You are on page 1of 5

REVIEW KOMPETENSI

INTERPRETASI EKG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Kepaniteraan Klinik Departemen Medikal di
R.5 CVCU RSUD dr. Saiful Anwar Malang

















Oleh :
Dina Nurpita Suprawoto
NIM. 0910720028
PSIK A 2009



JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
1. Definisi
Elektrokardiografi (EKG) adalah pemantulan aktivitas listrik dari serat-serat otot jantung
secara goresan. Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan
potensial atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung. Elektrokardiogram
adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan
dengan waktu.
2. Tujuan
Untuk mengetahui aktifitas listrik jantung
Untuk mengetahui kelainan antara lain:
o Aritmia Jantung
o Hipertrofi atrium dan ventrikel
o Iskemik dan infark miokard
o Efek obat- obatan, seperti digitalis, aritmia
o Gangguan keseimbangan elektrolit, seperti kalium
o Penilaian fungsi pacu jantung
3. Indikasi pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG diberikan kepada individu dengan riwayat sakit jantung, riwayat nyeri
dada yang menjalar, riwayat trauma (misal : kecelakaan yang mengakibatkan cedera di
dada), atau juga pada keadaan individu yang kritis. EKG dilakukan untuk mengeakkan
diagnosa adanya aritmia atau gangguan kondisi jantung, mengevaluasi kondisi infark
miokard, atau adanya iskemia pada jantung.
4. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan EKG
- Penempatan elektroda yang tidak benar atau elektroda yang tidak menempel
sempurna di kulit dapat mempengaruhi keakuratan rekaman EKG.
- Suhu di area pemeriksaan harus dipertahankan pada suhu 20-25
0
C dan
kelembabannya harus rendah.
- Pemeriksaan EKG harus jauh dari peralatan yang menyebabkan bising seperti
ultrasonic, X-ray, handphone atau alat elektronik lainnya.
- Pasien harus dalam kondisi tenang, tidak bergerak atau berbicara selama
pemeriksaan. Kaki dan lengan pasien dipastikan tidak kontak dengan bahan metal.
- Data usia dan jenis kelamin pasien harus benar karena beberapa jenis alat EKG
menginterpretasi hasil berdasarkan usia dan jenis kelamin.
- Tidak menggunakan barang yang mengandung logam seperti jam, handphone, kunci
dan lain-lain
- Pasien tidak diperkenankan berolah raga sebelum pemeriksaan
5. Macam lead pada EKG
EKG terdiri dari interpretasi 12 lead yaitu lead I III, V1- V6, aVL, aVR, aVF. Lead I,
aVL,V5, dan V6 menunjukkan gambaran lateral jantung. Lead II, III, aVF memberikan
gambaran inferior. Dijelaskan dalam dua jenis sandapan:
1. Sandapan Bipolar Lead I, II, III (Einthoven)
2. Sandapan Unipolar terdiri dari :
a. S. Unipolar Ekstremitas Lead aVR, aVL, aVF
b. S. Unipolar Prekordial Lead V1, V2, V3, V4, V5, V6
- Sandapan I : Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan tangan
kiri (LA), dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
- Sandapan II : Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan kaki kiri
(LF), dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
- Sandapan III : Merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki kiri
(LF), dimana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
- Sandapan aVR : Merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA), dimana tangan
kanan bermuatan (+), tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
- Sandapan aVL : Merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA), dimana tangan kiri
bermuatan (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
- Sandapan aVF : Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), dimana kaki kiri
bermuatan (+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.
- Sandapan V1: Ruang interkostal IV garis sternal kanan
- Sandapan V2: Ruang interkostal IV garis sternal kiri
- Sandapan V3: Pertengahan antara V2 dan V4
- Sandapan V4: Ruang interkostal V garis midklavikula kiri
- Sandapan V5: Sejajar V4 garis aksila depan
- Sandapan V6: Sejajar V4 garis aksila tengah
Interval PR menunjukkan waktu dari awal depolarisasi atrial ke awal depolarisasi
ventrikel, termasuk penundaan pada konduksi yang muncul pada AV node. PR interval
normalnya 0.12 0.2 detik atau 3-5 mm pada kertas EKG. Segmen PR menunjukkan
waktu dari akhir depolarisasi atrial ke awal depolarisasi ventrikel. Segmen PR biasanya
horizontal dan mengarah sama dengan garis dasar seperti awal gelombang P.
6. Interpretasi EKG
Beberapa pedoman menginterpretasi EKG, yaitu:
1. Frekwensi (Heart Rate)
Nadi: 60- 100x/menit
- Irama regular: [1500/ kotak kecil antara R-R] atau [300/ kotak sedang antara R-R]
- Irama irreguler (selama 6 detik): Hitung gel. R dlm lead II panjang hasilnya dikalikan
ke dalam hitungan 1 menit.
kompleks QRS (R R) X 10
Jika ireguler (aritmia), rekam lead II panjang

2. Irama (Rhythm)
Sinus rhythm : bila gelombang P selalu diikuti gelombang QRS-T
Sinus tachycardi : > 100
Sinus bradycardi : < 60 Aritmia
3. Gel.P (P wave)
Merupakan awal sampai dengan akhir gelombang P. Gelombang P terbentuk akibat
depolarisasi atrium. Depolarisasi ini berasal dari sel pacemaker di SA node. Lihat ada
tidaknya gelombang P. Adanya gelombang P merupakan irama sinus. Normalnya:
Gelombang P Lebar = < 0,12 detik
Gelombang P Tinggi = < 0,3 ml Volt
Kepentingan:
1. aktivitas atrium
2. arah aktivitas atrium
3. pembesaran atrium
4. Jarak P QRS (PR Interval)
Merupakan awal gelombang P sampai dengan awal gelombang QRS. Normalnya: 0,12 -
0,20 detik.
Kepentingan :
1. > 0,20 : menunjukkan delay konduksi karena ada hambatan, misalnya:
hipertrofi ventrikel (AV Block)
2. < 0,12 : menunjukkan pre-eksitasi (terlalu cepat)
3. Berubah-ubah : Wandering Pacemaker
5. Kompleks QRS
Terbentuk akibat depolarisasi ventrikel. Gambarannya berupa defleksi yang tajam (spiky
deflection). Setiap puncak gelombang dinamai Q (defleksi negatif), R (defleksi positif),
dan S (defleksi negatif setelah defleksi positif). Bila gelombang hanya menghasilkan
defleksi yang kecil, maka dinamai dengan huruf kecil, misalnya q, atau r, atau s.
Terkadang dapat muncul defleksi positif kedua, maka diberi nama R atau r.
Normal (lebar) : 0,06 0,12 dtk
Normal (tinggi) : depolarisasi ventrikel
- Q defleks stl gel. P
N L = < 0,04 dtk ; T = < 1/3 R
Q ab.N Q patologis
- R defleksi stl/tanpa gel. Q
(+) di L I, II, V5 V6
kecil/ tdk di L AVR, V1 V2
- S defleksi stl gel. R
defleksi dalam L. AVR, V1 makin lama
makin hilang di L V2 - V6
6. Segmen S T (ST Segment)
Merupakan akhir gelombang QRS (J Point) sampai dengan awal gelombang QRST.
Normalnya: isoelektris
Abnormal :
- ST elevasi : injury-nekrosis-infark
- ST depresi : iskemia
- Q patologi : nekrosis

You might also like