You are on page 1of 16

DIARE KRONIK

Peningkatan
pengeluaran
tinja dengan
konsistensi
lebih lunak atau
lebih cair dari
biasanya, dan
terjadi paling
sedikit 3 kali
dalam 24 jam.
DEFINISI
DIARE
+
Klasifikasi diare
Diare
akut
Diare
kronik
Diare
persisten
Buang air besar pada bayi atau anak lebih dari
3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi
tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir
dan darah yang berlangsung kurang dari satu
minggu.
Diare
akut
Buang air besar pada bayi atau anak lebih dari
3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi
tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir
dan darah yang berlangsung 14 hari dengan
etiologi non-infeksi.
Diare
kronik
Buang air besar pada bayi atau anak lebih dari
3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi
tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir
dan darah yang berlangsung 14 hari dengan
etiologi infeksi.
Diare
persisten
Penyebab diare non infeksi
Kesulitan makan
Defek anatomis
Malrotasi
Penyakit Hirchsprung
Short Bowel Syndrome
Atrofi mikrovili
Stricture
Malabsorbsi
Defisiensi disakaridase
Malabsorbsi glukosa-galaktosa
Cystic fibrosis
Cholestosis
Penyakit Celiac
Endokrinopati
Thyrotoksikosis
Penyakit addison
Sindroma andrenogenital
Kearcunan makanan
Logam berat
Mushrooms
Neoplasma
Neuroblastoma
Phaeochromocytoma
Sindroma Zollinger Ellison
Lain-lain :
Infeksi non gastrointstinal
Alergi susu sapi
Penyakit Chron
Defisiensi imun
Colitis ulserosa
Pellagra
Mekanisme
diare
Gangguan
absorbsi /
diare
osmotik
Malabsorbsi
umum
Gangguan
sekresi
Gangguan
peristaltik
Diare
inflamasi
Diare terkait
imunologi
Konsep patogenesis diare persisten
dan kronis
Interkuren infeksi Penurunan Alergi makanan
Status imun

Faktor predisposisi utama
Kemiskinan malnutrisi Kerusakan mukosa
Penyapihan dini
Terapi puasa
Organisme
pathogen
Insufisiensi Kolonisasi kuman Malabsorbsi
Pancreas Di usus halus Asam empedu

Diare kronis

Skema diare akut menjadi diare persisten
Diare infeksius
Malnutrisi Pengobatan diare
sejak awal yang tidak optimal
dan terlambat

Defisiensi imun Infeksi dan diare
yang berulang

Malnutrisi mikronutrien
Mis. Zinc dan Vit A

Diare berkepanjangan

Diare persisten dan enteropati
Penentuan derajat dehidrasi menurut
WHO 1995

Penentuan derajat dehidrasi menurut MMWR 2003
Simptom Minimal atau tanpa
dehidrasi , kehilangan
BB < 3 %
Dehidrasi ringan
sedang, kehilangan BB
3 % - 9 %
Dehidrasi berat,
kehilangan BB >
9%
Keadaan

Denyut jantung


Kualitas nadi

Pernapasan
Mata
Air mata
Mulut dan lidah
Cubitan kulit
Capillary refill

Ekstremitas

Kencing
Baik

Normal


Normal

Normal
Normal
Ada
Basah
Segera kembali
Normal

Hangat

Normal
Noemal, lelah, gelisah,
irritable
Normal-meningkat


Normal-melemah

Normal-cepat
Sedikit cowong
Berkurang
Kering
Kembali < 2 detik
Memanjang

Dingin

Berkurang
Apatis, letargi, tidak
sadar
Takikardi, bradikardi
pada kasus berat
Lemah, kecil, tidak
teraba
Dalam
Sangat cowong
Tidak ada
Sangat kering
Kembali > 2 detik
Memanjang, minimal
Dingin, mottled,
sianotik
Minimal


Penentuan derajat dehidrasi menurut sistem
pengangkaan Maurice King (1974)
Bagian tubuh yang
diperiksa
Nilai untuk gejala yang ditemukan
0 1 2
Keadaan umum

Kekenyalan kulit
Mata
Ubun-ubun besar
Mulut
Denyut nadi/mnt
Sehat

Normal
Normal
Normal
Normal
Kuat < 120
Gelisah, cengeng,
apatis, ngantuk
Sedikit kurang
Sedikit cekung
Sedikit cekung
Kering
Sedang (120-140)
Mengigau, koma
atau syok
Sangat kurang
Sanagat cekung
Sangat cekung
Kering&sianosis
Lemah > 140
Nilai : 0-2 = ringan 3-6 = sedang 7-12 = berat
Terapi
Departemen Kesehatan menetapkan lima pilar
penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare :
1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua
1. Pengobatan diare tanpa dehidrasi
TRO ( terapi rehidrasi oral)
harus segera diberi cairan rumah tangga untuk
mencegah dehidrasi, seperti : air tajin, larutan gula
garam, kuah sayur-sayuran dsb. Jumlahnya
10ml/kgBB
2. Pengobatan diare dehidrasi ringan-sedang
TRO ( terapi rehidrasi oral)
dirawat di sarana kesehatan dan diberikan rehidrasi
oral dengan oralit. Jumlah oralit yang diberikan 3 jam
pertama 75 cc/kgBB. Bila membaik dan dehidrasi
teratasi oralit dan makanan seperti pada
pengobatan diare tanpa dehidrasi. Jika memburuk
dan jatuh dalam dehidrasi berat pemberian cairan
parenteral.
3. Pengobatan diare dehidrasi berat
TRP (terapi rehidrasi parenteral)
Digunakan cairan Ringer Laktat dengan dosis
100 ml/kgBB. Cara pemberiannya untuk < 1
tahun 1 jam pertama 30 cc/kgBB, dilanjutkan 5
jam berikutnya 70 cc/kgBB. Di atas 1 tahun
jam pertama 30 cc/kgBB dilanjutkan 2 jam
berikutnya 70 cc/kgBB evaluasi tiap jam. Bila
tidak membaik, tetesan IV dapat dipercepat.
Setelah 6 jam pada bayi atau 3 jam pada anak
lebih besar, lakukan evaluasi pengobatan
yang sesuai : pengobatan diare dengan
dehidrasi ringan-sedang atau pengobatan diare
tanpa dehidrasi.
4. Seng
merupakan mikronutrien komponen berbagai
enzim dalam tubuh dapat menurunkan
insiden diare sebanyak 15% dan prevalensi
diare sampai 25%. Dosis 20 mg perhari selama
10-14 hari, dan pada bayi < 6 bulan dosisnya
10 mg perhari.
5. Pemberian makanan selama diare
memberikan makanan kaya nutrien.
6. Pemberian makanan setelah diare
memperbaiki kurang gizi dan untuk
mencapai sert mempertahankan
pertumbuhan yang normal.
7. Terapi medikamentosa
Antibiotik

Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Kolera Tetracycline
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Erythromycin
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Shigella dysentry Ciprofloxacin
15 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari
Pivmecillinam
20 mg/kgBB
4x sehari selama 5 hari
Ceftriaxone
50-100 mg/kgBB
1x sehari IM selam 2-5
hari
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari

You might also like