Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Malaria
1. Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh
Plasmodium, ditandai dengan gejala demam rekuren, anemia dan
hepatosplenomegali. Penyakit malaria dapat menyerang secara berulang-ulang
dan dapat menyebabkan kematian.
4
Pada malaria plasmodium menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.. Infeksi malaria dapat berlangsung
tanpa komplikasi ataupun dengan komplikasi sistemik yang dikenal sebagai
malaria berat.
4
2. Etiologi
Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium. Pada manusia
Plasmodium terdiri dari 4 spesies, yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium
vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale. Keempat spesies
Plasmodium yang yang terdapat di Indonesia yaitu Plasmodium falciparum yang
menyebabkan malaria tropika, Plasmodium vivax yang yang menyebabkan
malaria tertiana, Plasmodium malariae yang menyebabkan malaria kuartana, dan
Plasmodium ovale yang menyebabkan malaria oale.
!
"eseorang dapat terinfeksi lebih dari satu jenis Plasmodium, dikenal
sebagai infeksi campuran atau majemuk #mixed infection$. Pada umumnya dua
jenis Plasmodium yang paling banyak dijumpai adalah campuran antara
Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax atau Plasmodium malariae.
%
Kadang- kadang dijumpai tiga jenis Plasmodium sekaligus, meskipun hal ini
jarang sekali terjadi.
4
Malaria kno&lesi disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam
genus Plasmodium yaitu P. knowlesi. Plasmodium ini merupakan protozoa obligat
intraseluler.
'
3. Morfologi dan Daur idu! Plas"odiu"
(dapun morfologi atau bentuk-bentuk dari Plasmodium falciparum dapat
dilihat pada gambar ).* dimana bentuk-bentuknya dijelaskan sebagai berikut+
!
*. "porozoit
,entuk sporozoit ini merupakan bentuk infektif dari parasit yang berada
dalam kelenjar ludah nyamuk yang dibentuk dalam ookista melalui proses
sporogoni.
). -ropozoit muda
Pada bentuk tropozoit muda dapat dilihat adanya cincin berbentuk halus
dengan ) - % bintik kromatin kecil, mengandung sedikit sitoplasma yang
mengelilingi akuola. ,entuk tropozoit merupakan suatu bentuk aseksual
yang dapat ditemukan dalam eritrosit.
%. -ropozoit tua
Pada bentuk ini ditemukan cincin yang semakin besar dan tidak teratur.
4. "kizon
4
Pada bentuk ini bintik yang ada didalam sel tersebut merupakan suatu
merozoit, yang mana apabila skizon yang ada telah matang maka skizon yang
ada akan pecah dan melepaskan merozoit yang terkandung dalamnya.
'. Makrogametosit
,entuk makrogamet ini merupakan suatu bentuk gametosit betina yang
hanya membentuk satu makrogamet. Pada bentuk ini ditemukan adanya
sitoplasma yang ber&arna kebiruan dengan kromatin yang padat. ,entuk dari
makrogamet ini menyerupai bulan sabit.
!. Mikrogametosit
Pada bentuk ini ditemukan adanya &arna dari sitoplasma yang
kemerahan dengan kromatin yang tidak padat.
.alam daur hidupnya, Plasmodium mempunyai ) hospes, yaitu ertebrata
dan nyamuk. "iklus aseksual di dalam hospes ertebrata di kenal sebagai
skizogoni, sedangkan siklus seksual yang membentuk sporozoit di dalam nyamuk
sebagai sporogoni. "porozoit yang aktif dapat ditularkan ke dalam tubuh manusia
melalui ludah nyamuk, kemudian menempati jaringan parenkim hati dan tumbuh
sebagai skizon #stadium ekso-eritrositer atau stadium pre-eritrositer$. "ebagian
sporozoit tidak tumbuh dan tetap tidur #dormant$ yang disebut hipnozoit. "el hati
yang berisi parasit akan pecah dan terjadilah merozoit. Merozoit akan masuk ke
dalam eritrosit #stadium eritrositer$.
)
Malaria biasanya didapat dari gigitan nyamuk anopeles betina yang
sebelumnya terinfeksi. Pada keadaan lain, malaria berkembang pasca penularan
transplasenta atau sesudah transfusi darah yang terinfeksi, dimana keduanya
'
mele&ati fase pre-eritrositer perkembangan parasit dalam hati. /olusi penyakit
yang biasa adalah sebagai berikut+
#ase !re$eritrositer, sporozoit yang diinjeksikan ke dalam aliran darah
oleh gigitan nyamuk mencapai sinusoid hati dan memasuki sitoplasma sel hati.
Pertumbuhan dan pembelahan sel cepat, dan terbentuk kista miroskopik #Schizont$
yang mengandung merozoit . Kebanyakan kista dari semua spesies pecah pada
akhir !- *' hari perkembangan, melepaskan beribu- ribu merozoit untuk
menembus sel darah merah. 0amun, beberapa bentuk P. vivax dan P. ovale tetap
dorman #hipnozoit$ dalam hati selama beberapa minggu atau beberapa bulan,
mambuka jalan untuk relaps.
!,1,2
Masa inkubasi #antara gigitan nyamuk yang terinfeksi dan adanya parasit
dalam darah$ berariasi sesuai dengan spesies3 pada P. Falciparum masa
inkubasinya *4- *% hari3 pada P. vivax dan P.ovale, *)- *! hari3 dan pada
P.malariae )1- %1 hari, tergantung pada ukuran inokulum. Malaria yang
ditularkan melalui transfusi darah yang terinfeksi nampak nyata dalam &aktu
yang lebih pendek. Manifestasi klinis infeksi yang diinduksi oleh salah satu cara
dapat ditekan selama beberapa bulan dengan pengobatan subkuratif, terutama
pada kasus malaria ia5 dan 6uartana.
!,1,2
#ase eritrositer% merozoit yang menginasi sel darah merah mula- mula
tampak pada sediaan ber&arna sebagai cincin kebiru- biruan atau pita sitoplasma
#P.malariae$, dengan satu kadang- kadang dua titik merah kromatin inti. Parasit
yang sedang tumbuh dinamakan trophozoit, dan yang muncul bersamanya dalam
sel darah merah adalah granula pigmen kuning- coklat yang terdiri atas hematin
yang berasal dari hemoglobin yang dikonsumsi oleh parasit untuk memenuhi
kebutuhan proteinnya. ,entuk organisme berariasi selama pertumbuhan sampai
!
ia menjadi bulat dan dengan pigmen yang tesebar atau menggerombol, hampir
mengisi sel darah merah, dimana pada kasus P.vivax, membesar dan berbintik-
bintik.
!,1,2
0ukleus parasit sekarang membelah secara aseksual beberapa kali3
sitoplasmanya tersusun di sekeliling nukleus baru, dan pigmen mengelompok
dalam kelompok besar. "egmenter ini atau Schizont de&asa #meront$,
mengandung berbagai jumlah merozoit, tergantung pada spesiesnya. /ritrosit
yang mengandung merozoit ini pecah, dan merozoit bebas, pigmen dan puing-
puing eritrosit dibebaskan ke dalam plasma. Merozoit- merozoit yang lolos dari
inaktiasi oleh imunoglobulin atau fagositosis masuk ke dalam sel darah merah
segar. .engan demikian, siklus aseksual dimulai setiap saat kelompok baru
merozoit menginasi sel darah merah. "iklus ini yang lamanya sangat penting
secara klinis, berakhir 42 jam pada malaria falsiparum, ia5 dan oale serta 1)
jam pada malaria 6uartana. Paroksismal klinis malaria terjadi hanya bila siklus
telah cukup terjadi sehingga menghasilkan sejumlah materi parasit, pigmen dan
puing-puing sel darah merah yang diperlukan untuk menginduksi demam atau
reaksi- reaksi lain.
!,1,2
Pertumbuhan parasit tertentu gagal membelah, nukleus tetap utuh selama
masa maturasi. Mereka didiferensiasi menjadi bentuk jantan dan betina yang
disebut gametosit, yang tidak penting secara klinis tetapi mampu menginfeksi
nyamuk yang menghisap penderita.
!
1
&a"'ar 1( si)lus *idu! dan infe)si Plas"odiu"(
+
2
&a"'ar 2( 'entu) *a!usan dara* te!i Plas"odiu"
,
7
-abel * Periode Prapaten dan Masa Inkubasi Plasmodium
8enis Plasmodium Periode Prapaten Masa Inkubasi
P. 9ia5 *),) hari *)-*1 hari
P. :alciparum ** hari 7-*4 hari
P. malariae %),1 hari *2-44 hari
P. ;ale *) hari *!-*2 hari
P. Kno&lesi '-*) hari *) hari
+. E!ide"iologi
Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis di daerah tropis
maupun subtropis dan menyerang negara dengan penduduk padat. <anya pada
daerah dimana orang-orang mempunyai gametosit dalam darahnya dapat
menjadikan nyamuk anopeles terinfeksi. Kini malaria terutama dijumpai di
Meksiko, sebagian Karibia, (merika tengah dan selatan, (frika sub- sahara,
-imur -engah, India, (sia selatan, Indo =hina dan pulau- pulau di Pasifik selatan.
2
&a"'ar 3. Distri'usi Malaria di Dunia
.i Indonesia, malaria tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas
yang berbeda- beda dan dapat berjangkit di daerah dengan ketinggian sampai
*244 meter di atas permukaan laut. (ngka Annual Parasite Incidence #(PI$
*4
malaria di pulau 8a&a dan ,aali pada tahun *771 adalah 4,*)4 per *444
penduduk, sedangkan di luar pulau 8a&a angka Parasite Rate #P>$ tetap tinggi
yaitu 4,12 ? pada tahun *771, tidak banyak berbeda dengan angka P> pada tahun
*774 #4,24 ?$. "pesies yang paling banyak dijumpai adalah Plasmodium
falciparum dan Plasmodium vivax. Plasmodium malariae dijumpai di Indonesia
bagian timur, Plasmodium ovale pernah ditemukan di Irian 8aya dan 0usa
-enggara -imur.
7
Malaria konenital, disebabkan oleh penularan agen penyebab melalui
barier plasenta, jarang ada. "ebaliknya, malaria neonatus agak sering dan dapat
sebagai akibat pencampuran darah ibu yang terinfeksi dengan darah bayi selama
proses kelahiran.
*4
-. Patogenesis
"elama skizogoni, sirkulasi perifer menerima pigmen malaria dan produk
samping parasit, seperti membran dan isi sel- sel eritrosit. Pigmen malaria tidak
toksik, tetapi menyebabkan tubuh mengeluarkan produk- produk asing dan respon
fagosit yang intensif. Makrofag dalam sistem retikuloendotelial dalam sirkulasi
menangkap pigmen dan menyebabkan &arna agak kelabu pada sebagian besar
jaringan dan organ tubuh. Pirogen dan racun lain yang masuk ke sirkulasi saat
skizogoni, diduga bertanggung ja&ab mengaktifkan kinin asoaktif dan kaskade
pembekuan darah.
**
Patogenesis malaria lebih ditekankan pada terjadinya peningkatan
permeabilitas pembuluh darah daripada koagulasi intraaskular. ;leh karena
skizogoni menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan terjadi anemia. ,eratnya
anemia yang tidak sebanding dengan parasitemia menunjukkan adanya kelainan
eritrosit selain yang mengandung parasit. .iduga terdapat toksin malaria yang
**
menyebabkan gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pecah saat melalui
limpa dan keluarlah parasit. :aktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia
mungkin karena terbentuknya antibodi terhadap eritrosit. "uatu bentuk khusus
anemia hemolitik pada malaria adalah !lack water fever, yaitu bentuk malaria
berat yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, ditandai oleh hemolisis
intraaskuler berat, hemoglobinuria, kegagalan ginjal akut akibat nekrosis
tubulus, disertai angka kematian yang tinggi. "ebagai tambahan, kasus meninggal
yang disebabkan malaria selalu mneunjukkan adanya perubahan yang menonjol
dari sistem retikuloendotelial dan mungkin juga melibatkan berbagai sistem
organ
**
,
*)
Pada infeksi malaria, limpa akan membesar, mengalami pembendungan
dan pigmentasi sehingga mudah pecah. .alam limpa dijumpai banyak parasit
dalam makrofag dan sering terjadi fagositosis dari eritrosit yang terinfeksi
maupun yang tidak terinfeksi. Pada malaria kronis terjadi hiperplasi dari
retikulum disertai peningkatan makrofag. Pada sindrom pembesaran limpa di
daerah tropis atau penyakit pembesaran limpa pada malaria kronis biasanya
dijumpai bersama dengan peningkatan kadar IgM. Peningkatan antibodi terhadap
malaria ini mungkin menimbulkan respon imunologis yang tidak lazim pada
malaria kronis.
**
Pada malaria juga terjadi pembesaran hepar, sel Kupffer- seperti sel dalam
sistem retikuloendotelial- terlibat dalam respon fagositosis. "ebagai akibatnya hati
menjadi ber&arna kecoklatan agak kelabu atau kehitaman. Pada malaria kronis
terjadi infiltrasi difus oleh sel mononukleus pada periportal yang meningkat
sejalan dengan berulangnya serangan malaria. <epatomegali dengan infiltrasi sel
*)
mononukleus merupakan bagian dari sindrom pembesaran hati di daerah tropis.
0ekrosis sentrilobulus terjadi syok.
*)
;rgan lain yang sering diserang oleh malaria adalah otak dan ginjal. Pada
malaria serebral, otak ber&arna kelabu akibat pigmen malaria, sering disertai
dengan edema dan hiperemis. -erserangnya pembuluh darah oleh malaria tidak
saja terbatas pada otak tetapi juga dapat dijumpai pada jantung atau saluran cerna
atau di tempat lain dari tubuh, yang berakibat pada berbagai manifestasi klinik.
*%
Pada ginjal selain terjadi pe&arnaan oleh pigmen malaria juga di jumpai
salah satu atau dua proses patologis yaitu nekrosis tubulus akut dan atau
mem!ranoproliverative lomerulonephritis. 0ekrosis tubulus akut dapat terjadi
bersama dengan hemolisis masif dan hemoglobinuria pada !lack water fever
tetapi dapat juga terjadi tanpa hemolisis, akibatnya berkurangnya aliran darah
karena hipoolemia dan hiperiskositas darah. Plasmodium falciparum
menyebabkan nefritis sedangkan Plasmodium malariae menyebabkan
glomerulonefritis kronik dan sindrom nefrotik.
!
.. Patofisiologi
@ejala malaria timbul saat pecahnya eritrosit yang mengandung parasit.
@ejala yang paling mencolok adalah demam yang diduga disebabkan oleh pirogen
endogen, yaitu -0: dan interleukin-*. (kibat demam terjadi asodilatasi perifer
yang mungkin disebabkan oleh bahan asoaktif yang diproduksi oleh parasit.
Pembesaran limpa disebabkan oleh terjadinya peningkatan jumlah eritrosit yang
terinfeksi parasit dan sisa eritrosit akibat hemolisis. 8uga terjadi penurunan jumlah
trombosit dan leukosit neutrofil. -erjadinya kongesti pada organ lain
meningkatkan resiko terjadinya ruptur limpa.
*%,*4
*%
(nemia terutama disebabkan oleh pecahnya eritrosit dan difagositosis oleh
sistem retikuloendotelial. <ebatnya hemolisis tergantung dari jenis Plasmodium
dan status imunitas pejamu. (nemia juga disebabkan oleh hemolisis autoimun,
sekuestrasi oleh limpa pada eritrosit yang terinfeksi maupun yang normal, dan
gangguan eritropoiesis. Pada hemolisis berat dapat terjadi hemoglobinuria dan
hemoglobinemia. <iperkalemia dan hiperbilirubinemia juga sering ditemukan
.*)
Kelainan patologik pembuluh darah kapiler pada malaria tropika,
disebabkan karena sel darah merah yang terinfeksi menjadi kaku dan lengket,
sehingga perjalanannya dalam kapiler terganggu dan mudah melekat pada endotel
kapiler karena adanya penonjolan membran eritrosit. "etelah terjadi penumpukan
sel dan bahan pecahan sel, maka aliran kapiler terhambat dan timbul hipoksi
jaringan, terjadi gangguan pada integritas kapiler dan dapat terjadi perembesan
cairan bahkan perdarahan ke jaringan sekitarnya. >angkaian kelainan patologis ini
dapat menimbulkan manifestasi klinis sebagai malaria serebral, edema paru, gagal
ginjal dan malabsorpsi usus.
*),*%,*4
Pertahanan tubuh indiidu terhadap malaria dapat berupa faktor yang
diturunkan maupun yang didapat. Pertahanan terhadap malaria terutama penting
untuk melindungi anak kecil atau bayi karena sifat khusus eritrosit yang relatif
resisten terhadap masuk dan berkembang- biaknya parasit malaria. Masuknya
parasit tergantung pada interaksi antara organel spesifik pada merozoit dan
struktur khusus pada permukaan eritrosit
. *%,*4
Imunitas humoral dan seluler tehadap malaria didapat sejalan dengan
infeksi ulangan. 0amun imunitas ini tidak mutlak dapat mengurangi gambaran
klinis infeksi ataupun dapat menyebabkan asimptomatik dalam periode panjang.
Pada indiidu dengan malaria dapat dijumpai hipergamaglobulinemia poliklonal,
*4
yang merupakan suatu antibodi spesifik yang diproduksi untuk
melengkapibeberapa aktiitas opsonin terhadap eritrosit yang terinfeksi, tetapi
proteksi ini tidak lengkap dan hanya bersifat sementara bilamana tanpa disertai
infeksi ulangan. -endensi malaria untuk menginduksi imunosupresi, dapat
diterangkan sebagian oleh tidak adekuatnya respon ini. (ntigen yang heterogen
terhadap Plasmodium mungkin juga merupakan salah satu faktor. MonositA
makrofag merupakan partisipan selular yang terpenting dalam fagositosis eritrosit
yang terinfeksi.
'
B. Malaria /ingan
1. Definisi
Malaria ringan adalah penyakit malaria akibat infeksi plasmodium, tidak
disertai gangguan berbagai sistemAorgan tubuh.
1
2. Manifestasi Klinis
Meskipun disebut malaria ringan, sebenarnya gejala yang dirasakan
penderitanya cukup menyiksa #alias cukup berat$. @ejala malaria yang utama
yaitu+ demam, dan menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah,
diare, nyeri otot atau pegal-pegal. @ejala-gejala yang timbul dapat berariasi
tergantung daya tahan tubuh penderita dan gejala spesifik dari mana parasit
berasal.
!
*'
Malaria sebagai penyebab infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium
mempunyai gejala utama yaitu demam. .emam yang terjadi diduga berhubungan
dengan proses skizogoni #pecahnya merozoit atau skizon$, pengaruh @PI
"l#cos#l phosphatid#linositol$ atau terbentuknya sitokin atau toksin lainnya. Pada
beberapa penderita, demam tidak terjadi #misalnya pada daerah hiperendemik$
banyak orang dengan parasitemia tanpa gejala. @ambaran karakteristik dari
malaria ialah demam periodic, anemia dan splenomegali.
2
Manifestasi umum malaria adalah sebagai berikut
+2,7,*4,*!
*. Masa inkubasi
Masa inkubasi biasanya berlangsung 2-%1 hari tergantung dari spesies
parasit #terpendek untuk P. falciparum dan terpanjanga untuk P. malariae$,
beratnya infeksi dan pada pengobatan sebelumnya atau pada derajat
resistensi hospes. "elain itu juga cara infeksi yang mungkin disebabkan
gigitan nyamuk atau secara induksi #misalnya transfuse darah yang
mengandung stadium aseksual$.
). Keluhan-keluhan prodromal
Keluhan-keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam,
berupa+ malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang
dan otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang
merasa dingin di punggung. Keluhan prodromal sering terjadi pada P.
vivax dan P. ovale, sedangkan P. falciparum dan P. malariae keluhan
prodromal tidak jelas.
%. @ejala-gejala umum
*!
@ejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria #malaria
prox#m$ secara berurutan yang disebut trias malaria, yaitu+
*. "tadium dingin #cold stae$
"tadium ini berlangsung B *' menit sampai dengan * jam. .imulai dengan
menggigil dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi
lemah, bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan #sianotik$, kulit kering dan
terkadang disertai muntah.
). "tadium demam #hot stae$
"tadium ini berlangsung B ) C 4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka
merah, kulit kering, sakit kepala dan sering kali muntah. 0adi menjadi
kuat kembali, merasa sangat haus dan suhu tubuh dapat meningkat hingga
4*o= atau lebih. Pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat
menimbulkan kejang-kejang.
%. "tadium berkeringat #sweatin stae$
"tadium ini berlangsung B ) C 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak.
"uhu tubuh kembali turun, kadang-kadang sampai di ba&ah normal.
"etelah itu biasanya penderita beristirahat hingga tertidur. "etelah bangun
tidur penderita merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain sehingga dapat
kembali melakukan kegiatan sehari-hari.
@ejala klasik #trias malaria$ berlangsung selama ! C *4 jam, biasanya
dialami oleh penderita yang berasal dari daerah non endemis malaria, penderita
yang belum mempunyai kekebalan #immunitas$ terhadap malaria atau penderita
yang baru pertama kali menderita malaria.
*1
.i daerah endemik malaria dimana penderita telah mempunyai kekebalan
#imunitas$ terhadap malaria, gejala klasik timbul tidak berurutan, bahkan tidak
selalu ada, dan seringkali berariasi tergantung spesies parasit dan imunitas
penderita. .i daerah yang mempunyai tingkat penularan sangat tinggi
#hiperendemik$ seringkali penderita tidak mengalami demam, tetapi dapat muncul
gejala lain, misalnya+ diare dan pegal-pegal. <al ini disebut sebagai gejala malaria
yang bersifat lokal spesifik.
@ejala klasik #trias malaria$ lebih sering dialami penderita malaria ia5,
sedangkan pada malaria falciparum, gejala menggigil dapat berlangsung berat
atau malah tidak ada. .iantara ) periode demam terdapat periode tidak demam
yang berlangsung selama *) jam pada malaria falciparum, %! jam pada malaria
ia5 dan oale, dan !4 jam pada malaria malariae. Perbedaan kura suhu tubuh
penderita malaria fasciparum, malaria ia5, dan malaria malariae dapat dilihat
pada grafik di ba&ah ini.
&rafi) 1. Kur0a te"!eratur !ada !enderita "alaria fal1i!aru".
*2
&rafi) 2. Kur0a te"!eratur !ada !enderita "alaria 0i0a2
&rafi) 3. Kur0a te"!eratur !ada !enderita "alaria "alariae
3. Diagnosis
a.
Ana"nesis
1.
Keluhan utama + demam, menggigil, dapat disertai sakit kepala, mual,
muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
>i&ayat berkunjung dan bermalam *-4 minggu yang lalu ke daerah
endemik malaria.
>i&ayat tinggal didaerah endemik malaria.
>i&ayat sakit malaria.
>i&ayat minum obat malaria satu bulan terakhir.
@ejala klinis pada anak dapat tidak jelas.
>i&ayat mendapat transfusi darah.
*7
"elain hal-hal tersebut di atas, pada tersangka penderita malaria berat,
dapat ditemukan keadaan di ba&ah ini+
@angguan kesadaran dalam berbagai derajat.
Keadaan umum yang lemah.
Kejang-kejang.
Panas sangat tinggi.
Mata dan tubuh kuning.
Perdarahan hidung, gusi, tau saluran cerna.
0afas cepat #sesak napas$.
Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum.
Darna air seni seperti the pekat dan dapat sampai kehitaman.
8umlah air seni kurang bahkan sampai tidak ada.
-elapak tangan sangat pucat.
'.
Pe"eri)saan fisi)
-
i!ogli)e"ia
Periksa kadar gula darah secara cepat pada setiap penderita malaria berat. ,ila
kadar gula darah kurang dari 44mg? maka +
4,',!
a$ ,eri '4ml dekstrose 44? i. dianjutkan dengan
b$ @lukosa *4? per infus 4-! jam
c$ Monitor gula darah tiap 4-! jam
d$ ,ila perlu obat yang menekankan produksi insulin seperti, glukagon atau
somatostatin analog '4 mg subkutan.