You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN
Di negara maju banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi, bahkan ada yang
telah dapat dibasmi. Namun, masalah penyakit menular masih tetap dirasakan oleh sebagian
besar penduduk negara berkembang, salah satunya adalah penyakit meningitis. Meningitis
merupakan infeksi cairan otak yang disertai radang selaput otak dan medulla spinalis yang
superfisial. Lebih dari 70 % kasus meningitis terjadi pada anak usia baah lima tahun.
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter !lapisan
dalam selaput otak" dan arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak
dan medula spinalis yang superfisial#suatu peradangan selaput otak yang biasanya diikuti pula
oleh peradangan otak#peradangan pada selaput meninges yang menyelubungi otak yang
disebabkan oleh bakteri atau $irus. Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
perubahan yang terjadi pada cairan otak yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta.
Meningitis serosa ditandai dengan jumlah sel dan protein yang meninggi disertai cairan
serebrospinal yang jernih. %enyebab yang paling sering dijumpai adalah kuman Tuberculosis dan
$irus.
Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis yang bersifatakut dan
menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan oleh bakterispesifik maupun $irus.
Meningitis Meningococcus merupakan meningitis purulenta yang paling sering terjadi. %enularan
kuman dapat terjadi secara kontak langsung dengan penderita dan droplet infection yaitu terkena
percikan ludah, dahak, ingus, cairan bersin dan cairan tenggorok penderita. &aluran nafas
merupakan port dentre utama pada penularan penyakit ini. 'akteri(bakteri ini disebarkan pada
orang lain melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi(sekresi tenggorokan yang masuk
secara hematogen !melalui aliran darah" ke dalam cairan serebrospinal dan memperbanyak diri
didalamnya sehingga menimbulkan peradangan pada selaput otak dan otak.
1
BAB II
LAPORAN KASUS
&eorang anak usia ) tahun mengalami kejang sebanyak * kali dan demam. +ejang baru
pertama kali dan tidak ada riayat trauma kepala. %ada pemeriksaan fisis didapatkan berat , kg,
somnolen, suhu *,,-./ disertai tanda rangsangan meningeal. 0nda diminta untuk merancang
tindakan medik pada kasus tersebut.
2
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama 1 (
2sia 1 ) tahun
%ekerjaan 1 (
&tatus 1 (
0lamat 1 (
ANAMNESIS
3iayat %enyakit &ekarang
0pakah kejang ini baru pertama kalinya atau sudah pernah sebelumnya !bila sudah pernah
berapa kali !frekuensi per tahun"4
'agaimana aktu terjadinya kejang, lamanya, frekuensi, inter$al antara 5 serangan kejang 4
0pakah terjadi kejang ulangan dalam 56 jam4
'agaimana sifat kejang !sebagian tubuh atau seluruh anggota tubuh" 4
'agaimana riayat kejang sebelumnya, apakah kejang disertai demam atau tidak disertai
demam atau epilepsi 4
0pakah terdapat penurunan kesadaran sebelum dan sesudah kejang 4
0dakah gejala lain yang menyertai !kesadaran menurun, merancau, mengigau, mencret,
muntah, sesak nafas 4
0pakah terdapat riayat gangguan neurologis !menyingkirkan diagnosis epilepsi" 4
'agaimana riayat demam !sejak kapan, timbul mendadak atau perlahan, menetap atau naik
turun" 4
0pakah terdapat penyakit lain sebelum demam terjadi 4 !infeksi saluran napas, otitis media,
gastroenteritis"
3iayat %engobatan
0pakah pasien sudah mendapat pengobatan sebelumnya 4
'ila telah mendapat pengobatan sebelumnya, kapan berobat, obat yang sudah diberikan,
hasil dari pengobatan tersebut 4
3
3iayat +ehamilan 7bu
%erlu ditanyakan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya penyakit 4
3iayat mengkonsumsi obat(obatan tertentu, merokok, minuman keras, konsumsi makanan
ibu selama hamil4 !0sfiksia, infeksi intrapartum,dsb yang mungkin berhubungan dengan
kejang pada pasien" 4
3iayat %ersalinan
'agaimana keadaan bayi setelah lahir, berat badan dan panjang badan bayi saat lahir dan
hari(hari pertama setelah lahir 4
0pakah masa kehamilan cukup bulan atau kurang bulan 4
3iayat 7munisasi
0pakah penderita mendapat imunisasi secara lengkap, rutin, sesuai jadal yang diberikan 4
3iayat 8umbuh +embang
'agaimana riayat pertumbuhan dan perkembangan 4
3iayat +eluarga
0pakah terdapat riayat kejang demam pada pada keluarga lainnya !ayah, ibu, atau saudara
kandung" 4
HIPOTESIS
+ejang demam
7nfeksi1 meningitis, ensefalitis
8rauma kepala
4
9angguan metabolik 1 hipoglikemia, hiponatremia, hipoksemia, hipokalsemia, gangguan
elektrolit.
Lain(lain1 epilepsi, perdarahan intrakranial, idiopatik
PEMERIKSAAN FISIK
8anda $ital
(
+esadaran 1 &omnolen 8erdapat penurunan kesadaran ringan, seperti orang mengantuk
namun mudah dibangunkan kembali.
(
&uhu 1 *,,-
o
/ :ebris !Normal1 *;,- < *7,5
o
/".
(
'' 1 , kg Normal untuk usia )5 bulan.
)
%emeriksaan Neurologis
(
8anda rangsang meningeal !=" 'ila selaput otak meradang, misalnya pada meningitis,
atau di rongga subarakhnoid terdapat benda asing, maka hal ini dapat merangsang selaput
otak dan muncul tanda rangsang meningeal.
5
PEMERIKSAAN ANJURAN
). %ungsi lumbal
%emeriksaan cairan serebrospinal !/&:" dilakukan untuk menegakkan atau
menyingkirkan kemungkinan meningitis encephalitis. 'ila yakin bukan meningitis secara
klinis tidak perlu dilakukan pungsi lumbal.
%ungsi lumbal dianjurkan pada1
'ayi kurang dari )5 bulan sangat dianjurkan dilakukan
'ayi antara )5()> bulan dianjurkan
'ayi ? )> bulan tidak rutin
5. @lektroensefalografi
%emeriksaan elektroensefalografi !@@9" tidak dapat memprediksi kemungkinan
berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan terjadinya epilepsi dikemudian hari.
Aleh sebab itu pemeriksaan @@9 pada kejang demam tidak dianjurkan. %emeriksaan @@9
5
dilakukan setelah ) minggu bebas demam bertujuan untuk mencari penyebab lain dari
kejang.
DIAGNOSIS KERJA
M@N7N9787&
PENATALAKSANAAN
Pengobatan intermitten
8urunkan demam 1
0nti %iretika 1 Paracetamol )0 mg#+g''#dosis %A atau Ibuprofen - < )0 mg#+g''#dosis
%A, keduanya diberikan * < 6 kali per hari.
+ompres 1 suhu ? *,. / dengan air hangat, suhu ? *>. / dengan air biasa.
%enanganan suportif lainnya meliputi 1 bebaskan jalan nafas, pemberian oksigen, menjaga
keseimbangan air dan elektrolit, pertahankan keseimbangan tekanan darah. 8idurkan
penderita pada posisi terlentang, hindari dari trauma pada bibir dan lidah dengan pemberian
spatel lidah atau sapu tangan diantara gigi.
Pencegaan Ke!ang
%encegahan berkala ! intermiten " untuk kejang demam sederhana dengan
DiaBepam 0,* mg#+g''#dosis %A dan anti piretika pada saat anak menderita penyakit yang
disertai demam.
%encegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan A"am
#a$%roat )-< 60 mg#+g''#hari %A dibagi dalam 5 < * dosis.
6
KOMPLIKASI
+omplikasi yang sering terjadi pada meningitis adalah peningkatan 87+ yang
menyebabkan penurunan kesadaran. +omplikasi lain pada meningitis yaitu disfungsi neurologi,
disfungsi saraf kranial !N 777,7C, C77 atau C777 ", hemiparesis, dysphasia dan hemiparesia.
Mungkin juga dapat terjadi syok, gangguan koagulasi, komplikasi septik !bacterial endokarditis"
dan demam yang terus < menerus. Didrosefalus dapat terjadi jika eksudat menyebabkan adhesi
yang dapat mencegah aliran /&: normal dari $entrikel. D7/ !Disseminated 7ntra$ascular
/oagulation" adalah komplikasi yang serius pada meningitis yang dapat menyebabkan kematian.
PROGNOSIS
Meningiti" ba&teria$

Makin muda umur pasien makin jelek prognosisnyaE pada bayi baru lahir yang menderita
meningitis angka kematian masih tinggi. 7nfeksi berat disertai D7/ mempunyai prognosis yang
kurang baik. 0pabila pengobatan terlambat ataupun kurang adekuat dapat menyebabkan
kematian atau cacat yang permanen. 7nfeksi yang disebabkan bakteri yang resisten terhadap
antibiotik dapat bersifat fatal.
Meningiti" #ira$
%enyakit ini self-limited dan penyembuhan sempurna dijumpai setelah *(6 hari pada
kasus ringan dan setelah 7()6 hari pada keadaan berat.
BAB I#
TINJAUAN PUSTAKA
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter!lapisan
dalam selaput otak" dan arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak
dan medula spinalis yang superfisial#suatu peradangan selaput otak yang biasanya diikuti pula
oleh peradangan otak#peradangan pada selaput meninges yang menyelubungi otak yang
disebabkan oleh bakteri atau $irus.Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
7
perubahan yang terjadipada cairan otak yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta.
Meningitis serosaditandai dengan jumlah sel dan protein yang meninggi disertai cairan
serebrospinalyang jernih. %enyebab yang paling sering dijumpai adalah kuman 8uberculosis
dan$irus.
Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis yang bersifatakut dan
menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan oleh bakterispesifik maupun $irus.
Meningitis Meningococcus merupakan meningitis purulentayang paling sering terjadi.%enularan
kuman dapat terjadi secara kontak langsung dengan penderita dandroplet infection yaitu terkena
percikan ludah, dahak, ingus, cairan bersin dan cairantenggorok penderita.)7 &aluran nafas
merupakan port dFentree utama pada penularanpenyakit ini. 'akteri(bakteri ini disebarkan pada
orang lain melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi(sekresi tenggorokan yang masuk
secara hematogen!melalui aliran darah" ke dalam cairan serebrospinal dan memperbanyak diri
didalamnya sehingga menimbulkan peradangan pada selaput otak .
0. Genis(jenis Meningitis
Meningitis Ciral
a" 7dentifikasi.
3elatif sering ditemukan namun penyakit ini jarang sekali ditemukan dengan sindroma
klinis serius atau dengan penyebab $irus yang multiple, ditandai dengan munculnya demam tiba(
tiba dengan gejala dan tanda(tanda meningeal. %emeriksaan likuor serebrospinal ditemukan
pleositosis !biasanya mononukleosis tapi bisa juga polimorfo *-* nuklier pada tahap(tahap
aal", kadar protein meningkat, gula normal dan tidak ditemukan bakteri. 3uam seperti rubella
sebagai ciri infeksi yang disebabkan oleh $irus echo dan $irus coHsackieE ruam $esikuler dan
petekie bisa juga timbul. %enyakit dapat berlangsung sampai )0 hari.
%aresis sementara dan manifestasi ensefalitis dapat terjadiE sedangkan kelumpuhan jarang
terjadi. 9ejala(gejala sisa dapat bertahan sampai ) tahun atau lebih, berupa kelemahan, spasme
otot, insomnia dan perubahan kepribadian. %enyembuhan biasanya sempurna. 9ejala pada
saluran pencernaan dan saluran pernafasan biasanya karena infeksi entero$irus. 'erbagai jenis
penyakit lain disebabkan oleh bukan $irus gejalanya dapat menyerupai meningitis aseptikE
8
misalnya seperti pada meningitis purulenta yang tidak diobati dengan baik, meningitis karena
8'/ dan meningitis kriptokokus, meningitis yang disebabkan oleh jamur, sifilis serebro$askuler
dan L9C.
b" %enyebab infeksi
Cirus coHsackie grup ' tipe )(; sebagai penyebab dari )#* kasusE dan echo$irus tipe
5,-,;,7,, !kebanyakan", )0, )), )6, )> dan *0, kira(kira sebagai penyebab separuh kasus. Cirus
coHsackie grup 0 !tipe 5,*,6,7,, dan )0", arbo$irus, campak, herpes simpleH 7 dan $irus $aricella,
$irus /horiomeningitis limfositik, adeno$irus dan $irus jenis lain bertanggungjaab terhadap
terjadinya kasus(kasus sporadis. 7nsidensi dari tipe(tipe spesifik ber$ariasi menurut ilayah
geografis dan aktu. Leptospira bertanggungjaab terhadap lebih dari 50% kasus(kasus
meningitis aseptik di berbagai ilayah di dunia ini
5. Meningitis 'akterial
0ngka insidensi meningitis bakterial yang dilaporkan di 0merika &erikat, )0 tahun
setelah pertama kali $aksin terhadap Daemophillus influenBa serotipe b !Dib" diijinkan beredar
adalah 5,5#)00.000#tahun dan kira(kira sepertiga penderita anak berumur - tahun. Dampir semua
bakteri dapat menyebabkan infeksi pada semua umur, tetapi seperti yang dilaporkan pada akhir
tahun ),,0(an penyebab yang paling sering adalah Neisseria meningitidis dan &treptococcus
pneumoniae.
&edangkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi meningokokus, timbul secara sporadis
dan kadang(kadang muncul sebagai +L'E di banyak negara meningokokus merupakan penyebab
utama dari meningitis bakterial. Meningitis yang disebabkan oleh Dib, sebelumnya merupakan
salah satu penyebab yang paling sering dari meningitis bakterial. 'akteri penyebab meningitis
yang paling jarang adalah stafilokok, bakteri enterik, grup ' streptokokus dan Listeria yang
menyerang orang dengan kerentanan yang spesifik !seperti pada neonatus, penderita gangguan
sistem imunitas" atau sebagai akibat trauma pada kepala.
D. %atofisiologi Meningitis
9
Meningitis pada umumnya sebagai akibat dari penyebaran penyakit di organatau jaringan
tubuh yang lain. Cirus # bakteri menyebar secara hematogen sampai ke selaput otak, misalnya
pada penyakit :aringitis, 8onsilitis, %neumonia, 'ronchopneumonia dan @ndokarditis.
%enyebaran bakteri#$irus dapat pula secara perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan
yang ada di dekat selaput otak, misalnya 0bses otak, Atitis Media, Mastoiditis, 8rombosis sinus
ka$ernosus dan &inusitis. %enyebaran kuman bisa juga terjadi akibat trauma kepala dengan
fraktur terbuka atau komplikasi bedah otak.5* 7n$asi kuman(kuman ke dalam ruang subaraknoid
menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, /&& !/airan &erebrospinal" dan sistem
$entrikulus.Mula(mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemiE
dalam aktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel(sel leukosit polimorfonuklear ke dalam
ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat. Dalam beberapa hari terjadi pembentukan
limfosit dan histiosit dan dalam minggu kedua selsel plasma. @ksudat yang terbentuk terdiri dari
dua lapisan, bagian luar mengandung
leukosit polimorfonuklear dan fibrin sedangkan di lapisaan dalam terdapat makrofag.%roses
radang selain pada arteri juga terjadi pada $ena($ena di korteks dan dapat menyebabkan
trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi neuronneuron. 8rombosis serta organisasi
eksudat perineural yang fibrino(purulen menyebabkan kelainan kraniales. %ada Meningitis yang
disebabkan oleh $irus, cairan serebrospinal tampak jernih dibandingkan Meningitis yang
disebabkan oleh bakteri.
@. 9ejala +linis Meningitis
Meningitis ditandai dengan adanya gejala(gejala seperti panas mendadak, letargi, muntah
dan kejang. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan cairanserebrospinal !/&&" melalui
pungsi lumbal.Meningitis karena $irus ditandai dengan cairan serebrospinal yang jernih serta
rasa sakit penderita tidak terlalu berat. %ada umumnya, meningitis yang disebabkan oleh
Mumps$irus ditandai dengan gejala anoreksia dan malaise, kemudian diikuti
oleh pembesaran kelenjer parotid sebelum in$asi kuman ke susunan saraf pusat. %ada meningitis
yang disebabkan oleh @cho$irus ditandai dengan keluhan sakit kepala, muntah, sakit tenggorok,
nyeri otot, demam, dan disertai dengan timbulnya ruam makopapular yang tidak gatal di daerah
ajah, leher, dada, badan, dan ekstremitas. 9ejala yang tampak pada meningitis /oHsackie $irus
yaitu tampak lesi $asikuler pada palatum, u$ula, tonsil, dan lidah dan pada tahap lanjut timbul
10
keluhan berupa sakit kepala, muntah, demam, kaku leher, dan nyeri punggung. Meningitis
bakteri biasanya didahului oleh gejala gangguan alat pernafasan
dan gastrointestinal. Meningitis bakteri pada neonatus terjadi secara akut dengan gejala panas
tinggi, mual, muntah, gangguan pernafasan, kejang, nafsu makan berkurang, dehidrasi dan
konstipasi, biasanya selalu ditandai dengan fontanella yang mencembung. +ejang dialami lebih
kurang 66 % anak dengan penyebab Daemophilus influenBae, 5- % oleh &treptococcus
pneumoniae, 5) % oleh &treptococcus, dan )0 % oleh infeksi Meningococcus. %ada anak(anak
dan deasa biasanya dimulai dengan gangguan saluran pernafasan bagian atas, penyakit juga
bersifat akut dengan gejala panas tinggi, nyeri kepala hebat, malaise, nyeri otot dan
nyeri punggung. /airan serebrospinal tampak kabur, keruh atau purulen peningkatan intrakranial,
ubun(ubun menonjol dan muntah lebih hebat. &tadium 777 atau stadium terminal ditandai dengan
kelumpuhan dan gangguan kesadaran sampai koma. %ada stadium ini penderita dapat meninggal
dunia dalam aktu tiga minggu bila tidak mendapat pengobatan sebagaimana mestinya.
:. %emeriksaan 3angsangan Meningeal
). %emeriksaan +aku +uduk
%asien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi danrotasi kepala. 8anda
kaku kuduk positif !=" bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi kepala
disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan
tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala.
5. %emeriksaan 8anda +ernig
%asien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendipanggul kemudian
ekstensi tungkai baah pada sendi lutut sejauh mengkin tanpa rasa nyeri. 8anda +ernig positif
!=" bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut )*-. !kaki tidak dapat di ekstensikan
sempurna" disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri.
*. %emeriksaan 8anda 'rudBinski 7 ! 'rudBinski Leher"
%asien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinyadibaah kepala dan tangan
kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh
11
mungkin. 8anda 'rudBinski 7 positif !=" bila pada pemeriksaan terjadi fleksi in$olunter pada
leher.
6. %emeriksaan 8anda 'rudBinski 77 ! 'rudBinski +ontra Lateral 8ungkai"
%asien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendipanggul !seperti pada
pemeriksaan +ernig". 8anda 'rudBinski 77 positif !=" bila pada pemeriksaan terjadi fleksi
in$olunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.
9. %enunjang Meningitis
). %emeriksaan %ungsi Lumbal
Lumbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan protein
cairan cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan tekanan
intrakranial.
a. %ada Meningitis &erosa terdapat tekanan yang ber$ariasi, cairan jernih, sel darah putih
meningkat, glukosa dan protein normal, kultur !(".
b. %ada Meningitis %urulenta terdapat tekanan meningkat, cairan keruh, jumlah sel darah putih
dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur !=" beberapa jenis bakteri.
c. 0natomi Lumbal
+olumna $ertebralis atau rangkaian tulang belakang adalah sebuah struktur yang lentur
yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut $ertebra atau ruas tulang belakang. Diantara
tiap dua ruas tulang pada tulang belakang terdapat bantalan tulang raan %anjang rangkaian
tulang belakang pada orang deasa dapat mencapai -7 < ;7 cm. &eluruhnya terdapat ** ruas
tulang, 56 buah diantaranya adalah tulang(tulang terpisah dari ), ruas sisanya bergabung
membentuk 5 tulang. +olumna $ertebra terdiri dari 7 $ertebra ser$ikal atau ruas tulang leher, )5
$ertebra thorakal atau ruas tulang punggung, - $ertebra lumbal atau ruas tulang pinggang, -
$ertebra sacrum atau ruas tulang kelangkang, 6 $ertebra koksigeus atau ruas tulang tungging
!@$elyn, ),,,"
12
Dilihat dari samping kolumna $ertebralis memperlihatkan 6 !empat" kur$a atau lengkung.
Di daerah $ertebra ser$ikal melengkung ke depan, daerah thorakal melengkung ke belakang,
daerah lumbal melengkung ke depan, dan di daerah pel$is melengkung ke belakang.
a.Certebra Lumbar
Certebralis lumbalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar. 'adannya lebih
besar dibandingkan badan $ertebra lainnya dan berbentuk seperti ginjal. %rosesus spinosusnya
lebar, tebal, dan berbentuk seperti kapak kecil. %rosesus trans$ersusunya panjang dan langsing.
0pophyseal joint dari lumbal lebih ke posterior dari coronal plane, artikulasi ini dapat dilihat
dengan posisi oblik. :oramen inter$ertebralis dari lumbal berada ditengah dari sagital plane.
Certebra lumbal terdiri dari dua komponen, yaitu komponen anterior yang terdiri dari
korpus, sedangkan komponen posterior yaitu arkus $ertebralis yang terdiri dari pedikel, lamina,
prosesus trans$erses, prosesus spinosus dan prosesus artikularis. &etiap dua korpus $ertebra
dipisahkan oleh discus inter$ertebralis dan ditahan serta dihubungkan satu dengan yang lain oleh
ligamentum.
:oramina $ertebralis lumbalis berbentuk segitiga, ukurannya sedikit lebih besar dari
milik $ertebra thorakalis tapi lebih kecil dari $ertebra ser$ikalis. 'agian baah dari medulla
spinalis meluas sampai foramen $ertebra lumbalis satu, foramen $ertebra lumbal lima hamya
berisi kauda eIuina dan selaput < selaput otak.
%rosesus trans$ersus berbentuk tipis dan panjang kecuali pada $ertebra lumbal lima yang
kuat dan tebal. 'erukuran lebih kecil daripada yang terdapat pada $ertebra thorakalis.
%rosesus spinosus berbentuk tipis, lebar, tumpul dengan pinggir atas mengarah ke arah baah
dank e arah dorsal. %rosesus ini dapat diketahui kedudukannya dengan cara meraba atau palpasi.
%rosesus artikularis superior meripakan fasies artikularis yang sekung dan menghadap
posteromedial, sebaliknya fasies artikularis inferiornya cembung dan menghadap ke
anterolateralis!'allinger, ),,-".
b.&akrum
&akrum atau tulang kelangkang berbentuk segitiga dan terletak pada bagian baah
kolumna $ertebralis, terjepit diantara kedua tulang inominata !atau tulang koHa" dan membentuk
bagian belakang rongga pel$is!panggul". Dasar dari sacrum terletak di atas dan bersendi dengan
13
$ertebra lumbalis kelima dan membentuk sendi inter$ertebral yang khas. 8epi anterior dari basis
sacrum membentuk promontorium sakralis.
+analis sakralis terletak dibaah kanalis $ertebralis !saluran tulang belakang" dan
memang lanjutan daripadanya. Dinding kanalis sakralis berlubang(lubang untuk dilalui saraf
sacral. %rosesus spinosus yang rudimenter dapat dilihat pada pandangan posterior dari sacrum.
%ermukaan anterior sacrum adalah cekung dan memperlihatkan empat gili(gili melintang, yang
menandakan tempat penggabungan kelima $ertebra sakralis.
%ada ujung gili(gili ini, disetiap sisi terdapat lubang(lubang kecil untuk dileati urat(urat
saraf. Lubang(lubang ini disebut foramina. 0peH dari sacrum bersendi dengan tulang koksigeus.
Di sisinya, sacrum bersendi dengan tulang ileum dan membentuk sendi sakro(iliaka kanan dan
kiri!@$elyn, ),,,".
d. %rosedur pelaksanaan lumbal pungsi
%osisi pasien lateral recumbent dengan bagian punggung di pinggir tempat tidur. Lutut
pada posisi fleksi menempel pada abdomen, leher fleksi kedepan dagunya menepel pada dada
!posisi knee chest"
%ilih lokasi pungsi. 8iap celah interspinosus $ertebral dibaah L5 dapat digunakan pada
orang deasa, meskipun dianjurkan L6(L- atau L-(&) !+rista iliaca berada dibidang prosessus
spinosus L6". 'eri tanda pada celah interspinosus yang telah ditentukan.
Dokter mengenakan masker, tutup kepala, pakai sarung tangan dan gaun steril.
Desinfeksi kulit degan larutan desinfektans dan bentuk lapangan steril dengan duk
penutup.
0nesthesi kulit dengan Lidokain atau Jylokain, infiltrasi jaringan lebih dapam hingga ligamen
longitudinal dan periosteum
8usukkan jarum spinal dengan stilet didalamnya kedalam jaringan subkutis. Garum harus
memasuki rongga interspinosus tegak lurus terhadap aksis panjang $ertebra.
8usukkan jarum kedalam rongga subarachnoid dengan perlahan(lahan, sampai terasa
lepas. 7ni pertanda ligamentum fla$um telah ditembus. Lepaskan stilet untuk memeriksa aliran
cairan serebrospinal. 'ila tidak ada aliran cairan /&: putar jarumnya karena ujung jarum
mungkin tersumbat. 'ila cairan tetap tidak keluar. Masukkan lagi stiletnya dan tusukka jarum
14
lebih dalam. /abut stiletnya pada inter$al sekitar 5 mm dan periksa untuk aliran cairan /&:.
2langi cara ini sampai keluar cairan.
'ila akan mengetahui tekanan/&:, hubungkan jarum lumbal dengan manometer
pemantau tekanan, normalnya ;0 < )>0 mmDg dengan posisi pasien berrbaring lateral
recumbent. &ebelum mengukur tekanan, tungkai dan kepala pasien harus diluruskan. 'antu
pasien meluruskan kakinya perlahan(lahan. 0njurkan pasien untuk bernafas secara normal,
hindarkan mengedan.
2ntuk mengetahui apakah rongga subarahnoid tersumbat atau tidak, petugas dapat
melakukan test Iueckenstedt dengan cara mengoklusi salah satu $ena jugularis selama 7K)0 detik.
'ila terdapat obstruksi medulla spinalis maka tekanan tersebut tidak naik tetapi apabila tidak
terdapat obstruksi pada medulla spinalis maka setelah )0 menit $ena jugularis ditekan, tekanan
tersebut akan naik dan turun dalam aktu *0 detik.
8ampung cairan /&: untuk pemeriksaan. Masukkan cairan tesbut dalam * tabung steril
dan yang sudah berisi reagen, setiap tabung diisi ) ml cairan /&:. /airan ini digunakan untuk
pemeriksaan hitung jenis dan hitung sel, biakan dan pearnaan gram, protein dan glukosa. 2ntuk
pemeriksaan none(apelt prinsipnya adalah globulin mengendap dalam aktu 0,- jam pada
larutan asam sulfat. /ara pemeriksaanya adalah kedalam tabung reaksi masukkan reagen 0,7 ml
dengan menggunakan pipet, kemudian masukkan cairan /&: 0,- . diamkan selama 5 < * menit
perhatikan apakah terbentuk endapan putih.
/ara penilainnya adalah sebagai berikut1
! ( " /incin putih tidak dijumpai
! = " /incin putih sangat tipis dilihat dengan latar belakang hitam dan bila dikocok tetap putih
! == " /incin putih sangat jelas dan bila dikocok cairan menjadi opolecement !berkabut"
! === " /incin putih jelas dan bila dikocok cairan menjadi keruh
!====" /incin putih sangat jelas dan bila dikocok cairan menjadi sangat keruh
2ntuk test pandi bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan globulin dan
albumin, prinsipnya adalah protein mengendap pada larutan jenuh fenol dalam air. c0ranya
adalah isilah tabung gelas arloji dengan ) cc cairan reagen pandi kemudian teteskan ) tetes
cairan /&:, perhatikan reaksi yang terjadi apakah ada kekeruhan.
15
'ila lumbal pungsi digunakan untuk mengeluarkan cairan liIuor pada pasien dengan
hydrocepalus berat maka maksimal cairan dikeluarkan adalah )00 cc.
&etelah semua tindakan selesai, manometer dilepaskan masukan kembali stilet jarum
lumbal kemudian lepaskan jarumnya. %asang balutan pada bekas tusukan.
7ndikasi lumbal pungsi
( untuk diagnostik
+ecurigaan meningitis
+ecurigaan perdarahan sub arachnoid
%emberian media kontras pada pemeriksaan myelografi
@$aluasi hasil pengobatan
( untuk therapi
%emberian obat anti neoplastik atau anti mikroba intra tekal
%emberian anesthesi spinal
Mengurangi atau menurunkan tekanan /&:.
5. %emeriksaan darah
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju @ndapDarah !L@D", kadar
glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.
*. %emeriksaan 3adiologis
a. %ada Meningitis &erosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin dilakukan /8 &can.
b. %ada Meningitis %urulenta dilakukan foto kepala !periksa mastoid, sinus paranasal, gigi geligi"
dan foto dada.
D. +AM%L7+0&7
L mayor meningitis bakteri
). /erebral ( @dema otak dengan resiko herniasi
5.+omplikasi pemdarah arteri1 arteritis $asopasme, fokal kortikal, hiperperfusi,gangguan
serebro$askular autoregulasi
16
*.&eptik sinus# trombosis $enous terutama sinus sagitalis superior, tromboflebitis kortikal
6. Didrosefalus
-. &erebritis
;. &ubdural efusi !pada bayi dan anak"
7. 0bses otak, subdural empiemi
L +omplikasi ekstrakranial
). &eptik shock
5. D7/
*. 3espiratory distress sindrom
6. 0rteritis !septik atau reaktif"
-. 9gn elektrolit1 hiponatremi, &70DD,central diabetes insipidus !jarang"
;. +omplikasi spinal 1mielitis, infark
7.% enatalaksanaan Medis
%enatalaksanaan secara medis pada meningitis dapat dilakukan dengan cara 1
a" +oreksi gangguan asam basa elektrolit, apabilla terdapat ketidak seimbangan asm basa dan
elektrolit dapt diberikan /airan intra$ena M038A&()0 Dosis1 0,* gr#kg ''#jam Mengandung
600 kcal#L
b" 0tasi kejang dapat diatasi dengan, +ortikosteroid.golongan deksametason 0,; mg#kg''#hari
selama 6 hari, )-(50 menit sebelum pemberian antibiotic
c" 0ntibiotik. 8erdiri 5 fase yaitu empiric dan setelah hasil biakan dan uji resistensi. %engobatan
empiric pada neonates adalah kombinasi ampisilin dan aminoglikosida atau ampisilin dan
sefotaksin. %ada umur * bulan < )0 tahun kombinsasi ampisilin dan kloramfenikol atau
sefuroksim#sefotaksim#sefriakson. %ada usia lebih dari )0 tahun digunakan penislin. %ada
neonatus pengobatan selama 5) hari, pada bayi dan anak )0 < )6 hari.
d" &treptomisin, %0& dan 7ND. Dapat diberikan diberikan dengan dosis *0(-0 mg#kg ''# hari
selama * bulan atau jika perlu diteruskan 5 kali seminggu selama 5(* bulan lagi, sampai likuor
serebrospinalis menjadi normal. %0& dan 7ND diteruskan paling sedikit samapi 5 tahun. 2mtuk
mengatasi dehidrasi akibat masukan makanan yang kurang atau muntah.
Tata$a&"ana &a'"a (
17
Meningiti" ba&teri
Meningitis bakteri akut membutuhkan peraatan yang tepat dengan pemberian antibiotik
intra$ena. Abat antibiotik lini pertama yang dapat diberikan berupa seftriakson dengan dosis )00
mg#kg'' 7C(drip#kali, selama *0(;0 menit setiap )5 jam. Dapat juga diberikan obat kortison,
seperi prednisone dengan dosis )<5 mg#kg''#hari dibagi *(6 dosis, diberikan selama 5<6
minggu, dilanjutkan tapering off. 'ila pemberian oral tidak memungkinkan dapat diberikan
deksametason dengan dosis 0.; mg#kg''#hari 7C selama 5<* minggu yang digunakan untuk
memastikan pemulihan dan untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi seperti
pembengkakan otak dan kejang. Gika masih belum sembuh dan diagnosis masih belum jelas
dapat diberikan pengobatan empiris untuk meningitis 8', diberikan obat A08 6 rejimen 1
o 7ND1 )0 mg#kg'' #hari !maksimum *00 mg" ( selama ;<, bulan
o 3ifampisin1 )-(50 mg#kg''#hari !maksimum ;00 mg" < selama ;(, bulan
o %iraBinamid1 *- mg#kg''#hari !maksimum 5000 mg" ( selama 5 bulan pertama
o @tambutol1 )-(5- mg#kg''#hari !maksimum 5-00 mg" atau &treptomisin1 *0(-0
mg#kg''#hari !maksimum ) g" < selama 5 bulan
Meningiti" )ir'"
Meningitis karena $irus biasanya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu, beberapa
penanganan yang dapat dilakukan 1
'ed rest
%emberian cairan
%engobatan simptomatis untuk meredakan demamnya dapat diberikan obat antipiretik
seperti ibuprofen
BAB #
KESIMPULAN
18
&eorang anak usia ) tahun mengalami kejang sebanyak * kali dan demam. +ejang baru
pertama kali dan tidak ada riayat trauma kepala. Diagnosis mengarah kepada adanya infeksi
sspE meningitis karena pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda rangsang meningeal !=" juga
terdapat kesadaran yang menurun dan suhu febris. %emeriksaan anjuran untuk menegakan
diagnosis infeksi ssp yaitu pemeriksaan Lumbal pungsi dan @@9. %enatalaksaan pada kasus ini,
%emberian 0nti %iretika, %enanganan suportif meliputi 1 bebaskan jalan nafas, pemberian
oksigen, menjaga keseimbangan air dan elektrolit, pertahankan keseimbangan tekanan darah,
hindari dari trauma pada bibir dan lidah. 2ntuk pencegahan kejang DiaBepam dan 0sam
Calproat.
19
BAB #I
DAFTAR PUSTAKA
). +ementrian +esehatan 37. 'uku &aku 0ntropometri. 0$ailable1
http1##giBi.depkes.go.id#p(content#uploads#50)5#))#buku(sk(antropometri(50)0.pdf.
0ccessed on May 7, 50)*.
5. Lumbantobing, &M. Neurologi +linik %emeriksaan :isik dan Mental. Gakarta1 'adan
%enerbit :+27E 50)5. p. )7.
*. Meningitis. 0$ailable1
http1##.mayoclinic.com#health#meningitis#D&00))>#D&@/87ANMtreatments(and(
drugs. 0ccessed, May 7, 50)*.
6. Meningitis tatalaksana peraatan penunjang pemantauan dan komplikasi. 0$ailable 1
http1##.ichrc.org#;-5(meningitis(tatalaksana(peraatan(penunjang(pemantauan(
komplikasi. 0ccessed, May 7, 50)*.
-. 'etB L, &oden 0L. ),,,, +eperaatan pediatri, %enerbit buku kedokteran @//,
Gakarta. Dalaman *);(*5).
;. Darsono. 500*. Meningitis. +apita &elekta Neurologi. 5
23L1 http1##.uum.edu.my#medic#meningitis.html. Diakses tanggal 7 Mei 50)*.
7. Matondang &, Nahidiyat 7, &astroasmoro &. Diagnosis :isis %ada 0nak. Gakarta1 &agung
&etoE 500,. @disi 5. p.g. ,, )>;(>7
>. Mardjano M, &idharta %. Neurologi +linik Dasar. Gakarta1 Dian 3akyatE 500,. p.g 6);
20

You might also like