Pembimbing : dr. Dean Wahjudy, Sp.!(K) "leh : #ara Wandhita $sman %&%%'()% K*PA+,#*-AA+ K.,+,K ,./$ KA+D$+!A+ DA+ K*B,DA+A+ -$/A0 SAK,# $/$/ DA*-A0 B*KAS, 1AK$.#AS K*DK#*-A+ $+,2*-S,#AS #-,SAK#, B*KAS, 3$+, (%45 Severe Acute Asthma in Pregnancy (Asma Berat Akut pada Kehamilan) Kehamilan dapat mempengaruhi keadaan indi6idu dengan asma, dimana sebagian mengalami perburukan tetapi ada pula yang tidak terjadi perubahan. .ebih dari 5%7 pasien dengan asma memerlukan perubahan untuk terapi selama masa gestasi. Sekitar 4%7 dari 8anita hamil dengan asma mengalami eksaserbasi saat pr"ses persalinan. Beberapa studi menyebutkan bah8a asma mempengaruhi kehamilan dimana terjadi peningkatan rasi" ab"rtus, persalinan preterm, berat badan lahir rendah, ,$!- (Intra Uterine Growth Retardation) dan hip"ksia ne"natus pada 8anita hamil dengan asma serta keseluruhan angka m"rtalitas perinatal men9apai dua kali lipat dibandingkan dengan k"ntr"lnya. Asma berat yang disertai dengan serangan berulang, gejala yang persisten, atau status asmatikus, rasi" m"rtalitas perinatal mendekati (:7. Apabila dikaitkan dengan angka kematian ibu men9apai 5%7 jika asma sampai menyebabkan pasien memerlukan 6entilat"r mekanik. leh karena itu penting untuk d"kter kandungan menge6aluasi dan melakukan pengel"laan se9ara agresi; terhadap 8anita hamil dengan gangguan pernapasan. Patologi Pemeriksaan pat"l"gi terhadap paru dari pasien yang meninggal karena status asmatikus memiliki beberapa karakteristik, antara lain deskuamasi dari epitel respirat"rius, hipertr";i dari "t"t p"l"s br"n9hus, penebalan dari membrane basalis, serta eksudat mu9us e"sin";ilik. Penemuan lainnya adalah edema mu9"sa, hipertr";i kelenjar mu9us, "bstruksi 6as9ular dan lim;atik, serta hiperin;lasi jalan napas. Manifestasi Klinis 0asil ;ungsi"nal dari br"n9h"spasme adalah "bstruksi jalan napas yang seiring dengan menurunnya aliran udara. Saat jalan napas k"nstriksi kerja pernapasan meningkat, dan pasien akan merasakan dada terasa sesak, mengi ataupun kesulitan untuk bernapas. Pada "bstruksi yang berat, terjadi gangguan 6entilasi yang menyebabkan retensi dari <( yang dapat berlanjut ke ;ase kritis dimana dapat diikuti dengan gagal napas yang disertai dengan hip"ksemia, hiper9arbia dan asidemia. #abel 4:=4 Stadium Klinis Asma Analisis !as Darah Stadium P( P<( p0 1*2, peak ;l"8 7 predi9ted Keterangan , +"rmal > ? @) A :% Alkal"sis -espirat"rius -ingan ,, > > ? )% A @5 Alkal"sis -espirat"rius ,,, > +"rmal +"rmal &) A 5' B"na Bahaya ,2 > ? > &) Asid"sis -espirat"rius Perubahan ;ungsi paru bersi;at re6ersible dan dapat dit"leransi pada umumnya, tetapi berbeda pada 8anita hamil 8alaupun berada pada ;ase a8al dapat menyebabkan risik" kematian baik terhadap ,bu ataupun janin. 1akt"r maternal yang terkait antara lain : 4) peningkatan basal metab"li9 rate dan k"nsumsi (, () penurunan kapasitas di;usi, &) penurunan ketersediaan bu;;er dan 5) perubahan 6"lume paru yang dipengaruhi "leh kehamilan. 0al penting lainnya adalah seiring dengan perkembangan kehamilan, ;ungsi"nal residual 9apa9ity (1-<) menurun 4% A ()7. Semakin ke9il 1-< semakin rentan terhadap hip"ksia. Pada klinisnya hanya dengan &% detik apnea membuat maternal arterial ( tensi"n turun men9apai kurang dari @% mm0g. Saat ibu berusaha meningkatkan 6entilasi untuk menjaga "Cygen tensi"n, maka berkembang pula alkal"sis respirat"rius dan berdampak buruk terhadap janin. /aka dari itu bstetri9ian harus melakukan pendekatan agresi; terhadap pengel"laan semua 8anita hamil dengan asma, karena dapat membahayakan janin sebelum penyakit menjadi berat. Managemen Klinis Direk"mendasikan untuk melakukan ra8at inap pada pasien dengan keadaan akut. Karena terkadang dari keluhan subjekti; pasien, ataupun pemeriksaan ;isik belum dapat sepenuhnya men9erminkan keadaan ;ungsi"nal jalan napas atau ;ungsi 6entilasi. Saat auskultasi jika didapatkan peningkatan 8heeDing maka mengindikasikan peningkatan aliran udara. Sedangkan tidak adanya 8heeDing mengindikasikan kritikal penyempitan jalan napas dan tidak adanya aliran udara. Eang perlu diperhatikan adalah ;akt"r=;akt"r risik" yang memungkinkan terjadi pr"gress yang 9epat dan kemungkinan "bstruksi jalan napas yang ;atal antara lain ri8ayat status asmatikus, penggunaan k"rtik"ster"id, serta ri8ayat dira8at dengan intubasi end"trakeal. Analisa Gas Darah Pa( n"rmal pada ,bu hamil berkisar antara 4%4=4%: mm0g pada a8al kehamilan dan turun menjadi '%=4%% mm0g mendekati usia kehamilan aterm. Perubahan ini menyebabkan pelebaran pada al6e"lar=arterial gradient FP(A A a)(G, rata=rata (% mm0g pada trimester ketiga. Pada keadaan n"rmal se9ara ;isi"l"gi terjadi peningkatan 6entilasi permenit dalam masa kehamilan di9erminkan dari Pa<( (H=&( mm0g dan peningkatan p0 dari H.5% A H. 5). Apabila Pa<( lebih dari &) mm0d dan p0 kurang dari H.&) menunjukkan penurunan dari Pa( sehingga harus memikirkan kemungkinan respirat"ry ;ailure pada 8anita hamil dengan asma. Tes Fungsi Paru Pengukuran baik 1*24 atau peak eCpirat"ry ;l"8 rate (P*1-) dapat membantu untuk menentukan tingkat keparahan dari "bstruksi jalan napas dan m"nit"ring untuk resp"n terhadap terapi. Dimana peak ;l"8 rate pada asma akut kurang dari 4%%.Imenit berk"relasi dengan "bstruksi berat. Tatalaksana Prinsip terapi yang diberikan yaitu mengk"reksi hip"ksia maternal, mengurangi in;lamasi dan br"nk"spasme, memastikan 6entilasi adekuat dan meng"ptimalkan ;ungsi uter"plasenta. .angkah a8al adalah pemberian "Cygen kepada ibu dengan target untuk mempertahanlan Pa( lebih dari @)mm0g atau Saturasi ( lebih dari ')7. Dapat diberikan melalui sungkup muka dengan ;raksi ( inspirasi antara &)=@%7, tanpa menyebabkan hiperkarbia. Pasien dip"sisikan setengah duduk, miring ke arah kiri, khususnya pada ,bu hamil trimester ketiga. Pemasangan akses intra6ena untuk pemberian "bat serta 9airan yang dapat men9egah penebalan mu9us plug dan membantu ekspekt"rasi. bat lini pertama untuk asma berat akut pada kehamilan adalah Ag"nis adrenergi9, baik epine;rin atau terbutaline. <"rti9"ster"id harus diberikan a8al pada asma akut berat. Dimana e;ek ;armak"l"gik yang berperan pada asma akut meliputi : 4. -elaksasi langsung pada "t"t p"l"s br"n9hus (. K"nstriksi dari mikr"6askular br"nkus, dengan penurunan permeabilitas kapiler dan mengurangi edema &. /engurangi akti6itas dan jumlah dari sel in;lamasi yang tersirkulasi 5. Peningkatan pr"duksi dari lip"m"dulin, sebagai hasil dari penurunan ketersediaan dari substrat untuk pembentukan pr"staglandin ). Kemungkinan terpenting, peningkatan resp"nsi;itas terhadap stimulasi beta adrenergik P"tensiasi terapi beta adrenergik akan terlihat dalam 4 A ( jam setelah pemberian k"rtik"ster"id. Ster"id diyakini dapat meningkatkan ketidakseimbangan 2IJ (6entilati"nIper;usi"n) pada status asmatikus, sebagai hasil dari perubahan metab"lisme pr"staglandin dan per;usi pulm"nal. #abel 4:=( bat dan d"sis untuk Asma dan k"ndisi khusus terkait penggunaan selama kehamilan. !"l"ngan bat bat spesi;ik D"sis Anti=in;lamasi <r"m"lyn s"dium Be9l"methas"ne Prednis"ne ( pu;;s K.i.d (inhalasi) ( sprays in ea9h n"stril b.i.d A K.i.d (intranasal ;"r nasal sympt"ms) (=) pu;;s b.i.d A K.i.d (inhalati"n) ( sprays in ea9h n"stril b.i.d (intranasal ;"r allergi9 rhinitis) Burst ;"r a9ti6e sympt"ms : 5%mg a day, single "r di6ided d"se ;"r 4 8eek, then tapper ;"r 4 8eek. ,; pr"l"nged 9"urse is reKuired. Single A./ d"se "n alterate days may minimiDe ad6erse e;;e9t. Br"n9h"dilat"r ,nhaled beta(=ag"nist #he"phylline ( pu;;s e6ery 5 h"urs as needed ral : d"se t" rea9h serum 9"n9entrati"n le6el "; :=4(LgIm. Antihistamine <hl"rpheniramine #ripelennamine 5 mg by m"uth up t" K.i.d :=4(mg sustained= release b.i.d ()=)% mg by m"uth up t" K.i.d De9"ngestant Pseud"ephedrine CymetaD"line @%mg by m"uth up t" K.i.d 4(%mg sustained release b.i.d ,ntranasal spray "r dr"ps up t" ) days ;"r rhin"sinusitis <"ugh !uaine;esin DeCtr"meth"rphan ( tsp by m"uth K.i.d = Antibi"ti9s Am"Ci9illin & 8eeks therapy ;"r sinusitis #able 4:=& Penggunaan simpat"mimetik pada penanganan asma bat Pred"minant -e9ept"r *;;e9t -ute Pemberian D"sis -ek"mendasi *pinephrine Alpha, beta=4, beta=( Subkutan inhalasi %.&=%.) m. pada 4:4%%% s"lusi %.(=%.&mgIpu;; 4 A ( pu;;s setiap 5 jam #erbutaline Beta=( Subkutan Per"ral %.() mg setiap 4) menit C & (.)mg setiap 5 =@ jam ,s"pr"teren"l Beta=4, beta=( ,nhalasi ,ntra6ena 4:4%%%, 4:(%% s"lusi &=H, )=44 inhalasi, setiap 5=@jam %.)=)LgImenit in;us /etapr"teren"l Beta=( ,nhalasi : /etered d"se +ebuliDer %.@)mg pu;;, (=& pu;;s setiap &= 5jam %.& m. "; )7 s"lusi setiap 5 jam #abel 4:=5 -egimen K"rtik"ster"id pada Asma Berat Akut bat -elati6e Anti= in;lammat"ry P"ten9y 3alur Pemberian D"sis -ek"mendasi 0ydr"9"rtis"ne 4.% ,ntra6en"us 4=(mgIkg l"ading d"se diikuti dengan %.)mgIkgIjam in;us /ethylprednis"l"ne ).% ,ntra6en"us 4()mg tiap @=:jam Prednis"ne &.) Per"ral 4%=5% mgIhari DeCamethas"ne &%.% ,ntra6en"us 5=(%mg tiap :=4( jam STATUS ASMATIKUS REFRAKTER DAN GAGAL NAPAS Saat keadaan respirasi tidak membaik dengan pemberian terapi ;armak"l"gik, maka segera diperlukan tindakan intubasi. ,ndikasi spesi;ik untuk intubasi pada 8anita hamil dengan status asmatikus meliputi : 4) ketidakmampuan untuk mempertahankan Pa( M@% mm0g dengan '%7 saturasi 0b meskipun diberikan ( tambahan, atau &) ,bu mengalami kelelahan. !uideline untuk men9egah k"mplikasi dari 6entilasi mekanik pada status asmatikus meliputi: 4. Penggunaan diameter terbesar pipa end"trakeal yang memungkinkan untuk mengurangi resistensi ekspirasi (. Penggunaan 6"lume=9y9led 6entilat"r &. /eningkatkan kelembapan, untuk mem;asilitasi pembersihan mu9us 5. /emberikan 8aktu ekspirasi yang adekuat ). Sedasi dan paralisis yang memungkinkan untuk meminimalisir bar"trauma Pemberian tekanan p"siti; pada jalan napas tidak hanya memperbaiki 6entilasi tetapi juga mengurangi kerja dari pernapasan dengan tidak membebani "t"t inspirasi selama asma br"n9hial berat. PERTIMANGAN UNTUK PERSALINAN Pemberian perhatian khusus terhadap 8anita hamil dengan ri8ayat asma berat dapat menghindari kesulitan pada pr"ses persalinan ataupun masa puerperium. Saat pemelihan sedasi untuk persalinan, seperti n"n=histamine=releasing nar9"ti9s seperti ;entanyl lebih baik dibanding yang lain, seperti m"r;in. ,ntubasi end"trakea terkait br"nk"spasme berat, perlu diberikan pada a8al epidural anestesi.