You are on page 1of 7

PROPOSAL TERAPI OKUPASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I









Disusun oleh:
1. Anggi Wibisono (P07120112043)
2. Berlin Devina Sriyadi (P07120112048)
3. Dodik Firmansah (P07120112053)
4. Eri Lalita Dewanti (P07120112058)
5. Khoirul Mustofa (P07120112063)
6. Nurul Dian R. I. (P07120112068)
7. Retno Tri Wuryani (P07120112073)
8. Tri Erawati Lafrana (P07120112078)




KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
PROPOSAL TERAPI OKUPASI

A. Topik
Terapi Okupasi : membuat bingkai foto dari koran

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umumnya adalah klien dapat mengembangkan
kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan
masyarakat sekitarnya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus :
1. Klien mampu mencontohi cara membuat bingkai dari koran
2. Klien mampu membuat bingkai dari koran sendiri tanpa
bantuan terapis

C. Landasan Teori
Pengertian terapi okupasi sangat banyak, occupation : kesibukan
atau pekerjaan. Terapi okupasi adalah usaha penyembuhan melalui
kesibukan atau pekerjaan tertentu. Terapi okupasi adalah salah satu jenis
terapi kesehatan yang merupakan bagian dari rehabilitas medis.
Penekanan terapi ini adalah sebagai pada sensomotorik dan proses
neurologi dengan cara memanipulasi, memfasilitasi dan mengnibisi
lingkungan, sehingga tercapai peningkatan, perbaikan dan pemeliharaan
kamampuan anak. Dengan memperhatikan asset (kemampuan) dan
Emitasi (keterbatasan) yang dimiliki anak, terapi ini bertujuan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Terapi okupasi adalah prilaku atau kegiatan kegiatan individu
yang akan dilakukan pada area kerja, perawatan diri dan rekreasi. Terapi
okupasi adalah suatu aktivitas aktivitas yang secara disadari dapat
dilihat, direncanakan dan menyenangkan.
Terapi okupasi adalah ilmu dan seni untuk mengarahkan
partisipasi seseorang dalam melaksanakan suatu tugas terpilih yang telah
ditentukan dengan maksud mempermudah belajar fungsi dan keahlian
yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan.
Prinsip dari terapi okupasi adalah pasien tidak merasa dipaksa,
tetapi memahami kegiatan ini sebagai suatu kebutuhan dan akhir suatu
keahlian yang dapat dijadikan bekal hidup.

D. Indikasi untuk Terapi Okupasi
1. Seseorang yang kurang berfungsi dalam kehidupannya karena
kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pengintegrasian
perkembangan psikososialnya
2. Kelainan tingkah laku yang terlihat dalam kesulitannya berkomunikasi
dengan orang lain
3. Tingkah lau tidak wajar dalam mengekpresikan perasaan atau
kebutuhan yang primitive
4. Ketidak mampuan menginterprestasikan rangsangan sehingga
reaksinya terhadap rangsangan tersebut tidak wajar pula
5. Terhentinya seseorang dalam fase pertumbuhan tertentu atau
seseorang yang mengalami kemunduran
6. Mereka yang lebih mudah mengekspresikan perasaannya melalui
suatu aktivitas dari pada dengan percakapan
7. Mereka yang merasa lebih mudah mempelajari sesuatu dengan cara
mempraktikannya dari pada dengan membayangkan
8. Pasien cacat tubuh yang mengalami gangguan dalam
kepribadiannya

E. Metode dan media
1. Metode
Adapun metode yang digunakan pada terapi okupasi ini adalah
dinamika kelompok
2. Media
Media dan alat yang akan digunakan meliputi:
a. Kertas Koran
b. Lidi
c. Lem kertas
d. Kardus
e. Gunting dan cutter
f. Plastik mika
F. Pengorganisasian
Pemimpin Acara : Anggi Wibisono
Observer : Dodik Firmansah
Fasilitator : Khoirul Mustofa

G. Tugas dan wewenang
1. Tugas Pemimpin Acara dan Wakil Pemimpin
a. Memimpin acara, menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan.
b. Menjelaskan peraturan dan membuat kontrak dengan peserta
c. Memberikan motivasi kepada peserta
d. Mengarahkan acara dalam pencapaian tujuan
e. Memberikan reinforcemen positif terhadap peserta
2. Tugas Fasilitator
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus/motivasi pada peserta lain untuk
berpartisipasi aktif
c. Memberikan reinforcement terhadap keberhasilan peserta
lainnya
d. Membantu melakukan evaluasi hasil
3. Tugas Observer
a. Mengamati dan mencatat respon klien
b. Mencatat jalannya aktivitas terapi
c. Melakukan evaluasi hasil
4. Tugas Peserta
a. Mengikuti seluruh kegiatan
b. Berperan aktif dalam kegiatan
c. Megikuti proses evaluasi

H. Waktu
Kegiatan terapi okupasi ini akan dilaksanakan pada:
Hari : Rabu, 4 Juni 2014
Jam : Pukul 08.00 09.00
Lama : 60 menit

I. Teknik pelaksanaan
1. Persiapan, meliputi :
a. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Mengumpulkan informasi mengenai riwayat dan pengalaman
pekerjaan pasien, pola hidup sehari-hari, minat, dan
kebutuhannya
c. Analisa tampilan pekerjaan seperti kemampuan untuk
melaksanakan aktivitas dalam kehidupan keseharian, yang
meliputi aktivitas dasar hidup sehari-hari, pendidikan, bekerja,
bermain, mengisi waktu luang, dan partisipasi social
2. Orientasi
a. Salam tarapeutik
b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan terapi
2) Menjelaskan aturan main berikut :
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis.
b) Lama kegiatan 60 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap kerja
a. Dalam membuat bingkai kita membutuhkan beberapa gulung
koran
b. Kemudian buat pola ukuran bingkai dikardus bekas tersebut
lalu potong menggunakan cutter.
c. Potong gulungan koran tersebut dan sesuaikan dengan pola
kemudian tempel potongan tersebut secara hati-hati dan rapi
dikardus yang sudah dipotong tadi.
d. Lemlah plastik mika sebagai kaca pada bingkai tersebut.
e. Selanjutnya dapat diberikan pernak-pernik agar terlihat lebih
menarik.


4. Tahap terminasi
a. Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti terapi
okupasi
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
c. Tindak lanjut
Menganjurkan klien membuat ketrammpilan seperti yang telah
diajarkan
d. Rencana tindak lanjut
Buat kesepakatan baru untuk kegiatan berikutnya

J. Evaluasi dan Dokumentasi
Hal-hal yang perlu dievalausi antara lain sebagai berikut:
1. Kemampuan membuat keputusan
2. Tingkah laku selama bekerja
3. Kesadaran adanya orang lain yang bekerja bersama dia dan yang
mempunyai kebutuhan sendiri
4. Kerjasama
5. Cara memperlihatkan emosi (spontan, wajar, jelas, dan lain-lain)
6. Inisiatif dan tanggung jawab
7. Kemampuan untuk diajak atau mengajak berunding
8. Menyatakan perasaan tanpa agresi
9. Kompetisi tanpa permusuhan
10. Menerima kritik dari atasan atau teman sekerja
11. Kemampuan menyatakan pendapat sendiri dan apakah bertanggung
jawab atas pendapatnya tersebut
12. Wajar dalam penampilan
13. Orientasi, tempat, waktu, situasi, orang lain
14. Kemampuan menerima instruksi dan mengingatnya
15. Kemampuan bekerja tanpa terus menerus diawasi
16. Kerapian bekerja
17. Lambat atau cepat


K. Skema ruang terapi








Keterangan :
L = leader (pemimpin)
O = observer
F = fasilitator
K = klien



K
F
L
K
K
K
K
O
K
K

You might also like