You are on page 1of 77

Mardhotillah chilmy 092011101037

Hendri Prasetyo 092011101043



Dokter Pembimbing :
Dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ

SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RSUD DR. SOEBANDI
2014




SEMINAR
GANGGUAN KEPRIBADIAN
PENDAHULUAN
Gangg kepribadiansekitar 5% dari jumlah
penduduk gangguan jiwa
Kenyataannyasetiap orang adalah unik, khasuntuk
memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan
orang lain.


Sehingga gangguan2 yang biasa muncul pada kepribadian
setiap individu dapat dihindari.

Definisi kepribadian
Kepribadian (kaplan):sebagai totalitas sifat emosional dan
perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke
hari dalam kondisi yang biasanya; kepribadian relatif stabil
dan dapat diramalkan.

Pembentukan Kepribadian
1. Pengalaman yg umumdialami oleh tiap-tiap individu
dalam kebudayaan tertentu
2. Pengalaman yang khusus yg khusus dialami individu
sendiri

Teori Kepribadian
1. Teori kepribadian psikoanalisis
2. Teori sifat (trait)
3. Teori kepribadian behaviorisme
4. Teori psikoligi kognitif


GANGGUAN KEPRIBADIAN
Definisi
Gangguan kepribadian (Aksis II pada DSM-
IV) suatu ciri kepribadian yang menetap,
kronis, dapat terjadi pada hampir semua
keadaan, menyimpang secara jelas dari
norma-norma budaya dan maladaptif serta
menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk,
tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir
masa remaja atau awal masa dewasa.
Etiologi
1. Faktor Genetik
Penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000
pasangan kembar di Amerika
SerikatDiantara kembar monozigotik, angka
kesesuaian untuk gangguan kepribadian
adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan
kembar dizigotik

2. Faktor Temperamental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada
masa anak-anak mungkin berhubungan
dengan gangguan kepribadian pada masa
dewasa.
3. Faktor Biologis
HormonOrang yang menunjukkan sifat
impulsive : peningkatan kadar
testosterone, 17-estradiol dan estrone
4. Faktor Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat
kepribadian berhubungan dengan fiksasi
pada salah satu stadium perkembangan
psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal,
yaitu anakyang berlebihan atau kurang
pada pemuasan anal dapat menimbulkan
sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti
Klasifikasi gangguan kepribadian
Menurut DSM-IV:

Kelompok A
paranoid
skizoid
skizotipal
Kelompok B
antisosial
ambang
histrionik
narsistik
Kelompok C
menghindar
dependen
obsesif-
kompulsif
gangguan
kepribadian
yang tidak
ditentukan
(pasif-agresif
dan depresif).
Menurut PPDGJ:
Gangguan kepribadian khas

gangguan
kepribadian
paranoid
gangguan
kepribadian
skizoid
gangguan
kepribadian
dissosial
gangguan
kepribadian
emosional
tak stabil
gangguan
kepribadian
histrionik
gangguan
kepribadian
anankastik
gangguan
kepribadian
cemas
gangguan
kepribadian
dependen
gangguan
kepribadian
khas
lainnya
gangguan
kepribadian
YTT
Gangguan kepribadian campuran
dan lainnya
gangguan
kepribadian
campuran
gangguan
kepribadian
yang
bermasalah
Gangguan Kepribadian Paranoid
Epidemiologi
Prevalensi gangguan kepribadian paranoid
adalah 0,5 sampai 2,5%. Laki-laki > wanita
Gejala Klinis

Curiga berlebihan
Melempar tanggung jawab
Bersikap bermusuhan, mudah tersinggung
Bertanya tentang loyalitas tanpa pertimbangan
Kriteria Diagnostik Gangguan Paranoid :

A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif
kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap
sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa
awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti
yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

Menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain
memanfaatkan, membabayakan, atau menghianati
dirinya.
Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya
tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.
Enggan untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain
karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan
digunakan secara jahat melawan dirinya.
Membaca arti merendahkan atau mengancam yang
tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa.
Secara persisten menanggung dendam, yaitu tidak
memaafkan kerugian, cedera, atau kelalaian.
Merasakan serangan terhadap karakter atau
reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan
dengan cepat bereaksi secara marah atau balas
menyerang.
Memiliki kecurigaan yang berlulang, tanpa
pertimbangan, tentang kesetiaan pasangan atau
mitra seksual.

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan
karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis
umum.

Diagnosa Banding
Skizofrenia paranoid : karena halusinasi dan fikiran
formal tidak ditemukan pada gangguan kepribadian
paranoid.
Gangguan kepribadian ambang : karena pasien
paranoid jarang mampu terlibat secara berlebihan
dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain
seperti pasien ambang. Pasien paranoid tidak
memiliki karakter antisosial sepanjang riwayat
perilaku antisosial.
Gangguan schizoid : adalah menarik dan
menjauhkan diri tetapi tidak memiliki gagasan
paranoid
Perjalanan penyakit dan prognosis
Pada beberapa orang gangguan kepribadian
paranoid adalah terjadi seumur hidup.
Pada orang lain, gangguan ini adalah tanda dari
skizofrenia.
Pada orang lain lagi, saat mereka menjadi semakin
matang dan stres menghilang, sifat paranoid
memberikan jalan untuk pembentukan reaksi,
perhatian yang tepat terhadap moralitas dan
perhatian altruist
Terapi :
Psikoterapi.
Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi
kelompok. Ahli terapi harus berhadapan langsung dalam
menghadapi pasien dan jangan sering membantah
kecurigaannya.
Farmakoterapi
Berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan.
Pada sebagian besar kasus, obat antiansietas seperti
diazepam (Valium) atau anti psikotik, seperti thioridazine
(Mellaril) atau haloperidol (Haldol), dalam dosis kecil dan
dalam periode singkat untuk menangani agitasi parah
atau pikiran yang sangat delusional.

Gangguan Kepribadian Skizoid

Epidemiologi
Prevalensi tdk ditentukan secara jelas. Gangguan
mungkin mengenai 7,5% populasi umum. Rasio jenis
kelamin untuk gangguan adalah tidak diketahui.
Gejala klinis

memberi kesan dingin dan mengucilkan diri,
tampak menjauhkan diri dan tidak ingin terlibat dengan
peristiwa sehari-hari dan permasalahan orang lain.
tampak tenang, jauh, menutup diri dan tidak dapat
bersosialisasi.
Kriteria diagnostik untuk kepribadian schizoid

Pola pervasif pelepasan dari hubungan sosial dan
rentang pengalaman
emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal,
dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan
dalam berbagai korteks, seperti yang dinyatakan oleh
empat (atau lebih) berikut:
1. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan
dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga.
2. Hampir selalu memilih kegiatan secara sendirian.
3. Memiliki sedikit, jika ada,

rasa tertarik untuk
melakukan pengalaman seksual dengan orang lain.
4. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada
aktifitas.
5. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang
dipercaya selain sanak saudara derajat pertama.
6. Tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik
orang lain.
7. Menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau
pendataran afektivitas.
8. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skizofrenia , gangguan , suatu gangguan mood
dengan ciri psikotik , gangguan psikotik lain atau
suatu gangguan perkembangan pervasif , dan
bukan karena efek fisiologis langsung dari
kondisi medis umum

Perjalanan penyakit dan diagnosis
Onset biasanya pada masa anak-anak awal.
Gangguan kepribadian skizoid adalah berlangsung
lama tetapi tidak selalu seumur hidup.
Terapi
- Psikoterapi: Terapi pasien gangguan kepribadian
skizoid adalah mirip dengan terapi pasien gangguan
kepribadian paranoid. Dalam lingkungan terapi
kelompok, pasien gangguan kepribadian skizoid
mungkin diam untuk jangka waktu yang lama,
namun suatu waktu mereka akan ikut terlibat
- Farmakoterapi : antipsikotik dosis kecil,
antidepresan dan psikostimulan telah efektif pada
beberapa pasien.
Gangguan Kepribadian Skizotipal

Gejala klinis

- Pikiran dan komunikasi terganggu.
- tidak mengetahui perasaan mereka sendiri; malah
mereka sangat peka dalam mendeteksi perasaan
orang lain, khususnya afek negatif seperti kemarahan.
- Mereka percaya bahwa mereka memiliki kekuatan
pikiran dan tilikan yang khusus.
- Walaupun tidak ada gangguan berpikir yang jelas,
pembicaraan mereka mungkin sering memerlukan
interpretasi.
- Pembicaraan aneh atau janggal dan hanya memiliki
arti bagi diri mereka sendiri.
- Mereka menunjukkan hubungan interpersonal yang
buruk dan mungkin berkelakuan secara tidak sesuai
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Skizotipal
A. Pola pervasif deficit sosial dan interpersonal yang
ditandai oleh ketidak senangan akut dengan, dan penurunan
kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh peyimpangan
kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada
masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks ,
seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
Gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference)
kecuali waham yang menyangkut diri sendiri.
Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi
perilaku dan tidak konsisten dengan norma cultural (misalnya,
percaya takhyul), (superstitiousness), percaya dapat melihat
apa yang akan terjadi (clairvoyance), telepati, atau indera
keenam, pada anak-anak dan remaja khayalan atau
preokupasi yang kacau)
Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi
tubuh.
Pikiran dan bicara yang aneh (misalnya, samar-samar,
sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-belit, atau
stereotipik )
Kecurigaan atau ide paranoid.
Afek yang tidak sesuai atau terbatas.
Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau
janggal.
Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya
selain sanak saudara derajat pertama
Kecemasan sosial yang bertebihan yang tidak menghilang
dengan keakraban dan cenderung disertai dengan
ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negative
tentang diri sendiri.
B. Tidak terjadi semata- mata selama perjalanan
skizofrenia , suatu gangguan mood dengan ciri psikotik lain
, atau suatu gangguan perkembangan pervasif

Diagnosa Banding
Pasien gangguan kepribadian skizotipal dapat
dibedakan dari pasien skizofrenik oleh tidak adanya
psikosis. Jika psikosis memang ditemukan, gejala
tersebut adalah singkat dan terpecah.
Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh
kecurigaan, tetapi tidak memiliki perilaku yang aneh
seperti pada pasien gangguan kepribadian
skizotipal.

Terapi :
Psikoterapi
Farmakoterapi : medikasi antipsikotik berguna untuk
mengatasi gagasan mengenai diri sendiri, waham,
dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan
bersama-sama dengan psikoterapi.
Gangguan Kepribadian Anti Sosial

Epidemiologi
Prevalensi : 3 % laki-laki dan 1 % wanita. Onset
gangguan adalah sebelum usia 15 tahun.
Gejala klinis
- ditandai oleh tindakan antisosial atau kriminal
- seringkali menunjukkan kesan luar yang normal dan
bahkan hangat dan mengambil muka
- Menurut David & Neale: muncul sebelum usia 15 tahun
yang ditandai dengan perilaku nakal, lari diri dari rumah,
sering berbohong, mencuri, membakar, atau merusak
dengan cara lain.Pola ini akan berlanjut hingga dewasa
yang ditandai dengan tidak memiliki tanggung jawab,
bekerja tidak konsisten, melawan hukum, agresif,
gegabah, impulsif,dan gagal dalam merencanakan
sesuatu .
Kriteria Diagnostik Gangguan Kelpribadian Anti
Sosial

A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan
melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 45 tahun ,
seperti yang ditunjukkan oleh tiga ( atau lebih ) berikut :
Gagal untuk mematuhi norma sosial dengan menghormati
perilaku sesuai hukum
Ketidak jujuran,
Impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
Iritabilitas dan agresivitas,
Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri
atau orang lain.
Terus menerus tidak bertanggung jawab
Tidak adanya penyesalan,
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18
tahun.

C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi
dengan onset sebelum usia 15 tahun.

D. Terjadinya perilaku antisosial tidak
semata-mata selama perjalanan
skizofrenia atau suatu episode manik.

Terapi
- Psikoterapi
- Farmakoterapi
digunakan untuk menghadapi gejala yang
diperkirakan akan timbul seperti kecemasan,
penyerangan, dan depresi
Gangguan Kepribadian Ambang

Epidemiologi
Tidak ada penelitian prevalensi yang tersedia, tetapi
diperkirakan 1-2 % populasi dan dua kali lebih sering
pada wanita dibandingkan laki-laki
Gejala klinis
- Perbatasan antara neurosis dan psikosis dan ditandai
oleh afek, mood, perilaku, hubungan objek, dan cinta dari
yang sangat tidak stabil
- Perilaku pasien gangguan kepribadian ambang sangat
tidak bisa diramalkan
- Sifatmenyakitkan : dicerminkan oleh tindakan merusak
diri sendiri yang berulang
- merasakan ketergantungan dan permusuhan: memiliki
hubungan interpersonal yang tidak baik

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Ambang

Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra
diri, dan afek, dan impulsivitas yang jelas pada dewasa awal
dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

Usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata
atau khayalan.
Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang
ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi dan
devaluasi.
Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri sendiri yang
tidak stabil secara jelas dan persisten
lmpulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang potensial
membahayakan diri sendiri
Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri yang
berulang kali, atau perilaku mutilasi diri.
Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood
yang jelas (misalnya, disforia episodik kuat,
iritabilitas atau kecemasan biasanya berlangsung
beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari).
Perasaan kosong yang kronis.
Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya
atau kesulitan dalam mengendalikan kemarahan
(misalnya, sering menunjukkan temper, marah
terus menerus, perkelahian fisik berulang kali).
Ide paranoid yang transien dan berhubungan
dengan stress, atau gejala disosiatif yang parah.


Diagnosis Banding
Pembedaan dari skizofrenia dilakukan berdasarkan tidak adanya
episode psikotik, gangguan pikiran, atau tanda skizofrenia klasik
lainnya yang berkepanjangan yang dimiliki pasien ambang.
Pasien gangguan kepribadian skizotipal menunjukkan pikiran
yang sangat aneh, gagasan yang aneh, dan gagasan menyangkut
diri sendiri yang rekuren.
Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh kecurigaan
yang ekstrim.
Pada umumnya, pasien gangguan kepribadian ambang
menunjukkan perasaan kekosongan yang kronis, impulsivitas,
mutilasi diri, episode psikotik singkat, usaha bunuh diri
manipulatif, dan biasanya keterlibatan yang menuntut dalam
hubungan erat.

Perjalanan penyakit dan prognosis
Penelitian longitudinal tidak menunjukkan perkembangan ke
arah skizofrenia, tetapi pasien memiliki insidensi tinggi untuk
mengalami episode gangguan depresif berat. Diagnosis
biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun.
Terapi
Psikoterapi :
Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif
dibandingkan interpretasi bawah sadar secara
mendalam.
Terapi perilaku untuk mengendalikan impuls dan
ledakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan
terhadap kritik dan penolakan.
Farmakoterapi :
Antidepresan memperbaiki mood yang terdepresi.
MAOI :efektif dalam memodulasi perilaku impulsif pada
beberapa pasien.
Antikonvulsan seperti karbamazepin, padat
meningkatkan fungsi global pada beberapa pasien.

Gangguan Kepribadian Histrionik
Epidemiologi
prevalensi : kira-kira 2 sampai 3 %. Keadaan ini
lebih sering didiagnosis pada wanita
dibandingkan laki-laki.

Gejala klinis
- ditandai oleh perilaku yang bermacam-macam,
dramatik, ekstovert pada orang yang meluap-
luap dan emosional
- menunjukkan perilaku mencari perhatian yang
tinggi
- memperbesar pikiran dan perasaan mereka
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian
Histrionik
Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian
yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa
muda dan tampak dalam berbagai konteks,
seperti yang ditunjukkan oleh lima ( atau lebih )
berikut :
Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia
tidak merupakan pusat perhatian.
Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh
godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau
perilaku provokatif.
Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan
ekspresi emosi yang dangkal.
Secara terus menerus menggunakan penampilan
fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya.
Memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik
dan tidak memiliki perincian.
Menunjukkan dramitasi diri, teatrikal, dan ekspresi
emosi yang berlebihan.
Mudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh
orang lain atau situasi.
Menganggap hubungan menjadi lebih intim
ketimbang keadaan sebenarnya

Diagnosis Banding
Perbedaan antara gangguan kepribadian histrionik dan
gangguan kepribadian ambang adalah sukar. Pada gangguan
kepribadian ambang, usaha bunuh diri, difusi identitas dan
episode psikotik singkat adalah lebih sering.

Terapi
Psikoterapi : Psikoterapi berorientasi psikoanalisis,
baik dalam kelompok atau individual, adalah terapi
yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik.

Farmakoterapi : dapat ditambahkan jika gejala adalah
menjadi sasarannya seperti penggunaan antidepresan
untuk depresi dan keluhan somatik, obat antiansietas
untuk kecermasan dan antipsikotik untuk derealisasi
dan ilusi.


Gangguan Kepribadian Narsistik

Epidemiologi
Menurut DSM IV, perkiraan prevalensi: 2 - 16 %
dalam populasi klinis.
Gejala klinis
- Meningkatnya rasa kepentingan dan perasaan
kebesaran yang unik
- Tidak mampu menunjukkan empati, dan berpura-
pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan
mereka sendiri.
- Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap
depresi.
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Narsistik
Pola perfasif kebesaran (dalam khayalan atau
perilaku), membutuhkan kebanggaan, dan tidak ada
empati, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh
lima (atau lebih) berikut :

Memiliki rasa kepentingan diri yang besar
Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan,
kekuatan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal
yang tidak terbatas.
Yakin bahwa ia adalah khusus dan unik dan dapat
dimengerti hanya oleh atau harus berhubungan
dengan orang lain (atau institusi) yang khusus atau
memiliki status tinggi.
Membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
Memiliki perasaan bernama besar, yaitu harapan
yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau
kepatuhan otomatis sesuai harapannya.
Eksploatif secara interpersonal, yaitu mengambil
keuntungan dari orang lain untuk mencapai
tujuannya sendiri.
Tidak memiliki tempat, tidak mau mengenali atau
mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain.
Sering cemburu terhadap orang lain dan merasa
orang lain juga cemburu kepada dirinya.
Memperlihatkan kesombongan, sikap congkak
dan sombong

Diagnosis Banding
Gangguan kepribadian ambang, histrionik dan
antisosial sering ditemukan bersama-sama
dengan gangguan kepribadian narsistik:
diagnosis banding adalah sukar. Pasien dengan
gangguan kepribadian narsistik memiliki
kecemasan yang lebih keci daripada pasien
dengan gangguan kepribadian ambang dan
kehidupan mereka cenderung kurang kacau.

Usaha bunuh diri juga lebih mungkin
berhubungan dengan pasien gangguan
kepribadian ambang dibandingkan pasien
gangguan kepribadian narsistik
Pasien gangguan kepribadian antisosial memberikan
riwayat perilaku impulsif, seringkali disertai dengan
penyalahgunaan alkohol atau zat lain, hal tersebut
seringkali menyebabkan mereka mendapatkan
masalah dengan hukum.

Dan pasien gangguan kepribadian histrionic
menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan
manipulativitas interpersonal yang mirip dengan
pasien gangguan kepribadian narsitik

Perjalanan penyakit dan prognosis
Gangguan kepribadian narsistik : kronis dan sukar
untuk diobati. Pasien dengan gangguan harus
secara terus menerus berhadapan dengan aliran
narsisme mereka yang diakibatkan oleh perilaku
mereka sendiri atau dari pengalaman hidup
Terapi :
Psikoterapi : Mengobati gangguan kepribadian
narsistik sukarpasien harus meninggalkan
narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan.
Farmakoterapi : Pasien gangguan kepribadian
narsistik rentan terhadap depresi, suatu anti
depresan mungkin juga digunakan
Gangguan Kepribadian
Menghindar
Epidemiologi
Prevalensi adalah 1 -10 %
Gejala klinis
Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang
lain.
Saat berbicara dengan seseorang, mereka
mengekspresikan ketidakpastian dan tidak
memiliki kepercayaan diri dan mungkin berbicara
dalam cara yang merendahkan diri sendiri.

Kriteria Diagnostik Gangguan kepribadian
Menghindar.
Pola perfasiv hambatan sosial, perasaan tidak
cakap, dan kepekaan berlebihan terhadap penilaian
negatif, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai koteks, seperti yang
ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :
Mengindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan
kontak interpersonal yang bermakna karena takut
akan kritik, celaan dan penolakan.
Tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa
yakin akan disenangi.
Menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim
karena rasa takut dipermalukan atau ditertawai
Preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak
dalam situasi sosial
Terhambat dalam situasi interpersonal yang baru
karena perasaan tidak ada kuat
Memandang diri sendiri tidak layak secara sosial
karena merasa dirinya tidak menarik atau lebih
rendah dari orang lain.
Tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko
pribadi atau melakukan aktivitas baru karena
dapat membuktikan penghinaan

Diagnosis Banding
Pasien gangguan kepribadian menghindar menginginkan
interaksi sosial, dibandingkan dengan pasien gangguan
kepribadian skizoid yang ingin sendirian.
Pasien gangguan kepribadian menghindar adalah tidak
menuntut, tidak mudah marah, atau tidak dapat
diramalkan seperti pasien gangguan kepribadian
ambang dan histrionic
Gangguan kepribadian menghindar dan gangguan
kepribadian dependen adalah serupa. Pasien gangguan
kepribadian dependen dianggap memiliki ketakutan yang
lebih tinggi akan penelantaran atau tidak dicintai
dibandingkan pasien gangguan kepribadian menghindar,
tetapi gambaran klinisnya mungkin tidak dapat dibedakan
Perjalanan penyakit dan prognosis

Banyak pasien gangguan menghindar mampu
untuk berfungsi, asalkan mereka dalam
lingkungan yang terlindungi.
Terapi
Psikoterapi :
Melatih ketegasan adalah bentuk terapi perilaku
yang dapat mengajarkan pasien untuk
mengekspresikan kebutuhan mereka secara
terbuka dan untuk meningkatkan harga diri
mereka.

Farmakoterapi :
untuk mengatasi hiperaktivitas sistem saraf
beta blocker
Gangguan Kepribadian Dependen

Epidemiologi
wanita > laki-laki.
Anak kecil > anak yang lebih besar.

Gejala klinis
menempatkan kebutuhan mereka sendiri dibawah kebutuhan
orang lain
Meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk
masalah besar dalam kehidupan mereka,
Tidak memiliki kepercayaan diri
Mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang
sendirian lebih dari suatu periode yang singkat
Ditandai oleh ketergantungan yang pervasif dan perilaku
patuh
Keraguan diri, pasivitas, dan ketakutan untuk
mengekspresikan perasaan seksual dan agresif
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Dependen

Kebutuhan yang perpasiv dan berlebihan untuk diasuh, yang
menyebarkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa
takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan
oleh lima (atau lebih) berikut :

Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari
tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari orang
lain.
Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab
dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya.
Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan
pada orang lain. Catatan : tidak termasuk rasa takut yang
realistic akan ganti rugi.


Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau
melakukan hal dengan dirinya sendiri (karena tidak
memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau
kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau
energi )
Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan
dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara
sukarela melakukan hal yang tidak meyenangkan.
Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian
karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri
sendiri.
Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai
sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan
dekatnya berakhir.
Secara tidak realistic terpreokupasi dengan rasa takut
ditinggal untuk merawat dirinya sendiri

Diagnosis Banding
Faktor yang menonjol pada pasien gangguan
kepribadian histrionic dan ambangKetergantungan
Gangguan kepribadian dependen memiliki
hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa
mereka tergantung
Perilaku ketergantungan dapat terjadi pada pasien
dengan agoraphobia, tetapi pasiep agorafobik
cenderung memiliki tingkat kecemasan yang jelas
atau bahkan panik.
Perjalanan penyakit dan prognosis
Terdapat kecendrungan untuk mengganggu fungsi
pekerjaan, karena pasien memiliki ketidakmampuan
untuk bertindak secara mandiri dan tanpa
pengawasan dari dekat. Tetapi, prognosis dengan
pengobatan adalah cukup baik
Terapi
Psikoterapi : Terapi gangguan kepribadian dependen
seringkali berhasil, yaitu dengan proses kognitif-
behavioral,Terapi perilaku, terapi keluarga dan terapi
kelompok
Farmakoterapi : digunakan untuk mengatasi gejala
spesifik seperti kecemasan dan depresi, yang sering
merupakan gambaran penyerta gangguan
kepribadian dependen.
Gangguan Kepribadian Obsesif
Kompulsif

Epidemiologi
Prevalensi : Tidak diketahui.
laki-laki>wanita
Gejala klinis
memiliki keasikan dengan aturan, peraturan, ketertiban,
kebersihan, perincian dan pencapaian kesempurnaan.
Keterampilan interpersonal pasien terbatas.
ditandai oleh penyempitan emosional, ketertiban,
kekerasan hati, sikap keras kepala dan kebimbangan
Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
Pola pervasif preokupasi dengan urutan, perfeksionisme, dan
pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan
fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan
atau jadwal sampai tingkat dimana aktivitas sesama hilang.
Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian
tugas misalnya, tidak mampu menyelesaikan suatu proyek
karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat.
Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas
sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan
(tidak disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang besar)
Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang
masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak
disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)
Tidak mampu membuang benda-benda yang usang
atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai
sentimental.
Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk
bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk
dengan tepat caranya mengerjakan hal
Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya
sendiri maupun orang lain, uang dipandang sebagai
sesuatu yang harus ditimbun untuk rencana dimasa
depan.
Menunjukkan kekacauan dan keras kepala.

Diagnosis Banding
Pembedaan yang paling sukar adalah antara pasien
rawat jalan dengan sifat obsesif-kompulsif dan
pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-
kompulsif. Diagnosis gangguan kepribadian
bermakna dalam efektivitas pekerjaan atau
sosialnya.
Perjalanan penyakit dan prognosis
Perjalanan bervariasi dan tidak dapat diramalkan.
Terapi :
Psikoterapi : Terapi kelompok dan terapi perilaku
biasanya memberikan manfaat tertentu.
Farmakoterapi :
Clonazepam (klonopin) menurunkan gejala pada
pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-
kompulsif parah
Clomipramine (anafranil) dan obat serotonergik
tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna jika
tanda dan gejala obsesif-kompulsif timbul




Gangguan Kepribadian Yang Tidak
Ditentukan

Kategori :
untuk gangguan-gangguan fungsi kepribadian
yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan
kepribadian spesifik
jika klinis menganggap bahwa suatu gangguan
kepribadian spesifik yang tidak dimasukkan
kedalam klasifikasi ini adalah sesuai.
Gangguan Kepribadian Pasif - Agresif

Gambaran klinis
ditandai oleh obstruksionisme (senang menghalang-
halangi), menunda-nunda, sikap keras kepala dan tidak
efisien
tidak menerima permintaan untuk kinerja yang optimal,
tidak bersedia meminta maaf, dan cenderung untuk
mencari kesalahan pada diri orang lain
tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri
Karakteristik pasien gangguan kepribadian pasif agresif adalah:
A. Pola perpasif sikap negatifistik dan resistensi pasif terhadap
tuntutan akan kinerja yang adekuat , dimulai pada masa dewasa
awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan
oleh empat (atau lebih) berikut:
Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin.
Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai oleh orang lain.
Cemberut dan argumentative
Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan
Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian terhadap mereka yang
tampaknya lebih beruntung.
Suara yang diperkeras dan keluhan terus-menerus atas ketidak
beruntungan dirinya
Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan dosa


B. Tidak terjadi semata-mata selama episode depresif berat dan tidak
diterangkan lebih baik oleh gangguan distimik

Diagnosis Banding
Gangguan kepribadian pasif-agresif perlu dibedakan
dari gangguan kepribadian histrionik dan ambang.
Pasien gangguan kepribadian pasif-agresif adalah
dramatik, afektif dan agresif secara terbuka
dibandingkan dengan pasien gangguan kepribadian
histrionik dan ambang.

Terapi
Psikoterapi : pasien gangguan kepribadian pasif-
agresif yang mendapatkan psikoterapi suportif
memiliki hasil yang baik.
Farmakoterapi : antidepresan harus diresepkan
hanya jika ada indikasi klinis depresi dan
kemungkinan bunuh diri.

Gangguan Kepribadian Depresif
Epidemiologi
Laki-laki ~ perempuan
Terjadi pada keluarga dimana gangguan depresif ditemukan
Gambaran Klinis
Tenang, introvert, pasif tidak sombong.
Bermuram durja, pesimistik, serius, dan tidak dapat
merasakan kegembiraan.
Mengkritik diri sendiri, menyalahkan diri sendiri dan menghina
diri sendiri.
Bersifat ragu-ragu, kritik orang lain , sukar untuk memaafkan.
Berhati-hati, bertanggung jawab dan disiplin diri
Memikirkan hal sedih dan pasien merasa cemas
Asyik dengan peristiwa negatif, perasaan tidak berdaya dan
kelemahan pribadi
Diagnosis Banding
Gangguan distimik fluktuasi besar dalam mood
dibandingkan yang ditemukan pada gangguan
kepribadian depresif,Episodic, dapat terjadi pada
setiap waktu, dan biasanya memiliki stressor
pencetus.
Gangguan kepribadian depresif kronis dan seumur
hidup.
Pasien gangguan kepribadian menghindar: introvert
dan tergantung, lebih merasa cemas dibandingkan
orang dengan kepribadian depresif
Perjalanan penyakit dan prognosis
Orang dengan gangguan kepribadian depresif mungkin
berada dalam resiko yang tinggi untuk mengalami
gangguan distimik dan gangguan depresif berat
Terapi
Psikoterapi :
Pasien berespon terhadap psikoterapi berorientasi tilikan.
Terapi kognitif membantu pasien mengerti manifestasi
kognitif dari perasaan rendah diri dan pesimisme mereka.
Jenis psikoterapi lain yang berguna adalah psikoterapi
kelompok dan terapi interpersonal.
Psikofarmakologi : pemakaian medikasi anti depresan.
Beberapa pasien berespon terhadap dosis kecil
psikostimulan, seperti amfetamin, 5-10 mg sehari.

Gangguan kepribadian
sadomasokistik
Sadisme ;Marquis de Sade: keinginan untuk
menyebabkan rasa sakit pada orang lain baik
secara penyiksaan seksual atau fisik atau
penyiksaan psikologi pada umumnya
Masokisme ;Leopold von Sacher-Masoch, :
pencapaian pemuasan seksual dengan menyiksa
diri sendiri
Terapi
Psikoterapi:Terapi psikoanalisis efektif pada
beberapa kasus.


Gangguan kepribadian sadistik

Orang dengan kepribadian sadistik menunjukkan
pola kekejaman yang perpasif, merendahkan dan
prilaku agresif, yang dimulai sejak masa anak-
anak awal dan diarahkan kepada orang lain
Perubahan Kepribadian karena kondisi
medis umum

Etiologi
Kerusakan struktural pada otak
Diagnosis & gambaran klinis
Gangguan pengendalian ekspresi emosi dan impuls
Secara karakteristik emosi labil dan dangkal walaupun
euforia dan apati menonjol
Diagnosis harus di curigai pada pasien yang
menunjukkan perubahan yang nyata dalam prilaku atau
kepribadian termasuk labilitas emosional dan gangguan
kepribadian impuls, yang tidak memiliki riwayat mental
dan yang perubahan kepribadiannya terjadi secara
tiba-tiba atau selama periode yang relatif singkat
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Perjalanan penyakit dan prognosis perubahna kepribadian
karena kondisi medis umum tergantung pada penyebabnya.
Jika gangguan terjadi akibat gangguan struktural otak,
gangguan cenderung menetap.

Terapi
Penatalaksanaan gangguan perubahan kepribadian
melibatkan terapi kondisi organik dasar jika kondisi itu dapat
diobati.
Terapi psikofarmakologis untuk gejala spesifik mungkin di
indikasikan pada beberapa kasus seperti Imipramin dan
fluxetin untuk depresi.
Pasien dengan gangguan kognitif yang parah atau
pengendalian prilaku yang melemah mungkin memerlukan
konseling untuk membantu menghindari kesulitan dalam
pekerjaan atau mencegah keadaan memalukan sosial. Intinya
adalah dukungan keluarga pasien (Kaplan, 1997).

Perubahan Kepribadian selamanya setelah
pengalaman menakutkan

Menurut PPDGJ III : perubahan kepribadian harus berlansung lama
dan muncul sebagai gambaran yang tidak fleksibel, maladaptif yang
menjurus kepada kegagalan dalam fungsi interpersonal, sosial dan
pekerjaan.
Untuk menegakkan diagnosis adalah esensial untuk memastikan
gambaran yang tidak tampak sebelumnya, seperti:

sikap bermusuhan dan tidak percaya menghadapi dunia
Penarikan diri dari masyarakat
Perasaan kosong dan putus asa
Perasaan terpojok yang kronis seperti terancam terus menerus
Keterasingan
Perubahan kepribadian ini harus sudah ada selama minimal 2 tahun
dan harus tidak disebabkan oleh gangguan kepribadian yang
sebelumnya ada atau karena suatu gangguan jiwa selain gangguan
stres pasca trauma.
Perubahan Kepribadian Selamanya Setelah
Penyakit psikiatrik

Tanda diagnostik harus mencakup gambaran klinis
sebagai berikut:
sikap ketergantungan dan sikap menuntut dari orang
lain yang berlebihan
tuduhan bahwa dirinya berubah atau cacat oleh karena
penyakit, menjurus ketidakmampuan membentuk dan
memperthakan hubungan pribadi yang dekat dan
terpercaya serta isolasi sosial.
Pasif, minat berkurang dan menurunya keterlibatan
dalam aktivitas rekreasi.
Selalu menegeluh sakit, yang mungkin disertai dengan
keluhan hipokondrik dan prilaku sakit

Disforia atau suasana peraan yang labil, yang tidak
disebabkan oleh adanya gangguan jiwa saat ini atau
gangguan jiwa sebelumnya dengan gejala afektif
residual
Hendaya yang bermakna dalam fungsi sosial dan
pekerjaan dibandingkan dengan keadaan sebelum
sakit.
Manifestasi tersebut diatas harus sudah ada selama
kurun waktu 2 tahun atau lebih Perubahan bukan
terjadi karena kerusakan otak berat. Adanya
diagnosis skizofrenia sebelumnya tidak meningkirkan
kemungkinan diagnosis ini.

PENUTUP

Siapa saja berpotensi untuk mengalami gangguan
kepribadian. Karena gangguan kepribadian tidak
saja disebabkan oleh faktor genetika tapi juga
dipengaruhi oleh faktor temperamental, faktor
biologis dan faktor psikoanalitik
Hampir semua gangguan kepribadian dapat
disembuhkan baik melalui psikoterapi maupun
farmakoterapi dengan teknik penyembuhan yang
berbeda-beda untuk masing-masing gangguan
kepribadian

You might also like