Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Studi ini menyajikan karakteristik kuat geser hasil penyelidikan laboratorium pada ruas jalan Tol Cipularang Km
91-92 tepatnya daerah Pasir Honje Kabupaten Purwakarta Jawa Barat. Di laboratorium dari klasifikasi menunjukkan
bahwa tanah dasar asli merupakan tanah lempung dengan plastisitas tinggi - CH dan A-7-5 berdasarkan sistem
klasifikasi tanah USCS dan AASHTO. Contoh tanah untuk pengujian laboratorium diambil dari lokasi penelitian
untuk berbagai kedalaman dan untuk kedalaman yang sama diambil pada beberapa titik yang berbeda dengan maksud
untuk mengetahui sifat-sifat dan parameter tanah lebih akurat dan dapat dianggap mewakili tanah di lokasi penelitian
secara keseluruhan.
Pengolahan data untuk kuat geser berbagai macam penyelidikan diolah secara random dan dibagi dengan sistem
zonasi yang menjadi 3 zonasi sesuai dengan elevasi. Pembagian zonasi dan elevasi dilakukan untuk dapat
membandingkan nilai kuat geser dari kedua metode yang berbeda, akan tetapi cara pengolahan data dengan cara yang
sama.
Dari hasil perhitungan statistik nilai kuat geser untuk zona 1, zona 2 dan zona 3 hasilnya sama. Namun indikasi
karakteristiknya pada zona 2 adalah sudut geser dalam tanahnya menurun jika tingkat indeks plastisitasnya meningkat.
Dengan perkataan lain terjadi degradasi kekuatan geser, jika kondisi plastisitasnya meningkat atau ada faktor
ketergangguan.
Kata kunci : karakteristik, parameter kuat geser, tanah lempung, Pasir Honje, Tol Cipularang.
ABSTRACT
This study presents a laboratory experiment on Tolroad Cipularang Km 91 – 92 at Pasir Honye, Purwakarta, West
Java. Soil test was conducted for soil classification, which is then classifield the soil as CH and A-7-5 based on USCS
and AASHTO soil classification system. Soil sample for laboratory test was obtained from research site with variety of
depth and same depth but different spots with the purpose of finding out a more accurate soil parameter and represent
the entire research site.
The data processing for shear force from variety of sources was conducted randomly and divided according to zone
system, which comprised 3 zones based on elevation. The division of zones and elevation was done to compare shear
force value of two different methods, with the same data processing method.
This analysis reveals that the soil strength on zone 1, zone 2 and 3 have almost the same value. But the characteristic
relationship between angle friction vs Plasticity Index indicates that the strength decreases as the PI increases. This
leads to the conclusion assumed that the strength is degraded due to plasticity increased or in other words if
disturbance exist.
Keywords : characteristic, day, shear strength, Pasir Honje, West Java.
13
Jurnal
Infrastruktur dan Lingkungan Binaan
Infrastructure and Built Environment Vol. II No. 1, Juni 2006
Teknik Sipil Geodesi dan Geomatika Teknik Lingkungan Teknik Kelautan
Penelitian ini melakukan studi karakteristik kekuatan Sedangkan klasifikasi tanah oleh USCS (Unified Soil
geser tanah di laboratorium pada salah satu lokasi Classification System) diuraikan sebagai berikut:
bermasalah tersebut. Penelitian didasarkan pada analisis a. Tanah berbutir kasar (Coarse Grained Soil), yaitu
unsur mineral maupun dengan percobaan kekuatan tanah kerikil dan pasir, dimana kurang dari 50%
gesernya yaitu Percobaan ‘Undrained’ Triaksial dan berat total contoh tanah lolos ayakan No.200.
Percobaan Geser Langsung serta pengaruh perendaman Simbol dari kelompok ini G (Gravel) atau tanah
pada kuat geser tanah. Pengambilan contoh tanah asli berkerikil dan S (Sand) atau tanah berpasir.
dilakukan pada zona yang mengalami longsor pada b. Tanah berbutir halus (Fine Grained Soil), yaitu
daerah jalan Tol Cipularang Sta. 92+100 m sampai lebih dari 50% berat total contoh tanah lolos ayakan
dengan Sta. 92+850 m. Tepatnya pada daerah Pasir No. 200 dan diberi simbol M untuk lanau anorganik,
Honje Kabupaten Purwakarta Jawa Barat. C untuk lempung anorganik, O untuk lanau organik
dan lempung organik.
II. Studi Tanah
dimana simbol:
W = Well Graded (tanah dengan gradasi baik),
2.1 Secara Klasifikasi Tanah
P = Poorly Graded (tanah dengan gradasi buruk),
Sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur tanah, L = Low Plasticity (plastisitas rendah, LL<50),
distribusi ukuran butir dan plastisitas tanah menurut H = High Plasticity (plastisitas tinggi, LL> 50).
United State Department of Agriculture (USDA)
adalah: 2.2 Secara Mineral Tanah
a. Pasir : ukuran butiran antara 2,0 – 0,05 mm
b. Lanau : ukuran butiran 0,05 – 0,002 mm Lempung sebagian besar terdiri dari partikel
c. Lempung : ukuran butiran < 0,002 mm mikroskopik dan submikroskopik yang berbentuk
atau dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-
parikel dari mika, mineral-mineral lempung dan
mineral-mineral sangat halus lainnya.
a. Mineral lempung
100
4.3 Percobaan Distribusi Ukuran Butir Tanah Gambar 4 Tipe distribusi ukuran butir.
Tabel 3 Hasil perhitungan nilai kuat geser uji triaxial tipe tanah zona 1
No. C Φ
Hb 9 1.2 3
Hb 25,18,20,26,32,33 0.68,0.18,0.20,0.26,0.32,0.33 11 – 20
Hb 21, 10,22,27 0.78, 0.9,0.6 26 – 30
Keterangan: C = Cohesi
Φ = Sudut geser dalam
16
Jurnal
Infrastruktur dan Lingkungan Binaan
Infrastructure and Built Environment Vol. II No. 1, Juni 2006
Teknik Sipil Geodesi dan Geomatika Teknik Lingkungan Teknik Kelautan
BBasah
asah 5 5 hari
Hari
0,3
BBasah
asah 2 Hari
Berdasarkan hal tersebut, pada uji geser langsung harus Basah 102Hari
hari
0,2 Basah 10 hari
dilakukan pembebanan yang kecil sekali. Karena itu
0,1
pengujian dapat berlangsung selama 2 hari, 5 hari
sampai 10. Pada interval waktu setiap 30 detik data 0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
harus direkam, dalam kondisi kering dan basah karena Normal Stress Kg/cm2
0,7
Kering 5 hari
K i 10 H i
Kering 5 Hari
17
Jurnal
Infrastruktur dan Lingkungan Binaan
Infrastructure and Built Environment Vol. II No. 1, Juni 2006
Teknik Sipil Geodesi dan Geomatika Teknik Lingkungan Teknik Kelautan
Lokasi A 60
Kondisi Kohesi, c Φ
Kering 2 hari 0.2371 23.5
50
Plastisitas Indeks, %
40
OH-MH
Basah 5 hari 0.1237 15.5
Basah 10 hari 0.1063 11.0 20
Kondisi Kohesi, c φ
Kering 2 hari 0.2265 27.0 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
φ, derajat
Triaksial
Zona 1 21,5
35 21
30
Triaxia 20,5
φ, derajat
25 0 5 10 15 20 25 30 35
Fraksi Lempung %
20
15 Gambar 10 Korelasi sudut φ dengan fraksi
10 Geser lempung pada tanah tipe zona 3
5
Korelasi nilai sudut φ pada tanah tipe zona 3, hasil
0 percobaan triaxial berubah naik dan persentase fraksi
0 10 20 30 lempungnya juba berubah laik, akan tetapi sudut geser
Fraksi lempung % dalamnya naik lihat Gambar 10).
Gambar 8 Korelasi sudut φ dengan fraksi 5.2 Analisis Sudut Geser Dalam Terhadap
lempung pada tipe tanah zona 1 Indeks Plastisitas
Sedangkan nilai φ hasil percobaan geser langsung Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
berbeda-beda akan tetapi nilai fraksi lempungnya tetap pengaruh Indekss plastisitas terhadap sudut geser
persentasenya. dalam pada tanah lempung lunak tersebut dengan
sistim zonasi. Dari korelasi di atas pada zona 1 dapat
Zona 2 diketahui hasil percobaan triaxial nilai sudut geser
35 dalamnya naik jika kandungan airnya tinggi atau
Geser Langsung
plastisitanya naik (lihat Gambar 11).
30
25 Zona 1
φ, derajat
20 40
35
15
Triaxial
30 Triaxi
φ, derajat
10
25
5
20
0 15
0 10 20 30 40 50
10
Fraksi Lempung %
5
25 Triaxi
naik. Hal ini mengindikasikan tipe tanah tidak
20 seperti tanah umum yang proporsional. Maka
dianggap tipe tanah zona 2 akan melemah jika
15
kadar air plastisitasnya meningkat.
10
7. Daftar Pustaka
5
Andrawes, K.Z, 1975. “Anisotropy of Strength in
0
Clay Containing Plate off Increasing Size”. 4th
44 45 46 47 48 49 50 Southeast Asian Conference on Soil Engineering
PI, % Kuala Lumpur, Malaysia (7th – 10th April)
Duncan, J.M.. “The Effect of Anisotropy and
Gambar 13 Korelasi sudut geser dalam terhadap Reorientation of Principal Stresses on The Shear
Indeks Plastisitas pada tanah tipe zona 3 Strength of Saturated Clay”.
Sudut geser dalam rata-rata pada zona 3 lebih besar Ladd, C.C, 1971. “Strength Parameter and Stress
dari zona 1 dan zona 2 juga kandungan airnya lebih Strain Benaviour of Saturated Clay”. MIT
kecil dari zona 1 dan zona 2. Tanah lempung pada Mihai Popescu, 1975. “The Effect of Anistropiy on
zona 3 kuat gesernya lebih besar dari zona 1 dan zona Shrinkage of Active Clay”. 4th Southeast Asian
2 sehingga potensi longsornya juga lebih kecil dari Conference on Soil Enggineering, Kuala Lumpur,
zona 1 dan zona 2 (lihat Gambar 13). Malaysia (7th – 10th April).
Moroto, N., Muramatsu, M., 1987, “Ko value and
6. Kesimpulan degree of Anisotropy of Overconsolidated Clay”,
9th Southeast Asian Geotechnical Conference,
Berdasarkan hasil penelitian uji laboratorium yang
Bangkok, Thailand.
dilakukan terhadap tanah lempung Pasir Honje pada
lokasi di ruas Jalan Tol Cipularang dan analisisnya, Wesley, L.D. “The Naturel of Anistropy in Soft
dapat disimpulkan bahwa: Clays”. Aucland.
1. Kandungan utama mineral tanah lempung Pasir Wood, D.M., 1990, “Soil Behavior and Critical State
Honje adalah halloysite. Soi Mechanics”, Cambrige University Press.
20