8/15/2014 Istilah Subsidi BBM Menyesatkan. Mengapa Dipakai Untuk Menaikkan Harga Lagi??
(Artikel 1) Forum Kwik Kian Gie Mari Kita Berdiskusi
http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/istilah-subsidi-bbm-menyesatkan-mengapa-dipakai-untuk-menaikkan-harga-lagi-artikel-1/ 1/4 Dalam tulisan ini say a membuat beberapa kalkulasi tentang jumlah uang y ang masuk karena penjualan BBM dan uang y ang harus dikeluarkan untuk memproduksi dan mengadakanny a. Hasilny a pemerintah kelebihan uang. Mengapa dikatakan pemerintah harus mengeluarkan uang untuk memberi subsidi, sehingga APBN-ny a jebol. Dan karena itu harus menaikkan harga BBM y ang sudah pasti akan lebih meny engsarakan raky at lagi setelah kenaikan luar biasa di tahun 2005 sebesar 1 26%. Mari kita segera saja melakukan kalkulasiny a. Menteri Keuangan Sri Muly ani Indrawati (Menteri Ani) memberi keterangan kepada Raky at Merdeka y ang dimuat pada tanggal 24 April 2008. Angka-angka y ang dikemukakanny a adalah angka-angka y ang terakhir disepakati antara Pemerintah dan DPR, y ang sekarang tentuny a sudah ketinggalan lagi. Maka dalam perhitungan y ang say a tuangkan ke dalam tiga buah Tabel Kalkulasi say a menggunakan angka- angkany a Menteri Ani y ang diperlukan untuk mengetahui berapa persen bagian bangsa Indonesia dari miny ak mentah y ang dikeluarkan dari perut bumi Indonesia. Berapa jumlah penerimaan Pemerintah dari Migas di luar pajak. Jadi y ang say a ambil angka-angka y ang masih dapat dipakai walaupun bany ak angka y ang sudah ketinggalan oleh perkembangan, seperti harga miny ak mentahny a sendiri. Angka kesepakatan antara Pemerintah dan Panitia Anggaran harga miny ak masih US$ 95 per barrel. Sekarang sudah di atas US$ 1 20. Say a mengambil US$ 1 20 per barrel. Keseluruhan data dan angka y ang menjadi landasan kalkulasi say a tercantum dalam tabel-tabel kalkulasi y ang bersangkutan. Setiap Tabel kalkulasi sudah cukup jelas. Untuk memudahkan memahaminy a, say a jelaskan sebagai berikut. Menteri Ani antara lain mengemukakan bahwa lifting (miny ak mentah y ang disedot dari dalam perut bumi Indonesia) sebany ak 339,28 juta barrel per tahun. Dikatakan bahwa angka ini tidak seluruhny a menjadi bagian Pemerintah. (baca : bagian milik bangsa Indonesia). Kita mengetahui bahwa 90% dari miny ak kita dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan miny ak asing. Maka mereka berhak atas sebagian miny ak mentah y ang digali. Berapa bagian mereka? Menteri Ani tidak mengatakanny a. Tetapi kita bisa menghitungny a sendiri berdasarkan angka-angka lain y ang dikemukakanny a, y aitu sebagai berikut. Menteri Ani memberi angka-angka sebagai berikut. Lifting : 339,28 juta barrel per tahun Harga miny ak mentah : US$ 95 per barrel Nilai tukar rupiah : Rp. 9.1 00 per US$ Penerimaan Migas diluar pajak : Rp. 203,54 trily un. Dari angka-angka tersebut dapat dihitung berapa hak bangsa Indonesia dari lifting dan berapa persen hakny a perusahaan asing. Perhitunganny a sebagai berikut. 8/15/2014 Istilah Subsidi BBM Menyesatkan. Mengapa Dipakai Untuk Menaikkan Harga Lagi?? (Artikel 1) Forum Kwik Kian Gie Mari Kita Berdiskusi http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/istilah-subsidi-bbm-menyesatkan-mengapa-dipakai-untuk-menaikkan-harga-lagi-artikel-1/ 2/4 Hasil Lifting dalam rupiah : (339.280.000 x 95) x Rp. 9.1 00 = Rp. 293,31 trily un. Penerimaan Migas Indonesia : Rp. 203,54 trily un. Ini sama dengan (203,54 : 293,31 ) x 1 00 % = 69,39%. Untuk mudahny a dalam perhitungan selanjutny a, kita bulatkan menjadi 7 0% y ang menjadi hak bangsa Indonesia. Jadi dari sini dapat diketahui bahwa hasil lifting y ang milikny a bangsa Indonesia sebesar 7 0%. Kalau lifting seluruhny a 339,28 juta barrel per tahunny a, milik bangsa Indonesia 7 0% dari 339,28 juta barrel atau 237 ,5 juta barrel per tahun. Berapa kebutuhan konsumsi BBM bangsa Indonesia? Bany ak y ang mengatakan 35,5 juta kiloliter per tahun. Tetapi ada y ang mengatakan 60 juta kiloliter. Say a akan mengambil y ang paling jelek, y aitu y ang 60 juta kiloliter, sehingga konsumsi miny ak mentah Indonesia lebih besar dibandingkan dengan produksiny a. Produksi y ang hakny a bangsa Indonesia : 237 ,5 juta kiloliter. Konsumsiny a 60 juta kiloliter. 1 barrel = 1 59 liter. Maka 60 juta kiloliter sama dengan 60.000.000.000 :1 59 = 37 7 ,36 juta barrel. Walaupun kesepakatan antara Pemerintah dan DPR seperti y ang dikatakan Menteri Ani tentang harga miny ak mentah US$ 95 per barrel, say a ambil US$ 1 20 per barrel. Walaupun kesepakatan antara Pemerintah dan DPR seperti y ang diungkapkan Menteri Ani tentang nilai tukar adalah Rp. 9.1 00 per US$, say a ambil Rp. 1 0.000 per US$. Tabel III (click tabel) Hasilny a seperti y ang tertera dalam Tabel III, y aitu Pemerintah kelebihan uang tunai sebesar Rp. 35,7 1 trily un, walaupun dihadapkan pada keharusan mengimpor dalam memenuhi kebutuhan konsumsi raky atny a. Produksi miny ak mentah y ang menjadi hakny a bangsa Indonesia 237 ,5 juta barrel. Konsumsiny a 60 juta kiloliter y ang sama dengan 37 7 ,36 juta barrel. Terjadi kekurangan sebesar 1 39,86 juta barrel y ang harus dibeli dari pasar internasional dengan harga US$ 1 20 per barrelny a dan nilai tukar diambil Rp. 1 0.000 per US$. Toh masih kelebihan uang tunai. Tabel I (click tabel) Apalagi kalau kita merangkaikan semua data kesepakatan terakhir antara Pemerintah dengan Panitia Anggaran DPR. Seperti y ang diungkapkan oleh Menteri Ani kepada Raky at Merdeka tanggal 24 April y ang lalu kesepakatanny a adalah sebagai berikut. Lifting : 339,28 juta barrel per tahun Harga : US$ 95 per barrel Nilai tukar : Rp. 9.1 00 per US$ Penerimaan Migas di luar pajak : Rp. 203,54 trily un. Kalkulasi tentang uang y ang harus dikeluarkan dan uang y ang masuk seperti dalam Tabel I. 8/15/2014 Istilah Subsidi BBM Menyesatkan. Mengapa Dipakai Untuk Menaikkan Harga Lagi?? (Artikel 1) Forum Kwik Kian Gie Mari Kita Berdiskusi http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/istilah-subsidi-bbm-menyesatkan-mengapa-dipakai-untuk-menaikkan-harga-lagi-artikel-1/ 3/4 Kita lihat dalam Tabel I tersebut bahwa kelebihan uang tunainy a sebesar Rp. 82,63 trily un. Ketika itu Pemerintah sudah teriak bahwa kekurangan uang dalam APBN dan minta mandat dari DPR supay a diperbolehkan menggunakan uang APBN sebesar lebih dari Rp. 1 00 trily un, y ang disetujui oleh DPR. Tabel II (click tabel) Dalam Tabel II say a mengakomodir pikiran teoretis dari Pemerintah y ang mengatakan bahwa Pertamina harus membeli miny ak mentahny a dari Menteri Keuangan dengan harga internasional y ang dalam kesepakatan antara Pemerintah dan Panitia Anggaran US$ 95 per barrel dan nilai tukar ditetapkan Rp. 9.1 00 per US$. Seperti dapat kita lihat, hasilny a memang Defisit sebesar Rp. 1 22,69 trily un. Tetapi uang y ang harus dibay ar oleh Pertamina kepada Menteri Keuangan y ang sebesar Rp. 205,32 trily un kan milik raky at Indonesia juga? Maka kalau ini ditambahkan menjadi surplus, kelebihan uang y ang jumlahny a Rp. 82,63 trily un, persis sama dengan angka surplus y ang ada dalam Tabel I. MENGAPA? Mengapa Pemerintah mempuny ai pikiran bahwa subsidi sama dengan pengeluaran uang tunai? Mengapa DPR meny etujuiny a? Itulah y ang menjadi pertany aan terbesar buat say a y ang sudah say a kemukakan selama 1 0 tahun dalam bentuk puluhan tulisan di berbagai media massa. Dibantah tidak, digubris tidak. Sekarang say a mengulanginy a lagi, karena masalahny a sudah menjadi kritis dalam dua aspek. Yang pertama, kesengsaraan raky at sudah sangat parah. Kedua, kenaikan harga BBM lagi bisa memicu kerusuhan sosial. Kali ini jangan main-main. Semoga say a salah. PIKIRAN BINGUNG YANG ZIG-ZAG Ketika harga BBM di tahun 2005 dinaikkan dengan 1 26%, bensin premium menjadi Rp. 4.500 per liter. Ketika itu, harga bensin ini ekiv alen dengan harga miny ak mentah sebesar US$ 61 ,5 per barrel. Pemerintah mengatakan bahwa mulai saat itu sudah tidak ada istilah subsidi lagi, karena harga BBM di dalam negeri sudah sama dengan harga miny ak mentah y ang setiap beberapa kali sehari ditentukan oleh New York Mercantile Exchange. Memang betul, bahkan lebih tinggi sedikit, karena ketika itu harga miny ak mentah US$ 60 per barrel. Ketika harga miny ak mentah turun sampai sekitar US$ 57 dan Wapres JK ditany a wartawan apakah harga BBM akan diturunkan, beliau menjawab tidak. Lantas harga miny ak meningkat sampai US$ 80. Wartawan bertany a lagi kepadany a, apakah harga BBM akan dinaikkan? Dijawab : Tidak, dan tidak akan dinaikkan walaupun harga miny ak mentah meningkat sampai US$ 1 00 per barrel. Lantas Presiden mengumumkan bahwa kalau harga miny ak sudah US$ 1 20 pemerintah akan kekurangan uang untuk memberikan subsidi kepada raky atny a dalam jumlah besar, sehingga APBN akan jebol. Maka terpaksa menaikkan harga BBM pada akhir Mei dengan sekitar 30 %. Jadi sangatlah jelas bahwa Presiden menganggap subsidi BBM sama dengan uang tunai y ang harus dikeluarkan oleh Pemerintah. 8/15/2014 Istilah Subsidi BBM Menyesatkan. Mengapa Dipakai Untuk Menaikkan Harga Lagi?? (Artikel 1) Forum Kwik Kian Gie Mari Kita Berdiskusi http://kwikkiangie.com/v1/2011/03/istilah-subsidi-bbm-menyesatkan-mengapa-dipakai-untuk-menaikkan-harga-lagi-artikel-1/ 4/4 Pada tanggal 1 3 Mei jam 22.05 Metro TV menay angkan Today s Dialogue, di mana Wapres Jusuf Kalla mengakui bahwa pemerintah akan kelebihan uang, y ang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur. Jadi dalam pengadaan BBM pemerintah kekurangan uang karena harus memberikan subsidi, atau kelebihan uang y ang akan dipakai untuk membangun infrastruktur? Penutup Tulisan ini baru awal dari sebuah perdebatan publik. Ay o, say a mohon dibantah. Wahai media telev isi, selenggarakanlah debat publik tanpa batas waktu siapa y ang benar dan siapa y ang salah? Buat urusan perut raky at y ang termiskin y ang notabene pemilik miny ak, janganlah lebih mementingkan iklan iklan. Tunggu artikel-artikel berikutny a di KoranInternet ini. Artikel-artikel berikutny a akan membahas masalah penentuan harga BBM untuk raky atny a ini dari segi disiplin ilmu cost accounting beserta landasan falsafahny a y ang nampakny a tidak dikuasai dan tidak dipahami oleh para teknokrat, tetapi selalu bersikap gebrak dulu dengan sikap biar bodoh asal sombong. Pokokny a gebrak dan gertak. Boleh boleh saja, tetapi kalau lantas meny engsarakan raky at y a ay olah berdebat keras!