Sebelum dimulai mata kuliah Epidemiologi Surveilans, dibacakan sebuah cerita, analogi mengenai seorang pelaku surveilans dengan seorang navigator dalam sebuah kapal layar. Kedua pekerjaan tersebut memiliki tndakan sebagai berikut : Mempunyai tujuan Berada dalam suatu kondisi Terus menerus tdak berhent sedikitpun Analisis yang tepat, sehingga tdak sesat Analisis kemungkinan adanya kekuatan dan bahaya Professional Memahami lingkungan. Navigator merupakan orang yang terus menerus memberikan informasi
Prinsip adalah sebuah pendirian, sehingga prinsip merupakan suatu yang harus ada agar semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan semestnya.
Mekanisme Kerja Surveilans Menurut WHO : 1. Mengidentfkasi dan memberikan batasan terhadap fokus kerja surveilans 2. Mengumpulkan dan mengolah data masalah kesehatan beserta hal-hal yang terkait di dalamnya 3. Analisis dan intepretasi data 4. Distribusi data yang telah di intepretasi ke pihak yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah kesehatan 5. Memonitor dan evaluasi baik penyelenggaraan program dan juga penyelenggaraan surveilans.
PRINSIP UMUM
1. Data Berdasarkan Kejadiannya - Penyakit - Sindrom - Isu Kesehatan Masyarakat - Lingkungan Berdasarkan Sumbernya - Statstk Vital (Kematan, Kelahiran) - Survei (Riskesdas) - Laboratorium Data yang perlu dikumpulkan adalah data-data yang berhubungan dengan penyakit, KLB, dan data-data lain yang menunjang analisis dan intrepretasi untuk menghasilkan kesimpulan yang baik nantnya. Data dapat diperoleh dari: - Laporan PKM - Laporan RS - Laporan Laboratorium - PKM Sentnel - Survei/Studi Khusus - Pusat-pusat penelitan Kesmas Indikator dalam pengumpulan data - Rate. Jumlah - Angka Kesakita dan angka kematan - Variabel yang dibutuhkan (sangat tergantung skill) - Numerator dan denumerator (pembilang dan pembagi tdak boleh tertukar atau tdak bisa menjadi informasi sesat) Batasan Kasus - Klinik/Laboratorium - Level 1. Diduga Sudah terlihat tanda-tanda/gejala klinis 2. Mungkin terlihat gejala klinis namun hasil laboratorium negatf 3. Past terlihat gejala klinis dan hasil laboratorium positf 2. Pelaporan Berdasarkan frekuensi - Harian/Secepatnya - Mingguan - Bulanan Metode pelaporan - Menggunakan kertas - Menggunakan telpon, fax - E-mail - SMS - Sesuai dengan perkembangan IPTEK Pembagian tugas Surveilans - Tingkat PKM mendeteksi, melakukan pengobatan, pelaporan serta analisis sederhana - Dinkes kab./kota dan Provinsi melakukan analisis, investgasi, konfrmasi, pelaporan, membuat tndakan pencegahan serta penanggulangan, perencaan dan anggaran serta mengumpulkan/memberikan umpan balik, - Tingkat Nasional mempunyai tugas yang sama dengan dinkes namun dalam lingkup yang lebih luas - Tingkat Regional Internasional analisis dan memberi umpan balik, memberikan dukungan, membuat kebijakan dan sasaran serta melakukan pendanaan. Keterbatasan Sistem Pelaporan - Banyak yang tdak melapor - Laporan tdak lengkap Bila surveilans dilaporkan dengan baik walau trends tdak terlaporkan namun tetap bisa terlihat dari data yang telah dikumpulkan. 3. Analisis dan Intepretasi Karakteristk data (kontnyu atau tdak) Validitas data (Valid atau tdak) - Nilai yang hilang - Bias - Penggandaan Analisis Deskriptf - OTW (Orang Tempat dan Waktu) Hipotesis - Berhubungan dengan Orang Tempat dan Waktu
4. Aksi Kontrol Harus dapat merespon dengan cepat, membuat manajemen kasus, dan mencegah Umpan Balik (FeedBack) Dapat berupa - Buletn Epidemiologi - Laporan - Website, dan lain sebagainya Kebijakan - Perubahan Kebijakan, Prediksi dan Perencanaan, Persiapan terhadap penyakit epidemik. 5. Evaluasi Evaluasi dilakukan terhadap 2 hal : Hasil dari aksi/program Hasil dari surveilans
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis