Professional Documents
Culture Documents
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1 Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Plasenta Previa
Hasil penelitian pada 44 responden didapatkan hasil sebanyak 10
responden mengalami anemia berat dan sebanyak 34 responden mengalami
anemia ringan. Hal ini dapat terjadi karena perdarahan yang terjadi pada ibu yang
mengalami plasenta previa yang akan menyebabkan penurunan kadar hemoglobin
sehingga ibu mengalami anemia (Chalik, 2010). Hasil ini sesuai dengan penelitian
dari Indri Maharani (2012) yang mendapatkan hasil 50% ibu hamil yang
mengalami perdarahan antepartum mengalami anemia (Maharani, 2012)
6.2 Skor Apgar Bayi Baru Lahir
Skor apgar bayi baru lahir normal berkisar 7 10 dan apabila kurang dari
7 (0 6) dikatakan asfiksia. Bayi yang mengalami asfiksia harus mendapatkan
resusitasi segera (Gant, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bayi mengalami asfiksia pada
menit pertama sebanyak 31 bayi (70,5%) dan 13 bayi (29,5%) sisanya tidak
mengalami asfiksia. Hasil ini dapat disebabkan oleh hipoksia dan gangguan
oksigenasi yang dialami bayi akibat dari rendahnya hemoglobin ibu pada plasenta
previa sehingga bayi mengalami asfiksia (Gomella, 2004). Hal ini tidak sejalan
dengan penelitan Indri Maharani (2012) yang mendapatkan hasil 29,62% bayi
mengalami asfiksia dan 70,38% tidak mengalami asfiksia (Maharani, 2012). Pada
menit ke-5, hanya 5 bayi (10,9%) mengalami asfiksia sedangkan 41 bayi (88,9%)
tidak mengalami asfiksia dan penelitian ini sesuai dengan penelitian Lone (2004)
31
yang mendapatkan hasil 91,89% bayi lahir tidak mengalami asfiksia dan 8,11%
yang mengalami asfiksia pada menit ke-5 (Lone, 2004). Hal ini terjadi karena
pada menit ke-5 bayi telah beradaptasi dengan lingkungan luar dan tindakan
resusitasi telah berhasil sehingga skor apgar meningkat dan bayi tidak mengalami
asfiksia (Hirsch, 2011).
6.3 Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil pada Plasenta Previa
dengan Skor Apgar Bayi
Perdarahan pada plasenta previa dapat menyebabkan ibu hamil kehilangan
banyak darah yang akan menyebabkan anemia (Chalik, 2010). Keadaan anemia
ini akan berpengaruh pada kondisi janin yang dilahirkan, salah satunya rendahnya
skor apgar pada menit pertama (Bhalerao et al, 2011).
Hasil uji statistik dengan uji chi-square didapatkan nilai p = 0,452 (> 0,05)
untuk skor apgar menit ke-1 dan uji fishers exact didapatkan nilai p = 0,317 (>
0,05) untuk skor apgar menit ke-5. Dari hasil analisis ini dapat kita simpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan kadar hemoglobin ibu hamil pada plasenta previa
dengan skor apgar bayi baru lahir. Hasil ini dapat diperoleh karena banyak faktor
lain yang dapat mempengaruhi skor apgar seperti persalinan yang sulit dan adanya
cairan di jalan nafas bayi (Zieve, 2011), bayi kurang bulan, bayi yang mendapat
narkotika dan janin yang mengalami trauma (Benson, 2008) yang mana faktor-
faktor tersebut tidak diteliti oleh peneliti. Hasil ini sesuai dengan penelitian Indri
Maharani (2012) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan kadar
hemoglobin ibu hamil dengan skor apgar bayi baru lahir. Penelitian menunjukkan
p = 0,09 pada menit ke-1 dan p = 0,49 pada menit ke-5 (Maharani, 2012). Hasil
ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Budwiningtijastuti (2004) yang
32
mendapatkan hasil anemia pada ibu hamil trimester III secara statistik tidak
meningkatkan kejadian rendahnya skor Apgar 1 menit (p = 0,56) dan 5 menit (p =
0,24) (Budwiningtijastuti, 2004).
6.4 Keterbatasan Penelitian
Data yang diperoleh merupakan data sekunder berupa rekam medik yang
dikumpulkan oleh instalasi rekam medik RSU Cut Meutia. Proses pengarsipan
data yang kurang baik menyebabkan kurangnya data yang diperoleh. Data-data
untuk beberapa variabel diisi kurang lengkap seperti kadar hemoglobin dan skor
apgar bayi. Kekurangan lain dari penelitian ini adalah subyek penelitian yang
sedikit dan seharusnya jumlah subyek bisa lebih banyak. Hal tersebut dikarenakan
keterbatasan waktu dan tenaga dari peneliti sehingga tidak melakukan penelitian
ditempat yang berbeda.