percakapan. Dalam setiap kesalahan siswa selalu diperbaiki guru secara bijaksana supaya tidak menyinggung perasaan siswa (Pinontoan, 2007).
2.3.2 Prinsip Metode Alamiah Prinsip metode alamiah adalah belajar bahasa secara alamiah seperti halnya anak-anak mempelajari bahasa ibunya pada saat mulai bicara. Hal tersebut dapat digambarkan melalui proses berikut: (1) Pelajaran tentang kata. Pelajaran tentang kata benda, kata keja, kata sifat, misalnya harus dalam hubungannya dengan benda-benda, kerja, dan sifat yang digambarkan oleh kata itu. (2) Apa yang didengar, anak-anak mempelajari sesuatu mulai dari apa yang didengarnya, bukan yang dilihatnya. (3) Kelompok bunyi. Anak-anak mula-mula mempelajari kelompok bunyi yang umum, bukan bunyi yang terpisah. (4) Aplikatif. Apa yang dipelajari anak-anak selalu ada hubungannya dengan pemakaian sehari-hai apa yang didengarnya, apa yang dilihatnya, apa yang dirabanya,apa yang dicium baunya dan sebagainya (Martinis, 2007)
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan penerapan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia bagi murid sekolah dasar di tana Toraja. Untuk mendeskripsikan peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja Untuk mendeskripsikan sejauhmana peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi murid Sekolah Dasar di Tana Toraja Untuk memberi kreasi-kreasi metode pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia agar hasil yang diharapkan tercapai. 3.2 Manfaat Penelitian 1. Pengembangan ilmu pengetahuan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. 2. Pemecahan masalah kualitas pembelajaran bahasa Indonesia 3. Pengembangan bahan ajar materi kuliah jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, program studi Bahasa Indonesia.
D. METODE PENELITIAN
6
Lokasi Penelitian Lokasi pengujian dilakukan di sekolah dasar pada kecamatan Sangalla Utara. Alat yang digunakan: rencana pembelajaran, meliputi: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, alat penilaian, dan alat peraga yang berhubungan dengan materi.
Metode pengumpulan data Data penelitian dikumpulkan oleh peneliti dan guru dengan menggunakan: 4.3.1 lembar observasi sebagai pedoman pengamatan, untuk mengamati sistuasi proses pembelajaran yang dilakukan peneliti 4.3.2 Lembar penilaian proses, untuk memperoleh data tentang sejauh mana kualitas pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapkan metode alamiah. 4.3.4 Analisa data Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis data kualitatif. Analisis data dimulai dengan menelaah data yang terkumpul. Tahap analisis data dilakukan berulang-ulang setelah data selesai dikumpulkan. Langkah-langkah analisis data yaitu menelaah data yang terkumpul melalui observasi, penilaian proses, dan catatan lapangan. Seluruh data yang terkumpul diseleksi dan dikelompokkan sesuai dengan fokus penelitian. Penyajian data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang sudah diseleksi/dikelompokkan. Data mula-mula disajikan secara terpadu berdasarkan fokus pembelajaran bahasa dengan metode alamiah. Penyimpulan akhir temuan peneliti diikuti dengan metode alamiah. Penyimpulan akhir temuan penelitian diikuti dengan kegiatan triangulasi. Kegiatan triangulasi dilakukan dengan cara tinjau ulang catatan lapangan serta tukar pikiran dengn guru. Analisis data dilakukan terhadap data yang diseleksi yaitu data perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses. Analisis data dilakukan secara terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan agar ditemukan informasi spesifik yang mendukung dan menghambat. Dengan ini pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat dilakukan secara tepat. Peneliti menjaring, menilai, dan menyimpulkan data penelitian.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dipaparkan tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang mengimplementasikan metode alamiah dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada dua sekolah, yaitu pada Sekolah Dasar Saluallo dan Sekolah Dasar Bebo khususnya pada kelas lima. Data tindakan dan temuan serta refleksi diperoleh selama dua siklus tindakan pembelajaran. Data setiap siklus dipaparkan secara terpisah. Untuk memperlihatkan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode alamiah sebagai suatu kesatuan proses pembelajaran yang utuh. Dari setiap siklus dipaparkan (a) perencanaan pembelajaran, (b) pelaksanaan pembelajaran, (c) pengamatan pembelajaran, (d) penilaian hasil pembelajaran, dan (e) refleksi tindakan. Kegiatan yang dilakukan pada SDN No.218 Saluallo dalam setiap siklus sama juga yang dilakukan pada SDN No.323 Bebo. 5.1 Penerapan Metode Alamiah pada Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Murid Sekolah Dasar di Tana Toraja. 5.1.1 Siklus I 5.1.1.2 Perencanaan Siklus I Perencanaan pembelajaran disusun bersama-sama oleh guru dan peneliti berdasarkan program semester ganjil kelas 5, dan disajikan dalam waktu 2 x 45 menit (1 x pertemuan). Standar kompetensi diambil dari kurikulum 2007 yaitu mampu mengungkapkan pikiran,
7
pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan melalui menanggapi suatu peristiwa atau kegiatan yang terjadi di sekitar, dengan kompetensi dasar menanggapi peristiwa atau kegiatan di sekitar siswa. Materi bersumber dari buku Bina Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditulis oleh Sanusi Budi, dan diterbitkan oleh Erlangga, tahun 2004 yang bertema Bencana Alam, selain itu digunakan juga buku pelengkap Mari Belajar Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Muhammad Darisman, diterbikan oleh Yudistira, tahun 2004. Sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini yakni meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa Sekolah Dasar, maka metode alamiah yang digunakan dalam pembelajaran ini disesuaikan dengan materi untuk mencapai tujuan dengan indikator sebagai berikut: (1) siswa menjelaskan peristiwa yang terjadi atau kegiatan yang dilaksanakan di sekitar siswa, (2) siswa mengemukakan pendapat terhadap peristiwa atau kegiatan tersebut. Untuk mencapai indikator tersebut perencanaan pembelajaran ini dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti, dan tahap kegiatan akhir. Ketiga tahap ini tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu kegiatan dengan kegiatan lain. Tahap Kegiatan Awal Pada kegiatan ini, guru membuka pelajaran dengan membangkitkan skemata siswa melalui tanya jawab, setelah kegiatan tanya jawab selesai guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian menyampaikan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan metode alamiah. Selanjutnya guru memperlihatkan gambar tentang peristiwa bencana alam "Banjir" kepada siswa, kemudian meminta siswa mengamati gambar dan mengemukakan pendapat terhadap gambar tersebut. Setelah siswa mengemukakan pendapatnya, kemudian guru menyimpulkan. Kegiatan di atas merupakan kegiatan awal yang dimaksudkan sebagai pembuka pembelajaran untuk membawa siswa pada kegiatan selanjutnya. Tahap Kegiatan Inti Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi dengan menghubungkan langsung kata-kata dengan benda, kerja, atau sifat yang digambarkan oleh kata-kata itu. Selanjutnya menugasi siswa menyebutkan masalah atau peristiwa bencana alam 'banjir' yang pernah terjadi di sekitar siswa atau yang siswa ketahui melalui berita radio, televisi, atau surat kabar, kemudian siswa memberi pendapat atau alasan terhadap peristiwa tersebut. Tahap Kegiatan Akhir Tahap ini digunakan guru untuk menyimpulkan pendapat yang telah dikemukakan oleh siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi kemudian menutup pelajaran. 5.1.1.2 Pelaksanaan siklus I Tabel 1. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Penerapan Metode Alamiah
No Tahap Kegiatan guru Kegiatan siswa
8
1
2.
3
Kegiatan awal
Kegiatan inti
Kegiatan akhir Membuka pelajaran dengan membangkitkan schemata siswa melalui Tanya jawab Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan langkah- langkah KBM dengan metode alamiah Memperlihatkan gambar tentang peristiwa bencana alambanjir kepada siswa, kemudian meminta siswa untuk mengamati gambar dan mengemukakan pendapat terhadap gambar tersebut
Menyimpulkan pendapat siswa tentang gambar yang diberikan
Guru menjelaskan materi dengan menghubungkan langsung kata-kata dengan benda, kerja, atau sifat yang digambarkan oleh kata-kata itu
Menugasi siswa menyebutkan peristiwa bencana alam banjir yang pernah terjadi di sekitar siswa atau yang diketahui siswa melalui berita radio, televise, atau surat kabar, kemudian mengemukakan pendapat terhadap peristiwa tersebut
Menyimpulkan pendapat siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi
Menutup pelajaran Bertanya jawab dengan guru
Memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
Menyimak langkah-langkah KBM
Mengamati gambar tentang peristiwa bencana alam banjir dan mengemukakan pendapat terhadap gambar tersebut
Mendengarkan kesimpulan guru tentang gambar yang diberikan
Menyimak materi yang dijelaskan
Menyebutkan masalah atau peristiwa bencana alam banjir yang terjadi di sekitar dan mengemukakan pendapatnya terhadap peristiwa tersebut
Mendengarkan kesimpulan dan penjelasan tentang kosakata yang berkaitan dengan materi
9
5.1.1.3 Pengamatan Kondisi Belajar Siswa Siklus I Dari hasil pengamatan, ditemui bahwa sebagian kecil siswa masih mengalami kesulitan pada tahap awal, ini disebabkan oleh karena ada siswa masih malu dan kurang percaya diri, pada saat kegiatan sementara berlangsung, sebagian besar siswa sudah termotivasi. Selanjutnya antusiasme siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan, kesungguhan siswa dalam mendengar dan menanggapi tugas yang diberikan, kemampuan siswa dalam menanggapi tugas yang diberikan serta spontanitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan memperlihatkan hasil yang cukup.
5.1.1.4 Penilaian Siklus I Dalam penilaian terhadap siswa melalui pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah, peneliti menggunakan lembar penilaian yang memuat: (1) kompetensi, (2) penggunaan kosakata (3) performansi, dan (4) kebermaknaan kalimat. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus: M = fx N Langkah analisis yang ditempuh peneliti yaitu dengan membuat tabel distribusi frekuensi berikut. Table 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus I Nilai F Fb Fx Rentang Nilai 7,81 7,57 7,37 7,06 7 6,87 6,5
1 2 1 1 3 2 1
f1 = 11 7,81 15,14 7,37 7,06 21 13.74
6,50-8,49
6,43 8,18 6,12 2 1 1 f1 = 4 12,86 8,18 6,12 5,50-6,49 N = 15 f = 15 fx = 105,78
M = fx = 105,78 = 7,052 N 15 Keterangan: M : Mean N : Jumlah nilai/jumlah individu f : Frekuensi fb : Frekuensi baru (untuk menghitung frekuensi rentang nilai) x : Nilai fx : Frekuensi nilai Persentase tiap rentang nilai sebagai berikut: 1.6,50 - 8,49 = f1 x 100 = 11 x 100= 73,33% N 15
10
2.5,50 - 6,49 = f2 x 100 = 4 x l00 = 26,66% N 15 Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 6,50 - 8,49 yaitu 1 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 73,33%. Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 5,50 -6,49 yaitu 4 siswa dengan persentase perolehan nilai adalah 26,66%. Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 7,052. Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 11 siswa atau 73,33%. Data di atas dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus I Nilai/Kategori
4,50-5,49
5,50-6,49
6,50-8,49
8,50-10,00
Jumlah
Jumlah Siswa
-
4
11
-
15
Persentase
-
26,66 73,33
-
100%
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No.323 Bebo pada Siklus I Nilai F Fb Fx Rentang Nilai 7,57 7,37 7,06 7 6,87 6,68 6,5
M = fx = 115,69 = 6,80 N 17 Persentase tiap rentang nilai sebagai berikut: 1.6,50 - 8,49 = f1 x 100 = 12 x 100= 70,58% N 17 2.5,50 - 6,49 = f2 x 100 = 5 x l00 = 29,41% N 17
Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 6,50 - 8,49 yaitu 12 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 70,58%. Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 5,50 -6,49 yaitu 5 siswa dengan persentase perolehan nilai adalah 29,41%.
11
Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 6,80. Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 12 siswa atau 70,58%. Data di atas dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 5. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.323 Bebo pada Siklus I Nilai/Kategori
4,50-5,49
5,50-6,49
6,50-8,49
8,50-10,00
Jumlah
Jumlah Siswa
-
5
12
-
17
Persentase
-
29,41 70,58
-
100%
5.1.1.5 Refleksi Refleksi dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan guru. Secara umum, pembelajaran telah dilaksanakan dengan cukup baik, namun masih ada kekurangan yang pelu diperbaiki dalam tindakan pada siklus II agar diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan dan harapan. Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut. 1. Kontribusi penerapan Metode Alamiah terhadap peningkatan kualitas pembelajaran siswa cukup baik, terbukti melalui hasil pekerjaan atau tugas dan aktivitas setiap siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. 2. Hasil analisis proses pembelajaran siswa menunjukkan masih ada 4 atau 26,66% siswa yang memperoleh nilai < 6,5 pada siswa SDN No.218 Saluallo dan ada 5 atau 29,41 % siswa yang memperoleh nilai < 6,5 pada siswa SDN 323 Bebo 5.1.2 Siklus II 5.1.2.1 Perencanaan Siklus II Perencanaan pembelajaran pada siklus ini disusun berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus II. Perubahan yang ditempuh untuk pembelajaran berdasarkan refleksi yaitu peneliti mengganti tema materi dengan mengambil tema kecelakaan transportasi darat. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sumber buku serta alokasi waktu sama seperti siklus I . Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa sekolah dasar. Adapun indikator pada siklus ini sebagai berikut (1) menjelaskan peristiwa yang terjadi atau kegiatan yang dilaksanakan di sekitar siswa, (2) siswa mengemukakan pendapat terhadap peristiwa atau kegiatan tersebut. Untuk mencapai indikator tersebut, maka perenca-iaan pembelajaran ini dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti, dan tahap kegiatan akhir ketiga tahap ini tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu kegiatan dengan kegiatan lain. Tahap Kegiatan Awal Pada siklus ini, guru membuka pelajaran dengan membangkitkan skemata siswa melalui tanya jawab, setelah kegiatan tanya jawab selesai guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian menyampaikan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan metode alamiah. Selanjutnya guru memperlihatkan gambar tentang kegiatan kecelakaan transportasi darat, kemudian guru meminta siswa mengamati gambar dan mengemukakan pendapat terhadap gambar tersebut. Setelah siswa mengemukakan pendapatnya, kemudian guru menyimpulkan. Kegiatan di atas merupakan kegiatan awal yang dimaksudkan sebagai pembuka pembelajaran untuk membawa siswa pada kegiatan selaujutnya. Tahap Kegiatan Inti
12
Pada kegiatan ini, guru menjelaskan materi dengan menghubungkan langsung kata-kata dengan benda, kerja, atau sifat yang digambarkan oleh kata-kata itu. Selanjutnya menugasi siswa menyebukan peristiwa kecelakaan transportasi darat yang pernah terjadi di sekitar siswa atau yang siswa ketahui melalui berita radio, televisi, atau surat kabar, kemudian siswa memberi pendapat atau alasan terhadap peristiwa tersebut. Tahap Kegiatan Akhir Tahap ini digunakan guru untuk menyimpulkan oendapat yang telah dikemukakan oleh siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi, kemudian menutup pelajaran. 5.1.2.2 Pelaksanaan Siklus II Tahel 6. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Pcnerapan Metode Alamiah
Aspek Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan awal
Kegiatan inti
Membuka pelajaran dengan membangkitkan schemata siswa melalui Tanya jawab
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan langkah- langkah KBM dengan metode alamiah
Memperlihatkan gambar tetang peristiwa kecelakaan transportasi darat kepada siswa dan memina siswa untuk mengamati gambar, kemudian mengemukakan pendapatnya terhadap gambar tersebut
Menyimpulkan pendapat siswa tentang gambar yang diberikan
Guru menjelaskan materi dengan menghubungkan Bertanya jawab
Menyimak tujuan pembelajaran
Mengamati gambar tentang peristiwa kecelakan transportasi darat dan mengemukakan pendapat terhadap gambar tersebut
Mendengarkan kesimpulan guru tentang gambar yang diberikan
Menyimak materi yang dijelaskan
Menyebutkan masalah atau peristiwa kecelakaan transportasi darat yang terjadi di sekitar dan mengemukakan
13
Kegiatan akhir
langsung kata-kata dengan benda, kerja, sifat yang digambarkan oleh kata-kata itu
Menugasi siswa menyebutkan peristiwa kecelakaan transportasi darat yang pernah terjadi di sekitar siswa atau yang diketahui siswa melalui berita radio, televise, atau surat kabar, kemudian mengemukakan pendapat terhadap peristiwa tesebut
Menyimpulkan pendapat siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi
Menutup pelajaran pendapatnya terhadap peristiwa tersebut
Mendengarkan kesimpulan dan penjelasan tentang kosakata yang berkaitan dengan materi 5.1.2.3 Pengamatan Kondisi Belajar Siswa Siklus II Pada siklus ini, seluruh siswa tidak lagi mengalami kesulitan pada tahap awal, karena siswa tidak lagi merasa malu dan tidak percaya diri, sehingga siswa menjadi termotivasi. Demikian halnya dengan antusiasme siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan, kesungguhan siswa dalam mendengar dan menanggapi tugas yang diberikan, kemampuan siswa dalam menanggapi tugas yang diberikan serta spontanitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan memperlihatkan hasil yang baik. 5.1.2.4 Penilaian Siklus II Pada siklus ini, juga menggunakan lembar penilaian yang sama pada siklus I. Hasil rata- rata kelas yang diperoleh dari penilaian keterampilan berbicara melalui pembelajaran dengan metode alamiah pada siklus ini juga dianalisis dengan menggunakan rumus dan langkah analisis yang ditempuh sama seperti pada siklus I.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus II Nilai F Fb Fx Rentang Nilai 9,75 9,68 9,5 8,68 8,5
1 3 3 2 1
f1 = 10 9,75 29,04 28,5 17.36 8,5 8,50-10,00 8,06 7,81 1 4 f2 = 5 8,06 31,24 6,50-8,49 N= 15 f = 15 fx = 132,45
14
M = fx = 132,45 = 8,83 N 15 Persentase rentang nilai: 8,50-10,00 = f1 x l00 = 10 x 100 =66,66% N 15
6,50-8,49 = f2 x l00 = 5 x 100 = 33,33% N 15 Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 8,50 10,00 yaitu 10 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 66,66%. Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 6,50-8,49 yaitu 5 siswa dengan persentase perolehan nilai adalah 33,33%. Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 8,83. Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 15 siswa atau 100%. Data di atas dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 8. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.218 Saluallo pada Siklus II Nilai/Kategori
4,50-5,49
5,50-6.49
6,50-8,49
8,50-10,00
Jumlah
Jumlah Siswa
-
-
5
10
15 Persentase
-
-
33,33
66,66
100%
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa SDN No. 323 Bebo Siklus II Nilai F Fb Fx Rentang Nilai 9,81 9,75 9,68 9,18 8,81 8,68 8,5 1 1 1 1 1 1 2 f1 = 8 9,81 9,75 9,68 9,18 8,81 8,68 17 8,50-10,00 8,43 8,37 8,25 8,06 8 7,93 7,31 1 1 1 2 2 1 1 f2 = 9 8,43 8,37 8,25 16,12 16 7,93 7,31 6,50-8,49 N=17 f = 17 f= 145,32
M = fx = 145,32 = 8,54 N 17 Persentase tiap rentang nilai sebagai berikut: 1.8,50-10,00 = f1 x 100 = 8 x 100= 47,05%
15
N 17 2.6,50-8,49 = f2 x 100 = 9 x l00 = 59,94% N 17 Berdasarkan penilaian melalui pembelajaran dengan penerapan metode alamiah pada siklus ini memperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 8,50-10,00 yaitu 8 siswa. Dengan demikian persentase perolehan nilai adalah 47,05%. Selanjutnya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 6,50-8,49 yaitu 9 siswa dengan persentase perolehan nilai dalam rentang adalah 59,94%. Dari rincian di atas diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas adalah 8,54. Jumlah siswa yang memperoleh nilai > 6,5 ke atas yaitu 17 siswa atau 100%. Data di atas dapat dilihat pada tabel 10 berikut. Tabel 10. Hasil Penilaian terhadap Siswa SDN No.323Bebo pada Siklus II Nilai/Kategori
4,50-5,49
5,50-6,49
6,50-8,49
8,50-10,00
Jumlah
Jumlah Siswa
-
-
8 9
17
Persentase
-
-
47,05
59,94
100%
5.1.2.5 Refleksi Siklus II Berdasarkan paparan data siklus II maka peneliti dan guru kelas sepakat untuk mengakhiri penelitian karena sudah dianggap berhasil. Penelitian tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya karena data yang diperoleh telah memenuhi kriteria keberhasilan pembelajaran melalui metode alamiah. 5.2 Upaya Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi Siswa Sekolah Dasar di Tana Toraja Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah bagi siswa sekolah dasar di Tana Toraja dilakukan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode alamiah. Pada kegiatan pembelajaran diawali dengan (1) guru membuka pelajaran dengan membangkitan skemata siswa melalui kegiatan tanya jawab tentang materi. Pembangkitan skemata siswa bertujuan untuk untuk mendorong siswa mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman. Untuk mendorong agar siswa mampu mengungkapkan pendapat dilakukan dengan menyimak gambar atau alat peraga, atau dengan cara membawa siswa ke alam sekitar. Kegiatan siklus I siswa menyimak gambar air yang menggenangi rumah para warga. Siklus II siswa menyimak gambar kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Dari teknik membangkitkan skemata, siswa dapat termotivasi untuk mempelajari materi. Tumbuhnya motivasi atau minat menunjang keberhasilan memahami materi. Setiap siswa mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri. Sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh- sungguh dalam belajar. Kegiatan selanjutnya (2) menyampaikan tujuan pembelajaran, (3) mengarahkan serta memberikan dorongan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya dengan cara menyimak gambar atau alat peraga atau alam sekitar yang berhubungan dengan materi, (4) menugasi siswa untuk menyebutkan apa saja dan kegiatan apa saja yang terdapat pada gambar yang diperlihatkan, (5) selanjutnya guru menyimpulkan pendapat siswa sambil menjelaskan kosakata yang berkaitan dengan materi. 5.3 Peningkatan Kualitas Pembelajaran bahasa Indonesia dengan Penerapan Metode Alamiah bagi Siswa Sekolah Dasar di Tana Toraja
16
Ditinjau dari implementasi tindakan yang telah dilakukan, pembelajaran telah berjalan sesuai rencana. Hasil penelitian terhadap implementasi dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Peningkatan kualitas pembelajaran siswa selama proses pembelajaran mulai tampak pada kegiatan pembahasan materi pada siklus I. Meskipun motivasi belajar siswa masih mengalami hambatan pada awalnya namun terus meningkat secara bergradasi. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan metode alamiah telah memberi kontribusi positif terhadap kualitas pembelajaran bagi siswa. Data hasil penilaian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan metode alamiah meningkat dari siklus ke siklus. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 11. Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Metode Alamiah Siklus
Demikian data penelitian bahwa pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan metode alamiah bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa Sekolah Dasar di Tana Toraja. F. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Hasil penelitian terhadap implementasi dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 6,73, sedangkan pada siswa SDN 323 Bebo adalah 6,80. Pada siklus II mengalami peningkatan di mana nilai rata-rata siswa pada SDN 218 Saluallo adalah 8,83, sedangkan pada siswa SDN 323 Bebo, juga meningkat menjadi 8,54. Peningkatan kualitas pembelajaran bagi siswa selama pembelajaran mulai tampak pada kegiatan pembahasan materi pada siklus I. Meskipun motivasi belajar siswa masih mengalami hambatan pada awalnya namun terus meningkat secara bergradasi.
17
6.2 Saran Dengan berhasilnya metode alamiah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa sekolah dasar di di Tana Toraja, khususnya pada SDN No. 218 Saluallo dan SDN 323 Bebo, maka peneliti menyarankan kepada para guru bahasa Indonesia untuk menerapkan metode alamiah pada pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu alternative metode pembelajaran. Dalam implementasinya diperlukan variasi- variasi kreatif agar ketertarikan siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia meningkat. Selain itu materi pelajaran yang digunakan hendaknya dikaitkan dengan pengalaman dan kondisi siswa dengan memperhatikan relevansi dengan materi.
Daftar Pustaka
Gasong, Dina. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Andian Pratama. Hamzah. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kompas. 1/12/ 2008. Majalah Harian. Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press. Pronomo. 2008. Metode Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: UGM. Pinontoan. 2007. Beberapa Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa. Manado: Fajar. ------------, 2008. Teori Pembelajaran dan Proses Pemerolehan Bahasa. Manado: Fajar. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.