You are on page 1of 2

viii

ABSTRAK

Perkembangan hukum dikatakan dinamis apabila hukum tersebut telah mengikuti
perkembangan masyarakat dan mampu mengatasi permasalahan yang timbul di dalam kehidupan
bermasyarakat, karena hukum diciptakan untuk mengatur perilaku dan kehidupan manusia
seperti kutipan dalam adagium Ubi societas ibi ius ; (dimana ada masyarakat, disitulah
hukum terbentuk). Dalam ranah hukum acara pidana , salah satu wujud implementasi
perkembangan hukum yang dinamis dapat terlihat dengan disahkannya lembaga upaya hukum
Peninjauan Kembali yang merupakan suatu inovasi hukum acara pidana dalam mencapai tujuan
hukum yang bermanfaat bagi masyarakat untuk mencapai keadilan, kemanfaatan dan
memberikan kepastian hukum yang diimplementasikan didalam praktek acara pidana melalui
Undang- undang no. 08 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana.
Upaya hukum Peninjauan Kembali di dalam sistem hukum pidana indonesia terlahir atas
desakan masyarakat pencari keadilan terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap (BHT). Upaya pengesahan lembaga Peninjauan Kembali kedalam sistem hukum
acara pidana Indonesia sangat diperlukan karena secara praktek telah terjadi kekosongan hukum
yang mengatur hak warganegara untuk meminta keadilan pada Negara terhadap putusan yang
telah berkekuatan hukum tetap namun dirasakannya telah mencederai rasa keadilan .
Sesuai perkembangan zaman, permasalahan yang muncul terhadap upaya hukum
peninjauan kembali pun telah bervariasi dan tidak sesederhana pada saat kemunculannya
pertama kali ke dalam sistem hukum acara pidana Indonesia. Permasalahan tersebut dapat
dilihat dari kasus diterimanya permohonan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung :
Putusan MA RI Nomor 97 PK/PID.SUS/2012 atas Sudjiono Timan yang diajukan oleh
istrinya, dimana permohonan PK tersebut ternyata membebaskan terpidana yang buron, padahal
ix

dalam putusan yang dikeluarkan oleh MA ditingkat kasasi sebelumnya Sudjiono divonis 15
tahun penjara melakukan Tindak Pidana Korupsi yang menyebabkan kerugian keuangan Negara
dan sebelum putusan di tingkat kasasi dieksekusi, Sudjiono melarikan diri keluar negeri menjadi
buron dan masuk dalam DPO (daftar pencarian orang).

You might also like