You are on page 1of 1

Universitas Brawijaya merupakan salah satu universitas yang ternama, banyak para pemuda di tanah air ini

ingin melanjutkan pendidikan nya ke universitas tersebut, namun banyak pula yang harus merelakan keinginan n
ya masuk ke ub di karenakan terhalang oleh biaya. Seperti anak yang bernama udin, dia sangat ingin berkuliah d
i ub, akan tetapi tidak ada biaya lantaran orang tuanya hanyalah seorang buruh, yang pendapatannya pun pas-pas
an.
Suatu hari ub sedang mengadakan ujian tes tulis untuk para calon mahasiswa nya yang ingin melanjutkan p
endidikannya di tempat tersebut. Tanpa berpikir panjang udin akhirnya mendaftatkan diri untuk mengikuti tes se
leksi tersebut. Setelah mendaftarkan diri, pada malam harinya dengan ditemani lampu pijar, dia pun belajar deng
an sungguh-sungguh. Sosok udin sudah banyak dikenal oleh warga kampung sebagai anak yang rajin dan pintar.

Hari yang telah di tunggu-tunggu pun telah tiba. Udin langsung bergegas berangkat ke kampus itu untuk m
engikuti ujian tes tulis. Singkat cerita dia langsung mengikuti ujian tersebut. Dan berharap dapat lolos dari tes da
n di terima di universitas tersebut. Ujian telah selesai dan tinggal menunggu pengumumannya.
Keesokan harinya telah diumumkan siapa saja yang lolos, dan siapa sangka nama udin tertera pada salah sa
tu lembaran-lembaran kertas pengumuman itu. Udin pun sangat senang dengan kabar gembira ini. Namun udin l
angsung sok ketika dia melihat salah satu pernyataan bahwa para calon mahasiswa diwajibkan membayar uang
gedung senilai 10.000.000. Wajah yang tadinya berseri-seri kini berubah menjadi wajah yang pucat, dan terlihat
sangat sedih. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa masuk ke ub lantaran tidak ada biaya untuk menebus biaya pen
daftaran itu. Dia pun langsung pulang ke rumah dengan perasaan yang kacau. Di satu sisi dia senang karena tela
h diterima di ub, namun di sisi lain dia harus bisa melunasi biaya pendaftarannya.
Setelah sampai di rumah dia lantas mengungkapkan isi hatinya kepada kedua orang tuanya. Alhasil dia har
us memendam dalam-dalam keinginannya tersebut untuk bisa berkuliah ke universitas yang ternama seperti Uni
versitas Brawijaya. Dan tidak banyak yang bisa diperbuat selain meminta pertolongan kepada Tuhan Yang Mah
a Esa.
Pada malam harinya dia tek henti-hentinya untuk terus memanjatkan doa kepasa Tuhan, agar keinginan bes
arnya dapat terkabulkan. Kemudian dia pun tidur karena telah larut malam. Pada tengah malam hari, tiba-tiba ter
dengar suara telepon yang berdering. Entah siapa yang menelepon pada tengah malam ini. Sampai akhirnya udin
pun terbangun dari tidurnya. Dan bergegas mengangkat telepon itu. Terdengar suara yang lantang, dan tegas dar
i telepon itu. Dan siapa sangka ternyata yang menelepon adalah seseorang dari pihak rektorat ub, yang menginfo
rmasikan kepada udin bahwa dia telah diterima masuk ke ub tanpa syarat apa pun dan seluruh biaya pendaftaran
nya termasuk uang gedung telah di tanggung sepenuhnya oleh pihak ub. Betapa kaget dan tak percaya nya si udi
n mendengar kabar mengejutkan ini. Dia pun langsung menangis sedu tanpa menghiraukan lagi keadaan di sekit
arnya, dia pun langsung sujud syukur. Tidak sia-sia dengan perjuangan yang telah dia lakukan selama ini. Tuhan
telah mendengar doanya.

You might also like