You are on page 1of 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KARSINOMA LARING


A. Pengertian
Secara anatomi tumor laring dibagi atas tiga bagian yaitu supra glotik, tumor
pada plika ventrikularis, aritenoid, epiglotis dan sinus piriformis (Glotis : tumor
pada korda vokalis , Subglotis : tumor dibawah korda vokalis).
B. Patofisiologi
arsinoma laring banyak di!umpai pada usia lan!ut diatas "# tahun. ebanyakan pada
orang laki$laki.%al ini mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok, beker!a dengan
debu serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, logam berat. &agaimana ter!adinya
belum diketahui secara pasti oleh para ahli.anker kepala dan leher menyebabkan
','( dari semua penyakit keganasan.)erutama neoplasma laringeal *'( adalah
karsinoma sel skuamosa.&ila kanker terbatas pada pita suara (intrinsik) menyebar
dengan lambat.Pita suara miskin akan pembuluh limfe sehingga tidak ter!adi
metastase kearah kelen!ar limfe.&ila kanker melibatkan epiglotis (ekstrinsik)
metastase lebih umum ter!adi.)umor supraglotis dan subglotis harus cukup besar,
sebelum mengenai pita suara sehingga mengakibatkan suara serak.)umor pita suara
yang se!ati ter!adi lebih dini biasanya pada waktu pita suara masih dapat digerakan.
C. Gambaran klinik
Paling dini adalah berupa suara parau atau serak kronik, tidak sembuh$sembuh
walaupun penderita sudah men!alani pengobatan pada daerah glotis dan subglotis.
)idak seperti suara serak laringitis, tidak disertai oleh ge!ala sistemik seperti
demam.+asa tidak enak ditenggorok, seperti ada sesuatu yang tersangkut. Pada fase
lan!ut dapat disertai rasa sakit untuk menelan atau berbicara.Sesak napas ter!adi bila
rima glotis tertutup atau hampir tertutup tumor ,#(. Sesak napas tidak timbul
mendadak tetapi perlahan$lahan. arena itu penderita dapat beradaptasi, sehingga
baru merasakan sesak bila tumor sudah besar (terlambat berobat). Stridor ter!adi
akibat sumbatan !alan napas.&ila sudah di!umpai pembesaran kelen!ar berarti tumor
sudah masuk dalam stadium lan!ut.&ahkan kadang$kadang tumornya dapat teraba,
menyebabkan pembengkakan laring.
&ila tumor laring mengadakan perluasan ke arah faring akan timbul ge!ala disfagia,
rasa sakit bila menelan dan pen!alaran rasa sakit kearah telinga.-pabila di!umpai
kasus dengan !elas diatas, khususnya dengan keluhan suara parau lebih dari dua
minggu yang dengan pengobatan tidak sembuh, diderita orang dewasa atau tua,
sebaiknya penderita segera diru!uk.
D. Stadium
)ergantung keadaan tumor ()), pembesaran kelen!ar regional ( . ), dan metastasis
!auh ( / ).
Stadium : 0 : )1 .o /o
00 : )2 .o /o
000 : )3 .o /o, )2 .1 /o, )3 .1 /o
04 : )" .o /o, semua ) .2 /1, semua ) semua . dan /.
E. 5iagnostic studies
Pemeriksaan laring dengan kaca laring atau laringoskopi langsung dapat
menun!ukkan tumor dengan !elas.)empat yang sering timbul tumor dapat dilihat pada
gambar.Sinar 6 dada,scan tulang, untuk mengidentifikasi kemungkinan metastase.
5arah lengkap, dapat menyatakan anemi yang merupakan masalah umum.
7aringografi dapat dilakukan dengan kontras untuk pemeriksaan pembuluh darah dan
pembuluh limfe., emudian laring diperiksa dengan anestesi umum dan dilakukan
biopsi pada tumor.Gigi yang berlubang, sebaiknya dicabut pada saat yang sama.
F. /edical /anagament
Pada kasus karsinoma laring dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan
pengangkatan laring (7aringektomi).Pengobatan dipilih berdasar stadiumnya.+adiasi
diberikan pada stadium 1 dan ".-lasannya mempunyai keuntungan dapat
mempertahankan suara yang normal, tetapi !arang dapat menyembuhkan tumor yang
sudah lan!ut,lebih$lebih !ika sudah terdapat pembesaran kelen!ar leher.8leh karena itu
radioterapi sebaiknya dipergunakan untuk penderita dengan lesi yang kecil sa!a tanpa
pembesaran kelen!ar leher.asus yang ideal adalah pada tumor yang terbatas pada
satu pita suara, dan masih mudah digerakkan. Sembilan dari sepuluh penderita
dengan keadaan yang demikian dapat sembuh sempurna dengan radioterapi serta
dapat dipertahankannya suara yang normal.9iksasi pita suara menun!ukkan
penyebaran sudah mencapai lapisan otot. :ika tumor belum menyebar kedaerah
supraglotik atau subglotik, lesi ini masih dapat diobati dengan radioterapi, tetapi
dengan prognosis yang lebih buruk.
Penderita dengan tumor laring yang besar disertai dengan pembesaran kelen!ar limfe
leher, pengobatan terbaik adalah laringektomi total dan diseksi radikal kelen!ar
leher.5alam hal ini masuk stadium 2 dan 3. 0ni dilakukan pada !enis tumor supra dan
subglotik.Pada penderita ini kemungkinan sembuh tidak begitu besar, hanya satu
diantara tiga penderita akan sembuh sempurna.7aringektomi diklasifikasikan
kedalam :
1. 7aringektomi parsial. )umor yang terbatas pada pengangkatan hanya satu
pita suara dan trakeotomi sementara yang di lakukan untuk
mempertahankan !alan napas. Setelah sembuh dari pembedahan suara pasien
akan parau.
2. %emilaringektomi atau vertikal. &ila ada kemungkinan kanker termasuk pita
suara satu benar dan satu salah.&agian ini diangkat sepan!ang kartilago
aritenoid dan setengah kartilago tiroid.)rakeostomi sementara dilakukan dan
suara pasien akan parau setelah pembedahan.
3. 7aringektomi supraglotis atau horisontal. &ila tumor berada pada epiglotis
atau pita suara yang salah, dilakukan diseksi leher radikal dan trakeotomi.
Suara pasien masih utuh atau tetap normal.arena epiglotis diangkat maka
resiko aspirasi akibat makanan peroral meningkat.
4. 7aringektomi total. anker tahap lan!ut yang melibatkan sebagian besar
laring, memerlukan pengangkatan laring, tulang hihoid, kartilago krikoid,2$3
cincin trakea, dan otot penghubung ke laring./engakibatkan kehilangan
suara dan sebuah lubang ( stoma ) trakeostomi yang permanen. 5alam hal
ini tidak ada bahaya aspirasi makanan peroral, dikarenakan trakea tidak lagi
berhubungan dengan saluran udara ; pencernaan.Suatu sayatan radikal telah
dilakukan dileher pada !enis laringektomi ini.%al ini meliputi pengangkatan
pembuluh limfatik, kelen!ar limfe di leher, otot sternokleidomastoideus,
vena !ugularis interna, saraf spinal asesorius, kelen!ar salifa submandibular
dan sebagian kecil kelen!ar parotis (Sawyer, 1**#).8perasi ini akan
membuat penderita tidak dapat bersuara atau berbicara. )etapi kasus yang
dermikian dapat diatasi dengan menga!arkan pada mereka berbicara
menggunakan esofagus (<sofageal speech), meskipun kualitasnya tidak
sebaik bila penderita berbicara dengan menggunakan organ laring.=ntuk
latihan berbicara dengan esofagus perlu bantuan seorang binawicara.
G. 5asar data pengka!ian keperawatan
5ata pre dan posoperasi tergantung pada tipe kusus atau lokasi proses kanker dan
koplikasi yang ada.
INTEGRITAS EGO
Ge!ala : Perasaan takut akan kehilangan suara,mati, ter!adi atau berulangnya
kanker. uatir bila pembedahan mempengaruhi hubungan keluarga, kemampuan
ker!a dan keuangan.
)anda : -nsietas, depresi, marah dan menolak operasi.
MAKANAN ATAU CAIRAN
Ge!ala :esulitan menelan.
)anda : esulitan menelan, mudah tersedak, sakit menelan, sakit tenggorok yang
menetap.&engkak, luka. 0nflamasi atau drainase oral, kebersihan gigi buruk.
Pembengkakan lidah dan gangguan gag reflek.
HIGIENE
)anda : kemunduran kebersihan gigi. ebutuhan bantuan perawatan dasar.
NEUROSENSORI
Ge!ala : 5iplopia (penglihatan ganda), ketulian.
)anda : %emiparesis wa!ah (keterlibatan parotid dan submandibular). Parau
menetap atau kehilangan suara (ge!ala dominan dan dini kanker laring intrinsik).
esulitan menelan. erusakan membran mukosa.
NYERI ATAU KENYAMANAN
Ge!ala : Sakit tenggorok kronis, ben!olan pada tenggorok. Penyebaran nyeri ke
telinga, nyeri wa!ah (tahap akhir, kemungkinan metastase). .yeri atau rasa
terbakar dengan pembengkakan (kususnya dengan cairan panas), nyeri lokal pada
orofaring. Pascaoperasi : Sakit tenggorok atau mulut (nyeri biasanya tidak
dilaporkan kecuali nyeri yang berat menyertai pembedahan kepala dan leher,
dibandingkan dengan nyeri sebelum pembedahan).
)anda : Perilaku berhati$hati, gelisah, nyeri wa!ah dan gangguan tonus otot.
PERNAPASAN
Ge!ala : +iwayat merokok atau mengunyah tembakau. &eker!a dengan debu
serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, dan logam berat. +iwayat penyakit paru
kronik. &atuk dengan atau tanpa sputum. 5rainase darah pada nasal.
)anda : Sputum dengan darah, hemoptisis, dispnoe ( lan!ut ), dan stridor.
KEAMANAN
Ge!ala : )erpa!an sinar matahari berlebihan selama periode bertahun$tahun atau
radiasi.Perubahan penglihatan atau pendengaran.
)anda : /assa atau pembesaran nodul.
INTERAKSI SOSIAL
Ge!ala : masalah tentang kemampuan berkomunikasi, dan bergabung dalam
interaksi sosial.
)anda : Parau menetap,perubahan tinggi suara, bicara kacau, enggan untuk bicara,dan
menolak orang lain untuk memberikan perawatan atau terlibat dalam rehabilitasi.
H. Prioritas keperawatan pre dan post operasi
P+<8P<+-S0
1. Ansietas berhubungan engan !urang "engetahuan tentang "ra an
"as#a$"erasi an ta!ut a!an !e#a#atan%
&atasan Kara!teristi! : /engungkapkan keluhan khusus, merasa tidak
mampu, meminta informasi, mengungkapkan kurang mengerti dan gelisah,
menolak operasi.
G$a' : >emas berkurang atau hilang.
Kriteria Hasi' : /engungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka,
melaporkan berkurangnya cemas dan takut, mengungkapkan mengerti tentang
pre dan posoprasi, secara verbal mengemukakan menyadari terhadap apa yang
diinginkannya yaitu menyesuaikan diri terhadap perubahan fisiknya.
Ren#ana Tina!an :
1. :elaskan apa yang ter!adi selama periode praoperasi dan pascaoperasi,
termasuk tes laboratorium praoperasi, persiapan kulit, alasan status
puasa,obat$obatan praoperasi,obat$obatan posoperasi, tinggal di ruang
pemulihan, dan program paskaoprasi. 0nformasikan pada klien obat
nyeri tersedia bila diperlukan untuk mengontrol nyeri.Rasi$na'
pengetahuan tentang apa yang diperkirakan membantu mengurangi
kecemasan dan meningkatkan ker!asama pasien.
2. :ika laringektomi total akan dilakukan, konsultasikan dulu dengan
pasien dan dokter untuk mendapatkan kun!ungan dari anggota klub
laringektomi.-tur waktu untuk berdiskusi dengan terapi tentang
alternatif metoda$metoda untuk rehabilitasi suara.Rasi$na' mengetahui
apa yang diharapkan dan melihat hasil yang sukses membantu
menurunkan kecemasan dan memungkinkan pasien berpikir realistik.
3. 0?inkan pasien untuk mengetahui keadaan pascaoperasi : satu atau dua
hari akan dirawat di =P0 sebelum kembali ke ruangan semula, mungkin
ruangan penyakit dalam atau ruangan bedah./ungkin sa!a akan
dipasang .G). Pemberian makan per sonde diperlukan sampai
beberapa minggu setelah pulang hingga insisi luka sembuh dan mampu
untuk menelan (!ika operasi secara radikal di leher dilaksanakan).-lat
bantu !alan napas buatan (seperti trakeostomi atau selang laringektomi)
mungkin akan terpasang hingga pembengkakan dapat diatasi./anset
trakeostomi atau selang ) akan terpasang di !alan napas buatan, untuk
pemberian oksigen yang telah dilembabkan atau memberikan udara
dengan tekanan tertentu. Rasi$na' pengetahuan tentang apa yang
diharapkan dari intervensi bedah membantu menurunkan kecemasan
dan memungkinkan pasien untuk memikirkan tu!uan yang realistik.
4. :ika akan dilakukan laringektomi hori?ontal atau supraglotik
laringektomi, a!arkan pasien dan latih cara$cara menelan sebagai
berikut:
etika makan duduk dan tegak lurus ke depan dengan kepala fleksi,
letakan porsi kecil makanan di bagian belakang dekat tenggorok, tarik
napas pan!ang dan tahan (ini akan mendorong pita suara bersamaan
dengan menutupnya !alan masuk ke trakea), menelan dengan
menggunakan gerakan menelan,batukan dan menelan kembali untuk
memastikan tidak ada makanan yang tertinggal di tenggorok. Rasi$na'
karena epiglotis sudah diangkat pada !enis laringektomi seperti ini,
aspirasi karena makanan per oral merupakan komplikasi yang paling
sering ter!adi. &ela!ar bagaimana beradaptasi dengan perubahan
fisiologik dapat men!adikan frustrasi dan menyebabkan ansietas.&erlatih
secara terus ; menerus dapat membantu mempermudah bela!ar dan
beradaptasi terhadap perubahan tersebut
2. Men$'a! $"erasi berhubungan engan !urang "engetahuan tentang "r$seur
"re an "as!a$"erasi( !e#e)asan( !eta!utan a!an !e#a#atan an an#a)an
!e)atian%
Kara!teristi! ata : kurang ker!asama dan menolak untuk dioperasi,menanyakan
informasi tentang persiapan pre dan prosedur posoperasi.
G$a' : lien akan bersedia dioperasi.
Kriteria hasi' : /engungkapkan perasaan dan pikirannya secara terbuka,
mengatakan mengerti pre dan posoperasi, mengatakan berkurangnya kecemasan,
klien dioperasi.
Ren#ana tina!an :
1. a!i faktor$faktor yang menyebabkan klien menolak untuk dioperasi.
2. -n!urkan keluarga untuk memberikan suport seperti dukungan spiritual.
3. 5irencanakan tindakan sesuai diagnosa keperawatan no.1.
P8S) 8P<+-S0
1. /empertahankan !alan napas tetap terbuka, ventilasi adekuat.
2. /embantu pasien dalam mengembangkan metode komunikasi alternatif.
3. /emperbaiki atau mempertahankan integritas kulit.
4. /embuat atau mempertahankan nutrisi adekuat.
5. /emberikan dukungan emosi untuk penerimaan gambaran diri yang
terganggu.
6. /emberikan informasi tentang proses penyakit atau prognosis dan
pengobatan.
TU*UAN PEMULANGAN
1. 4entilasi atau oksigenasi adekuat untuk kebutuhan individu.
2. omunikasi dengan efektif.
3. omplikasi tercegah atau minimal.
4. /emulai untuk mengatasi gambaran diri.
5. Proses penyakit atau prognosis dan program terapi dapat dipahami.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. &ersihan !alan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan
sebagian atau seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk
dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.
&atasan karakteristik : sulit bernapas, perubahan pada frekwensi atau
kedalaman pernapasan,penggunaan otot aksesori pernapasan, bunyi napas
tidak normal,sianosis.
Goal : lien akan mempertahankan !alan napas tetap terbuka.
riteria hasil : bunyi napas bersih dan !elas, tidak sesak, tidak
sianosis,frekwensi napas normal.
+encana tindakan :
/andiri
1. -wasi frekwensi atau kedalaman pernapasan.-uskultasi bunyi napas.
Selidiki kegelisahan, dispnea, dan sianosis. +asional perubahan pada
pernapasan, adanya ronki,mengi,diduga adanya retensi sekret.
2. )inggikan kepala 3#$"' dera!at. +asional memudahkan drainase sekret,
ker!a pernapasan dan ekspansi paru.
3. 5orong menelan bila pasien mampu. +asional mencegah pengumpulan
sekret oral menurunkan resiko aspirasi. >atatan : menelan terganggu
bila epiglotis diangkat atau edema paskaoperasi bermakna dan nyeri
ter!adi.
4. 5orong batuk efektif dan napas dalam. +asional memobilisasi sekret
untuk membersihkan !alan napas dan membantu mencegah komplikasi
pernapasan.
5. %isap selang laringektomi atau trakeotomi, oral dan rongga nasal. >atat
!umlah, warna dan konsistensi sekret. +asional mencegah sekresi
menyumbat !alan napas, khususnya bila kemampuan menelan terganggu
dan pasien tidak dapat meniup lewat hidung.
6. 8bservasi !aringan sekitar selang terhadap adanya perdarahan. =bah
posisi pasien untuk memeriksa adanya pengumpulan darah dibelakang
leher atau balutan posterior.+asional sedikit !umlah perembesan
mungkin ter!adi. .amun perdarahan terus$menerus atau timbulnya
perdarahan tiba$tiba yang tidak terkontrol dan menun!ukkan sulit
bernapas secara tiba$tiba.
7. Ganti selang atau kanul sesuai indikasi. +asional mencegah akumulasi
sekret dan perlengketan mukosa tebal dari obstruksi !alan napas.
>atatan : ini penyebab umum distres pernapasan atau henti napas pada
paskaoperasi.
KOLA&ORASI
8. &erikan humidifikasi tambahan, contoh tekanan udara atau oksigen dan
peningkatan masukan cairan.+asional fisiologi normal ( hidung) berarti
menyaring atau melembabkan udara yang lewat.)ambahan kelembaban
menurunkan mengerasnya mukosa dan memudahkan batuk atau
penghisapan sekret melalui stoma.
9. -wasi seri G5- atau nadi oksimetri, foto dada. +asional pengumpulan
sekret atau adanya ateletaksis dapat menimbulkan pneumonia yang
memerlukan tindakan terapi lebih agresif.
Kerusa!an !$)uni!asi +erba' berhubungan engan e,isit anat$)i
-"engang!atan batang suara. an ha)batan ,isi! -se'ang tra!e$st$)i.%
Kara!teristi! ata /etidakmampuan berbicara, perubahan pada
karakteristik suara.
G$a' / omunikasi klien akan efektif .
Kriteria hasi' / /engidentifikasi atau merencanakan pilihan metode
berbicara yang tepat setelah sembuh.
Ren#ana tina!an /
Maniri
a!i atau diskusikan praoperasi mengapa bicara dan bernapas
terganggu,gunakan gambaran anatomik atau model untuk membantu
pen!elasan.+asional untuk mengurangi rasa takut pada klien.
)entukan apakah pasien mempunyai gangguan komunikasi lain seperti
pendengaran dan penglihatan.+asional adanya masalah lain
mempengaruhi rencana untuk pilihan komunikasi.
&erikan pilihan cara komunikasi yang tepat bagi kebutuhan pasien misalnya
papan dan pensil, papan alfabet atau gambar, dan bahasa
isyarat.+asional memungkingkan pasien untuk menyatakan kebutuhan
atau masalah. >atatan : posisi 04 pada tangan atau pergelangan dapat
membatasi kemampuan untuk menulis atau membuat tanda.
&erikan waktu yang cukup untuk komunikasi.+asional kehilangan bicara dan
stres menganggu komunikasi dan menyebabkan frustrasi dan hambatan
ekspresi, khususnya bila perawat terlihat terlalu sibuk atau beker!a.
&erikan komunikasi non verbal, contoh sentuhan dan gerak fisik. +asional
mengkomunikasikan masalah dan memenuhi kebutuhan kontak dengan
orang lain.
5orong komunikasi terus$menerus dengan dunia luar contoh koran,)4, radio
dan kalender. +asional mempertahankan kontak dengan pola hidup
normal dan melan!utkan komunikasi dengan cara lain.
&eritahu kehilangan bicara sementara setelah laringektomi sebagian dan atau
tergantung pada tersedianya alat bantu suara. +asional memberikan
dorongan dan harapan untuk masa depan dengan memikirkan pilihan
arti komunikasi dan bicara tersedia dmungkin.
0ngatkan pasien untuk tidak bersuara sampai dokter memberi i?in.+asional
meningkatkan penyembuhan pita suara dan membatasi potensi disfungsi
pita permanen.
-tur pertemuan dengan orang lain yang mempunyai pengalaman prosedur
ini dengan tepat. +asional memberikan model peran, meningkatkan
motivasi untuk pemecahan masalah dan mempela!ari cara baru untuk
berkomunikasi.
KOLA&ORASI
1. onsul dengan anggota tim kesehatan yang tepat atau terapis atau agen
rehabilitasi (contoh patologis wicara, pelayanan sosial, kelompok
laringektomi) selama rehabilitasi dasar dirumah sakit sesuai sumber
komunikasi (bila ada). +asional emampuan untuk menggunakan
pilihan suara dan metode bicara (contoh bicara esofageal) sangat
bervariasi, tergantung pada luasnya prosedur pembedahan, usia pasien,
dan motivasi untuk kembali ke hidup aktif. @aktu rehabilitasi
memerlukan waktu pan!ang dan memerlukan sumber dukungan untuk
proses bela!ar.
II. erusakan integritas kulit atau !aringan berhubungan dengan bedah
pengangkatan, radiasi atau agen kemoterapi, gangguan sirkulasi atau suplai
darah,pembentukan udema dan pengumpulan atau drainase sekret terus$
menerus.
arakteristik data : kerusakan permukaan kulit atau !aringan, kerusakan
lapisan kulit atau !aringan.
Goal : /enun!ukkan waktu penyembuhan yang tepat tanpa komplikasi.
riteria hasil : integritas !aringan dan kulit sembuh tanpa komplikasi
+encana tindakan :
1. a!i warna kulit, suhu dan pengisian kapiler pada area operasi dan
tandur kulit.+asional kulit harus berwarna merah muda atau mirip
dengan warna kulit sekitarnya. Sianosis dan pengisian lambat dapat
menun!ukkan kongesti vena, yang dapat menimbulkan iskemia atau
nekrosis !aringan.
2. Pertahankan kepala tempat tidur 3#$"' dera!at. -wasi edema wa!ah
(biasanya meningkat pada hari ketiga$kelima pascaoperasi).+asional
meminimalkan kongesti !aringan paskaoperasi dan edema sehubungan
dengan eksisi saluran limfe.
3. 7indungi lembaran kulit dan !ahitan dari tegangan atau tekanan. &erkan
bantal atau gulungan dan an!urkan pasien untuk menyokong kepala atau
leher selama aktivitas. +asional tekanan dari selang dan plester
trakeostomi atau tegangan pada !ahitan dapat menggangu sirkulasi atau
menyebabkan cedera !aringan.
4. -wasi drainase berdarah dari sisi operasi, !ahitan dan drein.+asional
drainase berdarah biasanya tetap sedikit setelah 2" !am pertama.
Perdarahan terus$menerus menun!ukkan masalah yang memerlukan
perhatian medik.
5. >atat atau laporkan adanya drainase seperti susu. +asional drainase
seperti susu menun!ukkan kebocoran duktus limfe torakal (dapat
menyebabkan kekurangan cairan tubuh dan elektrolit).ebocoran ini
dapat sembuh spontan atau memerlukan penutupan bedah.
6. Ganti balutan sesuai indikasi bila digunakan. +asional balutan basah
meningkatkan resiko kerusakan !aringan atau infeksi. >atatan : balutan
tekan tidak digunakan diatas lembaran kulit karena suplai darah mudah
dipengaruhi.
7. &ersihkan insisi dengan cairan garam faal steril dan peroksida
(campuran 1 : 1) setelah balutan diangkat. +asional mencegah
pembetukan kerak , yang dapat men!ebak drainase purulen, merusak
tepi kulit, dan meningkatkan ukuran luka. Peroksida tidak banyak
digunakan karena dapat membakar tepi dan menggangu penyembuhan.
8. &ersihka sekitar stoma dan selang bila dipasang serta hindari sabun dan
alkohol.)un!ukkan pada pasien bagaimana melakukan perawatan stoma
atau selang sendiri dalam membersihkan dengan air bersih dan
peroksida, menggunakan kain bukan tisu atau katun. +asional
mempertahankan area bersih meningkatkan penyembuhan dan
kenyamanan. Sabun dan agen kering lainnya dapat menimbulkan iritasi
stoma dan kemungkinan inflamasi.&ahan lain selain kain dapat
meninggalkan serat pada stoma yang dapat mengiritasi atau terhisap ke
paru.
KOLA&ORASI
9. &erikan antibiotik oral, topikal dan 04 sesuai indikasi. +asional
mencegah atau mengontrol infeksi.
III. Perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan dehidrasi,
kebersihan oral tidak adekuat, kanker oral, penurunan produksi saliva
sekunder terhadap radiasi atau prosedur pembedahan dan defisit nutrisi.
arakteristik data : 6erostomia ( mulut kering ), ketidaknyamanan mulut,
saliva kental atau banyak, penurunan produksi saliva, lidah kering,pecah dan
kotor,bibir inflamasi, tidak ada gigi.
Goal : menun!ukkan membran mukosa oral baik atau integritas membran
mukosa baik.
riteria %asil : mulut lembab atau tidak kering, mulut terasa segar, lidah
normal, bersih dan tidak pecah, tidak ada tanda inflamasi pada bibir.
+encana tindakan :
/andiri
1. 0nspeksi rongga oral dan perhatikan perubahan pada saliva.+asional
kerusakan pada kelen!ar saliva dapat menurunkan produksi saliva,
mengakibatkan mulut kering. Penumpukan dan pengaliran saliva dapat
ter!adi karena penurunan kemampuan menelan atau nyeri tenggorok dan
mulut.
2. Perhatikan perubahan pada lidah, bibir, geligi dan gusi serta membran
mukosa. +asional pembedahan meliputi reseksi parsial dari lidah, platum
lunak, dan faring. Pasien akan mengalami penurunan sensasi dan gerakan
lidah, dengan kesulitan menelan dan peningkatan resiko aspirasi sekresi,
serta potensial hemoragi. Pembedahan dapat mengankat bagian bibir
mengakibatkan pengaliran saliva tidak terkontrol. Geligi mungkin tidak
utuh ( pembedahan ) atau mungkin kondisinya buruk karena malnutrisi
dan terapi kimia. Gusi !uga dapat terinflamasi karena higiene yang
buruk, riwayat lama dari merokok atau mengunyah tembakau atau terapi
kimia. /embran mukosa mungkin sangat kering, ulserasi,eritema,dan
edema.
3. %isapan rongga oral secara perlahan atau sering. &iarkan pasien
melakukan pengisapan sendiri bila mungkin atau menggunakan kasa
untuk mengalirkan sekresi. +asional saliva mengandung en?im
pencernaan yang mungkin bersifat erosif pada !aringan yang terpa!an.
arena pengalirannya konstan, pasien dapat meningkatkan kenyamanan
sendiri dan meningkatkan higiene oral.
4. )un!ukkan pasien bagaimana menyikat bagian dalam mulut, platum,
lidah dan geligi dengan sering. +asional menurunkan bakteri dan resiko
infeksi, meningkatkan penyembuhan !aringan dan kenyamanan.
5. &erikan pelumas pada bibirA berikan irigasi oral sesuai indikasi. +asional
mengatasi efek kekeringan dari tindakan terapeutikA menghilangkan sifat
erosif dari sekresi.
IV. .yeri akut berhubungan dengan insisi bedah, pembengkakan
!aringan,adanya selang nasogastrik atau orogastrik.
arakteristik data : etidaknyamanan pada area bedah atau nyeri karena
menelan, nyeri wa!ah, perilaku distraksi, gelisah, perilaku berhati$hati.
Goal : .yeri klien akan berkurang atau hilang.
riteria hasil : klien mengatakan nyeri hilang, tidak gelisah, rileks dan
ekpresi wa!ah ceria.
+encana tindakan :
1. Sokong kepala dan leher dengan bantal.)un!ukkan pada
pasienbagaimana menyokong leher selama aktivitas.+asional kelemahan
otot diakibatkan oleh reseksi otot dan saraf pada struktur leher dan atau
bahu. urang sokongan meningkatkan ketidaknyamanan dan
mengakibatkan cedera pada area !ahitan.
2. 5orong pasien untuk mengeluarkan saliva atau penghisap mulut dengan
hati$hati bila tidak mampu menelan. +asional menelan menyebabkan
aktivitas otot yang dapat menimbulkan nyeri karena edema atau
regangan !ahitan.
3. Selidiki perubahan karakteristik nyeri, periksa mulut, !ahitan tenggorok
untuk trauma baru.+asional dapat menun!ukkan ter!adinya komplikasi
yang memerlukan evaluasi lan!ut atau intervensi.:aringan terinflamasi
dan kongesti dapat dengan mudah mengalami trauma dengan
penghisapan kateter dan selang makanan.
4. >atat indikator non verbal dan respon automatik terhadap nyeri.
<valuasi efek analgesik. +asional alat menentukan adanya nyeri dan
keefektifan obat.
5. -n!urkan penggunaan perilaku mana!emen stres, contoh teknik
relaksasi, bimbingan ima!inasi. +asional meningkatkan rasa sehat, dapat
menurunkan kebutuhan analgesik dan meningkatkan penyembuhan.
6. olaborasi dengan pemberian analgesik, contoh codein, -S-, dan
5arvon sesuai indikasi. +asional dera!at nyeri sehubungan dengan luas
dan dampak psikologi pembedahan sesuai dengan kondisi
tubuh.5iharapkan dapat menurunkan atau menghilangkan nyeri.
V. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan !enis masukan makanan sementara atau permanen, gangguan
mekanisme umpan balik keinginan makan, rasa, dan bau karena perubahan
pembedahan atau struktur, radiasi atau kemoterapi.
arakteristik data : tidak adekuatnya masukan makanan,ketidakmampuan
mencerna makanan, menolak makan, kurang tertarik pada makanan,laporan
gangguan sensasi pengecap, penurunan berat badan, kelemahan otot yang
diperlukan untuk menelan atau mengunyah.
Goal : lien akan mempertahankan kebutuhan nutrisi yang adekuat.
riteria hasil : /embuat pilihan diit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
dalam situasi individu, menun!ukkan peningkatan && dan penyembuhan
!aringan atau insisi sesuai waktunya.
+encana tindakan :
1. -uskultasi bunyi usus. +asional makan dimulai hanya setelah bunyi
usus membik setelah operasi.
2. Pertahankan selang makan, contoh periksa letak selang : dengan
mendorongkan air hangat sesuai indikasi. +asional selang dimasukan
pada pembedahan dan biasanya di!ahit.-walnya selang digabungkan
dengan penghisap untuk menurunkan mual dan muntah. 5orongan air
untuk mempertahankan kepatenan selang.
3. -!arkan pasien atau orang terdekat teknik makan sendiri, contoh u!ung
spuit, kantong dan metode corong, menghancurkan makanan bila pasien
akan pulang dengan selang makanan. Bakinkan pasien dan orang
terdekat mampu melakukan prosedur ini sebelum pulang dan bahwa
makanan tepat dan alat tersedia di rumah. +asional membantu
meningkatkan keberhasilan nutrisi dan mempertahankan martabat orang
dewasa yang saat ini terpaksa tergantung pada orang lain untuk
kebutuhan sangat mendasar pada penyediaan makanan.
4. /ulai dengan makanan kecil dan tingkatkan sesuai dengan toleransi.
>atat tanda kepenuhan gaster, regurgitasi dan diare.+asional kandungan
makanan dapat mengakibatkab ketidaktoleransian G0, memerlukan
perubahan pada kecepatan atau tipe formula.
5. &erikan diet nutrisi seimbang (misalnya semikental atau makanan halus)
atau makanan selang (contoh makanan dihancurkan atau sediaan yang
di!ual) sesuai indikasi. +asional macam$macam !enis makanan dapat
dibuat untuk tambahan atau batasan faktor tertentu, seperti lemak dan
gula atau memberikan makanan yang disediakan pasien.
VI. Gangguan citra diri berhubungan dengan kehilangan suara,perubahan
anatomi wa!ah dan leher.
arakteristik data :perasaan negatif tentang citra diri, perubahan dalam
keterlibatan sosial, ansietas, depresi, kurang kontak mata.
Goal : /engidentifikasi perasaan dan metode koping untuk persepsi negatif
pada diri sendiri.
riteria hasil : menun!ukkan adaptasi awal terhadap perubahan tubuh
sebagai bukti dengan partisipasi aktivitas perawatan diri dan interaksi positip
dengan orang lain.&erkomunikasi dengan orang terdekat tentang perubahan
peran yang telah ter!adi./ulai mengembangkan rencana untuk perubahan
pola hidup. &erpartisipasi dalam tim sebagai upaya melaksanakan
rehabilitasi.
+encana tindakan :
1. 5iskusikan arti kehilangan atau perubahan dengan pasien, identifikasi
persepsi situasi atau harapan yang akan datang.+asional alat dalam
mengidentifikasi atau mengartikan masalah untuk memfokuskan
perhatian dan intervensi secara konstruktif.
2. >atat bahasa tubuh non verbal, perilaku negatif atau bicara sendiri. a!i
pengrusakan diri atau perilaku bunuh diri. +asional dapat menun!ukkan
depresi atau keputusasaan, kebutuhan untuk pengka!ian lan!ut atau
intervensi lebih intensif.
3. >atat reaksi emosi, contoh kehilangan, depresi, marah. +asional pasien
dapat mengalami depresi cepat setelah pembedahan atau reaksi syok dan
menyangkal. Penerimaan perubahan tidak dapat dipaksakan dan proses
kehilangan membutuhkan waktu untuk membaik.
4. Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu pasien untuk
mengidentifikasi perilaku positip yang akan membaik. +asional
penolakan dapat mengakibatkan penurunan harga diri dan
mempengaruhi penerimaan gambaran diri yang baru.
5. olaboratif dengan meru!uk pasien atau orang terdekat ke sumber
pendukung, contoh ahli terapi psikologis, peker!a sosial, konseling
keluarga. +asional pendekatan menyeluruh diperlukan untuk membantu
pasien menghadapi rehabilitasi dan kesehatan. eluarga memerlukan
bantuan dalam pemahaman proses yang pasien lalui dan membantu
mereka dalam emosi mereka. )u!uannya adalah memampukan mereka
untuk melawan kecendrungan untuk menolak dari atau isolasi pasien
dari kontak sosial.
DA0TAR PUSTAKA
5oenges, /. G. (2###). +encana -suhan eperawatan, <disi 3 <G>, :akarta.
5unna, 5.0. <t al. (1**'). /edical Surgical .ursing A - .ursing Process -pproach 2
nd <dition : @& Sauders.
7ab. =P9 0lmu Penyakit )elinga, %idung dan tenggorokan 9 =nair, Pedoman
5iagnosis 5an )erapi +umah Sakit =mum 5aerah 5r Soetom 9 =nair,
Surabaya.
/akalah uliah )%). )idak dipublikasikan
Prasetyo &, 0lmu Penyakit )%), <G> :akarta
+othrock, >. :. (2###). Perencanaan -suhan eperawatan Perioperatif. <G> :
:akarta.
S!amsuhida!at C @im 5e :ong. (1**D). &uku -!ar 0lmu &edah. <G> : :akarta.
Soepardi, <fiaty -rsyad C .urbaiti 0skandar. (1**,). &uku -!ar 0lmu penyakit )%).
9=0 : :akarta.

You might also like