You are on page 1of 9

ERGONOMI

Ergonomi yang merupakan pendekatan multi dan interdisiplin yang berupaya


menserasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan kebolehan dan batasan tenaga
kerja sehingga terciptankan kondisi kerja yang sehat, selamat, aman, nyaman dan efisien. Dalam
hal ini ergonomi juga berupaya menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja
sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerjanya. Tujuan ergonomi dan K3 hampir sama
yaitu untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja.
Oleh karena itu ergonomi dan K3 perlu diterapkan di semua tempat kerja untuk
meningkatkan kesehatan daan keselamatan kerja tenaga kerja guna meningkatkan produktivitas
kerja tenaga kerja. amun kenyataannya penerapan ergonomi dan K3 di perusahaan terutama di
perusahaan kecil dan menengah masih jauh dari yang diharapkan. !rogram"program ergonomi
dan K3 sering menempati prioritas yang rendah dan terakhir bagi manajemen perusahaan.
#emang kesehatan dan keselamatan kerja bukanlah segala"galanya, namun tidak disadarinya
bah$a tanpa kesehatan dan keselamatan kerja segalanya tidak berati apa"apa.
%. Defenisi Ergonomi
!erkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi
kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. %rtinya peralatan dan teknologi merupakan
penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis
pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang $aspada
menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul.
&al ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi pelbagai risiko yang mempengaruhi
kehidupan para pekerja. berbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya !enyakit %kibat
Kerja, !enyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan %kibat Kerja yang dapat
menyebabkan kecacatan atau kematian. %ntisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan
cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. !endekatan ini dikenal
sebagai pendekatan ergonomic. Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka. 'asaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat
bekerja dalam lingkungan. 'ecara singkat dapat dikatakan bah$a ergonomi ialah penyesuaian
tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan
dihadapi. (payanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh
agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia.
%da beberapa definisi menyatakan bah$a ergonomi ditujukan untuk )fitting the job to the
worker*, sementara itu +,O antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan
hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan
kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya*.
-. Tujuan, #anfaat, dan .uang ,ingkup Ergonomi
!elaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja dimulai dari yang sederhana dan pada
tingkat individual terlebih dahulu. .ancangan yang ergonomis akan dapat meningkatkan
efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan
kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
%dapun tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut /
0. #eningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja tambahan 1fisik
dan mental2, mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.
3. #eningkatkan kesejahteraan sosial dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama pekerja,
pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerja.
3. -erkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek"aspek teknik, ekonomi, antropologi
dan budaya dari sistem manusia"mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia"
mesin.
#anfaat pelaksanaan ergonomi adalah sebagai berikut/
0. #enurunnya angka kesakitan akibat kerja.
3. #enurunnya kecelakaan kerja.
3. -iaya pengobatan dan kompensasi berkurang.
4. 'tress akibat kerja berkurang.
5. !roduktivitas membaik.
6. %lur kerja bertambah baik.
7. .asa aman karena bebas dari gangguan cedera.
8. Kepuasan kerja meningkat.
.uang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi /
0. Tehnik
3. 9isik
3. !engalaman psikis
4. %natomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian
5. %nthropometri
6. 'osiologi
7. 9isiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, O:ygen up take, pols, dan aktivitas
otot.
8. Desain, dll.
;. #etode"metode Ergonomi
0. Diagnosis
Dapat dilakukan melalui $a$ancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik
pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya.
<ariasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.
3. Treatment
!emecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis. Kadang sangat
sederhana seperti merubah posisi meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. #embeli
furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
3. 9ollo$"up
Dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan
kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan, sakit kepala dan lain"lain.
'ecara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan
dan lain"lain.
%plikasi=penerapan Ergonomik/
a. !osisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan
berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. 'edangkan posisi berdiri dimana posisi tulang
belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. !roses Kerja
!ara pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi $aktu bekerja dan sesuai
dengan ukuran anthropometrinya. &arus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata ,etak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada $aktu melakukan aktivitas kerja. 'edangkan simbol yang
berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata"kata.
d. #engangkat beban
-ermacam"macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan,
punggung, dll. -eban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan
otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
0. #enjinjing beban
-eban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan +,O sbb/
,aki"laki de$asa 4> kg
?anita de$asa 05"3> kg
,aki"laki 106"08 th2 05"3> kg
?anita 106"08 th2 03"05 kg
3. Organisasi kerja
!ekerjaan harus di atur dengan berbagai cara /
%lat bantu mekanik diperlukan kapanpun
9rekuensi pergerakan diminimalisasi
@arak mengangkat beban dikurangi
Dalam memba$a beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi.
!rinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.
3. #etode mengangkat beban
'emua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. #etode kinetik dari pedoman penanganan
harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip /
Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung
(ntuk memulai gerakan horiAontal maka digunakan momentum berat badan.
#etoda ini termasuk 5 faktor dasar /
!osisi kaki yang benar
!unggung kuat dan kekar
!osisi lengan dekat dengan tubuh
#engangkat dengan benar
#enggunakan berat badan
D. 9aktor"9aktor .isiko Ergonomi
9aktor"faktor .isiko ergonomi adalah unsur"unsur tempat kerja yang berhubungan dengan
ketidak nyamanan yang dialami pekerja saat bekerja, dan jika diabaikan, lama"lama bisa
menambah kerusakan pada tubuh pekerja diakibatkan kecelakaan. 1(;,%",O'&2
9aktor resiko yang terpenting dari pengabaian faktor ergonomi dalam tempat kerja adalah #'Ds
1musculoskeletal disorders2. #'Ds ini memungkinkan timbul dalam $aktu yang cukup lama
1adanya kumulatif resiko2.
#enurut (;,%",O'& 1bagian K3 (;,%2, ada beberapa faktor risiko yang berhubungan
dengan ergonomi, seperti diba$ah ini /
0. !engaturan kerja yang buruk 1!oor ?ork OrganiAation2 / %spek"aspek diamana suatu pekerjaan
diorganisasikan dengan buruk. 'ebagai contoh tugas yang membosankan, pekerjaan
menggunakan mesin, jeda kerja yang kurang, batas $aktu yang banyak. -eban kerja yang
proporsional, jeda kerja yang cukup, penugasan yang bervariasi, otonomi individual.
3. !engulangan -erkelanjutan 1;ontinual .epetition2 / #elakukan gerakan yang sama secara terus
menerus. #endisain ulang pekerjaan sehingga jumlah pergerakan yang berulang dapat
berkurang, perputaran pekerjaan.
3. Baya -erlebih 1E:cessive 9orce2 / !ergerakan tubuh dengan penuh tenaga, usaha fisik yang
berlebih"menarik, memukul, dan mendorong. Kurangi gaya dalam menyelesaikan pekerjaan,
disain ulang pekerjaan, tambah pekerja, gunakan bantuan mesin.
4. !ostur @anggal 1%$k$ard !osture2 / #eperpanjang pencapaian dengan tangan, t$isting,
berlutut, jongkok. !ostur janggal la$an dari posisi netral. Disain pekerjaan dan peralatan yang
dapat menjaga posisi netral. !osisi netral tidak semestinya memberikan tekanan pada otot, tulang
sendi, maupun syaraf.
5. !osisi Tidak -ergerak 1'tationary !ositions2 / Terlalu lama diam dalam satu posisi,
menyebabkan kontraksi otot dan lelah. Disain pekerjaan untuk menghindari posisi tidak
bergerakC berikan kesempatan untuk merubah posisi.
6. Tekanan ,angsung -erlebih 1E:cessive Direct !ressure2 /Tubuh kontak langsung dengan
permukaan keras atau ujung benda, seperti ujung meja atau alat. &indari tubuh berpijak pada
permukaan yang keras seperti meja dan kursi. !erbaharui peralatan atau sediakan bantalanC
seperti pulpen ergonomis, keset untuk berdiri.
7. !encahayaan yang inadekuat
8. 1+nadeDuate ,ighting2 / 'umber atau level dari pencahayaan yang terlalu terang atau gelap.
'etel pencahayaan yang pas, hindari pencahayaan langsung dan tak langsung yang dapat
mengakibatkan kerusakan mata. Bunakan sekat cahaya silau, tirai untuk jendela.
;atatan/
Tidak semua pekerja terpapar oleh faktor"faktor risiko diatas akan menimbulkan dampak.
-eberapa pekerjaan meliputi lebih dari satu dari semua faktor"faktor risiko diatas.emakin
banyak faktor risiko dan semakin lama anda terpapar, maka semakin besar kemungkinan
berkembang suatu gejala atau kecelakaan.
@umlah paparan 1gerakan, tingkatan gaya2 yang isa mengakibatkan kelainan=penyakit belum
diketahui secara pasti.
'edangkan menurut ?&O, faktor"faktor risiko yang berhubungan dengan ergonomi yang juga
kerap menimbulkan #'Ds 1#usculoskeletal Disorders2 sebagai berikut/
0. E:ertion of high"intensity force 1Keram otot2 / #engangkat, #emba$a, mendorong, menarik
objek yang berat. &indari penanganan manual atas objek yang berat.
3. &andling heavy loads over long periods of time 1!enyakit degenerative khususnya pada lumbar
tulang belakang2 / #engenakan alat"alat berat secara manual. 'olusinya kurangi masa beban dan
jumlah penanganan setiap harinya
3. 9reDuently repeated manipulation of object 1,elah dan perubahan struktur otot2 /
#engetik terlalu lama dan sousinya kurangi freDuensi pengulangan.
4. ?orking in unfavorable posture 1Bangguan pada tulang dan unsur"unsur otot2. -ekerja sambil
jongkok, atau tangan diatas bahu. 'olusinya bekerja dengan tubuh yang tegak dan tangan dekat
dengan tubuh
5. 'tatic muscular load 1%ktivitas otot yang tiada jeda dan memungkinkan overload2 / -ekerja di
confined space dan solusinya relaksasi otot.
6. #uscular inactivity 1&ilang kapasitas fungsional otot, tendon, tendon, dab tulang2 / Duduk lama
tanpa adanya pergerakan dan solusinya sesekali berdiri, peregangan otot, olahraga.
7. #onotonous repetitive manipulations 1Keluhan tidak spesifik pada bagian ekstremitas atas2 /
!ekerjaan berulang pada otot yang sama tanpa adanya relaksasi dan solusinya jeda aktivitas dan
kerja.
8. %pplication of vibration 1Disfungsi sistem syaraf, menghambat aliran darah, penyakit
degenerative2 / #enggunakan hand"tool, duduk diatas kendaraan yang bergetar dan solusinya
gunakan alat serta tempat duduk yang meredam getaran.
E. !hysical environmental factor 1+nteraksi dengan beban mesin serta penambahan resiko2 /
#engangkat es batu dengan tangan terbuka dan solusinya menggunakan sarung tangan.
0>. !sychosocial factors 1!eningkatan tegangan fisik, meningkat pada ketidak hadiran dalam
bekerja2 / !enentuan keputusan yang rendah dalam bekerja, dukungan sosial yang rendah
solusinya rotasi kerja, motivasi kerja, pengurangan faktor negative dalam sosial
'ecara garis besar, faktor"faktor ergonomi yang menyebabkan resiko #'Ds dapat dipaparkan
sebagai berikut/
0. .epetitive #otion
.epetitive #otion atau melakukan gerakan yang sama berulang"ulang. .esiko yang timbul
bergantung dari berapa kali aktivitas tersebut dilakukan, kecepatan dalam
pergerakan=perpindahan, dan banyaknya otot yang terlibat dalam kerja tersebut. Berakan yang
berulang"ulang ini akan menimbulkan ketegangan pada syaraf dan otot yang berakumulatif.
Dampak resiko ini akan semakin meningkat apabila dilakukan dengan postur=posisi yang kaku
dan penggunaan usaha yang terlalu besar.
3. %$k$ard !ostures
'ikap tubuh sangat menentukan sekali pada tekanan yang diterima otot pada saat aktivitas
dilakukan. %$k$ard postures meliputi reaching, t$isting, bending, kneeling, sDuatting, $orking
overhead dengan tangan mauoun lengan, dan menahan benda dengan posisi yang tetap. 'ebagi
contoh terdapat tekanan=ketengan yang berlebih pada bagian lo$ back seperti aktivitas
mengangkat benda yang dilakukan pada gambar.
3. ;ontact stresses
Tekanan pada bagian tubuh yang diakibatkan karena sisi tepi atau ujung dari benda yang
berkontak langsung. &al ini dapat menghambat fungsi kerja syaraf maupun aliran darah. 'ebagai
contoh kontak yang berulang"ulang dengan sisi yang keras=tajam pada meja secara kontinu.
4. <ibration
Betaran ini terjadi ketika spesifik bagian dari tubuh atau seluruh tubuh kontak dengan benda
yang bergetar seperti menggunakan po$er handtool dan pengoperasian forklift mengangkat
beban.
5. 9orceful e:ertions 1termasuk lifting, pushing, pulling2
9orce adalah jumlah usaha fisik yang digunakan untuk melakukan pekerjaan seperti mengangkat
benda berat. @umlah tenaga bergantung pada tipe pegangan yang digunakan, berat obyek, durasi
aktivitas, postur tubuh dan jenis dari aktivitasnya.
6. Duration
Durasi menunjukkan jumlah $aktu yang digunakan dalam melakukan suatu pekerjaan. 'emakin
lama durasinya dalam melakukan pekerjaan yang sama akan semakin tinggi resiko yang diterima
dan semakin lama juga $aktu yang diperlukan untuk pemulihan tenaganya.
7. 'tatic !osture
!ada $aktu diam, dimana pergerakan yang tak berguna terlihat, pengerutan supplai darah, darah
tidak mengalir baik ke otot. -erbeda halnya, dengan kondisi yang dinamis, suplai darah segar
terus tersedia untuk menghilangkan hasil buangan melalui kontraksi dan relaksasi otot.
!ekerjaan kondisi diam yang lama mengharuskan otot untuk menyuplai oksigen dan nutrisi
sendiri, dan hasil buangan tidak dihilangkan. !enumpukan ,ocal hypo:ia dan asam latic
meningkatkan kekusutan otot, dengan dampak sakit dan letih 1grandjean, 0E8>2
;ontoh dari ganguan statik termasuk didalamnya/ meningkatkan bahu untuk periode yang lama,
menggenggam benda dengan lengan mendorong dan memutar benda berat, berdiri di tempat
yang sama dalam $aktu yang lama dan memiringkan kepala kedepan dalam $aktu yang lama.
Diperkirakan semua pekerjaan itu dapat di atur dalam beberapa jam per hari tanpa gejala
keletihan dalam jika menggunakan gaya yang besar tidak boleh melebihi 8 F dari maksimum
gaya otot 1Braendjean, 0E8>2
8. !hysical EnvironmentC Temperature G ,ighting
!ajanan pada udara dingin, aliran udara, peralatan sirkulasi udara dan alat"alat pendingin dapat
mengurangi keterampilan tangan dan merusak daya sentuh. penggunaan otot yang berlebihan
untuk memegang alat kerja dapat menurunkan resiko ergonomik. tekanan udara panas dari
panas, lingkungan yang lembab dapat menurunkan seluruh tegangan fisik tubuh dan akibat di
dalam panas kelelahan dan heat stroke. -egitu juga dengan pencahayaan yang inadekuat dapat
merusak salah satu fungsi organ tubuh, seperti halnya pekerjaan menjahit yang didukung oleh
pencahayaan yang lemah mengakibatkan suatu tekanan pada mata yang lama"lama membuat
keruasakan yang bisa fatal.
E. Other ;ondition
Kekurangan kebebasan dalam bergerak adalah dipertimbangkan sebagai faktor resiko, ketika
pekerjaan operator dengan sepenuhnya telah di perintah oleh orang lain. kandungan kerja dan
pengetahuan dipertimbangkan faktor resiko yang lain, ketiha operator hanya melakukan satu
tugas dan tidak memeliki kesempatan untuk belajar satu macam kemampuan ataun tugas.
9aktor tambahan dimasukkan organisasi asfek sosial, tidak dikontrol gangguan, ruang kerja,
beratnya bagian kerja, dan sift kerja.
E. !enyakit"penyakit di Tempat Kerja yang -erkaitan dengan Ergonomi
'emua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur. 'upervisi medis
yang biasanya dilakukan terhadap pekerja antara lain /
0. !emeriksaan sebelum bekerja
-ertujuan untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya.
3. !emeriksaan berkala
-ertujuan untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada
kelainan.
3. asehat
&arus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya pada $anita muda dan yang sudah
berumur.
'etelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya terjadi kelelahan, dalam hal ini
kita harus $aspada dan harus kita bedakan jenis kelelahannya, beberapa ahli membedakan =
membaginya sebagai berikut /
0. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan diperbaiki
performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat
dan tidur yang cukup.
a. yeri punggung,
b. yeri leher,
c. yeri pada pergelangan tangan, siku dan kaki.
3. Kelelahan yang patologis
Kelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba"tiba dan berat
gejalanya.
3. !sikologis dan emotional fatiDue
Kelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis )mekanisme
melarikan diri dari kenyataan* pada penderita psikosomatik. 'emangat yang baik dan motivasi
kerja akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.
Bejala Kelelahan Kerja
0. Bilmer10E662 dan ;ameron 10E732 /
3. #enurun kesiagaan dan perhatian,
3. !enurunan dan hambatan persepsi,
4. ;ara berpikir atau perbuatan anti sosial,
5. Tidak cocok dengan lingkungan.
6. Depresi, kurang tenaga, dan kehilangan inisiatif,
7. Bejala umum 1sakit kepala, vertigo, gangguan fungsi paru dan jantung, kehilangan nafsu makan,
gangguan pencemaan, kecemasan, pembahan tingkah laku, kegelisahan, dan kesukaran tidur
%kibat Kelelahan Kerja
0. !restasi kerja yang menurun,
3. 9ungsi fisiologis motorik dan neural yang menurun,
3. -adan terasa tidak enak,
4. 'emangat kerja yang menurun 1-artley dan ;hute, 0E832
(paya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang mempunyai batas
ketahanan, akan tetapi beberapa hal di ba$ah ini akan mengurangi kelelahan yang tidak
seharusnya terjadi /
a. ,ingkungan harus bersih dari Aat"Aat kimia. !encahayaan dan ventilasi harus memadai dan tidak
ada gangguan bising.
b. @am kerja sehari diberikan $aktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan siang.
c. Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor.
d. Tempo kegiatan tidak harus terus menerus.
e. ?aktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau memungkinkan.
f. 'ecara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja.
g. 9asilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja.
h. ?aktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja
i. Kelompok pekerja yang rentan harus lebih dia$asi misalnyaC
!ekerja remaja
?anita hamil dan menyusui
!ekerja yang telah berumur
!ekerja shift
#igrant.
j. !ara pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan Aat stimulan atau Aat addiktif lainnya
perlu dia$asi.
!emeriksaan kelelahan /
Tes kelelahan tidak sederhana, biasanya tes yang dilakukan seperti tes pada kelopak mata
dan kecepatan reflek jari dan mata serta kecepatan mendeteksi sinyal, atau pemeriksaan pada
serabut otot secara elektrik dan sebagainya.
!ersoalan yang terpenting adalah kelelahan yang terjadi apakah ada hubungannya dengan
masalah ergonomi, karena mungkin saja masalah ergonomi akan mempercepat terjadinya
kelelahan.
9. !engendalian Ergonomi
(ntuk melakukan pengendalian terhadap sumber bahaya ada 3 strategi yang dapat dilakukan
meliputi/
0. !engendalian secara teknis misalnya misalnya terhadap jalur pemindahan material, komponen
dan produk, merubah proses atau benda untuk mengurangi paparan bahaya pada pekerja,
merubah layout tempat kerja, merekayasa bentuk desain komponen, mesin dan peralatan,
memeprbaiki merode kerja dan lainnya
3. !engendalian secara administratif misalnya dengan memberikan pelatihan kerja, variasi jenis
pekerjaan, memberikan pelatihan tentang faktor"faktor bahaya di tempat kerja, melakukan rotasi
pekerjaan, mengurangi jam kerja dan mengatur shift kerja, memberikan istirahat yang cukup dan
lainnya
3. #enggunakan alat perlindungan diri misalnya masker, sarung tangan, pelindung mesin dan
lainnya.
B. %plikasi Ergonomi untuk !erancangan Tempat Kerja
!elatihan bidang ergonomi sangat penting, sebab ahli ergonomi umumnya berlatar belakang
pendidikan tehnik, psikologi, fisiologi atau dokter, meskipun ada juga yang dasar keilmuannya
tentang desain, manajer dan lain"lain. %kan tetapi semuanya ditujukan pada aspek proses kerja
dan lingkungan kerja.

You might also like