You are on page 1of 10

Daftar Lengkap Obat Anti Alergi Antihistamin dan Efek

Sampingnya
Pemberian obat alergi untuk penderita alergi bukan jalan keluar utama yang terbaik.
Pemberian obat jangka panjang adalah bentuk kegagalan mengidentifikasi dan menghindari
penyebab.
Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin
terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin (penghambatan saingan!
"ada a#alnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum$ tetapi setelah ditemukannya
jenis reseptor khusus pada tahun %&'($ yang disebut reseptor-)($maka se*ara
farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe $ yaitu reseptor-)% da
reseptor-)(! +erdasarkan penemuan ini$ antihistamin juga dapat dibagi dalam dua
kelompok$ yakni antagonis reseptor-)% (s)%-blo*kers atau antihistaminika dan
antagonis reseptor )( ( )(-blo*kers atau zat penghambat-asam
+erbagai ,enis Antihistamin
)
%
-re*eptor antagonists
Dalam penggunaan umum, antihistamin merujuk hanya untuk antagonis H1, juga dikenal
sebagai antihistamin H1. Telah ditemukan bahwa antihistamin H1-agonis adalah benar-benar
berlawanan dengan reseptor histamin H1. Secara klinis, H1 antagonis digunakan untuk
mengobati reaksi alergi. Sedasi adalah efek samping yang umum, dan antagonis H1 tertentu,
seperti diphenhydramine dan Doksilamin, juga digunakan untuk mengobati insomnia.
amun, antihistamin generasi kedua ini tidak melewati penghalang darah-otak, dan dengan
demikian tidak menyebabkan kantuk.
!"elastine
#rompheniramine
#ucli"ine
#romodiphenhydramine
$arbino%amine
$etiri"ine
$hlorproma"ine &antipsychotic'
$ycli"ine
$hlorpheniramine
$hlorodiphenhydramine
$lemastine
$yproheptadine
Desloratadine
De%brompheniramine
Deschlorpheniramine
De%chlorpheniramine
Dimenhydrinate &most commonly used as an antiemetic'
Dimetindene
Diphenhydramine &#enadryl'
Do%ylamine &most commonly used as an (T$ sedati)e'
*bastine
*mbramine
+e%ofenadine
,e)ocetiri"ine
,oratadine
-eclo"ine &sering digunakansebagai antiemetik'
(lopatadine
(rphenadrine &sejenis diphenhydramine digunakan terutama sebagai relaksan otot
rangka dan anti-.arkinson'
.henindamine
.heniramine
.henyltolo%amine
.rometha"ine
.yrilamine
/uetiapine &antipsychotic'
0upatadine
Tripelennamine
Triprolidine
)
(
-re*eptor antagonists
!ntagonis H1, seperti antagonis H1, juga agonis dan antagonis terbalik tidak benar. H1
reseptor histamin, ditemukan terutama di sel parietal dari mukosa lambung, digunakan untuk
mengurangi sekresi asam lambung, mengobati kondisi pencernaan termasuk tukak lambung
dan penyakit gastroesophageal reflu%.
$imetidine
+amotidine
,afutidine
i"atidine
0anitidine
0o%atidine
E-perimental. )
/
- and )
0
-re*eptor antagonists
(bat ini baru dalam tahap eksperimental dan belum memiliki penggunaan klinis, meskipun
sejumlah obat ini sedang dalam percobaan manusia. H2-antagonis memiliki stimulan dan
efek nootropic, dan sedang diselidiki untuk pengobatan kondisi seperti !DHD, penyakit
!l"heimer, dan ski"ofrenia, sedangkan H3-antagonis tampaknya memiliki peran
imunomodulator dan sedang diteliti sebagai obat anti-inflamasi dan analgesik .
)
/
-re*eptor antagonists
!-234,511
!#T-124
$ipro%ifan
$lobenpropit
$onessine
Thioperamide
)
0
-re*eptor antagonists
Thioperamide
66 7777118
9:+-;881
Lainnya
Atipi*al antihistamin (bat ini menghambat akti)itas en"imatik dekarboksilase
histidin<
trito=ualine
catechin
1ast *ell stabilizers
-ast cell stabili"ers untuk menstabilkan sel mast untuk mencegah degranulasi dan pelepasan
mediator. (bat ini tidak biasanya digolongkan sebagai antagonis histamin, tetapi memiliki
indikasi serupa.
$romoglicate &cromolyn'
edocromil
#eta 1 &>1' adrenergic agonists
DE234A5 E5A6OLA136
Difenhidramin . +enadryl Di samping daya antikolinergik dan sedati)e yang kuat,
antihistamin ini juga bersifat spasmolitik, anti-emetik dan anti)ertigo &pusing-pusing'.
#erguna sebagai obat tambahan pada .enyakit .arkinson, juga digunakan sebagai
obat anti-gatal pada urticaria akibat alergi &komb. $aladryl, ..D.' Dosis< oral 3 %
sehari 1?-?8mg, i.). 18-?8mg.
1etildifenhidramin 7 orfenadrin (Disipal$ 8!+! Dengan efek antikolinergik dan
sedati)e ringan, lebih disukai sebagai obat tambahan .arkinson dan terhadap gejala-
gejala ekstrapiramidal pada terapi dengan neuroleptika. Dosis< oral 2 % sehari ?8mg.
1etildifenhidramin (6eo-+enodin9 ,ebih kuat sedikit dari "at induknya.
Digunakan pada keadaan-keadaan alergi pula. Dosis< 2 % sehari 18-38mg
Dimenhidrinat (Dramamine$ Searle !dalah senyawa klorteofilinat dari
difenhidramin yang digunakan khusus pada mabuk perjalanan dan muntah-muntah
sewaktu hamil. Dosis< oral 3 % sehari ?8-188mg, i.m. ?8mg
:lorfenoksamin (Systral$ Astra !dalah deri)ate klor dan metal, yang antara lain
digunakan sebagai obat tambahan pada .enyakit .arkinson. Dosis< oral 1-2 % sehari
18-38mg &klorida', dalam krem 1,?@.
:arbinoksamin . ("olistin$ "harbil !dalah deri)at piridil dan klor yang digunakan
pada hay fe)er. Dosis< oral 2-3 % sehari 3mg &maleat, bentuk,dll'.
:iemastin. 5a;egyl (Sandos -emiliki struktur yang mirip klorfenoksamin, tetapi
dengan substituent siklik &pirolidin'. Daya antihistaminiknya amat kuat, mulai
kerjanya pesat, dalam beberapa menit dan bertahan lebih dari 18 jam. !ntara lain
mengurangi permeabilitas dari kapiler dan efektif guna melawan pruritus alergis
&gatal-gatal'. Dosis< oral 1 % sehari 1mg a.c. &fumarat', i.m. 1 % 1mg.
DE234A5 E53LE6D3A136 (bat-obat dari kelompok ini umumnya memiliki data
sedati)e yang lebih ringan.
Antazolin . fenazolin$ antistin (<iba Daya antihistaminiknya kurang kuat, tetapi
tidak merangsang selaput lender. -aka layak digunakan untuk mengobati gejala-
gejala alergi pada mata dan hidung &selesma' sebagai preparat kombinasi dengan
nafa"olin &!ntistin-.ri)ine, $iba'. Dosis< oral 1-3 % sehari ?8-188mg &sulfat'.
5ripelenamin (5ripel$ <orsa-Azaron$ Organon kini hanya digunakan sebagai krem
1@ pada gatal-gatal akibat reaksi alergi &terbakar sinar matahari, sengatan serangga,
dan lain-lain'.
1epirin ("iranisamin !dalah deri)ate metoksi dari tripelenamin yang digunakan
dalam kombinasi dengan feniramin dan fenilpropanolamin &Triaminic, Aander' pada
hay fe)er. Dosis< 1-2 % sehari 1?mg.
:lemizol ( Aller*ur$ S*hering !dalah deri)ate klor yang kini hanya digunakan
dalam preparat kombinasi anti-selesma &!pracur, Schering' atau dalam
salepBsuppositoria anti wasir &Scheriproct, :ltraproct, Schering'.
DE234A5 "2O"3LA136 (bat-obat dari kelompok ini memiliki daya antihistamin kuat.
=eniramin . A;il ()oe*hst Cat ini berdaya antihistamink baik dengan efek
meredakan batuk yang cukup baik, maka digunakan pula dalam obat-obat batuk.
Dosis< oral 2 % sehari 11,?-1?mg &maleat' pada mala hari atau 1 % ?8mg tablet retardD
i.). 1-1 % sehari ?8mgD krem 1,1?@.
:lorfenamin (:lorfeniramin! Dl-$ 1ethyrit$ S:= !dalah deri)ate klor dengan
daya 18 kali lebih kuat, sedangkan derajat toksisitasnya praktis tidak berubah. *fek-
efek sampingnya antara lain sifat sedatifnya ringan. 6uga digunakan dalam obat batuk.
#entuk-de%tronya adalah isomer aktif, maka dua kali lebih kuat daripada bentuk dl
&rasemis'nya< de%klorfeniramin &.olaramin, Schering'. Dosis< 2-3 % sehari 2-3mg &dl,
maleat' atau 2-3 % sehari 1mg &bentuk-d'.
+romfeniramin (komb!3l;i*o$ 1er*k !dalah deri)ate brom yang sama kuatnya
dengan klorfenamin, padamana isomer-de%tro juga aktif dan isomer-le)o tidak. 6uga
digunakan sebagai obat batuk. Dosis< 2-3 % sehari 2mg &maleat'.
5ripolidin . .ro-!ctidil Deri)at dengan rantai sisi pirolidin ini berdaya agak kuat,
mulai kerjanya pesat dan bertahan lama, sampai 13 jam &sebagai tablet retard'. Dosis<
oral 1 % sehari 18mg &klorida' pada malam hari berhubung efek sedatifnya.
DE234A5 "3"E2A>36 (bat-obat kelompok ini tidak memiliki inti etilamin, melainkan
pipera"in. .ada umumnya bersifat long-acting, lebih dari 18 jam.
Siklizin . 1arzine -ulai kerjanya pesat dan bertahan 3-; jam lamanya. Terutama
digunakan sebagai anti-emetik dan pencegah mabuk jalan. amun demikian obat-obat
ini sebaiknya jangan diberikan pada wanita hamil pada trimester pertama.
1eklozin (1eklizin$ "ostafene?Suprimal9 adalah deri)at metilfenii dengan efek
lebih panjang, tetapi mulai kerjanya baru sesudah 1-1 jam. Ehusus digunakan sebagai
anti-emetik dan pencegah mabuk jalan. Dosis< oral 2 % sehari 11,?-1?mg.
+uklizin (longifene$ Synte- !dalah deri)ate siklik dari klorsikli"in dengan long-
acting dan mungkin efek antiserotonin. Disamping anti-emetik,juga digunakan
sebagai obat anti pruritus dan untuk menstimulasi nafsu makan. Dosis< oral 1-1 %
sehari 1?-?8mg.
)omoklorsiklizin (homo*lomin$ eisai #erdaya antiserotonin dan dianjurkan pada
pruritus yang bersifat alergi. Dosis< oral 1-2 % sehari 18mg.
Sinarizin . Sturegon (,@,$ <innipirine(:= Deri)at cinnamyl dari sikli"in ini
disamping kerja antihistaminnya juga berdaya )asodilatasi perifer. Sifat ini berkaitan
dengan efek relaksasinya terhadap arteriol-arteriol perifer dan di otak &betis,kaki-
tangan' yang disebabkan oleh penghambatan masuknya ion-$a kedalam sel otot
polos. -ulai kerjanya agak cepat dan bertahan ;-5 jam, efek sedatifnya ringan.
#anyak digunakan sebagai obat pusing-pusing dan kuping berdengung &)ertigo,
tinnitus'. Dosis< oral 1-2 % sehari 1?-?8mg.
=lunarizin (Sibelium$ ,ansen !dalah deri)at difluor dengan daya antihistamin
lemah. Sebagai antagonis-kalsium daya )asorelaksasinya kuat. Digunakan pula pada
)ertigo dan sebagai pencegah migran.
DE234A5 =E6O53A>36 Senyawa- senyawa trisiklik yang memiliki daya antihistamin dan
antikolinergik yang tidak begitu kuat dan seringkali berdaya sentral kuat dengan efek
neuroleptik.
"rometazin. ("henergan (2!"! !ntihistamin tertua ini &1434' digunakan pada
reaksi-reaksi alergi akibat serangga dan tumbuh-tumbuhan, sebagai anti-emetik untuk
mencegah mual dan mabuk jalan. Selain itu juga pada pusing-pusing &)ertigo' dan
sebagai sedati)um pada batuk-batuk dan sukar tidur, terutama pada anak-anak. *fek
samping yang umum adalah kadang-kadang dapat terjadi hipotensi,hipotermia&suhu
badan rendah', dan efek-efek darah &leucopenia, agranulocytosis' Dosis< oral 2 %
sehari 1?-?8mg sebaiknya dimulai pada malam hariD i.m. ?8mg.
5iazinamium (1ultergan$ 2!"! !dalah deri)at -metil dengan efek antikolinergik
kuat, dahulu sering digunakan pada terapi pemeliharaan terhadap asma.
Oksomemazin (Do-ergan$ 2!"! !dalah deri)at di-oksi &pada atom-S' dengan kerja
dan penggunaan sama dengan prometa"in, antara lain dalam obat batuk. Dosis< oral 1-
2 % sehari 18mg.
Alimemazin (6edeltran9 !dalah analog etil denagn efek antiserotonin dan daya
neuroleptik cukup baik. Digunakan sebagai obat untuk menidurkan anak-anak,
adakalanya juga pada psikosis ringan. Dosis< oral 2-3 % sehari 18mg.
=onazin (Dimetiotiazin !dalah deri)at sulfonamida dengan efek antiserotonin kuat
yang dianjurkan pada terapi inter)al migraine. Dosis< oral 2-3 % sehari 18mg.
b.Fsotipendil< !ndantol &Homburg' Deri)at aso-fenotia"in ini kerjanya pendek dari
prometa"in dengan efek sedatif lebih ringan. Dosis< oraD 2-3 % sehari 3-5mg, i.m. atau
i.). 18mg.
1eAuitazin (1ir*ol$ A<" !dalah deri)at prometa"in dengan rantai sisi heterosiklik
yang mulai kerjanya cepat, efek-efek neurologinya lebih ringan. Digunakan pada hay
fe)er, urticaria dan reaksi-reaksi alergi lainnya. Dosis< oral 1 % sehari ?mg.
1eltidazin (5i*aryl$ 1!,! !dalah deri)at heterosiklik pula &pirolidin' dengan efek
antiserotonin kuat. Terutama dianjurkan pada urticaria. Dosis< oral 1 % sehari 5mg.
Obat Lain Dengan :hasiat 1irip Antihistamin
#anyak obat yang digunakan untuk indikasi lain memiliki akti)itas antihistaminergicyang
tidak diinginkan
!ntihistamin H1 dikelompokkan dalam !H1 tradisional atau kon)ensional &generasi F', dan
!H1 non-sedatif &generasi F'. -ereka dibagi dalam beberapa subkelas.
Etilendiamin !nta"olin, tripelanamin, pirilamin.
Etanolamin Earbinoksamin, difenhidramin, doksilamin.
Alkilamin Elorfeniramin, deksklorfeniramin, dimetinden, feniramin.
Piperazin Setiri"in, homoklorsikli"in, hidroksi"in, oksatomid.
Piperidin Siproheptadin.
Fenotiasin .rometasin.
Lain-Lain !kri)astin, astemi"ol, a"atadin, klemastin, le)okobastin, loratadin,
mebhidrolin, terfenadin, ketotifen.
8olongan antihistamin generasi baru adalah setiri"in, akri)astin, astemi"ol,
le)okobastin, loratadin, dan terfenadin.
=armakokinetik
!bsorbsi !H1 berjalan sangat cepat setelah pemberian secara oral menyebabkan efek
sistemik dalam waktu kurang dari 28 menit. Hepar merupakan tempat metabolisme
utama &78-48@', dengan sedikit obat yang diekskresi dalam urin dalam bentuk yang
tidak berubah.
"enggunaan klinis
!ntihistamin adalah obat yang paling banyak dipakai sebagai terapi simtomatik untuk reaksi
alergi yang terjadi. Semua jenis antihistamin sangat mirip akti)itas farmakologinya.
.emilihan antihistamin terutama terhadap efek sampingnya dan bersifat indi)idual. .ada
seorang pasien yang memberikan hasil kurang memuaskan dengan satu jenis antihistamin
dapat ditukar dengan jenis lain, terutama dari subkelas yang berbeda.
2initis alergik musiman dan rinitis alergik perenial sangat baik reaksinya terhadap
antihistamin. Hampir 78-48@ pasien rinitis alergik musiman mengalami
pengurangan gejala &bersin, keluar ingus, sumbatan hidung'. Hasil yang terbaik
didapat bilamana antihistamin diberikan sebelum kontak. Aalaupun pada rinitis
)asomotor hasilnya kurang memuaskan tetapi efek antikolinergiknya dapat
mengurangi gejala pilek.
Brtikaria akut sangat bermanfaat untuk mengurangi ruam dan rasa gatal.
-anfaatnya pada urtikaria kronik kurang dan pada keadaan ini !H1 pilihan adalah
yang berefek sel rendah dan mempunyai masa kerja panjang, misal hidroksi"in atau
!H1 nonsedatif lainnya. .emberiannya cukup sekali sehari sehing meningkatkan
kepatuhan. !pabila gejala belum diatasi dapat dikombinasi dengan !H1, dan kalau
perlu ditambah simpatomimetik.
2eaksi anafilaksis akut antihistamin H1 digunakan sebagai terapi tambahan setelah
epinefrin. .reparat yang banyak dipakai adalah difenhidramin. .ada serum sickness
antihistamin berfungsi untuk mengurangi urtikaria tetapi mempunyai efek yang kecil
terhadap artralgia, demam, dan tidak mengurangi lama penyakitnya. .ada dermatitis
kontak dan erupsi obat fikstum, antihistamin oral dapat mengurangi rasa gatal.
Hindari penggunaan antihistamin topikal karena dapat menyebabkan sensititasi.
!ntihistamin juga dapat dipakai sebagai terapi tambahan pada reaksi alergi obat dan
reaksi akibat transfusi.
Efek samping
Mengantuk !ntihistamin termasuk dalam golongan obat yang sangat aman
pemakaiannya. *fek samping yang sering terjadi adalah rasa mengantuk dan
gangguan kesadaran yang ringan &somnolen'.
Efek antikolinergik .ada pasien yang sensitif atau kalau diberikan dalam dosis besar.
*ksitasi, kegelisahan, mulut kering, palpitasi dan retensi urin dapat terjadi. .ada
pasien dengan gangguan saraf pusat dapat terjadi kejang.
Diskrasia -eskipun efek samping ini jarang, tetapi kadang-kadang dapat
menimbulkan diskrasia darah, panas dan neuropati.
Sensitisasi .ada pemakaian topikal sensitisasi dapat terjadi dan menimbulkan
urtikaria, eksim dan petekie.
Chlorpheniramin maleat
Di Fndonesia, Chlorpheniramin maleat atau lebih dikenal dengan $T- merupakan
salah satu antihistaminika yang memiliki efek sedati)e &menimbulkan rasa kantuk'.
amun, dalam penggunaannya di masyarakat lebih sering sebagai obat tidur
dibanding antihistamin sendiri. Eeberadaanya sebagai obat tunggal maupun campuran
dalam obat sakit kepala maupun influen"a lebih ditujukan untuk rasa kantuk yang
ditimbulkan sehingga pengguna dapat beristirahat. $T- memiliki indeks terapetik
&batas keamanan' cukup besar dengan efek samping dan toksisitas relatif rendah.
:ntuk itu sangat perlu diketahui mekanisme aksi dari $T- sehingga dapat
menimbulkan efek antihistamin dalam tubuh manusia. -enurut Dinamika (bat
&FT#,1441', $T- merupakan salah satu antihistaminika H1 &!H1' yang mampu
mengusir histamin secara kompetitif dari reseptornya &reseptor H1' dan dengan
demikian mampu meniadakan kerja histamin.
Di dalam tubuh adanya stimulasi reseptor H1 dapat menimbulkan )asokontriksi
pembuluh-pembuluh yang lebih besar, kontraksi otot &bronkus, usus, uterus',
kontraksi sel-sel endotel dan kenaikan aliran limfe. 6ika histamin mencapai kulit misal
pada gigitan serangga, maka terjadi pemerahan disertai rasa nyeri akibat pelebaran
kapiler atau terjadi pembengkakan yang gatal akibat kenaikan tekanan pada kapiler.
Histamin memegang peran utama pada proses peradangan dan pada sistem imun.
$T- sebagai !H1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan
bermacam-macam otot polos. !H1 juga bermanfaat untuk mengobati reaksi
hipersensiti)itas dan keadaan lain yang disertai pelepasan histamin endogen berlebih.
Dalam +armakologi dan Terapi edisi F9 &+E-:F,144?' disebutkan bahwa histamin
endogen bersumber dari daging dan bakteri dalam lumen usus atau kolon yang
membentuk histamin dari histidin.
Dosis terapi !H1 umumnya menyebabkan penghambatan sistem saraf pusat dengan
gejala seperti kantuk, berkurangnya kewaspadaan dan waktu reaksi yang lambat. *fek
samping ini menguntungkan bagi pasien yang memerlukan istirahat namun dirasa
menggangu bagi mereka yang dituntut melakukan pekerjaan dengan kewaspadaan
tinggi. (leh sebab itu, pengguna $T- atau obat yang mengandung $T- dilarang
mengendarai kendaraan.
0asa kantuk yang ditimbulkan setelah penggunaan $T- merupakan efek samping
dari obat tersebut. Sedangkan indikasi $T- adalah sebagai antihistamin yang
menghambat pengikatan histamin pada resaptor histamin.
1ekanisme kerja
!ntihistamin bekerja dengan cara kompetisi dengan histamin untuk suatu reseptor
yang spesifik pada permukaan sel. Hampir semua !H1 mempunyai kemampuan yang
sama dalam memblok histamin. .emilihan antihistamin terutama adalah berkenaan
dengan efek sampingnya. !ntihistamin juga lebih baik sebagai pengobatan profilaksis
daripada untuk mengatasi serangan.
-ula kerja !H1 nonsedatif relatif lebih lambatD afinitas terhadap reseptor !H1 lebih
kuat dan masa kerjanya lebih lama. !stemi"ol, loratadin dan setiri"in merupakan
preparat dengan masa kerja lama sehingga cukup diberi 1 kali sehari.
#eberapa jenis !H1 golongan baru dan ketotifen dapat menstabilkan sel mast
sehingga dapat mencegah pelepasan histamin dan mediator kimia lainnyaD juga ada
yang menunjukkan penghambatan terhadap ekspresi molekul adhesi &F$!--1' dan
penghambatan adhesi antara eosinofil dan neutrofil pada sel endotel. (leh karena
dapat mencegah pelepasan mediator kimia dari sel mast, maka ketotifen dan beberapa
jenis !H1 generasi baru dapat digunakan sebagai terapi profilaksis yang lebih kuat
untuk reaksi alergi yang bersifat kronik.
E=E: SA1"368
.ada dosis terapi, semua !H1 menimbulkan efek samping walaupun jarang bersifat
serius dan kadang-kadang hilang bila pengobatan diteruskan. *fek samping yang
paling sering ialah sedasi, yang justru menguntungkan bagi pasien yang dirawat di 0S
atau pasien yang perlu banyak tidur. Tetapi efek ini mengganggu bagi pasien yang
memerlukan kewaspadaan tinggi sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya
kecelakaan.
.engurangan dosis atau penggunaan !H1 jenis lain mungkin dapat mengurangi efek
sedasi ini. !stemi"ol, terfenadin, loratadin tidak atau kurang menimbulkan sedasi.
*fek samping yang berhubungan dengan efek sentral !H1 ialah )ertigo, tinitus, lelah,
penat, inkoordinasi, penglihatan kabur, diplopia, euphoria, gelisah, insomnia dan
tremor.
*fek samping yang termasuk sering juga ditemukan ialah nafsu makan berkurang,
mual, muntah, keluhan pada epigastrium, konstipasi atau diare, efek samping ini akan
berkurang bila !H1 diberikan sewaktu makan.
*fek samping lain yang mungkin timbul oleh !H1 ialah mulut kering, disuria,
palpitasi, hipotensi, sakit kepala, rasa berat dan lemah pada tangan. Fnsidens efek
samping karena efek antikolinergik tersebut kurang pada pasien yang mendapat
antihistamin nonsedatif.
!H1 bisa menimbulkan alergi pada pemberian oral, tetapi lebih sering terjadi akibat
penggunaan lokal berupa dermatitis alergik. Demam dan foto sensiti)itas juga pernah
dilaporkan terjadi.
Selain itu pemberian terfenadin dengan dosis yang dianjurkan pada pasien yang
mendapat ketokona"ol, troleandomisin, eritromisin atau lain makrolid dapat
memperpanjang inter)al /T dan mencetuskan terjadinya aritmia )entrikel. Hal ini
juga dapat terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat dan pasien-
pasien yang peka terhadap terjadinya perpanjangan inter)al /T &seperti pasien
hipokalemia'.
Eemungkinan adanya hubungan kausal antara penggunaan antihistamin non sedati)e
dengan terjadinya aritmia yang berat perlu dibuktikan lebih lanjut.
365O:S3:AS3 A:B5 A)% Eeracunan akut !H1 terjadi karena obat golongan ini
sering terdapat sebagai obat persediaan dalam rumah tangga. .ada anak, keracunan
terjadi karena kecelakaan, sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri.
Dosis 18-28 tablet !H1 sudah bersifat letal bagi anak. *fek sentral !H1 merupakan
efek yang berbahaya.
.!da anak kecil efek yang dominan ialah perangsangan dengan manifestasi
halusinasi, eksitasi, ataksia, inkoordinasi, atetosis dan kejang. Eejang ini kadang-
kadang disertai tremor dan pergerakan atetoid yang bersifat tonik-klonik yang sukar
dikontrol.
Gejala lain mirip gejala keracunan atropine misalnya midriasis, kemerahan di muka
dan sering pula timbul demam. !khirnya terjadi koma dalam dengan kolaps
kardiorespiratoar yang disusul kematian dalam 1-15 jam. .ada orang dewasa,
manifestasi keracunan biasanya berupa depresi pada permulaan, kemudian eksitasi
dan akhirnya depresi SS. lebih lanjut.
.*G(#!T! FT(,SFE!SF .engobatan diberikan secara simtomatik dan suportif
karena tidak ada antidotum spesifik. Depresi SS. oleh !H1 tidak sedalam yang
ditimbulkan oleh barbiturate. .ernapasan biasanya tidak mengalami gangguan yang
berat dan tekanan darah dapat dipertahankan secara baik. #ila terjadi gagal napas,
maka dilakukan napas buatan, tindakan ini lebih baik daripada memberikan analeptic
yang justru akan mempermudah timbulnya kon)ulsi. #ila terjadi kon)ulsi, maka
diberikan thiopental atau dia"epam.
Sopir atau pekerja yang memerlukan kewaspadaan yang menggunakan !H1 harus
diperingatkan tentang kemungkinan timbulnya kantuk. 6uga !H1 sebagai campuran
pada resep, harus digunakan dengan hati-hati karena efek !H1 bersifat aditif dengan
alcohol, obat penenang atau hipnotik sedati)e.

You might also like