You are on page 1of 9

UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

1
F FO OR RM MU UL LI IR R U UK KL L- -U UP PL L




A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Pemrakarsa : Mustafah
2. Nama Penanggung Jawab : Mustafah
3. Alamat Kantor : Jl. Sendawar RT. 002 Kel. Loa Buah Kec.
Sungai Kunjang Kota Samarinda
B. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan pemrakarsa
adalah Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut.
2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Lokasi Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut berada di
Jl. Sendawar RT. 002 Kel. Loa Buah Kec. Sungai Kunjang Kota Samarinda
dengan koordinat lokasi sebagai berikut :
Tabel 1. Titik Koordinat Lokasi Pembangunan dan Operasional Bengkel
Las dan Bubut
No.
Titik
Koordinat UTM
Bujur Timur (X) Lintang Selatan (Y)
1 508616,223 9938667,366
2 508629,968 9938670,782
3 508636,895 9938643,474
4 508624,022 9938639,212
Sumber : Survey Lapangan, 2014
Adapun lokasi rencana Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan
Bubut disajikan pada Gambar 1 berikut.

UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

2
Gambar 1. Peta Lokasi Kegiatan
UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

3
3. Skala/Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan dan Operasional
Bengkel Las dan Bubut akan dibangun di atas tanah seluas 948 m
2

dengan luas bangunan 880 m
2
berdasarkan dengan luasan tersebut maka
berdasarkan Permen LH. Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha
Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki AMDAL, maka kegiatan
pembangunan dan operasional bengkel las dan bubut tidak wajib AMDAL
akan tetapi wajib memiliki UKL-UPL.
Bengkel las dan bubut ini dibangun dengan kontruksi baja, dengan
kegiatan pekerjaan bubutan, memproduksi dan memperbaiki peralatan
kapal seperti as kapal dan baling-baling kapal. Adapun mesin-mesin
penunjang dalam kegiatan bengkel las dan bubut dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2. Mesin-Mesin Yang Digunakan
No. Jenis Mesin Merk/Type
Jumlah
(Unit)
1 Mesin Bubut SN 500 SA 1
2 Mesin Las AC/DC Technica 1
3 Mesin Bor Bosch 1
4 Mesin Pemotong Bosch 1
5 Mesin Press Finn Power 1
Sumber : Survey Lapangan, 2014
Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik, pemrakarsa akan
menggunakan fasilitas pemerintah yaitu PLN dengan ditambah 1 (satu)
unit genset dengan kapasitas 75 KVA digunakan sebagai sumber energy
cadangan (energy back up) seperti yang terlihat pada table berikut :
Tabel 3. Sumber Energi Listrik Yang Digunakan
No Sumber Energi
Kapasitas
Terpasang
Jumlah
(unit)
1 PLN
2.200 VA 1
3.500 VA 1
2 Genset 75 KVA 1
Sumber : Survey Lapangan, 2014
Sementara untuk kebutuhan air, pemrakarsa menggunakan air PDAM
dan ditampung di dalam water tank atau tendon dengan kapasitas 3.300
ltr sebanyak 2 (dua) buah sebagai sumber air bersih yang akan
digunakan dalam proses pembangunan hingga operasional bangunan
tersebut.



UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

4
4. Garis Besar Komponen rencana Usaha dan/Atau Kegiatan
a. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang
Berdasarkan RDTR Kota Samarinda, lokasi pembangunan bengkel las
dan bubut diperuntukan sebagai area Perdagangan dan Jasa berada
pada Zonasi Penunjang Pusat Kota seperti yang tertuang dalam Surat
Dinas Cipta karya dan Tata Kota Samarinda Nomor :
600/0491/DCKTK.5/VII/2014 Perihal Advis Planning/Peruntukan
Bengkel Las dan Bubut.
Adapun batas-batas tanah yang dimiliki oleh pemrakarsa yang akan
dimanfaatkan untuk pembangunan bengkel las dan bubut adalah
sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan tanah hak milik a.n Suwarto
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Gg. Arum.
3) Sebelah Barat berbatasan dengan tanah milik Reto Rico
4) Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah milik Ponimah
b. Persetujuan prinsip atas rencana kegiatan
Secara prinsip rencana kegiatan pembangunan bengkel las dan bubut
belum memiliki persetujuan prinsip, akan tetapi kegiatan tersebut
telah memiliki beberapa advis teknis dari beberapa Satuan Kinerja
Perangkat Daerah (SKPD) antara lain :
1) Advis Planning/Peruntukan Bengkel Las dari Dinas Cipta Karya
dan Tata Kota Samarinda Nomor 600/0491/DCKTK.5/VII/2014
2) Advis Lalu Lintas Pembangunan Bengkel Las dan Bubut dari Dinas
Perhubungan Nomor : 551/513/LL/V/2014
3) Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Nomor : 360.1/14-
BAPL/BPBD-KS.1/V/2014
Beberapa advis tersebut di atas merupakan syarat-syarat untuk
memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang telah dimiliki oleh
pemrakarsa.
c. Uraian komponen rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan
Kegiatan Pembangunan Bengkel Las Dan Bubut dibangun dengan
kontruski bangunan dari baja, dimana terdapat beberapa komponen
kegiatan yang akan menyebabkan dampak pada setiap tahapan
kegiatan. Adapun uraian tahapan kegiatan pembangunan bengkel las
dan bubut adalah sebagai berikut :
1) Tahap Pra Konstruksi
a) Pengurusan perizinan
Dalam rangka mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
pemrakarsa telah memperoleh beberapa advis teknis instansi
UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

5
terkait yang merupakan syarat untuk memperoleh IMB antara
lain :
- Advis Planning/Peruntukan Bengkel Las dan Bubut Dinas
Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Nomor :
600/0491/DCKTK.5/VII/2014 tanggal 03 Juli 2014.
- Advis Lalu LintasPembangunan Bengkel Las dan Bubut di
Jl. Flamboyan dari Dinas Perhubungan Kota Samarinda
Nomor : 551/513/LL/V/2014 tanggal 28 Mei 2014
- Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda Nomor :
360.1/14-BAPL/BPBD-KS.1/V/2014 tanggal 13 Mei 2014.
- Berita Acara Pemeriksaan Tanah Perwatasan dari Kantor
Camat Sungai Kunjang tanggal 21 Maret 2012
- Surat Keterangan Pelepasan Hak Atas Tanah tanggal 22
Maret 2012
- Surat Pernyataan Penguasaan Tanah tanggal 22 Maret
2012
- Surat Pernyataan Tidak Sengketa tanggal 22 Maret 2012
Perizinan lainnya yang segera diurus oleh pemrakarsa adalah
Sertifikat Hak Milik, Izin Lingkungan dan IMB.
b) Sosialisasi kegiatan
Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada masyarakat atau warga
sekitar lokasi rencana pembangunan dan operasional bengkel
las dan bubut. Dalam kegiatan sosialisasi, pelaksana kegiatan
dalam hal ini yaitu pemrakarsa berhadapan langsung dengan
masyarakat atau warga dengan difasilitasi oleh aparat
kelurahan dan tokoh-tokoh masyarakat.
2) Tahap Konstruksi
a) Perekrutan tenaga kerja konstruksi
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja merupakan salah satu
kegiatan perekrutan tenaga kerja dan mendatangkan tenaga
kerja dari luar dan sekitar lokasi rencana pembangunan dan
operasional bengkel las dan bubut. Adapun tenaga kerja yang
dibutuhkan adalah tenaga kerja harian (buruh bangunan),
tenaga arsitektur, tenaga ahli sipil dan lain-lain.
b) Mobilisasi Alat dan Bahan
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan untuk pembangunan dan
operasional bengkel las dan bubut adalah adalah kegiatan
mendatangkan dan memindahkan peralatan dan material
UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

6
untuk keperluan konstruksi bangunan bengkel dengan rangka
baja, pembuatan kantor, pagar beton dan lain-lain.
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembangunan
bengkel las dan bubut dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Peralatan yang digunakan
No. Jenis Alat
Jumlah
(unit)
Peruntukan
A. Kendaraan/Alat
Berat

1. Dump Truck 2 Pengangkut material
2. Crane 1 Pengangkat material baja
Peralatan dan sebagian material didatangkan dengan melewati
Poros Jl Flamboyan dan Poros Jl Jembatan Mahulu II
ditampung di lokasi yang telah disiapkan untuk parkir. Arus
lalu lintas yang terjadi pada saat mendatangkan peralatan/
mobilisasi peralatan (alat-alat berat) dan lalu lintas angkutan
material (dump truk) akan bercampur dengan lalu lintas yang
ada.
c) Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Pembangunan konstruksi yaitu pekerjaan pembangunan
bangunan bengkel meliputi : bengkel las, ruang administrasi,
rumah genset, areal parkir kendaraan, pagar beton, toilet dan
lain-lain. Pembangunan fisik tersebut terbagi atas 2 pekerjaan
yaitu pekerjaan struktur baja dan pekerjaan beton. Pekerjaan
struktur baja meliputi : pemasangan rangka dan penutup atap.
Sedangkan untuk pekerjaan beton meliputi pasangan bata dan
pembangunan pagar untuk keamanan lingkungan bengkel.
d) Pekerjaan Instalasi Listrik
Instalasi listrik adalah suatu sistem atau rangkaian yang
digunakan untuk menyalurkan daya listrik ke lampu dan
mesin-mesin bubut dan las dalam operasional bengkel.
e) Pekerjaan Instalasi Pembuangan Air
Pekerjaan instalasi pembuangan air merupakan pekerjaan
instalasi air, pekerjaan instalasi pembuangan air berkaitan
dengan fixture-nya dan instalasinya khususnya perpipaan
aliran air. Adapun beberapa peralatan instalasi pembuangan
air seperti : bak mandi, kloset, urinoir, wastafel, kran air,
asesoris toilet dan septic tank.


UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

7
3) Tahap Operasi
a) Perekrutan Tenaga Kerja Operasi
Dalam operasional bengkel las dan bubut memerlukan tenaga
kerja dapat mengoperasionalkan mesin-mesin yang terdapat
dalam bengkel baik yang berhubungan dengan mesin las atau
mesin bubut.
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam operasional bengkel
direkrut berasal dari luar daerah dan sekitar lokasi kegiatan.
Jumlah yang dibutuhkan dalam mendukung operasional
bengkel las dan bubut diperkirakan 20 orang dengan
spesifikasi pendidikan SMP dan SMA/SMK.
b) Pengoperasian Bengkel
Pengoperasian bengkel las dan bubut ini merupakan proses
perbaikan dan produksi alat-alat perkapalan. Dimana bahan
baku peralatan kapal disediakan oleh konsumen, kemudian
akan dirakit dan diproduksi sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Adapun alat-alat perkapalan yang diproduksi
seperti as kapal, baling-baling kapal dan lain sebagainya.
Alur produksi kegiatan bengkel las dan bubut ini secara
sederhana dapat dilihat pada gambar berikut :
















Gambar 2. Alur Proses Produksi
Konsumen
Bahan Baku/Mentah
Proses Produksi
Proses Las Proses Bubut
Proses Perakitan
Bahan Jadi/
Bahan Siap Pakai
UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

8
c) Pemeliharaan bangunan utama
Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan benar terhadap
bangunan utama dan fasilitas lainnnya seperti pengecekan
terdapat tiang-tiang baja yang merupakan penopang
bangunan dan lain-lain agar bangunan memiliki ketahanan
yang tinggi dan memperpanjang umur bangunan tersebut.

UKL-UPL Pembangunan dan Operasional Bengkel Las dan Bubut

9
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP

You might also like